Presiden dan CEO Toshiba mengundurkan diri akibat skandal akuntansi yang mengungkapkan keuntungan perusahaan dibesar-besarkan sebesar 151,8 miliar yen selama lima tahun terakhir, menyebabkan dampak serius bagi pemegang saham dan investor. Toshiba mengangkat pimpinan interim dan akan memperbaiki laporan keuangan serta prosedur akuntansinya. Saham Toshiba turun 20% sejak skandal terungkap akibat rekomend
1. HONG KONG, KOMPAS.com -- Presiden dan CEO Toshiba Hisao Tanaka mengundurkan
diri dari jabatanya atas skandal akuntansi yang mengguncang perusahaan elektronik tersebut,
Selasa (21/9/2015). Selain Tanaka, Wakil Komisaris Utama Tosiba Norio Sasaki dan mantan
petinggi Toshiba yang kini menjabat penasihat Atsutoshi Nishida, juga akan mengundurkan
diri. Sementara itu, dengan pengunduran diri Tanaka, Toshiba mengangkat Masashi
Muromachi sebagai presiden perusahaan interim.
Toshiba, yang merupakan perusahaan elektronik itu telah berada di bawah tekanan selama
berbulan-bulan lebih karena penyimpangan akuntansi. Menurut temuan komite tim
independen, keuntungan perusahaan dibesar-besarkan menjadi 151,8 miliar yen atau setara 1,2
miliar dollar AS selama periode lima tahun. "Situasi itu telah menyebabkan dampak yang
sangat serius dan kami meminta maaf kepada para pemegang saham, investor dan semua
pemangku kepentingan lainnya," kata perusahaan itu dalam sebuah surat kepada investor pada
Senin kemarin, "Setelah memeriksa laporan ... perusahaan akan mengambil prosedur untuk
memperbaiki hasil keuangan terakhir yang diperlukan," lanjut perusahaan
tersebut.Pemeriksaan keuangan itu dimulai pada bulan April 2015, ketika Toshiba sendiri
mulai menyelidiki praktik akuntansi di divisi energi. Kemudian keadaan semakin memburuk
pada Mei, setelah perusahaan mengatakan bahwa komite independen akan mengambil alih
Review. Toshiba bahkan membatalkan pembagian dividen pada akhir tahun dan penundaan
pendapatan. Selain itu perusahaan elektronik tersebut juga mendorong para analis untuk
menurunkan rekomendasi investasi dan perkiraan pendapatan. Sejak April 2015, saham
Toshiba telah turun sekitar 20 persen karena isu-isu akuntansi yang mulai terungkap. Nilai
pasar perusahaan ini melayang sekitar 1,673 triliun yen atau sekitar 13,4 miliar dollar AS.
Laba setahun penuh akan jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus dan analis di Bernstein
memperkirakan saham Toshiba akan terus menurun. Toshiba didirikan pada tahun 1875, dan
dengan cepat membuat nama terkenal dengan kemajuan teknologi di Jepang dari mesin cuci
listrik, lemari es, dan TV berwarna pertama di dunia. Sekarang Toshiba adakah salah satu
merek elektronik yang paling dikenal di dunia.