Dokumen tersebut membahas desain model gang pemukiman kota yang ramah anak dan lingkungan. Dokumen menjelaskan karakteristik fisik dan aktivitas masyarakat di gang saat ini, serta merancang model gang baru yang dapat mengakomodasi kegiatan bermain anak dan pelestarian lingkungan.
Presentasi desain gang pemukiman kota ramah anak dan ramah lingkungan
1. DESAIN MODEL GANG PEMUKIMAN KOTA
RAMAH ANAK DAN RAMAH LINGKUNGAN
Oleh:
JUNI APRI MULYO
NIM: 186 000 100 111 011
2. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Gang kampung kota sebagai
ruang tebuka bersama (public)
Sarana sirkulasi
MULTI FUNGASI
Fisik
Menampung banyak kegiatan
sosial kultural warga
Penempatan
sarana prasarana
permukiman
yang kurang tepat
Invasi lahan oleh
warga
Kepadatan
bangunan tinggi
Sempitnya lahan
Minimnya
pemeliharaan
Non Fisik
Kegiatan Publik Kegiatan Privat
Akibat
Sebab
Kepadatan
Sirkulas berbagi
penguna gang
Kondisi
kenyamanan
termal
3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan khusus:
• Untuk mengidentifikasi karakteristik fisik gang dan
aktivitas harian warga dalam pemanfaatan ruang gang.
• Untuk mengidentifikasi desain ruang gang permukiman
kampung kota sebagai ruang publik ramah anak dan
ramah lingkungan yang ada pada saat ini.
• Menemukan model gang yang mampu mengakomodir
akvitas bermain ramah anak dan ramah lingkungan tanpa
menganggu fungsi utama gang sebagai sarana sirkulasi
milik publik.
Tujuan utama:
merancang model desain gang permukiman
kampung kota yang mampu mengakomodasi
karakteristik ramah anak dan ramah lingkungan
6. LOKASI dan SITUASI PENELITIAN
GANG UTAMA PANJANG 225M’
SUB GANG PANJANG 150M’
LEBAR JALAN 2,75 - 0,8 M’ BERBAGI DENGAN
SALURAN DRAINASE
7. Akses masuk keluar
jalan lingkungan gang
Akses masuk melalui jalan Teratai
RT,06 dan RT,07 .RW 01
Akses masuk dari jalan utama gang
dari jalan Raya Sumedang
Akses masuk dari jalan utama gang
dari jalan Tanjung
8. Bentuk, Dimensi dan Material
perkerasan gang
Orentasi massa terhadap efek termal
dan bayangan bangunan ( pagi )
Lebar gang utama:
80cm – 3m
Material perkerasang
gang: Beton
Tata ruang gang:
lurus dan linier
Gang utama lebar 3-2m’
Sub gang 0,8 m’
9. Pengelompokan Tanaman berdasarkan Aspek Arsitektural dan
Artistik Visual Berdasarkan fungsinya dalam lansekap secara
umum, Hakim (1991)
mengemukakan bahwa tanaman dapat berfungsi sebagai:
a. Pengontrol pemandangan ( Visual control)
b. Penghalang secara fisik( Physical Bariers )
c. Pengontrol iklim (Climate Control)
d. Pelindung dari erosi (Erotion Control)
e. Memberikan nilai estetika (Aesthetics Values)
Bentuk binaan
setting gang
ramah
lingkungan
10. Bentuk binaan setting gang
sebagai ruang public ramah anak
Pemrograman ini
diklasifikasikan
ke dalam 3
aspek:
keamanan,
kenyamanan,
dan kemudahan
11. Kegiatan
masyarakat
yang dilakukan
di ruang gang
Sarana sirkulasi
Tempat aktivitas
ekonomi
Tempat bermain anak
sepulang dari sekolah
Tempat sosialiasasi
warga & ekpresif.
Tempat sarana
melakukan kegiatan
Tempat menjemur
pakaian
Tempat parkir dan
pangkalan jasa becak
Tempat pesta dan
perayaan
12. Gang: sarana sirkulasi
Gang utama
Akses masuk dan keluar kampung kota
terletak di gang utama
Sirkulasi menuju rumah-rumah warga
berakhir di gang buntu
13. Pedagang keliling yang menjajakan dagangannya keluar
masuk kampung
Membuat rombong kios dan warung kopi di ruang gang
untuk memenuhi kebutuhan harian warga
Gang: Tempat aktivitas ekonomi
14. Tempat bermain anak
Teras rumah yang berbatasan dengan gang
utama dijadikan tempat bermain anak
Bermain sepeda dan lomba yang dilakukan
di gang utama
15. Gang:Tempat sosialisasi warga
Teras rumah, depan gang utama, tempat yang nyaman
untuk diskusi ngobrol beraktifitas dengan tetangga
Bekerja dan mengasuh anak di gang sambil
mengobrol dengan tetangga
17. Konsep Ruang Luar Berdasarkan konsep
dasar, maka perancangan ruang luar memiliki
sifat yang aman dan nyaman. Aman
Area bermain anak harus terlindungi secara
fisik yang membatasi pergerakan dari dalam
maupun dari luar kawasan.
Tata letak zoneing , area bermain anak didasari
zonasi aktivitas bermain aktif-pasif, kelompok
umur dan jenis permainan. Pemisahan
diperlukan untuk memastikan tidak saling
terganggunya antar kegiatan bermain.
Pengadaan portebel peralatan permainan, area
alas/di bawah peralatan permainan harus
dengan bahan yang mampu meminimalkan
benturan saat anak terjatuh dari peralatan
permainan.
Konstruksi, sambungan peralatan permainan
harus dipasang dengan meminimalisasi
terjadinya tonjolan.
18. menyalurkan ekpresi ide gagasan kreatif
Gang : Tempat mencuci dan menjemur
pakaian tempat mencuci pakaian
Gang : mengekpresikan ide gagasan
19. Gang: tempat parkir dan garasi
Gang : Dibuat garasi untuk parkir mobil dan
menyimpan gerobak dagangan
Gang : Tempat parkir motor dan menyimpan
gerobak milik warga
20. Gang : tempat warga memelihara ayam dan
burung,
Gang : tempat warga menyimpan perabotan
yang tidak tertampung di rumah/gudang
halaman rumah
Gang : tempat
warga menyimpan
tempat sampah
Tempat kandang ternak dan gudang
21. Gang: tempat pesta dan perayaan
Gang tempat
diadakannya berbagai
lomba pada perayaan 17
agustusan. Balap karung,
lomba makan kerupuk,
sepak bola dll.
22. Jenis kegiatan sosial berdasarkan Zona ruang gang
Zona Tempat kegiatan Jenis Aktivitas
Personal Publik
Zona primer Teras-teras rumah
warga
• Mengasuh anak
• Istirahan/santai
• Memandikan bayi
• Bermain anak
• Mengobrol
• Bersosialisasi
Zona sekunder komunal umum • Berkreasi dan expresi
diskusi inovasi
• work shoop
• belajar ketrampilan
• menghias gang
• Mengobrol
Warung/Kios • rumpi
• Tukar pikiran
• Istirahat
• Mengobrol
• Menunggu teman
• Belanja keparluan harian
• Nonton TV bareng
Zona publik Sepanjang koridor
gang
• Pesta pernikahan,
khitanan, ulang tahun
anak
• Bermain
• Mengobrol
• Bekerja
• Tempat usaha
• Mencuci motor/mobil
• Menyimpan barang bekas
• Menjemur pakaian
• Parkir
• Perayaan hari besar
23. Jenis invasi lahan gang oleh warga
Zona Jenis
Zona publik di gang utama • dijadikan garasi
• tempat parkir kendaraan
• tempat parkir roda/gerobak
• tempat menyimpan barang
• tempat menjemur pakaian
• tempat menyimpan tanaman
• kandang ternak/peliharaan
• tempat menyimpan tong sampah
Zona publik di cabang-cabang
gang utama
• tempat parkir kendaraan
• tempat menyimpan peralatan dapur
• tempat memasak
• tempat menyimpan barang
24. Kesimpulan
• Karakteristik fisik gang kampung kota ditandai oleh (1) lebar
gang antara 80cm – 3m, (2) akses masuk melalui dua jalan
raya di arah timur dan barat permukiman,(3) perkerasan
jalan gang menggunakan beton, (4) struktur tata ruang gang:
lurus dan berkelok, (5) kontur lahan: rata, (6) gang terdiri
dari gang utama dan 4 cabang gang.
• Aktivitas sosial warga yang dilakukan di gang tidak hanya
aktivitas publik tetapi juga aktivitas pribadi. Aktivitas-
aktivitas tersebut adalah: menjemur pakaian, mengobrol,
bermain, berdagang, mencuci baju/makanan/motor/mobil,
mandi, tempat parkir motor/gerobak, garasi, kandang ternak,
gudang barang tak terpakai
• Bentuk invasi lahan gang oleh warga dilakukan dalam bentuk
(1) penandaan yang berorientasi identitas dan penandaan
yang berorientasi kendali (kontrol)
25. Saran
• Perlu dilakukan konsensus bersama antara warga
mengenai penggunaan ruang gang yang tidak
mengganggu fungsi gang sebagai sarana sirkulasi
umum
• Perlu ada sistem yang mengatur fungsi ruang gang
sebagai sarana sirkulasi publik yang bersifat
mengikat meskipun tetap mengakomodasi
kepentingan individu warga untuk pemakaian gang
selama tidak mengganggu fungsi utama (Aturan
yang mengikat dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang yang jika dilanggar ada sanksinya)
26. Titik simpul lokasi
kegiatan warga yang
banyak menimbulkan
gangguan sirkulasi pada
gang
Titik simpul lokasi kegiatan warga yang
banyak menimbulkan gangguan sirkulasi
pada simpul simpul gang utama dan sub
gang persimpangan jalan
Titik simpul lokasi kegiatan warga yang
banyak menimbulkan gangguan sirkulasi
pada gerobak pedagang sayur yang mangkal
Titik simpul lokasi kegiatan warga yang
banyak menimbulkan gangguan sirkulasi
pada jalan utama di gunakan parkir sepeda
motor rawan tindakan pencurian
Jalan yang cenderung lurus mempercepat
keinginan laju kendaraan lebih dari 10
km/jam
27. Kerangka desain untuk model kampung kota yang mengakomodasi
kegiatan sosial kultural masyarakatnya (rencana eveluasi berkelanjutan)
Area Lokasi Kebutuhan ruang Parameter arsitektural
Bentuk Dimensi Warna Bahan
150 m2 Quiet play
area (taman
bacaan anak)
• Rak buku
• Manequen boneka perega
• Karpet
• Meje baca
200 m2 Creative play
area (seni
lukis dan
kerajinan
tangan)
• Rak peralatan kertrampilan
• Miniatur / replica peraga
• Meja kreatif
• Easel
• Lemari bahan baku kerajinan cat dll.
400 m2 Natural area
(gardening)
• Pembibitan
• Kolam mini peraga (aquarium)
• Rak peralatan kebun
400 m2 Active play
area
(playground)
•Material permanan tradisional
•Material permainan outbond