1. 52
BAB V
GAMBARAN UMUM
5. Gambaran Lokasi penelitian
5.1. Lokasi Site Penelitian.
Gambar 5.1 Site Penelitian Olahan penulis 2019
Sumber: Google Map November 2019
Gambar 5.2 Profil Pete Kelurahan Olahan penulis 2019
Sumber: Profil Kelurahan Cepokomulyo Kepanjen Malang
2. 53
Kelurahan Cepokomulyo memiliki 33 Rukun Tetanga dan 3 Rukun Warga
dengan penamaan identitas jalan lingkungan mengunakan alamat nama bunga
bungaan, Khususnya RW. 01 Jalan Teratai pada RT. 06 dan RT. 07 dipersempit
sebagai batasan lokasi penelitian Desain Model Gang Ramah Anak dan Ramah
Lingkungan. Dengan lokasi area kurang dari 1000 m2 seluruhnya panjang jalan :
350m’ dengan lebar jalan utama 3 sampai 0.8 m’ sub gang. kondisi tersebut sudah
berbagi dengan saluran drainase. Jalan Teratai adalah jalan alternatif menuju
pemukiman kampung kota wilayah sebelah barat Teratai Barat, disebut Teratai
Indah, jalan poros Wijayakusuma, jalan Kecubung yang akses tersebut dapat secara
alternatif potong kompas bisa melewati Jalan Teratai walaupun kondisi luas jalan
yang cukup sempit hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan kendaraan roda tiga
adakalanya cukup di paksakan mobil yang melalui adalah milik warga sendiri.
Jalan Teratai merupakan jalan gang alternatif utama warga dikelurahan
Cepokomulyo kecamatan Kepanjen yang memiliki peranan penting dalam
aksesibilitas kampung sehingga cukup ramai sepanjang hari dan malam. Pola model
gang yang ada di kelurahan Cepokomulyo berbentuk grid dengan penamaan gang
sesuai nama bunga bunga. Pada poros Sebelah timur jalan Raya Sumedang, poros
tengah jalan Wijayakusuma dan sebelah barat jalan Kecubung, Nusa indah.
Adapun jumlah warga RT 06 yang berseberangan gang dengan RT 07 sama
sebagai pemilik akses utama wilayah teritori tersebut, terbangun kurang lebih 78
rumah dan dihuni 102 kepala keluarga dengan mayoritas bekerja di sektor informal
seperti pedagang keliling, sopir, buruh pabrik, pertukangan dan jenis pekerjaan di
sektor Informa lainnya. Pendidikan warga mayoritas adalah SLTA. Jalan Sumedang
adalah jalan Raya di wilayah pusat kota yang cukup padat sehingga gang Terate
sudah lama terbentuk secara natural sejak dahulu kala, walaupun sebenarnya akses
jalan utama yang cukup memenuhi syarat adalah jalan Melati.
3. 54
5.2. Akses Keluar Masuk Pemukiman
Akses masuk jalan gang Terate dari jalan raya Sumedang yang mana jalan menuju
pusat kota Kepanjen atau pertokoan pasar besar sedangkan akses menuju
pemukiman seharusnya Jalan Melati namun Gang Melati adalah jalan alternatif dari
Jalan Wijaya Kusuma, pada lampiran peta situasi tergambarkan pintu akses masuk
ke lokasi penelitian.RT.06. RT.07. RW01. Kelurahan Cepokomulyo
Gambar 5.2.1 Aksas keluar masuk ke pemukiman Olahan penulis 2019
Sumber: Google Map November 2019
5. 56
Bentuk Fisik: Dimensi, Orentasi bangunan, Vegetasi dan Pengerasan jalan.
Gambar 5.2.3 Bentuk Dimensi dan Pengerasan jalan
Sumber Olahan penulis 2019
7. 58
Gambar 5.2.5 Bentuk vegetasi dan Biopori
Sumber Olahan penulis 2019.
5.5. GANG RUANG PUBLIK MULTIFUNGSI
5.3.1. Gang: Ruang Jalan Sarana Sirkulasi Jalan lingkungan
Gang utama yang dapat digunakan sebagai akses masuk dan keluar
permukiman memiliki lebar antara 2m’ – 3m’. Jalur masuk dari jalan Teratai di RT.06
dan RT.07 memiliki lebar sekitar 2,75m’ sehingga bisa masuk mobil namun bersifat
emergency, seperti pic up material dan kendaraan pribad. Tetapi jalur ini di tengah
kampung menyempit menjadi sekitar 2,5m’. Jalur masuk dari arah jalan
Wijayakusuma memiliki lebar sekitar 2,5m’ dari gang utama posisi pengalan jalan sub
gang menyempit di tengah sehingga hanya bisa dilalui motor dan becak. dari
sepanjang jalur gang utama ini terdapat gang-gang yang lebih kecil menuju ke rumah-
rumah penduduk dengan lebar bervariasi antara 0,8m’ sampi 2m’. Gang-gang di
sepanjang gang utama ini cenderung buntu (cul de sac). Seperti penjelasan pada
gambar 5.2.4 sehingga cabang pengalan jalan gang kecil ini hanya digunakan oleh
warga yang memang akan menuju rumah-rumah yang berada di lokasi tersebut.
8. 59
Gambar 5.4.1 Ruang Jalan Sarana Sirkulasi Jalan lingkungan
Sumber Observasi 2019
5.3.2. Gang: Tempat Aktivitas Ekonomi Warga.
Setiap aktivitas yang terjadi pada ruang-ruang terbuka publik akan memperkuat
keberadaan ruang terbuka tersebut. Namun faktor-faktor bentuk, karakter dan lokasi
yang spesifik dari tiap-tiap ruang terbuka akan menentukan fungsi, kegunaan serta
aktivitas yang spesifik pula Adhitama Satya (2013). Ruang sebagai bentuk fisik
lingkunan binaan memiliki peranan dalam menentukan ragam aktivitas yang
dilakukan di dalamnya. Demikian pula halnya dengan bentukan ruang jalan yang
bernama gang juga disebut jalan lingkungan permukiman masyarakat kampung kota,
sangatlah berperan juga dalam memunculkan ragam aktivitas perkembangan
masyarakat kekinian dalam kultur budaya bermukimnya. Seperti jasa servis
pedagang sayur dengan gerobak sayurnya, penjual kuliner bakso dan sejenisnya
yang dijajakan dengan kendaraan bermotor dan rombong miniport tabel bawaanya.
Di kampung ini juga terdapat warnet yang lumayan ramai penggunanya dan
komunitas pelanganya tidak terbatas pada warga kampung. Namun keramaian di
lokasi ini sering kali mengganggu warga yang akan keluar masuk ke arah jalan
Teratai.
9. 60
Gambar 5.4.2 Tempat Aktivitas Ekonomi Warga
Sumber Observasi 2019
5.3.3. Gang : Tempat Bermain Anak-anak
Rumah warga masyarakat digang Teratai RT.06 dan RT.07 sebagian besar
tidak memiliki halaman, karena pintu masuk rumah-rumah warga langsung
berbatasan dengan gang, baik itu rumah-rumah yang berada di gang utama maupun
rumah-rumah yang terletak di cabang-cabang gang utama. Akibat keadaan ini maka
sarana bermain out door yang ada dan menjadi satu-satunya alternatif adalah jalur
gang itu sendiri. Gang utama yang memiliki lebar sekitar 2,75m’ dengan perkerasan
yang relatif baik cukup memadai untuk mengakomodasi kegiatan bermain anak-anak
di udara terbuka selepas pulang sekolah. Berbagai permainan dapat dilakukan di
gang utama ini, mulai dari permainan yang tidak memerlukan gerak yang terlalu aktif
seperti bermain masak masakan atau permainan yang memerlukan pergerakan aktif
seperti sepak bola yang terbagi terdiri dari kelompok usia dan gender.
Gambar 5.4.3 Tempat Bermain Anak-anak
Sumber Observasi 2019
10. 61
Gambar 5.4.4 Tempat Bermain Anak-anak
Sumber Observasi 2019
5.3.4. Gang: Tempat Sosialisasi antar Tetangga
Ruang jalan di gang utama dan sub gang memiliki lebar antara 0,8m’ – 2.75m’.
Jarak ini termasuk ke dalam social distance sehingga memungkinkan digunakan
sebagai ruang publik untuk sarana bersosialisasi warga kampung. Dengan kondisi
ruang gang yang cukup terbuka maka kegiatan sosialisasi antar tetangga sehari-hari
dapat dilakukan dengan nyaman sambil melakukan pekerjaan sehari-hari seperti
mengasuh anak, menjemur pakaian, ngobrol tenteng hobi peliharaan ungas seperti
burung dan ayam yang dilakukan di depan rumah yang berbatasan langsung dengan
gang utama.
Gambar 5.4.5 Tempat Sosialisasi dan Diskusi lingkungan antar Tetangga
Sumber Observasi 2019
11. 62
Gambar 5.4.6 Tempat Sosialisasi informasi antar Tetangga
Sumber Observasi 2019
5.3.5. Gang: Tempat pesta dan perayaan
Sudah menjadi kultur budaya masyarakat dengan rasa toleransi dan merasa
kan persaudaran yang paling dekat adalah tetanga pemanfaatan gang kampung kota
tidak jarang ditutup untuk umum jika ada warga yang mengadakan pesta, baik itu
pesta khitanan atau pernikahan yang memerlukan ruang luas untuk menampung
tamu undangan dari sanak dan kerabat mempelai. Pada saat saat seperti ini fungsi
ruang gang sebagai jalur sirkulasi yang menghubungkan lingkungan luar dengan
rumah-rumah penduduk sangat terganggu, namun karena keeratan hubungan
ketetanggan yang baik maka hal ini dimaklumi oleh tetangga sekitarnya, dengan
alasan: toh tidak tiap hari diadakan pesta perayaan tersebut. Gang kampung kota
juga digunakan sebagai ajang perayaan pesta kemerdekaan 17 Agustus-an tiap
tahun. Di ruang gang inilah segala lomba dipentaskan, mulai dari lomba balap karung
sampai lomba makan kerupuk turut meramaikan ruang gang dari pagi hingga petang.
12. 63
Gambar 5.4.7 Tempat pesta dan perayaan
Dokumen pribadi 2019
5.3.6. Gang:Tempat mengekpresikan ketrampilan dan hobi
Dalam acara acara tertentu sudah menjadi tradisi bagi warga kampung tempat
domisili dilingkunganya, dimana jalan jalan gang selalu berlomba untuk dihias dan
memunjukkan identitas tema karakter wilayah masing masing. Sebagai modal
potensi masyarakat dalam menyikapi lingkungan secara arif dan bijak, dengan
harapan lingkungan yang nyaman dan aman di lakukan secara partisipasi gotong
royong
Gambar 5.4.8 Tempat mengekpresikan ketrampilan dan hobi
Sumber Observasi 2019