1. Tugas II
Mata Kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan
disusun untuk memenuhi mata kuliah
Sistem Informasi Geografis
Oleh :
Muhammad Iqbal (1108107010010)
Saiful Bahri (1108107010063)
Defri Maulana (1108107010039)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2013
2. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2
BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................ 3
1.2 TUJUAN ................................................................................................................. 3
BAB II : DASAR TEORI .......................................................................................................... 4
BAB III : PEMBAHASAN ........................................................................................................ 5
3.1 PENGAMBILAN CITRA DESA ........................................................................... 6
3.2 PENGAMBILAN TITIK DESA ............................................................................. 6
3.3 PERHITUNGAN KONSTANTA TRANSFORMASI AFFINE ............................ 7
3.4 PERHITUNGAN RMS ERROR .............................................................................9
BAB IV : PENUTUP ................................................................................................................. 18
4.1 KESIMPULAN .......................................................................................................18
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 20
2
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis atau SIG adalah sistem informasi yang khusus mengelola
data yang berbentuk spasial atau keruangan, untuk lebih detailnya Sistem Informasi
Geografis merupakan sistem komputer yang khusus mengelola, menyimpan, mengolah dan
menampilkan informasi yang berbentuk geografis.
Sistem Informasi Geografis (SIG) memudahkan para masyarakat dan kalangan lain
untuk mencari denah lokasi bangunan yang akan mereka kunjungi, terlebih untuk para
pendatang atau turis yang akan mengunjungi daerah atau tempat wisata yang akan mereka
kunjungi, terlebih untuk Kota Banda Aceh yang masih minim fasilitas untuk mengetahui
tempat yang menarik di daerah Kota Banda Aceh.
Peranan Sistem Informasi Geografi (SIG) sangatlah penting dalam pencarian kantorkantor pemerintah dan tempat wisata yang ada di Kota Banda Aceh, serta faktor
pendukungnya ditampilkan dengan jelas dan akurat sehingga diharapkan dengan adanya
sistem ini dapat memajukan perkembangan keadaan kota.
1.2.
Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
Menentukan konstanta transformasi affine dari dua buah desa yaitu peuniti dan
peurada.
Menentukan titik control dari masing masing desa (peuniti dan peurada).
Menentukan hasil akhir dari RMS error pada masing-masing daerah atau pun desa yang telah
ditentukan.
3
4. BAB II
DASAR TEORI
Georeferensi sering juga disebut Datum Geodetik merupakan suatu proses pemberian
koordinat peta pada citra yang sesungguhnya sudah planimetris, sedangkan Planimetris
merupakan salah satu macam metode pembuatan peta. Metode ini digunakan untuk
memetakan wilayah yang luasnya hanya beberapa ratus sampai beberapa ribu meter persegi
dengan menggunakan cara pengukuran jarak langsung.. Sebagai contoh, pemberian sistem
koordinat suatu peta hasil dijitasi peta atau hasil scanning citra. Hasil dijitasi atau hasil
scanning tersebut sesungguhnya sudah datar (planimetri), hanya saja belum mempunyai
koordinat peta yang benar. Dalam hal ini, koreksi geometrik sesungguhnya melibatkan proses
georeferensi karena semua sistem proyeksi sangat terkait dengan koordinat peta.
Pengukuran GCP dengan GPS metode relatif hanya efektif untuk jaring pengamatan
dengan baseline yang pendek. Jika jarak anatartitik pengamatan bertambah panjang maka
residual error akan bertambah besar yang mengakibatkan kualitas koordinat hasil
pengamatan kurang baik (Satirapod and Kriengkraiwasin 2006). Ground Control point atau
titik kontrol tanah merupakan proses penandaan lokasi yang berkoordinat berupa sejumlah
titik yang diperlukan untuk kegiatan mengkoreksi data dan memperbaiki keseluruhan citra
yang akhirnya disebut sebagai proses rektifikasi. GCP ini sendiri terdiri atas sepasang
koordinat x dan y, yang terdiri atas koordinat sumber dan koordinat referensi. Koordiantkoordinat tersebut tidak dibatasi oleh adanya koordinat peta. Tingkat akurasi GCP sangat
tergantung pada jenis GPS yang digunakan dan jumlah contoh GCP terhadap lokasi dan
waktu pengambilan.
Kesalahan geometri adalah ketidaksempurnaan geometri citra yang terekam pada saat
pencitraannya, hal ini menyebabkan ukuran, posisi dan bentuk citra menjadi tidak sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya. Ditinjau dari sumber kesalahannya, distorsi geometri
disebabkan oleh kesalahan internal dan kesalahan eksternal (JARS, dalam Yuwono, et al,
2008).
4
5. BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Pengambilan Citra Desa
Dalam melakukan perhitungan terhadap parameter-parameter atau pun konstanta
transformasi affine dan untuk mengkoreksi dua citra desa, yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah sebagai berikut :
Menentukan batas dari masing-masing desa, yaitu Deah Raya dan Kampong Pineung.
Batas dapat dilihat di http://bappeda.bandaacehkota.go.id/webgis .
Beri centang pada batas desa yang disediakan di beberapa pilihan yang ada dalam
peta online tersebut.
Selanjutnya, buka Google Earth dan ambil empat titik disekitar desa yang akan
diambil citranya.
Kemudian PrintScreen atau ScreenShoot pada masing-masing desa yang telah di
ambil citra nya tersebut pada Google Earth.
Langkah yang terakhir adalah mengambil foto daerah yang telah di print screen di
ukur pixelnya dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop. Caranya dengan
memilih MenuBar Windows, kemudian pilih Menu Navigator, akan muncul menu
Navigator, kemudian pilih Info dan arahkan kursor disetiap titik yang elah dibuat,
selanjutnya catat nilai X dan Y.
3.2
Pengambilan Titik Kontrol
Lakukan pengambilan titik kontrol setelah melakukan pengambilan citra desa untuk
mendapatkan nilai X UTM dan Y UTM. Cara pengambilan titik kontrol tersebut adalah
sebagai berikut:
Pertama sekali buka Google Earth.
Kemudian, pilih menu bar Tools dan pilih Option. Kemudian akan tampil menu option.
Selanjutnya pada bagian 3D View, ubah tampilan Show Lat atau Long dari Degrees,
Minutes, Secound menjadi Universal Transverse Mercator dan kemudian klik OK.
Arahkan kursor pada titik kontrol yang telah di buat sebelumnya.
5
6. Terakhir, klik kanan pada titik kontrol tersebut, pilih Properties, dan catat nilai Easting
dan Northingnya.
3.3
Perhitungan Konstanta Transformasi Affine
Setelah selesai melakukan dua langkah diatas, maka selanjutnya yang perlu dilakukan
adalah menghitung konstanta transformasi affine nya. Berikut perhitungan nya.
Desa Deah Raya :
:
759134,80 m E = easting = x1
X = 689
Y = 339
757378,42 m E = easting = x1
X = 131
Y = 473
757166,66 m E = easting = x1
X = 66
618340,45 m E = northing = y1
D
:
Y = 53
618089,17 m E = northing = y1
C
:
X = 542
618504,35 m E = northing = y1
B
:
758668,16 m E = easting = x1
619413,53 m E = northing = y1
A
Y = 396
Cari nilai A, B dan C, dengan rumus :
x’ = Ax + Bx + C
MENCARI NILAI A, B DAN C
1.
542 A + 53 B + C
= 758668,16
------------------ persamaan 1
2.
689 A + 339 B + C
= 762368,80
------------------ persamaan 2
3.
131 A + 473 B + C
= 757378,42
------------------ persamaan 3
2.
689 A
+
339 B
+
C
= 762368,80
1.
542 A
+
53 B
+
C
= 758668,16
4.
147 A
+
286 B
=
3708,64
------------------ persamaan 4
6
7. 1.
542 A
+
53 B
+
C = 758668,16
3.
131 A
+
473 B
+
C = 757378,42
5.
411 A
-
420 B
4.
147 A
+
286 B
=
3708,64
411
60417 A
+
117546 B
= 1520963,04
5.
411 A
-
420 B
=
1289,74
147
60417 A
+
61740 B
= 189591,78
179286 B
= 1331371,26
B
= 1331371,26
=
1289,74
------------------ persamaan 5
179286
B
4.
147 A
+
286 B
=
3708,64
147 A
+
286 (7,42) =
3708,64
147 A
+
2122,12
=
3708,64
=
= 7,42
3708,64 – 2122,12
147 A
A=
1578,52
147
A=
3.
10,7
131 A
+
473 B
+
C = 757378,42
131 A
+
473 B
+
C = 757378,42
1401,7 +
3507,66 +
C
= 757378,42
C
= 757378,42 – 4911,76
C
= 752467,16
7
8. MENCARI NILAI D, E DAN F :
1.
542 D + 53 E + F
=619413,53
------------------ persamaan 1
2.
689 D + 339 E + F
= 618504,35
------------------ persamaan 2
3.
131 D + 473 E + F
= 618089,17
------------------ persamaan 3
1.
542 D
+
53 E
+
F
= 619413,53
2.
689 D
+
339 E
+
F
= 618504,35
4.
145 D
+
286 E
2.
689 D
+
339 E
+
F = 618504,35
3.
131 D
+
473 E
+
F = 618089,17
5.
556 A
-
134 E
4.
145 D
+
286 E
5.
556 D
-
134 E
=
909,18
------------------ persamaan 4
=
415,18
------------------ persamaan 5
=
909,18
556
80620 D
+
159016 E
=
415,18
145
80620 D
+
19430 E
1784446 E
E
= 505504,08
=
60201,1
= 445302,98
=
445302,98
178446
E
4.
145 D
+
286 E
=
3708,64
145 D
+
286 (2,49) =
3708,64
145 D
+
712,11
= 2,49
3708,64
=
8
9. 145 D
=
A=
3708,64 – 712,11
1621,32
145
A=
3.
11,18
131 D
+
473 B
+
F
= 618089,17
131 (11,18)
+
473 (2,49)
+
F
= 618089,17
1464,58
+
11,68,11
+ F = 618089,17
F = 618089,17 – 2632,89
F = 615456,3
KAMPONG PINEUNG
MENCARI NILAI A ,B,C
:
760.472,41 m E = easting = x1
X = 1171
Y = 510
759781.51 m E = easting = x1
X = 467
Y = 581
759708,66 m E = easting = x1
X = 394
615996,29 m E = northing = y1
D
:
Y = 152
615701,08 m E = northing = y1
C
:
X = 1102
615771,43 m N = northing = y1
B
:
760.403,85 m E = easting = x1
616120.87 m N = northing = y1
A
Y = 278
1.
1102A + 152B+C = 760403,85
2
1171A + 510B+C =760472,41
3
467A + 581B+C=759781,51
9
10. 1171A + 581B + C =760472,41
1102A + 152B + C =760403,85
4
69 A + 358 B = 68,56
467 A + 581B + C =759781,51
1171A +152B+C =760472,41
5.
-704A + 71B
=-690,9
-704A +71B
=-690,9 / 358/
-252032A + 25418B=-247342,2
69A +358B
= 68,56/71 /
4899A
+ 25418B=-4867,76
-256931 A
=-252209,96
A
=-252209,96
= -256931
A
= 0,981
-701 A+718 =-690,9
=704( 0,981)+71B=-690,9
=-690,624+71B=690,9
= 71B =-690,9+690,624
71B =-0,276
B=0,0038
467A+581B+C=759781,51
=467(0,981)+(-0,0038)+759781.51
=458,127 +(-2,207) + C=759781,51
C=759781,51 -455,92
C=759325,59
10
11. MENCARI NILAI D, E DAN F :
1. 1171 A+510 E+F =615771,43
2. 467 D + 581 E+F=615701,08
3. 394 D + 278 E+F=615996,29
3. 394 D + 278 E+F =615996,29
2. 467 D +581 E+F =615701,08
4. -73 D-303 E
= 295,21
1. 1171 D+510 E+F=615771,43
2. 467 D +581 E+F =615701,08
5. 7040-71E =70,35
4.-73 D – 303 E =259,21 /71/ -5 183 D- 21513 E =20859,91
704D-71E = 70,35 / 303/ 213312D – 21513 E=21316,05
-218495D =-356,14
D =-356,14
=-218495
=0,0016
704D-71E=70,35
=704(0,0016)-71E=70,35
=-71E=70,35-1,126
=-17E =69,224
E=69,224
-71
E=-0,974
11
19. BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas datpat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Penghitungan RMS sangat penting untuk dilakukan karena dalam penetapan
koordinat masih terdapat error pada letak maupun arahnya, hal tersebut disebabkan
karena ternjadinya transformasi dalam pembuatan peta.
Rumus RMSE sebagai nilai selisih antara koordinat asli dengan koordinat masukan,
Konsep yang ada pada RMSE ada pada kegiatan registrasi citra satelit atau peta hasil
scanning yang belum memiliki koordinat absolut atau telah memiliki koordinat tetapi
belum benar 100% posisinya.
Registrasikan sendiri secara sederhana boleh disebut sebagai proses “memberi
koordinat”.
Kegiatan registrasi mengharuskan adanya referensi (acuan). Referensi tersebut adalah
data geospasial (bisa peta atau juga citra satelit) yang memiliki akurasi posisi lebih
pasti dibanding data yang akan diregistrasi.
Proses registrasi diwakili dengan jalan mencocokkan titik-titik yang bersesuaian
antara data yang diregistrasi dengan data referensi.
Transformasi adalah menggeser, menarik, menyesuaikan bentuk, dan semacamnya
(atas data yang diregistrasi) agar sesuai dengan data referensi.
19