SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
i
PEMETAAN PARTISIPATIF
WISATA KULINER (STUDI KASUS: KELURAHAN KALISARI
KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA TIMUR)
Disusun Oleh:
Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015
Kelas:
Pemetaan Partisipatif - A
Dosen:
Hepi Hapsari Handayani, ST., MSc.
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga penulisa dapat
menyelesaikan laporan pemetaan partisipatif dengan judul “Pemetaan Partisipatif
Wisata Kuliner” ini dengan baik.(Study Kasus: Kelurahan Kalisari, Kecamatan
Mulyorejo, Surabaya)” ini dengan baik.
Selama pelaksanaan kerja praktik, banyak pihak yang telah membantu
penulis sehingga kerja praktik ini dapat berjalan dengan baik. Penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua atas doa dan restu serta atas semua dukungan selama pembuatan
laporan.
2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Taufik selaku Ketua Jurusan Teknik Geomatika
FTSP ITS.
3. Ibu Hepi Hapsari Handayani, ST., MSc. selaku dosen pengajar mata kuliah
pemetaan partisipatif.
4. Sahabat-sahabat Teknik Geomatika – ITS Angkatan 2012 atas dukungan
dan semangat yang telah diberikan.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan laporan ini.
Surabaya, November 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................... i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii
Daftar Gambar............................................................................................... iv
Daftar Tabel .................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3. Tujuan .............................................................................................. 2
1.4. Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3
2.1. Pemetaan Partisipatif ....................................................................... 3
2.2. Pengertian Restoran, Café dan Warung........................................... 5
2.3. Sistem Koordinat ............................................................................. 6
2.4. Unsur-unsur Peta.............................................................................. 7
BAB III METODOLOGI.............................................................................. 11
3.1. Lokasi Penelitian ........................................................................... 11
3.2. Data dan Peralatan ......................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 14
3.1. Hasil .............................................................................................. 11
3.2. Analisa ........................................................................................... 18
BAB V PENUTUP...................................................................................... 21
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 21
5.2. Saran .............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 23
LAMPIRAN................................................................................................ 24
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Arti simbol – symbol garis........................................................... 8
Gambar 2 Arti simbol.................................................................................... 9
Gambar 3 Skala garis. ................................................................................... 9
Gambar 4 Skala garis. ................................................................................... 10
Gambar 5 Lokasi penelitian. ......................................................................... 11
Gambar 6 Flowchart pengolahan data........................................................... 12
Gambar 7 Peta dasar Jalan. ........................................................................... 16
Gambar 8 Peta dasar bangunan..................................................................... 16
Gambar 9 Peta dasar vegetasi. ...................................................................... 17
Gambar 10 Peta dasar water body................................................................. 17
Gambar 11 Peta dasar sepanjang jalan mulyosari ........................................ 17
Gambar 12 Peta overlay kelurahan kalisari dengan data koordinat kuliner.. 18
Gambar 13 Melakukan wawancara dengan perangkat kelurahan
kalisari surabaya......................................................................... 24
Gambar 14 Pizza Hut. ................................................................................... 24
Gambar 15 Kedai mas bro............................................................................. 24
Gambar 16 Coffee Grande. ........................................................................... 25
Gambar 17 Tampilan Website Coffee Grande.............................................. 25
Gambar 18 Tampilan Website Pizza Hut...................................................... 25
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Zone Proyeksi UTM dan TM 30
untuk Wilayah Indonesia.. 7
Tabel 2 Daftar Koordinat UTM Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari........... 14
Tabel 3 Daftar Koordinat TM 30
Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari. ........ 15
Tabel 4 Selisih Koordinat GPS dengan Koordinat di Lapangan. ................. 19
Tabel 5 Daftar Koordinat TM 30
Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari. ........ 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsep dasar dari pada Pemetaan Partisipatif adalah informasi yang
dituangkan kedalam pemetaan yang didasari oleh penguatan masyarakat
dalam spatial dan pengambilan keputusan ditingkat masyarakat/desa.
Informasi merupakan salah satu unsur penting yang sangat diperlukan dalam
memecahkan berbagai permasalahan. Informasi yang benar dan akurat akan
turut menentukan berhasil tidaknya suatu tindakan atau keputusan, terutama
dalam memecahkan suatu persoalan. Selain itu informasi juga merupakan
satu hal yang sangat berpengaruh dalam menentukan pandangan dan
pemikiran terhadap suatu hal, yang pada akhirnya menentukan juga
tindakan yang akan diambil.
Dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam
pengelolaan sumber daya , pariwisata atau fasilitas yang berbasis
masyarakat khususnya Wisata Kuliner, juga sangat diperlukan informasi
yang akurat mengenai persebaran dan informasi wisata kuliner itu sendiri.
Baik secara fisik maupun dari segi ekomoninya. Pola-pola hubungan yang
terjadi antara unsur fisik dan ekonomi dalam pengelolaan wisata kuliner
merupakan informasi yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam
memecahkan berbagai permasalahan seperti misalnya konflik yang terjadi
atau dalam pembuatan perencanaan dan perbaikan lahan.
Dalam hal ini informasi yang benar dan akurat akan turut menentukan
sejauh mana permasalahan bisa diidentifikasi, dikaji, atau bahkan
diramalkan. Kemudian hal-hal tersebut akan menjadi dasar dalam
menentukan cara-cara atau pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan
dalam memecahkan permasalahan tadi. Di sini cara mendapatkan dan
mengambil informasi sangat menentukan informasi yang didapat. Pemetaan
merupakan salah satu cara atau metode pengambilan informasi langsung
dari lapangan, khususnya yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat
fisik, sejalan dengan itu pemetaan juga bisa mencakup aspek-aspek sosial,
budaya, dan ekonomi. Peta-peta yang menggambarkan kondisi-kondisi
tersebut secara benar akan turut mempengaruhi pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya yang menyeluruh.
Pengambilan keputusan (yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan)
secara menyeluruh dalam pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat
sangatlah penting.
Dalam melakukan pengambilan data dan pembuatan peta dalam
pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat, juga mutlak diperlukan
keterlibatan yang menyeluruh dari berbagai pihak seperti masyarakat yang
langsung berhubungan dengan sumber daya, pemerintah di berbagai
tingkatan, organisasi-organisasi atau individu-individu di luar keduanya
seperti misalnya LSM, pihak swasta, tokoh masyarakat, dsb. Karena selain
dari fakta fisik di lapangan, pihak-pihak tersebut juga merupakan sumber
informasi penting yang sebetulnya juga bisa “dipetakan”. Metode pemetaan
2
partisipatif bisa dijadikan satu cara yang dilakukan dalam proses tersebut,
karena didalamnya berusaha untuk meningkatkan peran semua pihak-pihak
tadi dalam pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan.
Pengolahan informasi juga sangat berperan penting dalam mendukung
terciptanya pengambilan keputusan yang menyeluruh tadi. Karena pada
proses inilah data dikumpukan, diproses (diseleksi dan “dimanipulasi”)
sesuai maksud dan tujuan pengambilan data, serta pada akhirnya
ditampilkan. Kemampuan pihak-pihak yang terlibat dalam mengolah data
dan informasi tersebut tentu saja sangat berpengaruh, bisa jadi informasi
atau fakta penting pada akhirnya bisa terlihat jadi tidak penting jika
pengolahan data dan informasinya juga kurang baik, begitu juga sebaliknya.
Dalam mewujudkan hal tersebut maka diperlukan sebuah pemetaan
partisipatif tentang wisata kuliner di kelurahan kalisari, kecamatan
mulyorejo Surabaya sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada
masyarakat tentang wisata kuliner tersebut sehingga dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan yang lebih efektif dan
efisien.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengambilan data pemetaan partisipatif wisata kuliner?
2. Bagaimana mengelolah data hasil pemetaan partisipatif wisata kuliner?
3. Bagaimana menampilkan informasi peta partisipatif wisata kuliner di
kelurahan kalisari kecamatan mulyorejo Surabaya?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari Pemetaan Partisipatif ini adalah menggambarkan
peta kuliner kelurahan kalisari, dimaksudkan agar masyarakat desa secara
partisipatif dapat menggambarkan tata letak wisata kuliner yang terdapat
pada kelurahan yang ditempati dan digarapnya di atas media kertas agar
secara transparan dapat diketahui oleh masyarakat luas tentang kondisi dan
situasi aktual kuliner di kelurahan tersebut, lebih lanjut peta tersebut dapat
dipergunakan sebagai alat bantu dalam perencanaan tata ruang dan
pengembangan wisata kuliner di kelurahan kalisari.
1.4. Manfaat
1. Meningkatkan peran pihak lokal dalam melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan pengambilan dan pengolahan data dan informasi
(secara khusus dengan pemetaan) di wilayahnya masing-masing.
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan pemetaan dan
pengukuran lahan mereka.
3. Peta Partisipatif Kuliner di Kelurahan Kalisari Kecamatan Mulyosari,
Surabaya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemetaan Partisipatif
Peta merupakan penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan
keruangan antara berbagai perwujudan dan yang diwakili. Peta merupakan
bidang datar dan objek yang digambarkan pada peta-peta pada umumnya
terletak pada permukaan bumi, sehingga digunakan skala dan sistem
proyeksi untuk menggambarkan yang sebenarnya.
Menurut Prihandito (1998), peta merupakan gambar permukaan
bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih kecil. Dalam hal ini posisi
titik-titik pada peta ditentukan terhadap sistem siku-siku x dan y, sedangkan
posisi titik-
menunjukkan atau memberikan informasi tentang letak-letak benda di bumi
dalam ukuran yang lebih kecil. Selain itu ada pula pendapat lain
menyatakan peta merupakan penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan
keruangan antar berbagai perwujudan yang diwakili, Kals (1983).
Pengambilan data dan informasi di lapangan yang melibatkan
partisipatif aktif dari masyarakat desa sebagai perencanaan dan pemberi
informasi disebut sebagai pemetaan secara partisipatif. Pemetaan partisipatif
menurut Hidayat dkk (2005) yaitu suatu metode pemetaan yang
menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan di wilayahnya,
sekaligus juga akan menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayah
mereka sendiri. Sedangkan menurut Anonim (2003) pemetaan partisipatif
adalah cara yang dapat digunakan oleh masyarakat desa atau dengan
mendapat asistensi dari pihak lain, untuk mengenali kembali kondisi ruang
yang sebenarnya dari suatu wilayah adat atau desa, mendokumentasikan
berbagai hal yang berhubungan dengan ruang yang dibangun oleh
mayarakat sendiri, menjadi alat bukti tentang klaim suatu wilayah dan bisa
dibaca dengan mudah oleh pihak-pihak laindi luar desa (pemerintah, orang
desa lain, perguruan tinggi dan masyarakat luas). Lebih lanjut Anonim
(2003) menyebutkan bahwa pemetaan partisipatif adalah suatu cara yang
digunakan untuk mengenali kembali kondisi ruang yang sebenarnya dari
suatu wilayah dan mendokumentasikan potensi sumber dayanya (hal-hal
yang berkaitan dengan wilayah tersebut), yang dibuat secara bersama-sama
dengan masyarakat.
Peta bagi masyarakat sangat penting artinya sebab dapat digunakan
sebagai advokasi untuk memagari wilayahnya dari ancaman pihak luar dan
media negoisasi dengan pihak luar yang berkeinginan untuk investasi dalam
wilayah kelolanya, juga untuk kepentingan penyusunan kawasan
(intensifikasi pertanian dan lahan) dan perubahan kebijakan pemerintah
daerah.
Menurut Hidayat dkk (2005) ciri-ciri pemetaan partisipatif adalah:
1. Melibatkan seluruh anggota masyarakat.
2. Masyarakat menentukan sendiri proses yang berlansung.
4
3. Proses pemetaan dan peta yang dihasilkan bertujuan untuk kepentingan
masyarakat.
4. Sebagian besar informasi yang terdapat dalam peta berasal dari
pengetahuan masyarakat setempat.
5. Masyarakat menetukan sendiri penggunaan peta yang dihasilkan.
Anonim (2003) mengatakan bahwa pemetaan partisipatif dibagi
menjadi tiga kelompok besar yaitu:
1. Manfaat utuk komunitas itu sendiri yaitu:
a. Untuk menyatukan, mencatat dan mengesahkan pengetahuan
tradisional yang memang sudah tumbuh dalam masyarakat.
b. Untuk pengorganisasian masyarakat dan meningkatkan kesadaran
mengenai masalah-masalah tanah dan lingkungan.
c. Untuk perencanaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
komunitas.
d. Untuk meningkatkan kapasitas komunitas dalam komunikasi dan
menjalin kerjasama dengan pihak luar.
e. Untuk menegaskan dan menegoisasi klaim wilayah adat.
f. Manfaat untuk pihak-pihak yang menjadi fasilator pemetaan
komunitas.
g. Meningkatkan pemahaman terhadap seluk beluk dan tata cara
kehidupan komunitas.
h. Meningkatkan pemahaman tentang bentang alam dan klaim
komunitas.
i. Meningkatkan kemampuan bekerja menggunakan metode-metode
partisipatif.
j. Menumbuhkan kesadaran tentang peliknya permasalahan yang
dialami komunitas dan keberpihakan.
2. Manfaat untuk pemerintah atau pengambilan kebijakan
a. Adanya informasi tentang wilayah-wilayah institusi lokal dan
klaimnya yang akan sangat bermanfaat dalam administrasi
pemerintahan
b. Adanya informasi ruang detail yang bisa dimanfaatkan untuk dasar
pengambilan keputusan
c. Biaya yang murah.
Selanjutnya Anonim (20003), menekankan bahwa pemetaan
partisipatif lebih diarahkan sebagai suatu media untuk memunculkan
inisiatif masyarakat memberikan peluang seluas-luasnya kepada masyarakat
tentang apa yang perlu dicatat, memberikan kesempatan bagi masyarakat
untuk mempelajari lebih banyak tentang ruang kelola mereka, merupakan
sebuah kesempatan untuk membuat peta menjadi lebih baik, serat
merupakan media saling belajar satu sama lain.
Monberg, dkk (1996) dan Arianto (2001), menyatakan bahwa
pemetaan mayarakat biasanya digunakan untuk berbagai alasan dan tujuan
seperti:
5
a. Mendokumentasikan sistem tata guna lahan pada saat pemetaan dam
membahas rencana pengelolaan sumber daya yang ada di waktu yang
akan datang.
b. Mendokumentasikan kepemilikan tanah untuk mendapat pengakuan
dari pemerintah, mendokumentasikan situs kultural (tempat-tempat
sakral, perkuburan, desa yang telah ditinggalkan dan sejarah lokal)
untuk memperkuat identitas adat.
c. Menyelesaikan berbagai masalah menyangkut konflik kepemilikan
sumber daya oleh berbagai pihak pemanfaatan lahan.
d. Penetapan batas-batas secara partisipatif (misalnya daerah-daerah
konservasi).
e. Menumbuhkan partisipatif di dalam perencanaan tata guna lahan
regional.
2.2. Pengertian Restoran, Café dan Warung
Dilihat dari arti kata, restoran berasal dari kata “re-store” yang berarti
mengembalikan atau memperbaiki kondisi setelah orang bekerja. Dengan
kegiatan tersebut orang akan mengalami kehilangan energi atau kalori untuk
itu diperlukan upaya pemulihan dengan mengkonsumsi makanan atau
minuman di suatu tempat. Tempat dimana seseorang dapat mengembalikan
tenaga atau kalori dalam tubuh dinamakan “restoration”. Restoration
kemudian berubah menjadi “Restaurant” (bahasa Inggris) dan restoran
(bahasa Indonesia).
Restoran sama halnya dengan rumah di lingkungan keluarga. Rumah
yang menyenangkan dan mengesankan akan mempunya watak dan ciri khas
tersendiri. Tamu yang datang ke rumah kita akan merasa senang dan
terkesan dengan penerimaan kita yang ramah, hangat, dekorasi yang sesuai
dan serasi, perabotan bersih serta udara yang segar di dalam ruangan. Di
Restoran tamu diharapkan akan merasa senang dan terkesan dengan
makanan karena hidangan yang beraneka ragam.
Cafe adalah kedai kopi yang informal restoran yang menawarkan
berbagai macam makanan panas dan dibuat untuk memesan sandwich. Ini
berbeda dari sebuah kedai kopi yang terbatas-menu pendirian yang berfokus
pada penjualan kopi. Tergantung pada yurisdiksi, cafe mungkin lisensi
untuk melayani alkohol. Istilah juga dapat merujuk ke rumah makan atau
restoran dengan fasilitas hotel. Di banyak negara, bagaimanapun, istilah
"cafe" menandakan apa kira-kira "kedai kopi" menandakan di negara-negara
berbahasa Inggris (lihat di bawah). Di Amerika yang melayani di warung
kopi yang kebetulan ke penyajian makanan, dan mereka mungkin atau tidak
menyediakan minuman beralkohol.
Cafe kebanyakan untuk anak-anak muda duduk-duduk dan ngobrol
dengan suasana yang santai dan bebas. Serta makanan yang ditawarkan
biasanya makanan yang ringan dan harganya terjangkau oleh anak-anak
muda.
Warung adalah usaha kecil milik keluarga yang berbentuk kedai, kios,
toko kecil, atau restoran sederhana — istilah "warung" dapat ditemukan di
6
Indonesia dan Malaysia. Warung adalah salah satu bagian penting dalam
kehidupan keseharian rakyat Indonesia.
Terdapat banyak jenis warung, umumnya berbentuk toko kecil seperti
gerobak dorong beratap yang menjual minuman dingin dalam kemasan
botol (seperti teh botol), kudapan, permen, rokok, krupuk, dan berbagai
macam barang-barang keperluan sehari-hari. Bahkan terdapat warung
terapung, yakni perahu yang difungsikan sebagai warung. Sementara
warung yang menjual makanan umumnya dapat menjual penganan
sederhana gorengan seperti pisang goreng dan kopi. Selain menjual
masakan Indonesia, beberapa warung menjual makanan asia dan barat,
makanan seperti nasi goreng dan mi goreng lazim ditemukan di warung.
Beberapa warung yang menjual makanan barat bahkan menjual roti,
panekuk, sup, ikan bakar, steak dan pizza.
Istilah "warung" juga merujuk kepada toko atau kedai, dan menjadi
dasar istilah lain, termasuk wartel (kependekan dari warung telepon) dan
warnet (kependekan dari warung internet).
2.3. Sistem Koordinat
Sistem koordinat TM 3 biasa disebut juga sistem koordinat BPN
(Badan Pertanahan Nasional), karena yang menggunakan sistem koordinat
ini adalah BPN. Biasanya menggunakannya dalam peta – peta kadastral atau
perkebunan. BPN telah menggunakan sistem koordinat TM 3 ini sejak tahun
1997. Sistem koordinat UTM dan TM 3 sama-sama menggunakan
Transverse mercator, berikut perbedaan antara sistem koordinat UTM dan
TM 3 :
a.i.1. TM 3 memiliki lebar zona 3 derajat, sedangkan UTM
memiliki lebar zona 6 derajat.
2 Satu zona UTM dibagi dua menjadi zona TM3, sebagai contoh :
zona 49, terdapat dua zona TM 3 yaitu zona 49.1 dan 49.2.
3 False easting tiap zona TM 3 adalah 200.000, sedangkan untuk
UTM adalah 500.000.
4 False northing untuk tiap zona TM 3 adalah 1.500.000, sedangkan
untuk UTM adalah 10.000.000.
5 Meridian Central di TM3 berbeda dengan UTM. Tetapi prinsipnya
sama. Zona-zona UTM dibagia dua, meridian di setiap zona yang
dibagi dua tersebut otomatis menjadi meridian central.
6 Faktor skala untuk TM 3 adalah 0,9999 , sedangkan UTM adalah
0,9996
7
Tabel 1 Daftar Zone Proyeksi UTM dan TM-3° untuk Wilayah
Indonesia
2.4. Unsur-Unsur Peta
Peta yang baik memberikan informasi yang benar. Peta yang baik
memberikan informasi keadaan suatu daerah. Peta yang baik menunjukkan
letak dan jarak suatu tempat secara jelas dan pasti. Peta yang baik memuat
sejumlah unsur.
Ada enam unsur dalam sebuah peta yang baik. Keenam unsur itu
adalah judul peta, garis tepi peta, legenda, skala, penunjuk arah (mata
angin), dan garis astronomi.
1. Judul peta
Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta ditulis di bagian atas
dengan huruf yang menonjol. Misalnya, Peta Jawa Barat, Peta Kalimantan,
Peta Indonesia, dan sebagainya.
2. Garis tepi peta
Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis
tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis.
3. Legenda
8
Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-
simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri
ataupun kanan. Sedangkan simbol ialah gambar yang digunakan untuk
mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya simbol untuk danau, sungai,
jalan, rel kereta, ibukota provinsi, batas kabupaten, dan sebagainya.
Pemakai peta bisa melihat keadaan suatu wilayah. Simbol-simbol peta
berbentuk warna, garis, dan gambar.
a. Warna
Arti warna-warna dalam peta sebagai berikut.
 Warna hijau menunjukkan dataran rendah.
 Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.
 Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.
 Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.
 Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau).
Warna biru untuk laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk
menunjukkan kedalaman laut. Warna biru tua untuk laut dalam dan
biru muda untuk laut dangkal.
b. Garis
Arti simbol-simbol garis pada peta sebagai berikut.
Gambar 1. Arti simbol-simbol garis
c. Gambar
Ada banyak gambar simbol dalam peta. Arti gambar-gambar
simbol dalam peta sebagai berikut.
9
Gambar 2. Arti simbol
4. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang
sesungguhnya. Sebuah peta selalu dibuat jauh lebih kecil dari keadaan
yang sebenarnya. Akan tetapi, letak, jarak, dan arahnya seperti keadaan
yang sebenarnya.
Ada dua macam jenis skala, yaitu skala angka dan skala garis. Mari
kita bahas keduanya.
a. Skala angka (skala numerik)
Skala angka disebut juga skala perbandingan. Skala biasanya ditulis
di bagian bawah. Misalnya dalam sebuah peta kita menemukan Skala
1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000). Ini berarti bahwa jarak 1 cm pada
peta sama dengan 10.000 cm di permukaan bumi. Atau 1 cm pada peta
sama dengan 100 m atau 0,1 km jarak yang sebenarnya.
Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm. Ini
berarti jarak yang sebenarnya dari kota A ke kota B adalah 5 cm X
10.000 cm = 50.000 cm. Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500
meter. Kalau dinyatakan dalam kilometer berarti 0,5 km.
b. Skala garis
Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam
bagianbagian yang sama. Panjang masing-masing ruas = 1 cm. Mari kita
pelajari contoh skala garis berikut ini.
Gambar 3. Skala Garis
10
Skala garis di atas berarti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1 km di
tempat sebenarnya. Bagaimana mengubah skala angka menjadi skala
garis? Mari kita belajar dari contoh berikut. Misalnya dalam sebuah peta
tertulis skala angka 1 : 5.000.000. Kamu tahu ini berarti 1 cm pada peta
sama dengan 5.000.000 cm pada jarak yang sebenarnya (di muka bumi).
Atau, 1 cm pada peta sama dengan 50 km pada jarak sesungguhnya. Jika
skala angka tersebut diubah ke skala garis, gambarnya sebagai berikut.
Gambar 4. Skala Garis
11
BAB III
METODOLOGI
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi dilakukan di kelurahan kalisari, kota surabaya, yang berada
di sepanjang jalan mulyosari
Gambar 5. Lokasi Penelitian
3.2 Data Dan Peralatan
1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Peta Kelurahan
Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
perangkat keras yaitu GPS Navigasi dan Perangkat Lunak yaitu Global
Mapper v. 14.0, AutoCAD Land Desktop 2009, Microsoft Word.
12
Gambar 6. Flowchart pengolahan data
Keterangan:
1. Studi Literatur
Sebelum melakukan penelitian harus terlebih dahulu melakukan studi literatur
mengenai pemetaan partisipatif, transformasi koordinat, overlay peta dll.
2. Pengumpulan Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gps navigasi, data
kuliner di sepanjang jalan mulyosari, data peta dasar kelurahan. Semua data
tersebut nantinya akan di overlaykan sehingga membentuk sebuah peta partisipatif
3. Transformasi Koordinat
Sistem koordinat pada gps navigasi adalah koordinat UTM sedangkan sistem
koordinat pada peta dasar kelurahan adalah TM 30
sehingga dibutuhkan
transformasi koordinat dari UTM ke TM 30
. Untuk mentransformasikan dapat
secara manual/perhitungan dapat juga secara online di alamat berikut:
http://www.hariep.com/transformasi/. Zona TM 30
untuk daerah sepanjang
mulyosari berada pada zona 49.2.
4. Overlay
Hasil yang diperoleh pada gpv navigasi yang sudah di transformasikan ke
koordinat TM 30
dan menjadi point maka langkah selanjutnya adalah
13
mengoverlaykan data point gps navigasi tersebut dengan peta dasar kelurahan
tersebut jika tidak bisa di overlaykan maka prosesnya harus kembali mengukur
koordinat di lapangan tetapi jika sudah sesuai dengan peta dasar maka di
overlaykan dengan data kuliner sebagai atributnya.
5. Analisa
Menganalisa hasil dari overlay peta tersebut, menganalisa hasil transformasi
koordinat dan menganalisa hasil dari pengukuran di lapangan dengan
menggunakan gps navigasi. Setelah hasil di analisa maka dapat disimpulkan apa
yang menjadi tujuan dari penelitian tersebut.
6. Pelaporan
Selanjutnya melakukan pelaporan hasil penelitian, adapun bentuk pelaporannya
yaitu laporan pemetaan partisipatif wisata kuliner sepanjang jalan mulyosari dan
peta partisipatif wisata kuliner sepanjang jalan mulyosari.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
1. Hasil Koordinat Lapangan
Adapun hasil koordinat lapangan wisata kuliner di sepanjang jalan
mulyosari dengan menggunakan gps navigasi adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Daftar Koordinat UTM Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari
Nama Kuliner Koordinat
Restaurant
McD 112.7961050000 E ; -7.2664690000 S
Pizza Hut 112.7960650000 E ; -7.2659640000 S
KFC 112.7961130000 E ; -7.2664630000 S
Sederhana 112.7962410000 E ; -7.2681400000 S
Restu Nature 112.7960630000 E ; -7.2659660000 S
Cafe
Dilon 112.7955940000 E ; -7.2616470000 S
Coffe Grande 112.7962550000 E ; -7.2685530000 S
Lunya 112.7964370000 E ; -7.2681710000 S
Kafetien 88 112.7961260000 E ; -7.2663560000 S
Jungle 112.7957920000 E ; -7.2651540000 S
Warung
Kedai Mas Bro 112.7955190000 E ; -7.2599000000 S
Ampera Padang 112.7956650000 E ; -7.2635440000 S
Depot Lezat 112.7955600000 E ; -7.2614800000 S
Belut Goreng 112.7966490000 E ; -7.2693510000 S
15
Bakso Sapi 112.7966480000 E ; -7.2693430000 S
Padang Siantar 112.7958140000 E ; -7.2654730000 S
Depot Anugrah 112.7955790000 E ; -7.2622680000 S
2. Transformasi Koordinat UTM ke TM 30
Hasil transformasi kordinat UTM ke TM 30
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Daftar Koordinat TM 30
Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari
Nama Kuliner Koordinat
Restaurant
McD 232696.14884667683, 696541.9971475673
Pizza Hut 232691.76847446154, 696597.8441566579
KFC 232697.03265440668, 696542.6600646484
Sederhana 232711.04534708298, 696357.2040933819
Restu Nature 232691.54748617488, 696597.6231361511
Cafe
Dilon 232640.0711758675, 697075.2623563056
Coffe Grande 232712.56136933228, 696311.5325376696
Lunya 232732.68568684903, 696353.7618762881
Kafetien 88 232698.4758721848, 696554.4914453609
Jungle 232661.68178509513, 696687.4356041839
Warung
Kedai Mas Bro 232631.91539064137, 697268.4551885807
Ampera Padang 232647.77435485876, 696865.4824330832
Depot Lezat 232636.3288378094, 697093.7320640092
Belut Goreng 232756.00953081326, 696223.2592711276
Bakso Sapi 232755.89968933188, 696224.1440029952
16
Padang Siantar 232664.08803795252, 696652.1582283293
Depot Anugrah 232638.37005037468, 697006.5917693697
3. Peta Dasar Jalan
Gambar 7. Peta Dasar Jalan
4. Peta Dasar Bangunan
Gambar 8. Peta Dasar Bangunan
17
5. Peta Dasar Vegetasi
Gambar 9. Peta Dasar Vegetasi
6. Peta Dasar Water Body
Gambar 10. Peta Dasar Water Body
7. Peta Dasar Sepanjang Jalan Mulyosari
Gambar 11. Peta Dasar Sepanjang Jalan Mulyosari
18
8. Hasil Overlay Peta Dasar Kelurahan Kalisari dengan Data
Koordinat Kuliner
Gambar 12. Peta Overlay Kelurahan Kalisari dengan Data Koordinat Kuliner
4.2.Analisa
1. Analisa Koordinat Lapangan
Hasil dari survey lapangan dengan menentukan koordinat-
koordinat tempat kuliner di sepanjang jalan mulyosari di dapatkan 17
tempat kuliner yang dibagi kedalam 5 kelas.
Kelas pertama adalah kelas restoran yang terdiri dari McD, Pizza
Hut, KFC, Sederhana, Resto Nature. Sedangkan kelas kedua adalah
café yang terdiri dari Coffee Grande, Lunya Café, Dilon Café, Kafetien
88, Jungle Café. Kemudian, kelas ketiga adalah warung yang terdiri
dari warung bakso sapi, warung belut goring, warung mas bro, ampere
padang, warung lezat, padang siantar, depot anugrah.
Koordinat yang didapat dari survey lapangan dengan menggunakan
GPS Navigasi dengan merek Garmin adalah koordinat geografis dan
koordinat UTM. Hal ini berbeda dengan sistem koordinat pada peta
dasar kelurahan kalisari yang menggunakan sistem koordinat TM 30
.
Sehingga diperlukan transformasi koordinat dari sistem koordinat UTM
yang didapat dari gps navigasi ke sistem koordinat TM 30
.
2. Analisa Transformasi Koordinat UTM ke TM 30
Hasil transformasi koordinat tempat kuliner dari UTM ke TM 30
di
tampilan pada Tabel 3. Untuk metransformasikan koordinat UTM ke
TM 30
secara online di alamat http://www.hariep.com/transformasi/.
Pada daerah penelitian, berada pada zona 49.2 hal ini dikarena TM
30
merupakan pembagian bujur setiap 30
dari sistem koordinat UTM
jadi untuk setiap zona dibagi menjadi dua, misalnya zona 49 pada UTM
maka pada TM 30
terdapat zona 49.1 dan zona 49.2
19
Untuk zona 49.2 memiliki batas zona 1110
– 1140
BT sedangkan
meridian tengah 1120
30’
00”
BT. Jika di lihat dari hasil pengukuran di
lapangan pada tempat kuliner untuk semua koordinat pada table 2
berada pada zona 49.2 dengan batas tersebut.
3. Analisa Overlay Peta
Pada proses overlay peta, dari peta dasar kelurahan kalisari dengan
koordinat kuliner yang bersistem koordinat TM 30
didapatkan perbedaan
dari koordinat dilapangan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
a. Spesifikasi alat yaitu gps navigasi yang memiliki ketelitian sebesar
3 meter.
b. Waktu pengambilan koordinat, dalam penelitian ini waktu
pengambilan koordinat dilapangan pada jam 11.00 sampai jam
12.00 WIB yang mempengaruhi ketelitian. Waktu yang paling baik
adalah pagi hari dan sore hari.
c. Transformasi koordinat, dalam transformasi koordinat ada
beberapa selisih dari koordinat sebelumnya.
Adapun selisih koordinat dengan kondisi di lapangan adalah
sebagai berikut:
Tabel 4 Selisih Koordinat GPS dengan Koordinat di Lapangan
Nama Kuliner Selisih
Restaurant
McD 11.7 meter
Pizza Hut 7.1 meter
KFC 10.8 meter
Sederhana 2.2 meter
Restu Nature 6.7 meter
Cafe
Dilon 1.3 meter
Coffe Grande 1.2 meter
Lunya 0.3 meter
Kafetien 88 9.7 meter
Jungle 2.1 meter
20
Warung
Kedai Mas Bro 4,1 meter
Ampera Padang 3.1 meter
Depot Lezat 2.6 meter
Belut Goreng 2.1 meter
Bakso Sapi 1.9 meter
Padang Siantar 0.7 meter
Depot Anugrah 2.2 meter
21
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Koordinat tempat kuliner di sepanjang jalan mulyosari kecamatan
mulyorejo Surabaya adalaha sebagai berikut:
Tabel 3. Daftar Koordinat TM 30
Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari
Nama Kuliner Koordinat
Restaurant
McD 232696.14884667683, 696541.9971475673
Pizza Hut 232691.76847446154, 696597.8441566579
KFC 232697.03265440668, 696542.6600646484
Sederhana 232711.04534708298, 696357.2040933819
Restu Nature 232691.54748617488, 696597.6231361511
Cafe
Dilon 232640.0711758675, 697075.2623563056
Coffe Grande 232712.56136933228, 696311.5325376696
Lunya 232732.68568684903, 696353.7618762881
Kafetien 88 232698.4758721848, 696554.4914453609
Jungle 232661.68178509513, 696687.4356041839
Warung
Kedai Mas Bro 232631.91539064137, 697268.4551885807
Ampera Padang 232647.77435485876, 696865.4824330832
Depot Lezat 232636.3288378094, 697093.7320640092
Belut Goreng 232756.00953081326, 696223.2592711276
Bakso Sapi 232755.89968933188, 696224.1440029952
22
Padang Siantar 232664.08803795252, 696652.1582283293
Depot Anugrah 232638.37005037468, 697006.5917693697
2. Daerah penelitian pada sistem koordinat TM 30
berada di zona 49.2
3. Terdiri dari 5 kelas, diantaranya kelas pertama adalah kelas restoran
yang terdiri dari McD, Pizza Hut, KFC, Sederhana, Resto Nature.
Sedangkan kelas kedua adalah café yang terdiri dari Coffee Grande,
Lunya Café, Dilon Café, Kafetien 88, Jungle Café. Kemudian, kelas
ketiga adalah warung yang terdiri dari warung bakso sapi, warung belut
goring, warung mas bro, ampere padang, warung lezat, padang siantar,
depot anugrah.
4. Selisih koordinat gps navigasi dengan koordinat di lapangan yang
paling besar adalah McD, KFC sedangkan selisih yang paling kecil
adalah Lunya Café dan Warung Padang Siantar.
5.2.Saran
Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Dalam pengambilan koordinat seharusnya pada waktu pagi hari atau
sore hari.
2.Dalam pengambilan data menggunakan alat dengan ketelitian yang
tinggi seperti menggunakan gps geodetik.
23
DAFTAR PUSTAKA
Badan Informasi Geospasial. 2014. SOP Penyelenggaraan Pemetaan Partisipatif
dan Pengendalian Kualitas Peta Partisipatif. JKPP: Bogor
Environmental Services Program. 2006. Pelatihan Pemetaan Partisipatif di
Sekitar Kawasan Daerah Aliran Sungai Deli Desa Bakum, Kecamatan
Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. USAID: Jakarta
Environmental Services Program. 2007. Buku Panduan Pemetaan Partisipatif
Dengan Peta Kulihat Desaku. USAID: Jakarta
Hapsari, Hepi. dkk. 2014. Pemetaan Partisipatif Potensi Desa (Studi Kasus: Desa
Selopatak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto). Jurusan Teknik
Geomatika FTSP ITS: Surabaya
Iwan, Ramses. dkk. 2001. Pemetaan Partisipatif dan Penyelesaian Konflik Batas.
Center For International Forestry Research: Jakarta.
Johana, Feri. Dkk. 2013. Perencanaan Tata Ruang Secara Partisipatif. World
Agroforestry Centre (ICRAF): Bogor.
24
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Primer
Gambar 13. Melakukan wawancara dengan perangkat kelurahan kalisari,
Surabaya.
Lampiran 2. Dokumentasi
Gambar 14. Pizza Hut
Gambar 15. Kedai Mas Bro
25
Gambar 16. Coffee Grande
Lampiran 3. Data Sekunder
Gambar 17. Tampilan Website Coffee Grande
Gambar 18. Tampilan Website Pizza Hut

More Related Content

What's hot

Persiapan pemilu di kabupaten klaten tahun 1987
Persiapan pemilu di kabupaten klaten tahun 1987Persiapan pemilu di kabupaten klaten tahun 1987
Persiapan pemilu di kabupaten klaten tahun 1987Angghi Novita
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...Tri Widodo W. UTOMO
 
Buku master-plan-pertanian
Buku master-plan-pertanianBuku master-plan-pertanian
Buku master-plan-pertanianradengembull
 
evaluasi kinerja pemprov dalam penyelenggaraan kewenangann dekonsentrasi
evaluasi kinerja pemprov dalam penyelenggaraan kewenangann dekonsentrasievaluasi kinerja pemprov dalam penyelenggaraan kewenangann dekonsentrasi
evaluasi kinerja pemprov dalam penyelenggaraan kewenangann dekonsentrasiBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - UntanLaporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - UntanEKPD
 
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanian
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanianPermentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanian
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanianAchmad Wahid
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianNestri Yuniardi
 
Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Muliadin Forester
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c08AGHMaulanaOziZamza
 
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Sumarno Feriyal
 
Materi 2 fasilitator sosial pemetaan wilayah adat
Materi 2   fasilitator sosial pemetaan wilayah adatMateri 2   fasilitator sosial pemetaan wilayah adat
Materi 2 fasilitator sosial pemetaan wilayah adatUsil Dekil
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Sri Wahyuni
 
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah KalimantanPenataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...Tri Widodo W. UTOMO
 
Kkn berdaya 2021 ulfi nur habibah
Kkn berdaya 2021 ulfi nur habibahKkn berdaya 2021 ulfi nur habibah
Kkn berdaya 2021 ulfi nur habibahulfinurhabibah1
 
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmDraft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmnanang_wardhana
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011A Harisman
 

What's hot (20)

Persiapan pemilu di kabupaten klaten tahun 1987
Persiapan pemilu di kabupaten klaten tahun 1987Persiapan pemilu di kabupaten klaten tahun 1987
Persiapan pemilu di kabupaten klaten tahun 1987
 
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
Pola Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Berbasis Pengetahuan dan Kea...
 
Buku master-plan-pertanian
Buku master-plan-pertanianBuku master-plan-pertanian
Buku master-plan-pertanian
 
evaluasi kinerja pemprov dalam penyelenggaraan kewenangann dekonsentrasi
evaluasi kinerja pemprov dalam penyelenggaraan kewenangann dekonsentrasievaluasi kinerja pemprov dalam penyelenggaraan kewenangann dekonsentrasi
evaluasi kinerja pemprov dalam penyelenggaraan kewenangann dekonsentrasi
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - UntanLaporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
 
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanian
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanianPermentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanian
Permentan nomor 50 tahun 2012 pedoman pengembangan kawasan pertanian
 
ARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAANARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAAN
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015Proposal PKL III TA 2014/2015
Proposal PKL III TA 2014/2015
 
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanianKontrak kuliah penyuluhan pertanian
Kontrak kuliah penyuluhan pertanian
 
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
16 makalah pwa maulana ozi zamzami.agh.2_c
 
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
 
Materi 2 fasilitator sosial pemetaan wilayah adat
Materi 2   fasilitator sosial pemetaan wilayah adatMateri 2   fasilitator sosial pemetaan wilayah adat
Materi 2 fasilitator sosial pemetaan wilayah adat
 
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian
 
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah KalimantanPenataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
 
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...
Model Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Dalam Rangka Percepatan Pemb...
 
Kkn berdaya 2021 ulfi nur habibah
Kkn berdaya 2021 ulfi nur habibahKkn berdaya 2021 ulfi nur habibah
Kkn berdaya 2021 ulfi nur habibah
 
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmDraft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
 

Similar to PEMETAAN WISATA KULINER

Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul SitiCholifa
 
Laporan akhir kuliah kkn
Laporan akhir kuliah kknLaporan akhir kuliah kkn
Laporan akhir kuliah kknsandiwada
 
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuModul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuHetty Tambunan
 
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.htmlMuh Yusuf Manguluang
 
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad YunantoLaporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad YunantoAhmadYunanto2
 
Sanitation Institutional Set Up
Sanitation Institutional Set Up Sanitation Institutional Set Up
Sanitation Institutional Set Up SamuelFebrilian
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5Ade Fathurahman
 
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahLaporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahAniqotulazizah
 
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021jihansuwariyanti
 
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docxaksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docxjohan effendi
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
Laporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproLaporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproAyunina2
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN Muhammad Eko
 
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsi
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsiKkn unusida berdaya 2020 desa damarsi
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsiUkhies Ukhies
 
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia AmirouliyaNadia
 
PRA TANAMAN.ppt
PRA TANAMAN.pptPRA TANAMAN.ppt
PRA TANAMAN.pptrizab3
 
Materi 9 good governance dan otonomi daerah
Materi 9 good governance dan otonomi daerahMateri 9 good governance dan otonomi daerah
Materi 9 good governance dan otonomi daerahfirdaanggraeni2
 

Similar to PEMETAAN WISATA KULINER (20)

Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
 
Kepedulian masyarakat
Kepedulian masyarakatKepedulian masyarakat
Kepedulian masyarakat
 
Laporan akhir kuliah kkn
Laporan akhir kuliah kknLaporan akhir kuliah kkn
Laporan akhir kuliah kkn
 
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuModul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
 
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
 
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad YunantoLaporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
Laporan KKN Desa Sentul - Ahmad Yunanto
 
Sanitation Institutional Set Up
Sanitation Institutional Set Up Sanitation Institutional Set Up
Sanitation Institutional Set Up
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
 
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahLaporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
 
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
LAPORAN KKN MANDIRI UNUSIDA || KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
 
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docxaksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
aksi nyata laporan ke sembilan PIM134.docx
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Laporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kesproLaporan pkm penyuluhan kespro
Laporan pkm penyuluhan kespro
 
4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni
 
Coaching pra 26 maret (yuti)
Coaching pra 26 maret (yuti)Coaching pra 26 maret (yuti)
Coaching pra 26 maret (yuti)
 
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN
 
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsi
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsiKkn unusida berdaya 2020 desa damarsi
Kkn unusida berdaya 2020 desa damarsi
 
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
 
PRA TANAMAN.ppt
PRA TANAMAN.pptPRA TANAMAN.ppt
PRA TANAMAN.ppt
 
Materi 9 good governance dan otonomi daerah
Materi 9 good governance dan otonomi daerahMateri 9 good governance dan otonomi daerah
Materi 9 good governance dan otonomi daerah
 

More from National Cheng Kung University

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestNational Cheng Kung University
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...National Cheng Kung University
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...National Cheng Kung University
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...National Cheng Kung University
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...National Cheng Kung University
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...National Cheng Kung University
 

More from National Cheng Kung University (20)

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
EKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolboxEKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolbox
 
Kalman Filter Basic
Kalman Filter BasicKalman Filter Basic
Kalman Filter Basic
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
 
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSPDSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
 
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within SmartphoneCalibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
 
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara ManualPengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
 

PEMETAAN WISATA KULINER

  • 1. i PEMETAAN PARTISIPATIF WISATA KULINER (STUDI KASUS: KELURAHAN KALISARI KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA TIMUR) Disusun Oleh: Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015 Kelas: Pemetaan Partisipatif - A Dosen: Hepi Hapsari Handayani, ST., MSc. JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga penulisa dapat menyelesaikan laporan pemetaan partisipatif dengan judul “Pemetaan Partisipatif Wisata Kuliner” ini dengan baik.(Study Kasus: Kelurahan Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya)” ini dengan baik. Selama pelaksanaan kerja praktik, banyak pihak yang telah membantu penulis sehingga kerja praktik ini dapat berjalan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Orang tua atas doa dan restu serta atas semua dukungan selama pembuatan laporan. 2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Taufik selaku Ketua Jurusan Teknik Geomatika FTSP ITS. 3. Ibu Hepi Hapsari Handayani, ST., MSc. selaku dosen pengajar mata kuliah pemetaan partisipatif. 4. Sahabat-sahabat Teknik Geomatika – ITS Angkatan 2012 atas dukungan dan semangat yang telah diberikan. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan laporan ini. Surabaya, November 2015 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Judul............................................................................................... i Kata Pengantar .............................................................................................. ii Daftar Isi........................................................................................................ iii Daftar Gambar............................................................................................... iv Daftar Tabel .................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1 1.1. Latar Belakang................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 2 1.3. Tujuan .............................................................................................. 2 1.4. Manfaat ............................................................................................ 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................3 2.1. Pemetaan Partisipatif ....................................................................... 3 2.2. Pengertian Restoran, Café dan Warung........................................... 5 2.3. Sistem Koordinat ............................................................................. 6 2.4. Unsur-unsur Peta.............................................................................. 7 BAB III METODOLOGI.............................................................................. 11 3.1. Lokasi Penelitian ........................................................................... 11 3.2. Data dan Peralatan ......................................................................... 11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 14 3.1. Hasil .............................................................................................. 11 3.2. Analisa ........................................................................................... 18 BAB V PENUTUP...................................................................................... 21 5.1. Kesimpulan .................................................................................... 21 5.2. Saran .............................................................................................. 22 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 23 LAMPIRAN................................................................................................ 24
  • 4. iv DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Arti simbol – symbol garis........................................................... 8 Gambar 2 Arti simbol.................................................................................... 9 Gambar 3 Skala garis. ................................................................................... 9 Gambar 4 Skala garis. ................................................................................... 10 Gambar 5 Lokasi penelitian. ......................................................................... 11 Gambar 6 Flowchart pengolahan data........................................................... 12 Gambar 7 Peta dasar Jalan. ........................................................................... 16 Gambar 8 Peta dasar bangunan..................................................................... 16 Gambar 9 Peta dasar vegetasi. ...................................................................... 17 Gambar 10 Peta dasar water body................................................................. 17 Gambar 11 Peta dasar sepanjang jalan mulyosari ........................................ 17 Gambar 12 Peta overlay kelurahan kalisari dengan data koordinat kuliner.. 18 Gambar 13 Melakukan wawancara dengan perangkat kelurahan kalisari surabaya......................................................................... 24 Gambar 14 Pizza Hut. ................................................................................... 24 Gambar 15 Kedai mas bro............................................................................. 24 Gambar 16 Coffee Grande. ........................................................................... 25 Gambar 17 Tampilan Website Coffee Grande.............................................. 25 Gambar 18 Tampilan Website Pizza Hut...................................................... 25
  • 5. v DAFTAR TABEL Tabel 1 Daftar Zone Proyeksi UTM dan TM 30 untuk Wilayah Indonesia.. 7 Tabel 2 Daftar Koordinat UTM Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari........... 14 Tabel 3 Daftar Koordinat TM 30 Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari. ........ 15 Tabel 4 Selisih Koordinat GPS dengan Koordinat di Lapangan. ................. 19 Tabel 5 Daftar Koordinat TM 30 Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari. ........ 21
  • 6. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep dasar dari pada Pemetaan Partisipatif adalah informasi yang dituangkan kedalam pemetaan yang didasari oleh penguatan masyarakat dalam spatial dan pengambilan keputusan ditingkat masyarakat/desa. Informasi merupakan salah satu unsur penting yang sangat diperlukan dalam memecahkan berbagai permasalahan. Informasi yang benar dan akurat akan turut menentukan berhasil tidaknya suatu tindakan atau keputusan, terutama dalam memecahkan suatu persoalan. Selain itu informasi juga merupakan satu hal yang sangat berpengaruh dalam menentukan pandangan dan pemikiran terhadap suatu hal, yang pada akhirnya menentukan juga tindakan yang akan diambil. Dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya , pariwisata atau fasilitas yang berbasis masyarakat khususnya Wisata Kuliner, juga sangat diperlukan informasi yang akurat mengenai persebaran dan informasi wisata kuliner itu sendiri. Baik secara fisik maupun dari segi ekomoninya. Pola-pola hubungan yang terjadi antara unsur fisik dan ekonomi dalam pengelolaan wisata kuliner merupakan informasi yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam memecahkan berbagai permasalahan seperti misalnya konflik yang terjadi atau dalam pembuatan perencanaan dan perbaikan lahan. Dalam hal ini informasi yang benar dan akurat akan turut menentukan sejauh mana permasalahan bisa diidentifikasi, dikaji, atau bahkan diramalkan. Kemudian hal-hal tersebut akan menjadi dasar dalam menentukan cara-cara atau pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan dalam memecahkan permasalahan tadi. Di sini cara mendapatkan dan mengambil informasi sangat menentukan informasi yang didapat. Pemetaan merupakan salah satu cara atau metode pengambilan informasi langsung dari lapangan, khususnya yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat fisik, sejalan dengan itu pemetaan juga bisa mencakup aspek-aspek sosial, budaya, dan ekonomi. Peta-peta yang menggambarkan kondisi-kondisi tersebut secara benar akan turut mempengaruhi pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya yang menyeluruh. Pengambilan keputusan (yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan) secara menyeluruh dalam pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat sangatlah penting. Dalam melakukan pengambilan data dan pembuatan peta dalam pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat, juga mutlak diperlukan keterlibatan yang menyeluruh dari berbagai pihak seperti masyarakat yang langsung berhubungan dengan sumber daya, pemerintah di berbagai tingkatan, organisasi-organisasi atau individu-individu di luar keduanya seperti misalnya LSM, pihak swasta, tokoh masyarakat, dsb. Karena selain dari fakta fisik di lapangan, pihak-pihak tersebut juga merupakan sumber informasi penting yang sebetulnya juga bisa “dipetakan”. Metode pemetaan
  • 7. 2 partisipatif bisa dijadikan satu cara yang dilakukan dalam proses tersebut, karena didalamnya berusaha untuk meningkatkan peran semua pihak-pihak tadi dalam pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan. Pengolahan informasi juga sangat berperan penting dalam mendukung terciptanya pengambilan keputusan yang menyeluruh tadi. Karena pada proses inilah data dikumpukan, diproses (diseleksi dan “dimanipulasi”) sesuai maksud dan tujuan pengambilan data, serta pada akhirnya ditampilkan. Kemampuan pihak-pihak yang terlibat dalam mengolah data dan informasi tersebut tentu saja sangat berpengaruh, bisa jadi informasi atau fakta penting pada akhirnya bisa terlihat jadi tidak penting jika pengolahan data dan informasinya juga kurang baik, begitu juga sebaliknya. Dalam mewujudkan hal tersebut maka diperlukan sebuah pemetaan partisipatif tentang wisata kuliner di kelurahan kalisari, kecamatan mulyorejo Surabaya sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang wisata kuliner tersebut sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan yang lebih efektif dan efisien. 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengambilan data pemetaan partisipatif wisata kuliner? 2. Bagaimana mengelolah data hasil pemetaan partisipatif wisata kuliner? 3. Bagaimana menampilkan informasi peta partisipatif wisata kuliner di kelurahan kalisari kecamatan mulyorejo Surabaya? 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari Pemetaan Partisipatif ini adalah menggambarkan peta kuliner kelurahan kalisari, dimaksudkan agar masyarakat desa secara partisipatif dapat menggambarkan tata letak wisata kuliner yang terdapat pada kelurahan yang ditempati dan digarapnya di atas media kertas agar secara transparan dapat diketahui oleh masyarakat luas tentang kondisi dan situasi aktual kuliner di kelurahan tersebut, lebih lanjut peta tersebut dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam perencanaan tata ruang dan pengembangan wisata kuliner di kelurahan kalisari. 1.4. Manfaat 1. Meningkatkan peran pihak lokal dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengambilan dan pengolahan data dan informasi (secara khusus dengan pemetaan) di wilayahnya masing-masing. 2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan pemetaan dan pengukuran lahan mereka. 3. Peta Partisipatif Kuliner di Kelurahan Kalisari Kecamatan Mulyosari, Surabaya.
  • 8. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemetaan Partisipatif Peta merupakan penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan dan yang diwakili. Peta merupakan bidang datar dan objek yang digambarkan pada peta-peta pada umumnya terletak pada permukaan bumi, sehingga digunakan skala dan sistem proyeksi untuk menggambarkan yang sebenarnya. Menurut Prihandito (1998), peta merupakan gambar permukaan bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih kecil. Dalam hal ini posisi titik-titik pada peta ditentukan terhadap sistem siku-siku x dan y, sedangkan posisi titik- menunjukkan atau memberikan informasi tentang letak-letak benda di bumi dalam ukuran yang lebih kecil. Selain itu ada pula pendapat lain menyatakan peta merupakan penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan keruangan antar berbagai perwujudan yang diwakili, Kals (1983). Pengambilan data dan informasi di lapangan yang melibatkan partisipatif aktif dari masyarakat desa sebagai perencanaan dan pemberi informasi disebut sebagai pemetaan secara partisipatif. Pemetaan partisipatif menurut Hidayat dkk (2005) yaitu suatu metode pemetaan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan di wilayahnya, sekaligus juga akan menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayah mereka sendiri. Sedangkan menurut Anonim (2003) pemetaan partisipatif adalah cara yang dapat digunakan oleh masyarakat desa atau dengan mendapat asistensi dari pihak lain, untuk mengenali kembali kondisi ruang yang sebenarnya dari suatu wilayah adat atau desa, mendokumentasikan berbagai hal yang berhubungan dengan ruang yang dibangun oleh mayarakat sendiri, menjadi alat bukti tentang klaim suatu wilayah dan bisa dibaca dengan mudah oleh pihak-pihak laindi luar desa (pemerintah, orang desa lain, perguruan tinggi dan masyarakat luas). Lebih lanjut Anonim (2003) menyebutkan bahwa pemetaan partisipatif adalah suatu cara yang digunakan untuk mengenali kembali kondisi ruang yang sebenarnya dari suatu wilayah dan mendokumentasikan potensi sumber dayanya (hal-hal yang berkaitan dengan wilayah tersebut), yang dibuat secara bersama-sama dengan masyarakat. Peta bagi masyarakat sangat penting artinya sebab dapat digunakan sebagai advokasi untuk memagari wilayahnya dari ancaman pihak luar dan media negoisasi dengan pihak luar yang berkeinginan untuk investasi dalam wilayah kelolanya, juga untuk kepentingan penyusunan kawasan (intensifikasi pertanian dan lahan) dan perubahan kebijakan pemerintah daerah. Menurut Hidayat dkk (2005) ciri-ciri pemetaan partisipatif adalah: 1. Melibatkan seluruh anggota masyarakat. 2. Masyarakat menentukan sendiri proses yang berlansung.
  • 9. 4 3. Proses pemetaan dan peta yang dihasilkan bertujuan untuk kepentingan masyarakat. 4. Sebagian besar informasi yang terdapat dalam peta berasal dari pengetahuan masyarakat setempat. 5. Masyarakat menetukan sendiri penggunaan peta yang dihasilkan. Anonim (2003) mengatakan bahwa pemetaan partisipatif dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu: 1. Manfaat utuk komunitas itu sendiri yaitu: a. Untuk menyatukan, mencatat dan mengesahkan pengetahuan tradisional yang memang sudah tumbuh dalam masyarakat. b. Untuk pengorganisasian masyarakat dan meningkatkan kesadaran mengenai masalah-masalah tanah dan lingkungan. c. Untuk perencanaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam komunitas. d. Untuk meningkatkan kapasitas komunitas dalam komunikasi dan menjalin kerjasama dengan pihak luar. e. Untuk menegaskan dan menegoisasi klaim wilayah adat. f. Manfaat untuk pihak-pihak yang menjadi fasilator pemetaan komunitas. g. Meningkatkan pemahaman terhadap seluk beluk dan tata cara kehidupan komunitas. h. Meningkatkan pemahaman tentang bentang alam dan klaim komunitas. i. Meningkatkan kemampuan bekerja menggunakan metode-metode partisipatif. j. Menumbuhkan kesadaran tentang peliknya permasalahan yang dialami komunitas dan keberpihakan. 2. Manfaat untuk pemerintah atau pengambilan kebijakan a. Adanya informasi tentang wilayah-wilayah institusi lokal dan klaimnya yang akan sangat bermanfaat dalam administrasi pemerintahan b. Adanya informasi ruang detail yang bisa dimanfaatkan untuk dasar pengambilan keputusan c. Biaya yang murah. Selanjutnya Anonim (20003), menekankan bahwa pemetaan partisipatif lebih diarahkan sebagai suatu media untuk memunculkan inisiatif masyarakat memberikan peluang seluas-luasnya kepada masyarakat tentang apa yang perlu dicatat, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mempelajari lebih banyak tentang ruang kelola mereka, merupakan sebuah kesempatan untuk membuat peta menjadi lebih baik, serat merupakan media saling belajar satu sama lain. Monberg, dkk (1996) dan Arianto (2001), menyatakan bahwa pemetaan mayarakat biasanya digunakan untuk berbagai alasan dan tujuan seperti:
  • 10. 5 a. Mendokumentasikan sistem tata guna lahan pada saat pemetaan dam membahas rencana pengelolaan sumber daya yang ada di waktu yang akan datang. b. Mendokumentasikan kepemilikan tanah untuk mendapat pengakuan dari pemerintah, mendokumentasikan situs kultural (tempat-tempat sakral, perkuburan, desa yang telah ditinggalkan dan sejarah lokal) untuk memperkuat identitas adat. c. Menyelesaikan berbagai masalah menyangkut konflik kepemilikan sumber daya oleh berbagai pihak pemanfaatan lahan. d. Penetapan batas-batas secara partisipatif (misalnya daerah-daerah konservasi). e. Menumbuhkan partisipatif di dalam perencanaan tata guna lahan regional. 2.2. Pengertian Restoran, Café dan Warung Dilihat dari arti kata, restoran berasal dari kata “re-store” yang berarti mengembalikan atau memperbaiki kondisi setelah orang bekerja. Dengan kegiatan tersebut orang akan mengalami kehilangan energi atau kalori untuk itu diperlukan upaya pemulihan dengan mengkonsumsi makanan atau minuman di suatu tempat. Tempat dimana seseorang dapat mengembalikan tenaga atau kalori dalam tubuh dinamakan “restoration”. Restoration kemudian berubah menjadi “Restaurant” (bahasa Inggris) dan restoran (bahasa Indonesia). Restoran sama halnya dengan rumah di lingkungan keluarga. Rumah yang menyenangkan dan mengesankan akan mempunya watak dan ciri khas tersendiri. Tamu yang datang ke rumah kita akan merasa senang dan terkesan dengan penerimaan kita yang ramah, hangat, dekorasi yang sesuai dan serasi, perabotan bersih serta udara yang segar di dalam ruangan. Di Restoran tamu diharapkan akan merasa senang dan terkesan dengan makanan karena hidangan yang beraneka ragam. Cafe adalah kedai kopi yang informal restoran yang menawarkan berbagai macam makanan panas dan dibuat untuk memesan sandwich. Ini berbeda dari sebuah kedai kopi yang terbatas-menu pendirian yang berfokus pada penjualan kopi. Tergantung pada yurisdiksi, cafe mungkin lisensi untuk melayani alkohol. Istilah juga dapat merujuk ke rumah makan atau restoran dengan fasilitas hotel. Di banyak negara, bagaimanapun, istilah "cafe" menandakan apa kira-kira "kedai kopi" menandakan di negara-negara berbahasa Inggris (lihat di bawah). Di Amerika yang melayani di warung kopi yang kebetulan ke penyajian makanan, dan mereka mungkin atau tidak menyediakan minuman beralkohol. Cafe kebanyakan untuk anak-anak muda duduk-duduk dan ngobrol dengan suasana yang santai dan bebas. Serta makanan yang ditawarkan biasanya makanan yang ringan dan harganya terjangkau oleh anak-anak muda. Warung adalah usaha kecil milik keluarga yang berbentuk kedai, kios, toko kecil, atau restoran sederhana — istilah "warung" dapat ditemukan di
  • 11. 6 Indonesia dan Malaysia. Warung adalah salah satu bagian penting dalam kehidupan keseharian rakyat Indonesia. Terdapat banyak jenis warung, umumnya berbentuk toko kecil seperti gerobak dorong beratap yang menjual minuman dingin dalam kemasan botol (seperti teh botol), kudapan, permen, rokok, krupuk, dan berbagai macam barang-barang keperluan sehari-hari. Bahkan terdapat warung terapung, yakni perahu yang difungsikan sebagai warung. Sementara warung yang menjual makanan umumnya dapat menjual penganan sederhana gorengan seperti pisang goreng dan kopi. Selain menjual masakan Indonesia, beberapa warung menjual makanan asia dan barat, makanan seperti nasi goreng dan mi goreng lazim ditemukan di warung. Beberapa warung yang menjual makanan barat bahkan menjual roti, panekuk, sup, ikan bakar, steak dan pizza. Istilah "warung" juga merujuk kepada toko atau kedai, dan menjadi dasar istilah lain, termasuk wartel (kependekan dari warung telepon) dan warnet (kependekan dari warung internet). 2.3. Sistem Koordinat Sistem koordinat TM 3 biasa disebut juga sistem koordinat BPN (Badan Pertanahan Nasional), karena yang menggunakan sistem koordinat ini adalah BPN. Biasanya menggunakannya dalam peta – peta kadastral atau perkebunan. BPN telah menggunakan sistem koordinat TM 3 ini sejak tahun 1997. Sistem koordinat UTM dan TM 3 sama-sama menggunakan Transverse mercator, berikut perbedaan antara sistem koordinat UTM dan TM 3 : a.i.1. TM 3 memiliki lebar zona 3 derajat, sedangkan UTM memiliki lebar zona 6 derajat. 2 Satu zona UTM dibagi dua menjadi zona TM3, sebagai contoh : zona 49, terdapat dua zona TM 3 yaitu zona 49.1 dan 49.2. 3 False easting tiap zona TM 3 adalah 200.000, sedangkan untuk UTM adalah 500.000. 4 False northing untuk tiap zona TM 3 adalah 1.500.000, sedangkan untuk UTM adalah 10.000.000. 5 Meridian Central di TM3 berbeda dengan UTM. Tetapi prinsipnya sama. Zona-zona UTM dibagia dua, meridian di setiap zona yang dibagi dua tersebut otomatis menjadi meridian central. 6 Faktor skala untuk TM 3 adalah 0,9999 , sedangkan UTM adalah 0,9996
  • 12. 7 Tabel 1 Daftar Zone Proyeksi UTM dan TM-3° untuk Wilayah Indonesia 2.4. Unsur-Unsur Peta Peta yang baik memberikan informasi yang benar. Peta yang baik memberikan informasi keadaan suatu daerah. Peta yang baik menunjukkan letak dan jarak suatu tempat secara jelas dan pasti. Peta yang baik memuat sejumlah unsur. Ada enam unsur dalam sebuah peta yang baik. Keenam unsur itu adalah judul peta, garis tepi peta, legenda, skala, penunjuk arah (mata angin), dan garis astronomi. 1. Judul peta Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta ditulis di bagian atas dengan huruf yang menonjol. Misalnya, Peta Jawa Barat, Peta Kalimantan, Peta Indonesia, dan sebagainya. 2. Garis tepi peta Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis. 3. Legenda
  • 13. 8 Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol- simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri ataupun kanan. Sedangkan simbol ialah gambar yang digunakan untuk mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya simbol untuk danau, sungai, jalan, rel kereta, ibukota provinsi, batas kabupaten, dan sebagainya. Pemakai peta bisa melihat keadaan suatu wilayah. Simbol-simbol peta berbentuk warna, garis, dan gambar. a. Warna Arti warna-warna dalam peta sebagai berikut.  Warna hijau menunjukkan dataran rendah.  Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.  Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.  Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.  Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau). Warna biru untuk laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk menunjukkan kedalaman laut. Warna biru tua untuk laut dalam dan biru muda untuk laut dangkal. b. Garis Arti simbol-simbol garis pada peta sebagai berikut. Gambar 1. Arti simbol-simbol garis c. Gambar Ada banyak gambar simbol dalam peta. Arti gambar-gambar simbol dalam peta sebagai berikut.
  • 14. 9 Gambar 2. Arti simbol 4. Skala Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sesungguhnya. Sebuah peta selalu dibuat jauh lebih kecil dari keadaan yang sebenarnya. Akan tetapi, letak, jarak, dan arahnya seperti keadaan yang sebenarnya. Ada dua macam jenis skala, yaitu skala angka dan skala garis. Mari kita bahas keduanya. a. Skala angka (skala numerik) Skala angka disebut juga skala perbandingan. Skala biasanya ditulis di bagian bawah. Misalnya dalam sebuah peta kita menemukan Skala 1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000). Ini berarti bahwa jarak 1 cm pada peta sama dengan 10.000 cm di permukaan bumi. Atau 1 cm pada peta sama dengan 100 m atau 0,1 km jarak yang sebenarnya. Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm. Ini berarti jarak yang sebenarnya dari kota A ke kota B adalah 5 cm X 10.000 cm = 50.000 cm. Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500 meter. Kalau dinyatakan dalam kilometer berarti 0,5 km. b. Skala garis Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam bagianbagian yang sama. Panjang masing-masing ruas = 1 cm. Mari kita pelajari contoh skala garis berikut ini. Gambar 3. Skala Garis
  • 15. 10 Skala garis di atas berarti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1 km di tempat sebenarnya. Bagaimana mengubah skala angka menjadi skala garis? Mari kita belajar dari contoh berikut. Misalnya dalam sebuah peta tertulis skala angka 1 : 5.000.000. Kamu tahu ini berarti 1 cm pada peta sama dengan 5.000.000 cm pada jarak yang sebenarnya (di muka bumi). Atau, 1 cm pada peta sama dengan 50 km pada jarak sesungguhnya. Jika skala angka tersebut diubah ke skala garis, gambarnya sebagai berikut. Gambar 4. Skala Garis
  • 16. 11 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dilakukan di kelurahan kalisari, kota surabaya, yang berada di sepanjang jalan mulyosari Gambar 5. Lokasi Penelitian 3.2 Data Dan Peralatan 1. Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Peta Kelurahan Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan 2. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa perangkat keras yaitu GPS Navigasi dan Perangkat Lunak yaitu Global Mapper v. 14.0, AutoCAD Land Desktop 2009, Microsoft Word.
  • 17. 12 Gambar 6. Flowchart pengolahan data Keterangan: 1. Studi Literatur Sebelum melakukan penelitian harus terlebih dahulu melakukan studi literatur mengenai pemetaan partisipatif, transformasi koordinat, overlay peta dll. 2. Pengumpulan Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gps navigasi, data kuliner di sepanjang jalan mulyosari, data peta dasar kelurahan. Semua data tersebut nantinya akan di overlaykan sehingga membentuk sebuah peta partisipatif 3. Transformasi Koordinat Sistem koordinat pada gps navigasi adalah koordinat UTM sedangkan sistem koordinat pada peta dasar kelurahan adalah TM 30 sehingga dibutuhkan transformasi koordinat dari UTM ke TM 30 . Untuk mentransformasikan dapat secara manual/perhitungan dapat juga secara online di alamat berikut: http://www.hariep.com/transformasi/. Zona TM 30 untuk daerah sepanjang mulyosari berada pada zona 49.2. 4. Overlay Hasil yang diperoleh pada gpv navigasi yang sudah di transformasikan ke koordinat TM 30 dan menjadi point maka langkah selanjutnya adalah
  • 18. 13 mengoverlaykan data point gps navigasi tersebut dengan peta dasar kelurahan tersebut jika tidak bisa di overlaykan maka prosesnya harus kembali mengukur koordinat di lapangan tetapi jika sudah sesuai dengan peta dasar maka di overlaykan dengan data kuliner sebagai atributnya. 5. Analisa Menganalisa hasil dari overlay peta tersebut, menganalisa hasil transformasi koordinat dan menganalisa hasil dari pengukuran di lapangan dengan menggunakan gps navigasi. Setelah hasil di analisa maka dapat disimpulkan apa yang menjadi tujuan dari penelitian tersebut. 6. Pelaporan Selanjutnya melakukan pelaporan hasil penelitian, adapun bentuk pelaporannya yaitu laporan pemetaan partisipatif wisata kuliner sepanjang jalan mulyosari dan peta partisipatif wisata kuliner sepanjang jalan mulyosari.
  • 19. 14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil 1. Hasil Koordinat Lapangan Adapun hasil koordinat lapangan wisata kuliner di sepanjang jalan mulyosari dengan menggunakan gps navigasi adalah sebagai berikut: Tabel 2. Daftar Koordinat UTM Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari Nama Kuliner Koordinat Restaurant McD 112.7961050000 E ; -7.2664690000 S Pizza Hut 112.7960650000 E ; -7.2659640000 S KFC 112.7961130000 E ; -7.2664630000 S Sederhana 112.7962410000 E ; -7.2681400000 S Restu Nature 112.7960630000 E ; -7.2659660000 S Cafe Dilon 112.7955940000 E ; -7.2616470000 S Coffe Grande 112.7962550000 E ; -7.2685530000 S Lunya 112.7964370000 E ; -7.2681710000 S Kafetien 88 112.7961260000 E ; -7.2663560000 S Jungle 112.7957920000 E ; -7.2651540000 S Warung Kedai Mas Bro 112.7955190000 E ; -7.2599000000 S Ampera Padang 112.7956650000 E ; -7.2635440000 S Depot Lezat 112.7955600000 E ; -7.2614800000 S Belut Goreng 112.7966490000 E ; -7.2693510000 S
  • 20. 15 Bakso Sapi 112.7966480000 E ; -7.2693430000 S Padang Siantar 112.7958140000 E ; -7.2654730000 S Depot Anugrah 112.7955790000 E ; -7.2622680000 S 2. Transformasi Koordinat UTM ke TM 30 Hasil transformasi kordinat UTM ke TM 30 adalah sebagai berikut: Tabel 3. Daftar Koordinat TM 30 Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari Nama Kuliner Koordinat Restaurant McD 232696.14884667683, 696541.9971475673 Pizza Hut 232691.76847446154, 696597.8441566579 KFC 232697.03265440668, 696542.6600646484 Sederhana 232711.04534708298, 696357.2040933819 Restu Nature 232691.54748617488, 696597.6231361511 Cafe Dilon 232640.0711758675, 697075.2623563056 Coffe Grande 232712.56136933228, 696311.5325376696 Lunya 232732.68568684903, 696353.7618762881 Kafetien 88 232698.4758721848, 696554.4914453609 Jungle 232661.68178509513, 696687.4356041839 Warung Kedai Mas Bro 232631.91539064137, 697268.4551885807 Ampera Padang 232647.77435485876, 696865.4824330832 Depot Lezat 232636.3288378094, 697093.7320640092 Belut Goreng 232756.00953081326, 696223.2592711276 Bakso Sapi 232755.89968933188, 696224.1440029952
  • 21. 16 Padang Siantar 232664.08803795252, 696652.1582283293 Depot Anugrah 232638.37005037468, 697006.5917693697 3. Peta Dasar Jalan Gambar 7. Peta Dasar Jalan 4. Peta Dasar Bangunan Gambar 8. Peta Dasar Bangunan
  • 22. 17 5. Peta Dasar Vegetasi Gambar 9. Peta Dasar Vegetasi 6. Peta Dasar Water Body Gambar 10. Peta Dasar Water Body 7. Peta Dasar Sepanjang Jalan Mulyosari Gambar 11. Peta Dasar Sepanjang Jalan Mulyosari
  • 23. 18 8. Hasil Overlay Peta Dasar Kelurahan Kalisari dengan Data Koordinat Kuliner Gambar 12. Peta Overlay Kelurahan Kalisari dengan Data Koordinat Kuliner 4.2.Analisa 1. Analisa Koordinat Lapangan Hasil dari survey lapangan dengan menentukan koordinat- koordinat tempat kuliner di sepanjang jalan mulyosari di dapatkan 17 tempat kuliner yang dibagi kedalam 5 kelas. Kelas pertama adalah kelas restoran yang terdiri dari McD, Pizza Hut, KFC, Sederhana, Resto Nature. Sedangkan kelas kedua adalah café yang terdiri dari Coffee Grande, Lunya Café, Dilon Café, Kafetien 88, Jungle Café. Kemudian, kelas ketiga adalah warung yang terdiri dari warung bakso sapi, warung belut goring, warung mas bro, ampere padang, warung lezat, padang siantar, depot anugrah. Koordinat yang didapat dari survey lapangan dengan menggunakan GPS Navigasi dengan merek Garmin adalah koordinat geografis dan koordinat UTM. Hal ini berbeda dengan sistem koordinat pada peta dasar kelurahan kalisari yang menggunakan sistem koordinat TM 30 . Sehingga diperlukan transformasi koordinat dari sistem koordinat UTM yang didapat dari gps navigasi ke sistem koordinat TM 30 . 2. Analisa Transformasi Koordinat UTM ke TM 30 Hasil transformasi koordinat tempat kuliner dari UTM ke TM 30 di tampilan pada Tabel 3. Untuk metransformasikan koordinat UTM ke TM 30 secara online di alamat http://www.hariep.com/transformasi/. Pada daerah penelitian, berada pada zona 49.2 hal ini dikarena TM 30 merupakan pembagian bujur setiap 30 dari sistem koordinat UTM jadi untuk setiap zona dibagi menjadi dua, misalnya zona 49 pada UTM maka pada TM 30 terdapat zona 49.1 dan zona 49.2
  • 24. 19 Untuk zona 49.2 memiliki batas zona 1110 – 1140 BT sedangkan meridian tengah 1120 30’ 00” BT. Jika di lihat dari hasil pengukuran di lapangan pada tempat kuliner untuk semua koordinat pada table 2 berada pada zona 49.2 dengan batas tersebut. 3. Analisa Overlay Peta Pada proses overlay peta, dari peta dasar kelurahan kalisari dengan koordinat kuliner yang bersistem koordinat TM 30 didapatkan perbedaan dari koordinat dilapangan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a. Spesifikasi alat yaitu gps navigasi yang memiliki ketelitian sebesar 3 meter. b. Waktu pengambilan koordinat, dalam penelitian ini waktu pengambilan koordinat dilapangan pada jam 11.00 sampai jam 12.00 WIB yang mempengaruhi ketelitian. Waktu yang paling baik adalah pagi hari dan sore hari. c. Transformasi koordinat, dalam transformasi koordinat ada beberapa selisih dari koordinat sebelumnya. Adapun selisih koordinat dengan kondisi di lapangan adalah sebagai berikut: Tabel 4 Selisih Koordinat GPS dengan Koordinat di Lapangan Nama Kuliner Selisih Restaurant McD 11.7 meter Pizza Hut 7.1 meter KFC 10.8 meter Sederhana 2.2 meter Restu Nature 6.7 meter Cafe Dilon 1.3 meter Coffe Grande 1.2 meter Lunya 0.3 meter Kafetien 88 9.7 meter Jungle 2.1 meter
  • 25. 20 Warung Kedai Mas Bro 4,1 meter Ampera Padang 3.1 meter Depot Lezat 2.6 meter Belut Goreng 2.1 meter Bakso Sapi 1.9 meter Padang Siantar 0.7 meter Depot Anugrah 2.2 meter
  • 26. 21 BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Koordinat tempat kuliner di sepanjang jalan mulyosari kecamatan mulyorejo Surabaya adalaha sebagai berikut: Tabel 3. Daftar Koordinat TM 30 Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari Nama Kuliner Koordinat Restaurant McD 232696.14884667683, 696541.9971475673 Pizza Hut 232691.76847446154, 696597.8441566579 KFC 232697.03265440668, 696542.6600646484 Sederhana 232711.04534708298, 696357.2040933819 Restu Nature 232691.54748617488, 696597.6231361511 Cafe Dilon 232640.0711758675, 697075.2623563056 Coffe Grande 232712.56136933228, 696311.5325376696 Lunya 232732.68568684903, 696353.7618762881 Kafetien 88 232698.4758721848, 696554.4914453609 Jungle 232661.68178509513, 696687.4356041839 Warung Kedai Mas Bro 232631.91539064137, 697268.4551885807 Ampera Padang 232647.77435485876, 696865.4824330832 Depot Lezat 232636.3288378094, 697093.7320640092 Belut Goreng 232756.00953081326, 696223.2592711276 Bakso Sapi 232755.89968933188, 696224.1440029952
  • 27. 22 Padang Siantar 232664.08803795252, 696652.1582283293 Depot Anugrah 232638.37005037468, 697006.5917693697 2. Daerah penelitian pada sistem koordinat TM 30 berada di zona 49.2 3. Terdiri dari 5 kelas, diantaranya kelas pertama adalah kelas restoran yang terdiri dari McD, Pizza Hut, KFC, Sederhana, Resto Nature. Sedangkan kelas kedua adalah café yang terdiri dari Coffee Grande, Lunya Café, Dilon Café, Kafetien 88, Jungle Café. Kemudian, kelas ketiga adalah warung yang terdiri dari warung bakso sapi, warung belut goring, warung mas bro, ampere padang, warung lezat, padang siantar, depot anugrah. 4. Selisih koordinat gps navigasi dengan koordinat di lapangan yang paling besar adalah McD, KFC sedangkan selisih yang paling kecil adalah Lunya Café dan Warung Padang Siantar. 5.2.Saran Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Dalam pengambilan koordinat seharusnya pada waktu pagi hari atau sore hari. 2.Dalam pengambilan data menggunakan alat dengan ketelitian yang tinggi seperti menggunakan gps geodetik.
  • 28. 23 DAFTAR PUSTAKA Badan Informasi Geospasial. 2014. SOP Penyelenggaraan Pemetaan Partisipatif dan Pengendalian Kualitas Peta Partisipatif. JKPP: Bogor Environmental Services Program. 2006. Pelatihan Pemetaan Partisipatif di Sekitar Kawasan Daerah Aliran Sungai Deli Desa Bakum, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. USAID: Jakarta Environmental Services Program. 2007. Buku Panduan Pemetaan Partisipatif Dengan Peta Kulihat Desaku. USAID: Jakarta Hapsari, Hepi. dkk. 2014. Pemetaan Partisipatif Potensi Desa (Studi Kasus: Desa Selopatak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto). Jurusan Teknik Geomatika FTSP ITS: Surabaya Iwan, Ramses. dkk. 2001. Pemetaan Partisipatif dan Penyelesaian Konflik Batas. Center For International Forestry Research: Jakarta. Johana, Feri. Dkk. 2013. Perencanaan Tata Ruang Secara Partisipatif. World Agroforestry Centre (ICRAF): Bogor.
  • 29. 24 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Primer Gambar 13. Melakukan wawancara dengan perangkat kelurahan kalisari, Surabaya. Lampiran 2. Dokumentasi Gambar 14. Pizza Hut Gambar 15. Kedai Mas Bro
  • 30. 25 Gambar 16. Coffee Grande Lampiran 3. Data Sekunder Gambar 17. Tampilan Website Coffee Grande Gambar 18. Tampilan Website Pizza Hut