Pembajakan software merupakan masalah yang berimplikasi besar bagi pengusaha software namun tingkat pembajakan di Indonesia masih relatif kecil dibandingkan kerugian yang ditimbulkan di negara maju. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan edukasi masyarakat, penegakan hukum yang tegas, serta diskriminasi harga perangkat lunak.
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
Presentation of Piracy
1.
2.
3.
4. Salah satu contoh perkembangan teknologi
saat ini adalah software komputer yang
dapat menunjang kecanggihan yang dimiliki
oleh alat elektronik tersebut.
Beberapa peneliti telah melakukan
penelitian dengan cara mengembangkan
atau menciptakan software-software baru.
Disinilah letak permasalahan terjadi. Banyak
pengguna komputer melakukan pembajakn
terhadap software-software tesebut.
Pembajakan ini dilakukan dengan maksud
untuk tidak mengeluarkan biaya sedikitpun
untuk mendapatkan software tersebut untuk
menikmati keuntungan dari
kecanggihan software tersebut tanpa
membayarnya.
5. Presentase Pembajakan (1994-1999)
Source: Software and Information
Industry Association (SIIA)
Amerika & Kanada
All Nations
87
88
89
90
2001 2002
Penggunaan Software Ilegal Di
Indonesia (2001-2002)
Source: Business
Software Alliances (BSA)
6. Statistik ini sekaligus menempatkan Indonesia
pada daftar negara yang harus diawasi dalam hal
pembajakan software. Indonesia pun kini
menduduki peringkat ke-11 di
dunia dalam hal pembajakan software. Hasil
tersebut diperoleh dari “Studi Pembajakan
Software Global 2010″ oleh Business Software
Alliance (BSA) yang mengevaluasi status
pembajakan software secara global. Studi
Pembajakan Software Global 2010 mencakup
pembajakan atas seluruh software yang berjalan
pada PC, termasuk desktop, laptop dan ultra-
portabel, termasuk netbook.
8. Piracy adalah Pembajakan perangkat lunak (software) Pembajakan perangkat lunak
adalah penyalinan atau penyebaran secara tidak sah atas perangkat lunak yang
dilindungi undang-undang. Hal ini dapat dilakukan dengan
penyalinan, pengunduhan, sharing, penjualan, atau penginstallan beberapa salinan ke
komputer personal atau kerja
PIRACY?
10. Proses penggandaan software semakin
mudah.
Kurangnya kesadaran dan budaya
masyarakat untuk menghargai hak
cipta atas software
Sikap acuh terhadap konsekuensi
hukum yang timbul akibat
pembajakan software
Faktor penegakan hukum dan
perangkat perundang-undangan di
bidang hak cipta yang masih kurang
memadai.
F
A
K
T
O
R
11. • Menghancurkan industri software lokal dan
merugikan distributor software lokal yang tidak
mampu bersaing secara sehat dengan
distributor software bajakan.
• Merugikan konsumen, dikarenakan jika
memakai software bajakan bisa cenderung
mudah rusak (error) dikarenakan cara
menginsal yang salah.
• Merugikan perusahaan pembuat software
yang karyanya dibajak.
• pembajakan merugikan ekonomi suatu negara
dari sektor pajak, tenaga kerja, dan
sebagainya.
12. 1. Undang-Undang Hak
Cipta No. 19/2002 (UU
Hak Cipta)
2. UU ITE Tahun 2008 :
a. Pasal
27, 28, 29, 30, 33, 34, 35
dan 72
Hukum
Indonesia
1. SOPA (Stop Online
Piracy Act) dan PIPA
(Protec IP Act)
2.Trips (Marakesh
Agreement 15-04-1994)
OAPI (Bangui Agreement
Revising Extracts 24-02-
1999).
NAFTA (Intelectual
Property Excerpts 08-12-
1993).
Kebijakan
Pemerintah
Luar Negri
13. Implikasi dan Solusi Masalah
Pembajakan Software
Menerapkan diskrimasi harga software terutama untuk negara-negara berkembang yang
diikuti dengan penerapan undang-undang secara konsisten termasuk pemberantasan
14. Implikasi dan Solusi Masalah
Pembajakan Software
peredaran software bajakan dan edukasi publik untuk lebih meningkatkan
apresiasi terhadap hak atas kekayaan intelektual.
15. Implikasi dan Solusi Masalah
Pembajakan Software
Menggalakkan penggunaan software open source yang bisa didapatkan dengan
gratis.
16. Pembajakan software (software piracy) merupakan
tindakan yang melanggar hukum terutama UU HKI
dan tidak etis dilakukan karena mengakibatkan
kerugian yang besar bagi pengusaha software dan
bertindak untuk kepentingan pribadi dan bukan
masyarakat meskipun tingkat pembajakan software di
Indonesia dari sisi persentase sangat besar, namun jika
dilihat dari sisi kerugian yang diakibatkan sangat kecil
jika dibandingkan dengan kerugian yang dilakukan oleh
para pembajak di negara maju.
17. Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Dewi & Gudono. 2007. Analisis Pengaruh Intensitas Moral terhadap Intensi
Keperilakuan: Peranan Masalah Etika Kepersepsian dalam Pengambilan
Kepputusan Etis yang Terkait dengan Sistem Informasi, Simposium Nasional X
Unhas Makasar 26-28 Juli 2007.
Kompas.com. 2011. Pembajakan “Software” Bukannya Turun, Malah
Naik, Kompas, Selasa 17 Mei 2011.
Unti Ludigdo (2007), Paradoks Etika Akuntan, Bab 2
Ronald F. Duska & B.S. Duska (2005), Accounting Ethics, Ch. 2&3
http://apple.gopego.com/2012/01/apple-bayar-5-juta-atas-pelanggaran-paten-
perusahaan-taiwan
https://kusufams777.wordpress.com/tag/sopa-pipa-stop-online-piracy-act-protec-
ip-act/
http://myeptik12.wordpress.com/2013/12/15/12/
http://nenygory.wordpress.com/2011/08/02/pembajakan-software-software-
piracy-dari-perspektif-etika-bisnis/
http://pelanggaran-piracy.blogspot.com/2013/05/pengertian-piracy.html
http://tentangpembajakan.blogspot.com/p/pengertianpiracy-piracy-sebuah-
kata.html