Proposal ini mengusulkan usaha kreatif membuat tempat tissue dari kain sisa. Tujuannya adalah menambah nilai ekonomi dari limbah, menciptakan lapangan kerja, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Produk ini ditujukan untuk warung-warung di sekitar kampus Udinus.
1. PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN ENTERPRENERSHIP
Tempat Tissue Menggunakan Bahan hiasan “Recycle” yang dimanfaatkan
semaksimal mungkin dengan kain sisa.
Oleh:
Nama : M.Arif Yuliansyah
Nim : A22.2008.01731
Nama : Heru Agus. S
Nim : A22.2008.01715
Program Studi Multimedia
Fakultas Teknologi Informasi
2008
2. A. Judul Usaha
Kreasi hiasan Tempat Tissue Menggunakan Bahan hiasan “Recycle” yang dimanfaatkan
semaksimal mungkin dengan kain sisa. Sebagai berwirausaha bagi Mahasiswa.
B. Latar Belakang Masalah
Perkembangan jumlah penduduk yang selalu meningkat dari tahun ke tahun nya
ditambah pula dengan semakin terus bertambah nya tingkat pengangguran “EKSEKUTIF”
(Sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan) saat ini, merupakan satu kesatuan
permasalahan kompleksitas yang dihadapi oleh negara kita tercinta ini. Hal ini memberikan
pelajaran yang berharga, bahwa diperlukan sendi ekonomi yang kuat untuk menghadapi
globalisasi dan tantangan ke depan nya. Dengan adanya peristiwa itu kami tergugah untuk
menciptakan lapangan pekerjaan, yang salah satu nya sebagai alternatif untuk mengurangi
jumlah pengangguran. Belum lagi usaha sosialisasi peningkatan kesadaran akan arti penting
nya peningkatan penjualan dalam dunia bisnis, sehingga berimplikasi pada pola pikir dan
seni kreatifitas yang kian makin bersaing,karena penggunaan bahan material bekas dapat
mengurangi biaya produksi maupun menambah nilai fungsi pada suatu barang.
Kain merupakan hasil tenun atau di anyam dari dua benang yang akan menghasilkan
suatu hasil yang dinamakan kain.
Jenis-jenis bahan kain dan karkteristik nya:
Untuk membuat pakaian baik itu kemeja, kaos, celana, dll digunakan berbagai macam jenis
kain atau bahan. Dalam produksi Kaos Nama PeeWee Flanel kita menggunakan beberapa
macam kain, misalnya untuk Kaos Polos kita menggunakan bahan cotton combed. Untuk
bahan cotton sendiri banyak sekali jenisnya yang dijual di pasaran. Sedangkan untuk pacth
work-nya kita menggunakan kain flanel.
Biasanya pemilihan jenis kain ini disesuaikan dengan fungsi dari pakaian itu sendiri.
Misalnya pakaian bayi biasanya menggunakan bahan yang halus lembut dan nyaman
dipakai, atau untuk kaos anak bisanya menggunakan bahan katun kombed. Untuk lebih
menambah pengetahuan tentang kain kita akan membahas tentang jenis-jenis kain dalam
beberapa artikel kedepan. Setelah googling kesana-kemari akhirnya dapet juga beberapa
informasi tentang ini. Berikut adalah jenis-jenis kain:
1. Kain Katun
Kain katun adalah jenis kain rajut (knitting) yang berbahan dasar serat kapas. Terdapat jenis
kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PE.Cara mudah membedakannya adalah
apabila kain katun dibakar maka baunya seperti kertas atau kayu dibakar dan akan menjadi
abu.
Keunggulan:
1. Tidak kisut apabila dicuci
2. Tidak luntur untuk bahan berwarna
3. Mudah disablon
4. Menyerap keringat.
5. Tidak berbulu
3. Untuk bahan kaos oblong sendiri banyak menggunakan jenis katun kombed, atau katun
kardet. Banyak kaos kaos distro di Indonesia yang menggunakan jenis combed cotton 20s
atau 30s. Untuk jenis bahan kaos ini kita akan membahasnya lebih dalam pada artikel
selanjutnya.
2. Kain Pique atau sering disebut lacoste
Kain lacoste piquee biasa digunakan untuk membuat kaos polo/kerah/wangki. Untuk
membuat kaos kerah tersebut biasanya digunakan kerah jadi. Kerah jadi adalah bahan kerah
yang sudah jadi diproduksi oleh pabrik dan tinggal jahit. Kerah bikin adalah kerah yang
dibuat sendiri oleh tukang jahit dengan menggunakan bahan yang sama dengan bahan kaos
(katun kombed dan karded) dengan menambahkan kain keras di dalamnya.
3. Kain PE
Kain PE (Poly Ester) adalah kain yang tingkatnya berada di bawah katun.Bahan dasarnya
adalah benang polyester. Sama dengan katun, PE jugatersedia dalam bentuk bahan kaos
oblong, lacoste/adidas, maupun pike. Untuk kain kaos yang berbahan dasar PE bentuk dan
teksturnya hampir mirip dengan kain kaos yang berbahan dasar katun (cotton). Cara mudah
membedakannya adalah kain PE apabila dibakar maka baunya sepertiplastik dibakar, jalan
apinya cepat dan akan menjadi arang.
Keunggulan:
Murah
Kelemahan:
Pada beberapa jenis PE untuk bahan kaos, kain ini rawan kisut apabila dicuci dan mudah
luntur.
Pada jenis PE untuk bahan sweater, biasanya suka berbulu sesudah beberapa kali dicuci.
4. Light weight wools
Di kepala Anda, kain wol mungkin langsung identik dengan bahan yang berat. Untuk
lightweight wools, sesuai dengan namanya, kain wol ini tergolong ringan dan bisa dipadukan
dengan apa saja. Jatuhnya di badan pun enak dilihat. Kelebihannya, kain ini agak ‘bandel’
alias tahan banting (awet).
5. Akrilit
Bahan untuk membuat kemeja. Biasanya dikombinasikan dengan rompi berbahan light
weight wools
6. Cashmere
Bahan ini tergolong mewah, dengan kualitas prima. Jangan heran bila embel-embel price
tagnya pun tergolong menguras kantung. Dipadukan dengan rok yang elegan ataupun
dengan jeans saja, cashmere tetap terlihat mewah dan mahal. Semakin sering dicuci, bahan
ini akan semakin halus. Tapi perhatikan dulu, tidak sembarang cuci, karena mencucinya pun
dilakukan dengan shampoo.
4. 7. Jersey
Untuk bahan satu ini, agar jatuhnya enak dan terlihat oke melekat di lekuk tubuh Anda, pilih
yang bahannya agak berat. Satu ukuran lebih besar akan menghindari kesan pakaian
melekat ketat yang tidak enak dilihat.
8. Denim
Tidak ada yang tidak mengenal dan sayang pada jenis bahan satu ini. Denim alias bahan
jeans, dicintai semua kalangan. Semakin gelap warnanya, semakin mudah mencari
padanannya. Selain itu juga denim yang berwarna gelap akan terlihat lebih rapi dan formal
daripada yang terang dan belel.
9. Linen
Kain cantik ini berkerut. Tapi jangan sampai kerutannya malahan menganggu penampilan
Anda.
10. Lycra
Lycra biasanya dipadukan dengan bahan pakaian lainya, karena kandungannya hanya
beberapa persen saja. Tapi bahan pakaian yang terbuat dari unsure lycra akan lebih tahan
lama kerapiannya.
11. Paragon
Jenis kain yang halus seperti kapas.Umumnya digunakan bahan pembuatan Baju Basket.
Kualitas IBL Indonesia
12. D’Tree
Kain berpori penyerap keringat. Biasanya digunakan untuk bahan baju basket juga.
13. Baby Tray
Jenis kain yang bersifat tebal dan halus serta tidak berbulu. Bagian dalamnya lembut seperti
selimut. Biasa digunakan untuk bahan Jumper/Sweeter.
Pada umumnya masyarakat hanya mengenal tissue hanya sebagai suatu alat pembersih
yang praktis dalam sekali pakai. Begitu juga hal yang terjadi pada kain yang telah akan diolah
menjadi suatu hasil kreasi. Sisa olahan dari kain itu pun akan menjadi limbah yang tak
dimanfaatkan, akan tetapi kami berinspirasi untuk memanfaatkan kain sebagai bahan dasar
kombinasi kreasi hiasan yang akan menambah nilai jual dari suatu barang yang memiliki nilai
jual rendah menjadi lebih berharga.
Keunggulan dari hasil produk kreasi yang kami ciptakan dengan limbah kain ini selain
membantu menambah niali jual pada suatu barang juga kami mengurangi limbah dan
memaksimalkan suatu bahan yang kira nya masih dapat diolah menjadi bahan yang lebih
berguna dari pada hanya harus menjadi sampah. Selain itu alasan kami membuat produk ini
adalah bahan dasar nya yang sangat mudah di dapat serta produk ini mengurangi limbah
yang ada.
Dengan menciptakan kreasi dan inovasi yang baru yaitu tempat tissue berhiaskan dari
kain sisa ini maka saya berharap dapat diterima dan mampu bersaing di pangsa pasar.
Dengan demikian dapat menciptakan peluang usaha yang baru serta mendapatkan profit
5. yang optimal, sehingga kami memberi judul “Tempat Tissue Menggunakan Bahan Sisa”.
Maksudnya adalah Tempat Tissue Menggunakan Bahan hiasan “Recycle” yang dimanfaatkan
semaksimal mungkin dengan kain sisa.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah proposal kewirausahaan ini adalah:
a) Menambah nilai jual pada suatu produk agar dapat bersaing pada pangsa pasar
b) Mengurangi dan memanfaatkan limbah semaksimal mungkin
c) Menumbuhkan jiwa enterprener pada diri mahasiswa serta menciptakan peluang
kerja.
d) Meningkatkan kreativitas mahasiswa untuk terus berinovasi.
D. Tujuan
Dari rancangan pembuatan produk seni kreatifitas Tempat Tissue Menggunakan Bahan
hiasan “Recycle” yang dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan kain sisa, akan menuju
berbagai tujuan diantara nya:
a) Memperoleh keuntungan yang optimal.
b) Bisa mempunyai usaha sendiri di saat usia kami masih muda, dimana orang-orang
lain berebutan mencari pekerjaan.
c) Menghasilkan kreasi produk yang berinovasi saat bersaing pada pangsa pasar.
d) Membuka peluang kerja sehingga mengurangi tingkat pengangguran
e) Membekali mahasiswa dengan jiwa enterprener
E. Luaran yang Diharapkan
Dengan diproduksinya Tempat Tissue Menggunakan Bahan hiasan “Recycle”, luaran
yang akan dituju antara lain :
a) Menumbuhkkan kesadaran masyarakat akan penting nya pemanfaatan bahan baku
dengan lebih bijaksana.
b) Memunculkan kreasi produk yang baru
c) Membuat sisa hasil produksi dari kain menjadi lebih berguna.
d) Menumbuhkan ekonomi produktif bagi mahasiswa dengan sasaran konsumen semua
kalangan serta anak-anak sebagai pangsa yang produktif.
e) Mengolah ide kreatif menjadi hasil karya yang belum ada sebelumnya.
F. Kegunaan
Kegunaan pendirian usaha ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa:
a) Melatih kemandirian dengan membuka peluang bisnis.
b) Mengembangkan jiwa kewirausahaan yang kreatif dan inovatif.
c) Meningkatkan keterampilan mahasiswa yang sesuai dengan ilmu yang
dipelajari.
2. Bagi masyarakat:
a) Untuk memberikan nilai jual yang lebih tinggi dan menambah nilai kreatifitas
pada suatu produk.
b) Masyarakat dapat sadar akan penting nya pemanfaatan bahan baku
semaksmal mungkin.
6. G. Gambaran Umum Rencana Usaha
1. Profil Konsumen
Melihat kondisi masyarakat yang sebagian besar digolongkan dalam kelas
menengah ke bawah merupakan suatu hal nyata yang ada saat ini. Kebanyakan
bidang usaha yang ada terutama usaha menengah keatas,sehingga kalangan
perekonomian menengah kebawah sulit untuk menjangkau nya. Jikalau ada pun
yang diberikan jauh dari kata baik. Atas dasar pemikiran ini kami berkeinginan untuk
membuat usaha industri di bidang kreatifitas, dalam hal ini saya membuat kreasi
baru yang bisa membangun minat konsumen dengan menciptakan seni kreatifitas
yang memiliki nilai olah yang lebih maksimal.
2. Lokasi Usaha dan Segmentasi Pasar.
Dalam pemilihan lokasi usaha ini, memperhatikan berbagai faktor dan kondisi
lingkungan, diantara nya adalah :
a) Mudah mendapatkan bahan-bahan baku.
b) Lokasi pemasaran sangat strategis, dekat dengan kampus dan sekolah
sert di tengah kota.
c) Aman dari banjir.
3. Potensi Pasar
Dalam rangka peningkatan kreatifitas dan menambah nilai jual karena akan
dapat menambah nilai jual. Dengan melihat kondisi pasar yang berada di sekitar
daerah Udinus yang terdapat banyak warung yang belum menyediakan tempat
tissue. Kemudian saya menciptakan sebuah peluang usaha baru yaitu dengan
membuat inovasi dan kreasi yang berbeda dengan yang lain. Kami berharap usaha
yang akan kami rintis ini akan berhasil dan bisa diterima dan dinikmati oleh semua
kalangan
4. Strategi Pemasaran dan Media Promosi
Strategi pertama kali adalah memberikan sampel dengan meminjamkan kepada
tempat makan yang ada dengan disertakan alamat jika ada yang ingin memesan
tidak bingung untuk mencari informasi. Salah satu media dengan menyebar brosur
di tempat makan berserta info order nya, stiker baik kepada mahasiswa maupun di
depan tempat makan sekitar kampus udinus agar masyarakat sekitar atau pun
sekitar nya.kami juga memasang situs jejaring sosial yaitu di internet seperti
facebook maupun twiterr.
5. Target Pasar.
Target pasar yang hendak di capai oleh kami adalah memenuhi semuah
permintaan Tempat Tissue Menggunakan Bahan hiasan “Recycle” yang
dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan kain sisa di daerah udinus pada
umumnya. Dengan demikian kami berharap di tahun berikut nya usaha kami rintis
ini bisa lebih maju dan berkembang dari yang sekarang.
6. Posisi Pasar.
Dalam usaha mengembangkan persepsi konsumen terhadap produk kami
adalah dengan memberi pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, dengan
cara memberikan brain image produk kami yang berbeda. Dari posisi yang di
7. harapkan dapat selalu teringat di benak konsumen itulah, kami berusaha untuk
selalu meningkatkan kualitas dan kinerja usaha kami.
7. Situasi Persaingan
Dalam usaha ini belum ada yang menjalankan usaha nya dengan menggunakan
sistem pelayanan terhadap konsumen dengan pelayanan atau inovasi yang berbeda
dengan yang lain. Sedangkan di daerah Semarang, khusus nya Udinus di daerah
tersebut hanya memakai produk yang biasa seperti di pasaran saja. Akan tetapi kami
berusaha untuk membuka pelaung usaha dengan cara menciptakan olahan baru
dengan harga yang terjangkau untuk itu di harapkan permintaan konsumen dapat
terpenuhi.
H. Metode Pelaksanaan Usaha
1. Persiapan :
a. Observasi Usaha
Observasi usaha yaitu kegiatan yang melakukan penelitian usaha yang
akan dilaksanakan, yang dilihat dari bahan,peralatan,tempat
lokasi,penataan ruang dan lain-lain.
b. Penyediaan bahan dan peralatan
Demi berjalan nya kegiatan ini diperlukan ada nya barang-barang dan
peralatan, terutama untuk membuat produk ini.
c. Pemilihan tempat yang disewa strategis yaitu di area kampus jalan
imam bonjol semarang yang dapat di jangkau dari segala penjuru.
d. Penataan ruangan
Dalam hal penataan ruang sebaik nyaa di tata sebaik mungkin agar
keliatan menarik dan nyaman bagi konsumen.
2. Produk dan Harga
Bahan-bahan Tempat Tissue Menggunakan Bahan hiasan “Recycle” yang
dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan kain sisa :
Kardus
Lem
Plester
Kain sisa
Lilin malam mainan
Kain karpet
3. Strategi Pelaksanaan:
1. Aspek Pemasaran:
a.Product
Sebagai produk uatama dan produk dari seni kreatifitas dengan
menggunakan bahan semi limbah guna menambah nilai jual dari
kreatifitas.
b. Price
untuk penetapan harga pasarkami memperhitungkan dari seluruh
total biaya dibagi unit yang di hasilkan dikalikan dengan laba yang
relevan dengan asumsi yang berlaku di pasaran.
8. c. Place
lokasi yang akan kami jadikan sasaran atau area usah adalah sekitar
kampus Dian Nuswantoro, tempat tersebut di pilih karena melihat di
sana belum banyak yempat makan yang menggunakan tissue biasa.
d.promotion
Promosi kami lakukan dengan cara menyebarkan brosur dengan
cara menempelkan pada tempat makan maupun kepada mahasiswa
Udinus dengan masyarakat luas. Selain itu kita juga akan
mempromosikan di kampus lain nya yang juga terdapat banyak tempat
makan. Kami juga mempublikasikan lewat internet melalui akun
facebook atau pun akun twitter.
2.Aspek SDM:
1. Job description :
Pegawai belum membutuhkan karena di lakukan sendiri.
2.Job spesification:
a) Usia maksimal 25 tahun
b) Memiliki kemauan untuk bekerja giat
c) Bersih
d) Cekatan
e) Rajin
3.Salary:
Rp 600.000,00
No Kegiatan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
1 PERSIAPAN
a. Observasi Usaha
b. Penyediaan Bahan dan
Peralatan
c. Pemilihan Tempat
d.Penataan Ruangan
2 PELAKSANAAN
a.Pembukaan
b.Promosi
3 EVALUASI
Evaluasi & Pengetesan
4 PENYUSUNAN LAPORAN
Akhir bulan
9. Lama
Barang Unit Harga Pemakaian
Kardus 2 1000 selesai
Lem 1 3000 selesai
Plester 1 3000 Selesai
Kain
sisa gratis Selesai
Lilin 5 Selesai
Karpet setengah 9000 selesai
Total biaya yang diperlukan untuk membuat Tempat tissue menggunakan bahan sisa sebanyak
30 unit adalah sebesar Rp 480.000,00 , dengan asumsi biaya tersebut, dapat di perhitungkan berapa
BEP,ROI dan B/C yang akan diperoleh
- HPP adalah 480.000,00: 30 porsi = Rp 16000/porsi
- Harga jual yang di kehendaki adalah Rp 20.000,00/porsi
BEP Produk = Total biaya produksi
harga jual
= Rp 480.000,00
20.000, /porsi
= 24/porsi
Artinya penjualan akan mengalami titik impas pada saat produk terjual 24 porsi
BEP Produk = Total biaya produksi
Jumlah produksi
= Rp 480.000,00
30
= Rp 16000
Artinya saat produksi dijual dengan harga Rp 16000,00 maka akan di capai titik impas,jika
harga jual di tetapkan Rp 20.000,00/porsi,maka:
-penjualan 30 x Rp 20.000 = Rp600.000,00
-total biaya = Rp480.000,00
Keuntungan = Rp120.000,00
Benefit cost ratio yang di peroleh adalah
= Keuntungan
Biaya produksi
= Rp120.000,00
Rp480.000,00
=0,25
Artinya B/C sebesar 0,25 menunjukan bahwa dengan modal Rp480.000,00 akan di peroleh
keuntungan sebesar 0,25 kalinya.
10. ROI = Hasil penjualan x 100 %
Total biaya produksi
= Rp600.000,00 x 100%
Rp480.000,00
=12,5%