Program ini bertujuan untuk mendaur ulang limbah kertas di lingkungan kampus menjadi produk kerajinan yang bermanfaat dan bernilai ekonomi melalui pendirian toko pemanfaatan limbah kertas. Limbah kertas akan dikumpulkan, diolah menjadi bubur kertas lalu dicetak menggunakan bingkai untuk dijual sebagai barang kerajinan atau dijual kembali sebagai bahan baku.
Usulan program kreativitas mahasiswa proposal tugas bi hari senin
1. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM :
TOKO PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS (TOTALITAS)
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
DIUSULKAN OLEH :
KETUA KELOMPOK : NIKO HADIANTO (083050012/ 2008)
ANGGOTA : WILLY WENAR (083050022/ 2008)
REZA SEPTIAN PUTRA (083050019/ 2008)
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2011
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Toko Pemanfaatan Limbah Kertas (TOTALITAS)
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√) PKM-K ( ) PKMKC
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA (√) Teknolgi dan Rekayasa
( ) Sosial Eonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Niko Hadianto
b. NIM : 083050012
c. Jurusan/Fakultas : Teknik Lingkungan/Teknik
2. d. Universitas : Universitas Pasundan
e. Alamat Rumah/No.Tlp : Jln. Gegerkalong Hilir,
Bandung/085721335944
f. Alamat email : niko.environment@gmail.com
5. Anggota Pelaksana kegiatan : 2 Orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Dr. Yonik Meiliawati Yustiani,ST.,MT.
b. NIP : 151 102 35
c. Alamat Rumah/No.Tlp. : Jln. Rancamayar II, No. 22 Bandung, 40275/
0815 73231561
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 6.059.900,00
b. Sumber Lain (...........) : Rp. -
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Bandung, 1 Oktober 2011
Menyutujui
Ketua Jurusan Teknik Lingkungan Ketua Pelaksana
(Anni Rochaeni Ir.,MT.) (Niko Hadianto)
NIP: 151 101 65 NIM: 083050012
Pembantu Rektor Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan
(Dr. H. Yaya M. Abdul Azis,M.Si.) (Dr. Yonik M. Yustiani,ST.,MT.)
NIP: 151 101 56 NIP: 151 102 35
3. DAFTAR ISI
Lembar Judul i
Lembar Pengesahan ii
Daftar Isi iv
A Judul Program......................................................................................... 1
B Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
C Perumusan Masalah................................................................................ 1
D Tujuan..................................................................................................... 2
E Luaran yang Diharapkan........................................................................ 2
F Kegunaan................................................................................................ 2
G Gambaran Umum Rencana Usaha.......................................................... 2
H Metode Pelaksanaan............................................................................... 3
I Jadwal Kegiatan...................................................................................... 8
J Rancangan Biaya.................................................................................... 8
K Lampiran................................................................................................. 11
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Kegiatan................................................................................ 8
A. Judul Program
TOko pemanfaaTAn LImbah kerTAS ( TOTALITAS )
B. Latar Belakang Masalah
Permasalahan lingkungan yang sering terjadi dewasa ini telah menjadi permasalahan
yang mengancam, tidak hanya kelangsungan hidup dari makhluk hidup yang ada pada satu
wilayah, tetapi juga mengancam kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup yang ada di
bumi ini. Oleh karena itu, dibutuhkan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk
menyelesaikan permasalahan lingkungan yang ada.
Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang sangat komplek karena akan
berdampak pada permasalahan ekonomi, politik dan sosial budaya. Dan dalam
pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak hampir di seluruh wilayah di
Indonesia, sebab apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan mengakibatkan
terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan dan tidak diharapkan
sehingga dapat mencemari lingkungan baik terhadap tanah, air dan udara. karena itu, untuk
4. mengatasi masalah pencemaran tersebut diperlukan penanganan dan pengendalian terhadap
sampah. Penanganan dan pengendalian akan menjadi semakin kompleks dan rumit dengan
semakin banyaknya jenis maupun komposisi dari sampah sejalan dengan semakin majunya
kebudayaan.
Dalam upaya penanganannya pemerintah membutuhkan kesadaran dan peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan sampah, karena pelestarian lingkungan adalah
kewajiban kita semua. salah satu penangannanya adalah penerapan program 3R (Reduce,
Reuse dan Recycle). Contohnya kertas bekas yang sudah tak terpakai bisa kita olah dengan
cara mendaur ulang/ recycle menjadi sesuatu barang yang mempunyai manfaat dan nilai
ekonomi.
C. Perumusam Masalah
Kurang pedulinya mahasiswa akan limbah kertas yang dihsailkannya dan banyaknya
limbah kertas bekas yang dihasilkan di lingkungan kampus yang tidak termanfaatkan hanya
akan menjadi tumpukan yang mengganggu estetika, apabila dijual harganya sangat murah
dan apabila dibuang akan menambah volume timbulan sampah.
Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk melakukan pemanfaatan limbah kertas
tersebut dengan cara menampung limbah kertas di lingkungan kampus dan mendaurulangnya
menjadi kerajinan yang bermanfaat dan bernilai ekomomi tinggi.
D. Tujuan
Tujuan dari program ini adalah memanfaatkan dan mendaurulang limbah kertas
supaya permasalahan di atas tidak terjadi.
E. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah produk kerajinan yang dihasilkan
dari mendaurulang limbah kertas bekas dapat bermanfaat dan bernilai ekomomi tinggi.
F. Kegunaan
Program ini dapat berguna untuk mengurangi limbah kertas di lingkungan kampus,
mendorong kepedulian mahasiswa terhadap limbah kertas, mengembangkan kreativitas kami
sebagai mahasiswa dan menghasilkan produk kerajinan yang bermanfaat bagi masyarakat.
G. Gambaran Umum Rencana Usaha
5. Universitas Pasundan merupakan salah satu PTS (perguruan tinggi swasta) di Kota
Bandung yang memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak.dengan kegiatan perkuliahan
yang padat, maka kebutuhan akan kertas sangat tinggi. Dan dari semua itu akan
menghasilkan limbah kertas yang tinggi pula. Ditambah kurang pedulinya mahasiswa dalam
memanfaatkan kertas bekas, mendorong kami melakukan terobosan untuk memanfaatkan
limbah kertas di lingkungan kampus dengan membuat usaha pemanfaatan limbah kertas
Dalam menjalankan usaha Totalitas (TOko pemanfaaTAn LImbah kerTAS)
dibutuhkan semangat dan tekad yang besar, hal ini dikarenakan seringnya limbah kertas
dianggap sepele/tidak berguna oleh sebagian mahasiswa sehingga limbah kertas di acuhkan
dan dibuang begitu saja. Padahal masih ada yang bisa kita manfaakan dari limbah kertas
tersebut, contohnya kita bisa gunakan kembali/reuse bagian kosongnya untuk membuat draft
laporan/tugas atau kita kumpulkan limbah kertas tersebut kemudian kita jual ke pengepul atau
kita bisa mendaurulangnya menjadikan suatu hasil kerajinan. Dan itu dapat menghasilkan
keuntungan bagi mahasiswa.
Rencananya Totalitas (TOko pemanfaaTAn LImbah kerTAS) akan mendorong
mahasiswa untuk peduli terhadap limbah kertas yang dihasilkannya, caranya kami akan
membuat suatu toko yang menjual makanan ringan dan minuman juga barang-barang hasil
daur ulang limbah kertas, sehingga mahasiswa akan membeli dengan menggunakan limbah
kertas yang mereka hasilkan sebagai pengganti uang. Dengan itu mahasiswa diharapkan
dapat peduli dengan limbah kertasnya.
Limbah kertas yang terkumpul akan kami manfaatkan kembali untuk bahan baku
kerajinan daur ulang kertas sebagian kami jual kembali ke pengepul dan kertas yg masih bisa
digunakan untuk membuat draft laporan/tugas kami jual kembali ke mahasiswa yang
memerlukannya.
Dalam pendirian rencana usaha ini akan dilaksanakan di laboratorium Teknik
Lingkungan, Fakultas Teknnk, Universitas Pasundan. Dengan struktur organisasi usaha
masih cukup sederhana, dimana 1 orang sebagai ketua dan 2 orang sebagai anggota dengan
pembagian tugas yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan dengan pembagian tersebut
dapat memperlancar jalannya usaha. Dalam merencanakan usaha toko pemanfaatan limbah
kertas ini, sudah dilakukan suatu perhitungan dan perkiraan secara teoritis yang cermat dan
dapat dipertanggung jawabkan.
H. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan untuk melaksanakan program ini adalah:
6. 1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dan data-data lengkap tentang
hal-hal yang berkaitan dengan usaha toko pemanfaatan limbah kertas.
2. Observasi
Obsevasi dilakukan untuk memperoleh data dan informasi dari setiap indikator usaha,
agar mendapatkan gambaran konkret tentang usaha toko pemanfaatan limbah kertas. Melalui
observasi ini, kita akan dapat mengetahui tentang berbagai hal dalam kegiatan wirausaha.
Misalnya menegtahui cara membuka usaha, cara mengelola usaha, cara mengelola modal,
serta cara mengembangkan usaha. Hal-hal yang dapat diamati dalam kegiatan obsevasi ini
adalah prospek lingkungan, harga bahan, cara mengelola, hasil, pemasaran, dan dokumentasi.
3. Praktik Langsung
Praktik langsung sering disebut juga sebagai observasi partisipatif yang bertujuan
untuk memperoleh data, pengetahuan, dan keterampilan dengan cara terjun langsung pada
suatu kondisi lingkungan yang dimaksud. Praktik langsung dilaksanakan guna mengetahui
objek-objek secara nyata dan membuat seseorang dapat memprediksikan kemungkinan
kegagalan, resiko yang dihadapi, masalah yang akan muncul, serta cara mengatasi masalah
tersebut. Selain itu, praktik langsung juga dapat membiasakan seorang wirausahawan baru
untuk berfikir professional tentang usaha-usaha yang dijalankan. Kegiatan yang terdapat
dalam praktik langsung ini antara lain latihan, proses kerja, dan pemasaran.
Metodologi pelaksanaan usaha ini berupa:
Tempat pelaksanaan
Program PKM ini akan dilaksankan di laboratorium Teknik Lingkungan, Fakultas
Teknik, Universitas Pasundan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pendirian toko
1. Etalase
2. Bok minuman dingin
3. Meja dan kursi
4. Makanan ringan
5. Minuman dalam kemasan
Alat dan bahan yang digunakan pendaurulangan kertas
7. 1. Limbah kertas
2. Air
3. Lem/perekat
4. Kunyit, daun pandan (pewarna alami)
5. Blender
6. Neraca/timbangan
7. Gunting, cutter, pensil, penggaris.
8. Baskom atau bak rendam (ukuran 60×70 cm)
9. Gayung, gelas takar
10. Spon
11. Meja
12. Kain
13. Screen (ukuran 25×25 cm atau 35×45 cm.)
14. Papan, binkai
15. Kayu Pengepres
Proses pembuatan kertas
1. Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar
serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan
untuk mempercepat proses peresapan air.
2. Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan
perbandingan 1 ; 1 (1 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari
1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
3. Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah.
Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara
menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi
air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan potongan
kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
4. Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, bubur kertas masukan ke dalam ember kotak
tempat cetakan yang telah diisi air bersih (tiap 250 gr bubur kertas membutuhkan 5 liter air
bersih). Kebutuhan air bisa disesuaikan, tergantung dari ketebalan kertas yang diinginkan.
Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
8. 5. Campuran bubur tersebut dicampur menggunakan lem kanji untuk menghasilkan kertas
yang tidak mudah sobek (setiap 250 gr bubur kertas dicampur 10-15 gr lem kanji).
6. Penambahan warna dapat dilakukan untuk menghasilkan kertas berwarna. Untuk kertas daur
ulang yang bermotif bisa dilakukan dengan menambahkan mahkota bunga yang kering.
Untuk menambah keharuman kertas, maka dapat ditambahkan pengharum.
7. Setelah adonan selesai, kemudian masukkan bingkai cetakan dengan posisi bingkai cetak
yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa.
Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar
dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi
datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas
yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki
lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30
derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer
ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
8. Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai
cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai
cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan
menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah
proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat diangkat dari
alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
9. Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak kemudian kita beri pola yang menarik seperti
pola daun dengan cara di pres. Setelah itu tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya
tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu
kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai
beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10
menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam.
Tahap Pembuatan kerajinan
Langkah selanjutnya adalah pembutan kreasi dari hasil kertas daur ulang, pertama kita
membuat pola terlebih yang digambarkan pada kertas daur ulang tersebut. Kemudian kita
gunting polanya lalu kita bentuk bisa digabungkan atau dilipat tergantung polanya, kita bisa
bentuk menjadi tempat pensil, figura, wadah/kemasan dan lain-lain. Yang dapat menarik
minat konsumen untuk membeli dan menggunakannya.
9. Pemasaran
Tahap selanjutnya adalah proses pemasaran/penjualan yang akan dilakukan melalaui :
1. Media elektonik/internet (Facebook, Twitter, Blog dan Website)
2. Mengikuti Pameran
3. Secara langgsung mendatangi konsumen
4. Brosur yang disebarkan
I. Jadwal Kegiatan
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pembuatannya adalah setiap akhir pekan selama proses
perkuliahan dan bertempat di Laboratorium Teknik Lingkungan Unpas Jln Setiabudhi No.
193 Bandung.
b. Jadwal Pelaksanaan
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
Pembuatan
2.
proposal
Proses
3.
administrasi
Proses
4.
produksi
Monitoring
5. dan
pemasaran
Pembuatan
6. laporan
akhir
J. Rancangan Biaya
Rincian biaya yang diperlukan dalam program ini adalah sebagai berikut :
10. Modal Awal Pendirian Toko
1. Etalase Rp. 500.000,00
2. Bok minuman dingin Rp. 60.000,00
3. Meja dan kursi Rp. 200.000,00
4. Makanan ringan Rp. 500.000,00
5. Minuman dalam kemasan Rp. 500.000,00
Rp. 1.760.000,00
Untuk modal awal pendirian Toko Pemanfaatan Limbah Kertas membutuhkan biaya
sebesar Rp. 1.760.000,00
Bahan Habis Pakai
1. Kertas bekas 1 Kg. Rp. 500,00
2. Lem/Perekat 1 bks. (15 gram) Rp. 350,00
3. Pewarna 1 btl Rp. 3.000,00 Rp.
3.850,00
Untuk pengolahan 1 Kg. Kertas bekas membutuhkan biaya sebesar Rp.3.850,00.
Setiap akhir pekan kami berencana mengolah limbah kertas sebanyak 25 Kg. (pengumpulan
limbah kertas selama satu minggu) maka biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.
96.250,00/minggu. Dalam jadwal kami akan memproduksi selama 12 minggu jadi totalnya
sebesar Rp. 1.155.000,00
Peralatan
1. Blender 2 buah x @ Rp. 120.000,00 Rp. 240.000,00
2. Screen 3 buah x @ Rp. 40.000,00 Rp. 120.000,00
3. Bingkai 3 buah x @ Rp. 15.000,00 Rp. 45.000,00
4. Meja (2x1 m) 4 buah x @ Rp.200.000,00 Rp. 800.000,00
5. Timbangan (5 Kg) 1 buah Rp. 40.000,00
6. Ember kotak (1x0.5 m)
2 buah x @ Rp.50.000,00 Rp. 100.000,00
7. Baskom 3 buah x @ Rp. 10.000,00 Rp. 30.000,00
8. Gayung 1 buah Rp. 4.000,00
9. Spon 2 buah x @ Rp. 2.000,00 Rp. 6.000,00
10. Kayu Pengepres 3 buah x @ Rp. 10.000,00 Rp. 30.000,00
11. Kain (35x45 cm)
11. 10 buah x @ Rp. 12.000,00 Rp. 120.000,00
12. Gunting 3 buah x @ Rp. 5.000,00 Rp. 15.000,00
13. Cutter 3 buah x @ Rp. 3.000,00 Rp. 9.000,00
14. Pensil 3 buah x @ Rp. 2.000,00 Rp. 6.000,00
15. Penggaris 3 buah x @ Rp. 3.000,00 Rp. 9.000,00
16. Sarung Tangan 3 pasang x @ Rp. 5.000,00 Rp. 15.000,00
17. Lap Rp. 5.000,00
Rp.1.594.000,00
Jadi peralatan yang dibutuhkan untuk program ini sebesar Rp.1.594.000,00.
Penunjang Kegiatan
1. Promosi Rp. 500.000,00
2. Transport Rp. 300.000,00
3. Biaya internet (Jualan Online)
2 bulan x @Rp. 100.000,00 Rp. 200.000,00
Rp. 1.000.000,00
Biaya penunjang kegiatan dibutuhkan sebesar Rp. 1.000.000,00
Rekapitulasi total biaya program ini :
1. Modal awal pendirian toko Rp. 1.760.000,00
2. Bahan habis pakai Rp. 1.155.000,00
3. Peralatan Rp. 1.594.000,00
4. Penunjang Kegiatan Rp. 1.000.000,00
Rp. 5.509.000,00
5. Biaya tak terduga 10% x Rp. 5.509.000,00 Rp. 550.900,00
Rp. 6.059.900,00
Jadi total biaya keseluruhan adalah Rp. 6.059.900,00