13 Tips Membawa Microsoft Mouse Mischief ke Dalam Kelas
Be the Winner in 21st Century Job Search
1. Be The Winner In 21st Century Job Search Winastwan Gora Swajati gora@edupartner.org
2. Winastwan Gora Swajati Education Technology Officer DBE2 USAID Senior Trainer Intel®Teach Program Executive Director EduPartner Institute Founder Willyboard® (Intraktive Software) Web Blogger Information Technology Consultant Computer Books Writer Technology Trainer Training Coordinator MUGI Semarang gora@edupartner.org gora.wordpress.com indiebrainer Winastwan Gora
9. Globalisasi 1.0 Dimana posisi dan peluang negara saya dalam persaingan global? Bagaimana saya turut mendunia dan bekerjasama dengan orang lain lewat negara saya?
10. Globalisasi 2.0 Dimana posisi dan peluang perusahaan saya dalam ekonomi global? Bagaimana perusahaan saya bisa memanfaatkan peluang tersebut? Bagaimana saya turut mendunia dan bekerjasama dengan orang lain melalui perusahaan saya?
11. Globalisasi 3.0 Motor penggerak Globalisasi 3.0 adalah kekuatan baru yang ditemukan untuk bekerjasama dan bersaing secara individual dalam kancah global.
15. Mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginandan harapan kita menjadi pekerjaan yang sangat sulit
16. Banyak agen dan headhunter yang tidak mengerti tentang kemampuan kita sebenarnya dan tidak dapat benar-benar menyalurkan apa yang kita miliki. Kita benar-benar berada dalam jaringan yang tidak kita kenal (Unknown Network)
17. Keadaan seperti ini membuat kita frustasi, penuh tekanan dan dalam keadaan tak menentu.
Memenangkan perlombaan pekerjaan-pekerjaan di abad ke-21. Oleh : Winastwan Gora Swajati, ST, MT
Lahirnya teknologi Internet melahirkan kesempatan bagi para individu yang berkompeten untuk bersaing secara global. Lihat saja fenomena yang terjadi belakangan ini. Dengan kekuatan jejaring sosial maka para individu-individu yang berbakat dapat terkenal dengan cepat. Norman Kamaru, Sinta & Jojo dengan lipsync-nya serta Udin Sedunia dan Bona Paputungan lewat suara emasnya, menunjukkan bahwa keberadaan mereka yang tidak berada di kota besar tidak menghalangi mereka untuk menjadi populer.
Fenomena tersebut diatas sebenarnya merupakan salah satu keberhasilan dari viral marketing, yaitu bentuk “Word of Mouth” di dunia maya. Dalam dunia offline, kekuatan “Word of Mouth” dapat terjadi dalam waktu yang lumayan lama. Misalnya, bagaimana seseorang yang berkunjung ke Medan, pasti mereka akan mencari Bolu Meranti sebagai oleh-oleh. Kepercayaan ini muncul dari promosi mulut ke mulut yang dibangun cukup lama. Hingga saat ini banyak pula yang memanfaatkan ketenaran Bolu Meranti dengan membuat merek-merek yang mirip seperti “Bolu Moratti”.
Lewat teknologi Internet, word of mouth dapat dibangun dengan cepat. Dengan teknologi sebuah informasi akan cepat untuk disebarluaskan. Lihat saja fenomena pemanfaatan facebook untuk menggalang kekuatan pada Pilkada, Pilpres maupun fenomena “koin peduli” yang marak beberapa waktu yang lalu.Banyak politikus memanfaatkannya untuk berbagai keperluan. Mereka menggunakannya untuk menggalang simpatisan, memberikan sarana interaksi yang cepat untuk berdialog sampai menggunakannya untuk menjatuhkan lawan politiknya dengan menyebarluaskan informasi-informasi yang bersifat merugikan dengan cepat.
Saat ini, merujuk pada situs www.internetworldstats.com jumlah pengguna Internet di dunia mencapai hampir 2 milyar pengguna. Pengguna terbesarnya berasal dari benua Asia (42%) di Tahun 2010. Jumlah ini, seiring dengan perkembangan teknologi pasti akan terus bertambah. Dengan semakin murahnya koneksi Internet maka penetrasi Internet ke masyarakat akan semakin tinggi.Dengan adopsi teknologi broadband Internet yang diadopsi oleh Telkomsel Speedy atau maraknya penggunaan teknologi Mobile Internet membuat penetrasi Internet di Indonesia semakin cepat dan membesar. Lihat saja statistik pengguna Internet saat ini di Indonesia, sangat meningkat populasinya dibandingkan beberapa tahun yang lalu.
Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-16 di dunia yang memiliki pengguna Internet di dunia dengan perkiraan jumlah pengguna sebanyak 30.000.000 pengguna. Jumlah ini tentu saja akan terus bergerak naik seiring meratanya perkembangan teknologi di Indonesia. Apalagi didukung dengan program-program promosi dari vendor telekomunikasi mobile seperti Telkomsel, Indosat, Xl, dll.
Saya yakin perubahan ini akan cepat terjadi, saat ini maupun saat yang akan datang. Beberapa futurolog telah mencoba memprediksikan perubahan ini seperti John Naisbitt dalam bukunya Megatrends 2000 atau Thomas L. Friedman dalam bukunya “The World is Flat”. Thomas mencoba mengidentifikasi 3 versi Globalisasi, yaitu Globalisasi 1.0, 2.0 dan 3.0.
Zaman Columbus di tahun 1492, juga pergerakan lain sampai tahun 1800-an. Proses ini menyusutkan dunia dari ukuran besar menjadi sedang. Globalisasi 1.0 berhubungan dengan negara dan otot, pelaku utama dan kekuatan penyatuan global adalah seberapa gigih, seberapa besar otot, seberapa besar tenaga kuda, tenaga angin, tenaga uap yang dimiliki suatu negara.
Globalisasi versi 2.0 berlangsung dari tahun 1800-2000. Masa ini menyusutkan dunia dari ukuran sedang ke ukuran kecil. Dalam Globalisasi 2.0 pelaku utama dan kekuatan penyatuan global adalah perusahaan-perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan ini mendunia demi pasar dan tenaga kerja. Pada masa awal, penyatuan global dimotori jatuhnya biaya pengangkutan berat mesin uap dan kereta api. Berikutnya dimotori oleh jatuhnya biaya telekomunikasi berkat penyebaran telegraf, telepon, PC, satelit, serat optik, Word Wide Web versi awal. Terjadi pasar global dengan adanya pergerakan barang, jasa, informasi dan tenaga kerja dari benua ke benua. Motor penggerak Globalisasi 2.0 adalah meng-globalnya perusahaan.
Globalisasi versi 3.0 dimulai tahun 2000, yang menyusutkan dunia dari ukuran kecil menjadi sangat kecil dan mendatarkan lapangan permainan. Era yang memungkinkan memberdayakan dan melibatkan individu serta kelompok kecil untuk dengan mudah menjadi global dengan sebutan “tatanan dunia datar” (flat world platform).Contoh nyatanya adalah konvergensi (penyatuan) antara komputer pribadi yang memungkinkan setiap individu dalam waktu singkat menjadi penulis materi mereka sendiri seara digital, serat optik yang memungkinkan mereka untuk mengakses lebih banyak materi materi di seluruh dunia dengan murah, serta workflow software yang memungkinkan individu-individu di seluruh dunia untuk bekerja bersama-sama mengerjakan suatu materi digital dari manapun, tanpa menghiraukan jarak antar mereka. Motor penggerak Globalisasi 3.0 adalah kekuatan baru yang ditemukan untuk bekerjasama dan bersaing secara individual dalam kancah global.
Dalam Globalisasi 3.0 yang ditandai dengan semakin pesatnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan merubah kebiasaan-kebiasaan setiap orang dalam bekerja dan menggali kesempatan berwirausaha. Perkembangan TIK membuka kesempatan yang begitu besar bagi para individu untuk bersaing dan meraih kesempatan yang seluas-luasnya di seluruh dunia dengan kompetensi yang mereka miliki.
Contoh Kasus : Bangalore, India... Merupakan Sillicone Valley Kedua yang berada di benua Asia. Banyak perusahaan IT berlevel dunia berada disini. Para perusahaan ini memiliki jumlah karyawan yang besarnya ribuan. Para karyawan ini bekerja untuk melayani perusahaan-perusahaan asing yang sebagian besar tidak berada di India, misalnya di Amerika Serikat atau negara-negara lain di seluruh dunia.
Di Bangalore, terdapat perusahaan IT yang memberikan layanan outsourcing bagi perusahaan-perusahaan IT level dunia seperti Microsoft, Cisco serta perusahaan perbankan dari negara lain. Misalnya layanan customer service dan technical support, para perusahaan besar tersebut meng-outsource kan layanan tersebut ke perusahaan-perusahaan di India. Ketika para konsumen membeli sebuah peralatan komputer, kemudian mereka mengalami masalah dengan perangkat tersebut, untuk kemudian menelpon technical support atau customer service vendor tersebut seolah-olah mereka melakukan percakapan dengan orang yang berada di satu negara dengan dirinya. Padahal, orang yang mereka telpon tersebut sebenarnya berada di negara lain, yaitu di Bangalore, India.
Dahulu, untuk mencari pekerjaan dan menunggu kepastian dari perusahaan membutuhkan waktu yang lama karena tidak ada protokol yang dapat mempercepatnya. Mencari pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan harapan kita menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Namun dengan hadirnya teknologi Informasi kita dapat menemukan informasi yang tepat dan mendapatkan respon yang cepat pula dalam mendapatkan kepastian perusahaan yang akan memperkerjakannya. Mendapatkan kesempatan kerja lebih luas karena kesempatan untuk menemukan berbagai pekerjaan dari seluruh dunia dengan sangat mudah.
Anda tentu pernah dan akan mengalami hal dimana Anda mengirimkan sebuah lamaran pekerjaan kepada agensi atau headhunter seperti halnya mengirimkan surat di dalam botol dan membuangnya ke laut dan Anda berharap akan ada seseorang membuka dan membaca surat yang ada di dalamnya lalu mengundang Anda untuk wawancara. Banyak agen dan headhunter yang tidak mengerti tentang kemampuan kita sebenarnya dan tidak dapat benar-benar menyalurkan apa yang kita miliki. Kita benar-benar berada dalam jaringan yang tidak kita kenal (Unknown Network).
Keadaan seperti ini membuat kita frustasi, penuh tekanan dan dalam keadaan tak menentu. Belum lagi jika kita belum mendapatkan pekerjaan yang tidak pasti, tekanan dari pihak luar akan sangat terasa, begitu membebani kita
Pekerjaan di abad ke-21 menuntut akuntabilitas personal, possitive mental attitude, dan strategi yang sistematis untuk menemukannya (pekerjaan ini). Kita akan coba membahas bagaimana Anda dapat membuat target yang tepat, tentang bagaimana kita dapat memiliki posisi yang paling kuat dan menjadi kandidat yang paling tepat untuk posisi yang Anda kehendaki. Untuk itu kita harus dapat menggunakan paradigma yang tepat untuk diri kita.
Untuk sukses dalam bersaing paradigma yang dapat kita gunakan adalah sangat simpel. Kita harus dapat mengumpamakan diri kita sebagai sebuah perusahaan. Paradigma itu bernama Me.Inc, dimana kita mengumpamakan diri kita sebagai perusahaan Me.Inc. Di dalam perusahaan tersebut kita memiliki banyak sumber daya dan sangat leluasa untuk mengatur perusahaan kita sendiri. Direktur Me.Inc adalah Anda sendiri yang begitu memiliki kekuasaan untuk mengatur segala hal dalam perusahaan. Termasuk mengatur permainan spekulasi yang paling beresiko, Andalah yang paling bertanggung jawab terhadap konsekuensinya ini. Diri kitalah yang paling bertanggung jawab pada sukses dan gagalnya perusahaan ini. Anda akan belajar dari keberhasilan dan kegagalan selama menjalankan perusahaan.
Sebagai seorang CEO dari Me, Inc. Andalah yang paling bertanggung jawab pada menang dan kalahnya perusahaan Anda dalam persaingan. Untuk itu Anda harus dapat menerapkan prinsip-prinsip positif dalam perusahaan seperti percaya diri, optimis dan mental pemenang agar semua bagian dari perusahaan Anda dapat memiliki passion dan semangat yang sama untuk menang bersama. Semangat inilah yang harus Anda terapkan dalam mencari kesempatan pekerjaan.
Tiga hal inilah yang dapat Anda lakukan untuk sukses mengelola usaha Anda dalam bersaing mendapatkan pekerjaan. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah tentukan posisi yang sesuai, yang Anda inginkan. Sesuai disini dalam artian adalah sesuai dengan kompetensi yang Anda saat ini miliki.
Kompetensi adalah kualifikasi seseorang untuk menangani atau mengelola sesuatu, mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kompetensi inilah yang menjadi dasar/modal kita dalam bekerja ataupun berwirausaha. Siapkan diri anda terlebih dahulu untuk kompeten sesuai dengan posisi yang tengah anda incar.
Anda harus mampu mengidentifikasi keterampilan yang dapat Anda gunakan untuk mencapai posisi tersebut. Identifikasi ini dapat anda lakukan berdasarkan hobi, nilai mata kuliah yang baik, minat, dll.
Berikutnya adalah mengembangkan rencana yang kuat dan bernilai. Jika Anda telah mengidentifikasi posisi yang tepat yang saat ini Anda incar, maka langkah berikutnya adalah menyiapkan amunisi untuk mencapai posisi tersebut. Anda harus membangun pengetahuan, sikap dan keterampilan terlebih dahulu. Anda harus siap menerima kenyataan bahwa dalam banyak posisi ternyata masih mengalami kegagalan. Anda harus konsisten dalam menjalani niatan Anda. Jika Anda belum yakin dengan pekerjaan Anda, saat ini Anda pun sudah harus menentukan tujuannya. Karena semakin cepat Anda mulai melakukan proses ini, maka semakin cepat pula Anda mendapatkan hasilnya.
Di masa kini pencarian kerja dapat dilakukan lebih mudah lewat media online. Indeed menjanjikan sebuah layanan mesin pencari pekerjaan, begitu juga dengan portal-portal informasi kerja. Biasanya mereka memiliki fasilitas untuk membangun curriculum vitae, kemudian mereka akan me-link and match dengan posisi yang ditawarkan dan akan memberitahukannya kepada kita.
Peraturan yang ada dalam pencarian kerja saat ini adalah, mencari job description yang sesuai dengan kemampuan kita. Lalu membangun resume yang relevan dengan pekerjaan tersebut, setelah itu adalah membuat ringkasan singkat tentang diri kita dan korelasi dengan pekerjaan tersebut.
Selanjutnya temukan penasehat yang terpercaya. Jika Anda telah mempersiapkan diri untuk bersaing (kompeten), selanjutnya yang perlu Anda cari adalah penasehat yang dapat dipercaya. Anda dapat saja menemukan penasehat untuk mendukung kesuksesan Anda. Orang tersebut bisa saja adalah profesional yang memiliki posisi sama dengan yang Anda incar, pengambil kebijakan yang benar-benar mengerti dengan posisi yang Anda ingin capai atau koneksi yang akan mengantar Anda kepada posisi yang diinginkan. Mintalah saran-saran kepada mereka tentang sukses dalam wawancara ataupun bekerja.
Jika paparan rencana anda jelas dan sangat kuat maka Anda akan terpilih menjadi kandidat pertama yang akan diwawancara. Namun jika masih kabur maka Anda akan berada dalam posisi bawah untuk diwawancara.
Gunakan siklus tersebut untuk melontarkan karir Anda. Gunakan pendekatan ini untuk meningkatkan capaian Anda. Bagaimanapun Anda harus selalu mereview keberhasilan dan kegagalan Anda untuk menjadi lebih sukses.