Manusia diciptakan melalui proses panjang yang terdiri dari 6 tahap, dimulai dari saripati tanah yang kemudian membentuk zat cair dan akhirnya menjadi embrio di rahim. Al-Quran secara detail menjelaskan proses penciptaan manusia yang dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan modern.
2. A. MANUSIA MENURUT ILMU PENGETAHUAN
Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai Homo Valent
( makhluk berkeinginan, memiliki perilaku interaksi antara
komponen biologis, psikologis, dan sosial)
Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai Homo
Mechanicus (tingkah laku manusia terbentuk dari proses
pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek
rasional/emosionalnya)
3. • Homo economicus (seluruh kegiatan manusia terahkan untuk
pemenuhan ekonomi).
• Binatang yang berpikir, hayawanun natiqun (Aristoteles,)
• Zo on politicon (makhluk yang hanya bisa hidup kalau berkawan)
• Homo faber (manusia adalah serigala yang satu bagi yang lain:
Nicolomachiavelli).
• Homo religiusa (manusia, pada kodratnya adalah bertuhan)
• Homo simbolicum (manusia adalah makhluk yang menggunakan
simbol-simbol).
4. B. MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN
Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar berada (being), biologis, statis, seperti
hewan. (QS.18:110)
Konsep Insan, adalah makhluk yang menjadi (becoming), psikologis, spiritualis, yang
bergerak ke arah kesempurnaan. (QS.76:1)
Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk kepada semua manusia sebagai makhluk
sosial. (QS.49:13)
Banu Adam, sebagai anak keturunan adam yang merupakan manusia yang pertama.
(QS. 17:70)
5. DEFINISI MANUSIA
Manusia adalah : Makhluk ciptaan Allah yang memiliki
potensi beriman kepada Allah dan juga potensi keburukan,
dengan mempergunakan akalnya mampu memahami dan
mengamalkan wahyu serta mengamati gejala-gejala alam,
dan bertanggungjawab atas segala perbuatannya dan
berakhlak.
6. C. PERSAMAAN & PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAKHLUK
LAIN
Hewan
a. Pengetahuan
Dangkal
Parsial – Khusus
Regional
Berlaku saat sekarang
Manusia
a. Pengetahuan
Luas
Tak terbatas
Universal
Pengetahuan masa lampau dan
yang akan datang.
Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
7. b. Hasrat dan Keinginan
( hewan)
Bersifat material makan, minum, tidur,
kawin, dsb.
Non material: insting alamiah untuk
mempertahankan kehidupan fisik.
Bersifat individual dan pribadi.
Bersifat regional
Bersifat seketika dan berkaitan dengan
masa sekarang.
b. Hasrat dan Keinginan
(manusia)
Bersifat material makan, minum,
tidur, kawin, dsb.
Bersifat non material; seperti unsur
spiritual, moral, cita-cita, pemikiran.
Bersifat individual pribadi dan sosial.
Bersifat universal
Bersifat tak terbatas.
Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
8. D. UNSUR PENCIPTAAN MANUSIA
Manusia terdiri atas dua unsur :
(1) Tubuh (QS. al-Mukmin/23 : 12-14),
(2) Ruh (QS. Sajdah/32 : 8-9).
9.
ٍينِط ْنِم ٍةَلالُس ْنِم َانَسْناإل َانْقَلَخ ْدَقَل َو
(
١٢
)
َرَق يِف ًةَفْطُن ُهَانْلَعَج َّمُث
ٍينَِِم ٍ
ار
(
١٣
)
َانْقَلَخ َّمُث
َلَخَف ًةَغْضُم َةَقَلَعْال َانْقَلَخَف ًةَقَلَع َةَفْطُّنال
َامَظِعْال َان ْوَسََِف اًماَظِع َةَغْضُمْال َانْق
ْنَأ َّمُث اًمْحَل
اًقَْلخ ُهَانَْأش
َينِقِلَاخْال ُنَسْحَأ ُ َّ
َّللا َكَارَبَتَف ََرخآ
(
١٤
)
12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami
jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang
paling baik.
10.
َقِلُخ َّمِم ُانَسْناإل ِ
رُظْنَيْلَف
(
٥
)
ٍقِفاَد ٍاءَم ْنِم َقِلُخ
(
٦
)
ُّصال ِْنيَب ْنِم ُجُرْخَي
ِبْل
ِبِئاَرَّتال َو
(
٧
)
5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia
diciptakan?
6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada
perempuan.
11.
ٍينِهَم ٍاءَم ْنِم ٍةَلالُس ْنِم ُهَلْسَن َلَعَج َّمُث
(
٨
)
ِم ِهيِف َخَفَن َو ُها َّوَس َّمُث
ُمَُِل َلَعَج َو ِه ِوحُر ْن
َونُرُِْشَت اَم يالِلَق َةَدِئْفاأل َو َارَصْباأل َو َعْمَّسال
(
٩
)
8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang
hina.
9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya
roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
12. E. TAHAPAN KETERCIPTAAN MANUSIA
Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel
Universitas Toronto terkagum-kagum dengan Alquran.
“Kitab suci umat Islam itu mampu menjelaskan proses penciptaan manusia
secara detail, belasan abad sebelum teknologi kedokteran mampu
mempelajarinya.”
"Saya tak tahu apa-apa tentang agama, namun saya meyakini kebenaran
fakta yang terkandung dalam Alquran dan sunah,"
13. LANJUTAN
Dari proses panjang kejadian manusia ini dapat diikhtisarkan kembali
sebagai berikut:
shalshal (tanah kering/tembikar) bersifat kering, padat, keras.
turab (tanah,debu) bersifat kering, terurai, lunak.
thin (tanah lumpur) bersifat basah, terdiri dari dua unsur: tanah dan air dan kandungan
air masih minor.
ath-thin al-lazib (tanah liat) bersifat perpaduan unsur tanah, air, unsur lekat sehingga
bisa menempel pada sesuatu, unsur cair agak dominan.
al-Hama’ (tanah liat yag menghitam dan akhirnya hitam ), unsur air cukup dominan
al-Ma’ (zat cair), seluruh makhluk hidup berasal dari zat cair, unsur tanah telah hilang.
14. LANJUTAN
al-Ma’ (zat cair), makhluk dabbah (merayap/bergerak dengan perut, kaki 2 atau lebih )
berasal dari zat cair.
al-Ma’ (zat cair), yaitu dabbah berkaki 2 dan berjalan secara tegak berasal dari zat cair.
Main mahin (saripati air yang hina) yang keluar dari tempat keluarnya air kencing, yaitu
kelamin dua kali. Pertama dari bapak, dan kedua dari Ibu.
Main dafiq (saripati air yang terpancarkan baik dari laki-laki maupun perempuan).
nuthfah (sperma/air mani dari laki-laki).
nuthfah fi qararim makin (air mani yang tersimpan dalam rahim ibu).
nuthfatun amsajj (air mani yang membentuk embrio, tahap zygota.
16. 6 FASE KETERCIPTAAN MANUSIA
Fase Pertama: SULALAH
Tahap pertama penciptaan janin disebut Sulalah dimulai
dari saripati mani. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan “
dari saripati air yang hina (air mani(”. Manusia bukan diciptakan
dari seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya dari
bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan “ Sulalah”
17. Menurut riset yang telah diteliti oleh para ahli sekarang, bahwa
manusia itu tercipta dari satu sperma saja. Itu sangat sedikit sekali
bila dibanding dengan sperma yang keluar dari laki-laki yang
mencapai jutaan sperma. Sulalah adalah kata yang paling tepat
dan cocok untuk menggambarkan proses terbentuknya janin ini,
karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim
untuk membuahi ovum dari wanita.
18. Fase Kedua : ALAQOH
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah (
‘Alaqoh ).” ‘Alaqoh berarti juga nama dari binatang kecil
yang hidup di air dan di tanah yang terkadang menempel
di mulut binatang pada waktu minum di rawa – rawa (yaitu
sebangsa lintah ).
19. Bentuk janin pada fase ini sangat mirip sekali
dengan binatang lintah tersebut. Bahkan kalau
keduanya difoto bersamaan, niscaya manusia tidak
akan bisa membedakkan bentuk dan gambar
keduanya.
20. Fase ketiga, MUDGHAH (Segumpal Daging).
Dalam kelanjutan surat al-Mukminun dijelaskan ''Lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.”
21. Fase keempat IDZAMAH :
“Dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.”
Para ahli dan spesialis dalam bidang medis telah menyimpulkan bahwa
tulang itu muncul sebelum daging sebagai penutupnya. Setelah itu barulah
muncul daging. Ini hanya baru diketahui oleh para ahli pada zaman sekarang,
itu pun dengan bantuan alat – alat fotografi.
22. Fase kelima LAHMA
Pembungkusan tulang dengan daging.
“Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dagin...'' Didahulukannya
penciptaan tulang sebelum daging, itu karena daging butuh kepada tulang
untuk menempel padanya. Maka tulang mesti sudah ada sebelum daging.
23. Fase Keenam KHALQAN AKHAR : Perubahan janin ke bentuk yang lain.
“Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain..'' Menurut Dr
Ahmad Hamid Ahmad, bersama dengan berakhirnya pekan ketujuh, panjang
Mudghah sudah mencapai 8 – 16 milimeter”
Termasuk yang membedakan pada periode ini adalah: bahwa bentuk tulang
berbentuk bengkok menyerupai bulan sabit, kemudian mulai berubah lurus
dan tegap. Di tambah lagi ada sesuatu yang membedakan janin dengan
makhluk hidup yang lain, yaitu sempurnanya bentuk tubuh pada pekan
kedelapan.
25. A. TUJUAN DAN FUNGSI PENCIPTAAN MANUSIA
MENURUT ISLAM
sebagai khalifatullah fi al-ard
(QS. al-Baqarah/2 : 30)
٣٠. َق ًةَفيِلَخ ِ
ض ْرَألا يِف ٌلِعاَج يِنِإ ِةَِِئَالَمْلِل َُّكب َر َلاَق ْذِإ َو
ْسَي َو اَهيِف ُدِسْفُي نَم اَهيِف ُلَعْجَتَأ ْاوُلا
ِف
اءَمِالد ُك
ْعَت َال اَم ُمَلْعَأ يِنِإ َلاَق َكَل ُِسدَقُن َو َِكدْمَحِب ُحِبَسُن ُنَْحن َو
َونُمَل
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
26. Sebagai makhluk ibadah
QS. Adzariyat : 56
٥٦. ُِوندُبْعَيِل َّ
الِإ َ
نسِ ْ
اإل َو َّن ِجْال ُتْقَلَخ اَم َو
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.”
27. Potensi Alamiah
Potensi termateri; bentuk fisik tidak
sempurna.
Potensi imateri ; bersifat naluriah,
berdasarkan pada insting dan
nafsu.
Orientasi semata-mata
melangsungkan hidup.
Potensi Alamiah
Potensi termateri; bentuk fisik
sempurna.
Potensi imateri; ruh ilahiyah.
Potensi fitrah dan hanif.
Nafsu, akal, qalbu.
Sumber : Manusia dan Alam Semesta, Murtadha Muthahari, Lentera, Jakrta, 2002
B. Potensi Manusia
28. C. Hakikat manusia
Dilihat dari penciptaannya, manusia tersusun dari unsur
bumi dan langit. Unsur bumi menyumbang tanah sebagai
unsur penciptaannya; setelah proses penciptaan fisiknya
sempurna dari tanah ini, ruh sebagai unsur langit ditiupkan
Allah kepadanya. Dari dua unsur ini, berdasar fungsinya,
manusia disimbulkan dengan tiga unsur utama: hati, akal,
dan jasad
29. Hakikat manusia
Hakikat manusia yang harus dipahami :
1.Sebagai makhluk (diciptakan)
2.Sebagai mukaram (dimuliakan)
3.Sebagai mukallaf (dibebani)
4.Sebagai mukhayyar (bebas memilih)
5.Sebagai majzi (mendapat balasan)
30. hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
a) Dengan fitrah tertentu
Sebagai makhluk ia diciptakan atas fitrah Islam
sebagaimana makhluk lain (QS 30:30)
Sebagai manusia ia tidak pernah menjadi malaikat yang
tercipta dari cahaya atau iblis yang tercipta dari api
Sepandai-pandainya manusia ia tidak dapat mengetahui
rahasia yang Allah SWT bukakan untuknya
31. ۚ أًيفِنَح ِ
ين ِّ
ِلدِل َ
كَهْجَو ْمِقَأَف
ِف
َت
َ
َليِت
ه
ال ِ ه
اَّلل َ
تَر
ْ
ط
َ
يل ِدْب
ِ ه
اَّلل ِ
ق
ْ
لَخِل
َ
كِلٰ َذ
ۚ أَهْيَلَع َ
أسهالن َرَطَف ُمِِّيَق
ْ
ال ُ
ين ِّ
ِالد
ه
نِكٰـ
َ
لَو
﴿ َ
ونُمَل ْعَي
َ
َل ِ
أسهالن َرَث ْـكَا
٣٠
﴾
(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas)
fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan
pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui,
QS 30:30
32. hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
b) Bergantung pada khaliknya
Tidak dapat berdiri sendiri, bahkan untuk
kelangsungan hidupnya (QS 4:28, 35:15).
ُف
ْ
ال ُمُنتَا ُ
أسهالنأَهُّيَاأَي
ِ ه
اَّللى
َ
لِا ُاءَرَق
َو
َوُه ُ ه
اَّلل
ُيدِمَح
ْ
ال ُّيِنَغ
ْ
ال
ۚ ﴿
١٥
﴾
(Faathir:15) Hai manusia, kamulah yang berkehendak
kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
33. َ
فِّ
ِفَخُينَا ُ ه
اَّلل ُيدِرُي
ْمُنكَع َ
قِلُخَو
﴿أًيف ِعَض ُ
أنَنسِ
ْ
اَل
٢٨
﴾
(Nisa :28) Allah hendak memberikan keringanan kepadamu
, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)
34. hakikat manusia : 2. dimuliakan
Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang
hina, akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi
makhluk yang mulia dan dimuliakan dengan:
a) Ditiupkan ruh sebagai unsur langit (QS 32:9)
وُّرنِم ِيهِف َخَفَنَو ُاههوَس همُث
ِه ِ
ح
هالس ُمُك
َ
ل َ
ل َعَجَو
َ
عْم
َة َدِئْفَ ْ
اَلَو َأرَصْبَ ْ
اَلَو
ً
يلِلَق
َ
نوُرُكْكَتأهم
(Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
35. b) Diberi keistimewaan (QS 17:70)
hakikat manusia : 2. Dimuliakan
ِرْحَب
ْ
الَو ِّ
ِرَب
ْ
اليِف ْمُأهَن
ْ
لَمَحَو َمَدايِنَبأَنْمهرَك ْدَق
َ
لَو
ِ
أتَبِِّيهالط َ
نِِّم مُأهَنْقَز َرَو
َلَع ْمُأهَن
ْ
لهضَفَو
ٍيرِث َـك ٰى
ً
يل ِ
ضْفَتأَنْقَلَخ ْ
نهمِِّم
﴿
٧٠
(Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak
Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
36. c) Alam ditundukkan untuknya (QS 45:13; 67:15)
hakikat manusia : 2. Dimuliakan
َو ِ
اتَأوَمهالسيِفأهممُك
َ
ل َرهخَسَو
ًيعِمَج ِ
ضْرَ ْ
اَليِفأَم
أ
ُهْنِِّم
ِّ
ِل ٍ
أتَي
َ
َل َ
كِلٰ َذيِف ه
نِا
﴿ َ
نوُرهكَفَتَي ٍ
مْوَق
(Jasiyah:13) Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
َ
ضْرَ ْ
اَل ُمُك
َ
ل َ
ل َعَجي ِذ
ه
ال َوُه
ً
وَل
ُ
ل َذ
﴾
(AlMulk :15) Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
37. hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
Mukallaf artinya dibebani. Sebagai makhluk
yang diistimewakan dengan berbagai
kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa
tugas dan tanggung jawab.
a) Ubud ilallah : Nikmat penciptaan dengan
berbagai kelebihan harus disyukuri dengan
melakukan ibadah sebagai ekspresi
ketundukan dan keikhlasan kepada Yang
Maha Menciptakan (QS. 51:56)
38. hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
ِا َ
نسِ
ْ
اَلَو ه
ن ِ
ج
ْ
ال ُ
تْقَلَخأَمَو
ِ
ون ُدُب ْعَيِل
ه
َل
﴿
٥٦
(Adzariyat : 56) Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku.
39. b) Khalifatul fil ardh : potensi besar yang
diberikan Allah kepadanya juga dimaksudkan
agar manusia mampu mengelola bumi ini
mewakili Allah mengatur kehidupan sesuai
yang dikehendaki-Nya dan tidak berbuat
semaunya (QS. 2:30)
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
40. ِ
ضْرَ ْ
اَليِف ٌ
لِأعَجيِِّنِا ِةَكِئ
َ
لَم
ْ
لِل َ
كُّبَر َ
ألَق
ْ
ذِاَو
ًةَيفِلَخ
يِف ُ
ل َعْجَتَاوا
ُ
ألَق
أَيهِف ُد ِ
سْفُينَمأَه
َسُن ُ
نْحَنَو َأءَم ِّ
ِالد ُ
كِفْسَيَو
ُنَو َ
ك ِدْمَحِب ُحِِّب
ُ
س ِّ
ِدَق
َ
ك
َ
ل
َت
َ
َلأَم ُمَلْعَايِِّنِا َ
ألَق
َ
ونُمَل ْع
(Baqarah :30) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui".
hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)
41. hakikat manusia : 4. bebas pilih
a) akal untuk memilih
Kalau Allah menghendaki, manusia bisa
diciptakan tanpa akal pikiran sehingga ia
tidak dapat memilih apa yang ingin dilakukan
Dengan keistimewaan akal dan hatinya,
manusia diciptakan sebagai makhluk pilihan,
yang bebas memilih dan menentukan
nasibnya sendiri
(QS. 90:10; 76:3; 64:2; 18:29)
42. hakikat manusia : 4. bebas pilih
ْمُكِّ
ِبهرنِم ُّ
قَح
ْ
ال ِ
لُقَو
َأءَشنَمَونِمْؤُي
ْ
لَف َأءَشنَمَف
ْرُف ْـكَي
ْ
لَف
لِلأَن ْدَتْعَاأهنِا
ِهِب َأطَحَااًأرَن َ
ينِمِلأهظ
ْم
أَهُق ِادَرُس
ي ِوْكَي ِ
لْهُم
ْ
ألَك ٍأءَمِبواُأثَغُيواُيث ِغَتْسَينِاَو
َوهُجُو
ْ
ال
َأءَسَو ُ
ابَرهالك َ
سْئِب
أًقَفَتْرُم ْ
ت
(Alkahfi :29) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka
Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang
ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-
orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka
meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi
yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk
dan tempat istirahat yang paling jelek.
43. Akal yang diberikan Allah untuk
membebaskan manusia memilih ini adalah
ujian.
Jika manusia mau menggunakan akal dan
hatinya dengan baik, ia akan beriman kepada
Allah sesuai fitrahnya.
Jika manusia kemudian sombong, menutupi
nikmat akal, dan memperbesar nafsunya,
akan jatuhlah manusia pada kekafiran
hakikat manusia : 4. bebas pilih
44. hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
a) pilihan dipertanggungjawaban
Keberadaannya sebagai makhluk yang diberi
kebebasan untuk memilih itu bukan tanpa
konsekuensi. Sesungguhnya nikmat kelebihan
dan keistimewaan yang Allah berikan
kepadanya akan diperhitungkan oleh Allah.
45. ْ
لِع ِهِب َ
ك
َ
ل َ
سْي
َ
لأَم ُ
فْقَت
َ
َلَو
ٌم
َب
ْ
الَو َ
عْمهالس ه
نِا
َرَص
ْنَع َ
أنَك َ
كِئٰـ
َ
ولُا ُّ
لُك َادَؤُف
ْ
الَو
﴿
ً
َل ُ
ُْسَم ُه
٣٦
(Israa :36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggunganjawabnya.
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
46. ﴿ ٰىَرْخُا َر ْز ِو ٌةَرِازَو ُرِزَت
ه
َلَا
٣٨
﴾
An najm :38) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa
orang lain,
ٰى َعَسأَم
ه
َلِا ِ
أنَنسِ
ْ
لِل َ
سْي
ه
لنَاَو
﴿
٣٩
﴾
(39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya.
ٰىَرُي َ
فْوَس ُهَي ْعَس ه
نَاَو
﴿
٤٠
﴾
(40) Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
﴿ ٰىَفْوَ ْ
اَل َاءَزَج
ْ
ال ُاهَزْجُي همُث
٤١
﴾
(41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling
sempurna,
47. b) mendapat balasan sesuai pilihan
Seusai keberadaannya di dunia, Allah akan memberikan balasan secara adil dan proporsional di akhirat
berupa syurga (QS. 102: 8; 32:19; 22:14; 2:25) dan neraka (QS. 17:36; 53:38-41; 2:25)
hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
48. hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)
وُنَما َ
ين ِذ
ه
ال ُ
ل ِ
خ ْدُي َ ه
اَّلل ه
نِا
َج ِ
أتَحِلأهالصواُلِمَعَوا
ٍ
أتهن
ُأرَهْنَ ْ
اَلأَهِتْحَتنِميِرْجَت
ه
نِا
ِرُيأَم ُ
ل َعْفَي َ ه
اَّلل
ُيد
(Alhajj: 14) Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang
di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa
yang Dia kehendaki.
51. Atau revitalisasi bisa berarti proses, cara dan atau
perbuatan untuk menghidupkan atau menggiatkan
kembali berbagai program kegiatan apapun. Sehingga
secara umum pengertian dari revitalisasi merupakan
usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi
penting dan perlu sekali.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Revitalisasi).
52. Revitalisasi Aqidah artinya : Bagiamana agar nilai-
nilai Aqidah dapat diimplementasikan secara nyata
dan menjadi bagian penting dalam kehidupan
utamanya di Era Global.
53. AQIDAH
Aqidah. Menurut bahasa kata ‘aqada – ya’qidu – ‘aqdan –
‘aqidatan. ‘Aqdan ialah keyakinan yang tersimpul kokoh di dalam
hati, mengikat, dan merngandung perjanjian. Sedangkan menurut
terminologis di antaranya pendapat Hasan al-Banna mengatakan
bahwa aqidah ialah beberapa hal yang harus diyakini
kebenarannya oleh hati, sehingga dapat mendatangkan
ketenteraman, keyakinan yang tidak bercampur dengan
keraguraguan. (Yunahar Ilyas, 2004: 4)
54. AQIDAH = IMAN = TAUHID
Di dalam Islam, Istilah Aqidah sepadan dengan
kata Iman dan Tauhid
55. IMAN
Iman: Menurut Asy’ariyah iman hanyalah membenarkan dalam hati.
Senada dengan ini Imam Abu Hanifah mengatakn bahwa iman hanyalah
„itiqad. Sedangkan amal adalah bukti iman. Namun tidak dinamai iman.
Ulama Salaf di antaranya Imam Ahmad, Malik, dan Syafi‟i, iman adalah : اعتقاد
باالرِان وعمل باللسان ووطق بالجىانIman adalah sesuatu yang diyakini dalam hati,
diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota tubuh. (Yunahar
Ilyas, 2004 :4)
56. TAUHID
Etemologi : Tauhid, dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia kata tauhid merupakan kata benda yang
berarti keesaan Allah; kuat kepercayaan bahwa
Allah hanya satu. Perkataan tauhid berasal dari
bahasa Arab, masdar dari kata Wahhada وحد
) )
Yuwahhidu يوحد
). ) Tauhidan ( توحدا
. ). (M. Yusran:
1989:1)
57. Secara etimologis, tauhid berarti keesaan. Maksudnya,
keyakinan bahwa Allah SWT adalah Esa, Tunggal, satu.
Pengertian ini sejalan dengan pengertian tauhid yang
digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu “keesaan Allah”;
mentauhidkan berarti “mengakui akan keesaan Allah
mengeesakan Allah”. )M. Yusran, 1989:1)
58. Jubaran Mas’ud menulis bahwa tauhid bermakna “beriman
kepada Allah, Tuhan yang Esa”, juga sering disamakan dengan ال
هللا إال إله tiada Tuhan Selain Allah”. (1967: 972)
Fuad Iframi Al-Bustani juga menulis hal yang sama. Menurutnya
tauhid adalah Keyakinan bahwa Allah itu bersifat “Esa”. (1986 :
905)
59. Menurut Syeikh Muhammad
Abduh tauhid ialah : suatu ilmu yang
membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat
yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang
boleh disifatkan kepada-Nya, dan tentang
sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan
pada-Nya.Juga membahas tentang rasul-rasul
Allah, meyakinkan kerasulan mereka, apa
yang boleh dihubungkan (dinisbatkan) kepada
mereka, dan apa yang terlarang
menghubungkannya kepada diri mereka. (M.
Yusran: 2)
60. Abu al-A‟la al-Maududi :
Tauhid adalah kalimat deklarasi seorang
muslim, kalimat pembeda seorang
muslim dengan orang kafir, ateis dan
musyrik. Sebuah perbedaan yang lebih
terletak pada peresapan makna tauhid
dan meyakininya dengan sungguh-
sungguh kebenaran-Nya dengan
mewujudkannya. dalam perbuatan agar
tidak menyimpang dari ketetapan Ilahi.
(Abdullah Suhaili, 1975:68)
Abu A’la Al-Maududi, Wikipedia
61. Tauhid mengetahui dan menyaakinkan bahwa Allah itu
tunggal (Esa) tidak ada sekutunya. (Tahir Badrisi, 1984:
24-25)
Tunggal atau Esa nya Allah bukan bersatunya dzat yang
bermacam-macam menjadi satu, Esa Tuhan adalah
“Mukhalafah Lil Al-Hawadisi – berbeda dengan sesuatu
yang bersifat baru” )Tahir : 24-25)
62. NILAI-NILAI TAUHID
Nilai utama dari Tauhid adalah keyakinan bahwa tiada
Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah SWT (Kalimat
La Ilaha Illallah). Dari sini mengalir Tauhid Uluhiyah,
Rububiyah, Asma’ wa sifat (Yunahar, 2004: 4).
63. Dengan seseorang telah berikrar tiada Dzat yang pantas disembah kecuali
Allah, maka dalam keseluruhan hidupnya semestinya tidak meyakini ada
kekuatan lain selain Allah. Seperti meyekini ada kekuatan dibalik batu akik,
keris, batu giok, gelang kesehatan dll. Jika seorang muslim masih meyakini
ada kekuatan lain yang mampu mempengaruhi nasib baik atu buruk selain
Allah, jelas Aqidahnya kurang beres, tauhidnya tidak lurus, imannya tidak
kokoh. Perilaku inilah yang disebut SYIRIK = menyekutukan Allah.
64. STRATEGI REVITALISASI
1. Setiap Muslim harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani
berupa tauhid kepada Allah SWT (QS. Al-Ikhlkas : 1-4) yang benar,
ikhlas, dan penuh ketundukan sehingga terpancar sebagai
‘Ibadurrahman (QS. Furqan : 63-77) yang menjalani kehidupan
dengan benar-benar menjadi mu’min, muslim, muhsin, dan
muttaqin.
65. 2. Setiap Muslim wajib menjadikan iman (QS. an-Nisa’ : 136( dan tauhid
sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari keimanan
berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak syirik, takhayyul,
bid’ah dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah (QS.al-
Baqarah : 105, 221; an-Nisa’ : 48, al-Ma’idah : 72, al-An’am : 14,22-23; at-
Taubah : 6; al-Hajj : 31 ; Luqman : 13-15
66. PENGARUH AQIDAH, IMAN DAN TAUHID
1. Melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.
2.Menanamkan semangat berani menghadapi maut.
3.Menanamkan sikap “self-help” dalam kehidupan (QS. Hud : 6)
4.Memberikan ketentraman jiwa (QS.ar-Ra’d : 28 dan al-Fath : 4, dan rasa
aman (QS. Al-An’am : 82)
5. Membuat kehidupan yang baik (QS.an-Nahl : 97)
6.Melahirkan sikap ikhlas dan konsekwen (QS. al-An’am : 162).
7. Memberikan keberuntungan (QS.al-Baqarah : 5 )
67. TUJUAN REVITALISASI AQIDAH & TAUHID :
Dengan memahami, meyakini, dan kemudian mengamalkan itu semuanya maka akan tampak sosok Muslim
Kaffah, yaitu yang disamping sebagai ‘abdullah, tetapi juga khalifatullah yang beremangat qadariyah dan
berdialog dengan Allah seperti dalam puisi Iqbal sebagai berikut :
Thou dids create night and I made the lamps
Thou dids create clay and I made the cup
Thou dids create the deserts, mountains and forests I produced the orchads (kebun anggur), gardens and the
groves (padang tanaman).
It is I who turneth stone into a mirror
And it is I who turneth poison into an antidote.
68. REVITALISASI AQIDAH – TAUHID
Lima Langkah Revitalisasi Khalifatullah :
1. Create the moment we become aware of who we
are, and aware of what to do, and made choices.
2. Seize the opportunity and take efective actions.
3. What we achieve entirely depends on our efforts.
4. Develop the spirit of competition.
5. Develop creatifity and productivity
70. PENUTUP/ AL-IKHTITAM
1). QS. AL-’Ankabut (29) : 69 “ Dan orang-orang yang berjihad/berjuang untuk mencari
keridlaan Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan
sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik ”.
2) “ Man jadda wajada “ (Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan
(hasilnya).
3) “ Hasbunallaah wa ni’mal Wakiel, ni’mal Mawlaa wa ni’man Nashier “ (Allah cukup
bagi Kita (sebagai andalan) dan sebaik-sebaik Yang Mewakili kita, sebaik-sebaik
Tuan dan sebaik-baik Penolong kita).
4) Al-Hamdu Lillah Rabb al-’Alamien.