Dokumen tersebut membahas tentang perjalanan manusia dari penciptaan hingga hari akhirat, meliputi enam tahapan yaitu: (1) alam arwah, (2) alam rahim, (3) alam dunia, (4) alam barzakh, (5) hari kiamat, dan (6) hari akhirat. Dokumen ini juga membahas tentang tujuan penciptaan manusia, orientasi hidup manusia, dan peran serta tanggung jawab manus
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
KEL 1.pptx
1. Manusia dan Kehidupan Serta
Tanggung Jawab Manusia
ANNISA DWI LESWATI (2248401110004)
MUHAMMAD PAJRIANUR (2248401110018)
RINI DESEANA MADANI (2248401110022)
DIYA NURUL FATIMAH (2248401110023)
2. Perjalanan manusia dari alam roh
hingga hari akhirat (surga)
1. Unsur – unsur penciptaan manusia
2. Alam Arwah
3. Alam Rahim
4. Alam Dunia
5. Alam Barzakh
6. Alam Akhirat (Hari Akhir)
3. 1. Unsur – unsur penciptaan manusia
Pada Q.S.Al - Anbiya’ayat 30.
Artinya : “dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya, dan dari air kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?”.
Ayat ini menjelaskan bahwa semua benda yang hidup (termasuk
manusia ) dijadikan dari air sebagai salah satu komponen yang
terpenting, Unsur kedua adalah tanah, bumi atau tanah mengandung
beberapa zat, seperti zat besi, emas, perak, kalsium, dan beberapa zat
lainnya yang berperan penting bagi kehidupan makhluk dimuka bumi.
4. 2. Alam Arwah
Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah swt. setelah
sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin,
bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan
dipersiapkan untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena,
manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi
dan memakmurkannya. Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian
dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada
di alam arwah.
5. 3. Alam Rahim
Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam
rahim: 40 hari berupa nutfah (air mani), 40 hari berupa ‘alaqah
(gumpalan darah), dan 40 hari berupa mudghah (gumpalan daging),
kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah
kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia. Seluruh
manusia didunia apapun kondisi sosialnya diingatkan tentang awal
kejadiannya yang berasal dari benda yang hina, yaitu sperma lelaki dan
sel telur wanita. Manusia sebelumnya belum dikenal, belum memiliki
kemuliaan dan kehormatan. Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan
atau lebih, dan persyaratan untuk hidup normal sudah lengkap, seperti
indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia ke dunia dalam keadaan
telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa.
6. 4. Alam Dunia
Di dunia perjalanan manusia melalui proses panjang. Dari mulai bayi yang
hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh.
Selanjutnya menjadi dewasa, tuadan diakhiri dengan meninggal. Proses ini
tidak berjalan sama antara satu orang dengan yanglainnya. Kematian akan
datang kapan saja menjemput manusia dan tidak mengenal usia. Di dunia
inilah manusia bersama dengan jin mendapat taklif (tugas) dari Allah, yaitu
ibadah.Dan dalam menjalani taklifnya di dunia, manusia dibatasi oleh empat
dimensi; dimensi tempat,yaitu bumi sebagai tempat beribadah; dimensi waktu,
yaitu umur sebagai sebuah kesempatan atau target waktu beribadah; dimensi
potensi diri sebagai modal dalam beribadah; dan dimensi pedoman hidup,
yaitu ajaran Islam yang menjadi landasan amal. Allah Ta’ala telah melengkapi
manusia dengan perangkat pedoman hidup agar dalam
menjalani hidupnya di muka bumi tidak tersesat. Allah telah mengutus
rasulNya, menurunkanwahyu Al-Qur’an dan hadits sebagai penjelas, agar
manusia dapat mengaplikasikan pedomanitu secara jelas tanpa keraguan.
7. 5. Alam Barzakh
Fase berikutnya manusia akan memasuki alam kubur atau alam
barzakh. Di sana mereka tinggal sendiri. Yang akan menemaninya
adalah amal mereka sendiri. Kubur adalah taman dari taman-taman
surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia sudah akan
mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzakh. Apakah
termasuk ahli surga atau ahli neraka. Jika seseorang menjadi penghuni
surga, maka dibukakan baginya pintu surga setiap pagi dan sore. Hawa
surga akan mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka,
pintu neraka pun akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore dan dia
akan merasakan hawa panasnya neraka.
8. 6. Alam Akhirat (Hari Akhir)
Dan rihlah berikutnya adalah kehidupan di hari akhir dengan segala rinciannya. Kehidupan
hari akhir didahului dengan terjadinya Kiamat, berupa kerusakan total seluruh alam
semesta.Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar, yaitu seluruh manusia dari mulai nabi
Adam as. sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia
dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat itu
matahari sangat dekat jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh
manusia sesuai dengan amalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang sampai lutut,
ada yang sampai pusar,ada yang sampai dada, bahkan banyak yang tenggelam dengan
keringatnya.Dalam kondisi yang berat ini manusia berbondong-bondong mendatangi para
nabi untukmeminta pertolongan dari kesulitan yang maha berat itu. Tetapi semuanya tidak
ada yang dapat menolong. Dan terakhir, hanya Rasulullah saw. yang dapat menolong
mereka dari kesulitan mahsyar. Rasulullah saw sujud di haribaan Allah swt, di bawah Arasy
dengan memuji- Nya. Kemudian Allah swt. berfirman: “Tegakkan kepalamu, mintalah niscaya
dikabulkan. Mintalah syafaat, pasti diberikan.” Kemudian Rasululullah saw. Mengangkat
kepalanya dan berkata: “Ya Rabb, umatku.” Dan dikabulkanlah pertolongan tersebut dan
selesailah mahsyar untuk kemudian melalui proses berikutnya.
9. Ragam Orientasi Hidup
Manusia
Manusia dengan segala potensi yang diberikan
oleh Allah , baik akal, hati dan ragawi memiliki bekal
untuk berkembang. Sehingga dari potensi yang diberikan
oleh allah tersebut menjadikan manusia memiliki
pandangan dan paradigm yang berbeda-beda bergantung
pada atas apa ia membangun paradigmanya, baik
paradigm yang di bangun di atas iman ataupun dibangun
di atas materi duniawi. Dari hal inilah kemudian muncul
paradigm berkaitan dengan orientasi hidup manusia yang
berbeda beda bergantung atas apa paradigm tersebut di
bangun, setiap aliran dan pemikiran manusia melahirkan
pandangan tentang kehidupan yang berbeda, baik
komunis, atheis, agamis, pluralis, materialis, dan lain
10. kelompok yang menganggap bahwa kehidupan
dunia adalah soal hidup atau hidup manusia hanya
satu kali,tidak ada kehidupan setelah
kematian.mereka beranggapan bahwa hidup
manusia harus bahagia secara duniawi dan materi
duniawi ini harus dinikmati sepuas-puasnya.
Kelompok yang mengejar kehidupan dan
kebahagian materil dunia namun lalai tentang
bekal kehidupan akhirat,meskipun pada
hakikatnya mereka tau akan adanya
konsekuensi kehidupan di akhirat.
Kelompok yang mengintegrasikan antara
kehidupandunia dan akhriat yang seimbang,
Mereka beranggapan bahwa duniahanyalah
sebagai tempat persinggahan.
01 02
03
11. Tujuan dan fungsi
penciptaan manusia
1. Pengabdian atau beribadah kepada Allah
2. Untuk menjadi khalifah di muka bumi
3. Menyeru kepada sesama dalam kebaikan dan mencegah
perbuatan munkar(amar ma’ruf nahi munkar)
4. Ridho Allah harus menjadi tujuan hidup manusia
Dengan demikian, tujuan utama diciptakannya
manusia adalah untuk mengabdikan dirinya kepada
sang pencipta.
12. Kesuksesan menurut kajian
Al - Quran
Ada beberapa tanda-tanda kesuksesan menurut Al-Qur’an, sebagaimana yang tergambar
dalam firman Allah:
“(1) Sungguh beruntung orang-orang yang beriman; (2) yaitu orang yang khusuk dalam
shalatnya; (3) orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak
berguna; (4) orang yang menunaikan zakat; (5) dan orang yang memelihara
kemaluannya.”
(QS al-Mu’minun: 1-5).
“(8) Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya; (9)
serta orang yang memelihara shalatnya.”
(QS Al-Mu’minun: 8-9).
13. ayat di atas menjelaskan beberapa karakter orang-orang yang
beruntung/sukses (muflih). Setidaknya ada tujuh karakter yang menjadi
tolak ukurnya, yaitu:
(1) beriman
(2) khusyuk
(3) menjauh dari hal yang tidak berguna
(4) menunaikan zakat
(5) menjaga kemaluan
(6) memelihara amanat dan janji
(7) menjaga shalatnya.
14. Peran dan tanggungjawab manusia yang
paling utama adalah
bagaimana manusia mampu memposisikan
dirinya di hadapan Allah dan
kehidupan sosialnya. Untuk mengetahui hal
tersebut perlu dipaparkan
terlebih dahulu maksud dan tugas diciptakan
manusia itu, seperti
dijelaskan dalam ayat al-Qur’an yang artinya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin and manusia
kecuali agar mereka
mengabdi kepada-Ku”.
Peran dan tanggung jawab manusia kepada Allah
15. Peran dan tanggung jawab manusia kepada Makhluk lain
Manusia memiliki peran paling utama, yaitu bagaimana menjadi
seorang manusia mampu memposisikan dirinya sebagai hamba Allah.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat
ayar56. Dimana bahwa manusia dengan peran sebagai hamba Allah,
dengan diciptakannya, agar melaksanakan ibadah kepada-Nya. Dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya, seorang manusia tidak dapat berdiri
sendiri, akan tetapi ia memerlukan akan bantuan orang lain. Maknanya
adalah bahwa manusia harus hidup berdampingan bersama orang lain,
dalam perannya sebagai makhluk sosial. Sebagaimana firman-Nya
dalam ayat Al-Qur’an surat Al-Hujurot: 13 “Sesungguhnya Kami telah
membentuk manusia dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,
membagi kamu menjadi negara-negara dan suku-suku agar kamu saling
mengenal. Di sisi Allah, yang paling mulia di antara kamu adalah yang
paling bertakwa di antara kamu. Dengan demikian, dapat ditarik
kesimpulan bahwa manusia tidak dapat saling melengkapi, bahkan tidak
dapat bekerjasama, tanpa saling mengenal.
16. Manusia dalam perannya sebagai makhluk sosial tidak
terlepas dari perannya sebagai khalifah. Firman Allah yang artinya:
“ ….Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan
kamu pemakmurnya…”
Khalifah di muka bumi dapat diartikan pengemban amanat yang diberikan
Allah kepada manusia. Tugas manusia dalam rangka mengemban amanat
“khalifah fil ardl” yang terkandung dalam ayat di atas adalah mengelola
dan memakmurkan bumi dengan menggali sumber daya alam yang ia
miliki untuk kesejahteraan manusia. Karena Allah menciptakan kekayaan alam
tidak lain
diperuntukkan bagi manusia (QS. Al-Baqarah:29)
Lebih jauh lagi, peran dan tanggungjawab manusia sebagai
khalifah tidak saja terbatas pada kemampuan mengeksplorasi sumber daya
alam, tetapi bagaimana agar hasil dari eksplorasi tersebut dapat dijadikan
bekal atau modal untuk melakukan perubahan dan pengembangan
masyarkat, khususnya masyarakat Islam.
Peran dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di muka
bumi
17. Cukup sampai disini presentasi ini bila ada
kesalahan mohon dimaafkan, bila ada
perasaan mohon diungkapkan, sekian
terima kasih.