2. CCTV
• CCTV kamera penyamar digunakan untuk
mengawasi suatu tempat tanpa diketahui orang
yang berada di lokasi tersebut. Ini
merupakan fungsi yang berlawanan karena
umumnya kamera CCTV dirancang untuk
memperingatkan orang di lokasi tersebut agar
tidak melakukan tindakan seperti aksi kriminal.
• WIKIPEDIA. Closed-circuit television (CCTV),
Though almost all video cameras fit this
definition, the term is most often applied to those
used for surveillance in areas that may need
monitoring such as banks, stores, and other areas
where security is needed. Though videotelephony
is seldom called "CCTV" one exception is the use
of video in distance education, where it is an
important tool.
3.
4. Pros vs Cons
• Pro 1. Public Video Surveillance Improves Public
Safety
• Pro 2. Public Surveillance Cameras Reduce
Crime Rate
• Pro 3. Public Video Surveillance Helps Catch
Criminals
• Pro 4. Video Cameras in Public Locations
Provide Evidence and Gather Clues
• Pro 5. Public Video Surveillance Brings
Convenience for Everyday Life
• Pro. 6. Maintain records
5. Pros vs Cons
• Con 1. Surveillance Systems Are Easily Abused
• Con 2. Effectiveness of a Public Security
Camera Is Doubted
• Con 3. Public Camera Surveillance Is
Expensive
• Con 4. Can make people uncomfortable and
breach privacy
• Con 5. Vulnerable
• Con 6. Unable to stop crime
6. Pros vs Cons
• Pro 1. Public Video Surveillance
Improves Public Safety
• Pro 2. Public Surveillance Cameras
Reduce Crime Rate
• Pro 3. Public Video Surveillance Helps
Catch Criminals
• Pro 4. Video Cameras in Public
Locations Provide Evidence and
Gather Clues
• Pro 5. Public Video Surveillance Brings
Convenience for Everyday Life
Con 1. Surveillance Systems Are Easily AbusedCon
Con 2. Effectiveness of a Public Security Camera Is DoubtedCon
Con 3. Public Camera Surveillance Is ExpensiveCon
Con 4. Can make people uncomfortable and breach privacyCon
Con 5. VulnerableCon
Con 6. Unable to stop crimeCon
8. Perlindungan Hukum di Indonesia
2008
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tanggal 21 April 2008
•Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
2012
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012
•Tentang Penyelenggaran Sistem dan Transaksi Elektronik
2020
RUU PERLINDUNGAN DATA PRIBADI
9. PDP Indonesia (Draft)
Berdasarkan draf per Desember 2019, RUU PDP memuat 72 pasal
dan 15 bab, point2 PDP sbb :
1. Definisi data pribadi
2. Jenis-jenis data pribadi
3. Penghapusan data pribadi
4. Kegagalan perlindungan data pribadi
5. Sanksi pidana atas pelanggaran penggunaan data pribadi
Selain dikenai denda Rp 70 miliar, pelaku bisa dikenai pidana
tambahan berupa perampasan harta kekayaan yang diperoleh dari
penyalahgunaan data pribadi.
10. GDPRInfokomputer Nopember 2018
IGN Mantra
• Regulasi yang mengatur tentang kerahasiaan data
pribadi atau data privacy bagi seluruh perusahaan di
dunia yang sedang menyimpang,
mengelola/memproses data penduduk/personel Uni
Eropa (EU).
• Peraturan Perlindungan Data Umum, disepakati oleh
Parlemen Eropa dan Dewan pada bulan April 2016
yang akan menggantikan Peraturan Perlindungan
Data 95/46/ec pada musim semi 2018 sebagai
hukum utama yang mengatur bagaimana
perusahaan melindungi data pribadi warga Eropa.
• Perusahaan yang sudah sesuai dengan petunjuk
harus memastikan bahwa mereka sesuai dengan
persyaratan baru GDPR yang telah efektif aturan ini
pada 25 Mei 2018. Perusahaan yang gagal mencapai
kepatuhan atau melanggar GDPR pada batas waktu
tersebut akan dikenakan pinalti dan denda.
11. Kunci privasi
dan persyaratan
perlindungan
data dari GDPR
1. Membutuhkan persetujuan subyek untuk
pemrosesan data.
2. Meng-anonimkan data yang dikumpulkan untuk
melindungi privasi
3. Memberikan pemberitahuan/notifikasi terhadap
pelanggaran/penyalahgunaan data.
4. Aman bila digunakan untuk transfer data lintas
batas.
5. Mewajibkan perusahaan tertentu untuk menunjuk
petugas perlindungan data dalam mengawasi
kepatuhan GDPR, sederhananya, GDPR
mengamanatkan seperangkat standar dasar untuk
perusahaan yang menangani data warga/individu
UE untuk lebih ketat dan aman dalam menjaga
pemrosesan dan pergerakan data pribadi warga
tersebut.
12. ALAT PRODUKSI DATA
FORM TERTULIS COMPUTER CAMERA SENSOR (FINGER
PRINT, RETINA)
SMART PHONE
SMART TV IOT DLL
14. DATA SECURITY THREATS (BREACH)
PUBLIC WIFI
ACCESS
SHOULDER
SURFING
EMAIL SPAM PHISHING
SCAMS
MALWARE
15. ANCAMAN DAN POTENTIAL LOSSES
• Kehilangan Financial
• Resources Hilang
• Identitas Hilang (The Net.)
• Kehilangan Kepercayaan
• Data Hilang
• Penyalahgunaan
16. Apa yang harus dilakukan
bagi Pribadi dan Organisasi
1. Pilih medan perang dengan bijak. Mengukur anggaran dan
kebutuhan. Security berbasis solusi terbaik. (Lesson learn
yang sudah pernah dikerjakan perusahaan lain).
2. Kembali ke basic security. Proteksi dan melakukan
pengukuran risiko, melakukan user awareness training.
3. Fokus kepada hasil analisis risiko. Perlu disadari hacker
akan mencari celah terlemah di dalam organisasi.
4. Keterlibatan personil IT dan departemen IT baik jangka
pendek maupun Panjang. Menerapkan strategi IT yang baik
dan bertahan dari segala macam gangguan security yang
akan datang. Misal : mengukur KPI personil dan
departemen masing-masing.
5. Patuhi policy dan SOP keamanan informasi baik pribadi
maupun organisasi, tegakkan dengan sertifikasi dan ISO
27001 bila perlu.
17. KONKLUSI
1
Industri 4.0 dan Society
5.0 tidak dapat dihindari,
harus diterima dengan
rasa aman dan nyaman.
2
Keamanan Data dan
Informasi baik Pribadi
dan Organisasi wajib
dilakukan oleh semua
pihak.
•UU ITE, PSTE dan GDPR
3
INSIDEN DATA BREACH
dapat terjadi di semua
organisasi tergantung
kesiapan masing-masing
organisasi.
•CERT/CSIRT, NIST
4
AWARENESS dan
Sertifikasi People, Proses
dan Technology, agar
Organisasi/Pribadi aman
dari gangguan insiden
security.
•EC-Council, SANS dll
•ISO 27001, COBIT 5, ISO
20000 dll
5
Anggaran, Perencanaan
dan Implementasi
memegang peranan
sangat penting dalam
menurunkan insiden
security organisasi.
•IT Policy dan IT Plan
6
Rasa aman dan nyaman
bagi pribadi dan
organisasi akan
meningkatkan value
market organisasi.
•CIA achievement