Pulau Moti terletak di Maluku Utara dan terdiri dari 6 kelurahan. Mata pencaharian penduduknya adalah petani, nelayan, dan perkebunan seperti pala dan kelapa. Makanan pokoknya adalah papeda, sagu, buah-buahan seperti sukun. Buah sukun (amo) adalah buah khas pulau ini. Terdapat peninggalan sejarah berupa puing Benteng Nassau yang dibangun Belanda pada abad ke-17.
1. PULAU MOTI MALUKU UTARA
Dosen pengampuh :
A.R Tolangara
Oleh kelompok 2
Andi Saputra Hasrudin
Yarni La Ramla
Risnawatu Duwila
Nurul Fitri Nasir
Nurlela M. Rasid
Nur Mujahida Udin
2. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
1. Letak Geografis Pulau Moti
Pulau moti secara geografis berbatasan dengan pulau mare (wilayah
kecamatan tiodore selatan) di bagian utara dengan kecamatan makian di
sebelah selatan, dengan selat halmahera dan kecamatan oba di bagian
timur, dan di bagian barat berbatasan dengan laut maluku. Secara geografis
pulau ini membentang pada koordinat 127, 38 – 127, 44 derajat bujur timur
dan 0,43 – 0,48 derajat lintang utara.
Berdasarkan peraturan daerah kota ternate no.10 tahun 2001 Pulau
moti terbentuk sebagai sebuah kecamatan definitif pada tgl 15 agustus
2001- 2008. Luas wilayah pulau moti 24,6 km2 dan ketinggian puncak
gunung yang di namakan tuanane mencapai 650 meter di permukaan laut.
3. 2. Letak adminstrasi pulau moti
Secara administrasi, pulau moti berada di wilayah admistrasi
kota ternate profinsi maluku utara dan terdiri atas 6 kelurahan yang
mengelilingi pulau moti tersebut, 6 kelurahan tersebut adalah
kelurahan kota moti ibu kota kecamatan, kelurahan tadenas, kelurahan
tafaga, kelurahan takofi, kelurahan figur, dan kelurahan tafamutu.
5. SEJARAH PULAU MOTI
Moti dalam konteks sejarah adalah menyangkut empat kerajaan
yang pernah ada dan yang masih ada di kawasan kepulau rempah-rempah
ini. Kerajaan-kerajaan itu adalah ternate, tidore, makeang dan moti sendiri.
Setelah persekutuan moti, kerajaan-kerajaan tersebut kemudian menjadi
kerajaan-kerajaan islam atau kesultanan di kawasan nusantara timur.
Karena itu dalam proses perkembangan sejarah berikutnya, mereka
kemudian berubah menjadi ternate, tidore, bacan.
Pusat kota pulau Moti adalah Moti Kota berlokasi di sisi
timur pulau. Tampuk kesultanan Moti berakhir setelah pengangkatan
Sultan Sjah Jati atau setelah perjanjian Moti Verbond.
6. MATA PENCAHARIAN DAN MAKANAN POKOK
MASYARAKAT PULAU MOTI
Penduduk pulau moti sebagian besar bermata pencaharian
sebagai petani Terdapat pala dan kelapa. usaha perikanan atau nelayan
yang mencari ikan dengan kapal kecil.
Makanan pokok penduduk pulau moti sama dengan makanan
pokok di wilayah maluku utara lainnya yaitu papeda, sagu. Selain itu
terdapat tanaman buah-buahan berupa amo (sukun),mangga, dan pisang
dll.
10. BUAH PRIMADONA PULAU MOTI
1. Buah sukun (amo)
Buah primadona atau yang paling di gemari oleh masyarakat pulau
moti maluku utara adalah sukun yang dalam bahasa daerahnya di sebut
Amo. Pohon amo banyak di tanam di halaman rumah atau di kebun
sehingga pulau moti di kenal sebagai pulau yang memiliki tanaman sukun
terbanyak. buah Amo adalah salah satu makanan musiman masyarakat moti.
Gambar 6 Buah sukun (Amo)
11. KARAKTERISTIK DAN MORFOLOGI POHON SUKUN
Sukun merupakan tanaman tahunan yang tumbuh baik pada
lahan kering (daratan), dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m atau
lebihTanaman sukun dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai
jenis tanah mulai dari tepi pantai sampai pada lahan dengan ketinggian
kurang lebih 600 m dari permukaan laut. Sukun juga toleran terhadap
curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang tinggi antara 80 –
100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 – 80%, namun lebih
sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak mendapat penyinaran
matahari. Tanaman sukun tumbuh baik di tempat yang lembab panas,
dengan temperatur antara 15 – 38 °C.
12. Botani Sukun
Klasifikasi tanaman sukun dalam
sistematika (taksonomi) tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
bangsa : Rosales
keluarga : Moraceae
marga : Artocarpus
jenis : Artocarpus altilis Fosb
gambar 7. Artocarpus altilis Fosb
13. Gambar 8. Batang pohon Sukun
Gambar 10. Daun pohon sukun
gambar 9. Akar pohon sukun
Gambar 11. Bunga Jantan & Bunga
Betina
14. 1. Daun sukun
Tanaman sukun berdaun tunggal yang bentuknya oval sampai
lonjong, ukuranya bervariasi walaupun pada satu pohon memiliki
ukuran panjang 20 – 60 cm dan lebar 20 – 40 cm dengan panjang
tangkai daun 3 – 7 cm. Bagian ujung daun meruncing, sedangkan
bagian pangkalnya membulat, tepi daun daun berlekuk menyirip dan
kadang-kadang siripnya bercabang. Permukaan bagian atas licin,
warnanya hijau mengkilap sedang bagian bawahnya kasa, berbulu
dan berwarna kusam.
Posisi daun menyebar menghadap ke atas dengan jarak antar
daun bervariasi antara 2 – 10 cm. Berdasarkan bentuk daunnya dapat
di bagi 3 macam yaitu berlekuk dangkal atau sedikit, agak dalam dan
berlekuk dalam.
15. Daun sukun mengandung saponin, polifenol, asam hidrosianat,
kalium, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan phenol. Salah satu khasiat
daun sukun adalah meluruhkan batu ginjal. Kalium membuat batu
ginjal berupa kalsium oksalat tercerai – berai. Endapan batu ginjal
akhirnya larut dan keluar bersama urine.
gambar 12. Daun sukun
16. 2. Batang pohon sukun
Batang memiliki kulit kayu yang lunak dan berwarna hijau
kecoklatan, berserat kasar dan pada semua bagian tanaman memiliki
getah encer. Ekstak kayu sukun mengandung senyawa artocarpin yang
mampu memacu apoptosis (program bunuh diri sel) pada sel kanker
payudara. Kulit batang sukun juga bersifat anti radang sehingga kerap di
gunakan untuk mengatasi luka lambung.
gambar 13. Batang pohon sukun
17. 3. Bentuk bunga pada buah sukun
Bunga jantan dalam bulir berbentuk gada panjang yang
menggantung, 15-25 cm, hijau muda dan menguning bila masak, serbuk
sari kuning dan mudah diterbangkan angin.
Bunga majemuk betina berbentuk bulat atau agak silindris, 5-7 ×
8-10 cm, hijau. Buah majemuk merupakan perkembangan dari bunga
betina majemuk, dengan diameter 10-30.
Gambar 14. Bunga Jantan & Bunga Betina
18. Buah sukun memiliki kulit yang berwarna hijau kekuningan dan
terdapat segmen-segmen petak poligonal pada kulitnya.segmen poligonal
ini dapat menentukan tahap kematangan buah sukun.
Ekstak buah sukun mengandung senyawa 5,7,4 – trihydroxy-6
gerenylflavonone. Senyawa tersebut berperan sebagai anti radang. Buah
sukun juga sebagai pelindung jantung, makanan sehat bagi penderita
diabetes.
Gambar 15. Buah sukun
19. Buah sukun biasanya di goreng dan di sajikan bersama
segelas teh hangat atau kopi dll. Buah sukun kemudian di kupas
kulitnya. Buah tersebut kemudian di potong-potong dengan irisan
sedikit tipis yang kemudian akan di goreng.
gambar 16. Gorengan dari buah sukun
20. FAKTA PENINGGALAN SEJARAH PULAU MOTI
Benteng Nassau
Benteng Nassau berada di wilayah administratif RT 02, Kelurahan
Kota,Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate. Lokasi benteng berada di
daerah pesisir,dengan temuan atau indikasi struktur ditemukan di daerah
pantai serta berada di lingkungan permukiman penduduk. Secara geografs,
lokasi benteng berada di sebuah tanjung di sisi timur laut Pulau Moti.
Adapun titik astronomis benteng berada pada N 00°28’44.5” E
127°25’07.1”. Benteng Nassau dibangun oleh Belanda pada tahun 1609 atas
permintaan dari masyarakat Ternate ketika itu untuk mengamankan daerah
ini. Pada tahun 1625, benteng ini ditinggalkan oleh Belanda (Wall, 1928:
269; Pusat Dokumentasi Arsitektur, 2010: 192). Benteng yang ada di Pulau
Moti saat ini hanya berupa puing yang berada di pantai dan lingkungan
permukiman penduduk.