SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PULAU MOTI MALUKU UTARA
Dosen pengampuh :
A.R Tolangara
Oleh kelompok 2
Andi Saputra Hasrudin
Yarni La Ramla
Risnawatu Duwila
Nurul Fitri Nasir
Nurlela M. Rasid
Nur Mujahida Udin
LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
1. Letak Geografis Pulau Moti
Pulau moti secara geografis berbatasan dengan pulau mare (wilayah
kecamatan tiodore selatan) di bagian utara dengan kecamatan makian di
sebelah selatan, dengan selat halmahera dan kecamatan oba di bagian
timur, dan di bagian barat berbatasan dengan laut maluku. Secara geografis
pulau ini membentang pada koordinat 127, 38 – 127, 44 derajat bujur timur
dan 0,43 – 0,48 derajat lintang utara.
Berdasarkan peraturan daerah kota ternate no.10 tahun 2001 Pulau
moti terbentuk sebagai sebuah kecamatan definitif pada tgl 15 agustus
2001- 2008. Luas wilayah pulau moti 24,6 km2 dan ketinggian puncak
gunung yang di namakan tuanane mencapai 650 meter di permukaan laut.
2. Letak adminstrasi pulau moti
Secara administrasi, pulau moti berada di wilayah admistrasi
kota ternate profinsi maluku utara dan terdiri atas 6 kelurahan yang
mengelilingi pulau moti tersebut, 6 kelurahan tersebut adalah
kelurahan kota moti ibu kota kecamatan, kelurahan tadenas, kelurahan
tafaga, kelurahan takofi, kelurahan figur, dan kelurahan tafamutu.
PULAU MOTI MALUKU UTARA
SEJARAH PULAU MOTI
Moti dalam konteks sejarah adalah menyangkut empat kerajaan
yang pernah ada dan yang masih ada di kawasan kepulau rempah-rempah
ini. Kerajaan-kerajaan itu adalah ternate, tidore, makeang dan moti sendiri.
Setelah persekutuan moti, kerajaan-kerajaan tersebut kemudian menjadi
kerajaan-kerajaan islam atau kesultanan di kawasan nusantara timur.
Karena itu dalam proses perkembangan sejarah berikutnya, mereka
kemudian berubah menjadi ternate, tidore, bacan.
Pusat kota pulau Moti adalah Moti Kota berlokasi di sisi
timur pulau. Tampuk kesultanan Moti berakhir setelah pengangkatan
Sultan Sjah Jati atau setelah perjanjian Moti Verbond.
MATA PENCAHARIAN DAN MAKANAN POKOK
MASYARAKAT PULAU MOTI
Penduduk pulau moti sebagian besar bermata pencaharian
sebagai petani Terdapat pala dan kelapa. usaha perikanan atau nelayan
yang mencari ikan dengan kapal kecil.
Makanan pokok penduduk pulau moti sama dengan makanan
pokok di wilayah maluku utara lainnya yaitu papeda, sagu. Selain itu
terdapat tanaman buah-buahan berupa amo (sukun),mangga, dan pisang
dll.
Gambar 1. Perahu ikan masyarakat pulau moti
PERKEBUNAN MASYARAKAT
PULAU MOTI
Gambar 2 Perkebunan pala
masyarakat
Gambar 3 perkebunan kelapa
masyarakat pulau moti
Gambar 4 Perkebunan pisang Gambar 5 pohon sukun (sukun)
BUAH PRIMADONA PULAU MOTI
1. Buah sukun (amo)
Buah primadona atau yang paling di gemari oleh masyarakat pulau
moti maluku utara adalah sukun yang dalam bahasa daerahnya di sebut
Amo. Pohon amo banyak di tanam di halaman rumah atau di kebun
sehingga pulau moti di kenal sebagai pulau yang memiliki tanaman sukun
terbanyak. buah Amo adalah salah satu makanan musiman masyarakat moti.
Gambar 6 Buah sukun (Amo)
KARAKTERISTIK DAN MORFOLOGI POHON SUKUN
Sukun merupakan tanaman tahunan yang tumbuh baik pada
lahan kering (daratan), dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m atau
lebihTanaman sukun dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai
jenis tanah mulai dari tepi pantai sampai pada lahan dengan ketinggian
kurang lebih 600 m dari permukaan laut. Sukun juga toleran terhadap
curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang tinggi antara 80 –
100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 – 80%, namun lebih
sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak mendapat penyinaran
matahari. Tanaman sukun tumbuh baik di tempat yang lembab panas,
dengan temperatur antara 15 – 38 °C.
Botani Sukun
Klasifikasi tanaman sukun dalam
sistematika (taksonomi) tumbuhan
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
bangsa : Rosales
keluarga : Moraceae
marga : Artocarpus
jenis : Artocarpus altilis Fosb
gambar 7. Artocarpus altilis Fosb
Gambar 8. Batang pohon Sukun
Gambar 10. Daun pohon sukun
gambar 9. Akar pohon sukun
Gambar 11. Bunga Jantan & Bunga
Betina
1. Daun sukun
Tanaman sukun berdaun tunggal yang bentuknya oval sampai
lonjong, ukuranya bervariasi walaupun pada satu pohon memiliki
ukuran panjang 20 – 60 cm dan lebar 20 – 40 cm dengan panjang
tangkai daun 3 – 7 cm. Bagian ujung daun meruncing, sedangkan
bagian pangkalnya membulat, tepi daun daun berlekuk menyirip dan
kadang-kadang siripnya bercabang. Permukaan bagian atas licin,
warnanya hijau mengkilap sedang bagian bawahnya kasa, berbulu
dan berwarna kusam.
Posisi daun menyebar menghadap ke atas dengan jarak antar
daun bervariasi antara 2 – 10 cm. Berdasarkan bentuk daunnya dapat
di bagi 3 macam yaitu berlekuk dangkal atau sedikit, agak dalam dan
berlekuk dalam.
Daun sukun mengandung saponin, polifenol, asam hidrosianat,
kalium, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan phenol. Salah satu khasiat
daun sukun adalah meluruhkan batu ginjal. Kalium membuat batu
ginjal berupa kalsium oksalat tercerai – berai. Endapan batu ginjal
akhirnya larut dan keluar bersama urine.
gambar 12. Daun sukun
2. Batang pohon sukun
Batang memiliki kulit kayu yang lunak dan berwarna hijau
kecoklatan, berserat kasar dan pada semua bagian tanaman memiliki
getah encer. Ekstak kayu sukun mengandung senyawa artocarpin yang
mampu memacu apoptosis (program bunuh diri sel) pada sel kanker
payudara. Kulit batang sukun juga bersifat anti radang sehingga kerap di
gunakan untuk mengatasi luka lambung.
gambar 13. Batang pohon sukun
3. Bentuk bunga pada buah sukun
Bunga jantan dalam bulir berbentuk gada panjang yang
menggantung, 15-25 cm, hijau muda dan menguning bila masak, serbuk
sari kuning dan mudah diterbangkan angin.
Bunga majemuk betina berbentuk bulat atau agak silindris, 5-7 ×
8-10 cm, hijau. Buah majemuk merupakan perkembangan dari bunga
betina majemuk, dengan diameter 10-30.
Gambar 14. Bunga Jantan & Bunga Betina
Buah sukun memiliki kulit yang berwarna hijau kekuningan dan
terdapat segmen-segmen petak poligonal pada kulitnya.segmen poligonal
ini dapat menentukan tahap kematangan buah sukun.
Ekstak buah sukun mengandung senyawa 5,7,4 – trihydroxy-6
gerenylflavonone. Senyawa tersebut berperan sebagai anti radang. Buah
sukun juga sebagai pelindung jantung, makanan sehat bagi penderita
diabetes.
Gambar 15. Buah sukun
Buah sukun biasanya di goreng dan di sajikan bersama
segelas teh hangat atau kopi dll. Buah sukun kemudian di kupas
kulitnya. Buah tersebut kemudian di potong-potong dengan irisan
sedikit tipis yang kemudian akan di goreng.
gambar 16. Gorengan dari buah sukun
FAKTA PENINGGALAN SEJARAH PULAU MOTI
 Benteng Nassau
Benteng Nassau berada di wilayah administratif RT 02, Kelurahan
Kota,Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate. Lokasi benteng berada di
daerah pesisir,dengan temuan atau indikasi struktur ditemukan di daerah
pantai serta berada di lingkungan permukiman penduduk. Secara geografs,
lokasi benteng berada di sebuah tanjung di sisi timur laut Pulau Moti.
Adapun titik astronomis benteng berada pada N 00°28’44.5” E
127°25’07.1”. Benteng Nassau dibangun oleh Belanda pada tahun 1609 atas
permintaan dari masyarakat Ternate ketika itu untuk mengamankan daerah
ini. Pada tahun 1625, benteng ini ditinggalkan oleh Belanda (Wall, 1928:
269; Pusat Dokumentasi Arsitektur, 2010: 192). Benteng yang ada di Pulau
Moti saat ini hanya berupa puing yang berada di pantai dan lingkungan
permukiman penduduk.
Gambar 17. puing- puing bangunan Benteng Nassau

More Related Content

What's hot

BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTSunoto Mes
 
Ekonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikananEkonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikananPT. SASA
 
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-kRencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-kdenny KARWUR
 
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuKebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuDidi Sadili
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu ICanny Nainggolan
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Didi Sadili
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Cahya Panduputra
 
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi PariwisataIrwan Haribudiman
 
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaEkosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaMardiah Ahmad
 
Presentation pertambangan
Presentation  pertambanganPresentation  pertambangan
Presentation pertambanganShoetiaone
 
Status pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaStatus pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaDidi Sadili
 
Manajemen perikanan
Manajemen perikananManajemen perikanan
Manajemen perikananfendypurnomo
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananabdul gonde
 

What's hot (20)

BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
 
Ekonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikananEkonomi kelautan dan perikanan
Ekonomi kelautan dan perikanan
 
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-kRencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
Rencana zonasi-wilayah-pesisir-dan-pulau-pulau-kecil-rzwp-3-k
 
Benthos Subtidal
Benthos SubtidalBenthos Subtidal
Benthos Subtidal
 
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyuKebijakan pengelolaan konservasi penyu
Kebijakan pengelolaan konservasi penyu
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Klasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanianKlasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanian
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
 
Pengembangan pariwisata bahari
Pengembangan pariwisata bahariPengembangan pariwisata bahari
Pengembangan pariwisata bahari
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Walu...
 
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
3. Geografi Pariwisata - Pengertian & Ruang Lingkup Kajian Geografi Pariwisata
 
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannyaEkosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
Ekosistem hutan mangrove dan pembelajarannya
 
Presentation pertambangan
Presentation  pertambanganPresentation  pertambangan
Presentation pertambangan
 
Mangrove
MangroveMangrove
Mangrove
 
Perikanan
PerikananPerikanan
Perikanan
 
Urban tourism vs rural tourism
Urban tourism vs rural tourismUrban tourism vs rural tourism
Urban tourism vs rural tourism
 
Status pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaStatus pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesia
 
Manajemen perikanan
Manajemen perikananManajemen perikanan
Manajemen perikanan
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutanan
 

Similar to PULAU MOTI

Similar to PULAU MOTI (20)

tanaman melon
tanaman melontanaman melon
tanaman melon
 
Makalah Lada putih
Makalah Lada putihMakalah Lada putih
Makalah Lada putih
 
Makalah opt
Makalah optMakalah opt
Makalah opt
 
Staus_padang_lamun_di_Indonesia_COREMAP.pdf
Staus_padang_lamun_di_Indonesia_COREMAP.pdfStaus_padang_lamun_di_Indonesia_COREMAP.pdf
Staus_padang_lamun_di_Indonesia_COREMAP.pdf
 
macam umbi Umbi potensial
macam umbi Umbi potensial macam umbi Umbi potensial
macam umbi Umbi potensial
 
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptxKACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
KACANG TUNGGAK KEL 4.pptx
 
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 YogyakartaLaporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
Laporan Observasi Identifikasi Tanaman Keras di SMA Negeri 6 Yogyakarta
 
Rubus moluccanus ppt
Rubus moluccanus pptRubus moluccanus ppt
Rubus moluccanus ppt
 
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompokMakalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
Makalah budidaya tanaman perkebunan kelompok
 
Famili meliaceae
Famili meliaceaeFamili meliaceae
Famili meliaceae
 
Makalah kapulaga
Makalah kapulagaMakalah kapulaga
Makalah kapulaga
 
POHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA.pdf
POHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA.pdfPOHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA.pdf
POHON AREN DAN MANFAAT PRODUKSINYA.pdf
 
Toga MAN Tigaraksa
Toga MAN TigaraksaToga MAN Tigaraksa
Toga MAN Tigaraksa
 
Makalah Kayu putih
Makalah Kayu putih Makalah Kayu putih
Makalah Kayu putih
 
Makalahbudidaya ttalas
Makalahbudidaya ttalasMakalahbudidaya ttalas
Makalahbudidaya ttalas
 
referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidupreferensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
referensi apotek hidup Daftar tanaman herbal apotek hidup
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
tinjauan pustaka
tinjauan pustakatinjauan pustaka
tinjauan pustaka
 
kepulauan makian
kepulauan makian kepulauan makian
kepulauan makian
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 

PULAU MOTI

  • 1. PULAU MOTI MALUKU UTARA Dosen pengampuh : A.R Tolangara Oleh kelompok 2 Andi Saputra Hasrudin Yarni La Ramla Risnawatu Duwila Nurul Fitri Nasir Nurlela M. Rasid Nur Mujahida Udin
  • 2. LETAK GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI 1. Letak Geografis Pulau Moti Pulau moti secara geografis berbatasan dengan pulau mare (wilayah kecamatan tiodore selatan) di bagian utara dengan kecamatan makian di sebelah selatan, dengan selat halmahera dan kecamatan oba di bagian timur, dan di bagian barat berbatasan dengan laut maluku. Secara geografis pulau ini membentang pada koordinat 127, 38 – 127, 44 derajat bujur timur dan 0,43 – 0,48 derajat lintang utara. Berdasarkan peraturan daerah kota ternate no.10 tahun 2001 Pulau moti terbentuk sebagai sebuah kecamatan definitif pada tgl 15 agustus 2001- 2008. Luas wilayah pulau moti 24,6 km2 dan ketinggian puncak gunung yang di namakan tuanane mencapai 650 meter di permukaan laut.
  • 3. 2. Letak adminstrasi pulau moti Secara administrasi, pulau moti berada di wilayah admistrasi kota ternate profinsi maluku utara dan terdiri atas 6 kelurahan yang mengelilingi pulau moti tersebut, 6 kelurahan tersebut adalah kelurahan kota moti ibu kota kecamatan, kelurahan tadenas, kelurahan tafaga, kelurahan takofi, kelurahan figur, dan kelurahan tafamutu.
  • 5. SEJARAH PULAU MOTI Moti dalam konteks sejarah adalah menyangkut empat kerajaan yang pernah ada dan yang masih ada di kawasan kepulau rempah-rempah ini. Kerajaan-kerajaan itu adalah ternate, tidore, makeang dan moti sendiri. Setelah persekutuan moti, kerajaan-kerajaan tersebut kemudian menjadi kerajaan-kerajaan islam atau kesultanan di kawasan nusantara timur. Karena itu dalam proses perkembangan sejarah berikutnya, mereka kemudian berubah menjadi ternate, tidore, bacan. Pusat kota pulau Moti adalah Moti Kota berlokasi di sisi timur pulau. Tampuk kesultanan Moti berakhir setelah pengangkatan Sultan Sjah Jati atau setelah perjanjian Moti Verbond.
  • 6. MATA PENCAHARIAN DAN MAKANAN POKOK MASYARAKAT PULAU MOTI Penduduk pulau moti sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani Terdapat pala dan kelapa. usaha perikanan atau nelayan yang mencari ikan dengan kapal kecil. Makanan pokok penduduk pulau moti sama dengan makanan pokok di wilayah maluku utara lainnya yaitu papeda, sagu. Selain itu terdapat tanaman buah-buahan berupa amo (sukun),mangga, dan pisang dll.
  • 7. Gambar 1. Perahu ikan masyarakat pulau moti
  • 8. PERKEBUNAN MASYARAKAT PULAU MOTI Gambar 2 Perkebunan pala masyarakat Gambar 3 perkebunan kelapa masyarakat pulau moti
  • 9. Gambar 4 Perkebunan pisang Gambar 5 pohon sukun (sukun)
  • 10. BUAH PRIMADONA PULAU MOTI 1. Buah sukun (amo) Buah primadona atau yang paling di gemari oleh masyarakat pulau moti maluku utara adalah sukun yang dalam bahasa daerahnya di sebut Amo. Pohon amo banyak di tanam di halaman rumah atau di kebun sehingga pulau moti di kenal sebagai pulau yang memiliki tanaman sukun terbanyak. buah Amo adalah salah satu makanan musiman masyarakat moti. Gambar 6 Buah sukun (Amo)
  • 11. KARAKTERISTIK DAN MORFOLOGI POHON SUKUN Sukun merupakan tanaman tahunan yang tumbuh baik pada lahan kering (daratan), dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m atau lebihTanaman sukun dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi pantai sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan laut. Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan yang tinggi antara 80 – 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 – 80%, namun lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak mendapat penyinaran matahari. Tanaman sukun tumbuh baik di tempat yang lembab panas, dengan temperatur antara 15 – 38 °C.
  • 12. Botani Sukun Klasifikasi tanaman sukun dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan : Plantae divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida bangsa : Rosales keluarga : Moraceae marga : Artocarpus jenis : Artocarpus altilis Fosb gambar 7. Artocarpus altilis Fosb
  • 13. Gambar 8. Batang pohon Sukun Gambar 10. Daun pohon sukun gambar 9. Akar pohon sukun Gambar 11. Bunga Jantan & Bunga Betina
  • 14. 1. Daun sukun Tanaman sukun berdaun tunggal yang bentuknya oval sampai lonjong, ukuranya bervariasi walaupun pada satu pohon memiliki ukuran panjang 20 – 60 cm dan lebar 20 – 40 cm dengan panjang tangkai daun 3 – 7 cm. Bagian ujung daun meruncing, sedangkan bagian pangkalnya membulat, tepi daun daun berlekuk menyirip dan kadang-kadang siripnya bercabang. Permukaan bagian atas licin, warnanya hijau mengkilap sedang bagian bawahnya kasa, berbulu dan berwarna kusam. Posisi daun menyebar menghadap ke atas dengan jarak antar daun bervariasi antara 2 – 10 cm. Berdasarkan bentuk daunnya dapat di bagi 3 macam yaitu berlekuk dangkal atau sedikit, agak dalam dan berlekuk dalam.
  • 15. Daun sukun mengandung saponin, polifenol, asam hidrosianat, kalium, asetilcolin, tanin, riboflavin, dan phenol. Salah satu khasiat daun sukun adalah meluruhkan batu ginjal. Kalium membuat batu ginjal berupa kalsium oksalat tercerai – berai. Endapan batu ginjal akhirnya larut dan keluar bersama urine. gambar 12. Daun sukun
  • 16. 2. Batang pohon sukun Batang memiliki kulit kayu yang lunak dan berwarna hijau kecoklatan, berserat kasar dan pada semua bagian tanaman memiliki getah encer. Ekstak kayu sukun mengandung senyawa artocarpin yang mampu memacu apoptosis (program bunuh diri sel) pada sel kanker payudara. Kulit batang sukun juga bersifat anti radang sehingga kerap di gunakan untuk mengatasi luka lambung. gambar 13. Batang pohon sukun
  • 17. 3. Bentuk bunga pada buah sukun Bunga jantan dalam bulir berbentuk gada panjang yang menggantung, 15-25 cm, hijau muda dan menguning bila masak, serbuk sari kuning dan mudah diterbangkan angin. Bunga majemuk betina berbentuk bulat atau agak silindris, 5-7 × 8-10 cm, hijau. Buah majemuk merupakan perkembangan dari bunga betina majemuk, dengan diameter 10-30. Gambar 14. Bunga Jantan & Bunga Betina
  • 18. Buah sukun memiliki kulit yang berwarna hijau kekuningan dan terdapat segmen-segmen petak poligonal pada kulitnya.segmen poligonal ini dapat menentukan tahap kematangan buah sukun. Ekstak buah sukun mengandung senyawa 5,7,4 – trihydroxy-6 gerenylflavonone. Senyawa tersebut berperan sebagai anti radang. Buah sukun juga sebagai pelindung jantung, makanan sehat bagi penderita diabetes. Gambar 15. Buah sukun
  • 19. Buah sukun biasanya di goreng dan di sajikan bersama segelas teh hangat atau kopi dll. Buah sukun kemudian di kupas kulitnya. Buah tersebut kemudian di potong-potong dengan irisan sedikit tipis yang kemudian akan di goreng. gambar 16. Gorengan dari buah sukun
  • 20. FAKTA PENINGGALAN SEJARAH PULAU MOTI  Benteng Nassau Benteng Nassau berada di wilayah administratif RT 02, Kelurahan Kota,Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate. Lokasi benteng berada di daerah pesisir,dengan temuan atau indikasi struktur ditemukan di daerah pantai serta berada di lingkungan permukiman penduduk. Secara geografs, lokasi benteng berada di sebuah tanjung di sisi timur laut Pulau Moti. Adapun titik astronomis benteng berada pada N 00°28’44.5” E 127°25’07.1”. Benteng Nassau dibangun oleh Belanda pada tahun 1609 atas permintaan dari masyarakat Ternate ketika itu untuk mengamankan daerah ini. Pada tahun 1625, benteng ini ditinggalkan oleh Belanda (Wall, 1928: 269; Pusat Dokumentasi Arsitektur, 2010: 192). Benteng yang ada di Pulau Moti saat ini hanya berupa puing yang berada di pantai dan lingkungan permukiman penduduk.
  • 21. Gambar 17. puing- puing bangunan Benteng Nassau