SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
LATAR BELAKANG

    DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

            ILMU SOSIAL DASAR




        Disusun sebagai tugas mata kuliah

            Ilmu Sosial Budaya Dasar



                DISUSUN OLEH:

            MUH. SA’ADUS SULTON

                 NIM. 09310329




      JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

        MEDAN BUSINESS POLYTECHNIC

                    MEDAN

                      2012
KATA PENGANTAR



     Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat
dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
     Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Penyusunan makalah
ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas
dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
     Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui
tentang latar belakang dan ruang lingkup pembahasan dalam mata kuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar.
     Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar
untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan
juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar
pada masa mendatang.




                                                                      Medan, 10 Juli 2012




                                                                            Penyusun




                                            1
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR                                    1


DAFTAR ISI                                        2


BAB I : PENDAHULUAN                               3
1.1. Latar Belakang                               3
1.2. Rumusan Masalah                              3
1.3. Tujuan                                       4
1.4. Manfaat                                      4


BAB II : PEMBAHASAN                               5
2.1. Pengenalan Ilmu Sosial Dasar                 5
2.2. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar             8
2.3. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Sosial Dasar   10
2.4. Masalah Sosial                               12


BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN                    15
3.1. Kesimpulan                                   15
3.2. Saran                                        16


DAFTAR PUSTAKA                                    17




                                        2
BAB I
                                        PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

        Ilmu sosial dasar (ISD) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah
   sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang terjadi di dalam warga Indonesia,
   dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari
   berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi
   Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).

        ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar
   memperoleh wawasan yang lebih luas dan membentuk ciri – ciri kepribadian yang
   diharapkan dari seorang mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku
   manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia – manusia
   lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.

        ISD juga merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
   umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
   melengkapi gejala – gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran
   mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan
   mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.

        Pengenalan     dan    pemahaman      ISD     menjadi   penting   supaya    tujuan   yang
   melatabelakangi munculnya ilmu ini tidak sekedar menjadi harapan tanpa hasil. Oleh karena
   itu penyusun berkeinginan untuk membahas latar belakang dan ruang lingkup pembahasan
   dari Ilmu Sosial Dasar, serta masalah sosial yang masih terkait dengan lingkup
   pembahasan Ilmu Sosial Dasar.


1.2 Rumusan Masalah
   Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas
   dalam makalah ini sebagai berikut:
   1. Apakah pengertian dari Ilmu Sosial Dasar?
   2. Apa yang melatabelakangi munculnya Ilmu Sosial Dasar?
   3. Apa saja ruang lingkup pembahasan Ilmu Sosial Dasar?
   4. Apa hubungan llmu Sosial Dasar dengan masalah sosial?
                                                3
1.3 Tujuan
       Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada
   mahasiswa tentang pengertian Ilmu Sosial Dasar, latar belakang kemunculannya, ruang
   lingkupnya, serta hubungan antara Ilmu Sosial Dasar dengan masalah sosial .


1.4 Manfaat
   1. Mahasiswa memahami mengapa Ilmu Sosial Dasar perlu dipelajari.
   2. Mahasiswa mengetahui ruang lingkup pembahasan Ilmu Sosial Dasar.
   3. Mahasiswa mengetahui hubungan antara Ilmu Sosial Dasar dengan masalah sosial.




                                             4
BAB II
                                        PEMBAHASAN



2.1. Pengenalan Ilmu Sosial Dasar

      Ilmu Sosial Dasar (ISD) merupakan studi analisis atas aneka fenomena sosial masyarakat
dengan segala dinamika dan implikasinya dari sudut pandang kajian dasar falsafah keilmuan.
Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan
manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan
sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu
manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah
disibukkan dengan terciptanya berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok
mereka. Dalam berbagai keterciptaan itulah ilmu pengetahuan terbukti memainkan peranan
signifikan.

      Ilmu Sosial Dasar (ISD) membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan melalui kenyataan sosial dan kenyataan sosial
inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan
pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam
menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian
ilmu-ilmu sosial tertentu, seperti politik, antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti ilmu politik,
sosiologi, sejarah dan sebagainya.

      llmu Sosial Dasar bukan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan,
karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-
sendiri yang tidak mungkin dipadukan.

      Ilmu Sosial Dasar juga bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar
tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu
penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.

      Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus
dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan
Tinggi. Dengan kata lain, mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk

                                                 5
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka
terhadapnya

      Sebelumnya perlu diketahui bahwasanya sumber dari segala ilmu pengetahuan adalah
Philoshopia (filsafat). Dari filsafat tersebut lahir 3 cabang ilmu pengetahuan, yaitu :

      1. Ilmu alamiah, yaitu ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan
         lingkungan alam seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, botani dll. Ilmu-ilmu alamiah
         bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
         Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan
         hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
         menentukan suatu kualitas.

      2. Ilmu Sosial, yaitu ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti
         sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll. Ilmu-ilmu sosial
         bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan
         antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
         dari ilmu-ilmu alamiah.

      3. Ilmu budaya, yaitu ilmu yang mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia
         di suatu wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll. Ilmu budaya
         bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
         manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-
         peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

      Dalam perkembangannya, ilmu sosial melahirkan paham studi sosial yang disebut ilmu
pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata
pelajaran sosial. Yang termasuk dalam pelajaran IPS yaitu geografi, sejarah, ekonomi,
sosiologi, antropologi dll.

      Ilmu Sosial Dasar (ISD) sendiri adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan
dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita. ISD
memberikan dasar – dasar pengetahuan tentang konsep untuk mengkaji gejala sosial.

      ISD (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan
perbedaan.


                                                  6
Adapun persamaan antara keduanya adalah :

       Kedua-duanya       merupakan      bahan      studi   untuk      kepentingan     program
        pendidikan/pengajaran;

       Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri;

       Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

       Perbedaan antara keduanya adalah :

       ISD diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di
        Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan;

       ISD merupakan satu mata kuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
        kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan);

       ISD diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan
        Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.

       Bahan pembelajaran ISD dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu :

   a) Konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang bertujuan untuk
        mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.

   b) Masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai
        kenyataan-kenyataan sosial yang memiliki suatu keterkaitan antara satu dengan yang
        lain.

   c) Kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan
        masalah sosial tertentu, dan dalam kenyataannya kenyataan sosial tersebut sering
        ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu sosial, hal tersebut dikarenakan adanya
        perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya.

       Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak dari konsep-konsep tersebut di
atas, maka dapat kita pahami dan kita sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat:

       Persamaaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual
        atau kelompok atau golongan.

       Persamaan dan perbedaan kepentingan, yang menyebabkan sering timbulnya
        pertentangan/konflik, kerja-sama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.



                                                7
2.2. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar

        Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi yaitu banyaknya kritik
yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia oleh sejumlah cendekiawan, terutama sarjana
pendidikan, sosial, dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau
kolonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu
kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem
ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi "tukang-tukang" yang mengisi
birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik, dan keahlian lain, dengan tujuan
mengeksploitasi kekayaan negara. Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli
yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam sehingga wawasannya sempit. Padahal
sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antar disiplin ilmu diperlukan dalam
memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.

        Latar belakang lainnya, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang "elite" bagi
masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, dan tidak mengenali
dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara gading
yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana "tukang" yang tidak mau peka terhadap denyut
kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. Pendidikan tinggi hanya dapat
menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan di bidang tertentu
saja.

        Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga
kemampuan, yaitu personal, akademis dan profesional.

        1. Kemampuan personal

        Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang
mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat,
pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia.

        2. Kemampuan akademik

        Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu
berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan
merumuskan masalah yang sedang dihadapi.




                                               8
3. Kemampuan profesional

       Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka
diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesinya.

       Sejalan dengan harapan di atas, Ilmu Sosial Dasar bertujuan untuk :

       a.   Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar memperoleh
            wawasan pemikiran yang lebih luas.

       b.   Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang
            ada di dalam masyarakat.

       c.   Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap ikut serta dalam usaha-usaha
            menanggulanginya.

       d.   Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat
            kompleks dan kita hanya dapat mendekatinya serta mempelajarinya secara kritis dan
            interdisipliner.

       e.   Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat
            berkomunikasi dengan mereka dalam rangka menanggulangi masalah-masalah
            sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

       Peran ilmu sosial dasar adalah:

       mempunyai pandangan tentang cara bersosialisasi dengan masyarakat dalam ruang
        lingkup yang lebih luas,

       menambah wawasan tentang hidup bermasyarakat dengan baik

       lebih mengerti tentang keadaan alam dan jalan pikiran manusianya,

       memahami ilmu sosial yang menunjang kehidupan bersosialisasi,

       pandangan hidup selanjutnya menjadi lebih terarah,

       mengetahui cara hidup sebagai mahluk sosial,

       lebih mencintai alam dan mengerti arti sejarah,

       menjadi lebih mengerti masalah yang terjadi di masyarakat dan dapat membantu
        menyelesaikan masalah sosial.

       dapat memanfaatkan ilmu-ilmu yang ada dalam ilmu sosial dasar untuk kemajuan dan
        kesejahteraan masyarakat
                                                 9
    membangkitkan rasa ikut serta dalam menyelesaikan masalah sosial.

       memudahkan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas

       membantu perkembangan cara pola pikir dalam menyikapi masalah



2.3. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Sosial Dasar

       Ada dua masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
ruang lingkup pembahasan mata kuliah ilmu sosial dasar, yaitu :

       a.   Ada berbagai aspek pada kenyataan yang merupakan suatu masalah sosial.
            Biasanya, masalah sosial dapat ditangggapi dengan pendekataan yang berbeda-
            beda oleh bidang- bidang pengetahuan keahlian yang berbeda-beda pula, baik
            sebagai pendekatan tersendiri, mapupun gabungan (antar bidang).

       b.   Adanya berbagai golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing-
            masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola
            tingkah laku sendiri, tetapi memilki banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta
            persamaaan dalam pola-pola pemikran dan tingkah laku yang menyebabkanadanya
            pertentangan maupun hubungan-hubungan setia kawan dan kerja sama dalam
            masyarakat itu.

       ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga-
lembaga sosial. Kelompok yang pertama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi,
sedang kelompok yang kedua terdiri atas ekonomi dan politik.

       Sasaran studi ISD adalah aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yang terwujud dari padanya.

       Materi pembahasan dalam ISD terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat
menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi
kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan
demikian bahan pelajaran ISD dapat dibedakan ke dalam tiga pembahasan yaitu,

       Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama
        merupakan masalah sosial tertentu.




                                              10
Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli
        ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut
        pandangannya. Dalam ISD kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.

       Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial
        yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk
        mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial.
        Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman”
        dan kosep “Kesatuan sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat
        kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :

        a.    Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku, baik secara
              individual maupun kelompok/golongan

        b.    Persamaan dan perbedaan kepentingan. Persamaan dan perbedaan itulah yang
              menyebabkan      sering    timbulnya     pertentangan/konflik,   kerjasama,   dan
              kesetiakawanan antar individu/golongan

       Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam
        berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.

       Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan ISD terdiri dari 8
(delapan) pokok bahasan. Dari kedelapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup
perkuliahan ISD diharapkan mempelajari dan memahami adanya :

       1.    Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan
             masyarakat dan kebudayaan.

       2.    Masalah individu, keluarga dan masyarakat.

       3.    Masalah pemuda dan sosialisasi.

       4.    Masalah hubungan antara warga negara dan negara.

       5.    Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.

       6.    Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.

       7.    Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.

       8.    Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan
             masyarakat.


                                                11
2.4. Masalah Sosial

     Dalam kehidupan manusia yang berstatus sebagai makhluk sosial, manusia selalu
dihadapkan pada berbagai masalah sosial. Masalah sosial pada hakikatnya merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena masalah sosial telah terwujud
sebagai hasil kebudayaan manusia itu sendiri, sebagai akibat dari hubungan-hubungannya
dengan sesama manusia lainnya.

     Masalah-masalah sosial pada setiap masyarakat berbeda satu sama lain karena adanya
tingkat perkembangan kebudayaan dan masyarakatnya yang berbeda serta lingkungan
alamnya. Masalah-masalah tersebut terwujud sebagai: masalah sosial, masalah moral,
masalah politik, masalah agama dan masalah lainnya.

     Yang membedakan masalah sosial dari masalah lainnya adalah masalah sosial selalu
berkaitan dengan nilai-nilai moral dan pranata sosial, serta selalu berkaitan dengan hubungan
manusia dan dengan konteks-konteks normatif tempat hubungan manusia terwujud.

     Dengan demikian, suatu masalah sosial terutama ditekankan pada adanya kondisi atau
keadaan tertentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang bersangkutan. Kondisi atau
keadaan sosial tertentu sebenarnya merupakan hasil dari proses kehidupan manusia yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya, kebutuhan-kebutuhan sosial dan kebutuhan-
kebutuhan   kejiwaan.   Dalam usaha     untuk pemenuhan      kebutuhan    tersebut,   manusia
menggunakan kebudayaan sebagai model petunjuk dalam memanfaatkan lingkungan alam dan
sosial masyarakat.

     Membahas tentang ISD, sama halnya kita membahas masalah sosial, karena dengan
adanya ISD sebagai bekal pembelajaran, dapat menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan atau masyarakat, yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika
terjadi bentrokan antar unsur-unsur yang ada maka dapat menimbulkan gangguan hubungan
sosial, seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

     Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi
sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.



                                             12
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

      1. Faktor Ekonomi : kemiskinan, pengangguran, dll.

      2. Faktor Budaya : perceraian, kenakalan remaja, dll.

      3. Faktor Biologis : penyakit menular, keracunan makanan, dsb.

      4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

      Masalah-masalah sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap
sebagai sesuatu yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang masyarakat untuk
mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara untuk mengatasinya. Sebelum
kemunculan ahli-ahli ilmu sosial masyarakat, pihak yang peka terhadap masalah sosial adalah
ahli filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan.

      Di samping itu berbagai disiplin ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi,
sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi menjadikan masalah sosial sebagai ruang lingkup
studi, tetapi pusat studinya bukanlah pada masalah sosial namun pada usaha memahami
hakikat manusia menurut perspektif masing-masing disiplin ilmu tersebut. Sedangkan masalah
sosial dipandang sebagai akibat dari proses perubahan sosial dan kebudayaan.

      Sejumlah ahli ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969)
dan Brodly (1976) merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah
sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih
dapat dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggung
jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial
tersebut akan lebih dapat dikembangkan.

      Pengertian masalah sosial menurut masyarakat adalah segala sesuatu yang menyangkut
kepentingan umum adalah masalah sosial. Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu
kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi serta mempunyai
sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan.

      Contoh: pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah sosial karena
merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga pada taraf hidup tertentu. Tetapi bagi
perencana kota merupakan sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Dengan
demikian suatu masalah bisa digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu
dianggap masalah sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah yang dianggap masalah
sosial oleh umum tetapi tidak oleh ahli.

                                                 13
Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleh Leslie (1974) yang mendefinisikan
bahwa masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
sebagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, dan
karenanya dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.

     Berdasarkan pengertian di atas, pengertian masalah sosial ini terutama ditekankan pada
adanya kondisi atau keadaan tertentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang
bersangkutan. Kondisi atau keadaan sosial tertentu tersebut sebenarnya merupakan hasil dari
proses kehidupan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan jasmaniahnya (misalnya
manusia harus makan, minum, buang air, bernapas, mengadakan hubungan seksual, dan
sebagainya),kebutuhan-kebutuhan sosial (berhubungan dengan orang lain, membutuhkan
bantuan orang lain untuk mencegah berbagai masalah, dan sebagainya), dan kebutuhan-
kebutuhan kejiwaan (butuh merasakan aman dan tenteram, cinta kasih dan sayang, dan
sebagainya).

     Dalam usaha untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, manusia menggunakan kebudayaan
sebagai model petunjuk dalam berinteraksi dengan lingkungan alam dan sosial di masyarakat.
Perwujudan ini merupakan perwujudan suatu kondisi di mana manusia itu hidup di dalam
masyarakat. Kondisi tersebut bukan sesuatu yang tetap, tetapi selalu dalam proses perubahan.

     ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan
masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata
obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya
telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif
masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan.
Diharapkan dengan gabungan kacamata obyektif dan subyektif ini, akan mewujudkan adanya
kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan penuh rasa tanggung jawab
dalam kedudukannya sebagai warga masyarakat ilmiah, warga masyarakat dan negara
Indonesia.




                                              14
BAB III

                               KESIMPULAN DAN SARAN



3.1. Kesimpulan

        Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar
daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial dapat
ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya. llmu Sosial Dasar bukan merupakan
gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin
ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin
dipadukan. Ilmu Sosial Dasar juga bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena
Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak
mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu
sosial di atas.

        Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi yaitu banyaknya
kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia oleh sejumlah cendekiawan,
dimana masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus
dan mendalam sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan
adanya komunikasi ilmiah antar disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai
masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks.

        Latar belakang lainnya, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang "elite" bagi
masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, dan tidak
mengenali dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya.

        Ruang lingkup pembahasan ISD dapat dibedakan ke dalam tiga bagian yaitu,

        Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara
         bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu

        Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan
         sosial yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat
         diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu
         Pengetahuan sosial.

                                           15
    Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam
        berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling
        berkaitan

       Masalah sosial ini merupakan kondisi atau keadaan tertentu dalam kehidupan
sosial warga masyarakat yang merupakan hasil dari proses kehidupan manusia yang
berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. ISD menyajikan pemahaman
mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan
menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti,
konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah
dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata
subyektif masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang
bersangkutan. Diharapkan dengan gabungan kacamata obyektif dan subyektif ini, akan
mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai
dengan penuh rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai warga masyarakat
ilmiah, warga masyarakat dan negara Indonesia



3.2. Saran

       Berdasarkan   kesimpulan   di   atas,    penulis   menyarankan   untuk   lebih
mengembangkan pemahaman tentang Ilmu Sosial Dasar melalui diskusi dan
pembahasan sesama mahasiswa serta dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar.




                                         16
DAFTAR PUSTAKA



http://dharmabelimbing.blogspot.com/2011/10/ilmu-sosial-dasar.html. Diakses tanggal 8
           Juli 2012

http://fikylee.blogspot.com/2012/01/pengertian-ilmu-sosisl-dasar-ruang.html.     Diakses
             tanggal 8 Juli 2012

http://ilmusosialdasar-ka28.blogspot.com/2011/11/latar-belakang-dan-tujuan-isd.html.
           Diakses tanggal 8 Juli 2012

Mawardi, Drs., Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD untuk UIN, STAIN, PTAIS, Pustaka Setia,
         Bandung, 2009

http://muhammadfazrul666.blogspot.com/2011/11/ilmu-sosial-dasar.html.            Diakses
          tanggal 8 Juli 2012

http://rizkywulancils.blogspot.com/2010/10/ruang-lingkup-ilmu-sosial-dasar.html.
            Diakses tanggal 8 Juli 2012

http://wiriyaniarfiyanti.blogspot.com/2011/09/latar-belakang-di-berikannya-ilmu.html.
            Diakses tanggal 8 Juli 2012




                                           17

More Related Content

What's hot

Pkbm sosiologi 10 01
Pkbm sosiologi 10 01Pkbm sosiologi 10 01
Pkbm sosiologi 10 01adult415
 
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatRizky Fatima
 
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosDesy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosDesy Aryanti Pardilla Vitri
 
1. ISD sebagai salah satu MKDU
1. ISD sebagai salah satu MKDU1. ISD sebagai salah satu MKDU
1. ISD sebagai salah satu MKDUDaviadi Auzan F
 
Citra Aulia Rizki , ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Citra Aulia Rizki , ISBD,  Farmasi,  Dr.  Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosCitra Aulia Rizki , ISBD,  Farmasi,  Dr.  Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Citra Aulia Rizki , ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosChimonWave
 
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)Fakhrudin Sujarwo
 
Tugas ilmu budaya dasar
Tugas ilmu budaya dasarTugas ilmu budaya dasar
Tugas ilmu budaya dasarRizkyHidayat43
 
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440Muhammad Irwan
 
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosAstika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosAstikaSariDewi
 
tugas Ppt ibd materi1 Muhammad khoerul imam
tugas Ppt ibd materi1 Muhammad khoerul imamtugas Ppt ibd materi1 Muhammad khoerul imam
tugas Ppt ibd materi1 Muhammad khoerul imamimam_999
 
Kelompok 7 pendidikan ips di sd
Kelompok 7 pendidikan ips di sdKelompok 7 pendidikan ips di sd
Kelompok 7 pendidikan ips di sdeka noviana
 
Isd Sebagai Salah Satu Mkdu
Isd Sebagai Salah Satu MkduIsd Sebagai Salah Satu Mkdu
Isd Sebagai Salah Satu MkduJethroBharata
 

What's hot (19)

Pkbm sosiologi 10 01
Pkbm sosiologi 10 01Pkbm sosiologi 10 01
Pkbm sosiologi 10 01
 
Rpp x 2013 2014
Rpp x 2013 2014Rpp x 2013 2014
Rpp x 2013 2014
 
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosDesy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
1. ISD sebagai salah satu MKDU
1. ISD sebagai salah satu MKDU1. ISD sebagai salah satu MKDU
1. ISD sebagai salah satu MKDU
 
Konsep IPS
 Konsep IPS Konsep IPS
Konsep IPS
 
Citra Aulia Rizki , ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Citra Aulia Rizki , ISBD,  Farmasi,  Dr.  Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosCitra Aulia Rizki , ISBD,  Farmasi,  Dr.  Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Citra Aulia Rizki , ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
 
Cd dasar2 ips pgmi
Cd dasar2 ips pgmiCd dasar2 ips pgmi
Cd dasar2 ips pgmi
 
Konsep Dasar IPS
Konsep Dasar IPSKonsep Dasar IPS
Konsep Dasar IPS
 
Sosiologi X; Silabus (2013)
Sosiologi X; Silabus (2013)Sosiologi X; Silabus (2013)
Sosiologi X; Silabus (2013)
 
Tugas ilmu budaya dasar
Tugas ilmu budaya dasarTugas ilmu budaya dasar
Tugas ilmu budaya dasar
 
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
 
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosAstika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Astika sari dewi, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
tugas Ppt ibd materi1 Muhammad khoerul imam
tugas Ppt ibd materi1 Muhammad khoerul imamtugas Ppt ibd materi1 Muhammad khoerul imam
tugas Ppt ibd materi1 Muhammad khoerul imam
 
Isd 1.1
Isd 1.1Isd 1.1
Isd 1.1
 
Kelompok 7 pendidikan ips di sd
Kelompok 7 pendidikan ips di sdKelompok 7 pendidikan ips di sd
Kelompok 7 pendidikan ips di sd
 
SK-KD Sosiologi SMA-MA
SK-KD Sosiologi SMA-MASK-KD Sosiologi SMA-MA
SK-KD Sosiologi SMA-MA
 
Isd Sebagai Salah Satu Mkdu
Isd Sebagai Salah Satu MkduIsd Sebagai Salah Satu Mkdu
Isd Sebagai Salah Satu Mkdu
 

Viewers also liked

Enseñar y-aprender-con-tic.
Enseñar y-aprender-con-tic.Enseñar y-aprender-con-tic.
Enseñar y-aprender-con-tic.mayra sosa
 
Love – foundational character trait
Love – foundational  character traitLove – foundational  character trait
Love – foundational character traitBudi Setia
 
Metodos anticonceptivos y enfermedades de transmition sexual
Metodos anticonceptivos y enfermedades de transmition sexualMetodos anticonceptivos y enfermedades de transmition sexual
Metodos anticonceptivos y enfermedades de transmition sexualdilanelcrack7
 
القبعة الحمراء
القبعة الحمراءالقبعة الحمراء
القبعة الحمراء3asha aodi
 
Rendah hati
Rendah hatiRendah hati
Rendah hatiNadia_AZ
 
Alkitab SABDA
Alkitab SABDAAlkitab SABDA
Alkitab SABDASABDA
 
Quote graphics
Quote graphicsQuote graphics
Quote graphicsSABDA
 
Heat Treatment Lecture Notes
Heat Treatment Lecture NotesHeat Treatment Lecture Notes
Heat Treatment Lecture NotesFellowBuddy.com
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan 3 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan 3 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan 3 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan 3 2016David Syahputra
 
Dirancang bagi kemuliaan
Dirancang bagi kemuliaanDirancang bagi kemuliaan
Dirancang bagi kemuliaanslametwiyono
 
A08 12116 Downey 02-10-08 A
A08 12116 Downey 02-10-08 AA08 12116 Downey 02-10-08 A
A08 12116 Downey 02-10-08 ADonnie Estrada
 

Viewers also liked (19)

Experiences
ExperiencesExperiences
Experiences
 
Triptico
TripticoTriptico
Triptico
 
Enseñar y-aprender-con-tic.
Enseñar y-aprender-con-tic.Enseñar y-aprender-con-tic.
Enseñar y-aprender-con-tic.
 
Love – foundational character trait
Love – foundational  character traitLove – foundational  character trait
Love – foundational character trait
 
Fluida Statis
Fluida StatisFluida Statis
Fluida Statis
 
Metodos anticonceptivos y enfermedades de transmition sexual
Metodos anticonceptivos y enfermedades de transmition sexualMetodos anticonceptivos y enfermedades de transmition sexual
Metodos anticonceptivos y enfermedades de transmition sexual
 
القبعة الحمراء
القبعة الحمراءالقبعة الحمراء
القبعة الحمراء
 
Luis Recomm108
Luis Recomm108Luis Recomm108
Luis Recomm108
 
6С Musical instruments
6С Musical instruments6С Musical instruments
6С Musical instruments
 
Rendah hati
Rendah hatiRendah hati
Rendah hati
 
Karena kasih nya
Karena kasih nyaKarena kasih nya
Karena kasih nya
 
Alkitab SABDA
Alkitab SABDAAlkitab SABDA
Alkitab SABDA
 
Quote graphics
Quote graphicsQuote graphics
Quote graphics
 
Heat Treatment Lecture Notes
Heat Treatment Lecture NotesHeat Treatment Lecture Notes
Heat Treatment Lecture Notes
 
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan 3 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan 3 2016Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan 3 2016
Pelajaran Sekolah Sabat ke-2 Triwulan 3 2016
 
Dirancang bagi kemuliaan
Dirancang bagi kemuliaanDirancang bagi kemuliaan
Dirancang bagi kemuliaan
 
A08 12116 Downey 02-10-08 A
A08 12116 Downey 02-10-08 AA08 12116 Downey 02-10-08 A
A08 12116 Downey 02-10-08 A
 
Cura te ipsume
Cura te ipsumeCura te ipsume
Cura te ipsume
 
Mencapa garis akhir
Mencapa garis akhirMencapa garis akhir
Mencapa garis akhir
 

Similar to ISD Latar Belakang

Tugas Ilmu Sosial Dasar 1
Tugas Ilmu Sosial Dasar 1Tugas Ilmu Sosial Dasar 1
Tugas Ilmu Sosial Dasar 1Mondo Icon
 
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDUIlmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDUMuhammadFajar123
 
Softskill ilmu sosial dasar ke 1
Softskill ilmu sosial dasar ke 1Softskill ilmu sosial dasar ke 1
Softskill ilmu sosial dasar ke 1DedeDedesumarni
 
Ilmu Budaya Dasar - Materi 1
Ilmu Budaya Dasar - Materi 1 Ilmu Budaya Dasar - Materi 1
Ilmu Budaya Dasar - Materi 1 Abadi Suryo
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarArifalNard
 
Raffi Darmawan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDU
Raffi Darmawan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDURaffi Darmawan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDU
Raffi Darmawan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDURaffiDarmawan1
 
fdokumen.com_bab-1-isd.pptx
fdokumen.com_bab-1-isd.pptxfdokumen.com_bab-1-isd.pptx
fdokumen.com_bab-1-isd.pptxBanureja
 
ISD sebagai salah satu mkdu
ISD sebagai salah satu mkduISD sebagai salah satu mkdu
ISD sebagai salah satu mkduMuhammadMalvin
 
Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu MKDU
Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu MKDUIlmu Budaya Dasar sebagai salah satu MKDU
Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu MKDUdidanputra1
 
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDUILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDUJoseviraLintang
 
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440Rosmarosyam
 

Similar to ISD Latar Belakang (20)

Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar 1
Tugas Ilmu Sosial Dasar 1Tugas Ilmu Sosial Dasar 1
Tugas Ilmu Sosial Dasar 1
 
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDUIlmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
 
Softskill ilmu sosial dasar ke 1
Softskill ilmu sosial dasar ke 1Softskill ilmu sosial dasar ke 1
Softskill ilmu sosial dasar ke 1
 
Ilmu Budaya Dasar - Materi 1
Ilmu Budaya Dasar - Materi 1 Ilmu Budaya Dasar - Materi 1
Ilmu Budaya Dasar - Materi 1
 
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial DasarIlmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
 
TUGAS ISD
TUGAS ISD TUGAS ISD
TUGAS ISD
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Isd bab 1
Isd bab 1Isd bab 1
Isd bab 1
 
Ibd 1.1
Ibd 1.1Ibd 1.1
Ibd 1.1
 
Raffi Darmawan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDU
Raffi Darmawan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDURaffi Darmawan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDU
Raffi Darmawan Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDU
 
fdokumen.com_bab-1-isd.pptx
fdokumen.com_bab-1-isd.pptxfdokumen.com_bab-1-isd.pptx
fdokumen.com_bab-1-isd.pptx
 
ISD sebagai salah satu mkdu
ISD sebagai salah satu mkduISD sebagai salah satu mkdu
ISD sebagai salah satu mkdu
 
Tugas isd
Tugas isdTugas isd
Tugas isd
 
Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu MKDU
Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu MKDUIlmu Budaya Dasar sebagai salah satu MKDU
Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu MKDU
 
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDUILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU
 
Materi 1 ibd
Materi 1 ibdMateri 1 ibd
Materi 1 ibd
 
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
 
Wawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial BudayaWawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial Budaya
 

ISD Latar Belakang

  • 1. LATAR BELAKANG DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ILMU SOSIAL DASAR Disusun sebagai tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar DISUSUN OLEH: MUH. SA’ADUS SULTON NIM. 09310329 JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MEDAN BUSINESS POLYTECHNIC MEDAN 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini merupakan hasil dari tugas mandiri bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengetahui tentang latar belakang dan ruang lingkup pembahasan dalam mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang. Medan, 10 Juli 2012 Penyusun 1
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I : PENDAHULUAN 3 1.1. Latar Belakang 3 1.2. Rumusan Masalah 3 1.3. Tujuan 4 1.4. Manfaat 4 BAB II : PEMBAHASAN 5 2.1. Pengenalan Ilmu Sosial Dasar 5 2.2. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar 8 2.3. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Sosial Dasar 10 2.4. Masalah Sosial 12 BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN 15 3.1. Kesimpulan 15 3.2. Saran 16 DAFTAR PUSTAKA 17 2
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu sosial dasar (ISD) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah – masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang terjadi di dalam warga Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah). ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan membentuk ciri – ciri kepribadian yang diharapkan dari seorang mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia – manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik. ISD juga merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala – gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar. Pengenalan dan pemahaman ISD menjadi penting supaya tujuan yang melatabelakangi munculnya ilmu ini tidak sekedar menjadi harapan tanpa hasil. Oleh karena itu penyusun berkeinginan untuk membahas latar belakang dan ruang lingkup pembahasan dari Ilmu Sosial Dasar, serta masalah sosial yang masih terkait dengan lingkup pembahasan Ilmu Sosial Dasar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut: 1. Apakah pengertian dari Ilmu Sosial Dasar? 2. Apa yang melatabelakangi munculnya Ilmu Sosial Dasar? 3. Apa saja ruang lingkup pembahasan Ilmu Sosial Dasar? 4. Apa hubungan llmu Sosial Dasar dengan masalah sosial? 3
  • 5. 1.3 Tujuan Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pengertian Ilmu Sosial Dasar, latar belakang kemunculannya, ruang lingkupnya, serta hubungan antara Ilmu Sosial Dasar dengan masalah sosial . 1.4 Manfaat 1. Mahasiswa memahami mengapa Ilmu Sosial Dasar perlu dipelajari. 2. Mahasiswa mengetahui ruang lingkup pembahasan Ilmu Sosial Dasar. 3. Mahasiswa mengetahui hubungan antara Ilmu Sosial Dasar dengan masalah sosial. 4
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengenalan Ilmu Sosial Dasar Ilmu Sosial Dasar (ISD) merupakan studi analisis atas aneka fenomena sosial masyarakat dengan segala dinamika dan implikasinya dari sudut pandang kajian dasar falsafah keilmuan. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya dengan manusia lain. Sudah bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan, tatanan hidup, dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah hingga sejarah, manusia telah disibukkan dengan terciptanya berbagai aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Dalam berbagai keterciptaan itulah ilmu pengetahuan terbukti memainkan peranan signifikan. Ilmu Sosial Dasar (ISD) membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan melalui kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan. Ilmu sosial bukanlah suatu bidang keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, seperti politik, antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti ilmu politik, sosiologi, sejarah dan sebagainya. llmu Sosial Dasar bukan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri- sendiri yang tidak mungkin dipadukan. Ilmu Sosial Dasar juga bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di Perguruan Tinggi. Dengan kata lain, mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk 5
  • 7. memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya Sebelumnya perlu diketahui bahwasanya sumber dari segala ilmu pengetahuan adalah Philoshopia (filsafat). Dari filsafat tersebut lahir 3 cabang ilmu pengetahuan, yaitu : 1. Ilmu alamiah, yaitu ilmu yang mempelajari tentang alam, yang berhubungan lingkungan alam seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, botani dll. Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. 2. Ilmu Sosial, yaitu ilmu yang mempelajari sosial manusia di lingkungan sekitar seperti sosiologi, ekonomi, politik, antropologi sejarah, psikologi, geogrofi dll. Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. 3. Ilmu budaya, yaitu ilmu yang mempelajari adat istiadat atau kebiasaan hidup manusia di suatu wilayah seperti bahasa, agama, kesusastraan, kesenian dll. Ilmu budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa- peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Dalam perkembangannya, ilmu sosial melahirkan paham studi sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial. IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Yang termasuk dalam pelajaran IPS yaitu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, antropologi dll. Ilmu Sosial Dasar (ISD) sendiri adalah gabungan dari disiplin ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah sosial yang ada di lingkungan sekitar kita. ISD memberikan dasar – dasar pengetahuan tentang konsep untuk mengkaji gejala sosial. ISD (ISD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan. 6
  • 8. Adapun persamaan antara keduanya adalah :  Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran;  Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri;  Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial. Perbedaan antara keduanya adalah :  ISD diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan;  ISD merupakan satu mata kuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan);  ISD diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual. Bahan pembelajaran ISD dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu : a) Konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang bertujuan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. b) Masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang memiliki suatu keterkaitan antara satu dengan yang lain. c) Kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu, dan dalam kenyataannya kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu sosial, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangnya. Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak dari konsep-konsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan kita sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat:  Persamaaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau kelompok atau golongan.  Persamaan dan perbedaan kepentingan, yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerja-sama, kesetiakawanan antar individu dan golongan. 7
  • 9. 2.2. Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi yaitu banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia oleh sejumlah cendekiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial, dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau kolonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi "tukang-tukang" yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi, perdagangan, teknik, dan keahlian lain, dengan tujuan mengeksploitasi kekayaan negara. Ternyata sekarang masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antar disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks. Latar belakang lainnya, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang "elite" bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, dan tidak mengenali dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana "tukang" yang tidak mau peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat. Pendidikan tinggi hanya dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan di bidang tertentu saja. Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan mempunyai tiga kemampuan, yaitu personal, akademis dan profesional. 1. Kemampuan personal Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga menunjukkan sikap yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami nilai agama, masyarakat, pancasila serta pandangan luas terhadap berbagai masalah masyarakat Indonesia. 2. Kemampuan akademik Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan dan mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan untuk mengedintifikasi dan merumuskan masalah yang sedang dihadapi. 8
  • 10. 3. Kemampuan profesional Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dan mereka diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam profesinya. Sejalan dengan harapan di atas, Ilmu Sosial Dasar bertujuan untuk : a. Membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas. b. Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada di dalam masyarakat. c. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. d. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan kita hanya dapat mendekatinya serta mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner. e. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka menanggulangi masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Peran ilmu sosial dasar adalah:  mempunyai pandangan tentang cara bersosialisasi dengan masyarakat dalam ruang lingkup yang lebih luas,  menambah wawasan tentang hidup bermasyarakat dengan baik  lebih mengerti tentang keadaan alam dan jalan pikiran manusianya,  memahami ilmu sosial yang menunjang kehidupan bersosialisasi,  pandangan hidup selanjutnya menjadi lebih terarah,  mengetahui cara hidup sebagai mahluk sosial,  lebih mencintai alam dan mengerti arti sejarah,  menjadi lebih mengerti masalah yang terjadi di masyarakat dan dapat membantu menyelesaikan masalah sosial.  dapat memanfaatkan ilmu-ilmu yang ada dalam ilmu sosial dasar untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat 9
  • 11. membangkitkan rasa ikut serta dalam menyelesaikan masalah sosial.  memudahkan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang lebih luas  membantu perkembangan cara pola pikir dalam menyikapi masalah 2.3. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Sosial Dasar Ada dua masalah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan mata kuliah ilmu sosial dasar, yaitu : a. Ada berbagai aspek pada kenyataan yang merupakan suatu masalah sosial. Biasanya, masalah sosial dapat ditangggapi dengan pendekataan yang berbeda- beda oleh bidang- bidang pengetahuan keahlian yang berbeda-beda pula, baik sebagai pendekatan tersendiri, mapupun gabungan (antar bidang). b. Adanya berbagai golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat yang masing- masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, tetapi memilki banyak persamaan kepentingan kebutuhan serta persamaaan dalam pola-pola pemikran dan tingkah laku yang menyebabkanadanya pertentangan maupun hubungan-hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat itu. ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan masyarakat dan studi lembaga- lembaga sosial. Kelompok yang pertama terdiri atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang kelompok yang kedua terdiri atas ekonomi dan politik. Sasaran studi ISD adalah aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yang terwujud dari padanya. Materi pembahasan dalam ISD terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengindentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ISD dapat dibedakan ke dalam tiga pembahasan yaitu,  Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. 10
  • 12. Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam ISD kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.  Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial. Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan kosep “Kesatuan sosial”. Bertolak dari kedua konsep tersebut di atas, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat : a. Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku, baik secara individual maupun kelompok/golongan b. Persamaan dan perbedaan kepentingan. Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerjasama, dan kesetiakawanan antar individu/golongan  Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan ISD terdiri dari 8 (delapan) pokok bahasan. Dari kedelapan Pokok Bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan ISD diharapkan mempelajari dan memahami adanya : 1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan. 2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat. 3. Masalah pemuda dan sosialisasi. 4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara. 5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat. 6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. 7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi. 8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. 11
  • 13. 2.4. Masalah Sosial Dalam kehidupan manusia yang berstatus sebagai makhluk sosial, manusia selalu dihadapkan pada berbagai masalah sosial. Masalah sosial pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena masalah sosial telah terwujud sebagai hasil kebudayaan manusia itu sendiri, sebagai akibat dari hubungan-hubungannya dengan sesama manusia lainnya. Masalah-masalah sosial pada setiap masyarakat berbeda satu sama lain karena adanya tingkat perkembangan kebudayaan dan masyarakatnya yang berbeda serta lingkungan alamnya. Masalah-masalah tersebut terwujud sebagai: masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah agama dan masalah lainnya. Yang membedakan masalah sosial dari masalah lainnya adalah masalah sosial selalu berkaitan dengan nilai-nilai moral dan pranata sosial, serta selalu berkaitan dengan hubungan manusia dan dengan konteks-konteks normatif tempat hubungan manusia terwujud. Dengan demikian, suatu masalah sosial terutama ditekankan pada adanya kondisi atau keadaan tertentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang bersangkutan. Kondisi atau keadaan sosial tertentu sebenarnya merupakan hasil dari proses kehidupan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya, kebutuhan-kebutuhan sosial dan kebutuhan- kebutuhan kejiwaan. Dalam usaha untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, manusia menggunakan kebudayaan sebagai model petunjuk dalam memanfaatkan lingkungan alam dan sosial masyarakat. Membahas tentang ISD, sama halnya kita membahas masalah sosial, karena dengan adanya ISD sebagai bekal pembelajaran, dapat menyelesaikan masalah-masalah sosial. Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antar unsur-unsur yang ada maka dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial, seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. 12
  • 14. Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain : 1. Faktor Ekonomi : kemiskinan, pengangguran, dll. 2. Faktor Budaya : perceraian, kenakalan remaja, dll. 3. Faktor Biologis : penyakit menular, keracunan makanan, dsb. 4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb. Masalah-masalah sosial muncul sejak adanya peradaban manusia, karena dianggap sebagai sesuatu yang menganggu kesejahteraan hidup. Hal itu merangsang masyarakat untuk mengidentifikasi, menganalisa, memahami dan memikirkan cara untuk mengatasinya. Sebelum kemunculan ahli-ahli ilmu sosial masyarakat, pihak yang peka terhadap masalah sosial adalah ahli filsafat, pemuka agama, ahli politik dan kenegaraan. Di samping itu berbagai disiplin ilmu tergolong dalam ilmu-ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, politik, psikologi sosial, komunikasi menjadikan masalah sosial sebagai ruang lingkup studi, tetapi pusat studinya bukanlah pada masalah sosial namun pada usaha memahami hakikat manusia menurut perspektif masing-masing disiplin ilmu tersebut. Sedangkan masalah sosial dipandang sebagai akibat dari proses perubahan sosial dan kebudayaan. Sejumlah ahli ilmu sosial seperti Merton dan Nizbet (1961) Denzin (1973), Gerson (1969) dan Brodly (1976) merasakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah sosial sebagai kerangkanya maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami. Begitu juga berbagai pemikiran yang secara masuk akal dapat dipertanggung jawabkan yang berkenaan dengan usaha-usaha untuk memperbaiki masalah-masalah sosial tersebut akan lebih dapat dikembangkan. Pengertian masalah sosial menurut masyarakat adalah segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial. Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi serta mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Contoh: pedagang kaki lima menurut definisi umum bukanlah masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah, dan pelayanan warga pada taraf hidup tertentu. Tetapi bagi perencana kota merupakan sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Dengan demikian suatu masalah bisa digolongkan sebagai masalah sosial oleh ahli belum tentu dianggap masalah sosial oleh umum. Sebaliknya ada juga masalah yang dianggap masalah sosial oleh umum tetapi tidak oleh ahli. 13
  • 15. Batasan mengenai masalah sosial ditegaskan oleh Leslie (1974) yang mendefinisikan bahwa masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, dan karenanya dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki. Berdasarkan pengertian di atas, pengertian masalah sosial ini terutama ditekankan pada adanya kondisi atau keadaan tertentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang bersangkutan. Kondisi atau keadaan sosial tertentu tersebut sebenarnya merupakan hasil dari proses kehidupan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan jasmaniahnya (misalnya manusia harus makan, minum, buang air, bernapas, mengadakan hubungan seksual, dan sebagainya),kebutuhan-kebutuhan sosial (berhubungan dengan orang lain, membutuhkan bantuan orang lain untuk mencegah berbagai masalah, dan sebagainya), dan kebutuhan- kebutuhan kejiwaan (butuh merasakan aman dan tenteram, cinta kasih dan sayang, dan sebagainya). Dalam usaha untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, manusia menggunakan kebudayaan sebagai model petunjuk dalam berinteraksi dengan lingkungan alam dan sosial di masyarakat. Perwujudan ini merupakan perwujudan suatu kondisi di mana manusia itu hidup di dalam masyarakat. Kondisi tersebut bukan sesuatu yang tetap, tetapi selalu dalam proses perubahan. ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan. Diharapkan dengan gabungan kacamata obyektif dan subyektif ini, akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan penuh rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai warga masyarakat ilmiah, warga masyarakat dan negara Indonesia. 14
  • 16. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1. Kesimpulan Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan sehingga lebih peka terhadapnya. llmu Sosial Dasar bukan merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan. Ilmu Sosial Dasar juga bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas. Latar belakang diberikannya mata kuliah ISD di perguruan tinggi yaitu banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan Indonesia oleh sejumlah cendekiawan, dimana masih dirasakan banyaknya tenaga ahli yang berpengetahuan keahlian khusus dan mendalam sehingga wawasannya sempit. Padahal sumbangan pemikiran dan adanya komunikasi ilmiah antar disiplin ilmu diperlukan dalam memecahkan berbagai masalah sosial masyarakat yang demikian kompleks. Latar belakang lainnya, sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang "elite" bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, dan tidak mengenali dimensi-dimensi lain di luar disiplin keilmuannya. Ruang lingkup pembahasan ISD dapat dibedakan ke dalam tiga bagian yaitu,  Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu  Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial yang dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan sosial. 15
  • 17. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan Masalah sosial ini merupakan kondisi atau keadaan tertentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang merupakan hasil dari proses kehidupan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan. Diharapkan dengan gabungan kacamata obyektif dan subyektif ini, akan mewujudkan adanya kepekaan mengenai masalah-masalah sosial yang disertai dengan penuh rasa tanggung jawab dalam kedudukannya sebagai warga masyarakat ilmiah, warga masyarakat dan negara Indonesia 3.2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih mengembangkan pemahaman tentang Ilmu Sosial Dasar melalui diskusi dan pembahasan sesama mahasiswa serta dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. 16
  • 18. DAFTAR PUSTAKA http://dharmabelimbing.blogspot.com/2011/10/ilmu-sosial-dasar.html. Diakses tanggal 8 Juli 2012 http://fikylee.blogspot.com/2012/01/pengertian-ilmu-sosisl-dasar-ruang.html. Diakses tanggal 8 Juli 2012 http://ilmusosialdasar-ka28.blogspot.com/2011/11/latar-belakang-dan-tujuan-isd.html. Diakses tanggal 8 Juli 2012 Mawardi, Drs., Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD untuk UIN, STAIN, PTAIS, Pustaka Setia, Bandung, 2009 http://muhammadfazrul666.blogspot.com/2011/11/ilmu-sosial-dasar.html. Diakses tanggal 8 Juli 2012 http://rizkywulancils.blogspot.com/2010/10/ruang-lingkup-ilmu-sosial-dasar.html. Diakses tanggal 8 Juli 2012 http://wiriyaniarfiyanti.blogspot.com/2011/09/latar-belakang-di-berikannya-ilmu.html. Diakses tanggal 8 Juli 2012 17