Dokumen tersebut membahas tentang obat untuk mengobati kegelisahan hati yaitu dengan mengingat Allah (berdzikir), menafkahkan harta secara diam-diam tanpa pamer, melakukan amal saleh seperti shalat dan zakat, serta mengasuh wanita dengan baik karena wanita memiliki peran penting dalam mendidik generasi berikutnya.
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Obat Hati yang Sedang Gelisah Hanyalah Allah dan Orang-Orang yang Beriman
1. Sewaktu hati itu sedang gelisah apa
obatnya ?
Orangnya, pasti pernah merasakan apa yang disebut dengan sedih, susah, kecewa, gunda
gulana, nestapa. Siapapun dia, apa itu pejabat atau rakyat jelata, apa dia kaya atau miskin
,laki laki atau perempuan, tua atau muda.tatkala hati itu sedang dirudung sebuah bencana
kegelisahan dan keresahan, maka kemanakah anda akan meminta pertolongan ? Minta
pertolongan pada jin, syetan, ataukah kepada sesama manusia lainnya ?
Sebaik baik penolong adalah Allah SWT, Dialah satu satunya dzat yang serba maha, maha
pengasih dan penyayang, maha kaya, maha Agung, maha perkasa, dan maha mama lainnya.
Laa haula walaa Quwwata illa billaah…..( tiada kekuatan melainkan kekuatan-Nya ), lalu
apakah patut kita untuk mengambil penolong selain Allah dan „orang-orang yang beriman‟.
Jadi kita sudah tahu kan apa akhirnya.. yaitu : kembalilah kepada Allah
Sewaktu hati itu sedang gelisah akan sesuatu polemik yang dihadapi, maka carilah „sandaran
hati‟ untuk dunia dan akheratmu.
2. Yaitu suatu „sandaran‟„ yang mampu membuat kita berlapang dada, berbagi dan saling
merasakan. Dan tahukah anda kemana sandaran itu harus dicari ? Kemana lagi kalau tidak
pada Allah dan orang orang yang beriman.
Bagaiman caranya yaitu :
1. “… Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah(berdzikir) hati menjadi tenteram.” (QS.
Ar Ra‟du : 28)
2. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak
mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan
tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka.
Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.( Al Baqarah
262.)
3. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi
dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. .( Al Baqarah 274.)
4. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. .( Al Baqarah 277.)
Dari ayat Al Quran diatas kita bisa kita lakukan :
• Berdzikir ( mengigat Allah )
• Nafkahkan harta (sedekah) kita setiap hari pada malam dan siang hari dengan tidak diiringi
menyebut pemberian tersebut dan tidak menyakitkan perasaan penerima .
• Orang2 beriman megerjakan amal saleh mendirikan shalat dan menaikan zakat .
Ini adalah obatnya untuk mengobati kegilisahan hati , dari ayat tersebut diatas Allah
menjamin silahkan dicoba untuk dipraktekan .
Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan
seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan
melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama
kali oleh Yahudi adalah wanita.
Barat mengalami kehancuran total pada sisi masyarakatnya karena bermula dari kehancuran
moral yang menimpa wanitanya. Wanita-wanita Barat hanya dikonsep untuk mendefinisikan
arti kepribadian dalam pengertian yang sangat primitif, yakni tidak lain konsep pemenuhan
biologis semata.
Dosen dan pelacur bisa jadi sama kedudukannya mirip dengan perkataan Sumanto Al
Qurtubhy, kader Liberal didikan Kanada yang berujar, Lho, apa bedanya dosen dengan
pelacur? Kalau dosen mencari nafkah dengan kepintarannya, maka pelacur mencari makan
dengan tubuhnya.
Dalam Islam, wanita bukanlah sekadar sarana untuk melahirkan, mengasuh, dan menyusui.
Kalau hanya sekedar begitu, Islam tidak perlu bersusah payah mendidik, mengajar,
3. menguatkan iman, dan menyediakan jaminan hidup, jaminan hukum dan segala soal
psikologis untuk menguatkan keberadaannya… Kami katakan mengapa „mendidik‟, bukan
sekedar melahirkan, membela dan menyusui yang setiap kucing dan sapi subur pun mampu
melakukannya