SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Tugas Rutin
EPISTEMOLOGI STOIKIOMETRI MENURUT PARA AHLI KIMIA
PROUST, LAVOISIER, DALTON, AVOGADRO, BOYLE, DAN GAY LUSSAC
DISUSUN OLEH:
NAMA : ISMANISA
NIM : 8186141003
KELAS : PASCASARJANA DIKKIM A 2018
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
EPISTEMOLOGI STOIKIOMETRI
1. Hukum Boyle (1627-1691)
Robert Boyle lahir pada tanggal 25 Januari 1627 di di Lismore Castle, County Waterford
Irlandia dan Meninggal di Inggris pada tanggal 30 Desember 1691. Dia adalah ahli fisika
Inggris, pengarang, Bapak Ilmu Kimia, penemu hukum Boyle, penemu pompa hampa udara,
penemu konsep atom, orang pertama di dunia yang membedakan unsur dari senyawa, asam
dari alkali, orang pertama di dunia yang menemukan pentingnya udara bagi pernafasan,
pembakaran, dan kehidupan, orang pertama di dunia yang menemukan bahwa suara tak dapat
merambat di dalam tabung hampa. Boyle menekankan pentingnya eksperimen yang cermat
bagi perkembangan ilmu. Ia membuat eksperimen dengan luas tentang proses pemanasan
logam. Ia menemukan gejala penguapan dan pembekuan.
Hukum Boyle (atau sering direferensikan sebagai Hukum Boyle-Mariotte) adalah salah
satu dari banyak hukum kimia dan merupakan kasus khusus dari hukum kimia ideal. Hukum
Boyle mendeskripsikan kebalikan hubungan proporsi antara tekanan absolut dan
volumeudara, jika suhu tetap konstan dalam sistem tertutup. Hukum ini dinamakan setelah
kimiawan dan fisikawan Robert Boyle, yang menerbitkan hukum aslinya pada tahun 1662.
Hukumnya sendiri berbunyi: Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu yang sama, P
[tekanan] dan V [volume] merupakan proporsional terbalik (di mana yang satu ganda, yang
satunya setengahnya).
Hubungan antara tekanan dan volume pertama kali dicatat oleh ilmuwan amatir, Richard
Towneley dan Henry Power. Boyle mengkonfirmasi penelitian dan eksperimen mereka dan
menerbitkan hasilnya. Berdasarkan keterangan dari Robert Gunther dan otoritas lain, saat itu
adalah asisten Boyle, Robert Hooke, yang membuat peralatan eksperimen. Hukum Boyle
adalah berdasarkan dari eksperimen dengan udara, di mana ia mempertimbangkan adanya
partikel fluida di tengah mata air yang tidak terlihat. Saat itu, udara masih terlihat sebagai satu
dari empat elemen, tetapi Boyle tidak setuju. Minat Boyle kemungkinan adalah untuk
mengerti bahwa udara adalah bagian penting dalam hidup, ia mempublikasikan sebagai
contoh pertumbuhan tumbuhan tanpa udara. Fisikawan Perancis,Edme Mariotte (1620-1684)
juga menemukan hukum yang sama secara terpisah dengan Boyle tahupn 1676, tetapi Boyle
telah mempublikasikan hukum tersebut tahun 1662.
Hukum Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat berkembang bila
dipanaskan. Akhirnya ia menemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai hukum Boyle:
"dalam suhu tetap" untuk massa yang sama, tekanan absolut dan volume udara terbalik
secara proporsional. Hukum ini juga bisa dinyatakan sebagai: secara agak berbeda, produk
dari tekanan absolut dan volume selalu konstan”.
P1.V1 = P2.V2
Kebanyakan udara berjalan seperti udara ideal saat tekanan dan suhu cukup. Teknologi
pada abad ke-17 tidak dapat memproduksi tekanan tinggi atau suhu rendah. Tetapi, hukum
tidak mungkin memiliki penyimpangan pada saat publikasi. Sebagai kemajuan dalam
teknologi membolehkan tekanan lebih tinggi dan suhu lebih rendah, penyimpangan dari sifat
udara ideal bisa tercatat, dan hubungan antara tekanan dan volume hanya bisa akurat,
dijelaskan sebagai teori udara sesungguhnya. Penyimpangan ini disebut sebagai faktor
kompresibilitas.
2. Hukum Lavoisier (1743-1794)
Antoine-Laurent Lavoisier lahir dari keluarga kaya di Paris pada tanggal 26 Agustus
1743. Dalam kelas filsafat, ia berada di bawah asuhan Abbé Nicolas Louis de Lacaille,
seorang matematikawan dan astronom. Lavoisier meninggal pada tanggal 8 Mei 1794.
Antoine-Laurent de Lavoisier adalah seorang bangsawan Perancis dan kimiawan abad ke-18
yang memiliki pengaruh besar pada sejarah kimia dan biologi. Secara luas Ia dianggap
sebagai "Bapak Kimia Modern”.
Penelitian
Lavoisier sudah menyusun skema pertama yang tersusun rapi tentang sistem kimiawi
(bekerja sama dengan Berthollet, Fourcroy dan Guyton de Morveau). Dalam sistem Lavoisier
(yang jadi dasar pegangan hingga sekarang) komposisi kimia dilukiskan dengan namanya.
Untuk pertama kalinya penerimaan suatu sistem kimia yang seragam dijabarkan sehingga
memungkinkan para ahli kimia di seluruh dunia dapat saling berhubungan satu sama lain
dalam hal penemuan-penemuan mereka.
Lavoisier merupakan orang pertama yang dengan gamblang mengemukakan prinsip-
prinsip penyimpanan jumlah reaksi benda kimia tanpa bentuk tertentu: yakni reaksi dapat
mengatur kembali elemen yang benar dalam substansi semula tetapi tak ada hal yang
terhancurkan dan pada akhir hasil berada dalam berat yang sama seperti komponen asal.
Keyakinan Lovoisier tentang pentingnya kecermatan menimbang bahan kimiawi melibatkan
reaksi yang mengubah ilmu kimia menjadi ilmu eksakta dan sekaligus menyiapkan jalan bagi
banyak kemajuan-kemajuan di bidang kimia pada masa-masa sesudahnya.
Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier berbunyi:
”Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”, dengan kata lain
massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Artinya selama reaksi terjadi tidak
ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang.
Percobaan yang dilakukan oleh Lavoisier.
Lavoisier mereaksikan cairan merkuri dengan gas oksigen dalam suatu wadah di ruang
tertutup sehingga menghasilkan merkuri oksida yang berwarna merah. Apabila merkuri
oksida dipanaskan kembali, senyawa tersebut akan terurai menghasilkan sejumlah cairan
merkuri dan gas oksigen dengan jumlah yang sama seperti semula.
Dengan bukti dari percobaan ini Lavoisier merumuskan suatu hukum dasar kimia yaitu
Hukum Kekekalan Massa yang menyatakan bahwa jumlah massa zat sebelum dan sesudah
rekasi adalah sama.
3. Hukum Proust (1754-1826)
Joseph L. Proust lahir pada 26 September 1754 di Angers, Prancis. Joseph belajar kimia
di toko ayahnya dan kemudian datang ke Paris dimana dia memperoleh penunjukan apoteker
di kepala dengan Salpetriere. Ia juga mengajar kimia dengan Pilatre de Rozier, seorang
penerbang terkenal. Di bawah bimbingan Carlos IV pengaruh 's Proust pergi ke Spanyol. Di
sana ia mengajar di Sekolah Kimia di Segovia dan di Universitas Salamanca. Tapi ketika
Napoleon menyerbu Spanyol, mereka membakar laboratorium Proust dan memaksanya
kembali ke Prancis. Ia meninggal di Angers, Prancis pada tanggal 5 Juli 1826.
Pengertian Hukum Perbandingan Tetap
Hukum perbandingan tetap atau sering disebut hukum Proust adalah adalah hukum yang
menyatakan bahwa suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa
yang selalu tepat sama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi
unsur-unsur yang tetap. Misalnya, air terdiri dari 8/9 massa oksigen dan 1/9 massa hidrogen.
Bersama dengan hukum perbandingan berganda (hukum Dalton), hukum perbandingan tetap
adalah hukum dasar stoikiometri.
Penyimpangan dari hukum Proust
Perlu diketahui bahwa sekalipun hukum ini amat berguna dalam dasar-dasar kimia
modern, hukum perbandingan tetap tidak selalu berlaku untuk semua senyawa. Senyawa yang
tidak mematuhi hukum ini disebut senyawa non-stoikiometris. Perbandingan massa unsur-
unsur pada senyawa non-stoikiometris berbeda-beda pada berbagai sampel. Misalnya oksida
besi wüstite, memiliki perbandingan antara 0.83 hingga 0.95 atom besi untuk setiap atom
oksigen. Proust tidak mengetahui hal ini karena peralatan yang ia gunakan tidak cukup akurat
untuk membedakan angka ini.
Selain itu, hukum Proust juga tidak berlaku untuk senyawa-senyawa yang mengandung
komposisi isotop yang berbeda. Komposisi isotop dapat berbeda sesuai sumber dari unsur
yang membentuk senyawa tersebut. Perbedaan ini dapat digunakan untuk penanggalan secara
kimia, karena proses-proses astronomis, atmosferis, maupun proses dalam samudera, kerak
bumi dan Bumi bagian dalam kadang-kadang memiliki kecenderungan terhadap isotop berat
ataupun ringan. Perbedaan yang diakibatkan amat sedikit, namun biasanya dapat diukur
dengan peralatan modern. Selain itu, hukum Proust juga tidak berlaku pada polimer, baik
polimer alami maupun polimer buatan.
4. Hukum Dalton (1766-1844)
John Dalton lahir di Eaglefield, Cumberland, Ingris, pada tangal 6 September 1766 dan
meninggal di Manchester pada tangal 27 Juli 1844 pada umur 78 tahun. Karena menemukan
teori atom yang ilmiah dan bukan seperti teori atom Democritus yang filosofis dan spekulatif
maka ia disebut bapak teori atom. John Dalton (1766-1844) adalah ahli fisika dan kimia
Inggris, penemu Teori Atom, penemu Hukum Dalton, hukum Proporsi Ganda, Daltonisme,
Tanda Atom, daftar bobot atom, penemu sebab hujan, perintis meteorolgi, pengarang, guru,
doktor, dan anggota Royal Society.
Dalton menjelaskan hukum tersebut dalam buku “New System of Chemical Philosophy”
yang diterbutkan pada tahun 1808. Pernyataan hukum perbandingan berganda tersebut adalah:
“Jika dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan dari massa salah
satu unsur tersebut sama, maka perbandingan massa unsur dalam senyawa-senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana”.
Hukum perbandingan berganda dari John Dalton menyatakan bahwa zat-zat kimia
tersebut akan ada dalam proporsi yang berbentuk bilangan bulat kecil (misalnya 1:2; O:H
dalam air = H2O); walaupun dalam banyak sistem (terutama biomakromolekul dan mineral)
rasio ini cenderung membutuhkan angka besar, dan sering diberikan dalam bentuk pecahan.
Senyawa seperti ini dikenal sebagai senyawa non-stoikhiometrik.
Dalton merumuskan prinsip bahwa setiap unsur kimia terdiri dari atom-atom identik,
menjadi kombinasi atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda dalam proporsi sederhana, dan
Dalton mendefinisikan ‘berat atom’ sebagai massa atom dibandingkan suatu atom hidrogen.
Prinsip ini mampu menjangkau fakta-fakta stoikiometri proses kimia sederhana tidak
membuktikan kebenaran atomisme, tetapi merupakan cara yang menunjukkan nilai
pendekatan atom, aplikasi sistematis dan keberhasilan pertama pengamatan kuantitatif.
Sejarah Penemuan Hukum Perbandingan Berganda
John Dalton yang pertama kali mengungkapkan hukum tersebut pada tahun 1804.
Beberapa tahun sebelumnya, kimiawan Perancis Joseph Proust telah mengungkapkan hukum
perbandingan tetap, yang menyatakan bahwa unsur-unsur digabungkan untuk membentuk
senyawa dengan proporsi tertentu saja. Antoine Lavoisier membuktikan hukum kekekalan
massa, yang kemudian membantu Dalton. Dengan mempelajari berbagai perbandingan secara
teliti, Dalton kemudian mengusulkan hukum perbandingan berganda. Hukum ini merupakan
langkah penting dalam perumusan teori atom yang ia usulkan pada akhir tahun kemudian,
kemudian ia meletakkan dasar tersebut untuk rumus kimia pada senyawa.
Pembatasan Hukum Perbandingan Berganda
Hukum perbandingan berganda lebih baik dibuktikan dengan menggunakan senyawa
sederhana. Hukum ini tidak bekerja pada senyawa non stokiometrik, polimer, dan oligomer.
Misalnya karbon bereaksi dengan oksigen membentuk karbondioksida (CO2) dan
karbonmonoksida (CO). Jika jumlah karbon yang bereaksi pada masing-masing adalah 1
gram, maka diamati bahwa pada karbonmonoksida yang terbentuk akan terdapat 1,33 gram
oksigen dan 2,67 gram oksigen pada karbondioksida. Perbandingan massa oksigen mendekati
2:1, yang perbandingan bilangan bulat sederhana, mematuhi hukum perbandingan berganda.
5. Hukum Avogadro (1776-1856)
Lorenzo Romano Amedeo Carlo Avogadro di Quaregna e di Cerreto, Count dari
Quaregna dan cerreto (lahir di Torino, Italia, 9 Agustus 1776 – meninggal di Torino, Italia, 9
Juli 1856 pada umur 79 tahun) adalah seorang ilmuwan Italia. Ia paling terkenal karena
kontribusinya untuk teori molekul, termasuk apa yang dikenal sebagai hukum Avogadro.
Sebagai upeti dan apresiasi kepadanya, jumlah entitas dasar (atom s, molekul s, ion s atau
partikel lain) dalam 1 mol suatu zat, dikenal sebagai Avogadro konstan.
Hukum Avogadro berpendapat bahwa satuan terkecil dari suatu zat tidaklah harus atom,
tetapi dapat merupakan gabungan atom yang di sebut molekul, 1 molekul gas hidrogen + ½
molekul oksigen + ½ molekul oksigen → 1 molekul air. Berdasarkan hal tersebut, maka
avogadro membuat hipotesis yang di kenal dengan hipotesis avogadro yang menyatakan
bahwa: "Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumnya sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama”.
Avogadro yang mengemukakan pola hubungan antara perbandingan volum gas-gas yang
bereaksi yaitu :
"Jika di ukur pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volum gas yang terlibat dalam
reaksi yang sama merupakan angka yang bulat dan sederhana".
Sejarah Penemuan Hukum Avogadro
Untuk menjelaskan hukum Gay-Lussac maka pada tahun 1811 Amadeo Avogadro (1776-
1956) dari Italia mengajukan yang kemudian di sebut teori avogadro. Mengapa perbandingan
volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli termasuk
Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan volume yang ditemukan oleh
Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa
atom tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan
Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal
(monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik).
Para ahli fisika abad ke-19 tidak memiliki pengetahuan mengenai masa molekul atau
atom dan ukurannya sampai pergantian abad ke-20, setelah penemuan elektron oleh ahli fisika
Amerika, Robert Andrews Millikan, yang menentukan dengan hati-hati muatannya.
Penentuan ini, akhirnya, menunjukkan angka avogadro tersebut secara akurat, bahwa jumlah
molekul dalam jumlah bahan yang sama beratnya sama dengan molekulnya.
Penjelasan Hukum Avogadro
Hukum ini ditemukan oleh Amadeo Avogadro pada tahun 1811. Hipotesis Avogadro
menyatakan bahwa dua sampel gas ideal dengan volume, suhu, dan tekanan yang sama, maka
akan mengandung molekul yang jumlahnya sama. Contohnya adalah, ketika hidrogen dan
nitrogen dengan volume yang sama mengandung jumlah molekul yang sama ketika mereka
berada pada suhu dan tekanan yang sama. Avogadro menyebut partikel sebagai molekul.
Untuk suatu massa dari gas ideal, volume dan mol gas secara langsung akan proporsional
jika suhu dan tekanannya konstan. Persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Dimana:
 V adalah volume gas
 n adalah jumlah zat dari gas (dalam satuan mol)
 k adalah konstanta yang sama dengan RT/P, di mana R adalah konstanta gas
universal, T adalah suhu Kelvin, dan P adalah tekanan. Sebagai suhu dan tekanan
yang konstan, RT/P juga konstan dan disebut sebagai k. Ini berasal dari hukum gas
ideal.
Hukum ini menjelaskan bagaimana dalam kondisi suhu, tekanan, dan volume gas yang
sama pasti mengandung jumlah molekul yang sama. Untuk membandingkan substansi yang
sama di bawah dua set yang kondisinya berbeda, hukum ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
Persamaan ini menunjukkan bahwa, jika jumlah mol gas meningkat, volume gas juga
akan meningkat secara proporsional. Dan sebaliknya, jika jumlah mol gas berkurang, maka
volume juga menurun.
6. Hukum Gay Lussac (1778-1850)
Joseph Louis Gay-Lussac dilahirkan di St. Leonard pada tahun 1778 dan meninggal
dunia di Paris tahun 1850. Hasil-hasil karyanya yang penting diantaranya adalah sebagai
berikut:
 Pada tahun 1802 ia menemukan hukumtentang pemuaian gaas oleh panas. Diketahuinya
bahwa kenaikan suhu satu derajat akan menyebabkan gas memuai atau mengembang
sebesar volume semula pada suhu 0oC.
 Pada tahun 1805 ia bersama Alexander von Humboldt mempelajari reaksi antara gas
hydrogen dan oksigen dengan pertolongan bunga api listrik. Mereka menemukan bahwa
100 bagian gas oksigen bereaksi dengan 200 bagian gas hidrogen.
 Pada tahun 1808 diketahuinya bahwa 100 bagian ammonia dapat bereaksi dengan 100
bagian gas HCl, dan 100 bagian nitrogen dapat bereaksi dengan 100 bagian oksigen
membentuk gas oksida nitrogen (NO). juga telah diketahuinya bahwa ammonia terbentuk
dari 1 bagian gas nitrogen dengan 3 bagian gas hidrogen. Gay Lussac menarik
kesimpulan bahwa reaksi kimia antar gas terjadi dalam perbandingan volume yang
sederhana.
Ia berpendapat bahwa dalam keadaan gas, atom-atom berjauhan satu sama lain sehingga
bila dibandingkan dengan ruang yang ditempati oleh atom-atom sendiri, ruang antara atom-
atom tersebut jauh lebih besar. Karenanya ia mengatakan bahwa “volume atom-atom semua
gas dapat dikatakan sama”.
Di awal tahun 1781 Joseph Priestley menemukan hirogen dapat berekasi dengan oksigen
membentuk air, kemudian Henry Cavendish (1731-1810) menemukan volume hidrogen dan
oksigen yang bereaksi membentuk uap air mempunyai perbandingan 2 : 1. Dilanjutkan
William Nicholson dan Anthony Carlise berhasil menguraikan air menjadi gas hidrogen dan
oksigen melalui proses elektrolisis. Ternyata perbandingan volume hidrogen dan oksigen
yang terbentuk 2 : 1. Pada tahun 1808 Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) berhasil
mengukur volume uap air yang terbentuk, sehingga dipeoleh perbandingan volue hidrogen :
oksigen : uap air = 2 : 1 : 2
Gas hidrogen + gas oksigen → uap air
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g)
Perbandingan tersebut berupa bilangan bulat berupa bilangan bulat sederhana. Berdasrkan
hasil percobaan ini, Gay-Lussac menyimpulkan bahwa : “Pada suhu dan tekanan yang sama,
volume gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan
bulat sederhana”.
Hukum-hukum dasar ilmu kimia adalah sebagai berikut:
1. Hukum Boyle (1662)
2. Hukum Lavoisier disebut juga Hukum Kekekalan Massa (1783)
3. Hukum Proust disebut Hukum Perbandingan Tetap (1799)
4. Hukum Gay Lussac (1802)
5. Hukum Boyle – Gay Lussac (1802)
6. Hukum Dalton disebut juga Hukum Kelipatan Perbandingan (1803)
7. Hukum Avogadro (1811)
8. Hukum Gas Ideal (1834)
Kesimpulan
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti unsur dan
metron yang berarti mengukur. Stoikiometri membahas tentang hubungan massa antar unsur
dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikiometri
reaksi). Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743–
1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa (hukum
kekekalan massa). Selanjutnya Joseph Louis Proust (1754–1826) menemukan bahwa unsur-
unsur membentuk senyawa dalam perbandingan tertentu (hukum perbandingan tetap).
Selanjutnya dalam rangka menyusun teori atomnya, John Dalton menemukan hukum dasar
kimia yang ketiga, yang disebut hukum kelipatan perbandingan. Ketiga hukum tersebut
merupakan dasar dari teori kimia yang pertama, yaitu teori atom yang dikemukakan oleh John
Dalton sekitar tahun 1803. Menurut Dalton, setiap materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas
atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan
tertentu. Namun demikian, Dalton belum dapat menentukan perbandingan atom – atom dalam
senyawa (rumus kimia zat). Penetapan rumus kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay
Lussac dan Avogadro. Setelah rumus kimia senyawa dapat ditentukan, maka perbandingan
massa antar atom (Ar) maupun antar molekul (Mr) dapat ditentukan. Pengetahuan tentang
massa atom relatif dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Soko, Imelda Paulina. 2015. Apakah Atom Sekedar Nama? Kajian Epistemologis Teori Atom
Demokritus – Dalton. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan “Inovasi
Pembelajaran Fisika, IPA dan Ilmu Fisika dalam Menyiapkan Generasi Emas
2045”. ISBN : 978-602-71715-1-0. Palembang: Universitas Nusa Cendana,
Kupang, Indonesia.
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/11/hukum-perbandingan-berganda-artikel.html
http://rizkandi.blogspot.com/p/materi-hukum-dalton.html
https://sites.google.com/a/unila.ac.id/anadia-rosaria/chemistry/class-stuff/sejarah-kimia/
ditemukannya-hukum-dasar-kimia
https://id.wikipedia.org/wiki/Amedeo_Avogadro
http://winda-kartika-fst14.web.unair.ac.id/artikel_detail-162664-Fisika%20Statistik-
SEJARAH%20PENEMUAN%20TEORI%20KINETIK%20GAS.html
https://blogpenemu.blogspot.com/2014/10/joseph-proust-pencetus-hukum-perbandingan-
tetap.html
https://blogpenemu.blogspot.com/2014/04/antoine-lavoisier-bapak-kimia-modern.html

More Related Content

What's hot

Hukum dasar kimia
Hukum dasar kimiaHukum dasar kimia
Hukum dasar kimiaYeni Rahayu
 
Makalah hibridisasi
Makalah hibridisasiMakalah hibridisasi
Makalah hibridisasiJFF Channel
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitasRudi Wicaksana
 
Modul kimia finish
Modul kimia finishModul kimia finish
Modul kimia finishHERI_HASAN
 
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan yohanes meor
 
Perkembangan ilmu fisika pada masa revolusi industri
Perkembangan ilmu fisika pada masa revolusi industriPerkembangan ilmu fisika pada masa revolusi industri
Perkembangan ilmu fisika pada masa revolusi industriUniversitas Negeri Padang
 

What's hot (11)

Hukum dasar kimia
Hukum dasar kimiaHukum dasar kimia
Hukum dasar kimia
 
Makalah hibridisasi
Makalah hibridisasiMakalah hibridisasi
Makalah hibridisasi
 
Penyetaraan reaksi redoks
Penyetaraan reaksi redoksPenyetaraan reaksi redoks
Penyetaraan reaksi redoks
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitas
 
Presentation kimia industri
Presentation kimia industriPresentation kimia industri
Presentation kimia industri
 
PENEMU DAN FILSUF
PENEMU DAN FILSUFPENEMU DAN FILSUF
PENEMU DAN FILSUF
 
Kimia dasar I
Kimia dasar IKimia dasar I
Kimia dasar I
 
Modul kimia finish
Modul kimia finishModul kimia finish
Modul kimia finish
 
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
Hukum Dalton
Hukum DaltonHukum Dalton
Hukum Dalton
 
Perkembangan ilmu fisika pada masa revolusi industri
Perkembangan ilmu fisika pada masa revolusi industriPerkembangan ilmu fisika pada masa revolusi industri
Perkembangan ilmu fisika pada masa revolusi industri
 

Similar to EPISTOMOLOGI STOIKIOMETRI

Hukum Dasar Kimia.docx
Hukum Dasar Kimia.docxHukum Dasar Kimia.docx
Hukum Dasar Kimia.docxAbuYusuf33
 
sejarah fisika_Perkembangan teori atom, mengenal kehidupan Michelson, dll
sejarah fisika_Perkembangan teori atom, mengenal kehidupan Michelson, dllsejarah fisika_Perkembangan teori atom, mengenal kehidupan Michelson, dll
sejarah fisika_Perkembangan teori atom, mengenal kehidupan Michelson, dllNova Nale
 
Hukum dasar lavo proust
Hukum dasar lavo proustHukum dasar lavo proust
Hukum dasar lavo proustolanascorepta
 
Tugas Makalah Kimia Richard Amar Heng.pdf
Tugas Makalah Kimia Richard Amar Heng.pdfTugas Makalah Kimia Richard Amar Heng.pdf
Tugas Makalah Kimia Richard Amar Heng.pdfMariusRikiOlasesa
 
Sejarah Perkembangan Ilmu kimia
Sejarah Perkembangan Ilmu kimiaSejarah Perkembangan Ilmu kimia
Sejarah Perkembangan Ilmu kimiakarindilla
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupanHeri Cahyono
 
Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifefahmiganteng
 
4. teori asal usul kehidupan
4. teori asal usul kehidupan4. teori asal usul kehidupan
4. teori asal usul kehidupanretnoprihantini
 
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimiaPresentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimiaE1sumiarsa
 
1 hukum kekekalan masa
1 hukum kekekalan masa1 hukum kekekalan masa
1 hukum kekekalan masaRahmanifitriah
 
biosfir mengenai lapisan atmosfer yang ada di bumi.ppt
biosfir mengenai lapisan atmosfer yang ada di bumi.pptbiosfir mengenai lapisan atmosfer yang ada di bumi.ppt
biosfir mengenai lapisan atmosfer yang ada di bumi.pptDino414929
 
biosfir yang ada di bumi dan ekosistem yang ada saling mempengaruhi.ppt
biosfir yang ada di bumi dan ekosistem yang ada saling mempengaruhi.pptbiosfir yang ada di bumi dan ekosistem yang ada saling mempengaruhi.ppt
biosfir yang ada di bumi dan ekosistem yang ada saling mempengaruhi.pptDino414929
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Makalah Struktur Atom
Makalah Struktur AtomMakalah Struktur Atom
Makalah Struktur Atommarnitukan
 
Ikatan dan struktur molekul
Ikatan dan struktur molekulIkatan dan struktur molekul
Ikatan dan struktur molekulStella Runtuwene
 

Similar to EPISTOMOLOGI STOIKIOMETRI (20)

Hukum Dasar Kimia.docx
Hukum Dasar Kimia.docxHukum Dasar Kimia.docx
Hukum Dasar Kimia.docx
 
sejarah fisika_Perkembangan teori atom, mengenal kehidupan Michelson, dll
sejarah fisika_Perkembangan teori atom, mengenal kehidupan Michelson, dllsejarah fisika_Perkembangan teori atom, mengenal kehidupan Michelson, dll
sejarah fisika_Perkembangan teori atom, mengenal kehidupan Michelson, dll
 
Hukum dasar lavo proust
Hukum dasar lavo proustHukum dasar lavo proust
Hukum dasar lavo proust
 
Tugas Makalah Kimia Richard Amar Heng.pdf
Tugas Makalah Kimia Richard Amar Heng.pdfTugas Makalah Kimia Richard Amar Heng.pdf
Tugas Makalah Kimia Richard Amar Heng.pdf
 
Makalah oksigen
Makalah oksigenMakalah oksigen
Makalah oksigen
 
Sejarah Perkembangan Ilmu kimia
Sejarah Perkembangan Ilmu kimiaSejarah Perkembangan Ilmu kimia
Sejarah Perkembangan Ilmu kimia
 
Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupanAsal usul kehidupan
Asal usul kehidupan
 
Dasar teori oksidasi reduksi
Dasar teori oksidasi reduksiDasar teori oksidasi reduksi
Dasar teori oksidasi reduksi
 
Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of life
 
4. teori asal usul kehidupan
4. teori asal usul kehidupan4. teori asal usul kehidupan
4. teori asal usul kehidupan
 
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimiaPresentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
 
1 hukum kekekalan masa
1 hukum kekekalan masa1 hukum kekekalan masa
1 hukum kekekalan masa
 
Biokim
BiokimBiokim
Biokim
 
biosfir mengenai lapisan atmosfer yang ada di bumi.ppt
biosfir mengenai lapisan atmosfer yang ada di bumi.pptbiosfir mengenai lapisan atmosfer yang ada di bumi.ppt
biosfir mengenai lapisan atmosfer yang ada di bumi.ppt
 
biosfir yang ada di bumi dan ekosistem yang ada saling mempengaruhi.ppt
biosfir yang ada di bumi dan ekosistem yang ada saling mempengaruhi.pptbiosfir yang ada di bumi dan ekosistem yang ada saling mempengaruhi.ppt
biosfir yang ada di bumi dan ekosistem yang ada saling mempengaruhi.ppt
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Makalah Struktur Atom
Makalah Struktur AtomMakalah Struktur Atom
Makalah Struktur Atom
 
Ikatan dan struktur molekul
Ikatan dan struktur molekulIkatan dan struktur molekul
Ikatan dan struktur molekul
 
Tabel periodik modern
Tabel periodik modernTabel periodik modern
Tabel periodik modern
 
Ikatan kimia bab 3-4
Ikatan kimia bab 3-4Ikatan kimia bab 3-4
Ikatan kimia bab 3-4
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (7)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

EPISTOMOLOGI STOIKIOMETRI

  • 1. Tugas Rutin EPISTEMOLOGI STOIKIOMETRI MENURUT PARA AHLI KIMIA PROUST, LAVOISIER, DALTON, AVOGADRO, BOYLE, DAN GAY LUSSAC DISUSUN OLEH: NAMA : ISMANISA NIM : 8186141003 KELAS : PASCASARJANA DIKKIM A 2018 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2018
  • 2. EPISTEMOLOGI STOIKIOMETRI 1. Hukum Boyle (1627-1691) Robert Boyle lahir pada tanggal 25 Januari 1627 di di Lismore Castle, County Waterford Irlandia dan Meninggal di Inggris pada tanggal 30 Desember 1691. Dia adalah ahli fisika Inggris, pengarang, Bapak Ilmu Kimia, penemu hukum Boyle, penemu pompa hampa udara, penemu konsep atom, orang pertama di dunia yang membedakan unsur dari senyawa, asam dari alkali, orang pertama di dunia yang menemukan pentingnya udara bagi pernafasan, pembakaran, dan kehidupan, orang pertama di dunia yang menemukan bahwa suara tak dapat merambat di dalam tabung hampa. Boyle menekankan pentingnya eksperimen yang cermat bagi perkembangan ilmu. Ia membuat eksperimen dengan luas tentang proses pemanasan logam. Ia menemukan gejala penguapan dan pembekuan. Hukum Boyle (atau sering direferensikan sebagai Hukum Boyle-Mariotte) adalah salah satu dari banyak hukum kimia dan merupakan kasus khusus dari hukum kimia ideal. Hukum Boyle mendeskripsikan kebalikan hubungan proporsi antara tekanan absolut dan volumeudara, jika suhu tetap konstan dalam sistem tertutup. Hukum ini dinamakan setelah kimiawan dan fisikawan Robert Boyle, yang menerbitkan hukum aslinya pada tahun 1662. Hukumnya sendiri berbunyi: Untuk jumlah tetap gas ideal tetap di suhu yang sama, P [tekanan] dan V [volume] merupakan proporsional terbalik (di mana yang satu ganda, yang satunya setengahnya). Hubungan antara tekanan dan volume pertama kali dicatat oleh ilmuwan amatir, Richard Towneley dan Henry Power. Boyle mengkonfirmasi penelitian dan eksperimen mereka dan menerbitkan hasilnya. Berdasarkan keterangan dari Robert Gunther dan otoritas lain, saat itu adalah asisten Boyle, Robert Hooke, yang membuat peralatan eksperimen. Hukum Boyle adalah berdasarkan dari eksperimen dengan udara, di mana ia mempertimbangkan adanya partikel fluida di tengah mata air yang tidak terlihat. Saat itu, udara masih terlihat sebagai satu dari empat elemen, tetapi Boyle tidak setuju. Minat Boyle kemungkinan adalah untuk mengerti bahwa udara adalah bagian penting dalam hidup, ia mempublikasikan sebagai contoh pertumbuhan tumbuhan tanpa udara. Fisikawan Perancis,Edme Mariotte (1620-1684) juga menemukan hukum yang sama secara terpisah dengan Boyle tahupn 1676, tetapi Boyle telah mempublikasikan hukum tersebut tahun 1662. Hukum Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat berkembang bila dipanaskan. Akhirnya ia menemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai hukum Boyle: "dalam suhu tetap" untuk massa yang sama, tekanan absolut dan volume udara terbalik
  • 3. secara proporsional. Hukum ini juga bisa dinyatakan sebagai: secara agak berbeda, produk dari tekanan absolut dan volume selalu konstan”. P1.V1 = P2.V2 Kebanyakan udara berjalan seperti udara ideal saat tekanan dan suhu cukup. Teknologi pada abad ke-17 tidak dapat memproduksi tekanan tinggi atau suhu rendah. Tetapi, hukum tidak mungkin memiliki penyimpangan pada saat publikasi. Sebagai kemajuan dalam teknologi membolehkan tekanan lebih tinggi dan suhu lebih rendah, penyimpangan dari sifat udara ideal bisa tercatat, dan hubungan antara tekanan dan volume hanya bisa akurat, dijelaskan sebagai teori udara sesungguhnya. Penyimpangan ini disebut sebagai faktor kompresibilitas. 2. Hukum Lavoisier (1743-1794) Antoine-Laurent Lavoisier lahir dari keluarga kaya di Paris pada tanggal 26 Agustus 1743. Dalam kelas filsafat, ia berada di bawah asuhan Abbé Nicolas Louis de Lacaille, seorang matematikawan dan astronom. Lavoisier meninggal pada tanggal 8 Mei 1794. Antoine-Laurent de Lavoisier adalah seorang bangsawan Perancis dan kimiawan abad ke-18 yang memiliki pengaruh besar pada sejarah kimia dan biologi. Secara luas Ia dianggap sebagai "Bapak Kimia Modern”. Penelitian Lavoisier sudah menyusun skema pertama yang tersusun rapi tentang sistem kimiawi (bekerja sama dengan Berthollet, Fourcroy dan Guyton de Morveau). Dalam sistem Lavoisier (yang jadi dasar pegangan hingga sekarang) komposisi kimia dilukiskan dengan namanya. Untuk pertama kalinya penerimaan suatu sistem kimia yang seragam dijabarkan sehingga memungkinkan para ahli kimia di seluruh dunia dapat saling berhubungan satu sama lain dalam hal penemuan-penemuan mereka. Lavoisier merupakan orang pertama yang dengan gamblang mengemukakan prinsip- prinsip penyimpanan jumlah reaksi benda kimia tanpa bentuk tertentu: yakni reaksi dapat mengatur kembali elemen yang benar dalam substansi semula tetapi tak ada hal yang terhancurkan dan pada akhir hasil berada dalam berat yang sama seperti komponen asal. Keyakinan Lovoisier tentang pentingnya kecermatan menimbang bahan kimiawi melibatkan reaksi yang mengubah ilmu kimia menjadi ilmu eksakta dan sekaligus menyiapkan jalan bagi banyak kemajuan-kemajuan di bidang kimia pada masa-masa sesudahnya.
  • 4. Hukum Kekekalan Massa Hukum kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier berbunyi: ”Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”, dengan kata lain massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Artinya selama reaksi terjadi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang. Percobaan yang dilakukan oleh Lavoisier. Lavoisier mereaksikan cairan merkuri dengan gas oksigen dalam suatu wadah di ruang tertutup sehingga menghasilkan merkuri oksida yang berwarna merah. Apabila merkuri oksida dipanaskan kembali, senyawa tersebut akan terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen dengan jumlah yang sama seperti semula. Dengan bukti dari percobaan ini Lavoisier merumuskan suatu hukum dasar kimia yaitu Hukum Kekekalan Massa yang menyatakan bahwa jumlah massa zat sebelum dan sesudah rekasi adalah sama. 3. Hukum Proust (1754-1826) Joseph L. Proust lahir pada 26 September 1754 di Angers, Prancis. Joseph belajar kimia di toko ayahnya dan kemudian datang ke Paris dimana dia memperoleh penunjukan apoteker di kepala dengan Salpetriere. Ia juga mengajar kimia dengan Pilatre de Rozier, seorang penerbang terkenal. Di bawah bimbingan Carlos IV pengaruh 's Proust pergi ke Spanyol. Di sana ia mengajar di Sekolah Kimia di Segovia dan di Universitas Salamanca. Tapi ketika Napoleon menyerbu Spanyol, mereka membakar laboratorium Proust dan memaksanya kembali ke Prancis. Ia meninggal di Angers, Prancis pada tanggal 5 Juli 1826. Pengertian Hukum Perbandingan Tetap Hukum perbandingan tetap atau sering disebut hukum Proust adalah adalah hukum yang menyatakan bahwa suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat sama. Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap. Misalnya, air terdiri dari 8/9 massa oksigen dan 1/9 massa hidrogen. Bersama dengan hukum perbandingan berganda (hukum Dalton), hukum perbandingan tetap adalah hukum dasar stoikiometri. Penyimpangan dari hukum Proust Perlu diketahui bahwa sekalipun hukum ini amat berguna dalam dasar-dasar kimia modern, hukum perbandingan tetap tidak selalu berlaku untuk semua senyawa. Senyawa yang tidak mematuhi hukum ini disebut senyawa non-stoikiometris. Perbandingan massa unsur- unsur pada senyawa non-stoikiometris berbeda-beda pada berbagai sampel. Misalnya oksida
  • 5. besi wüstite, memiliki perbandingan antara 0.83 hingga 0.95 atom besi untuk setiap atom oksigen. Proust tidak mengetahui hal ini karena peralatan yang ia gunakan tidak cukup akurat untuk membedakan angka ini. Selain itu, hukum Proust juga tidak berlaku untuk senyawa-senyawa yang mengandung komposisi isotop yang berbeda. Komposisi isotop dapat berbeda sesuai sumber dari unsur yang membentuk senyawa tersebut. Perbedaan ini dapat digunakan untuk penanggalan secara kimia, karena proses-proses astronomis, atmosferis, maupun proses dalam samudera, kerak bumi dan Bumi bagian dalam kadang-kadang memiliki kecenderungan terhadap isotop berat ataupun ringan. Perbedaan yang diakibatkan amat sedikit, namun biasanya dapat diukur dengan peralatan modern. Selain itu, hukum Proust juga tidak berlaku pada polimer, baik polimer alami maupun polimer buatan. 4. Hukum Dalton (1766-1844) John Dalton lahir di Eaglefield, Cumberland, Ingris, pada tangal 6 September 1766 dan meninggal di Manchester pada tangal 27 Juli 1844 pada umur 78 tahun. Karena menemukan teori atom yang ilmiah dan bukan seperti teori atom Democritus yang filosofis dan spekulatif maka ia disebut bapak teori atom. John Dalton (1766-1844) adalah ahli fisika dan kimia Inggris, penemu Teori Atom, penemu Hukum Dalton, hukum Proporsi Ganda, Daltonisme, Tanda Atom, daftar bobot atom, penemu sebab hujan, perintis meteorolgi, pengarang, guru, doktor, dan anggota Royal Society. Dalton menjelaskan hukum tersebut dalam buku “New System of Chemical Philosophy” yang diterbutkan pada tahun 1808. Pernyataan hukum perbandingan berganda tersebut adalah: “Jika dua unsur membentuk lebih dari satu senyawa, maka perbandingan dari massa salah satu unsur tersebut sama, maka perbandingan massa unsur dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana”. Hukum perbandingan berganda dari John Dalton menyatakan bahwa zat-zat kimia tersebut akan ada dalam proporsi yang berbentuk bilangan bulat kecil (misalnya 1:2; O:H dalam air = H2O); walaupun dalam banyak sistem (terutama biomakromolekul dan mineral) rasio ini cenderung membutuhkan angka besar, dan sering diberikan dalam bentuk pecahan. Senyawa seperti ini dikenal sebagai senyawa non-stoikhiometrik. Dalton merumuskan prinsip bahwa setiap unsur kimia terdiri dari atom-atom identik, menjadi kombinasi atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda dalam proporsi sederhana, dan Dalton mendefinisikan ‘berat atom’ sebagai massa atom dibandingkan suatu atom hidrogen. Prinsip ini mampu menjangkau fakta-fakta stoikiometri proses kimia sederhana tidak
  • 6. membuktikan kebenaran atomisme, tetapi merupakan cara yang menunjukkan nilai pendekatan atom, aplikasi sistematis dan keberhasilan pertama pengamatan kuantitatif. Sejarah Penemuan Hukum Perbandingan Berganda John Dalton yang pertama kali mengungkapkan hukum tersebut pada tahun 1804. Beberapa tahun sebelumnya, kimiawan Perancis Joseph Proust telah mengungkapkan hukum perbandingan tetap, yang menyatakan bahwa unsur-unsur digabungkan untuk membentuk senyawa dengan proporsi tertentu saja. Antoine Lavoisier membuktikan hukum kekekalan massa, yang kemudian membantu Dalton. Dengan mempelajari berbagai perbandingan secara teliti, Dalton kemudian mengusulkan hukum perbandingan berganda. Hukum ini merupakan langkah penting dalam perumusan teori atom yang ia usulkan pada akhir tahun kemudian, kemudian ia meletakkan dasar tersebut untuk rumus kimia pada senyawa. Pembatasan Hukum Perbandingan Berganda Hukum perbandingan berganda lebih baik dibuktikan dengan menggunakan senyawa sederhana. Hukum ini tidak bekerja pada senyawa non stokiometrik, polimer, dan oligomer. Misalnya karbon bereaksi dengan oksigen membentuk karbondioksida (CO2) dan karbonmonoksida (CO). Jika jumlah karbon yang bereaksi pada masing-masing adalah 1 gram, maka diamati bahwa pada karbonmonoksida yang terbentuk akan terdapat 1,33 gram oksigen dan 2,67 gram oksigen pada karbondioksida. Perbandingan massa oksigen mendekati 2:1, yang perbandingan bilangan bulat sederhana, mematuhi hukum perbandingan berganda. 5. Hukum Avogadro (1776-1856) Lorenzo Romano Amedeo Carlo Avogadro di Quaregna e di Cerreto, Count dari Quaregna dan cerreto (lahir di Torino, Italia, 9 Agustus 1776 – meninggal di Torino, Italia, 9 Juli 1856 pada umur 79 tahun) adalah seorang ilmuwan Italia. Ia paling terkenal karena kontribusinya untuk teori molekul, termasuk apa yang dikenal sebagai hukum Avogadro. Sebagai upeti dan apresiasi kepadanya, jumlah entitas dasar (atom s, molekul s, ion s atau partikel lain) dalam 1 mol suatu zat, dikenal sebagai Avogadro konstan. Hukum Avogadro berpendapat bahwa satuan terkecil dari suatu zat tidaklah harus atom, tetapi dapat merupakan gabungan atom yang di sebut molekul, 1 molekul gas hidrogen + ½ molekul oksigen + ½ molekul oksigen → 1 molekul air. Berdasarkan hal tersebut, maka avogadro membuat hipotesis yang di kenal dengan hipotesis avogadro yang menyatakan bahwa: "Pada suhu dan tekanan yang sama semua gas yang volumnya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama”.
  • 7. Avogadro yang mengemukakan pola hubungan antara perbandingan volum gas-gas yang bereaksi yaitu : "Jika di ukur pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volum gas yang terlibat dalam reaksi yang sama merupakan angka yang bulat dan sederhana". Sejarah Penemuan Hukum Avogadro Untuk menjelaskan hukum Gay-Lussac maka pada tahun 1811 Amadeo Avogadro (1776- 1956) dari Italia mengajukan yang kemudian di sebut teori avogadro. Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Para ahli fisika abad ke-19 tidak memiliki pengetahuan mengenai masa molekul atau atom dan ukurannya sampai pergantian abad ke-20, setelah penemuan elektron oleh ahli fisika Amerika, Robert Andrews Millikan, yang menentukan dengan hati-hati muatannya. Penentuan ini, akhirnya, menunjukkan angka avogadro tersebut secara akurat, bahwa jumlah molekul dalam jumlah bahan yang sama beratnya sama dengan molekulnya. Penjelasan Hukum Avogadro Hukum ini ditemukan oleh Amadeo Avogadro pada tahun 1811. Hipotesis Avogadro menyatakan bahwa dua sampel gas ideal dengan volume, suhu, dan tekanan yang sama, maka akan mengandung molekul yang jumlahnya sama. Contohnya adalah, ketika hidrogen dan nitrogen dengan volume yang sama mengandung jumlah molekul yang sama ketika mereka berada pada suhu dan tekanan yang sama. Avogadro menyebut partikel sebagai molekul. Untuk suatu massa dari gas ideal, volume dan mol gas secara langsung akan proporsional jika suhu dan tekanannya konstan. Persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut: Dimana:  V adalah volume gas  n adalah jumlah zat dari gas (dalam satuan mol)  k adalah konstanta yang sama dengan RT/P, di mana R adalah konstanta gas universal, T adalah suhu Kelvin, dan P adalah tekanan. Sebagai suhu dan tekanan
  • 8. yang konstan, RT/P juga konstan dan disebut sebagai k. Ini berasal dari hukum gas ideal. Hukum ini menjelaskan bagaimana dalam kondisi suhu, tekanan, dan volume gas yang sama pasti mengandung jumlah molekul yang sama. Untuk membandingkan substansi yang sama di bawah dua set yang kondisinya berbeda, hukum ini dapat dinyatakan sebagai berikut: Persamaan ini menunjukkan bahwa, jika jumlah mol gas meningkat, volume gas juga akan meningkat secara proporsional. Dan sebaliknya, jika jumlah mol gas berkurang, maka volume juga menurun. 6. Hukum Gay Lussac (1778-1850) Joseph Louis Gay-Lussac dilahirkan di St. Leonard pada tahun 1778 dan meninggal dunia di Paris tahun 1850. Hasil-hasil karyanya yang penting diantaranya adalah sebagai berikut:  Pada tahun 1802 ia menemukan hukumtentang pemuaian gaas oleh panas. Diketahuinya bahwa kenaikan suhu satu derajat akan menyebabkan gas memuai atau mengembang sebesar volume semula pada suhu 0oC.  Pada tahun 1805 ia bersama Alexander von Humboldt mempelajari reaksi antara gas hydrogen dan oksigen dengan pertolongan bunga api listrik. Mereka menemukan bahwa 100 bagian gas oksigen bereaksi dengan 200 bagian gas hidrogen.  Pada tahun 1808 diketahuinya bahwa 100 bagian ammonia dapat bereaksi dengan 100 bagian gas HCl, dan 100 bagian nitrogen dapat bereaksi dengan 100 bagian oksigen membentuk gas oksida nitrogen (NO). juga telah diketahuinya bahwa ammonia terbentuk dari 1 bagian gas nitrogen dengan 3 bagian gas hidrogen. Gay Lussac menarik kesimpulan bahwa reaksi kimia antar gas terjadi dalam perbandingan volume yang sederhana. Ia berpendapat bahwa dalam keadaan gas, atom-atom berjauhan satu sama lain sehingga bila dibandingkan dengan ruang yang ditempati oleh atom-atom sendiri, ruang antara atom- atom tersebut jauh lebih besar. Karenanya ia mengatakan bahwa “volume atom-atom semua gas dapat dikatakan sama”. Di awal tahun 1781 Joseph Priestley menemukan hirogen dapat berekasi dengan oksigen membentuk air, kemudian Henry Cavendish (1731-1810) menemukan volume hidrogen dan
  • 9. oksigen yang bereaksi membentuk uap air mempunyai perbandingan 2 : 1. Dilanjutkan William Nicholson dan Anthony Carlise berhasil menguraikan air menjadi gas hidrogen dan oksigen melalui proses elektrolisis. Ternyata perbandingan volume hidrogen dan oksigen yang terbentuk 2 : 1. Pada tahun 1808 Joseph Louis Gay-Lussac (1778-1850) berhasil mengukur volume uap air yang terbentuk, sehingga dipeoleh perbandingan volue hidrogen : oksigen : uap air = 2 : 1 : 2 Gas hidrogen + gas oksigen → uap air 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g) Perbandingan tersebut berupa bilangan bulat berupa bilangan bulat sederhana. Berdasrkan hasil percobaan ini, Gay-Lussac menyimpulkan bahwa : “Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana”. Hukum-hukum dasar ilmu kimia adalah sebagai berikut: 1. Hukum Boyle (1662) 2. Hukum Lavoisier disebut juga Hukum Kekekalan Massa (1783) 3. Hukum Proust disebut Hukum Perbandingan Tetap (1799) 4. Hukum Gay Lussac (1802) 5. Hukum Boyle – Gay Lussac (1802) 6. Hukum Dalton disebut juga Hukum Kelipatan Perbandingan (1803) 7. Hukum Avogadro (1811) 8. Hukum Gas Ideal (1834) Kesimpulan Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur. Stoikiometri membahas tentang hubungan massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi (stoikiometri reaksi). Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743– 1794) yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa (hukum kekekalan massa). Selanjutnya Joseph Louis Proust (1754–1826) menemukan bahwa unsur- unsur membentuk senyawa dalam perbandingan tertentu (hukum perbandingan tetap). Selanjutnya dalam rangka menyusun teori atomnya, John Dalton menemukan hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut hukum kelipatan perbandingan. Ketiga hukum tersebut
  • 10. merupakan dasar dari teori kimia yang pertama, yaitu teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton sekitar tahun 1803. Menurut Dalton, setiap materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu. Namun demikian, Dalton belum dapat menentukan perbandingan atom – atom dalam senyawa (rumus kimia zat). Penetapan rumus kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay Lussac dan Avogadro. Setelah rumus kimia senyawa dapat ditentukan, maka perbandingan massa antar atom (Ar) maupun antar molekul (Mr) dapat ditentukan. Pengetahuan tentang massa atom relatif dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia. DAFTAR PUSTAKA Soko, Imelda Paulina. 2015. Apakah Atom Sekedar Nama? Kajian Epistemologis Teori Atom Demokritus – Dalton. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan “Inovasi Pembelajaran Fisika, IPA dan Ilmu Fisika dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045”. ISBN : 978-602-71715-1-0. Palembang: Universitas Nusa Cendana, Kupang, Indonesia. http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/11/hukum-perbandingan-berganda-artikel.html http://rizkandi.blogspot.com/p/materi-hukum-dalton.html https://sites.google.com/a/unila.ac.id/anadia-rosaria/chemistry/class-stuff/sejarah-kimia/ ditemukannya-hukum-dasar-kimia https://id.wikipedia.org/wiki/Amedeo_Avogadro http://winda-kartika-fst14.web.unair.ac.id/artikel_detail-162664-Fisika%20Statistik- SEJARAH%20PENEMUAN%20TEORI%20KINETIK%20GAS.html https://blogpenemu.blogspot.com/2014/10/joseph-proust-pencetus-hukum-perbandingan- tetap.html https://blogpenemu.blogspot.com/2014/04/antoine-lavoisier-bapak-kimia-modern.html