1. BAB VII
Media Penyimpanan Data Eksternal
Sejak diperkenalkannya Komputer dengan cara kerja yang modern pada
tahun 1940, sampai kini komputer terus mengalami perkembangan dengan sangat
pesat mulai dari perangkat keras sampai dengan perangkat lunaknya.
Perkembangan ini dipengaruhi oleh kebutuhan penggunanya juga dengan berbagai
riset yang dilakukan untuk lebih membantu manusia dalam menyelesaikan
pekerjaan.
A. Pengertian Media penyimpanan data eksternal.
Computer Data Storage (Penyimpanan Data Komputer) adalah media yang
digunakan dengan fungsi untuk menyimpan berbagai macam data digital yang
tersedia pada perangkat komputer dengan waktu tertentu sehingga dapat dibaca
dan dibuka kembali untuk diproses ulang pada perangkat.
Untuk saat ini Media penyimpanan komputer terbagi menjadi 3 kategori, yaitu
Media penyimpanan Magnetik (Magnetic Disk), Media Penyimpanan Optical (Optical
Disk), dan Media Penyimpanan Awan (Cloud Storage). Dan selanjutnya akan saya
bahas ketiga kategori tersebut secara detail, jenis-jenis dan juga contoh dari setiap
kategori tersebut.
B. Macam macam Media penyimpanan data eksternal.
1. Magnetic Disc
Penyimpanan Magnetik merupakan media penyimpanan yang termasuk ke dalam
penyimpanan sekuder (secondary storage) yang paling banyak dipakai pada sistem
komputer modern.
2. Kelebihan dan Kekurangan :
Kelebihan : Kapasitas penyimpanan pada media ini lebih besar dari media
penyimpanan lainnya bahkan sudah mencapai Petabyte dan Kecepatan
akses datanya tinggi.
Kekurangan : Harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan media
penyimpanan lainnya.
Cara Kerjanya :
Pada saat disk digunakan, motor drive berputar dengan kecepatan yang
sangat tinggi. Ada sebuah read−write head yang ditempatkan di atas permukaan
piringan tersebut. Permukaan disk terbagi atas beberapa track yang masih terbagi
lagi menjadi beberapa sektor.
Cakram fixed−head memiliki satu head untuk tiap−tiap track, sedangkan
cakram moving−head (atau sering dikenal dengan nama cakram keras) hanya
memiliki satu head yang harus dipindah−pindahkan untuk mengakses dari satu track
ke track yang lainnya.
contohnya seperti harddisk, flashdisk, diskket, memory card, zip drive
2. Teknologi Raid
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada
sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk
mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer
(utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi
(penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun
unit perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa
singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent
Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives.
Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard
disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau
meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang
disebut dengan "RAID Level". Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang
pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut
berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga
mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis
penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus.
Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa
hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana
cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya
diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan
beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk
melakukan penyimpanan.
Konsep
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID: mirroring (penyalinan data ke
lebih dari satu buah hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk)
3. dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan
kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum
disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut menggunakan salah satu atau
beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan
utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan keandalan/reliabilitas yang
sangat penting untuk melindungi informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan
bisnis, seperti halnya basis data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat
penting untuk beberapa pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on
demand ke banyak penonton secara sekaligus.Konfigurasi RAID yang berbeda-beda
akan memiliki
pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja. Masalah yang
mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah satunya akan
mengalami kesalahan, tetapi dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan,
sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi
terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya "selamat" dari kerusakan yang fatal.
Teknik mirroring dapat meningkatkan proses pembacaan data mengingat
sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca data dari dua disk atau
lebih, tetapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih buruk, karena memang data
yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk yang tergabung ke dalam larik
tersebut. Teknik striping, bisa meningkatkan performa, yang mengizinkan
sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk secara sekaligus pada satu waktu,
akan tetapi bila satu hard disk mengalami kegagalan, maka keseluruhan hard disk
akan mengalami inkonsistensi. Teknik pengecekan kesalahan juga pada umumnya
akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa tempat
dan juga harus dibandingkan dengan checksum yang ada. Maka, desain sistem
RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan, sehingga
perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang administrator jaringan
sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya menyediakan fasilitas bagi
para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang diinginkan dan tentunya sesuai
dengan kebutuhan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain untuk terus berjalan, meskipun terjadi
kegagalan. Beberapa hard disk yang mengalami kegagalan tersebut dapat diganti
saat sistem menyala (hot-swap) dan data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem
lainnya mungkin mengharuskan shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya,
RAID sering digunakan dalam sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu
tersedia (highly available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya
beberapa saat saja.
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam komputer server, tetapi
bisa juga digunakan di dalam workstation. Penggunaan di dalam workstation
umumnya digunakan dalam komputer yang digunakan untuk melakukan beberapa
pekerjaan seperti melakukan penyuntingan video/audio.
Sejarah
Pada tahun 1978, Norman Ken Ouchi dari International Business
Machines (IBM) dianugerahi paten Amerika Serikat, dengan nomor 4092732 dengan
judul "System for recovering data stored in failed memory unit." Klaim untuk paten ini
4. menjelaskan mengenai apa yang kemudian dikenal sebagai RAID 5 dengan
penulisan stripe secara penuh. Patennya pada tahun 1978 tersebut juga
menyebutkan bahwa disk mirroring atau duplexing (yang kini dikenal sebagai RAID
1) dan juga perlindungan dengan paritas khusus yang didedikasikan (yang kini
dikenal dengan RAID 4) bisa digunakan, meskipun saat itu belum ada
implementasinya.
Istilah "RAID" pertama kali didefinisikan oleh David A. Patterson, Garth A.
Gibson dan Randy Katz dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat pada
tahun 1987, 9 tahun berselang setelah paten yang dimiliki oleh Norman Ken Ouchi.
Mereka bertiga mempelajari tentang kemungkinan penggunaan dua hard
disk atau lebih agar terlihat sebagai sebuah perangat tunggal oleh sistem yang
menggunakannya, dan kemudian mereka mempublikasikannya ke dalam bentuk
sebuah paper berjudul "A Case for Redundant Arrays of Inexpensive Disks (RAID)"
pada bulan Juni 1988 pada saat konferensi SIGMOD. Spesifikasi tersebut
menyodorkan beberapa purwarupa RAID level, atau kombinasi dari drive-drive
tersebut. Setiap RAID level tersebut secara teoretis memiliki kelebihan dan juga
kekurangannya masing-masing. Satu tahun berselang, implementasi RAID pun
mulai banyak muncul ke permukaan. Sebagian besar implementasi tersebut
memang secara substansial berbeda dengan RAID level yang asli yang dibuat oleh
Patterson dan kawan-kawan, tetapi implementasi tersebut menggunakan nomor
yang sama dengan apa yang ditulis oleh Patterson. Hal ini bisa jadi
membingungkan, sebagai contoh salah satu implementasi RAID 5 dapat berbeda
dari implementasi RAID 5 yang lainnya. RAID 3 dan RAID 4 juga bisa
membingungkan dan sering dipertukarkan, meski pada dasarnya kedua jenis RAID
tersebut berbeda.
Patterson menulis lima buah RAID level di dalam papernya, pada bagian 7 hingga
11, dengan membagi ke dalam beberapa level, sebagai berikut:
RAID level pertama: mirroring
RAID level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming
RAID level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok
disk.
RAID level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
RAID level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada
pengecekan terhadap disk tunggal)
RAID level keenam : Pengembangan terhadap RAID level kelima.
5. 3. Optical Disk
Pengertian Optical Disk - Optical Disk adalah media penyimpanan data
elektronik yang dapat ditulis dan dibaca dengan menggunakan sinar laser bertenaga
rendah. Optical disk pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Kemudian teknologi
ini dipatenkan beberapa tahun kemudian. Perkembangan berikutnya, ditemukan
teknologi optical media untuk data video dalm laser disc yang dikeluarkan oleh
philips, pada tahun 1978.Berlanjut setelah itu, audio compact
disc (CD) dikeluarkan sony pada tahun 1983.
Optic Disk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Menggunakan laser untuk menulis dan membaca data.
b. Dapat digunakan untuk menyimpan data yang volumenya sangat besar.
c. Dapat membaca lebih cepat
Jenis-jenis Optical Disk
Jenis-jenis Optical Disk - Ada beberapa Jenis Optical disk saat ini, dimulai dari CD,
DVD, Blu Ray, hingga saat ini ada yang terbaru dari optical disk yaitu FM DISK.
Berikut penjelasan jenis-jenis Optical Disk.
1. CD (Compact Disc atau Laser Optic Disc)
CD merupakan jenis piringan optic yang pertama kali muncul. Pembacaan dan
penulisan data pada piringan melalui laser. CD berbentuk lingkaran dengan diameter
120 mm serta memiliki libang ditengahnya yang berdiameter 15 mm. kapasitas
penyimpanan CD dapat mencapai 870 Mb yang dapat menyimpan data hingga 99
menit.
6. Contohnya :
· CD-Rom (Compact Disk read only memory) adalah jenis piringan optic yang
mempunyai sifat hanya bisa dibaca. Kapasitas sebuah CD Rom yang berukuran
4,72 inch dapat menampung hingga 640 Mb atau kira-kira 300.000 halamat text.
· CD-R (CD Recordable) merupakan jenis CD yang dapat menyimpan data seperti
halnya disket, namun isinya tidak dapat diubah lagi.
· CD-RW (CD Writetable) merupakan jenis CD yang dapat menyimpan data
namun isinya dapat dihapus dan dapat diganti dengan data yang baru.
2. DVD (Digital Video Disc / Digital Versatile Disc)
DVD adalah merupakan pengembangan dari CD. DVD memiliki kapasitas yang jauh
lebih besar dari pada CD biasa, yaitu sekitar 4,7 – 17 GB. Kemampuan DVD dapat
dilihat dari jenisnya, yaitu :
· Single-side, single layer kapasitas 4,7 GB
· Double-side, single layer kapasitas 8,5 GB
· Single-sided, double layer kapasitas 9,4 GB
· Double-sided, double layer kapasitas 17 GB
3. Blu Ray
Teknologi Blu-ray adalah merupakan format disc optic, yang merupakan
perkembangan dari CD dan DVD. Keunggulan dari blu-ray yaitu pada kapasitas
lapisan-sided Blu-ray disc, dimana lebih besar 35 kali dari CD dan lebih besar lima
kali dari DVD. Kapasitas Blu-Ray disc dual layer memiliki kemampuan menyimpan
data sampai dengan 50 Gb per keping.
7. Selain itu, spesifikasi Blu-ray dalam kecepatan membaca tiga kali lipat lebih cepat
dibandingkan DVD. Ini mengarah ke video kualitas tinggi dan audio jernih, Khusus
yang penting dalam applikasi HDTV.
Teknologi Multi-layering telah disesuaikan dengan kemampuan double Blu-ray disc
dalam aplikasi standar, dan ada versi eksperimental ditampilkan sampai dengan
sepuluh kali lipat peningkatan dalam ruang penyimpanan. Manfaat tambahan Blu-ray
player melalui pemutar DVD termasuk Internet konektivitas untuk men-download
subtitles dan update fitur built-in Java virtual machine.
Blu-ray disc menggunakan ultra-short dengan panjang gelombang laser 405
nanometer, dimana lebih kecil dari pada DVD yang mencapai 650 nanometer.
Dengan begitu, maka bisa menyorot objek dengan presisi lebih tinggi. Hasilnya, data
bisa diikat dengan lebih ketat dan disimpan di ruang yang lebih kecil. Inilah yang
membuat BD mampu menyimpan lebih banyak data meskipun ukuran disknya sama
dengan CD atau DVD.
Blu-ray disc juga memiliki lapisan permukaan yang lebih tipis hanya 0,1mm
dibandingkan HD-DVD yang tebalnya 0,6mm. Dengan begitu, laser bisa
menembakkan data dengan lebih fokus. Untuk read atau write, kecepatan minimal
Blu-ray adalah 1x atau sekitar 36Mbps, jauh dari DVD yang kecepatannya hanya
10Mbps. Dan kabarnya, kecepatan tersebut masih akan digeber hingga 8x atau
288Mbps.
4. Fluorescent Multilayer DISK(FM DISK)
Fluorescent Multilayer Disc (FM Disc) adalah jenis optical disk yang mampu
menampung sampai 140 GB data sekaligus, dengan kecepatan baca data sampai 1
GB per detik.
FM Disc berbeda dengan kepingan yang beredar saat ini. Warnanya tidak
keperakan atau keemasan, melainkan bening seperti sebuah plastik transparan
biasa.
8. · Multilayer
Salah satu keistimewaan adalah banyaknya layer yang ada dalam setiap
kepingan. Masing-masing kepingan memang memiliki lebih dari satu layer atau
lapisan. Bahkan lebih dari 10 lapisan sekaligus. Tepatnya adalah 12 lapisan pada
FM Disc yang dikembangkan pada tahap awal.
· Aplikasi
Banyak sekali aplikasi yang spat menggunakan teknologi ini. Pertama untuk
menyimpan data hiburan seperti Game, Musik, Film dan tentunya untuk menyimpan
data keperjaan. 1 keping FM Disc bisa menmapung lebih dari 10 film DVD.
Sebagai ruang Back-up, sangat cocok karena kapasitasnya yang sangat besar.
Dengan FM Disc kekhawatiran rusak-nya media back-up dapat diminalisasi
walaupun tergores lapisan luarnya.
· Jenis FMD
Ada tiga jenis FM teknologi yang telah selesai dikembangkan:
1. FM Disc ROM
Ini adalah jenis pertama yang akan = diperkenalkan. FM Disc ROM nantinya akan
banyak digunakan untuk kepentingan produksi, baik film maupun pernati lunak.
Dengan kapasitas yang besar kualitas film dapat lebih baik. Karena ini berarti film
akan mengalami lebih sedikit proses kompesi. Sama halnya dengan audio.
Sedangkan untuk peranti lunak, kehadirannya akan sangat berpengaruh khussnya
untuk peranti lunak seperti game dan peranti lunak pendidikan yang umumnya
membuat banyak informasi.
2. FM Disc WORM (Write Once Read Many)
FM Disc WORM disebut juga Rewritable FM Disc adalah kepingan yang dapat diisi
sendiri. Kepingan inilah yang nantinya dipergunakan sebagai media back-up.
Cara penulisannya hampir sama dengan menulis pada rewritable CD, hanya saja
ada sedikit perbedaan pada penambahan material fluorescent. Ada dua metode
penulisan yang digunakan masing-masing terletak pada perbedaan penambahan
element fluorescent-nya.
Denga metode pertama atau yang dikenal dengan metode thermal, material
fluorescent diaplikasikan dari awal. Sedangkan pada metode kedua yang chemical,
material fluorescent diaplikasin pada tahap lanjut.
3. FM Card atau Clear Card
9. FM Card sebenarnya adalah sebuah FM Disc yang dilapisi bagian luar berbentuk
kartu kecil. Kepingan yang ada didalam Clear Card adalah kepingan dengan
diameter 50 mm, atau 5 cm. Model pertama yang dikembangkan adalah dengan 20
lapisan data – 10 GB data serta memiliki densitas recording sebesar 400
Mbytes/cm2.
4. Pita Magnetik
Pita magnetik adalah salah satu alat penyimpanan eksternal yang menggunakan
pita magnetik yang terbuat dari plastik.
karakteristik pita magnetic :
1. Pita magnetik mempunyai kecepatan putar sebesar 18,75-200 inchi per detik.
2. Data yang disimpan dalam magnetik tape umumnya data yang tidak
memerlukan perubahan atau untuk backup data.
3. Kecepatan baca atau mencatat data pada pita tape tergantung model dan
instruksinya, namun dapat diperkirakan antara 15000 sampai 60000 bytes per
detiknya.
4. Pita tape terbuat dari bahan campuran plastik dan ferric oxide.
fingsi pita magnetic :
untuk media penyimpanan
untuk alat input/output
untuk merekam audio, video
peroses penyimpanannya :
- Pada proses penyimpanan atau pembacaan data kepala pita (tape head) harus
menyentuh media, sehingga dapat mempercepat kinerja pita.
- Data pada pita magnetik direkam secara berurutan dengan menggunakan driver
khusus untuk masing-masing jenis pita magnetik. Karena perekaman dilakukan
secara bersamaan, maka untuk mengakses data yang kebetulan terletak di
tengah, driver terpaksa harus memutar gulungan pita, hingga head mencapai
tempat data tersebut. Hal ini membutuhkan waktu relatif lama
5. Pita dan Karakteristik Memori
Sistem memori adalah komponen-komponen elektronik yang perintah - perintah
yang menunggu untuk di eksekusi oleh prosesor, data yang diperlukan oleh instruksi
( perintah ) tersebut dan hasil-hasil dari data yang diproses ( informasi ).
Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum:
1. Lokasi
2. Kapasitas
10. 3. Satuan Transfer
4. Metode Akses
5. Kinerja
6. Tipe Fisik
7. Karakter Fisik
Berikut adalah penjelasannya:
Lokasi
Ada 3 lokasi keberadaan memori dalam sistem komputer: - "CPU" , memori ini built-
in berada dalam CPU ( Mikroprosesor )dan diperlukan untuk semua kegiatan CPU,
memori ini disebut register. Register digunakan sebagai memori sementara dalam
perhitungan maupun pengolahan data dalam prosesor
- "Internal" , memori ini berada di luar chip processor tetapi bersifat internal terhadap
sistem komputer dan diperlukan oleh CPU untuk proses eksekusi (operasi) program,
hingga dapat diakses secara langsung oleh prosesor (CPU) tanpa modul perantara.
Memori internal sering juga disebut sebagai memori primer atau memori utama.
Memori internal biasanya menggunakan media RAM.
- "External" , Memori ini bersifat eksternal terhadap sistem komputer dan tentu saja
berada di luar CPU dan diperlukan untuk menyimpan data atau instruksi secara
permanen. Memori ini, tidak diperlukan di dalam proses eksekusi sehingga tidak
dapat diakses secara langsung oleh prosesor (CPU). Untuk akses memori eksternal
11. ini oleh CPU harus melalui pengontrol/modul I/O. Memori eksternal sering juga
disebut sebagai memori sekunder. Memori ini terdiri atas perangkat storage
peripheral seperti : disk, pita magnetik, dll.
Kapasitas
- Ukuran word
Kapasitas memori internal maupun eksternal biasanya dinyatakan dalam bentuk
byte (1 byte = 8 bit) atau word.
- Jumlah word
Panjang word umumnya 8, 16, 32 bit.
Satuan Transfer
- Word , merupakan satuan “alami” organisasi memori. Ukuran word biasanya sama
dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan panjang
instruksi.
- Block , adalah jumlah bit yang dibaca atau dituliskan ke dalam memori pada suatu
saat. Pada memori eksternal, tranfer data biasanya lebih besar dari suatu word,
Metode Akses
Terdapat 4 jenis pengaksesan satuan data, yaitu:
- Sequential access
Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. Aksesnya
dibuat dalam bentuk urutan linier yang spesifik. Informasi pengalamatan dipakai
untuk memisahkan record-record dan untuk membantu proses pencarian.
Mekanisme baca/tulis digunakan secara bersama (shared read/write mechanism),
dengan cara berjalan menuju lokasi yang diinginkan untuk mengeluarkan record.
Waktu access record sangat bervariasi.
Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetik.
- Direct access
12. Seperti sequential access, direct access juga menggunaka shared read/write
mechanism, tetapi setiap blok dan record memiliki alamat yang unik berdasarkan
lokasi fisik. Aksesnya dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general
vicinity) untuk mencapai lokasi akhir. Waktu aksesnya pun bervariasi. Contoh direct
access adalah akses pada disk.
- Random access
Setiap lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta dialamati secara
langsung. Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan
akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah sistem
memori utama.
- Associative access
Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan
alamatnya. Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya
sendiri. Waktu pencariannya pun tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi
atau pola access sebelumnya. Contoh associative access adalah memori cache.
Kinerja
Ada 3 buah parameter untuk kinerja sistem memori, yaitu : - Access time (Waktu
Akses)
Bagi RAM, waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi
baca atau tulis. Sedangkan bagi non RAM, waktu akses adalah waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu
- Cycle time (Waktu Siklus)
Waktu siklus adalah waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal
hilang dari saluran sinyal atau untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca
secara destruktif.
- Transfer rate (Laju Pemindahan)
Transfer rate adalah kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari
unit memori. Bagi RAM, transfer rate sama dengan 1/(waktu siklus).
Sedangkan bagi non-RAM berlaku persamaan sebagai berikut :
TN = Waktu rata-rata untuk membaca / menulis sejumlah N bit.
13. TA = Waktu akses rata-rata
N = Jumlah bit
R = Kecepatan transfer, dalam bit per detik (bps)
Tipe Fisik
- Semikonduktor
Memori ini memakai teknologi LSI atau VLSI (very large scale integration). Memori
ini banyak digunakan untuk memori internal misalnya RAM.
- Magnetik
Memori ini banyak digunakan untuk memori eksternal yaitu untuk disk atau pita
magnetik.
Karakter Fisik - Volatile dan Non-volatile
Pada memori volatile, informasi akan rusak secara alami atau hilang bila daya
listriknya dimatikan. Selain itu, pada memori non-volatile, sekali informasi direkam
akan tetap berada di sana tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan
perubahan. Pada memori ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan
informasi tersebut. Memori permukaan magnetik adalah non volatile. Memori
semikonduktor dapat berupa volatile atau non volatile.
- Erasable dan Non-erasable
Erasable artinya isi memori dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain. Memori
semikonduktor yang tidak terhapuskan dan non volatile adalah ROM.