Dokumen tersebut merangkum hasil survei keanekaragaman ikan di Waduk Cirata. Survei menemukan 14 jenis ikan, terdapat 3-4 jenis ikan asli yang masih terdapat di setiap zona. Sebagian besar jenis ikan berasal dari introduksi. Indeks keanekaragaman rendah karena dominasi 2 jenis ikan introduksi.
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Waduk serbaguna
• Memiliki biodiversity akuatik yang beragam
• Keragaman jenis ikan asli menurun
Tujuan
• Karakteristik Waduk Cirata dalam persfektif ekologi;
• Keanekaramanan hayati ikan yang ada di Waduk Cirata, dan;
• Memperoleh peta sebaran ikan yang dilarang, dilindungi dan
invasif (JADDI) di Waduk Cirata
Output
• Peta sebar JADDI di lokasi perairan umum Waduk Cirata
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I I Bandung
3. PENDEKATAN STUDY
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung
Hidromorfometrik waduk :
a. luas area 7.111 Ha
b. luas genangan 6.200 Ha
c. daya tampung 2.165 juta m3
d. Kedalaman mak 106 m
e. Topografi berbeda-beda
f. Sumber air di pasok 15 Sungai
g. Dibagi 3 zona perairan
Pencemaran :
a. Tercemarnya DAS Citarum
(limbah domesti, industri dan
limpasan)
b. Limbah pakan KJA
c. Eutrofikasi
d. Hilangnya habitat
e. Berkurangnya keanekaragaman
hayati ikan
5. METODOLOGI
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung
LOKASI DAN
WAKTU
WADUK CIRATA
A. ZONA I (BANDUNG BARAT)
B. ZONA II (PURWAKARTA)
C. ZONA III (CIANJUR)
2 AGUSTUS 2015
ZONA I, 3 LOKASI, 5 ULANGAN
ZONA II, 3 LOKASI 5 ULANGAN
ZONA III, 3 LOKASI 5 ULANGAN
ALAT DAN
BAHAN
A. ALAT DOKUMENTASI
B. ALAT TULIS
C. ALAT UKUR KUALITAS AIR
D. ALAT TANGKAP IKAN
A. IKAN SAMPEL
B. SAMPEL AIR
C. FORMALIN 10%
D. FORMULIR SURVEY LAPANGAN
6. METODOLOGI
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung
A.
DIRECT OBSERVATION
[ MENGAMBIL DATA
LANGSUNG DAN
MENGUMPULKAN HASIL
TANGKAPAN NELAYAN]
B. WAWANCARA DAN STUDI
LITERATUR
A.
INDEKS KEANEKARAGAMAN
B.
INDEKS KESERAGAMAN
C.
INDEKS DOMINANSI
7. IKAN ASLI (ENDEMIK)
LELE (Clarias batrachus) hasil pancingan,
informasi dari nelayan setempat ikan lele
lokal sudah jarang didapatkan
HAMPALA (Hampala macrolepidota) tidak
ditemukan pada saat pengamatan.
Informasinya sudah jarang didapatkan
BAUNG (Hemibagrus nemurus) tidak
ditemukan di alam, namun spesies
didapatkan dari hasil budidaya KJA
GENGGEHEK (Mystacoleucus marginatus)
ditemukan di waduk, hasil tangkapan
nelayan setempat menggunakan jaring
insang, namun informasinya ikan sudah
jarang didapatkan
KABOGERAN (Mystus nigriceps ) tidak
ditemukan di waduk, informasi nelayan
setempat sudah jarang didapatkan
namun masih ada sekali-sekali
tertangkap jaring
LEMPUK (Ompok bimaculatus) tidak
ditemukan di waduk, informasi nelayan
setempat, ikan sudah jarang didapatkan
BEUNTEUR (Puntius binotatus )
ditemukan di waduk hasil tangkapan
menggunakan jaring bagan, namun
informasi nelayan setempat ikan
beunteur ini sudah jarang didapatkan
LALAWAK (Puntius Bramoides)
ditemukan di waduk hasil tangkapan
jaring lempar, informasi nelayan
setempat, ikan sudah jarang didapatkan
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung
8. IKAN INTRODUKSI
OSKAR, RED DEVIL (Amphilophus citrinellus ) banyak ditemukan di waduk,
dengan berbagai ukuran dan jenis warna. ditangkap dengan jaring, jala, pancing
maupun jaring bagan. Keberadaannya di alam (waduk) cukup tinggi
MAS (Cyprinus Carpio) ditemukan di waduk, dengan berbagai ukuran. Ikan
ditangkap dengan jaring dan pancing. Keberadaannya di alam (waduk) cukup tinggi
GOLSOM (Hemichromis elongatus) banyak ditemukan di waduk, dengan berbagai
ukuran. Ikan ditangkap dengan jaring dan pancing. Keberadaannya di alam (waduk)
sangat tinggi.
MUJAIR (Oreochromis mossambicus ) ditemukan di waduk. Ikan ditangkap dengan
jaring insang. Keberadaannya di alam (waduk) sangat rendah.
NILA (Nila tilapia) spesies banyak ditemukan di waduk, dengan berbagai ukuran.
Ikan banyak ditangkap dengan jaring, pancing maupun jaring bagan.
Keberadaannya di alam (waduk) cukup tinggi
NILEM (Osteochilus vittatus) ditemukan di waduk, hasil dari tangkapan dengan
menggunakan jaring ampar. Keberadaanya di waduk sudah jarang ditemukan
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung
9. IKAN INTRODUKSI
BETUTU (Oxyeleotris marrmorata) ditemukan di waduk, hasil dari tangkapan
dengan menggunakan jaring ampar. Keberadaanya di waduk masih sering
ditemukan.
PATIN (Pangasinadon hypophthalmus) ditemukan di waduk, hasil dari tangkapan
dengan menggunakan jaring ampar. Keberadaanya di waduk masih sering
ditemukan
MARINIR (Parachromis managuensis ) ditemukan di waduk, hasil dari tangkapan
dengan menggunakan kail pancing dan jaring insang. Keberadaanna di waduk
masih sering ditemukan.
PEPETEK/KACA (Purambassis siamensis ) banyak ditemukan di waduk, hasil dari
tangkapan dengan menggunakan jaring bagan. Keberadaanna di waduk masih
cukup banyak ditemukan.
SAPU SAPU (Pterygoplichthys pardalis ) banyak ditemukan di waduk, hasil dari
tangkapan dengan menggunakan kail pancing dan jaring. Keberadaanna di waduk
masih sering ditemukan
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung
10. KOMPOSISI HASIL SAMPLING DAN PENDATAAN
HASIL TANGKAPAN NELAYAN TEMPATAN
No Nama Latin Nama Lokal
Zona
Jumlah %
I II III
1 Amphilophus citrinellus Oskar/Red Devil 9 7 5 21 9.29
2 Clarias batrachus Lele 1 - 1 2 0.88
3 Cyclocheilichthys apogon Corencang/Seren - - - - -
4 Cyprinus carpio Mas 17 12 8 37 16.37
5 Hampala macrolepidota Hampal - - - - -
6 Hemibagrus nemurus Tagih/Baung - - - - -
7 Hemichromis elongatus Golsom 24 14 12 50 22.12
8 Mystacoleucus marginatus Genggehek - - - - -
9 Mystus nigriceps Kebogerang - - - - -
10 Ompok bimaculatus Lempuk - - - - -
11 Oreochromis mossambicus Mujair 1 - 2 3 1.33
12 Oreochromis niloticus Nila 11 9 11 31 13.72
13 Osteochilus vittatus Nilem - 1 2 3 1.33
14 Oxyeleotris marmorata Betutu 1 - 3 4 1.77
15 Pangasianodon hypophthalmus Patin 4 6 7 17 7.52
16 Parachromis managuensis Marinir 2 5 5 12 5.31
17 Parambassis siamensis Kaca/Pepetek - - 27 27 11.95
18 Pterygoplichthys pardalis Sapu sapu 3 2 1 6 2.65
19 Puntius binotatus Beunteur 4 3 2 9 3.98
20 Puntius bramoides Lalawak 1 2 1 4 1.77
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung
11. PETA SEBARAN JADDI DI WADUK CIRATA
Zona II (Purwakarta) :
Ikan yang
teridentifikasi:
1. Oskar/Red Devil
2. Lele
3. Mas
4. Golsom
5. Mujair
6. Nila
7. Nilem
8. Betutu
9. Patin
10. Marinir
11. Sapu sapu
12. Beunteur
13. Lalawak
Jumlah spesies
endemik:
3 Spesies
Jumlah spesies
invasif:
9 spesies
Zona III (Cianjur) :
Ikan yang
teridentifikasi:
1. Oskar/Red Devil
2. Mas
3. Golsom
4. Nila
5. Nilem
6. Patin
7. Marinir
8. Sapu sapu
9. Beunteur
10. Lalawak
Jumlah spesies
endemik:
2 spesies
Jumlah spesies
invasif:
8 spesies
Zona I (Bandung Barat) :
Ikan yang teridentifikasi:
1. Oskar/Red Devil 6. Lele
2. Mas 7. Golsom
3. Mujair 8. Nila
4. Nilem 9. Betutu
5. Patin 10.Marinir
6. Kaca/Pepetek 11. Sapu sapu
7. Beunteur 12.Lalawak
Jumlah spesies endemik: 3 spesies
Jumlah spesies invasif: 11 spesies
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung
12. KESIMPULAN
• Ditemukan sebanyak 14 jenis ikan :
• Oskar/Red Devil (Amphilophus
citrinellus),
• Lele (Clarias batrachus),
• Mas (Cyprinus carpio),
• Golsom (Hemichromis elongatus),
• Mujair (Oreochromis
mossambicus),
• Nila (Oreochromis niloticus),
• Nilem (Osteochilus vittatus),
• Betutu (Oxyeleotris marmorata),
• Patin (Pangasianodon
hypophthalmus),
• Marinir (Parachromis
managuensis),
• Kaca/Pepetek (Parambassis
siamensis),
• Beunteur (Puntius binotatus) dan
• Lalawak (Puntius bramoides).
• Penghitungan Indeks :
• Keanekaragaman jenis (H’)
adalah 0.0261, tergolong
rendah karena nilainya berada
dibawah 2.30
• Keseragaman (E) adalah 1.000,
tergolong kecil dengan
komunitas tertekan
• Dominansi (C) adalah 0.3010,
tergolong tinggi dan sangat
mendominasi karena ada
spesies ikan yang
mendominasi di perairan yaitu
ikan Glosom dan ikan Mas.
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas II Bandung