SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
FILSAFAT DANFILSAFAT DAN
ILMUILMU
PENGETAHUANPENGETAHUAN
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Sampai Abad XVSampai Abad XV
• Sampai pengunjung abad 15 wacana mendalam
mengenai filsafat dan ilmu pengetahuan tidak
dibedakan, karena setiap wacana mengenai
apapun disebut filsafat.
• Alasannya, pertama, bahwa pada umumnya
wacana itu berdasar logika, kemampuan orang
berfikir secara lurus, meski untuk bidang ilmu
pengetahuan , wacana tersebut dinilai kurang
memadai.
• Kedua, wacana tersebut dilakukan secara
mendalam dan mendasar sehingga dapat
melampauhi pembicaraan ilmiyah yang
berdasarkan asumsi-asumsi.
Antara Pengetahuan danAntara Pengetahuan dan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
• Tidak ada perbedaan secara prinsip karena ilmu
pengetahuan hanya memberi tekanan pada ilmu,
ialah dalam sisi sistimatika, reliabilitas dan
validitas. Dan memang perlu dibedakan antara
pengetahuan dengan ilmu pengetahuan, karena
ada syarat-syarat yang mesti dipenuhi suatu
pengetahuan disebut ilmiyah.
• Persoalannya sampai seberapa jauh kebenaran
ilmu pengetahuan dapat dipercaya? Untuk
menjawab pertanyaan itu, maka perlu
dikonfrontasikan dengan filsafat.
Perbedaan dan PersamaanPerbedaan dan Persamaan
antara ilmu dan filsafatantara ilmu dan filsafat
• Ilmu pengetahuan meliputi: suatu
keadaan seseorang yang memiliki
kecakapan untuk mengetahui secara
tersusun (sistimatis), yang mencakup
suatu aksi atau tindakan, dan suatu
usaha. Artinya seorang ilmuwan tertentu
harus sanggup menggunakan pengertian-
pengertian ilmu pengetahuan, yaitu
sanggup berfikir dan berbuat atas dasar
ilmu pengetahuan tersebut. Penelitian
menuntut kecakapan tersebut.
• Jadi ilmu pengetahuan itu merupakan
pengetahuan yang tersusun dari rumusan
pendapat-pendapat tertentu. Suatu aksi atau
usaha yang menuai hasil dari usaha tersebut.
Adapun usaha dan hasilnya tersusun atau
sistimatis, reliabel dan valid.
• Diketahui bahwa pengetahuan timbul
berdasarkan persoalan. Setiap ilmu menghadapi
pokok persoalan tertentu sehingga melahirkan
sekelompok persoalan. Kelompok persoalan itu
merupakan sesuatu keseluruhan berdasarkan
pokok persoalan tersebut.
• Suatu disebut keseluruhan jika tersusun,
yaitu menunjukkan struktur atau
hubungan –hubungan tertentu.
• Berdasar uraian diatas dapat disimpulkan
ilmu pengetahuan ialah usaha mencapai
dan merumuskan sejumlah pendapat yang
tersusun sekitar keseluruhan persoalan.
Dari aspek ini ada kesamaan antara ilmu
dan filsafat, artinya baik ilmu dan filsafat
menghadapi suatu keseluruhan persoalan
atau problematika yang dihadapi manusia.
• Adapun usaha untuk menyelesaikan
masalah-masalah tersebut merupakan
usaha yang dirumuskan dalam metode
tertentu.Kelak diketahui metode itu
memegang peranan penting yang
membedakan antara ilmu dengan filsafat.
• Menuntut ilmu merupakan usaha atau
kecerdasan intelektual, sedang filsafat
menuntut penghayatan eksistensial, yaitu
keyakinan yang didukung segenap jiwa
dan raga orang yang berfilsafat.
• Baik ilmu maupun filsafat, keduanya mengha-
silkan pengetahuan.
• Sebagian orang memandang dari segi obyek
materianya filsafat itu sebagai suatu ilmu yang
mencakup segenap ilmu lainnya, namun dari segi
obyek formalnya kedua jelas berbeda.
• Contoh: ilmu alam, ilmu kimia dan ilmu hayat
mempelajari alam tapi tidak mempersoalkan
hakekat alam, yang itu menjadi obyek kajian
filsafat. Psikologi, sosiologi dan sejarah
mempelajari manusia dari berbagai sudut, tapi
tak mempersoalkan hakekat manusia, yang itu
menjadi kajian filsafat.
• Meskipun hakikat alam dan hakikat
manusia, pada asasnya merupakan
hakikat segala sesuatu yang tidak
dipelajari berbagai ilmu, namun
pandangan tentang hakekat sesuatu (hasil
kajian filsafat tersebut) mendasari
pendapat dalam berbagai bidang ilmu.
Misalnya, ilmu alam mendasarkan segenap
pendapatnya atas adanya hukum
kausalitas atau sebab akibat.
• Dalam filsafat hakikat kausalitas itu sendiri
menjadi masalah. Masalah filsafati
menghasilkan anggapan dasar (postulat)
terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Misalnya, manusia sebagai kesatuan
psikofisis merupakan suatu postulat bagi
psikologi, yakni bahwa pendapat tersebut
bukan pendapat psikologis dan bukan hasil
pembuktian psikologis melainkan
pendapat filsafat yang mendasari
psikologis.
Klasifikasi IlmuKlasifikasi Ilmu
PengetahuanPengetahuan
• Ilmu pengetahuan digolongkan menurut jenis tertentu,
itulah yang dimaksud pengklasifikasian ilmu bisa dilihat
berdasar hubungan dengan subyek dan juga berdasar
obyek.
• Klasifikasi berdasar subyek antara lain disampaikan oleh
Francis Bacon, yaitu daya manusia untuk mengetahui
sesuatu, ilmu diklasifikasikan:
• 1. Ilmu pengetahuan ingatan, seperti sejarah yang
membicarakan masalah atau kejadian masa lalu,
dimanfaatkan untuk masa depan.
• 2. Ilmu pengetahuan khayal, seperti kesusastraan yang
membicarakan kejadian-kejadian dalam dunia khayal,
meskipun berdasar dan untuk keperluan dunia nyata.
• 3. Ilmu pengetahuan akal, seperti filsafat yang umumnya
dalam pembahasannya mengandalkan logika dan
kemampuan berfikir.
• Klasifikasi berdasar obyek: Auguste
Comte mendasarkan klasifikasinya
berdasar obyek material yaitu: ilmu
pasti/matema-tika, ilmu falak/astronomi,
ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat/biologi
dan ilmu sosiologi.Menurut Comte, itulah
deretan yang termasuk ilmu fundamental,
dalam artian ilmu lain dapat dikembalikan
satu diantara ilmu-ilmu tersebut diatas.
• Ilmu pengetahuan itu berkembang
menurut tiga taraf, yakni berturut-
turut dari taraf teologis, metafisis
dan positif (ilmiyah).
• Dalam perkembangannya, ke enam
jenis ilmu pengetahuan tersebut
berkembang sesuai deret urutannya.
Misalnya, ilmu alam lebih dahulu
berkembang daripada sosiologi.
• Klasifikasi berdasar metode: Wilhelm
Windelband mengklasifikasikan ilmu berdasar
metode. Misalnya, ilmu pengetahuan alam dan
ilmu pengetahuan sejarah obyeknya sama atau
satu yaitu kenyataan. Yang membedakan adalah
metode yang dipakai yang satu disebut nomotetis
(monisme) dan yang kedua disebut ideografis.
Nomotetis berhubungan dengan norma/hukum
yaitu mencari sesuatu yang bersifat umum
(generalisasi) yang dapat diulang dengan
eksperimen sehingga dapat diramalkan.
• Sedang metode ideografis tertuju pada hal
yang sifatnya individual atau tidak umum,
tapi menuju individualisasi, serta yang
hanya terjadi sekali atau bersifat einmalig,
artinya tidak dapat diulangi dan tidak
dapat diduga atau diramalkan. Metode ini
tidak mungkin tertuju pada hukum yang
umum, tetapi semata-mata suatu usaha
untuk melukiskan gagasan atau ide dari
obyek (ideografis).
• Klasifikasi pada masa kini: Ilmu
pengetahuan diklasifikasikan menjadi
dua jenis: Ilmu pengetahuan apriori
(rasional) dan ilmu pengetahuan
aposteriori (empiris)yang terbagi
menjadi dua yaitu ilmu pengetahuan
alam dan ilmu pengetahuan rohani.

More Related Content

What's hot

Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatSusi Yanti
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiFathur Rohman
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Ikha Mardiyah
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjilahmad sururi
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat LBB. Mr. Q
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Rika Ceriia
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode InduksiRadyastuti
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordkurniawanbudi96
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
TEORI BELAJAR SIBERNETIKTEORI BELAJAR SIBERNETIK
TEORI BELAJAR SIBERNETIKVan Doken
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuWarnet Raha
 
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitianmakalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitiananggi syahputra
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5dayurikaperdana19
 
Pancasila dasar pengembangan ilmu
Pancasila dasar pengembangan ilmuPancasila dasar pengembangan ilmu
Pancasila dasar pengembangan ilmufarahazizh
 

What's hot (20)

Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat
Konsep Filsafat dan Dasar Berfikir Filsafat
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]Ppt silogisme.pptx [autosaved]
Ppt silogisme.pptx [autosaved]
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem EtikaSumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
Sumber Historis, Sosiologis, Politis Pancasila sebagai Sistem Etika
 
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
TEORI BELAJAR SIBERNETIKTEORI BELAJAR SIBERNETIK
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitianmakalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
 
Pancasila dasar pengembangan ilmu
Pancasila dasar pengembangan ilmuPancasila dasar pengembangan ilmu
Pancasila dasar pengembangan ilmu
 
Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah Makalah Karya Ilmiah
Makalah Karya Ilmiah
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 

Similar to Filsafat dan-ilmu-p.91

tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Sbaguspw12
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmuoktavianidiann
 
Filsafat dan Ilmu.ppt
Filsafat dan Ilmu.pptFilsafat dan Ilmu.ppt
Filsafat dan Ilmu.pptYusufRauf2
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWDjoko Adi Walujo
 
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2Amas Imania Fadlie
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Tugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MS
Tugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MSTugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MS
Tugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MSNur Rochmatus
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaantrysnokoe
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu Ram Dhany
 
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuKristinaMala
 
Pengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafatPengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafatmonalisaibrahim
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdfimamdaulay
 
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.EcKUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.EcAyuRia4
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxbungashoumizahro
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuClaudiaPrisila
 
Bahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaBahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaRain Sualang
 

Similar to Filsafat dan-ilmu-p.91 (20)

tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
 
P
PP
P
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
 
Filsafat dan Ilmu.ppt
Filsafat dan Ilmu.pptFilsafat dan Ilmu.ppt
Filsafat dan Ilmu.ppt
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
Science and Knowledge
Science and KnowledgeScience and Knowledge
Science and Knowledge
 
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
KUMPULAN PPT PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 2
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Tugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MS
Tugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MSTugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MS
Tugas filsafat - Dr. sigit sardjono,MS
 
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaanMakalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
Makalah aspek2 ontologis ilmu pengetahuaan
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
 
Pengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafatPengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafat
 
Ilmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agamaIlmu, filsafat, dan agama
Ilmu, filsafat, dan agama
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
 
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.EcKUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
KUMPULAN MAKALAH FILSAFAT ILMU oleh Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmuKumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas membuat makalah pengantar filsafat ilmu
 
Bahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaBahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowa
 

More from HIMA KS FISIP UNPAD (20)

Rca
RcaRca
Rca
 
Persos
PersosPersos
Persos
 
Scenario planning
Scenario planningScenario planning
Scenario planning
 
Instrumen perencanaan
Instrumen perencanaanInstrumen perencanaan
Instrumen perencanaan
 
Relevansi stukep kessos
Relevansi stukep kessosRelevansi stukep kessos
Relevansi stukep kessos
 
Perkawinan
PerkawinanPerkawinan
Perkawinan
 
Mortalitas
MortalitasMortalitas
Mortalitas
 
Fertilitas
FertilitasFertilitas
Fertilitas
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
 
3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia
 
2. pengantar konsep ham
2. pengantar konsep ham2. pengantar konsep ham
2. pengantar konsep ham
 
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
1. pertimbangan filosofis peraturan tentang hak asasi manusia
 
Menyusun out line bab ii
Menyusun out line bab iiMenyusun out line bab ii
Menyusun out line bab ii
 
Kasus skripsi
Kasus skripsiKasus skripsi
Kasus skripsi
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
 
5 6.proses penelitian
5 6.proses penelitian5 6.proses penelitian
5 6.proses penelitian
 
Sistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ksSistematika penulisan skripsi ks
Sistematika penulisan skripsi ks
 
Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012Proposal penelitian 2012
Proposal penelitian 2012
 
Perancangan program
Perancangan programPerancangan program
Perancangan program
 

Filsafat dan-ilmu-p.91

  • 2. Sampai Abad XVSampai Abad XV • Sampai pengunjung abad 15 wacana mendalam mengenai filsafat dan ilmu pengetahuan tidak dibedakan, karena setiap wacana mengenai apapun disebut filsafat. • Alasannya, pertama, bahwa pada umumnya wacana itu berdasar logika, kemampuan orang berfikir secara lurus, meski untuk bidang ilmu pengetahuan , wacana tersebut dinilai kurang memadai. • Kedua, wacana tersebut dilakukan secara mendalam dan mendasar sehingga dapat melampauhi pembicaraan ilmiyah yang berdasarkan asumsi-asumsi.
  • 3. Antara Pengetahuan danAntara Pengetahuan dan Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan • Tidak ada perbedaan secara prinsip karena ilmu pengetahuan hanya memberi tekanan pada ilmu, ialah dalam sisi sistimatika, reliabilitas dan validitas. Dan memang perlu dibedakan antara pengetahuan dengan ilmu pengetahuan, karena ada syarat-syarat yang mesti dipenuhi suatu pengetahuan disebut ilmiyah. • Persoalannya sampai seberapa jauh kebenaran ilmu pengetahuan dapat dipercaya? Untuk menjawab pertanyaan itu, maka perlu dikonfrontasikan dengan filsafat.
  • 4. Perbedaan dan PersamaanPerbedaan dan Persamaan antara ilmu dan filsafatantara ilmu dan filsafat • Ilmu pengetahuan meliputi: suatu keadaan seseorang yang memiliki kecakapan untuk mengetahui secara tersusun (sistimatis), yang mencakup suatu aksi atau tindakan, dan suatu usaha. Artinya seorang ilmuwan tertentu harus sanggup menggunakan pengertian- pengertian ilmu pengetahuan, yaitu sanggup berfikir dan berbuat atas dasar ilmu pengetahuan tersebut. Penelitian menuntut kecakapan tersebut.
  • 5. • Jadi ilmu pengetahuan itu merupakan pengetahuan yang tersusun dari rumusan pendapat-pendapat tertentu. Suatu aksi atau usaha yang menuai hasil dari usaha tersebut. Adapun usaha dan hasilnya tersusun atau sistimatis, reliabel dan valid. • Diketahui bahwa pengetahuan timbul berdasarkan persoalan. Setiap ilmu menghadapi pokok persoalan tertentu sehingga melahirkan sekelompok persoalan. Kelompok persoalan itu merupakan sesuatu keseluruhan berdasarkan pokok persoalan tersebut.
  • 6. • Suatu disebut keseluruhan jika tersusun, yaitu menunjukkan struktur atau hubungan –hubungan tertentu. • Berdasar uraian diatas dapat disimpulkan ilmu pengetahuan ialah usaha mencapai dan merumuskan sejumlah pendapat yang tersusun sekitar keseluruhan persoalan. Dari aspek ini ada kesamaan antara ilmu dan filsafat, artinya baik ilmu dan filsafat menghadapi suatu keseluruhan persoalan atau problematika yang dihadapi manusia.
  • 7. • Adapun usaha untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut merupakan usaha yang dirumuskan dalam metode tertentu.Kelak diketahui metode itu memegang peranan penting yang membedakan antara ilmu dengan filsafat. • Menuntut ilmu merupakan usaha atau kecerdasan intelektual, sedang filsafat menuntut penghayatan eksistensial, yaitu keyakinan yang didukung segenap jiwa dan raga orang yang berfilsafat.
  • 8. • Baik ilmu maupun filsafat, keduanya mengha- silkan pengetahuan. • Sebagian orang memandang dari segi obyek materianya filsafat itu sebagai suatu ilmu yang mencakup segenap ilmu lainnya, namun dari segi obyek formalnya kedua jelas berbeda. • Contoh: ilmu alam, ilmu kimia dan ilmu hayat mempelajari alam tapi tidak mempersoalkan hakekat alam, yang itu menjadi obyek kajian filsafat. Psikologi, sosiologi dan sejarah mempelajari manusia dari berbagai sudut, tapi tak mempersoalkan hakekat manusia, yang itu menjadi kajian filsafat.
  • 9. • Meskipun hakikat alam dan hakikat manusia, pada asasnya merupakan hakikat segala sesuatu yang tidak dipelajari berbagai ilmu, namun pandangan tentang hakekat sesuatu (hasil kajian filsafat tersebut) mendasari pendapat dalam berbagai bidang ilmu. Misalnya, ilmu alam mendasarkan segenap pendapatnya atas adanya hukum kausalitas atau sebab akibat.
  • 10. • Dalam filsafat hakikat kausalitas itu sendiri menjadi masalah. Masalah filsafati menghasilkan anggapan dasar (postulat) terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. Misalnya, manusia sebagai kesatuan psikofisis merupakan suatu postulat bagi psikologi, yakni bahwa pendapat tersebut bukan pendapat psikologis dan bukan hasil pembuktian psikologis melainkan pendapat filsafat yang mendasari psikologis.
  • 11. Klasifikasi IlmuKlasifikasi Ilmu PengetahuanPengetahuan • Ilmu pengetahuan digolongkan menurut jenis tertentu, itulah yang dimaksud pengklasifikasian ilmu bisa dilihat berdasar hubungan dengan subyek dan juga berdasar obyek. • Klasifikasi berdasar subyek antara lain disampaikan oleh Francis Bacon, yaitu daya manusia untuk mengetahui sesuatu, ilmu diklasifikasikan: • 1. Ilmu pengetahuan ingatan, seperti sejarah yang membicarakan masalah atau kejadian masa lalu, dimanfaatkan untuk masa depan. • 2. Ilmu pengetahuan khayal, seperti kesusastraan yang membicarakan kejadian-kejadian dalam dunia khayal, meskipun berdasar dan untuk keperluan dunia nyata. • 3. Ilmu pengetahuan akal, seperti filsafat yang umumnya dalam pembahasannya mengandalkan logika dan kemampuan berfikir.
  • 12. • Klasifikasi berdasar obyek: Auguste Comte mendasarkan klasifikasinya berdasar obyek material yaitu: ilmu pasti/matema-tika, ilmu falak/astronomi, ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu hayat/biologi dan ilmu sosiologi.Menurut Comte, itulah deretan yang termasuk ilmu fundamental, dalam artian ilmu lain dapat dikembalikan satu diantara ilmu-ilmu tersebut diatas.
  • 13. • Ilmu pengetahuan itu berkembang menurut tiga taraf, yakni berturut- turut dari taraf teologis, metafisis dan positif (ilmiyah). • Dalam perkembangannya, ke enam jenis ilmu pengetahuan tersebut berkembang sesuai deret urutannya. Misalnya, ilmu alam lebih dahulu berkembang daripada sosiologi.
  • 14. • Klasifikasi berdasar metode: Wilhelm Windelband mengklasifikasikan ilmu berdasar metode. Misalnya, ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sejarah obyeknya sama atau satu yaitu kenyataan. Yang membedakan adalah metode yang dipakai yang satu disebut nomotetis (monisme) dan yang kedua disebut ideografis. Nomotetis berhubungan dengan norma/hukum yaitu mencari sesuatu yang bersifat umum (generalisasi) yang dapat diulang dengan eksperimen sehingga dapat diramalkan.
  • 15. • Sedang metode ideografis tertuju pada hal yang sifatnya individual atau tidak umum, tapi menuju individualisasi, serta yang hanya terjadi sekali atau bersifat einmalig, artinya tidak dapat diulangi dan tidak dapat diduga atau diramalkan. Metode ini tidak mungkin tertuju pada hukum yang umum, tetapi semata-mata suatu usaha untuk melukiskan gagasan atau ide dari obyek (ideografis).
  • 16. • Klasifikasi pada masa kini: Ilmu pengetahuan diklasifikasikan menjadi dua jenis: Ilmu pengetahuan apriori (rasional) dan ilmu pengetahuan aposteriori (empiris)yang terbagi menjadi dua yaitu ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan rohani.