Dokumen tersebut membahas tentang teori sensorik stimulasi dan pembelajaran eksperiential. Teori sensorik stimulasi menyatakan bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika indera-inderanya dirangsang, seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa. Pembelajaran eksperiential melibatkan siklus observasi, refleksi, konseptualisasi, dan eksperimen.
2. Teori Sensorik Stimulasi memiliki premis dasar bahwa belajar
yang efektif ketika indera distimulasi/ dirangsang.
Laird (1985) mengutip hasil penelitian yang menyatakan bahwa
sebagian besar yang dimiliki orang dewasa dipelajari melalui
melihat (75%). Mendengar adalah cara yang paling efektif
selanjutnya (kira-kira 13%) dan indera lain sentuhan, penciuman,
dan rasa menjelaskan (12%) dari apa yang kita ketahui.
Teori ini menyatakan jika multi indera dirangsang, maka
pembelajaran yang lebih besar terjadi.
3. Stimulasi indera diperoleh melalui :
1. Aneka Warna
2. Tingkat Volume
3. Pernyataan Yang Kuat
4. Fakta Yang Disajikan Secara Visual
5. Penggunaan Aneka Teknik dan Media
4. Merupakan Penguatan Teori, teori ini dikembangkan oleh aliran
psikologi behaviorist , oleh B.F Skinner. Skinner percaya bahwa
perilaku merupakan fungsi dari konsekuensinya.
Penguatan Positif adalah berupa penghargaan yang meliputi
penguatan verbal. Ex : “Hebat”, “Pemberian penghargaan yang
kongkret seperti pemberian sertifikat”.
Penguatan Negatif adalah pembebasan dari situasi – situasi yang
tidak menyenangkan. Ex : “jika mengepel merupakan hal yang tidak
menyenangkan, anak bisa dibebaskan jika dia mengerjakan solat
lima waktu”.
5.
6.
7.
8. EKSPERIENTIAL LEARNING
Pengalaman Kongkrit
Mempraktikkan
SIKLUS
PEMBELAJARAN
EXSPERIENTAL
KOHL
Observasi
Reflektif
Secara Objectif
Menganalisis Hasil
Konseptualisasi Abstrak
Meninjau Ulang
Pemahaman Konsep Anda
Eksperimentasi
Aktif
Bereksperimen untuk
mendapatkan solusi