Dokumen tersebut merupakan gurindam yang berisi nasihat-nasihat untuk mengenal karakter seseorang. Beberapa petuah yang disampaikan adalah untuk mengetahui kemuliaan seseorang lihatlah perilakunya, orang yang berilmu akan terus belajar tanpa lelah, dan orang baik dapat dilihat saat berinteraksi dengan masyarakat.
3. Jika hendak mengenal orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang berbahagia,
Sangat memelihara yang sia-sia,
Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia,
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
Bertanya dan belajar tiadalah jemu,
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal,
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai,
4. Jika hendak mengenal orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa
Makna : orang yang mulia dan berbangsa
dapat kita lihat dari perilaku dan tutur
katanya. Orang yang memiliki jiwa kebangsaan
yang baik akan tercermin melalui tingkah laku
dan cara ia berbicara dengan orang lain.
5. Hubungan dengan masa kini
Petuah ini masih berlaku hingga sekarang
karena masih terdapat orang yang menjaga
perilaku dan perkataannya.
Jika petuah ini dilanggar maka orang yang
melanggar akan mendapatkan sanksi
dimasyarakat seperti cemoohan dan lain
sebagainya
6. Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Makna : orang yang bahagia adalah orang
yang berhemat dan tidak melakukan
perbuatan yang sia-sia.Mereka selalu berpikir
panjang ketika ingin melakukan sesuatu dan
tidak membuang sesuatu yang berharga.
7. Hubungan masa kini
Petuah ini masih berlaku hingga sekarang
karena masih terdapat orang yang melakukan
sesuatu dengan hati-hati.
Karena jika petuah ini dilanggar maka sang
pelanggar akan mendapatkan hal yang sia-sia
dan akan merugikan dirinya sendiri.
8. Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia
Makna : untuk mengetahui apakah orang itu
mulia maka lihatlah sikapnya. Orang akan
terlihat mulia apabila ia memiliki kelakuan
yang baik.
9. Hubungan dengan masa kini
petuah ini masih berlaku hingga sekarang
karena dilingkungan masyarakat tata cara
kelakuan (sopan santun) seseorang
mempengaruhi tingkat kemuliaan seseorang.
10. Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Makna : orang yang pandai tidak pernah
jemu untuk belajar dan memetik pelajaran
dari hidupnya di dunia.
11. Hubungannya dengan masa kini
petuah ini masih berlaku hingga sekarang
karena masih banyak orang yang selalu
berusaha dengan keras untuk mencari ilmu
tanpa kenal putus asa.
Jika terdapat orang yang mengabaikan petuah
ini maka ia akan memiliki hidup yang sengsara
di masa depannya.
12. Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal
Makna : orang yang berakal adalah orang
yang telah mempersiapkan bekal untuk
kehidupan diakhirat kelak ketika waktu hidup
di dunia. Sehingga, kehidupan dunia dan
akhiratnya seimbang.
13. Hubungan dengan masa kini
petuah ini masih berlaku hingga masa kini
karena pada zaman sekarang masih banyak
orang yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ia tidak hanya mementingkan kehidupan
dunia saja. Jika ada orang yang melanggar
petuah ini maka ia akan hidup sengsara di
akhirat nanti.
14. Jika hendak mengenal orang baik perangai,
Lihat pada ketika bercampur dengan orang
ramai
Makna : jika ingin mengetahui sifat baik dari
seseorang maka lihatlah saat ia bergaul
dengan masyarakat. orang yang baik dapat
dilihat dari ketika cara ia berinteraksi dengan
orang lain di lingkungan masyarakat.
15. Hubungan dengan masa kini
Petuah ini masih berlaku hingga sekarang karena
orang yang dapat berinteraksi dengan baik di
masyarakat maka dia akan dipandang baik
oleh orang lain. Jika orang tersebut terlalu
menutup diti di masyarakat. Maka orang-
orang akan memiliki pandangan buruk
terhadap orang tersebut.