Dokumen tersebut membahas perkembangan palatum sekunder, rongga hidung, dan gigi pada janin. Palatum sekunder berkembang pada minggu ke-8 sampai ke-9 kehamilan melalui penyatuan palatine shelves. Rongga hidung mulai terbentuk pada minggu ke-4 sampai ke-8 kehamilan dengan terbentuknya bagian frontonasal dan maksilaris. Gigi desidui mulai berkembang pada minggu ke-6 kehamilan.
3. Palatum sekunder berkembang sebagai
perkembangan bagian medial maksila
lateral yang menyatu di tengah.
Kegagalan penyatuan ini menyebabkan
celah langit-langit.
Kehamilan minggu 8-9, dinding medial
prosesus maksilaris membentuk palatine
shelves.
Palatine shelves tumbuh kebawah, sejajar
dengan permukaan lidah dan menyatu
satu dengan yang lain dengan palatum
primer membentuk palatum sekunder.
8. NASAL CAVITY
Kehamilan 4-8 minggu perkembangan embrional anatomi
hidung mulai terbentuk dengan terbentuknya rongga
hidung sebagai bagian yang terpisah yaitu bagian
frontonasal dan bagian pertautan prosesus maksilaris
Daerah frontasal berkembang hingga ke otak bagian
depan, mendukung pembentukan olfaktori. Bagian medial
dan lateral akhirnya akan menjadi nares (lubang hidung).
Septum nasal berasal dari pertumbuhan garis tengah
posterior frontonasal dan perluasan garis tengan
mesoderm yang berasal dari maksilaris.
9. UK 6 minggu kehamilan, jaringan mesenkim mulai terbentuk ,
yang tampak sebagai dinding lateral hidung
UK 7 minggu, 3 garis axial berbentuk lekukan bersatu
membentuk 3 buah konka (turbinate)
UK 9 minggu terbentuk sinus maksilaris yang diawali oleh
invaginasi meatus media
UK 14 minggu pembentukan sel ethmoidalis posterior yang
berasal dari bagian dasar meatus superior.
UK 36 minggu dinding lateral hidung terbentuk dengan baik
proporsi konka. Seluruh daerah sinus paranasal muncul dengan
tingkatan yang berbeda sejak anak baru lahir.
Yang pertama berkembang sinus etmoid, sinus maksilaris,
sfenoid dan sinus frontal.
10. GIGI
Jaringan odontogenik mulai terlihat
pada umur kehamilan 28 hari sebagai
daerah penebalan epitelium
ektoderma pada tepi stomodeum
bersamaan dengan disintegrasi
membrana orofaringeal
Masing-masing benih gigi terdiri atas
organ enamel dan papilla gigi yang
dikelilingi oleh folikel atau kantong
gigi
11. • Perkembangan gigi dimulai sejak dalam
kandungan (fetus) sekitar 28 hari
• Gigi desidui berkembang pada minggu ke-6 dan
minggu ke-8 dan gigi permanen berkembang
pada minggu ke-20
• Tahap mineralisasi pada gigi desidui dimulai
pada minggu ke-14 IU dan seluruh gigi desidui
termineralisasi secara sempurna setelah
kelahiran
12. REGULASI MOLEKULER
PEMBENTUKAN GIGI
Pembentukan pola gigi dari gigi seri sampai
geraham diatur oleh ekspresi kombinasi gen-gen
HOX di mesenkim. Dalam kaitannya dengan
pembentukan masing-masing gigi, epitel
mengatur diferensiasi hingga stadium tunas, di
saat fungsi regulasi dipindahkan ke mesenkim.
Sinyal untuk pembentukan mencakup fakto-faktor
pertumbuhan, yaitu WNT, protein morfogrnrtik
tulang (BMP); factor yang disekresikan, yaitu
sonic hedgehog (SHH); dan factor transkripsi
seperti MSX1 san 2 yang berinteraksi melalui
kalaur kompleks untuk menghasilkan deferensiasi
sel dan pembentukan pola masing-masing gigi
13. Simpul membesar pada stadium topi menjadi kelompok
sel yang terkemas rapat tetapi mengalami apoptosis
(kematian sel) dan lenyap pada akhir stadium ini
Regio pengatur disebut simpul email, yaitu suatu daerah
berbatas tegas epitel gigi di puncak tunas gigi
Gigi memiliki suatu pusat sinyal yang mewakili
pembentukan gigi seperti aktivitas nodus selama
gastrulasi
14. BMP2 mengatur penentuan saat apopotosis sel-sel di
simpul email
FGF4 mengatur pertumbuhan keluar tunas seperti
waktu ikut serta dalam pertumbuhan tunas ekstremitas
yang dihasilkan oleh apical ectodermal ridge (AER)
simpul ini mengekspresikan FGF4, SHH, dan BMP2