SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
REPRODUKSI
WANITA
P R O G R A M S T U D I D - I I I R E K A M M E D I S
S T I K E S N G U D I A H U S A D A M A D U R A
2 0 2 0
Jennatul Elliyen 18134620008
Lailatul Fitri Romadhoni 18134620009
M Noer Indriansyah 18134620010
Madinatul Djannah 18134620011
Nurhasanah 18134620012
Nutfah Kamila 18134620013
REPRODUKSI WANITA
ANATOMI
OOGENESIS
MENSTRUASI
PERSALINAN
GANGGUAN REPRODUKSI WANITA
TIPS MERAWAT REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia
eksterna dan organ genitalia interna. Organ genitalia eksterna
adalah bagian untuk sanggama, sedangkan organ genitalia interna
adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur,
transportasi blastokis, implantasi, dan tumbuh kembang janin.
ANATOMI
GENETALIA EKSTERNA GENETALIA INTERNA
GENETALIA EKSTERNA
1. Mons Veneris
2. Labia Mayora (bibir besar)
3. Labia Minora (bibir Kecil)
4. Klitoris (kelentit)
5. Vestibulum
6. Hymen (selaput dara)
7. Perineum
8. Vulva
1. Mons veneris (mons pubis) adalah bagian yang menonjol di atas
simfisis dan pada perempuan setelah pubertas ditutup oleh rambut kemaluan.
Pada perempuan umumnya batas atas rambut melintang sampai pinggir atas
simfisis, sedangkan ke bawah sampai sekitar anus dan paha
2. Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri,
lonjong mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan
yang ada di mons veneris. Ke bawah dan ke belakang kedua labia mayora
bertemu dan membentuk kommisura posterior.Labia mayora analog dengan
skrotum pada pria
3. Labia minora (nymphae) adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah
dalam bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu yang diatas klitoris
membentuk preputium klitoridis dan yang di bawah klitoris membentuk
frenulum klitoridis. Ke belakang kedua bibir kecil juga bersatu dan
membentuk fossa navikulare. Kulit yang meliputi labia minora mengandung
banyak glandula sebasea dan juga ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir
kecil sangat sensistif.
4. Klitoris kira-kira sebesar biji kacang ijo, tertutup oleh preputium
klitoridis dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang
menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat
mengembang, penuh dengan ujung saraf, sehingga sangat sensitif.
5. Vestibulum berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke
belakang dan dibatas di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir
kecil dan di belakang oleh perineum (fourchette).
6. Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm.
Jaringan yang mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan
diafragma urogenitalis. Diafragma pelvis terdiri atas otot levator ani dan
otot koksigis posterior serta fasia yang menutupi kedua otot ini.
Diafragma urogenitalis terletak eksternal dari diafragma pelvis, yaitu di
daerah segitiga antara tuber isiadika dan simfisis pubis. Diafragma
urogenitalis meliputi muskulus transverses perinea profunda, otot
konstriktor uretra dan fasia internal maupun eksternal yang menutupinya.
7. Vulva meliputi seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari
pubis sampai perineum, yaitu mons veneris, labia mayora dan labia
minora, klitoris, selaput darah (hymen), vestibulum, muara uretra,
berbagai kelenjar dan struktur vascular.
1. Vagina (liang sanggama)
2. Uterus (rahim)
3. Tuba Falopii (saluran telur)
4. Ovarium (indung telur)
5. Parametium
GENETALIA INTERNA
1. Vagina merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus.
Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain, masing
masing panjangnya berkisar antara 6-8 cm dan 7-10 cm. Bentuk vagina
sebelah dalam yang berlipat-lipat dinamakan rugae. Di tengah-tengahnya ada
bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Lipatan ini memungkinkan
vagina dalam persalinan melebar sesuai dengan fungsinya sebagai bagian
lunak jalan-lahir. Di vagina tidak didapatkan kelenjar bersekresi.
2. Uterus
Berbentuk advokat atau buah pir yang sedikit gepeng ke arah depan
belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya
terdiri dari otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar
diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam
keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk
sudut dengan vagina, sedangkan korpus uteri ke depan dan membentuk sudut
dengan serviks uteri).
3. Tuba Fallopi
Tuba Fallopi terdiri atas :
(1) pars interstisialis, yaitu bagian yang
terdapat di dinding uterus
(2) pars ismikia, merupakan bagian medial tuba
yang sempit seluruhnya;
(3) pars ampularis, yaitu bagian yang berbentuk
sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi; dan
(4) infundibulum,
yaitu bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunya
Fimbria
4. Ovarium (indung telur)
Perempuan pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri.
Mesovarium menggantung ovarium di bagian belakang ligamentum latum kiri
dan kanan. Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan
ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm
(Prawirohardjo, 2010).
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Tidak
seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan sperma dalam waktu yang
bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkansatu ovum matang sekali waktu.
OOGENESIS
Pendarahan yang terjadi
akibat luruhnya dinding sebelah
dalam rahim (endometrium)
yang banyak mengandung
pembuluh darah.
Lapisan endometrium
dipersiapkan untuk menerima
implantasi embrio. Jika tidak
terjadi implantasi embrio lapisan
ini akan luruh, darah keluar
melalui cervix dan vagina.
MENSTRUASI
• tahap I, mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai lengkap
(10 cm)
• tahap II, yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai bayi lahir
• tahap III, mulai saat bayi lahir sampai keluar ari-ari
• tahap IV, yaitu dua jam pasca kelahiran
PERSALINAN
• Gonorrhea / Chlamydia
• Herpes
• Infeksi Jamur
• Sifilis
• Vaginitis
• Bisul pada alat kelamin
• Kutu Kelamin
• AIDS ( Acquired Immune Deficiency
Syndrome ) / HIV Disease
GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA
• Jangan gunakan sabun
• Jauhkan semprotan dari vagina
• Menjaga kebersihan selama menstruasi
• Kenakan celana katun
• Kenakan pakaian longgar
• Memangkas rambut kemaluan
• Lakukan latihan kegel
• Minum banyak air
• Periksa perilaku vagina yang aneh
• Periksakan pap smear
TIPS MERAWAT KESEHATAN VAGINA
REPRODUKSI WANITA . KELOMPOK 2

More Related Content

What's hot

Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanJeremy Icha Stenberg
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiashafhandustur
 
Kesproedit
KesproeditKesproedit
Kesproeditdrdr013
 
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaNurul Wulandari
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 2
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 2Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 2
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 2pjj_kemenkes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi WanitaAnatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi WanitaMeliFrdl
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSIANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSIAtiKa YuLianti
 
bab sistem reproduktif female
bab sistem reproduktif femalebab sistem reproduktif female
bab sistem reproduktif femalenuratiqahrahim
 
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksiAnatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksipjj_kemenkes
 

What's hot (18)

Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi wanitaOrgan reproduksi wanita
Organ reproduksi wanita
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Organ reproduksi pada manusia
Organ reproduksi pada manusiaOrgan reproduksi pada manusia
Organ reproduksi pada manusia
 
Vestibulum
VestibulumVestibulum
Vestibulum
 
Kesproedit
KesproeditKesproedit
Kesproedit
 
Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanitaSistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 2
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 2Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 2
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi WanitaAnatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
 
Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSIANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
 
bab sistem reproduktif female
bab sistem reproduktif femalebab sistem reproduktif female
bab sistem reproduktif female
 
Anatomi reproduksi wanita AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi reproduksi wanita AKPER PEMKAB MUNA Anatomi reproduksi wanita AKPER PEMKAB MUNA
Anatomi reproduksi wanita AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Anfis Reproduksi Wanita
Anfis Reproduksi WanitaAnfis Reproduksi Wanita
Anfis Reproduksi Wanita
 
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksiAnatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
 
Hormon alami dalam kelahiran
Hormon alami dalam kelahiranHormon alami dalam kelahiran
Hormon alami dalam kelahiran
 

Similar to REPRODUKSI WANITA . KELOMPOK 2

Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganneng elis
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi pjj_kemenkes
 
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA KABUPATE...
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA KABUPATE...Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA KABUPATE...
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA KABUPATE...Operator Warnet Vast Raha
 
progsus anfis reproduksi.pptx
progsus anfis reproduksi.pptxprogsus anfis reproduksi.pptx
progsus anfis reproduksi.pptxRestiMeliyantari
 
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaErwin M.E.S
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
Anatomi  fisiologi fertilisasi baruAnatomi  fisiologi fertilisasi baru
Anatomi fisiologi fertilisasi baruUFDK
 
Alat genetalia interna (tgs bu jati)
Alat genetalia interna (tgs bu jati)Alat genetalia interna (tgs bu jati)
Alat genetalia interna (tgs bu jati)neng elis
 
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNGTUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNGDwicky Satrio Adji
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaRochmat Hidayat
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiamarwahhh
 
Maternitas
MaternitasMaternitas
Maternitasrakkas
 

Similar to REPRODUKSI WANITA . KELOMPOK 2 (20)

Istilah dlam kehamilan
Istilah dlam kehamilanIstilah dlam kehamilan
Istilah dlam kehamilan
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandungan
 
A
AA
A
 
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
 
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA KABUPATE...
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA KABUPATE...Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA KABUPATE...
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA KABUPATE...
 
Pertemuan I
Pertemuan IPertemuan I
Pertemuan I
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminahTugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah
 
progsus anfis reproduksi.pptx
progsus anfis reproduksi.pptxprogsus anfis reproduksi.pptx
progsus anfis reproduksi.pptx
 
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
Tugas ibu direktur(gambar genitalia n tulang panggul) AKBID PARAMATA RAHA
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas mata kuliah askeb 1 oleh bu rosminah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Kel 8
Kel 8Kel 8
Kel 8
 
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
Anatomi  fisiologi fertilisasi baruAnatomi  fisiologi fertilisasi baru
Anatomi fisiologi fertilisasi baru
 
Alat genetalia interna (tgs bu jati)
Alat genetalia interna (tgs bu jati)Alat genetalia interna (tgs bu jati)
Alat genetalia interna (tgs bu jati)
 
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNGTUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
TUGAS PRESENTASI BIOLOGI ALAT REPRODUKSI KELOMPOK 3 (IX-6) SMP NEGERI 1 BANDUNG
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Maternitas
MaternitasMaternitas
Maternitas
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
Sistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanitaSistem reproduksi pria dan wanita
Sistem reproduksi pria dan wanita
 

Recently uploaded

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))jimmyp14
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 

Recently uploaded (20)

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 

REPRODUKSI WANITA . KELOMPOK 2

  • 1. REPRODUKSI WANITA P R O G R A M S T U D I D - I I I R E K A M M E D I S S T I K E S N G U D I A H U S A D A M A D U R A 2 0 2 0 Jennatul Elliyen 18134620008 Lailatul Fitri Romadhoni 18134620009 M Noer Indriansyah 18134620010 Madinatul Djannah 18134620011 Nurhasanah 18134620012 Nutfah Kamila 18134620013
  • 3. Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia eksterna dan organ genitalia interna. Organ genitalia eksterna adalah bagian untuk sanggama, sedangkan organ genitalia interna adalah bagian untuk ovulasi, tempat pembuahan sel telur, transportasi blastokis, implantasi, dan tumbuh kembang janin. ANATOMI GENETALIA EKSTERNA GENETALIA INTERNA
  • 4. GENETALIA EKSTERNA 1. Mons Veneris 2. Labia Mayora (bibir besar) 3. Labia Minora (bibir Kecil) 4. Klitoris (kelentit) 5. Vestibulum 6. Hymen (selaput dara) 7. Perineum 8. Vulva
  • 5. 1. Mons veneris (mons pubis) adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada perempuan setelah pubertas ditutup oleh rambut kemaluan. Pada perempuan umumnya batas atas rambut melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke bawah sampai sekitar anus dan paha 2. Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke bawah dan ke belakang kedua labia mayora bertemu dan membentuk kommisura posterior.Labia mayora analog dengan skrotum pada pria 3. Labia minora (nymphae) adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu yang diatas klitoris membentuk preputium klitoridis dan yang di bawah klitoris membentuk frenulum klitoridis. Ke belakang kedua bibir kecil juga bersatu dan membentuk fossa navikulare. Kulit yang meliputi labia minora mengandung banyak glandula sebasea dan juga ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir kecil sangat sensistif.
  • 6. 4. Klitoris kira-kira sebesar biji kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis dan terdiri atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Glans klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan ujung saraf, sehingga sangat sensitif. 5. Vestibulum berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari depan ke belakang dan dibatas di depan oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan di belakang oleh perineum (fourchette). 6. Perineum terletak antara vulva dan anus, panjangnya rata-rata 4 cm. Jaringan yang mendukung perineum terutama ialah diafragma pelvis dan diafragma urogenitalis. Diafragma pelvis terdiri atas otot levator ani dan otot koksigis posterior serta fasia yang menutupi kedua otot ini. Diafragma urogenitalis terletak eksternal dari diafragma pelvis, yaitu di daerah segitiga antara tuber isiadika dan simfisis pubis. Diafragma urogenitalis meliputi muskulus transverses perinea profunda, otot konstriktor uretra dan fasia internal maupun eksternal yang menutupinya. 7. Vulva meliputi seluruh struktur eksternal yang dapat dilihat mulai dari pubis sampai perineum, yaitu mons veneris, labia mayora dan labia minora, klitoris, selaput darah (hymen), vestibulum, muara uretra, berbagai kelenjar dan struktur vascular.
  • 7. 1. Vagina (liang sanggama) 2. Uterus (rahim) 3. Tuba Falopii (saluran telur) 4. Ovarium (indung telur) 5. Parametium GENETALIA INTERNA
  • 8. 1. Vagina merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan dan belakang vagina berdekatan satu sama lain, masing masing panjangnya berkisar antara 6-8 cm dan 7-10 cm. Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat dinamakan rugae. Di tengah-tengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Lipatan ini memungkinkan vagina dalam persalinan melebar sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak jalan-lahir. Di vagina tidak didapatkan kelenjar bersekresi. 2. Uterus Berbentuk advokat atau buah pir yang sedikit gepeng ke arah depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri dari otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio (serviks ke depan dan membentuk sudut dengan vagina, sedangkan korpus uteri ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri).
  • 9. 3. Tuba Fallopi Tuba Fallopi terdiri atas : (1) pars interstisialis, yaitu bagian yang terdapat di dinding uterus (2) pars ismikia, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya; (3) pars ampularis, yaitu bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi; dan (4) infundibulum, yaitu bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunya Fimbria 4. Ovarium (indung telur) Perempuan pada umumnya mempunyai 2 indung telur kanan dan kiri. Mesovarium menggantung ovarium di bagian belakang ligamentum latum kiri dan kanan. Ovarium berukuran kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm (Prawirohardjo, 2010).
  • 10. Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan sperma dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkansatu ovum matang sekali waktu. OOGENESIS
  • 11. Pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina. MENSTRUASI
  • 12. • tahap I, mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai lengkap (10 cm) • tahap II, yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai bayi lahir • tahap III, mulai saat bayi lahir sampai keluar ari-ari • tahap IV, yaitu dua jam pasca kelahiran PERSALINAN
  • 13. • Gonorrhea / Chlamydia • Herpes • Infeksi Jamur • Sifilis • Vaginitis • Bisul pada alat kelamin • Kutu Kelamin • AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) / HIV Disease GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA
  • 14. • Jangan gunakan sabun • Jauhkan semprotan dari vagina • Menjaga kebersihan selama menstruasi • Kenakan celana katun • Kenakan pakaian longgar • Memangkas rambut kemaluan • Lakukan latihan kegel • Minum banyak air • Periksa perilaku vagina yang aneh • Periksakan pap smear TIPS MERAWAT KESEHATAN VAGINA