Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia dianggap sebagai solusi untuk menangani krisis listrik yang semakin meningkat, terutama di Jawa dan Bali yang memiliki permintaan energi tinggi. PLTN diharapkan mampu menyediakan kapasitas listrik yang diperlukan dan menjadi alternatif non-minyak yang lebih ramah lingkungan, meskipun terdapat tantangan terkait keselamatan dan penerimaan publik. Masyarakat sering kali menolak PLTN karena ketakutan terhadap potensi kecelakaan nuklir, meskipun teknologi PLTN modern dirancang untuk aman dan efisien.