Kelompok penangkap paus tradisional bernama Ferdiansyah Putra, Cohan Ridho, Choirunnisa, dan Rima Rifnasari. Masyarakat Desa Lamahera, NTT menangkap paus secara tradisional menggunakan perahu layar dan tombak bambu dari bulan Mei hingga Oktober setiap tahun, didahului ritual-ritual keagamaan.

1. Nama Kelompok:
 Ferdiansyah Putra
 Cohan Ridho
 Choirunnisa
 Rima Rifnasari

2.  Desa Lamahera Kabupaten Lembata, NTT memiliki
keunikan berupa berburu mamalia paus dengan
peralatan tradisional seperti paledang ( perahu
layar tanpa mesin ), tempuling yang digunakan
untuk menikam paus.

3.  Tempuling (tombak bamboo yang ujngnya
berkait terbuat dari besi)

4.  Sebelum berburu didahului dengan seremonial
adat Tobo namanya Fata (ritus penyelesaian
masalah suku dan tuan tanah sebelum berburu
paus), ritus le Gerek di batu paus oleh tuan
tanah suku Langowujo yang dilakukan pada
tanggal 29 April setiap tahun.

5.  Tangal 01 Mei setiap tahun dilanjutkan
dengan Misa Leva dengan tradisi agama
katolik untuk memohon restu kepada Tuhan
atas musim Leva yang akan terjadi mulai
Tanggal 02 Mei s/d 30 September setiap
tahun.

6.  Tradisi penangkapan
ikan paus (Leva Nuang)
berlangsung dari
tanggal 02 Mei sampai
dengan 31 Oktober
setiap tahun. Persiapan
ritual dimulai tanggal
29 April dengan
dilaksanakan ritual “
Tobu Neme Vate “ atau
ritus antara nelayan dan
tuan tanah di Batu Paus.
Pada tanggal 01 Mei
dilaksungkan misa
Pembukaan Leva
(melaut).

7.  Setelah berhasil menangkap Ikan Paus
tersebut, mereka membagi bagikan daging
tersebut kepada masyarakat desa Lamahera