Transport layer bertanggung jawab untuk mengirim data dari satu host ke host lainnya secara teratur dan terpercaya. Lapisan ini melakukan segmentasi data, kontrol aliran lalu lintas, dan memastikan reliabilitas pengiriman data secara end-to-end. Layanan utama transport layer mencakup koneksi berorientasi komunikasi, pengiriman urutan data, dan penghindaran kemacetan jaringan.
1. JARINGAN KOMPUTER
JARINGAN KOMPUTER EKI SAPUTRA, S.Kom., M.Kom.
TRANSPORT LAYER
Kelompok 3:
ALFAJRI
DIAZ MARZAL PRATAMA
INDRI DIAN PERTIWI
MUKHTAR LUTHFI
RAMLIS
RUDI KURNIAWAN
WENDI GUSFAN
2. Pengenalan Lapisan jaringan / OSI Layer
OSI didirikan oleh badan multinasional pada tahun 1947 yang bernama
International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-
standar standar Internasional.
Open Systems Interconnection (OSI) model adalah suatu referensi untuk
memahami komunik
OSI layer membagi proses komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan
berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan
diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di
bawahnya. asi data antara dua buah sistem yang saling terhubung.
3. Pengenalan Lapisan jaringan / OSI Layer
Lapisan-lapisan tersebut adalah:
• Layer fisik/physical - lapisan 1
• Layer data link - lapisan 2
• Layer network - lapisan 3
• Layer transport - lapisan 4
• Layer session - lapisan 5
• Layer presentasi/presentation - lapisan 6
• Layer aplikasi/aplication - lapisan 7
4. Transport layer/lapisan 4
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer,
memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu,
meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua
potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar
5. Tanggung jawab transport layer
1. Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai
macam program atau aplikasi yang berlainan dalam saat
bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini tidak hanya
menangani pengiriman/delivery source-to-destination dari
computer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik
kepada delivery jenis message untuk aplikasi yang berlainan.
Sehingga setiap message yang berlainan aplikasi harus memiliki
alamat/address tersendiri lagi yang disebut service point address
atau port address.
6. Tanggung jawab transport layer
2. Segmentation dan reassembly. Sebuah message dibagi dalam
segmen-segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence
number. Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport
untuk merakit/reassembly segmen-segman yang terpecah atau
terbagi tadi menjadi message yang utuh.
3. Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai
connectionless atau connection-oriented.
4. Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport
bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya
dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-
to-end.
5. Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan
data link, juga berorientasi end-to-end.
7. Fungsi transport layer
• Melakukan koneksi end-to-end
• Mengirim segmen dari satu host ke host yang lain
9. LAYANAN / Transport service
1. Koneksi berorientasi komunikasi: Menafsirkan koneksi sebagai data
stream dapat memberikan banyak manfaat bagi aplikasi. Hal ini
biasanya lebih mudah untuk berurusan dengan daripada yang
mendasari hubungan-model yang kurang, seperti yang mendasari
model Transmission Control Protocol Protokol Internet datagrams.
2. Pengiriman order Sama: Lapisan Jaringan umumnya tidak menjamin
bahwa paket data akan tiba dalam urutan yang sama bahwa mereka
dikirim, tetapi sering hal ini merupakan fitur yang diinginkan. Hal ini
biasanya dilakukan melalui penggunaan penomoran segmen,
dengan penerima melewati mereka ke aplikasi secara berurutan.
Hal ini dapat menyebabkan kepala-of-line blocking.
10. LAYANAN / Transport service
3. Reliabilitas: Paket mungkin hilang selama transportasi karena
kongesti jaringan dan kesalahan. Dengan menggunakan kode
deteksi kesalahan, seperti checksum, maka protokol transport
dapat memeriksa bahwa data tidak rusak, dan memverifikasi
penerimaan yang benar dengan mengirim ACK atau pesan NACK ke
pengirim. Skema mengulangi permintaan otomatis dapat digunakan
untuk mengirim ulang data yang hilang atau rusak.
4. Flow control: Tingkat transmisi data antara dua node kadang-
kadang harus dikelola untuk mencegah pengirim cepat dari
transmisi data lebih banyak daripada yang dapat didukung oleh
data buffer menerima, menyebabkan buffer overrun. Ini juga dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi dengan mengurangi buffer
underrun.
11. LAYANAN / Transport service
5. Penghindaran Kemacetan: Congestion control dapat mengatur lalu
lintas masuk ke dalam sebuah jaringan telekomunikasi, sehingga
untuk menghindari keruntuhan kongestif dengan mencoba untuk
menghindari oversubscription dari setiap kemampuan pemrosesan
atau link dari node intermediate dan jaringan dan sumber daya
mengambil langkah-langkah mengurangi, seperti mengurangi
tingkat paket pengiriman. Misalnya, permintaan ulangi otomatis
dapat menyimpan jaringan dalam keadaan padat, situasi ini dapat
dihindari dengan menambahkan menghindari kongesti dengan
kontrol aliran, termasuk lambat-start. Hal ini membuat konsumsi
bandwidth pada tingkat yang rendah di awal transmisi, atau setelah
pengiriman ulang paket.
12. LAYANAN / Transport service
6. Multiplexing: Ports dapat menyediakan endpoint ganda pada node
tunggal. Sebagai contoh, nama pada alamat pos adalah sejenis
multiplexing, dan membedakan antara penerima yang berbeda dari
lokasi yang sama. Aplikasi Komputer masing-masing akan
mendengarkan informasi tentang port mereka sendiri, yang
memungkinkan penggunaan lebih dari satu layanan jaringan pada
waktu yang sama. Ini adalah bagian dari Transport Layer pada
model TCP / IP, tetapi dari Session Layer dalam model OSI.