Dokumen tersebut membahas tentang implementasi analisis dan perencanaan sistem informasi dengan menggunakan metode FAST untuk tiga fase awal. Fase pertama menentukan batasan sistem dan mengklasifikasi masalah, fase kedua menganalisis masalah dan memberikan solusi, fase ketiga menganalisis kebutuhan berdasarkan solusi. Fase keempat merancang sistem baru berdasarkan spesifikasi kebutuhan meliputi use case, activity diagram, dan lainnya.
2. ■ Perencanaan Sistem ( Systems Planning)
■ Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga
kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta
untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
■ Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu sbb :
■ Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana system
■ Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh
komite pengarah.
■ Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis
sistem.
3. ■ Analisis Sistem (System Analysis)
■ Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan.
■ Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu Identify, Understand, Analyze, Report
4. Perancangan Sistem (Systems Design) Secara Umum
■ Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
■ Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system
■ Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
■ Persiapan untuk rancang bangun implementasi
■ Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
■ Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan
berfungsi
■ Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak
dan perangkat keras dari suatu sistem
5. ■ . Analisis perancangan dilakukan menggunakan metode FAST (Framework for the
Application of System Thinking) pada empat fase awal. Pada tiga fase pertama
dihasilkan hasil analisis kebutuhan dengan PIECES sebagai kerangka untuk
klasifikasi masalah, pada fase desain logis dihasilkan usecase, activity diagram,
sequence diagram, wirefame, class diagram, CDM, dan PDM. Selain itu, pada
proses evaluasi perancangan menggunakan metode consistency analysis terbukti
memiliki nilai presentase 100% konsisten dan termasuk kategori correctness pada
uji correctness yang membuktikan bahwa kebutuhan sistem dengan perancangan
sistem bersifat konsisten dan benar.
6. ■ Framework Application of System Thinking atau FAST merupakan kerangka kerja
cerdas yang cukup fleksible untuk menyediakan tipe tipe berbeda proyek maupun
strategi dan berisi gabungan dari praktik praktik penggunaan metode
pengembangan sistem yang dapat ditemui dalam banyak metode refensi dan
komersial (Whitten & Bentley, 2007).
7. ■ FAST terdiri dari beberapa fase, tiap fase menghasilkan produk jadi yang
selanjutnya digunakan dalam mengerjakan fase berikutnya. Produk yang dihasilkan
pada tiap fase didokumentasikan untuk membantu proses pengembangan. Jumlah
fase yang digunakan sebanyak 8 fase meliputi, Fase Analisis dan Perancangan
(Definisi Lingkup, analisis masalah, analisis kebutuhan/persyaratan, desain logis),
fase peralihan (analisis keputusan), dan fase implementasi (desain dan integrasi
fisik, konstruksi dan pengujian, dan instalasi dan pengiriman).
8. kesimpulan
■ Hasil dari 3 fase awal adalah spesifikasi kebutuhan. Fase pertama menentukan batasan
lingkungan sistem dari sistem manajemen gudang PT MPM dan mengklasifikasi setiap
permasalahan dengan menggunakan framework PIECES yang melakukan klasifikasi maslaah
berdasarkan kinerja, informasi atau data yang digunakan, ekonomi, kontrol sistem, efisiensi dan
layanan sistem yang akan dikembangkan. Fase kedua menganalisis setiap permasalahan
yang ditemui dan memberikan solusi dengan membuat sistem manajemen gudang baru seperti
apa. Fase ketiga melakukan analisis kebutuhan yang telah ditentukan berdasarkan solusi yang
telah diberkan untuk selanjutnya di buat daftar spesifikasi kebutuhan terhadap sistem baru yang
dapat mengatasi permasalahan dari sistem lama.
■ Hasil dari fase keempat adalah pemodelan sistem manajemen gudang yang baru terhadap
spesifikasi kebutuhan sehingga terbentuk perancangan sistem manajemen gudang baru.
perancangan sistem ini mencakup pemodelan dari analisis usecase, analisis aktifitas sistem
dengan pengguna dalam activity diagram, analisis alur sistem dalam sequence diagram. Analisis
kelas pada class diagram, analisis database dalam CDM serta PDM dan wireframe sistem
manajemen gudang.