1. No
Judul Penelitian/Nama
Jurnal Penulis Lokasi
Tahun
Tujuan Variable Metode Kesimpulan
1
Classifying the health of
Connecticut Streams
Using Benthic
Macroinvertebrateswith
Implicationsfor Water
Management
(Environmental
Management)
Belluci, C.J.,
Becker, M.E.,
Beauchene, M.,
Dunbar, L.
Connecticut,
Amerika Serikat
2013
Memprediksi
kesehatan perairan
di Connecticut
berdasarkan
kondisi
makroinvertebrata
Lapisan kedap air,
kondisi
makroinvertebrata
wetlands metric,
kemiringan lereng
DAS
Macroinvertebrate
multimetric index
(MMI), model regresi
linier berganda
menggunakan
ordinary least square
MMI dapat diprediksi
berdasarkan tiga variable
lansekap yaitu persentase
lapisan kedap air,
wetland metric, dan
kemiringan lereng DAS
dengan R2 sebesar0,56
dan SE = 11,73.
2
Response of Benthic
Macroinvertebratesto
Environmental Changes
Associated with
Urbanization in Nine
Metropolitan Areas
(Ecological
Applications)
Cuffney, T.F.,
Brightbill, R.A.,
May, J.T., Waite,
I.R.
9 Kota
metropolitan di
Amerika Serikat
(Boston, MA;
Raleigh, NC;
Atlanta, GO;
Birmingham,
AL; Milwaukee –
Green Bay, WI;
Denver, CO;
Dallas – Fort
Worth, TX; Salt
Lake City, UT;
Portland, OR.
2010
Menguji
keterkaitan antara
variabel lansekap
yang berubah
akibat urbanisasi
dan perubahan tata
guna lahan dengan
kondisi
makroinvertebrata.
Variabel lansekap
yang berubah
menyebabkan
perubahan variabel
fisika dan kimia.
iklim, jenis tanah,
topografi, ecoregion,
tutupan lahan,
infrastruktur, jumlah
penduduk,suhu air,
kimia air, SPMD,
quantitative sample,
qualitative
multihabitat sample
Spearman rank test,
K-means cluster
analysis, richness
target habitat
analysis. RELATE
analysis, ANOSIM
analysis
Kondisi latar lingkungan
dan urbanisasimemberi
pengaruh kepada kondisi
fisika, kimia dan biologis
dari suatu
perairan.BACA LAGI!
2. 3
Biomonitoring and
Assessment of Urban
Streams in Kampala,
Uganda
Kwitonda, A.
Kampala,
Uganda
2013
Mengetahui
kualitas ekologi di
Sungai Nakivubo,
mengaplikasikan
macroinvertebrate
indices dan metrics
untuk menilai
kualitas perairan,
dan mengetahui
variabel yang
menyebabkan
variasi kondisi
makroinvertebrata.
Parameter fisika-
kimia air (daya
hantar listrik, pH,
oksigen terlarut,
suhu,kekeruhan,
COD, total
phosphor,
orthophospat,nitrat,
nitrit, ammonium,
total nitrogen),
ASPT, SASS,
BWMP, MMIF
Dentrended
correspondence
analysis (DCA),
Correspondence
analysis (CA),
Canonical
correspondence
analysis (CCA),
4
Effects of Physico-
Chemistry, Landuse,and
Hydromorphology on
Three Riverine Organism
Groups: A Comparative
Analysis With
Monitoring Data From
Germany and Austria
(Hydrobiologia)
Dahm, V., Hering,
D., Nemitz, D.,
Graf, W.,
Schmidt-Kloiber,
A., Leitner, P.,
Melcher, A., Feld,
C.K.
Austria dan
Jerman
2013
3. 5
Evaluation of the
Ecologicl Statusof an
Impaired Watershed by
Using a Multi-Index
Approach
(Environmental
Monitoring &
Assessment)
Carvalho, L.,
Cortes, R.,
Bordalo, A.A.
Sungai Febros,
Portugal
2011
Mengkaji suatu
metodologi terpadu
dalam menilai
kondisi ekologis
suatu sungai,
mempelajari
variasi spasio-
temporal
ekologinya.
Parameter
fisika,kimia, biologi
air (temperature,
daya hantarlistrik,
TSS, pH,
ammonium, oksigen
terlarut, fecal
coliforms, BOD,
COD), sedimen,
IBWMP, ASPT,
EPT,
ECOSTRIMED
Riparian forest
quality index, water
quality index,
principal component
analysis, river habitat
survey,
biomonitoring
Kualitas ekologi Sungai
Febros semakin menurun
kea rah hilir yang dilihat
berdasarkan kualitas air
dan biomonitoring. Perlu
dilakukan perbaikan di
koridor riparian untuk
melindungi ekologi di
dari berbagai gangguan.
6
Using Ecological
Indicators and a
Decision Support System
for Integrated Ecological
Assessment at Two
National Park Units in
the Mid-Atlantic Region,
USA (Environmental
Management)
Mahan, C.G.,
Young, J.A.,
Miller, B.J.,
Saunders, M.C.
Upper Delaware
Scenic and
Recreational
River dan
Delaware Water
Gap National
Recreation Area,
Amerika Serikat
2015
Parameter
fisika,kimia, biologi
air (BOD, COD,
DO, Fecal
coliforms, nitrat,
temperature, TSS,
TP, kekeruhan).
Persentase hutan,
persentase lapisan
kedap air.
Analytical tools
interface for
landscape
assessment,
biomonitoring, GIS
decision support
system, logika fuzzy
Penilaian ekologi pada
DAS menunjukan nilai
fuzzy yang cukup baik
dan tergolong sehat.
berkisar antara 0.433 – 1.
4. 7
Effects of Impervious
Cover at Multiple Spatial
Scaleson Coastal
Watershed Streams
(Journal of The
American Water
Resources Association)
Schiff, R., dan
Benoit, G.
West River
Watershed, New
Haven, CO,
Amerika Serikat
2007
Mengidentifikasi
hubungan antara
beberapa variabel
yang ada di aliran
sungai(kualitas air,
makroinvertebrata,
habitat fisik)
dengan lapisan
kedap air
Tataguna lahan,
parameter fisika,
kimia, biologis air
(temperature, DHL,
pH, DO, kekeruhan,
anion terlarut), EPT,
HBI, parameter
habitat fisik
(substrat sungai,
kedalaman rezim,
kecepatan air,
sedimentasi, alterasi,
stabilitas tepian
sungai, riparian)
Multimetric USEPA
rapid bioassessment,
8
Monitoring Urban River
Water Quality Using
Macroinvertebrate and
Physico-Chemical
Parameters: Case Study
of Penchala River
(Journal of Biological
Sciences)
Mahazar, A.,
Shuhaimi-
Othman, M.,
Kutty, A.A., dan
Desa, M.N.M.
Sungai Penchala,
Malaysia
2013
Memahami
keragaman
makroinvertebrata
sebagaisalah alat
untuk menilai
kualitas air di
sungaiperkotaan
Parameter fisika,
kimia, biologis air
(temperature, DHL,
pH, DO, BOD,
COD, ammonium,
nitrogen),
biomonitoring
BMWP, WQI,
Kruskal-Wallis Test
Sungai Penchala
tergolong ke dalam
kualitas air pada bagian
hulu namun terus
menurun pada bagian
tengah dan hilir.
5. 9
Monitoring Water
Quality Using Biotic
Indices of Benthic
Macroinvertebrates
along Surfaces Water
Ecosystems in Some
Tourism Areas in East
Java, Indonesia (Journal
of Indonesian Tourism
and Development
Studies)
Wimbaningrum,
R., Indriyani, S.,
Retnaningdyah,C.,
Arisoesilaningsih,
E.
Daerah tujuan
wisata di Jawa
Timur
2016
Mengetahui
metode indeks
biotik yang akurat
dalam menilai
kualitas air di
beberapa daerah
tujuan wisata.
Parameter fisika,
kimia, biologis air
(DHL, DO, nitrat,
total phosphorus,
TDS, pH)
biomonitoring
NSF-WQI, Index of
Shannon-Wienner,
Index of Simpson,
ASPT, FBI, HBI, %
Gastropoda, BWMP,
dan EPT
Kualitas air pada bagian
hilir lebih rendah
dibandingkan hulu
namun masih memenuhi
untuk penyediaan air
minum dan aman untuk
kepentingan pariwisata.
10
Macroinvertebrate
Assemblage Patterns as
Indicatorsof Water
Quality in the Xindian
Watershed, Taiwan
(Journal of Asia-Pasific
Entomology)
Narangarvuu, D.,
Hsu, C., Shieh, S.,
Wu, F., Yang, P.
DAS Xindian,
Taiwan
2014
Mengetahuipola
perubahan kondisi
makroinvertebrata
yang disebabkan
oleh variabel
lingkungan akibat
kegiatan manusia
Parameter fisika,
kimia, biologis air
(pH, DO, DHL,
temperature,
kekeruhan, phospat,
ammonia,
alkalinitas, kalsium-
magnesium),
variabel lingkungan
(lebar dan
kedalaman sungai,
kecepatan aliran,
debit, % canopy,
ukuran subsrat),
biomonitoring
Macroinvertebrate
metrics Index,
Redundancy (RDA)
analysis
Kualitas air pada bagian
hilir lebih rendah
dibandingkan hulu yang
ditunjukan berdasarkan
analisis RDA
6. 11
Methodology of
Ecosystem Assessment in
Urban Catchment and
Case Study
Chang, T., Nie,
L., dan
Killingtveit, A.
Trondheim,
Norwegia
2014
Menentukan eko-
region di Kota
Trondheim dan
mengetahui
hubungan secara
spatial dan statistic
antara tataguna
lahan dengan
kualitas air pada
skala DTA
Ketinggian, lapisan
kedap air, tataguna
lahan, kimia-biologi
air (E.Coli dan total
phosphorus),
biomonitoring
Landscape metrics,
ASPT, multiple linier
regression.
12
Community-environment
relationshipsof riverine
invertebrate communities
in central Chinese
streams (Environmental
Earth Sciences)
Jahnig, S.C. et al
Sungai-sungai di
Tiongkok
2015
Mengetahui
variabel yang
paling berpengaruh
terhadap perubahan
kondisi
makroinvertebrata,
mengetahui peran
dari skala spasial
untuk berbagai
pendekataan
pengelolaan aliran
sungaiyang
relevan
Makroinvertebrata,
tataguna lahan,
kondisi reach,
formasi geologi,
elevasi tempat,
tinggi muka air,
lebar sungai,
kedalaman sungai,
% riparian, tutupan
kanopi, source
pollution, non-
source pollution,
kimia-biologi air
(TN, TP, DHL, DO,
CCA/RDA, DCA,
pCCA, pRDA,
ASPT, EPT TAXA
penggunaan variabel
skala tangkapan dengan
variabel skala kecil sama
pentingnya.Variabel
skala kecil penting untuk
metric-based approach
sedangkan untukvariabel
skala tangkapan penting
untuk assemblage
approach.
7. COD, pH,
temperature)
13
ANALISIS KUALITAS
AIR DAN STRATEGI
PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
SUNGAI BLUKAR
Sudarno KENDAL 2013
menganalisis
kualitas air Sungai
Blukar berdasarkan
baku mutu kualitas
air sungai menurut
PP Nomor
82 Tahun 2001 dan
merumuskan
prioritas strategi
pengendalian
pencemaran air
sungaiyang perlu
dilakukan
BOD, COD, Total
Coliform
Analytic
Hierarchy Process
(AHP), Metode
Indeks Pencemar
Kualitas air sungai
Blukar dari hulu ke hilir
mengalami penurunan
akibat aktivitas manusia
pada daerah
tangkapannya,maka dari
itu perlu di kendalikan
melalui peningkatan
peran masyarakat, pelaku
industri maupun petani
14
KAJIAN KUALITAS
AIR SUNGAI
CIPINANG BAGIAN
HILIR DITINJAU DARI
PARAMETER BOD
DAN DO
MENGGUNAKAN
MODEL QUAL2E
Widyo Astono JAKARTA 2009
Mengetahui
perubahan kualitas
air di sungai
Cipinang hilir
melalui pola
sebaran profil
sungai
BOD dan DO
Perbandingan
Pengamatan
lapangan, Model
Streeter-Phelps dan
Software QUAL2E
dengan kalibrasi
Sungai Cipinang bagian
hilir memiliki kualitas air
dengan tingkat yang
sangat rendah yang
mengakibatkan
penurunan ekosistem
15
ANALISIS
PEMAKAIAN AIR
BERSIH ( PDAM )
Ivan Indrawan MEDAN 2012
Menganalisa
kebutuhan air kota
Pematang Siantar
Jumlah Penduduk,
Kebutuhan Air, Laju
Pertumbuhan
Metode Aritmatik,
Metode Geometrik,
Metode Least Square,
Kebutuhan Air di kota
ematang Siantar sampai
tahun 2022 tidak bisa
8. UNTUK KOTA
PEMATANG SIANTAR
selama 10 tahun
kedepan
Penduduk,
Konsumsi air, Debit
Air
Metode Perkiraan
Jumlah
terpenuhi oleh
ketersediaan airnya
16
PERENCANAAN
PENYEDIAAN AIR
MINUM DI KOTA
SANGGAU
Syarifah Melly
Maulina
KALIMANTAN
BARAT
2012
menganalisis
kebutuhan air
masyarakat di Kota
Sanggau,
menganalisis
ketersediaan dan
kualitas Sumber
Air Riam Engkuli
serta menentukan
pengolahan yang
tepat, membuat
rencana intake,
jalur pipa tranmisi
serta reservoir
Penampang Sungai,
Kecepatan Aliran,
Tata Guna Lahan,
Metode FJ Mock,
Metode Penman
Modifikasi
Kualitas air baku Riam
Engkuli masih memenuhi
baku mutu. Design teknis
diberikan sesuaidengan
hasil surveilapangan dan
perhitungan
17
PENGUKURAN DAN
EVALUASI KUALITAS
AIR DALAM RANGKA
MENDUKUNG
PENGELOLAAN
PERIKANAN DI
DANAU LIMBOTO
Luki Subehi GORONGTALO 2012
Mengkaji dan
mengevaluasi
kualitas air danau
dalam rangka
mendukung
pengelolaan
perikanan di Danau
Limboto.
Dimensi Danau,
nitrat, nitrit,
ammonium, fosfat,
kesadahan,TSS,
Suhu, pH, DO
Standard Methode
APHA
Berdasarkan parameter-
parameter diatas,kualitas
air Danau Limboto
mendukung untuk
kegiatan perikanan
9. 18
PROYEKSI
PENDUDUK
PROVINSI RIAU 2010-
2015 MENGGUNAKAN
METODE CAMPURAN
; Ari Budi Utomo,
Yayat Karyana,
Teti Sofia Yanti
RIAU 2010
Mengetahuiangka
pertumbuhan
pendudukprovinsi
Riau, model
taksiran terbaik
dari penduduk
provinsi Riau
tahun 2010-2015
serta jumlah
pendudukprovinsi
Riau tahun 2010-
2015 berdasarkan
kelompok umur
menggunakan
metode campuran
Data penduduk
secara total
berdasarkan
kelompok umur dan
jenis kelamin, data
Age Specific
Fertility
Rate(ASFR), data
Age Specific Net
Migrant Rate
(ASNMR), data
level mortalitas
provinsi Riau
Campuran
Angka pertumbuhan
penduduksebesar2,30%
dengan model
eksponensial, 2,33%
dengan model geometric
dan model linear
19
PREDIKSI JUMLAH
KEBUTUHAN AIR
BERSIH BPAB UNIT
DALU-DALU 5
TAHUN MENDATANG
(2018) KECAMATAN
TAMBUSAI KAB
ROKAN HULU;
Brahmanja; anton
ariyanto, M.Eng;
Khairul Fahmi,
S.Pd, MT
TAMBUSAI
KAB ROKAN
HULU
2013
Mengetahui
besaran kebutuhan
air BPAB unit
Kota Dalu-Dalu
sampai tahun 2018
Data jumlah
pelanggan aktif,
pertambahan
penduduk,produksi
air
perhitungan jumlah
pelanggan
menggunakan metode
exponensial,
perhitungan
kehilangan air,
perhitu gan total
produksi BPAB
Total kebutuhan air
bersih untuk semua jenis
pelanggan BPAB Unit
Kota Dalu-Dalu tahun
2018 sebesar798.806
m3/hari
20
PERENCANAAN
BANGUNAN
PENGOLAHAN AIR
Heri Suprapto2
JAKARTA 2013
memperoleh
prediksi
pertumbuhan
jumlah Penduduk,
Kebutuhan Air, Laju
Pertumbuhan
Metode Aritmatik
dan Geometrik
Kebutuhan air bersih
untuk kawasan
yang terdistribusi suplai
10. PEJOMPONGAN II
DENGAN METODE
KONVENSIONAL
pendudukdan
kebutuhan air
untuk
kawasan
terdistribusi pada
10 tahun
mendatang
sehingga dapat
direncanakan
bangunan
pengolahan air
bersih untuk
memenuhi
kebutuhan air
masyarakat
tersebut
Penduduk,
Konsumsi air, Debit
Air
air dari IPA
Pejompongan II adalah
3840
liter/detik pada jam
puncak, Bangunan
pengolahan air bersih
yang
direncanakan
menggunakan metode
konvensional
21
EVALUASI
INSTALASI
PENGOLAHAN AIR
MINUM (IPA)
BABAKAN PDAM
TIRTA KERTA
RAHARJA KOTA
TANGERANG
Afrike Wahyuni
Saputri
TANGERANG 2011
Member
rekomendasi
perbaikan dan
optimaliasi
berdasarkan hasil
evaluasi Instalasi
(IPA) Babakan
untuk memenuhi
kebutuhan air
Kualitas air, Sistem
pengolahan air
Observasi
IPA Babakan masih
dapat mengolah air
menjadi air baku namun
masih terdapat maslaah-
masalah minor
11. minum di wilayah
Kota Tangerang
22
STUDI PENGOLAHAN
AIR MELALUI MEDIA
FILTER
PASIR KUARSA
(STUDI KASUS
SUNGAI
MALIMPUNG)
Mary Selintung MAKASSAR 2012
Menganalisis
keefektifan pasir
kuarsa sungai
Malimpung dalam
menurunkan pH,
kekeruhan, warna,
bau,
dan rasa di dalam
air dalam 6 variasi
ketebalan media
filter dengan
menggunakan
saringan single
medium
Pasir Kuarsa,
Kuallitas air,
Pengolahan Air,
Pengujian Sample
Variasi ketebalan media
filter untuk
saringan single medium
sangat berpengaruh untuk
mengetahui efektifitas
suatu filter dan proses
pencucian pada
saat terjadi clogging
mutlak dilakukan
23
ANALISA
KETERSEDIAAN DAN
KEBUTUHAN AIR
PADA DAS SAMPEAN
Indra Kusuma
Sari, Lily
Montarcih
Limantara, Dwi
Priyantoro
2012
Memberikan
masukan dan
pedoman dalam
mengatasi
pengelolaan air
dalam kurun waktu
2, 5, 10 hingga 20
tahun mendatang
di DAS Sampean
Debit Sungai, debit
andalan mata air,
luas lahan
perikanan, luas
daerah irigasi,
jumlah industri,
jumlah penduduk
Debit Rata-rata
Minimum, Bulan
Dasar Perencanaan,
Penentuan Luas
Polowijo Relatif
Kebutuhan air domestik
dan non domestik pada
10 tahun terakhir tidak
mengalami perubahan
yang signifikan. Daerah
yang mengalami defisit
hingga 20 tahun
mendatang adalah
Pakem, Botolinggo,
Tlogosari, Bondowoso,
12. Tanggarang,Sukosaro,
Maesan,Prajekan,
Curahdami
24
ANALISIS NERACA
AIR PERMUKAAN
DAS RENGGUNG
UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN AIR
IRIGASI DAN
DOMESTIK
PENDUDUK
KABUPATEN
LOMBOK
TENGAH2012
Zuklipli, Widandi
Soetopo,Hari
Prasetijo
LOMBOK
TENGAH
2012
Mengetahuisejauh
mana pengelolaan
potensiair dengan
menerapkan
prinsip
keseimbangan air
dalam memenuhi
kebutuhan air
irigasi dan
domestik penduduk
Kabupaten
Lombok Tengah
Jumlah penduduk,
laju
evapotranspirasi,
luas daerah irigasi,
jumlah hewan
ternak, luas kolam
perikanan, jumlah
industri
Poligon Thiessen
(perhitungan hujan),
Penman Modifikasi
(perhitungan
evapotranspirasi),
Bulan Dasar
Perencanaan (debit
andalan)
Potensi ketersediaan air
di DAS Renggung
sebesar243,34 juta
m3/tahun. Dengan
menerapkan
keseimbangan air dapat
diketahui jumlah
maksimum, minimum
dan rata-rata kebutuhan
air per 5 tahun mulai
tahun 2011 hingga 2036
25
PROYEKSI
PENDUDUK
INDONESIA SAMPAI
DENGAN TAHUN 2006
DENGAN DATA
DASAR HASIL SUPAS
20005
Yayat Karyana 2012
Membuat proyeksi
penduduk
indonesia sampai
tahun 2060 dan
melihat dampak
hasil sensus
penduduk2010
terhadap proyeksi
penduduk
indonesia
jumlah penduduk
dalam kelompok
umur dan kelompok
jenis kelamin
metode matematik,
komponen dan
campuran
hasil pendudukpada
tahun 2010 sebanyak
237.56 juta orang dengan
laju pertambahan
penduduktetap