Cinta sejati adalah rasa kasih sayang yang muncul dari lubuk hati untuk rela berkorban tanpa mengharap imbalan kecuali ridho Allah. Dokumen ini membahas pengertian cinta dalam Islam, termasuk cinta kepada Allah, lingkungan, sesama, dan antara laki-laki dan perempuan. Cinta sejati bukan semata tentang hal duniawi, tetapi berasal dari hati nurani dan harus tulus ikhlas.
2. Pengertian
Cinta (love) secara bahasa adalah suka sekali
dan senang sekali. Cinta secara istilah ialah
rasa kasih sayang yang muncul dari lubuk hati
yang terdalam untuk rela berkorban, tanpa
mengharap imbalan apapun, dan dari
siapapun kecuali imbalan yang datang dan
diridhoi Allah.
3. Allah berfirman
• Katakanlah: “Jika bapa-bapa (para pembesar dan
nenek moyang), anak-anak, saudara-saudara,
isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan
yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal
yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada
mencintai Allah dan Rasulnya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan
(azab/siksaan)-Nya, dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik.( AlQur’an Surat At-Taubat, 9: 24)
4. Cinta Terhadap Sang
Pencipta (hablun min Allah)
Sebagai manifestasi dari kesadaran
sebagai makhluk Allah, manusia
berusaha untuk selalu mengadakan
hubungan baik dengan Allah, berupa
hubungan ritual (ibadah) dengan-Nya.
Dalam sistim ritus ini, seseorang pemeluk
agama merasa yakin bahwa dengan
selalu mengadakan hubungan baik
dengan Tuhan, maka hidupnya akan baik.
Dengan kata lain, bahagia tidaknya
hidup seseorang adalah tergantung
kepada hubungan baik tidaknya
terhadap Allah.
Cinta kepada Allah adalah cinta
makhluk atau hamba kepada Khalik
5. Cinta Terhadap Lingkungan Hidup
Islam dalam ajarannya mengatakan, bahwa
manusia merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari alam semesta yang saling
dukung-mendukung dengan seluruh bagian
alam itu, dan karena individu-individu
manusia merupakan bagian yang tak
terpisahkan dan secara laras bekerja sama
dengan seluruh alam semesta ini, maka tidak
boleh ada ketidakserasian antara mereka satu
sama lain.
6. Cinta Terhadap Sesama Manusia
(hablun min annas)
• Dalam ajaran Islam, cinta terhadap sesama
manusia tidak bisa lepas dari rasa cintanya
terhadap penciptanya. Karena dalam ajaran
Islam, cinta terhadap Tuhan yaitu terhadap
Allah SWT, juga berarti cinta terhadap sesama
manusia sebagai ciptaan-Nya. Karena hal ini
berkaitan dengan yang namanya akhlak.
7. • Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya:
“Wahai manusia, sesungguhnya kami
menciptakan kamu sekalian dari seorang lakilaki dan seorang perempuan, dan menjadikan
kamu sekalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu sekalian saling
mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang
paling mulia di antara kamu sekalian di sisi
Allah ialah orang-orang yang paling takwa di
antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ( Q.S.
Al-Hujurat: 13).
8. Cinta Antara Laki-Laki dan Perempuan
Dalam Sudut Pandang Islam
• Cinta antara muda-mudi di dalam Islam adalah
cinta yang dilandasi rasa ketaqwaan terhadap
Allah SWT, dengan mentaati perintahperintahNya dan menjauhi laranganlaranganNya, dan disertai akhlak yang baik.
Cinta harus disertai akhlak yang baik,
dikarenakan hubungan cinta muda-mudi
sangat dekat dengan perbuatan zina. Tanpa
akhlak yang baik akan sulit menghindari zina
9. • Dalam Islam, perzinahan adalah salah satu
dosa yang sangat besar karena bukan hanya
merusak akhlak orang yang melakukannya saja
tetapi juga orang lain. Allah brfirman dalam
Al-Qur’an: “Dan janganlah kamu sekalian
mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk.”(Q.S. Al-Isra, 17: 32).
10. Kepada siapakah saya harus
menambatkan tali cinta saya?
• Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam:
.
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena
empat alasan: karena harta kekayaannya,
kedudukannya, kecantikannya dan karena
agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita
yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia
dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
11. • Dan pada hadits lain beliau bersabda:
.
.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah
engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka
terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi
kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.”
(Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan
akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak
akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula
luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun
ajal telah menjemput.
12. Kesimpulan
• Cinta sejati adalah rasa kasih sayang yang muncul dari
lubuk hati yang terdalam untuk rela berkorban, tanpa
mengharapkan imbalan apapun, dan dari siapapun kecuali
imbalan yang datang dan diridhoi oleh Allah. Cinta juga
merupakan suatu identitas dan asas iman, karena kita
mencintai sesuatu atau seseorang karena Allah
mencintainya.
Cinta sejati bukanlah mengenai hal-hal yang bersifat
duniawi semata. Cinta sejati berasal dari hati nurani, dan
cinta sejati haruslah tulus dan ikhlas. Cinta yang berasal
dari hati nurani akan selalu ada walaupun salah satu pihak
tidak cantik lagi, tidak tampan lagi, tidak seksi lagi dan tidak
kaya lagi.