SlideShare a Scribd company logo
GOLDEN AGE, Vol. 1, No. 1 (Juni 2017)
83
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day
Embedding the Entrepreneurship Values through Market DayActivity
Leonita Siwiyanti
Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Jln. R. Syamsudin No. 50 Cikole, Sukabumi, 43113, Indonesia
Email: leony23amr@ummi.ac.id
Abstract
Entrepreneurship is an attitude of mental and spirit which is always active and creative,
down to earth, and striving in order to increase profit for business activities. There are
six basic values ​​
of entrepreneurship which can be integrated in early childhood learning
process, namely: independent, creative, risk taker, leadership, action orientation, and hard
work. The embedding of entrepreneur’s character was one of the ways in realizing the vision
of Sabilina Islamic Kindergarten by making the program “Kecil-kecil jadi Wirausahawan”.
The activity was not only focused on the market day (sale) activity, but the children were
taught to produce, to package and also to market product. The research method used
qualitative research with case study method. This study aimed to investigate the actual
conditions about the embedding of entrepreneurial values ​​
through market day activity
for early childhood at the Sabilina Islamic Kindergarten.The results of market day activity
can be used as one way to embed the entrepreneurship values ​​
early on. So, they will no
longer become job seekers but they will open jobs after graduating from school.
Keywords: Enterpreneurship Values, Early Childhood, and Market Day
Abstrak
Kewirausahaan ini merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif dan kreatif, dan
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan atas kegiatan usahanya. Ada 6 nilai
pokok kewirausahaan yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada anak usia
dini, yaitu: mandiri, kreatif, pengambil risiko, kepemimpinan, orientasi ada tindakan,
dan kerja keras. Penanaman nilai karakter wirausahawan merupakan salah satu cara
dalam mewujudkan visi TK Islam Sabilina ini dengan membuat program “Kecil-Kecil Jadi
Witrausahawan”. Di mana kegiatan tersebut tidak hanya dititikberatkan pada kegiatan
market day (jual beli), tapi anak diajarkan untuk memproduksi, mengemas produknya
dan juga memasarkannya. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian
kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan
kondisi aktual tentang penanaman nilai-nilai kewirausahaan dengan kegiatan market
day untuk anak usia dini di TK Islam Sabilina. Hasil dari kegiatan market day tersebut
dapat dijadikan salah satu cara menanamkan nilai kewirausahaan sejak dini, sehingga
setelah mereka lulus dari sekolah tidak lagi menjadi pencari kerja tapi akan membuka
lapangan pekerjaan.
Kata Kunci: Nilai Kewirausahaan, Anak Usia Dini, dan Market Day
Pendahuluan
Kewirausahaan pada umumnya
sering diartikan sebagai seorang pembisnis,
padahal sesungguhnya wirausaha merupakan
sebuah sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, yang sangat
bernilai dan berguna; baik bagi dirinya
sendiri maupun bagi orang lain. Sesuai Sabda
Rasulullah SAW : Dari ‘Ashim Ibn ‘Ubaidillah
dari Salim dari ayahnya. Ia berkata bahwa
Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya
Allah menyukai orang mukmin yang berkarya”
(HR. Al-Baihaqi)
Kewirausahaan ini merupakan
sikap mental dan jiwa yang selalu aktif
dan kreatif, berdaya, bercipta, berkarya,
bersahaja, dan berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan atas kegiatan
usahanya. Sementara wirausaha adalah
orang yang terampil memanfaatkan peluang
dalam mengembangkan usahanya, yang
bertujuan untuk meningkatkan kehidupannya
(Kemendiknas, 2010): 15-17
84 ISSN 2549-8371 | EISSN 2580-5843
LeonitaSiwiyanti, Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day
Banyak orang berpendapat bahwa
kewirausahaan tidak dapat dipelajari
melainkan merupakan sebuah proses yang
panjang (learning by doing) dan modal
utamanya adalah kreativitas. Namun ada
juga yang mengatakan sebaliknya, bahwa
kewirausahaan tersebut dapat dipelajari
melalui lembaga pendidikan atau institusi,
dan pembelajaran kewirausahaan merupakan
hal penting dan utama praksis pendidikan.
Di mana lembaga pendidikan tidak hanya
memberikan pekerjaan, tapi juga dapat
menghasilkan lapangan pekerjaan.
Negara Singapura yang memiliki 4 %
wirausaha dari total penduduknya, sementara
Indonesia baru 0,18 % dari total sekitar 225
juta penduduk, hal tersebut bukan karena
mayoritas penduduk Singapura beretnis
Cina dan Indonesia mayoritas Jawa. Tetapi
hal tersebut terjadi dikarenakan adanya
ketimpangan dalam pendidikan kewirausahaan
di praksis pendidikan. Sehingga pendidikan
kewirausahaan merupakan kebutuhan
penting di Singapura, berbeda di Indonesia
yang masih belum maksimal menerapkan
karakter dan perilaku wirausaha. (Wibowo,
2011)
Melihat fenomena tersebut, maka
pendidikan wirausaha dapat dilakukan
sejak dini pada anak yaitu dengan tahapan
pengenalan, bukan sebagai pelaku. Pendidikan
kewirausahaan bagi anak ialah pembentukan
mental wirusaha. Pendidikan wirausaha tidak
sekadar mengajarkan anak tentang cara
berbisnis, tetapi lebih dari itu anak dilatih
untuk memiliki mental dan karakter diri yang
kokoh.
Salah satu contoh aplikasi pendidikan
terintegrasi kewirausahaan adalah kegiatan
“Market Day” dengan melibatkan semua
siswa dalam proses produksi, distribusi, dan
konsumsi. Kegiatan produksi adalah dengan
memberikan tanggung jawab kepada siswa
berdasakan kelas secara bergantian untuk
membuat produk yang memiliki nilai jual dan
bermanfaat bagi selurus civitas academica
sekolah. Kemudian siswa diminta untuk
menjual produknya (distribusi), sedangkan
siswa yang lainnya termasuk para guru
bertanggung jawab sebagai konsumen
(pembeli). Kegiatan Market Day bisa dilakukan
secara mandiri (memproduksi barang secara
individu) atau secara klasikal (memproduksi
barang dengan berkelompok) sesuai minat
siswa dan produk yang akan diproduksikan.
Kegiatan market day tersebut juga
dapat diterapkan di Taman Kanak-Kanak
atau pada anak usia dini, seperti halnya TK
Islam Sabilina yang memiliki Program “Kecil-
Kecil Jadi Wirausahawan”, yang bertujuan
untuk menanamkan nilai-nilai karakter
kewirausahaan sejak dini kepada anak-anak.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkapkan kondisi aktual tentang
penanaman nilai-nilai kewirausahaan dengan
kegiatan market day untuk anak usia dini di
TK Islam Sabilina. Penelitian ini termasuk
penelitian kualitatif dengan metode studi
kasus. Penelitian kualitatif merupakan
suatu penelitian untuk memahami suatu
fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya, prilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain, secara
holistik dan dengan cara deskriftif dalam
bentuk kata-kata dan bahasa dalam suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Moleong, 2007).
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah study kasus yaitu penelitian
mendalam mengenai unit sosial tertentu yang
hasilnya merupakan gambaran yang lengkap
dan terorganisasi dengan baik mengenai unit
tersebut. (Suryabrata, 2003)
Populasi dalam penelitian ini adalah
TK Islam Sabilina di kota Bekasi. Jumlah
sampel penelitian adalah 100 orang baik
kepala sekolah, guru dan orang tua murid,
lalu dilakukan pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik sampling random
sederhana (simple random sampling), dengan
cirinya ialah setiap unsur dari keseluruhan
populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih dan biasa populasinya homogen,
sehingga hanya diambil satu kelas yang
berjumlah 15 orang.
Pengumpulan data ialah teknik atau
cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data (Akdon, 2008).
Terdapat beberapa langkah-langkah yang
di tempuh dalam pelaksanaan pengumpulan
data ini diantaranya adalah: (a) Teknik
pengumpulan data sekunder yang diambil
dari study pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian dan digunakan
sebagai penyusunan landasan teoritis dalam
rangka pembahasan masalah; (b) Teknik
pengumpulan data primer, yaitu peneliti
langsung mengambil data dari lapangan yang
berkaitan dengan permasalahan penelitian
dengan cara : (1) Observasi, melihat langsung
GOLDEN AGE, Vol. 1, No. 1 (Juni 2017)
85
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
kegiatan persiapan dan pelaksanaan market
day; (2) Wawancara, dilakukan wawancara
kepada kepala sekolah, guru dan orang tua
murid; dan (3) Dokumentasi, berupa foto-foto
dan buku yang berhubungan dengan kegiatan
market day atau program Kecil-Kecil Jadi
Wirausahawan.
Langkah-langkah yang di tempuh dalam
menganalisis data adalah sebagai berikut:
Pertama, setelah pengumpulan data selesai,
maka tahap selanjutnya melakukan reduksi
data dengan menggolongkan, mengarahkan,
dan membuang yang tidak perlu; Kedua, data
yang telah direduksi disajikan dalam bentuk
narasi; dan Ketiga, penarikan simpulan dan
verivikasi dari data yang telah disajikan pada
tahap kedua.
Pembahasan
Pembelajaran Kewirausahaan untuk
Anak Usia Dini
Menurut Z. Helin Frinces (Heflin, 2011),
kewirausahaan adalah orang yang mempunyai
insting (semangat, jiwa, nalar, intuisi dan
kompetensi) untuk berbisnis, risk taker
(pengambilan resiko), berani berinvestasi,
berani rugi dalam memperoleh keuntungan
(gambling), dan berani melakukan perubahan
dengan cepat dan besar bila memang
dibutuhkan untuk menciptakan kemajuan
setiap saat.
A d a p u n b e b e r a p a c i r i k h u s u s
entrepreneur yang sukses (Hendro, 2011)
adalah mempunyai mimpi dan realitas yang
tinggi yang mampu diubah menjadi cita-cita
yang harus dicapai, mempunyai tantangan
dan tidak puas dengan apa yang didapat,
mempunyai ambisi dan motifasi yang kuat,
mampu menjual dan memasarkan produknya
dan seorang problem solver.
Ciri-ciri dan watak kewirausahaan
menurut Abidin (Abidin, 2007) adalah: (1)
percaya diri, keyakinan, ketidakbergantungan,
individualistis, dan optimisme; (2) berorientasi
pada tugas dan hasil kebutuhan untuk
berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai
dorongan kuat, energetik dan inisiatif; (3)
pengambilan resiko, kemampuan untuk
mengambil resiko yang wajar dan suka
tantangan; (4) kepemimpinan perilaku
sebagai pemimpin, bergaul dengan orang
lain, menanggapi saran-saran dan kritik;
(5). keorisinilan Inovatif dan kreatif serta
fleksibel; dan (6). berorientasi ke masa depan
dan pandanga ke depan, perspektif.
Nilai pokok kewirausahaan yang dapat
dintergrasikan dalam pembelajaran pada anak
usia dini terdiri dari 6 hal, yaitu : mandiri,
kreatif, pengambil risiko, kepemimpinan,
orientasi ada tindakan, dan kerja keras. Dan
menurut Geffrey G. Meredith dalam Siwiyanti
(Siwiyanti, 2016) mengemukakan tentang
ciri- ciri wirausahawan, yaitu:
Pertama, Percaya diri. Seorang
pengusaha harus memiliki kepercayaan yang
tinggi. Segaa sesuatu yang telah diyakini dan
dianggap benar harus dilakukan sepanjang
tidak melanggar hukum dan norma yang
berlaku. Percaya diri merupakan sikap dan
keyakinan untuk memulai, melakukan, dan
menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
dihadapi;
Kedua, Berorientasi Tugas dan Hasil.
Seorang wirausahawan harus fokus pada
tugas dan hasil. Apa yang dilakukan oleh
wirausahawan merupakan usaha untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Keberhasilan pencapaian tugas tersebut
ditentukan oleh faktor motivasi berprestasi,
beroirentasi keuntungan, kerja keras, serta
berinisiatif;
Ketiga, Berani mengambil resiko. Setiap
proses bisnis memiliki resiko masing- masing,
baik untung maupun rugi. Untuk memperkecil
kegagalan usaha maka wirausahawan harus
mengetahui peluang kegagalan, dengan
begitu, dapat diusahakan untuk memperkecil
resiko tersebut;
Keempat, Kepemimpinan. Wira­
usahawan yang berhasil ditentukan pula oleh
kemampuan dalam memimpin atau yang kita
sebut dengan kepemimpinan. Kepemimpinan
ini bukan hanya memberikan pengaruh pada
orang lain atau karyawannya, melainkan
juga sigap dalam mengantasipasi setiap
perubahan;
Kelima, Keorisinilan. Kewirausahaan
harus mampu menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Keorisinilan dan keunikan
dari suatu barang dan jasa menjadi daya tarik
tersendiri dalam suatu usaha; dan
Keenam, Berorientasi Masa Depan.
Wirausahawan yang memiliki pandangan
jauh ke depan menjadikan seorang tersebut
akan terus berupaya untuk berkarya dengan
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
yang sudah ada saat ini. Pandangan ini
menjadikan wirausahawan tidak cepat
merasa puas dengan hasil yang diperoleh
86 ISSN 2549-8371 | EISSN 2580-5843
LeonitaSiwiyanti, Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day
saat ini hingga terus mencari peluang.
Kepekaan memahami lingkungan sekitar juga
diperlukan untuk menciptakan suatu produk
yang beroirentasi masa depan.
Prinsip pembelajaran pada anak usia
dini adalah belajar sambil bermain, bermain
seraya belajar.  Jadi prinsip belajar sambil
bermain ini mengandung arti bahwa setiap
kegiatan pembelajaran harus menyenangkan,
bebas, aktif gembira dan demokratis. Setiap
kegiatan pembelajaran harus menjiwai
esensi bermain. Memang betul bahwa
permainan  baik untuk membelajarkan
anak, tetapi permainan tersebut harus
diberi muatan edukatif sehingga anak dapat
belajar. Melalui bermain anak diajak untuk
bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan,
objek-objek yang dekat dengannya sehingga
pembelajaran menjadi bermakna.
Menurut Piaget (1972) anak usia
5-6 tahun sedang berada dalam tahap
perkembangan kognitif fase pra operational.
Anak belajar terbaik melalui benda-benda
nyata. Berdasarkan perkembangan anak
tersebut, pembelajaran di TK harus dimulai
dari benda-benda konkrit. Guru dapat
memberi persoalan yang menantang anak
untuk melakukan eksplorasi terhadap
berbagai benda. Dalam membuat rencana
belajar seorang guru harus memiliki keunikan
di TK, di mana setiap kegiatan belajar tidak
berisi satu kegiatan belajar dari satu bidang
studi, tetapi merupakan rangkaian tema yang
terintegrasi. Rencana belajar menekankan
pada kegiatan belajar anak.
Guna mencapai rencana pembelajaran
yang disusun, maka sumber belajar
merupakan hal yang penting di mana anak
dapat memperoleh informasi, sikap, dan
ketreampilan yang ia pelajari. Sumber belajar
yang penting di TK antara lain meliputi
perpustakaan dan berbagai hal yang ada
dilingkungan sekitar seperti sawah, bengkel,
manusia, buku, laboratorium, yang dapat
digunakan untuk belajar anak.
Salah satu metode pembelajaran bagi
anak usia dini, yaitu: pembelajaran metode
Cooperative Learning banyak digunakan
pada pembelajaran anak usia dini karena
dianggap sesuai untuk melatih social dan
kemampuan bekerja sama. Belajar kooperatif
mempersiapkan siswa untuk masa depannya
di masyarakat yaitu memacu siswa untuk
belajar secara aktif ketika ia berbicara
dan bekerja sama dan bukan hanya pasif
mendengarkan. Dan pembelajaran yang lain
adalah pendekatan pembelajaran kontekstual,
yaitu suatu paham belajar mengajar yang
memandang pentingnya hubungan antara
materi pelajaran dengan dunia nyata.
Penedekatan pembelajaran kontekstual
menggunakan multikonteks, artinya ialah
menggunakan berbagai setting baik tempat,
persoalan, maupun kecakapan dalam konteks
yang beragam, contohnya dalam bentuk
bermain peran, cooking class, market day
dan kegiatan bermain lainnya.
Kegiatan Market Day
Market day merupakan aktivitas
pembelajaran Enterpreneur, di mana anak-
anak diajarkan bagaimana memasarkan
produk kepada teman, guru atau pun kepada
pihak luar. Kegiatan ini biasanya berbentuk
bazzar atau pasar yang diselenggarakan
sekolah. Kegiatan ini biasanya melibatkan
segenap komponen sekolah. Kadang-kadang
saat Market Day pengunjung dari luar sekolah
juga diundang. Bahkan jauh-jauh hari
siswa sudah terlibat menyiapkan rencana
perdagangannya. Selain para guru, tentu
saja orang tua juga terlibat menyiapkan
barang-barang dagangan. Terutama ibu-
ibu yang bertugas membuat makanan
atau minuman untuk dijual. Umumnya
yang jadi pembeli adalah siswa, guru, dan
orang tua. Setiap kelas umumnya memiliki
lapak dagangannya sendiri. Kadang-kadang
setiap kelas menyajikan tema dan barang
dagangannya yang khas.
Pada ajang Market Day, produk karya
siswa juga dapat dipajang dan coba untuk
dijual kepada khalayak yang hadir. Saat
pelaksanaan Market Day, suasana dibuat
menjadi riang gembira. Beberapa atraksi
kesenian atau performance siswa juga
ditampilkan. Sebagian siswa bertugas
menjajakan barang dagangan, sebagian
siswa melayani pembelian dan sebagian lagi
menerima pembayaran. Sebagian besar siswa
pada hari itu juga dibekali uang jajan yang
lebih banyak dari biasanya. Tujuannya supaya
ikut berbelanja makanan, minuman, souvenir
atau mainan yang dijual di Market Day. Uang
hasil penjualan biasanya digunakan sebagai
dana untuk membiayai kegiatan kelas, bisa
juga sebagian disimpan ditabungan anak-
anak yang ada di sekolah.
Dengan kegiatan Market Day ini,
anak-anak diharapkan teredukasi sejak
dini bagaimana cara berjualan yang baik.
Anak-anak akan terbiasa dengan konsep
kejujuran misalnya dalam timbangan,
GOLDEN AGE, Vol. 1, No. 1 (Juni 2017)
87
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
takaran, barang mana yang baik dan mana
yang rusak. Tujuan diadakannya Market Day
adalah menumbuhkan jiwa entrepreneur,
memahami dunia bisnis, melatih kreativitas
dan inovasi pada siswa. Market day juga dapat
menumbuhkan rasa percaya diri pada anak,
meningkat kemampuan komunikasi anak dan
melatih kecerdasan bisnis anak. Orangtua
dapat memanfaatkan kegiatan Market Day
untuk menunjukkan dukungannya atas
proses pendidikan anak-anaknya, sementara
guru dan sekolah dapat memanfaatkan
wahana Market Day untuk memperkuat
soliditas komunitas sekolah. Jika Market
Day berlangsung dengan optimal, maka
sekian banyak manfaat untuk kepentingan
pendidikan di sekolah, bisa sekaligus diraih.
Penanaman Nilai Kewirausahaan di
TK Islam Sabilina
Bedasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa TK Islam Sabilina adalah
sebuah lembaga yang memiliki visi yaitu
“Menjadi model pendidikan anak usia dini
yang menghasilkan anak berakhlak mulia,
kreatif dan mandiri dengan pembelajaran
yang menyenangkan “. Dan Misinya adalah
(1) Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah
Swt.; (2) Membentuk akhlak mulia yang
lebih mengedepankan tauladan Rasulullah
Saw.; (3) Mengedepankan potensi anak
untuk menjadi potensi mandiri; dan
(4) Menyelenggarakan pendidikan yang
berkualitas dengan pendekatan yang berpusat
pada anak (BCCT).
Sejak berdiri tahun 1999 sampai saat
ini TK Sabilina berusaha mewujudkan visi
misi tersebut dengan berupaya membuat
33 program unggulan setiap tahunnya,
diantaranya program tersebut adalah
(1) KKJW (Kecil-Kecil Jadi Usahawan) /
Entrepreneurship; (2) Gerakan SAMAJI
(Sabilina Gemar Mengaji); (3) Gerakan
SASAMI (Sabilina Sayang Bumi); (4) Gerakan
SAMACA (Sabilina Gemar Membaca); (5)
Gerakan SAMALIS (Sabilina Gemar Menulis);
(6) Gerakan SABAGI (Sabilina Berbagi); (7)
Program SADAYA (Sabilina Cinta Budaya);
dan (8) Program SAGENAB (Sabilina Gemar
Menabung).
Delapan program diatas merupakan
program yang mendukung sekolah untuk
menanamkan nilai karakter wirausahawan,
beberapa program tersebut dapat saling
berkesinambungan dan berkaitan, seperti
pada program KKJW tidak serta merta anak
belajar untuk berdagang atau berjualan tetapi
mereka diajarkan untuk menghasilkan produk
terlebih dahulu.
Proses pelaksanaan program KKJW
dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
Pertama, Petani Cilik (menanam-merawat-
memanen). Memberi kesempatan anak
untuk bercocok tanam sederhana, mengenal
berbagai jenis tanaman dan sayuran, merawat
dan memanen tanaman, hal ini masuk pula
dalam program Gerakan SASAMI.
Gambar 1. Gerakan SASAMI
Kedua, Pengolahan hasil panen. Hasil
panen diolah seperti menjadi keripik pisang
atau singkong dan dikemas untuk kemudian
di jual pada market day.
Gambar 2. Mengolah hasil panen
Ketiga, Pembuatan karya-karya dengan
memanfaatkan barang bekas; dan Keempat,
Market Day. Anak bersama guru belajar
merencanakan produk apa saja yang akan
dijual berdasarkan tema dan minat pasar.
Keterampilan berbicara, keberanian dan
kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan
orang lain, serta menerapkan akhlak Rasulullah
saat berdagang adalah keterampilan yang
berkembang dalam kegiatan ini.
88 ISSN 2549-8371 | EISSN 2580-5843
LeonitaSiwiyanti, Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day
Gambar 3. Kegiatan Market Day
Sehingga kegiatan market day bukan
merupakan kegiatan rutin bulanan, namn
kegiatan puncak tema yang dilaksanakan
diakhir semester. Proses kegiatannya adalah
pembelajaran seperti biasa murid yang
dilakukan setiap harinya sesuai dengan RPPH
dan tema mingguan hingga beberapa bulan.
Pihak sekolah mengajarkan anak menanam
dikebun sekolah, bagi anak kelas A diberi
tanggung jawab untuk menyiram tanaman
sedangkan untuk anak kelas B diajarkan
untuk menanamkan benihnya. Setelah siap
dipanen para guru memberikan kesempatan
anak-anak untuk melakukan sendiri cara
memanen dan mengepak serta mengolah
menjadi keripik dan sebagainya.
Setelah semua proses selesai maka
pada akhir semester atau sekitar bulan Mei,
pihak sekolah mengundang para orang tua
untuk hadir menjadi pembeli bagi dagangan
anak-anak mereka. Bukan uang yang akan
ditanamkan oleh sekolah kepada pada anak
didik mereka, namun proses pembuatan
dan penyajian yang telah meraka lakukan
selama ini mendapat penghargaan dari orang
tua mereka, dengan membeli dagangannya.
Walaupun harga dagangan mereka sama,
hasil dari usaha mereka kemudian pihak
sekolah mengajarkan menabung, di mana
TK Islam Sabilina sudah bekerjasama dengan
Bank untuk menanamkan jiwa hemat sejak
anak usia dini yang merupakan program
SAGENAB (Sabilina Gemar Menabung) dan
program SABAGI (Sabilina Berbagi). Sehingga
nilai kewirausahaan tidak hanya menanamkan
anak untuk menghasilkan uang tetapi juga
hidup berhemat dan memiliki empati kepada
orang lain.
Nilai-nilai kewirausahaan yang dapat
diterapkan di TK Sabilina yaitu : Pertama,
Percaya diri, keyakinan, ketidakbergantungan,
individualistis, dan optimisme. Anak-anak
diajarkan memiliki rasa percaya diri dengan
menceritakan serta memamerkan hasil karya
mereka di depan guru dan orang tua;
Kedua, Berorientasi pada tugas dan hasil
kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja
keras, mempunyai dorongan kuat, energetik
dan inisiatif. Anak-anak memiliki orientasi
untuk tekun mengerjakan, bekerja keras dan
energik, sehingga menanamkan sikap bahwa
segala sesuatu tidak dapat terwujud tanpa
adanya kerja keras dan usaha yang tekun;
Ketiga, Pengambilan resiko, kemampuan
untuk mengambil resiko yang wajar dan
suka tantangan. Anak-anak diajarkan untuk
mencoba hal baru dan mendapat tantangan
baru dengan menbuat produk dan mengolah
sesuatu yang dapat dimanfaatkan menjadi
sebuah barang yang berharga jual;
Keempat, Kepemimpinan perilaku
sebagai pemimpin, bergaul dengan orang
lain, menanggapi saran-saran dan kritik.
Anak-anak dapat bekerjasama dengan baik
dengan teman lainnya dan dapat menjadi
pemimpin dalam kelompoknya masing-
masing. Anak-anak diberi tanggung jawab
oleh guru untuk mendisplay karya nya sesuai
dengan keinginan mereka sendiri;
Kelima, Keorisinilan Inovatif dan kreatif
serta fleksibel. Anak-anak memiliki jiwa
inovatif dan kreatif yang tinggi dengan
kegiatan market day ini. Hasil karya anak
dapat dihargai oleh orang tua dan orang
lain, sehingga setelah meraka keluar dari TK
tetap memiliki inovasi-inovasi baru dalam
kegiatan mereka sehari-hari; dan Keenam,
Berorientasi ke masa depan dan pandanga
ke depan, perspektif.
Sesuai dengan hasil wawancara dengan
Kepala Sekolah dan guru- guru di TK Sabilina,
bahwa para alumninya masih memiliki
sikap dan mental kewirausahaan yang kuat,
sehingga kemandirian, percaya diri, kreatif,
inovatif, dan suka terhadap tantangan
dapat terlihat ketika mereka melanjutkan
pendidikan kejenjang selanjutnya. Sebagian
besar alumni dari TK Sabilina memiliki prestasi
yang bagus ketika mereka ada ditingkat SD,
SMP maupun SMA.
Berdasarkan hal tersebut, apa yang
disampaikan oleh Bapak Susilo Bambang
Yudhoyono dalam Temu Nasional tahun 2009
di Jakarta sangatlah tepat, bahwa pentingnya
menanamkan pendidikan kewirausahaan
sejak kecil, dapat berpengaruh pada anak-
anak tersebut diusia dewasa, tidak hanya
GOLDEN AGE, Vol. 1, No. 1 (Juni 2017)
89
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
sekadar menjadi pencari kerja namun mereka
dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Jadi kewirausahaan memang efektif
diajarkan atau ditanamkan sejak dini, baik
di tingkat dasar atau malah sejak tingkat
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bukan
hanya akan menjadi sikap, mental, dan
karakter kewirausahaan ini akan membekali
anak didik dengan keterampilan yang
dapat diaplikasikan ketika mereka dewasa,
namun juga dapat membantu mereka ketika
menemukan kesulitan hidup kelak dikemudian
hari.
Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai
kewirausahaan pada anak usia dini terdiri dari
6 hal pokok, yaitu : mandiri, kreatif, pengambil
risiko, kepemimpinan, orientasi ada tindakan,
dan kerja keras. Cara untuk menanamkan
nilai kewirausahaan tersebut seperti yang
dilakukan oleh TK Sabilina dengan melakukan
kegiatan market day yang merupakan
bagian dari metode cooperative learning, di
mana anak-anak dapat melakukan sendiri
proses pembuatan produknya baik dengan
pembelajaran menanam, cooking maupun
seni dengan mengubah barang bekas menjadi
barang yang dapat dijual. Dengan melakukan
integrasi pendidikan kewirausahaan pada
proses pembelajaran baik perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran
pada setiap aspek yang diajarkan di Taman
Kanak-Kanak, maka anak akan memiliki nilai
kewirausahaan sampai mereka dewasa nanti.
Sehingga mereka setelah lulus dari sekolah
tidak lagi menjadi pencari kerja tapi akan
membuka lapangan pekerjaan.
Penanaman nilai kewirausahaan ini
perlu diterapkan dari tingkat anak usia dini
sampai tingkat perguruan tinggi, hal tersebut
bertujuan agar generasi penerus bangsa
memiliki mental yang mandiri, kreatif dan
pekerja keras. Sehingga perlu dimasukan
dalam kurikulum pembelajaran Anak Usia
Dini, bukan hanya berintegrasi dengan ilmu-
ilmu atau pengetahuan yang lain.
Daftar Pustaka
Abidin, M. (2007). Seri Wirausaha yang Tepat.
Jakarta: Yayasan Bina Karya Mandiri.
Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan
Metode Penelitian untuk Administrasi dan
Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Heflin, F. Z. (2011). Be Enterpreneur.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan.
Jakarta: Erlangga.
Kemendiknas. (2010). Pengembangan
Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta:
Kemendiknas Badan Penelitian dan
Pengembangan Pusat Kurikulum.
Moleong, J. L. (2007). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Siwiyanti, L. dan D. A. U. (2016).
M e n g e m b a n g k a n P e n d i d i k a n
Kewirausahaan melalui Pembelajaran IPA
di SD. PEDAGOGIK, IV, 58–70.
Suryabrata, S. (2003). Metodologi Penelitian.
Jakarta: Rajawali.
Wibowo, A. (2011). Pendidikan Kewirausahaan
(Konsep dan Startegi) (1st ed., p. 28).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

More Related Content

What's hot

Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...Fajar Ginanjar Mukti
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islamMarhamah Saleh
 
Modul 6.4 evaluasi bimbingan dan konseling kelompok
Modul 6.4 evaluasi bimbingan dan konseling kelompokModul 6.4 evaluasi bimbingan dan konseling kelompok
Modul 6.4 evaluasi bimbingan dan konseling kelompok
Universitas Negeri Semarang
 
Rencana Moderasi Lokakarya 4.pdf
Rencana Moderasi Lokakarya 4.pdfRencana Moderasi Lokakarya 4.pdf
Rencana Moderasi Lokakarya 4.pdf
Milawati44
 
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
FathurRozi45
 
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIASIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIANur Arifaizal Basri
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingOperator Warnet Vast Raha
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
dwilaksmid
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran InkuiriStrategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Annis Afifah, S.Pd
 
Tujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingTujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingArgo pusoro
 
Pola layanan komprehensif
Pola layanan komprehensifPola layanan komprehensif
Pola layanan komprehensifkomisariatimmbpp
 
Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahKepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahWisda Putri
 
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-QuranStrategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-QuranLukmanul Hakim
 
2. MODEL LAYANAN BK SMP_PSP (1).pdf
2. MODEL LAYANAN BK SMP_PSP (1).pdf2. MODEL LAYANAN BK SMP_PSP (1).pdf
2. MODEL LAYANAN BK SMP_PSP (1).pdf
AyuWulanSari28
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
eryeryey
 
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
Syarifatul Marwiyah
 
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen-Komponen Pengembangan KurikulumKomponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Sita Nurhalimah
 
pembelajaran fiqih MI
pembelajaran fiqih MIpembelajaran fiqih MI
pembelajaran fiqih MI
Nataly April
 

What's hot (20)

Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
Presentasi Skripsi - Efektivitas Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran Berbasis W...
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Modul 6.4 evaluasi bimbingan dan konseling kelompok
Modul 6.4 evaluasi bimbingan dan konseling kelompokModul 6.4 evaluasi bimbingan dan konseling kelompok
Modul 6.4 evaluasi bimbingan dan konseling kelompok
 
Rencana Moderasi Lokakarya 4.pdf
Rencana Moderasi Lokakarya 4.pdfRencana Moderasi Lokakarya 4.pdf
Rencana Moderasi Lokakarya 4.pdf
 
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
Kelebihan dan Kelemahan sistem pendidikan Islam
 
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIASIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konselingSejarah perkembangan bimbingan konseling
Sejarah perkembangan bimbingan konseling
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran InkuiriStrategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inkuiri
 
Tujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konselingTujuan dan aspek aspek konseling
Tujuan dan aspek aspek konseling
 
Pemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan IslamPemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan Islam
 
Pola layanan komprehensif
Pola layanan komprehensifPola layanan komprehensif
Pola layanan komprehensif
 
Kepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolahKepemimpinan kepala sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah
 
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-QuranStrategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif al-Quran
 
2. MODEL LAYANAN BK SMP_PSP (1).pdf
2. MODEL LAYANAN BK SMP_PSP (1).pdf2. MODEL LAYANAN BK SMP_PSP (1).pdf
2. MODEL LAYANAN BK SMP_PSP (1).pdf
 
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di IndonesiaPermasalahan Pendidikan di Indonesia
Permasalahan Pendidikan di Indonesia
 
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
KD 8 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Islam
 
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen-Komponen Pengembangan KurikulumKomponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum
 
pembelajaran fiqih MI
pembelajaran fiqih MIpembelajaran fiqih MI
pembelajaran fiqih MI
 

Similar to Kewirausahaan 1

Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docxKewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
SriMindarti1
 
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..pptPendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
AmiraWidi
 
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah MalaysiaMini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Ira Pusspita
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anak
FAI Unmuh Ponorogo
 
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam KurikulumMengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Irsya Zamzami
 
Proposal Inspiring Leadership Youth Camp
Proposal Inspiring Leadership Youth CampProposal Inspiring Leadership Youth Camp
Proposal Inspiring Leadership Youth Camp
Andri Adi
 
Makalah konsep dasar
Makalah konsep dasarMakalah konsep dasar
Makalah konsep dasar
taijapi
 
KEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN ISLAM KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
KEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN ISLAM KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA.pptxKEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN ISLAM KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
KEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN ISLAM KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
unun31
 
14706-Article Text-29535-3-10-20170904.pdf
14706-Article Text-29535-3-10-20170904.pdf14706-Article Text-29535-3-10-20170904.pdf
14706-Article Text-29535-3-10-20170904.pdf
MesinesId
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanYan Thea
 
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Goes Jiant
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Jiantari Marthen
 
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Gunmat Met
 
Sicerdas konten
Sicerdas kontenSicerdas konten
Sicerdas konten
Fajar Baskoro
 
(FASE C) - WIRAUSAHA (datadikdasmen.com).pdf
(FASE C) - WIRAUSAHA (datadikdasmen.com).pdf(FASE C) - WIRAUSAHA (datadikdasmen.com).pdf
(FASE C) - WIRAUSAHA (datadikdasmen.com).pdf
AmbarWijaya3
 
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniBahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniMuhaimin Abu Faiz
 
Jurnal Penelitian Minat Berwirausaha Mahasiswa Administrasi Polban angkatan 2...
Jurnal Penelitian Minat Berwirausaha Mahasiswa Administrasi Polban angkatan 2...Jurnal Penelitian Minat Berwirausaha Mahasiswa Administrasi Polban angkatan 2...
Jurnal Penelitian Minat Berwirausaha Mahasiswa Administrasi Polban angkatan 2...
ajengpolban
 
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).pptMENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
EkaAgus9
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
AisyahTamara
 

Similar to Kewirausahaan 1 (20)

Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docxKewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
Kewirausahaan_E_Evy Verawaty_2804.docx
 
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..pptPendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
 
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah MalaysiaMini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
Mini Proposal Skripsi tentang Kewirausahaan di CLC Sabah Malaysia
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anak
 
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam KurikulumMengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
Mengapa Kewirausahaan Masuk Ke Dalam Kurikulum
 
Proposal Inspiring Leadership Youth Camp
Proposal Inspiring Leadership Youth CampProposal Inspiring Leadership Youth Camp
Proposal Inspiring Leadership Youth Camp
 
Makalah konsep dasar
Makalah konsep dasarMakalah konsep dasar
Makalah konsep dasar
 
KEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN ISLAM KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
KEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN ISLAM KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA.pptxKEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN ISLAM KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
KEWIRAUSAHAAN PENDIDIKAN ISLAM KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
 
Bab 1234 (1)
Bab 1234 (1)Bab 1234 (1)
Bab 1234 (1)
 
14706-Article Text-29535-3-10-20170904.pdf
14706-Article Text-29535-3-10-20170904.pdf14706-Article Text-29535-3-10-20170904.pdf
14706-Article Text-29535-3-10-20170904.pdf
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
 
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
Teknik Guru Pendidikan Agama Hindu dalam Menciptakan Pembelajaran Berbasis PA...
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
 
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
Proposalkegiatanpelatihankewirausahaan 140402092326-phpapp01
 
Sicerdas konten
Sicerdas kontenSicerdas konten
Sicerdas konten
 
(FASE C) - WIRAUSAHA (datadikdasmen.com).pdf
(FASE C) - WIRAUSAHA (datadikdasmen.com).pdf(FASE C) - WIRAUSAHA (datadikdasmen.com).pdf
(FASE C) - WIRAUSAHA (datadikdasmen.com).pdf
 
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-diniBahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
Bahan 2 penilaian-perkembangan-anak-usia-dini
 
Jurnal Penelitian Minat Berwirausaha Mahasiswa Administrasi Polban angkatan 2...
Jurnal Penelitian Minat Berwirausaha Mahasiswa Administrasi Polban angkatan 2...Jurnal Penelitian Minat Berwirausaha Mahasiswa Administrasi Polban angkatan 2...
Jurnal Penelitian Minat Berwirausaha Mahasiswa Administrasi Polban angkatan 2...
 
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).pptMENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
MENGGALI POTENSI MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN (1) (1).ppt
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 

More from Fajar Baskoro

Pemberdayaan Kelompok Usaha Siswa dengan Tools Wirausaha AI.pdf
Pemberdayaan Kelompok Usaha Siswa dengan Tools Wirausaha AI.pdfPemberdayaan Kelompok Usaha Siswa dengan Tools Wirausaha AI.pdf
Pemberdayaan Kelompok Usaha Siswa dengan Tools Wirausaha AI.pdf
Fajar Baskoro
 
Skills for The Future - Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan.pptx
Skills for The Future - Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan.pptxSkills for The Future - Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan.pptx
Skills for The Future - Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan.pptx
Fajar Baskoro
 
Slides OOSC - Program Penanganan ATS Unicef Bappeda Jawa Timur.pptx
Slides OOSC - Program Penanganan ATS Unicef Bappeda Jawa Timur.pptxSlides OOSC - Program Penanganan ATS Unicef Bappeda Jawa Timur.pptx
Slides OOSC - Program Penanganan ATS Unicef Bappeda Jawa Timur.pptx
Fajar Baskoro
 
PPT- Menyiapkan GenerasiTerampilDigitalSkill1.pptx
PPT- Menyiapkan GenerasiTerampilDigitalSkill1.pptxPPT- Menyiapkan GenerasiTerampilDigitalSkill1.pptx
PPT- Menyiapkan GenerasiTerampilDigitalSkill1.pptx
Fajar Baskoro
 
PPT-Menyiapkan Alumni GenerasiTerampil.pptx
PPT-Menyiapkan Alumni GenerasiTerampil.pptxPPT-Menyiapkan Alumni GenerasiTerampil.pptx
PPT-Menyiapkan Alumni GenerasiTerampil.pptx
Fajar Baskoro
 
RIngkasan Program - Markoding Innovation Challenge.pptx
RIngkasan Program - Markoding Innovation Challenge.pptxRIngkasan Program - Markoding Innovation Challenge.pptx
RIngkasan Program - Markoding Innovation Challenge.pptx
Fajar Baskoro
 
Pengembangan Program Pelatihan Double Track - DT PLUSK
Pengembangan Program Pelatihan Double Track - DT PLUSKPengembangan Program Pelatihan Double Track - DT PLUSK
Pengembangan Program Pelatihan Double Track - DT PLUSK
Fajar Baskoro
 
DT-PLUSK Pengembangan SMA Double Track Tahun ke 5
DT-PLUSK Pengembangan SMA Double Track Tahun ke 5DT-PLUSK Pengembangan SMA Double Track Tahun ke 5
DT-PLUSK Pengembangan SMA Double Track Tahun ke 5
Fajar Baskoro
 
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxGenerasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Fajar Baskoro
 
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterCara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Fajar Baskoro
 
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanPPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
Fajar Baskoro
 
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUSBuku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
Fajar Baskoro
 
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxPemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Fajar Baskoro
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdfExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
Fajar Baskoro
 
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
Fajar Baskoro
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptxExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
Fajar Baskoro
 
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxPemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Fajar Baskoro
 
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimEvaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Fajar Baskoro
 
foto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahfoto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolah
Fajar Baskoro
 
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaMeraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Fajar Baskoro
 

More from Fajar Baskoro (20)

Pemberdayaan Kelompok Usaha Siswa dengan Tools Wirausaha AI.pdf
Pemberdayaan Kelompok Usaha Siswa dengan Tools Wirausaha AI.pdfPemberdayaan Kelompok Usaha Siswa dengan Tools Wirausaha AI.pdf
Pemberdayaan Kelompok Usaha Siswa dengan Tools Wirausaha AI.pdf
 
Skills for The Future - Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan.pptx
Skills for The Future - Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan.pptxSkills for The Future - Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan.pptx
Skills for The Future - Pemberdayaan Remaja Untuk Meningkatkan Keterampilan.pptx
 
Slides OOSC - Program Penanganan ATS Unicef Bappeda Jawa Timur.pptx
Slides OOSC - Program Penanganan ATS Unicef Bappeda Jawa Timur.pptxSlides OOSC - Program Penanganan ATS Unicef Bappeda Jawa Timur.pptx
Slides OOSC - Program Penanganan ATS Unicef Bappeda Jawa Timur.pptx
 
PPT- Menyiapkan GenerasiTerampilDigitalSkill1.pptx
PPT- Menyiapkan GenerasiTerampilDigitalSkill1.pptxPPT- Menyiapkan GenerasiTerampilDigitalSkill1.pptx
PPT- Menyiapkan GenerasiTerampilDigitalSkill1.pptx
 
PPT-Menyiapkan Alumni GenerasiTerampil.pptx
PPT-Menyiapkan Alumni GenerasiTerampil.pptxPPT-Menyiapkan Alumni GenerasiTerampil.pptx
PPT-Menyiapkan Alumni GenerasiTerampil.pptx
 
RIngkasan Program - Markoding Innovation Challenge.pptx
RIngkasan Program - Markoding Innovation Challenge.pptxRIngkasan Program - Markoding Innovation Challenge.pptx
RIngkasan Program - Markoding Innovation Challenge.pptx
 
Pengembangan Program Pelatihan Double Track - DT PLUSK
Pengembangan Program Pelatihan Double Track - DT PLUSKPengembangan Program Pelatihan Double Track - DT PLUSK
Pengembangan Program Pelatihan Double Track - DT PLUSK
 
DT-PLUSK Pengembangan SMA Double Track Tahun ke 5
DT-PLUSK Pengembangan SMA Double Track Tahun ke 5DT-PLUSK Pengembangan SMA Double Track Tahun ke 5
DT-PLUSK Pengembangan SMA Double Track Tahun ke 5
 
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxGenerasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
 
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterCara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
 
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanPPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
 
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUSBuku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
 
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxPemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdfExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
 
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptxExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
 
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxPemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
 
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimEvaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
 
foto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahfoto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolah
 
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaMeraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
 

Recently uploaded

PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 

Recently uploaded (20)

PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 

Kewirausahaan 1

  • 1. GOLDEN AGE, Vol. 1, No. 1 (Juni 2017) 83 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day Embedding the Entrepreneurship Values through Market DayActivity Leonita Siwiyanti Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Muhammadiyah Sukabumi Jln. R. Syamsudin No. 50 Cikole, Sukabumi, 43113, Indonesia Email: leony23amr@ummi.ac.id Abstract Entrepreneurship is an attitude of mental and spirit which is always active and creative, down to earth, and striving in order to increase profit for business activities. There are six basic values ​​ of entrepreneurship which can be integrated in early childhood learning process, namely: independent, creative, risk taker, leadership, action orientation, and hard work. The embedding of entrepreneur’s character was one of the ways in realizing the vision of Sabilina Islamic Kindergarten by making the program “Kecil-kecil jadi Wirausahawan”. The activity was not only focused on the market day (sale) activity, but the children were taught to produce, to package and also to market product. The research method used qualitative research with case study method. This study aimed to investigate the actual conditions about the embedding of entrepreneurial values ​​ through market day activity for early childhood at the Sabilina Islamic Kindergarten.The results of market day activity can be used as one way to embed the entrepreneurship values ​​ early on. So, they will no longer become job seekers but they will open jobs after graduating from school. Keywords: Enterpreneurship Values, Early Childhood, and Market Day Abstrak Kewirausahaan ini merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif dan kreatif, dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan atas kegiatan usahanya. Ada 6 nilai pokok kewirausahaan yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada anak usia dini, yaitu: mandiri, kreatif, pengambil risiko, kepemimpinan, orientasi ada tindakan, dan kerja keras. Penanaman nilai karakter wirausahawan merupakan salah satu cara dalam mewujudkan visi TK Islam Sabilina ini dengan membuat program “Kecil-Kecil Jadi Witrausahawan”. Di mana kegiatan tersebut tidak hanya dititikberatkan pada kegiatan market day (jual beli), tapi anak diajarkan untuk memproduksi, mengemas produknya dan juga memasarkannya. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi aktual tentang penanaman nilai-nilai kewirausahaan dengan kegiatan market day untuk anak usia dini di TK Islam Sabilina. Hasil dari kegiatan market day tersebut dapat dijadikan salah satu cara menanamkan nilai kewirausahaan sejak dini, sehingga setelah mereka lulus dari sekolah tidak lagi menjadi pencari kerja tapi akan membuka lapangan pekerjaan. Kata Kunci: Nilai Kewirausahaan, Anak Usia Dini, dan Market Day Pendahuluan Kewirausahaan pada umumnya sering diartikan sebagai seorang pembisnis, padahal sesungguhnya wirausaha merupakan sebuah sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang sangat bernilai dan berguna; baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Sesuai Sabda Rasulullah SAW : Dari ‘Ashim Ibn ‘Ubaidillah dari Salim dari ayahnya. Ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya Allah menyukai orang mukmin yang berkarya” (HR. Al-Baihaqi) Kewirausahaan ini merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif dan kreatif, berdaya, bercipta, berkarya, bersahaja, dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan atas kegiatan usahanya. Sementara wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya, yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupannya (Kemendiknas, 2010): 15-17
  • 2. 84 ISSN 2549-8371 | EISSN 2580-5843 LeonitaSiwiyanti, Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day Banyak orang berpendapat bahwa kewirausahaan tidak dapat dipelajari melainkan merupakan sebuah proses yang panjang (learning by doing) dan modal utamanya adalah kreativitas. Namun ada juga yang mengatakan sebaliknya, bahwa kewirausahaan tersebut dapat dipelajari melalui lembaga pendidikan atau institusi, dan pembelajaran kewirausahaan merupakan hal penting dan utama praksis pendidikan. Di mana lembaga pendidikan tidak hanya memberikan pekerjaan, tapi juga dapat menghasilkan lapangan pekerjaan. Negara Singapura yang memiliki 4 % wirausaha dari total penduduknya, sementara Indonesia baru 0,18 % dari total sekitar 225 juta penduduk, hal tersebut bukan karena mayoritas penduduk Singapura beretnis Cina dan Indonesia mayoritas Jawa. Tetapi hal tersebut terjadi dikarenakan adanya ketimpangan dalam pendidikan kewirausahaan di praksis pendidikan. Sehingga pendidikan kewirausahaan merupakan kebutuhan penting di Singapura, berbeda di Indonesia yang masih belum maksimal menerapkan karakter dan perilaku wirausaha. (Wibowo, 2011) Melihat fenomena tersebut, maka pendidikan wirausaha dapat dilakukan sejak dini pada anak yaitu dengan tahapan pengenalan, bukan sebagai pelaku. Pendidikan kewirausahaan bagi anak ialah pembentukan mental wirusaha. Pendidikan wirausaha tidak sekadar mengajarkan anak tentang cara berbisnis, tetapi lebih dari itu anak dilatih untuk memiliki mental dan karakter diri yang kokoh. Salah satu contoh aplikasi pendidikan terintegrasi kewirausahaan adalah kegiatan “Market Day” dengan melibatkan semua siswa dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan produksi adalah dengan memberikan tanggung jawab kepada siswa berdasakan kelas secara bergantian untuk membuat produk yang memiliki nilai jual dan bermanfaat bagi selurus civitas academica sekolah. Kemudian siswa diminta untuk menjual produknya (distribusi), sedangkan siswa yang lainnya termasuk para guru bertanggung jawab sebagai konsumen (pembeli). Kegiatan Market Day bisa dilakukan secara mandiri (memproduksi barang secara individu) atau secara klasikal (memproduksi barang dengan berkelompok) sesuai minat siswa dan produk yang akan diproduksikan. Kegiatan market day tersebut juga dapat diterapkan di Taman Kanak-Kanak atau pada anak usia dini, seperti halnya TK Islam Sabilina yang memiliki Program “Kecil- Kecil Jadi Wirausahawan”, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter kewirausahaan sejak dini kepada anak-anak. Metodologi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi aktual tentang penanaman nilai-nilai kewirausahaan dengan kegiatan market day untuk anak usia dini di TK Islam Sabilina. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian untuk memahami suatu fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskriftif dalam bentuk kata-kata dan bahasa dalam suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study kasus yaitu penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi dengan baik mengenai unit tersebut. (Suryabrata, 2003) Populasi dalam penelitian ini adalah TK Islam Sabilina di kota Bekasi. Jumlah sampel penelitian adalah 100 orang baik kepala sekolah, guru dan orang tua murid, lalu dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling random sederhana (simple random sampling), dengan cirinya ialah setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih dan biasa populasinya homogen, sehingga hanya diambil satu kelas yang berjumlah 15 orang. Pengumpulan data ialah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Akdon, 2008). Terdapat beberapa langkah-langkah yang di tempuh dalam pelaksanaan pengumpulan data ini diantaranya adalah: (a) Teknik pengumpulan data sekunder yang diambil dari study pustaka yang berhubungan dengan permasalahan penelitian dan digunakan sebagai penyusunan landasan teoritis dalam rangka pembahasan masalah; (b) Teknik pengumpulan data primer, yaitu peneliti langsung mengambil data dari lapangan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dengan cara : (1) Observasi, melihat langsung
  • 3. GOLDEN AGE, Vol. 1, No. 1 (Juni 2017) 85 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini kegiatan persiapan dan pelaksanaan market day; (2) Wawancara, dilakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru dan orang tua murid; dan (3) Dokumentasi, berupa foto-foto dan buku yang berhubungan dengan kegiatan market day atau program Kecil-Kecil Jadi Wirausahawan. Langkah-langkah yang di tempuh dalam menganalisis data adalah sebagai berikut: Pertama, setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya melakukan reduksi data dengan menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu; Kedua, data yang telah direduksi disajikan dalam bentuk narasi; dan Ketiga, penarikan simpulan dan verivikasi dari data yang telah disajikan pada tahap kedua. Pembahasan Pembelajaran Kewirausahaan untuk Anak Usia Dini Menurut Z. Helin Frinces (Heflin, 2011), kewirausahaan adalah orang yang mempunyai insting (semangat, jiwa, nalar, intuisi dan kompetensi) untuk berbisnis, risk taker (pengambilan resiko), berani berinvestasi, berani rugi dalam memperoleh keuntungan (gambling), dan berani melakukan perubahan dengan cepat dan besar bila memang dibutuhkan untuk menciptakan kemajuan setiap saat. A d a p u n b e b e r a p a c i r i k h u s u s entrepreneur yang sukses (Hendro, 2011) adalah mempunyai mimpi dan realitas yang tinggi yang mampu diubah menjadi cita-cita yang harus dicapai, mempunyai tantangan dan tidak puas dengan apa yang didapat, mempunyai ambisi dan motifasi yang kuat, mampu menjual dan memasarkan produknya dan seorang problem solver. Ciri-ciri dan watak kewirausahaan menurut Abidin (Abidin, 2007) adalah: (1) percaya diri, keyakinan, ketidakbergantungan, individualistis, dan optimisme; (2) berorientasi pada tugas dan hasil kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif; (3) pengambilan resiko, kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan; (4) kepemimpinan perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik; (5). keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel; dan (6). berorientasi ke masa depan dan pandanga ke depan, perspektif. Nilai pokok kewirausahaan yang dapat dintergrasikan dalam pembelajaran pada anak usia dini terdiri dari 6 hal, yaitu : mandiri, kreatif, pengambil risiko, kepemimpinan, orientasi ada tindakan, dan kerja keras. Dan menurut Geffrey G. Meredith dalam Siwiyanti (Siwiyanti, 2016) mengemukakan tentang ciri- ciri wirausahawan, yaitu: Pertama, Percaya diri. Seorang pengusaha harus memiliki kepercayaan yang tinggi. Segaa sesuatu yang telah diyakini dan dianggap benar harus dilakukan sepanjang tidak melanggar hukum dan norma yang berlaku. Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi; Kedua, Berorientasi Tugas dan Hasil. Seorang wirausahawan harus fokus pada tugas dan hasil. Apa yang dilakukan oleh wirausahawan merupakan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keberhasilan pencapaian tugas tersebut ditentukan oleh faktor motivasi berprestasi, beroirentasi keuntungan, kerja keras, serta berinisiatif; Ketiga, Berani mengambil resiko. Setiap proses bisnis memiliki resiko masing- masing, baik untung maupun rugi. Untuk memperkecil kegagalan usaha maka wirausahawan harus mengetahui peluang kegagalan, dengan begitu, dapat diusahakan untuk memperkecil resiko tersebut; Keempat, Kepemimpinan. Wira­ usahawan yang berhasil ditentukan pula oleh kemampuan dalam memimpin atau yang kita sebut dengan kepemimpinan. Kepemimpinan ini bukan hanya memberikan pengaruh pada orang lain atau karyawannya, melainkan juga sigap dalam mengantasipasi setiap perubahan; Kelima, Keorisinilan. Kewirausahaan harus mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Keorisinilan dan keunikan dari suatu barang dan jasa menjadi daya tarik tersendiri dalam suatu usaha; dan Keenam, Berorientasi Masa Depan. Wirausahawan yang memiliki pandangan jauh ke depan menjadikan seorang tersebut akan terus berupaya untuk berkarya dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada saat ini. Pandangan ini menjadikan wirausahawan tidak cepat merasa puas dengan hasil yang diperoleh
  • 4. 86 ISSN 2549-8371 | EISSN 2580-5843 LeonitaSiwiyanti, Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day saat ini hingga terus mencari peluang. Kepekaan memahami lingkungan sekitar juga diperlukan untuk menciptakan suatu produk yang beroirentasi masa depan. Prinsip pembelajaran pada anak usia dini adalah belajar sambil bermain, bermain seraya belajar.  Jadi prinsip belajar sambil bermain ini mengandung arti bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus menyenangkan, bebas, aktif gembira dan demokratis. Setiap kegiatan pembelajaran harus menjiwai esensi bermain. Memang betul bahwa permainan  baik untuk membelajarkan anak, tetapi permainan tersebut harus diberi muatan edukatif sehingga anak dapat belajar. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan, memanfaatkan, objek-objek yang dekat dengannya sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Menurut Piaget (1972) anak usia 5-6 tahun sedang berada dalam tahap perkembangan kognitif fase pra operational. Anak belajar terbaik melalui benda-benda nyata. Berdasarkan perkembangan anak tersebut, pembelajaran di TK harus dimulai dari benda-benda konkrit. Guru dapat memberi persoalan yang menantang anak untuk melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda. Dalam membuat rencana belajar seorang guru harus memiliki keunikan di TK, di mana setiap kegiatan belajar tidak berisi satu kegiatan belajar dari satu bidang studi, tetapi merupakan rangkaian tema yang terintegrasi. Rencana belajar menekankan pada kegiatan belajar anak. Guna mencapai rencana pembelajaran yang disusun, maka sumber belajar merupakan hal yang penting di mana anak dapat memperoleh informasi, sikap, dan ketreampilan yang ia pelajari. Sumber belajar yang penting di TK antara lain meliputi perpustakaan dan berbagai hal yang ada dilingkungan sekitar seperti sawah, bengkel, manusia, buku, laboratorium, yang dapat digunakan untuk belajar anak. Salah satu metode pembelajaran bagi anak usia dini, yaitu: pembelajaran metode Cooperative Learning banyak digunakan pada pembelajaran anak usia dini karena dianggap sesuai untuk melatih social dan kemampuan bekerja sama. Belajar kooperatif mempersiapkan siswa untuk masa depannya di masyarakat yaitu memacu siswa untuk belajar secara aktif ketika ia berbicara dan bekerja sama dan bukan hanya pasif mendengarkan. Dan pembelajaran yang lain adalah pendekatan pembelajaran kontekstual, yaitu suatu paham belajar mengajar yang memandang pentingnya hubungan antara materi pelajaran dengan dunia nyata. Penedekatan pembelajaran kontekstual menggunakan multikonteks, artinya ialah menggunakan berbagai setting baik tempat, persoalan, maupun kecakapan dalam konteks yang beragam, contohnya dalam bentuk bermain peran, cooking class, market day dan kegiatan bermain lainnya. Kegiatan Market Day Market day merupakan aktivitas pembelajaran Enterpreneur, di mana anak- anak diajarkan bagaimana memasarkan produk kepada teman, guru atau pun kepada pihak luar. Kegiatan ini biasanya berbentuk bazzar atau pasar yang diselenggarakan sekolah. Kegiatan ini biasanya melibatkan segenap komponen sekolah. Kadang-kadang saat Market Day pengunjung dari luar sekolah juga diundang. Bahkan jauh-jauh hari siswa sudah terlibat menyiapkan rencana perdagangannya. Selain para guru, tentu saja orang tua juga terlibat menyiapkan barang-barang dagangan. Terutama ibu- ibu yang bertugas membuat makanan atau minuman untuk dijual. Umumnya yang jadi pembeli adalah siswa, guru, dan orang tua. Setiap kelas umumnya memiliki lapak dagangannya sendiri. Kadang-kadang setiap kelas menyajikan tema dan barang dagangannya yang khas. Pada ajang Market Day, produk karya siswa juga dapat dipajang dan coba untuk dijual kepada khalayak yang hadir. Saat pelaksanaan Market Day, suasana dibuat menjadi riang gembira. Beberapa atraksi kesenian atau performance siswa juga ditampilkan. Sebagian siswa bertugas menjajakan barang dagangan, sebagian siswa melayani pembelian dan sebagian lagi menerima pembayaran. Sebagian besar siswa pada hari itu juga dibekali uang jajan yang lebih banyak dari biasanya. Tujuannya supaya ikut berbelanja makanan, minuman, souvenir atau mainan yang dijual di Market Day. Uang hasil penjualan biasanya digunakan sebagai dana untuk membiayai kegiatan kelas, bisa juga sebagian disimpan ditabungan anak- anak yang ada di sekolah. Dengan kegiatan Market Day ini, anak-anak diharapkan teredukasi sejak dini bagaimana cara berjualan yang baik. Anak-anak akan terbiasa dengan konsep kejujuran misalnya dalam timbangan,
  • 5. GOLDEN AGE, Vol. 1, No. 1 (Juni 2017) 87 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini takaran, barang mana yang baik dan mana yang rusak. Tujuan diadakannya Market Day adalah menumbuhkan jiwa entrepreneur, memahami dunia bisnis, melatih kreativitas dan inovasi pada siswa. Market day juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, meningkat kemampuan komunikasi anak dan melatih kecerdasan bisnis anak. Orangtua dapat memanfaatkan kegiatan Market Day untuk menunjukkan dukungannya atas proses pendidikan anak-anaknya, sementara guru dan sekolah dapat memanfaatkan wahana Market Day untuk memperkuat soliditas komunitas sekolah. Jika Market Day berlangsung dengan optimal, maka sekian banyak manfaat untuk kepentingan pendidikan di sekolah, bisa sekaligus diraih. Penanaman Nilai Kewirausahaan di TK Islam Sabilina Bedasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa TK Islam Sabilina adalah sebuah lembaga yang memiliki visi yaitu “Menjadi model pendidikan anak usia dini yang menghasilkan anak berakhlak mulia, kreatif dan mandiri dengan pembelajaran yang menyenangkan “. Dan Misinya adalah (1) Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah Swt.; (2) Membentuk akhlak mulia yang lebih mengedepankan tauladan Rasulullah Saw.; (3) Mengedepankan potensi anak untuk menjadi potensi mandiri; dan (4) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan pendekatan yang berpusat pada anak (BCCT). Sejak berdiri tahun 1999 sampai saat ini TK Sabilina berusaha mewujudkan visi misi tersebut dengan berupaya membuat 33 program unggulan setiap tahunnya, diantaranya program tersebut adalah (1) KKJW (Kecil-Kecil Jadi Usahawan) / Entrepreneurship; (2) Gerakan SAMAJI (Sabilina Gemar Mengaji); (3) Gerakan SASAMI (Sabilina Sayang Bumi); (4) Gerakan SAMACA (Sabilina Gemar Membaca); (5) Gerakan SAMALIS (Sabilina Gemar Menulis); (6) Gerakan SABAGI (Sabilina Berbagi); (7) Program SADAYA (Sabilina Cinta Budaya); dan (8) Program SAGENAB (Sabilina Gemar Menabung). Delapan program diatas merupakan program yang mendukung sekolah untuk menanamkan nilai karakter wirausahawan, beberapa program tersebut dapat saling berkesinambungan dan berkaitan, seperti pada program KKJW tidak serta merta anak belajar untuk berdagang atau berjualan tetapi mereka diajarkan untuk menghasilkan produk terlebih dahulu. Proses pelaksanaan program KKJW dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: Pertama, Petani Cilik (menanam-merawat- memanen). Memberi kesempatan anak untuk bercocok tanam sederhana, mengenal berbagai jenis tanaman dan sayuran, merawat dan memanen tanaman, hal ini masuk pula dalam program Gerakan SASAMI. Gambar 1. Gerakan SASAMI Kedua, Pengolahan hasil panen. Hasil panen diolah seperti menjadi keripik pisang atau singkong dan dikemas untuk kemudian di jual pada market day. Gambar 2. Mengolah hasil panen Ketiga, Pembuatan karya-karya dengan memanfaatkan barang bekas; dan Keempat, Market Day. Anak bersama guru belajar merencanakan produk apa saja yang akan dijual berdasarkan tema dan minat pasar. Keterampilan berbicara, keberanian dan kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan orang lain, serta menerapkan akhlak Rasulullah saat berdagang adalah keterampilan yang berkembang dalam kegiatan ini.
  • 6. 88 ISSN 2549-8371 | EISSN 2580-5843 LeonitaSiwiyanti, Menanamkan Nilai Kewirausahaan Melalui Kegiatan Market Day Gambar 3. Kegiatan Market Day Sehingga kegiatan market day bukan merupakan kegiatan rutin bulanan, namn kegiatan puncak tema yang dilaksanakan diakhir semester. Proses kegiatannya adalah pembelajaran seperti biasa murid yang dilakukan setiap harinya sesuai dengan RPPH dan tema mingguan hingga beberapa bulan. Pihak sekolah mengajarkan anak menanam dikebun sekolah, bagi anak kelas A diberi tanggung jawab untuk menyiram tanaman sedangkan untuk anak kelas B diajarkan untuk menanamkan benihnya. Setelah siap dipanen para guru memberikan kesempatan anak-anak untuk melakukan sendiri cara memanen dan mengepak serta mengolah menjadi keripik dan sebagainya. Setelah semua proses selesai maka pada akhir semester atau sekitar bulan Mei, pihak sekolah mengundang para orang tua untuk hadir menjadi pembeli bagi dagangan anak-anak mereka. Bukan uang yang akan ditanamkan oleh sekolah kepada pada anak didik mereka, namun proses pembuatan dan penyajian yang telah meraka lakukan selama ini mendapat penghargaan dari orang tua mereka, dengan membeli dagangannya. Walaupun harga dagangan mereka sama, hasil dari usaha mereka kemudian pihak sekolah mengajarkan menabung, di mana TK Islam Sabilina sudah bekerjasama dengan Bank untuk menanamkan jiwa hemat sejak anak usia dini yang merupakan program SAGENAB (Sabilina Gemar Menabung) dan program SABAGI (Sabilina Berbagi). Sehingga nilai kewirausahaan tidak hanya menanamkan anak untuk menghasilkan uang tetapi juga hidup berhemat dan memiliki empati kepada orang lain. Nilai-nilai kewirausahaan yang dapat diterapkan di TK Sabilina yaitu : Pertama, Percaya diri, keyakinan, ketidakbergantungan, individualistis, dan optimisme. Anak-anak diajarkan memiliki rasa percaya diri dengan menceritakan serta memamerkan hasil karya mereka di depan guru dan orang tua; Kedua, Berorientasi pada tugas dan hasil kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif. Anak-anak memiliki orientasi untuk tekun mengerjakan, bekerja keras dan energik, sehingga menanamkan sikap bahwa segala sesuatu tidak dapat terwujud tanpa adanya kerja keras dan usaha yang tekun; Ketiga, Pengambilan resiko, kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan. Anak-anak diajarkan untuk mencoba hal baru dan mendapat tantangan baru dengan menbuat produk dan mengolah sesuatu yang dapat dimanfaatkan menjadi sebuah barang yang berharga jual; Keempat, Kepemimpinan perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik. Anak-anak dapat bekerjasama dengan baik dengan teman lainnya dan dapat menjadi pemimpin dalam kelompoknya masing- masing. Anak-anak diberi tanggung jawab oleh guru untuk mendisplay karya nya sesuai dengan keinginan mereka sendiri; Kelima, Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel. Anak-anak memiliki jiwa inovatif dan kreatif yang tinggi dengan kegiatan market day ini. Hasil karya anak dapat dihargai oleh orang tua dan orang lain, sehingga setelah meraka keluar dari TK tetap memiliki inovasi-inovasi baru dalam kegiatan mereka sehari-hari; dan Keenam, Berorientasi ke masa depan dan pandanga ke depan, perspektif. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru- guru di TK Sabilina, bahwa para alumninya masih memiliki sikap dan mental kewirausahaan yang kuat, sehingga kemandirian, percaya diri, kreatif, inovatif, dan suka terhadap tantangan dapat terlihat ketika mereka melanjutkan pendidikan kejenjang selanjutnya. Sebagian besar alumni dari TK Sabilina memiliki prestasi yang bagus ketika mereka ada ditingkat SD, SMP maupun SMA. Berdasarkan hal tersebut, apa yang disampaikan oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dalam Temu Nasional tahun 2009 di Jakarta sangatlah tepat, bahwa pentingnya menanamkan pendidikan kewirausahaan sejak kecil, dapat berpengaruh pada anak- anak tersebut diusia dewasa, tidak hanya
  • 7. GOLDEN AGE, Vol. 1, No. 1 (Juni 2017) 89 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini sekadar menjadi pencari kerja namun mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Jadi kewirausahaan memang efektif diajarkan atau ditanamkan sejak dini, baik di tingkat dasar atau malah sejak tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bukan hanya akan menjadi sikap, mental, dan karakter kewirausahaan ini akan membekali anak didik dengan keterampilan yang dapat diaplikasikan ketika mereka dewasa, namun juga dapat membantu mereka ketika menemukan kesulitan hidup kelak dikemudian hari. Kesimpulan Berdasarkan paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penanaman nilai kewirausahaan pada anak usia dini terdiri dari 6 hal pokok, yaitu : mandiri, kreatif, pengambil risiko, kepemimpinan, orientasi ada tindakan, dan kerja keras. Cara untuk menanamkan nilai kewirausahaan tersebut seperti yang dilakukan oleh TK Sabilina dengan melakukan kegiatan market day yang merupakan bagian dari metode cooperative learning, di mana anak-anak dapat melakukan sendiri proses pembuatan produknya baik dengan pembelajaran menanam, cooking maupun seni dengan mengubah barang bekas menjadi barang yang dapat dijual. Dengan melakukan integrasi pendidikan kewirausahaan pada proses pembelajaran baik perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran pada setiap aspek yang diajarkan di Taman Kanak-Kanak, maka anak akan memiliki nilai kewirausahaan sampai mereka dewasa nanti. Sehingga mereka setelah lulus dari sekolah tidak lagi menjadi pencari kerja tapi akan membuka lapangan pekerjaan. Penanaman nilai kewirausahaan ini perlu diterapkan dari tingkat anak usia dini sampai tingkat perguruan tinggi, hal tersebut bertujuan agar generasi penerus bangsa memiliki mental yang mandiri, kreatif dan pekerja keras. Sehingga perlu dimasukan dalam kurikulum pembelajaran Anak Usia Dini, bukan hanya berintegrasi dengan ilmu- ilmu atau pengetahuan yang lain. Daftar Pustaka Abidin, M. (2007). Seri Wirausaha yang Tepat. Jakarta: Yayasan Bina Karya Mandiri. Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi. Heflin, F. Z. (2011). Be Enterpreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga. Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan. Jakarta: Kemendiknas Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Moleong, J. L. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Siwiyanti, L. dan D. A. U. (2016). M e n g e m b a n g k a n P e n d i d i k a n Kewirausahaan melalui Pembelajaran IPA di SD. PEDAGOGIK, IV, 58–70. Suryabrata, S. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali. Wibowo, A. (2011). Pendidikan Kewirausahaan (Konsep dan Startegi) (1st ed., p. 28). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.