SlideShare a Scribd company logo
1 of 135
1
KELOMPOK
• Evita Sari (1506673952)
• Ditta Fadhilah (1506673971)
• Jourast Ladzuardi (1506729020)
• Gina Juliana (1506730016)
• Rahmah Mardliah(1506735023)
ASISTEN: Nabila Hanifa Irliana
2
Ruang
Lingkup
Sumber
Timbuan
sampah
Penanganan,
Pemisahan,
Pewadahan
sampah dan
Pemrosesan
pada sumber
Pengumpulan
Pemisahan,
Pengolahan,
Transformasi
Pemindahan,
Pengangkutan
Pembuang
an Akhir
3
LATAR BELAKANG
• Kebiasaan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi mengelola
sampah sembarangan, yaitu misalnya dibakar atau dibuang ke
sungai/ danau
• Cakupan layanan persampahan di Kabupaten Banyuwangi
masih rendah
• Kurang memadainya transportasi, peralatan, dan SDM
pengelola sampah di Banyuwangi,
• Perda mengenai pengelolaan persampahan yang belum
optimal,
• TPA Bulusan di Banyuwangi yang sudah melebihi kapasitas juga
menjadi permasalahan lingkungan yang harus ditangani oleh
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan dukungan
partisipasi aktif dari masyarakat Kabupaten Banyuwangi.
• Pertumbuhan penduduk menyebabkan bertambahnya volume
sampah, serta karakteristik sampah menjadi semakin beragam
yang dihasilkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sendiri
4
MAKA,
Diperlukan rencana penahapan pengelolaan sampah setiap 5
tahun selama 6 periode yaitu tahun 2019-2048, sehingga pada
setiap tahap akan dilakukan penambahan cakupan daerah
pelayanan, penambahan kendaraan pengangkut, serta upaya
pengurangan timbulan sampah di TPA dengan proses MRF.
Diharapkan dengan adanya penahapan ini dapat meningkatkan
pengelolaan sampah di Kabupaten Banyuwangi.
5
6
KONDISI GEOGRAFIS
Kecamatan di kota Banyuwangi :
Batas Wilayah
 Sebelah utara : Kabupaten Situbondo
 Sebelah timur : Selat Bali
 Sebelah selatan : Samudera
Indonesia
 Sebelah barat : Kab. Jember dan
Bondowoso
Luas
5.782,50
km2
7
KONDISI KLIMATOLOGI
IKLIM
SUHU UDARA DAN
KELEMBABAN
TEKANAN UDARA DAN
KECEPATAN ANGIN
CURAH HUJAN
Musim penghujan dimulai pada bulan
Oktober hingga April dan musim kemarau
terjadi pada bulan Oktober hingga April.
• Pada tahun 2016 rata-rata suhu selama satu
tahun yaitu 28,3o C
• Kelembaban udara di Banyuwangi rata-rata
dalam satu tahun yaitu sebesar 77,17 %
Rata-rata tekanan udara pada daerah Kabupaten
Banyuwangi pada kurun waktu satu tahun pada
tahun 2016 yaitu 1009,75 mb dengan kecepatan
angin rata-rata 2,4 knot
8
KONDISI KLIMATOLOGI
IKLIM
SUHU UDARA DAN
KELEMBABAN
TEKANAN UDARA DAN
KECEPATAN ANGIN
CURAH HUJAN
9
KONDISI TOPOGRAFI
10
KONDISI HIDROLOGI DAN
HIDROGEOLOGI
Kabupaten Banyuwangi memiliki kemiringan lereng lebih dari
40% meliputi kurang lebih 29,25% dari luas daerah yang
memiiliki tinggi tempat lebih dari 500 meter diatas permukaan
laut. Beberapa sungai besar maupun kecil yang melintas
Kabupaten Banyuwangi mulai bagian Utara ke Selatan, dengan
35 D.A.S
11
TATA GUNA LAHAN
Hutan, 31.72%
Permukiman, 22.04%
Perkebunan, 14.21%
Sawah, 11.39%
Ladang, 2.80%
Tambak, 0.31%
Lain-lain, 17.53%
PENGGUNAAN LAHAN
12
13
ORGANISASI, LEMBAGA/INSTITUSI
Kepala Dinas
Bidang Kebersihan
Seksi Kebersihan
Seksi Normalisasi Saluran dan
Pembuangan Air Kotor
Bidang Pertamanan
Seksi Pertamanan
Seksi Pemakaman
Bidang Penerangan Jalan
Seksi Pemeliharaan LPJU
Seksi Pembangunan LPJU
UPTD/PMK
Sekertaris
Sub. Bagian Umum dan
Perlengkapan
Sub. Bagian Penyusun
Program
Dinas kebersihan dan
pertamanan (DKP)
Kabupaten Banyuwangi
baru terbentuk pada
tanggal 5 September
2011, sebelumnya
masalah persampahan
menjadi tugas dari
bidang Kebersihan di
DInas Pekerjaaan Umum
Kabupaten Banyuwangi.
14
TEKNIK OPERASIONAL
Sumber Timbulan Limbah
Padat.
Penanganan dan
Pemisahan Limbah Padat,
Pewadahan dan
Pemrosesan Pada Sumber
Pengumpulan dari Masing-
Masing Sumber
Pemisahan, Prosesing,
dan Transformasi Limbah
Padat
Pembuangan
Akhir/Pemrosesan Akhir
Transfer dan Transport
15
TEKNIK OPERASIONAL
SUMBER TIMBULAN LIMBAH PADAT
No Kecamatan
Timbulan Sampah
Sampah Dikelola
Mandiri Di Sumber
Sampah Terproses
3R
Sampah Terangkut
Ke TPA
Sampah Tidak
Terproses
Total Timbulan
(%) m3/hari (%) m3/hari (%) m3/hari (%) m3/hari (%) m3/hari
1 Srono 55 102.9 0 0 25 46.8 20 37 100 186.7
2 Rogojampi 30 59.6 0 0 40 79.4 30 60 100 199
3 Kabat 50 72.9 10 14.6 10 14.6 30 44 100 146.1
4 Singojuruh 70 67 0 0 0 0 30 29 100 96
5 Glagah 30 22.1 10 7.4 50 36.8 10 7 100 73.3
6 Licin 80 48.3 0 0 0 0 20 12 100 60.3
7 Banyuwangi 0 0 20 0 80 182.5 0 0 100 182.5
8 Giri 10 6.2 10 6.2 70 43.5 10 6 100 61.9
9 Kalipuro 40 70.8 10 17.7 40 70.8 10 18 100 177.3
10 Cluring 60 90 0 0 0 0 40 60 100 150
Sumber: Strategi
Sanitasi Kabupaten
Tahun 2016, Pokja
Sanitasi Kabupaten
Banyuwangi, 2016
16
TEKNIK OPERASIONAL
SUMBER TIMBULAN LIMBAH PADAT
Jumlah timbulan sampah pada Kabupaten Banyuwangi dengan 24
kecamatan, per harinya sebanyak 3314,4 m3.
Tiap hari, sampah dikelola mandiri di sumber sebanyak 1661,2 m3 atau
50,12% dari total timbulan per harinya,
Sampah diangkut ke TPA sebanyak 741,3 m3 atau 22,37% dari total
timbulan per harinya, dan sampah tidak terproses sebanyak 838 m3 atau
25,28% dari total timbulan per harinya.
Sampah terproses 3R sebanyak 73,9 m3 atau 2,23% dari total timbulan per
harinya
No Komponen Komposisi (%)
1 Organik 77.4
2 Anorganik 22.6
a. Kertas/Karton 4.1
b. Plastik 14
c. Logam/Kaleng 0.3
d. Karet 0
e. Tekstil/Kain 2
f. Kaca 0.3
g. Lainnya 1.9
Total 100
Sumber: Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Banyuwangi,
2016
17
TEKNIK OPERASIONAL
PENANGANAN DAN PEMISAHAN LIMBAH PADAT, PEWADAHAN, DAN
PEMROSESAN PADA SUMBER
18
Sampah dari sumber sampah biasanya ditampung menggunakan bak
sampah, kemudian dikumpulkan dengan sarana gerobak untuk dibuang ke
TPS. Pengumpulan dikoordinir oleh organisasi masyarakat setempat misal
RT/RW, maupun hanya mengangkut sampah dipinggir jalan untuk
langsung dibuang ke TPA (Pokja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi, 2016)
TEKNIK OPERASIONAL
PENGUMPULAN DARI MASING-MASING SUMBER
19
Frekuensi Pengangkutan Sampah
Berdasarkan Responden Survey
EHRA (Sumber : EHRA, 2012)
TEKNIK OPERASIONAL
PENGUMPULAN DARI MASING-MASING SUMBER
69.21
19.9
0.6 0.09 0
3.26 4.8
2.14
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Setiap hari Beberapa kali
dalam
seminggu
Sekali dalam
seminggu
Beberapa kali
dalam
sebulan
Sekali dalam
sebulan
Tidak pernah lainnya Tidak tahu
Jumlah
Responden
(%)
Frekuensi Pengangkutan
Frekuensi Pengangkutan Sampah
20
• Jumlah Kompos yang Dihasilkan Tahun 2013 di Semua Rumah Kompos
TEKNIK OPERASIONAL
PEMISAHAN, PROSESING, DAN TRANSFORMASI LIMBAH PADAT
Bulan Kompos/m3
Januari 17,150
Februari 47,435
Maret 30,090
April 30,090
Mei 30,024
Juni 17,996
Juli 14,234
Agustus 17,150
September 21,850
Oktober 17,345
November 13,162
Desember 15,710
21
PEMILAHAN SAMPAH
22
TEKNIK OPERASIONAL
TRANSFER DAN TRANSPORT
PENIMBUL
SAMPAH
TPS TPA
Fasilitas untuk transport dari sumber ke TPS sampai ke TPA seperti motor sampah, gerobak
sampah, dump truck, container, dan arm roll
23
TEKNIK OPERASIONAL
TRANSFER DAN TRANSPORT
24
TEKNIK OPERASIONAL
PEMBUANGAN AKHIR/ PEMROSESAN AKHR
Nama : TPA Bulusan
Lokasi
Kelurahan : Bulusan
Kecamatan : Kalipuro
Kabupaten : Banyuwangi
Instansi Pengelolaan : Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kab.
Banyuwangi
Status Lahan : Aset Pemerintah Kota Banyuwangi
Luas Lahan : 1,5 Ha
Jarak Puat Kota : 8 km
Batas-batas Lokasi
Sebelah Utara : Lahan kosong
Sebelaah Selatan : Lahan kosong
Sebelah Timur : Pemukiman warga
Sebelah Barat : Pemukiman warga
Metode Operasional : Controlled Landfill
Volume Sampah : ±125-130 m3 /hari 25
• Menurut hasil studi EHRA 2016 Cara pengelolaan sampah di Kabupaten
Banyuwangi yang tidak memadai sebesar 76% (dibakar 57%, dibuang ke
sungai/kali 13%, dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup tanah 6%),
sedangkan yang memadai sebesar 24% (dikumpulkan/dibuang ke TPS 13%,
dibuang ke lahan kosong/dibiarkan membusuk 6%, dibuang ke dalam lubang
dan ditutup tanah 3%, sisanya dikumpulkan kolektor informal yang mendaur
ulang sebanyak 2%.) Dari total timbulan sampah di Banyuwangi, timbulan yang
terangkut ke TPA sebesar 741,4 m3/ hari. Dari total timbulan sampah di
Bnayuwangi, timbulan yang terangkut ke TPA sebesar 741,4 m3/ hari.
TEKNIK OPERASIONAL
PEMBUANGAN AKHIR/ PEMROSESAN AKHR
26
TEKNIK OPERASIONAL
PEMBUANGAN AKHIR/ PEMROSESAN AKHR
27
TEKNIK OPERASIONAL
PEMBUANGAN AKHIR/ PEMROSESAN AKHR
FASILITAS : RUMAH KOMPOS
Rumah Kompos dan Penambangan
Sampah berfungsi sebagai tempat
pengelolaan sampah dan pengayakan
sampah Organik dan Anorganik yang terdiri
dari 1(satu) alat mesin pencacah dan 1
(satu) alat pengayakan manual
Rumah kompos tidak hanya berda di TPA
tapi juga di beberapa kecamatan lainnya.
Rumah kompos pada Maret 2014 dapat
menghasilkan hingga 11,87 kg.
28
Pada pengelolaan sampah Bnayuwagi sumber
dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) dan retribusi dari
masyarakat. Penetapan retribusi ini
disesuaikan dengan keadaan ekonomi dari
masyarakat.
PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN
29
• Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 9 Tahun 2013 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga pada Bagian Ketiga mengenai Penanganan Sampah pada Pasal 8
• Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
• Perturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan
dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Sampah
• Undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
• Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan PEngelolaan
Lingkaran Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140
HUKUM DAN PERATURAN
30
PERAN SERTA MASYARAKAT
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi
Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Bagian
kedua mengurangi timbulan sampah sebagaimana dimaksud
dalam pasal 7:
• mengelola sampah berwawasan lingkungan;
• mengelola sampah secara mandiri dengan cara
pengurangan dan pemisahan sesuai sifat dan jenis
sampah;
• berperan serta dalam pengelolaan sampah;
• turut mengawasi pelaksanaan pengelolaan sampah;
• menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Dinas yang
menangani pengelolaan sampah apabila mengetahui,
menduga dan/atau menderita kerugian akibat terjadinya
pembuangan sampah liar.
31
32
33
34
Daerah Pelayanan
• Daerah pelayanan untuk pengelolaan
persampahan di Kabupaten Banyuwangi
direncanakan berjumlah 10 kecamatan, yaitu
Cluring, Banyuwangi, Glagah, Giri, Licin, Kabat,
Rogojampi, Singojuruh, Srono, dan Kalipuro
dari total 24 kecamatan yang ada di Kabupaten
Banyuwangi.
• Pertimbangan : Kepadatan penduduk , Jarak
serta Akses ke TPA di Kecamatan Kalipuro
35
Periode Pelayanan
- Persentase Pelayanan pada akhir tahun 2016
sebesar : 80%
- Dilakukan optimalisasi sistem eksisting yang
ada untuk tahun 2017-2018 hingga pada akhir
2018 persentase pelayanan : 82%
Tahun
2019-
2023
2024-
2028
2029-
2033
2034-
2038
2039-
2043
2044-
2048
Tingkat
Pelayanan
82% 84% 86% 88% 90% 92%
36
Proyeksi Penduduk 10 Kecamatan pada
Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2018 2023 2028 2033 2038 2043 2048
Cluring 70982 71158 71334 71510 71686 71861 72037
Srono 88204 88423 88641 88860 89078 89297 89516
Singojur
uh 45799 45913 46026 46140 46253 46367 46480
Rogojam
pi 93451 93682 93914 94145 94377 94609 94840
Kabat 67747 67915 68083 68251 68419 68587 68755
Glagah 34425 34511 34596 34681 34767 34852 34937
Licin 28127 28196 28266 28336 28405 28475 28545
Banyuwa
ngi 107115 107381 107646 107912 108177 108442 108708
Giri 28779 28850 28921 28992 29064 29135 29206
Kalipuro 76794 76985 77175 77365 77555 77746 77936 37
Tabel Hasil Perhitungan Proyeksi
Timbulan Sampah untuk Semua
Daerah Pelayanan
Kecamatan
Proyeksi Timbulan (L/Tahun)
2017 2023 2028 2033 2038 2043 2048
Cluring 51791216.75 51945280.86 52073667.61 52202054.37 52330441.12 52458827.88 52587214.63
Srono 64357196.93 64548641.24 64708178.17 64867715.1 65027252.03 65186788.96 65346325.88
Rogojampi 68185316.57 68388148.44 68557175.01 68726201.58 68895228.14 69064254.71 69233281.27
Kabat 49431116.23 49578159.71 49700695.94 49823232.18 49945768.41 50068304.64 50190840.87
Singojuruh 33416827.95 33516233.48 33599071.43 33681909.38 33764747.33 33847585.27 33930423.22
Glagah 25118055.88 25192774.94 25255040.82 25317306.69 25379572.57 25441838.45 25504104.33
Licin 20522263.24 20583311.12 20634184.35 20685057.59 20735930.83 20786804.06 20837677.3
Banyuwangi 78155552.07 78388042.56 78581784.63 78775526.7 78969268.78 79163010.85 79356752.92
Giri 20997942.41 21060405.3 21112457.71 21164510.12 21216562.53 21268614.95 21320667.36
Kalipuro 56032079.55 56198759.02 56337658.57 56476558.12 56615457.67 56754357.23 56893256.78
38
“Jumlah timbulan
sampah akan
bertambah seiring
dengan kenaikan
jumlah penduduk.”
39
Perhitungan Jumlah Timbulan
dan Proyeksi Timbulan
Timbulan Kota
(L/Hari) Tahun
2016
Jumlah
Penduduk
Tahun 2016
Timbulan
(L/O/H)
3314400 1684985 1.96 ≈ 2.0
Timbulan (L/O/H) = Timbulan Kota (L/Hari) / Jumlah Penduduk
Proyeksi Timbulan (L/H) = Jumlah Proyeksi Penduduk (Orang) x Jumlah Timbulan (L/O/H)
40
Sistem Pengelolaan Yang akan di
terapkan
41
42
SUMBER, JENIS, DAN
KOMPOSISI LIMBAH
PADAT
Sumber
Limbah
Padat
Residensial
Komersial
Institusional
Konstruksi
dan
Penghancuran
Fasilitas
Umum
Industri
Agrikultur
Treatment Plant
Sites
43
SUMBER, JENIS, DAN
KOMPOSISI LIMBAH
PADAT
• Berdasarkan zat kimia yang terkandung di
dalamnya :
Organik : sisa makanan, organik
Anorganik : Logam, kaca
• Berdasarkan mudah atau tidaknya
terbakar :
Mudah terbakar : kertas, plastik, dan
daun
Tidak mudah terbakar : logam, kaca
• Berdasarkan mudah atau tidaknya
membusuk :
Mudah membusuk : sisa makanan dan
daun-daunan
Tidak mudah membusuk : plastik, kaleng,
logam 44
SUMBER, JENIS, DAN
KOMPOSISI LIMBAH
PADAT
SPECIALWASTE
Bulky Items : furniture, lampu, rak buku dan
sebagainya
Consumer Electronic : radio,TV, computer dan alat
elektronik lainnya
White Goods : kompor, kulkas, pencuci piring,
mesin cuci, pengering baju, microwave, rice cooker
dan sebagainya
45
SUMBER, JENIS, DAN
KOMPOSISI LIMBAH
PADAT
No. Sumber Sampah Komposisi Sampah
1. Kantor Kertas, karton, plastik, cartridge printer
bekas, sampah makanan
2. Rumah Sakit Kertas, kapas bekas, plastik
(pembungkus spuit, spuit bekas)
Kaca (botol obat, pecahan kaca), logam
(jarum spuit), perban bekas, potongan
jaringan tubuh, sisa-sisa obat, sampah
makanan
3. Pasar Sampah organik, plastik, kertas/karton,
kayu pengemas, karet, kain
4. Rumah Makan Sampah makanan, kertas pembungkus,
plastik pembungkus
5. Lapangan olah raga Kertas, plastik, sampah makanan,
potongan rumput
6. Lapangan terbuka Ranting/daun kering, potong rumput
7. Jalan & lapangan parker Kertas, plastik, daun kering
8. Rumah Tangga Sampah makanan, kertas/karton,
plastik, logam, kain, daun, ranting
9. Pembangunan Gedung Pecahan bata, pecahan beton,
pecahan genting, kayu, kertas,
plastik
46
SUMBER, JENIS, DAN
KOMPOSISI LIMBAH
PADAT
KARAKTERISTIK FISIK
Berat jenis/ Specific weight, Kelembaban/
Moisture content, Ukuran dan distribusi
partikel, Field Capacity, Permeabilitas
limbah padat.
KARAKTERISTIK KIMIA
Proximate analysis, Fusing Point of Ash,
Ultimate Analysis, Energy Content
47
SUMBER, JENIS, DAN
KOMPOSISI LIMBAH
PADAT
• Parameter yang larut dalam air terdiri
atas gula, zat tepung, asam amino,
dan lain-lain;
• Hemiselulosa yaitu hasil kondensasi
gula dan karbon;
• Selulosa yaitu hasil kondensasi gula
dan karbon;
• Lemak, minyak, lilin;
• Lignin yaitu senyawa polimer dengan
cincin aromatik;
• Lignoselulosa merupakan kombinasi
lignin dengan selulosa; dan
• Protein terdiri atas rantai asam
amino.
KARAKTERISTIK BIOLOGI
1. Biodegrability of
Organic Waste
Components
2. Production of
Odors
3. Breeding of Flies
48
TIMBULAN LIMBAH
PADAT DAN LAJU
PENGUMPULAN
Materials Balance Analysis yang Digunakan
untuk Menentukan Laju Timbulan Sampah
49
PENANGANAN
LIMBAH PADAT DI
SUMBER
Pertokoan Petugas khusus, petugas Kereta sampah, service elevator,
cleaning service conveyor, pneumatic convey
Industri Petugas khusus, petugas Kereta sampah, service elevator,
cleaning service conveyor, pneumatic convey
Daerah terbuka, Pemilik, petugas taman, Kontainer anti vandalisme
Taman petugas Dinas
Kebersihan
Fasilitas Operator Berbagai jenis conveyor, peralatan
pengolahan limbah manual (sekop, pacul)
Pertanian Pemilik lahan/petani, Bervariasi menurut kemampuan petani
buruh
Sumber sampah Penanggung-jawab Peralatan yang dibutuhkan
Permukiman
- rumah tunggal Penghuni rumah Kompaktor rumah tangga
- rusun rendah Penghuni rumah Kompaktor rumah tangga, tempat
sampah beroda, kereta ukuran kecil
- rusun medium Penghuni rumah, Cerobong gravitasi, service elevator,
petugas pengelola kereta sampah, pneumatic conveyor
gedung, petugas
cleaning service
- rusun tinggi Penghuni rumah, Cerobong gravitasi, service elevator,
petugas pengelola kereta sampah, pneumatic conveyor
gedung, petugas
cleaning service
50
PENGUMPULAN
LIMBAH PADAT
Pengumpulan dikoordinir oleh organisasi
masyarakat setempat misal RT/RW,
maupun hanya mengangkut sampah
dipinggir jalan untuk langsung dibuang ke
TPA. Pengomposan dilakukan untuk
mengurangi volume sampah organik yang
masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir)
di TPS dan DEPO.
Sarana dan prasarana yang layak dan
memadai, mulai dari tingkat pengumpulan
(gerobak/motor sampah), pengangkutan
(armada truk sampah), pengolahan (TPS
3R sampai TPA).
51
PEMINDAHAN DAN
PENGANGKUTAN
1. POLA PENGANGKUTAN SAMPAH INDIVIDU
Sumber : SNI 19-2425-2002
2. SISTEM PEMINDAHAN / TRANSFER DEPO
Sumber : SNI 19-2425-2002
52
PENGUMPULAN
LIMBAH PADAT
Proses Pemilahan Alat Pengangkut Sampah
Pola
Pengumpulan
Sampah
Kondisi Jalan Alat Angkut
Individu
Langsung
Jalan seempit
atau gang
Compactor Truck (CV)/Armroll
truck (ART)/Dump truck (DT)
Individu Tidak
Langsung
Komunal
Langsung
Jalan Sempit
atau gang
Gerobak (GS0/ Becak (BS)/
Motor (MS) untuk mengangkut
sampah dari sumber ke TPS
pengangkut dari TPS ke TPA
menggunakan CT/ART/DT
Komunal
Langsung
Jalan Sempit
atau gang
Komunal Tidak
Langsung
Jalan sempit
atau gang
Sumber :
SNI 19-
2425-2002
53
PEMINDAHAN DAN
PENGANAGKUTAN
Sistem Pengosongan Kontainer Cara 1
Sistem Pengangkutan dengan Kontainer Angkut (Hauled
Container System = HCS)
54
PEMINDAHAN DAN
PENGANGKUTAN
Sistem Pengosongan Kontainer Cara 2
Sistem Pengangkutan dengan Kontainer Angkut (Hauled
Container System = HCS)
55
PEMINDAHAN DAN
PENGANGKUTAN
Sistem Pengosongan Kontainer Cara 3
Sistem Pengangkutan dengan Kontainer Angkut (Hauled
Container System = HCS)
56
PEMINDAHAN DAN
PENGANGKUTAN
Sistem Pengosongan Kontainer Cara 3
57
PEMISAHAN,
PEMROSESAN, DAN
TRANSFORMASI
58
PEMISAHAN,
PEMROSESAN, DAN
TRANSFORMASI
59
PEMISAHAN,
PEMROSESAN, DAN
TRANSFORMASI
60
PEMISAHAN,
PEMROSESAN, DAN
TRANSFORMASI
61
PEMISAHAN,
PEMROSESAN, DAN
TRANSFORMASI
62
PEMISAHAN,
PEMROSESAN, DAN
TRANSFORMASI
63
PEMROSESAN/
PEMBUANGAN AKHIR
Metode landfilling
Kelebihan Kekurangan
Open Dumping
 Tekis pelaksanaan mudah
 Personil lapangan relatif sedikit
 Biaya operasi dan perawatan relatif
rendah
 Terjadi pencemaran udara oleh gas,
bau, dan debu.
 Pencemaran terhadap air tanah oleh
terbentuknya leachate.
 Resiko kebakaran cukup besar.
 Mudah terjadi kabut asap.
 Mendorong tumbuhnya sarang
vektor penyakit (tikus, lalat, nyamuk)
 Mengurangi estetika lingkungan.
 Lahan tidak dapat digunakan
kembali dalam waktu yang cukup
lama
Controlled Landill
 Dampak terhadap lingkungan
dapat diperkecil.
 Lahan dapat digunakan kembali
setelah selesai dipakai.
 Estetika lingkungan cukup baik.
 Operasi lapangan relative lebih
sulit.
 Biaya investasi, operasi,
perawatan cukup besar.
 Memerlukan personalia
lapangan yang cukup terlatih
Sanitary Landfill
 Biaya investasi lebih rendah
dibanding metode pengolahan
lain
 Merupakan metode pembuangan
akhir yang lengkap, tanpa
memerlukan pengolahan
dibandingkan insinerasi dan
komposting
 Dapat menerima berbagai tipe
sampah.
 Metode yang fleksibel terhadap
fluktuasi kuantitas sampah.
 Setelah selesai pemakaiannya,
dapat digunakan untuk berbagai
keperluan seperti areal parkir ,
lapangan golf, dan kebutuhan
lain.
 Pada daerah dengan populasi yang
tinggi, ketersediaan lahan menjadi
sulit.
 Jika operasi tidak berjalan
semestinya dapat menghasilkan
akibat seperti metode open
dumping
64
65
Pewadahan tahun 2019 - 2023
66
Pewadahan tahun 2024-2028
67
Pewadahan tahun 2029-2033
68
Pewadahan tahun 2034-2038
69
Pewadahan tahun 2039-2043
70
Kecamatan
Timbulan sampah
Anorganik (m3/hari)
Timbulan sampah
Organik (m3/hari)
Fp
Kapasitas Wadah
Anorganik
Kapasitas Wadah
Organik
Jumlah Wadah
Anorganik
Jumlah Wadah
Organik
Glagah 10,903824
47,637908 1,1 1,5 5 7 9
Banyuwangi 33,927561
148,22672 1,1 1,5 5 21 27
Giri 37,627454
39,823865 1,1 1,5 5 23 8
Kalipuro 24,323695
106,26822 1,1 1,5 5 15 20
Rogojampi 35,504463
122,05731 1,1 1,5 5 22 23
Srono 27,937653
122,05731 1,1 1,5 5 17 23
Cluring 22,482723
98,225167 1,1 1,5 5 14 18
Kabat 21,458197
93,749094 1,1 1,5 5 14 18
Singojuruh 14,506346
63,37703 1,1 1,5 5 9 12
Licin 8,9087764
38,92171 1,1 1,5 5 6 8
Pewadahan tahun 2044-2048
71
Penanganan di Sumber
72
2019-2023 2024-2028 2029-2033 2034-2038 2039-2043 2044-2048
Cluring 4260908,45 4971077,287 5595632,171 6258678,894 6757746,207 7130826,304
Srono 11766050,15 12869162,47 13633896,36 14402235,78 14732214,3 14768269,65
Rogojampi 14952841,13 12869162,47 13633896,36 14402235,78 14732214,3 14768269,65
Kabat 9037202,06 9884474,409 10471846,94 11061988,79 11315436,85 11343130,04
Singojuruh 6109403,335 6682183,326 7079263,713 7478216,238 7649554,272 7668275,648
Glagah 4592187,344 5022722,517 5321191,521 5621067,734 5749855,491 5763927,579
Licin 3751965,437 4103726,584 4347585,404 4592593,959 4697817,718 4709315,069
Banyuwangi 14288722,77 62691020,87 16557040,2 17490113,65 17890840,45 17934626,16
Giri 3838931,08 4198845,59 4448356,738 4699044,27 19281463,34 4818470,822
Kalipuro 10244017,6 11204433,54 11870242,99 12539191,57 12826484,73 12857876,03
Potensi Timbulan Sampah Anorganik Setiap
Kecamatan (Liter/tahun)
73
Hasil Timbulan Sampah yang akan Masuk ke
TPS setelah Pengurangan (L/Tahun)
2019-2023 2024-2028 2029-2033 2034-2038 2039-2043 2044-2048
Cluring 3621772,182 4175704,921 4644374,702 5132116,693 5473774,428 5704661,043
Srono 10001142,63 10810096,48 11316133,98 11809833,34 11933093,59 11814615,72
Rogojampi 12709914,96 10810096,48 11316133,98 11809833,34 11933093,59 11814615,72
Kabat 7681621,751 8302958,504 8691632,959 9070830,806 9165503,848 9074504,03
Singojuruh 5192992,835 5613033,994 5875788,882 6132137,315 6196138,96 6134620,518
Glagah 3903359,242 4219086,915 4416588,963 4609275,542 4657382,947 4611142,064
Licin 3189170,621 3447130,331 3608495,885 3765927,046 3805232,351 3767452,055
Banyuwangi 12145414,36 52660457,53 13742343,37 14341893,19 14491580,77 14347700,93
Giri 3263091,418 3527030,296 3692136,092 3853216,302 15617985,3 3854776,658
Kalipuro 8707414,962 9411724,17 9852301,678 10282137,08 10389452,63 10286300,83
74
Kebutuhan Unit Pengumpul untuk Sampah
Organik
TAHUN Ts (lt)
Kapasitas Wadah
(L)
Fp Ritasi Jumlah Alat Pengumpul
2019-2023 827551,771 6000 3 10 5
2024-2028 849831,2051 6000 3 10 5
2029-2033 872210,4128 6000 3 10 5
2034-2038 894689,3941 6000 3 10 5
2039-2043 917268,1488 6000 3 10 5
2044-2048 939946,6772 6000 3 10 5
75
Kebutuhan Unit Pengumpul untuk Sampah
Anorganik di 10 Kecamatan
TAHUN Ts (lt)
Kapasitas Wadah
(L)
Fp Ritasi Jumlah Alat Pengumpul
2019-2023 616173,2373 6000 1,2 10 10
2024-2028 625317,6589 6000 1,2 10 10
2029-2033 634144,2994 6000 1,2 10 11
2034-2038 642650,5368 6000 1,2 10 11
2039-2043 650833,7493 6000 1,2 10 11
2044-2048 658691,3149 6000 1,2 10 11
76
PEMINDAHAN
• Pemindahan sampah adalah kegiatan memindahkan sampah hasil
pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat
pembuangan akhir.
• Tinggi tumpukan sampah yang berada pada TPS 3R diperkirakan adalah
setinggi 1 meter. Untuk ukuran TPS 3R dipilih transfer depo tipe I dan II
sesuai dengan banyaknya timbulan setiap kecamatan.
• Untuk 10 Kecamatan Banyuwangi cara pemindahan yang dilakukan adalah
gabungan manual dan mekanis. Pengisian container dilakukan manual oleh
petugas pengumpul, dan untuk pengangkutan container ke atas truk
dilakukan secara mekanis (load haul).
77
PEMINDAHAN
Kecamatan Luas TPS (m²) Jumlah TPS
Luas TPS 3R
(m²)
Jumlah TPS
3R
Cluring 150 1 100 1
Srono 200 1 150 1
Rogojampi 200 1 200 1
Kabat 150 1 100 1
Singojuruh 100 1 100 1
Glagah 100 1 50 1
Licin 50 1 50 1
Banyuwangi 200 1 200 1
Giri 50 1 50 1
Kalipuro 200 1 150 1
78
Teknis dan Operasional:
3R MRF
79
“Timbulan di Kabupaten Banyuwangi pada daerah pelayanan yang akan dilayani dibagi menjadi
sampah organik dan anorganik lalu kemudian akan diolah dengan proses 3R MRF dengan
komposter dan reaktor biogas untuk sampah organik, serta bank sampah dan TPST 3R untuk
sampah anorganik.”
80
Proyeksi Timbulan Kabupaten Banyuwangi
Tahun Timbulan Organik
Timbulan Non
Organik
Timbulan Total
2018-2022 297918638 86989163 384907800
2023-2027 305939234 89331094 395270328
2028-2032 313995749 91683513 405679262
2033-2037 322088182 94046420 416134602
2038-2042 330216534 96419815 426636348
2042-2048 338380804 98803697 437184501
Timbulan Sampah di Kabupaten Banyuwangi untuk
Seluruh Daerah Pelayanan
Sumber: Analisa Penulis,
2017
81
Tahun Komposer Reaktor Limbah TPA
2019-2023 20% 15% 65%
2024-2028 22% 17% 61%
2029-2033 24% 19% 57%
2034-2038 26% 21% 53%
2039-2043 28% 23% 49%
2044-2048 30% 25% 45%
Persentase Sampah Organik yang Memasuki Proses 3R
MRF dengan Komposter dan Reaktor untuk Semua
Kecamatan pada Daerah Pelayanan
Sumber: Anallisa Penulis,
2017
82
“Proses pengolahan sampah organik dengan komposter dan reactor direncanakan naik sebanyak
2% setiap tahap pengelolaan sampah.”
“Sehingga jumlah sampah organik yang dibuang ke TPA dapat berkurang sebesar 4% setiap
tahapnnya.”
83
Tahun Bank Sampah TPST 3R
Produksi
60% Sisa 40% Limbah TPA
2019-2023 45% 5% 60% 40% 50%
2024-2028 48% 12% 60% 40% 40%
2029-2033 51% 19% 60% 40% 30%
2034-2038 54% 26% 60% 40% 20%
2039-2043 57% 33% 60% 40% 10%
2044-2048 60% 40% 60% 40% 0%
Persentase Sampah Anorganik yang Memasuki Proses 3R
MRF dengan Bank Sampah dan TPST 3R untuk Semua
Kecamatan pada Daerah Pelayanan
Sumber: Anallisa Penulis,
2017
84
“Proses pengolahan sampah anorganik dengan bank sampah direncanakan naik
sebanyak 3% pada setiap tahap sedangkan untuk TPST 3R direncanakan naik
sebanyak 7% pada setiap tahap.”
“Sehingga jumlah sampah anorganik yang dibuang ke TPA dapat berkurang
sebesar 10% setiap tahapnya.”
85
86
87
88
89
90
91
92
Transfer dan Transport
93
Transfer dan Transport
– Truk biasa
– Kapasitas : 6 m3
– Kecepatan Kosong : 80 km/jam
– Kecepatan Penuh : 60 km/jam
– Dump truck
– Kapasitas : 14 m3
– Kecepatan Kosong : 60 km/jam
– Kecepatan Penuh : 40 km/jam
– Truck container
– Kapasitas : 16 m3
– Kecepatan kosong : 50 km/jam
– Kecepatan penuh : 35 km/jam
94
– Jalur Glagah : 15 km
– Jalur Banyuwangi : 8,9 km
– Jalur Giri : 9,22 km
– Jalur Kalipuro : 5,3 km
– Jalur Rogojampi : 23,7 km
– Jalur Srono : 29,8 km
– Jalur Cluring : 34,8 km
– Jalur Kabat : 41,3 km
– Jalur Singojuruh : 38,7 km
– Jalur Licin : 35,8 km
95
Timbulan sampah awal tahun
pelayanan (2019)
Kecamatan
Timbulan sampah
Anorganik
(m3/hari)
Timbulan
sampah Organik
(m3/hari)
Glagah 6,5422943 29,0591241
Banyuwangi 20,3565366 90,4182991
Giri 22,5764721 24,2925574
Kalipuro 14,5942169 64,8236138
Rogojampi 21,3026778 74,4549571
Srono 16,762592 74,4549571
cluring 13,4896341 59,917352
kabat 12,874918 57,1869475
singojuruh 8,70380749 38,6599885
Licin 5,34526583 23,7422433
96
Timbulan sampah awal tahun
pelayanan (2019)
Kecamatan
Timbulan sampah
Anorganik (m3/hari)
Timbulan
sampah Organik
(m3/hari)
Glagah 2,526653186 24,33720422
Banyuwangi 7,861753933 75,72590971
Giri 20,34517381 20,34517381
Kalipuro 5,63632922 54,29019544
Rogojampi 6,473762038 62,35650769
Srono 6,473762038 62,35650769
cluring 5,209736113 50,18116948
kabat 4,972330975 47,89443803
singojuruh 3,3614359 32,37799016
Licin 2,06435729 19,8842822
97
Hauled Container System
98
Ritasi
𝑁𝑑 =
𝐻 − [𝑡1 + 𝑡2 + 𝑇𝑑]
𝑇𝑚 + 𝑇𝑠
99
Kelonggaran (T)
No kelonggaran untuk Waktu (menit)
1
Istirahat
Duduk 5
Merokok 5
Makan dan minum 20
2
Kebutuhan Pribadi
Bercakap-cakap 5
Buang air kecil 5
Shalat 20
3
Hambatan Tak terhindarkan (hanya salah satu)
Ban kempes
45
Mobil Mogok
Alat Rusak
Total 105
100
Waktu Pergi (t1)
Jalur Truck biasa (jam) Dump truck (jam) Truck Container (jam)
Glagah 0,1875 0,25 0,3
Banyuwangi 0,11125 0,148333333 0,178
Giri 0,11525 0,153666667 0,1844
Kalipuro 0,06625 0,088333333 0,106
Rogojampi 0,29625 0,395 0,474
Srono 0,3725 0,496666667 0,596
cluring 0,435 0,58 0,696
kabat
0,51625 0,688333333 0,826
singojuruh 0,48375 0,645 0,774
Licin
0,4475 0,596666667 0,716
101
Waktu Kembali (t2)
Jalur Truck biasa (jam) Dump truck (jam) Truck Container (jam)
Glagah 0,25 0,375 0,428571429
Banyuwangi 0,148333333 0,2225 0,254285714
Giri 0,153666667 0,2305 0,263428571
Kalipuro 0,088333333 0,1325 0,151428571
Rogojampi 0,395 0,5925 0,677142857
Srono 0,496666667 0,745 0,851428571
cluring 0,58 0,87 0,994285714
kabat 0,688333333 1,0325 1,18
singojuruh 0,645 0,9675 1,105714286
Licin 0,596666667 0,895 1,022857143
102
𝑁𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 =
𝑁𝑑
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘
103
Kebutuhan Moda untuk Mengangkut
Limbah Oraganik di Awal Pelayanan
(2019)
Jalur Truck biasa (truck) Dump truck (truck) Truck Container (truck)
Glagah 1 1 1
Banyuwangi 3 2 2
Giri 1 1 1
Kalipuro 2 2 1
Rogojampi 3 2 2
Srono 3 2 2
cluring 2 2 2
kabat 2 2 2
singojuruh 1 1 1
Licin 1 1 1
104
Kebutuhan Moda untuk Mengangkut
Limbah
Anoraganik di Awal Pelayanan (2019)
Jalur Truck biasa (truck) Dump truck (truck) Truck Container (truck)
Glagah 0 0 0
Banyuwangi 1 0 0
Giri 1 1 0
Kalipuro 0 0 0
Rogojampi 1 1 1
Srono 1 0 0
cluring 1 0 0
kabat 0 0 0
singojuruh 0 0 0
Licin 0 0 0
105
Kebutuhan Moda untuk Mengangkut
Limbah Oraganik di Akhir Pelayanan
(2044)
Jalur Truck biasa (truck) Dump truck (truck) Truck Container (truck)
Glagah 1 1 1
Banyuwangi 2 2 2
Giri 1 0 0
Kalipuro 2 1 1
Rogojampi 2 2 2
Srono 2 2 2
cluring 2 2 1
kabat 2 2 2
singojuruh 1 1 1
106
Kebutuhan Moda untuk Mengangkut
Limbah Anoraganik di Akhir Pelayanan
(2044)
Jalur Truck biasa (truck) Dump truck (truck) Truck Container (truck)
Glagah 0 0 0
Banyuwangi 0 0 0
Giri 1 0 0
Kalipuro 0 0 0
Rogojampi 0 0 0
Srono 0 0 0
cluring 0 0 0
kabat 0 0 0
singojuruh 0 0 0
Licin 0 0 0
107
Perencanaan TPA dan
Pemrosesan Akhir
Tahun Timbulan (m3/tahun) Kebutuhan Lahan (ha/tahapan) Kebutuhan Lahan (ha/tahapan)
2019-2023 126499.4657 0.814656559 0.814656559
2024-2028 122118.1219 0.786440705 1.601097264
2029-2033 117341.9096 0.755681898 2.356779162
2034-2038 112168.0861 0.722362474 3.079141636
2039-2043 106593.9088 0.686464772 3.765606408
2044-2048 100616.6349 0.647971129 4.413577537
L =
𝑉 𝑥 365 𝑥 0,70 𝑥 1,15
𝑇
H = L x I x J
108
Perencanaan TPA dan
Pemrosesan Akhir
TPA Bulusan
Bawah
EKSISTING DITAMBAHKAN
1.Rumah kompos
2.Sumur Pantau
3.Kolam Lindi
4. Tempat Pencucian
kendaraan
pengangkut
1. Sistem kontrolling yang
diketatkan ada fasilitas
yang sudah ada
2. Membangun tembok
penghalang (barrier) di
sekeliling landfill
3. Kolam stabilisasi aerobic
4. Pos Edukasi Pengolahan
Sampah
5. Pembangunan sarana
rekreasi dan olahraga
109
Pengelolaan Air Lindi
110
Pengelolaan Gas Methan (waste
to energy)
Bagan Sistem
Pengendalian
dan
Pemanfaatan
Gas Methane
yang
diterapkan di
TPA Edukasi
Talangagung
111
112
113
HUKUM DAN
PERATURAN
•Ditambahkan pasal mengenai pemilahan yaitu terdapat sanksi bagi
masyarakat yang tidak menggunakan wadah terpisah minimal untuk
sampah organik dan non organik. Hal ini diterapkan dikarenakan
pengumpulan anorganik yang dilakukan setiap 3 (tiga) hari, sehingga
akan menimbulkan wadah penyakit jika digabungkan.
•Ditambahkan keterangan mengenai penambahan badan yang
bertugas untuk mengawasi pewadahan masyarkat dan badan yang
mengatur pemrosesan limbah di sumber.
•Pada bab hak dan kewajiban pemerintah daerah terdapat badan
yang mengawasi pewadahan.
114
ORGANISASI
DAN INSTITUSI Kepala Dinas
Bidang Kebersihan
Seksi Kebersihan
Seksi Normalisasi Saluran dan
Pembuangan Air Kotor
Seksi Pewadahan Sumber
Sampah
Bidang Pertamanan
Seksi Pertamanan
Seksi Pemakaman
Bidang Penerangan Jalan
Seksi Pemeliharaan LPJU
Seksi Pembangunan LPJU
UPTD/PMK
Sekertaris
Sub. Bagian Umum dan
Perlengkapan
Sub. Bagian Penyusun
Program
115
ORGANISASI
DAN INSTITUSI
Masyarakat direncanakan akan terlibat secara aktif dalam dua aspek.
Aspek pertama adalah aspek pendanaan atau retribusi kepada
pemerintah sebagai penyedia fasilitas pengelolaan sampah, kedua
aspek teknis yaitu masyarakat terlibat secara langsung dalam
pengelolaan sampah.
116
Aspek Peran
Serta
Masyarakat
117
Masyarakat direncanakan akan terlibat secara aktif dalam dua aspek. Aspek
pertama adalah aspek pendanaan atau retribusi kepada pemerintah sebagai
penyedia fasilitas pengelolaan sampah, kedua aspek teknis yaitu masyarakat
terlibat secara langsung dalam pengelolaan sampah.
118
– Untuk aspek retribusi, masyarakat akan membayar retribusi sebesar nominal yang telah
ditentukan oleh DPK Kab. Banyuwangi.
– Sedangkan untuk aspek teknis, masyarakat akan dilibatkan secara langsung pada pengelolaan
sampah, seperti
– Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
– Melakukan pemilahan sampah di sumber sampah
– Melakukan pengelolaan sampah dengan cara 3R
– Berperan aktif dalam sosialisasi terkait pengelolaan sampah
– Mematuhi segala peraturan yang berlaku
119
Pengelolaan Sampah Berbasis
Masyarakat Secara Komunal
Dilakukan pada sampah organik, terutama yang berasal dari sampah organik rumah tangga dan hasil
penyapuan jalan akan diolah dengan menngolahnya dengan menjadikannya kompos dengan
melibatkan masyarakat ikut dalam setiap proses pembuatan kompos.
120
121
RETRIBUSI
Retribusi
Objek Retribusi Klasifikasi Tarif/bulan
Rumah Tangga
Lingkungan Kampung Perkotaan
(non-perumahan) Rp 5,000.00
Lingkungan Pedesaan Rp 4,000.00
Kompleks Perumahan Rp 8,000.00
Kompleks Perumahan Elit Rp 10,000.00
Komersial
Hotel Rp 100,000.00
Losmen Rp 80,000.00
Pertokoan Besar Rp 30,000.00
Sedang Rp 20,000.00
Kecil Rp 10,000.00
122
RETRIBUSI
Rumah Makan Besar Rp 65,000.00
Sedang Rp 40,000.00
Kecil Rp 25,000.00
Pedagang Kaki Lima Rp 15,000.00
Industri Besar Rp 200,000.00
Sedang Rp 135,000.00
Kecil Rp 35,000.00
Bengkel Mobil Rp 45,000.00
Motor Rp 20,000.00
Sepeda Rp 5,000.00
Non Komersial
Rumah Sakit Rp 200,000.00
Puskesmas Rp 50,000.00
Sarana Pendidikan Rp 40,000.00
Perkantoran Rp 75,000.00
123
INVESTASI
Investasi
Pewadahan Biaya
Wadah Jumlah (unit)
organik 223 Rp 850,000.00
anorganik 222 Rp 850,000.00
Pengumpulan
Truk (6 m³)
organik 5 Rp 400,000,000.00
anorganik 9 Rp 400,000,000.00
TPS
Mesin
Reaktor 20 Rp 100,000,000.00
Mesin Pencacah 20 Rp 100,000,000.00
124
INVESTASI
Mesin
Penyaring 20 Rp 100,000,000.00 Rp 2,000,000,000.00
Pengangkutan
Truk (16 m³)
organik 14 Rp 644,000,000.00 Rp 9,016,000,000.00
anorganik 1 Rp 644,000,000.00 Rp 644,000,000.00
TPA
Instalasi
Pengolahan
Lindi 1 Rp 400,500,000.00 Rp 400,500,000.00
Pengolahan Gas
Metana 5 Rp 49,800,000.00 Rp 249,000,000.00
Buldozer 1 Rp 250,000,000.00 Rp 250,000,000.00
Excavator 1 Rp 285,000,000.00 Rp 285,000,000.00
Wheel Loader 1 Rp 225,000,000.00 Rp 225,000,000.00
Total Investasi Rp 23,047,750,000.00
125
KEGIATAN
OPERASIONAL
DAN PEMELIHARAAN
Pengolahan Air Lindi
Pekerja Rp 20,250,000.00
Bak Anaerobik Rp 115,550,000.00
Bak Kontrol Rp 9,700,000.00
Bak Fakultatif Rp 74,000,000.00
Bak Maturasi Rp 33,000,000.00
wetland Rp 148,000,000.00
Total Rp 400,500,000.00
126
KEGIATAN
OPERASIONAL
DAN PEMELIHARAAN
Pengolahan Gas Metana
Bak penampung
sementara Rp 500,000.00 10buah Rp 5,000,000.00
Digester Rp 1,000,000.00 10buah Rp 10,000,000.00
Plastik
Penampung Gas Rp 100,000.00 10buah Rp 1,000,000.00
Pipa 1/2 Rp 50,000.00 100meter Rp 5,000,000.00
Kompor Gas Rp 50,000.00 20buah Rp 1,000,000.00
Bak Penampung
Kompos Rp 70,000.00 40buah Rp 2,800,000.00
Mesin Giling Rp 2,500,000.00 10buah Rp 25,000,000.00
Jumlah Rp 49,800,000.00
127
KEGIATAN
OPERASIONAL
DAN PEMELIHARAAN
Upah Petugas
Jenis Jumlah Upah Petugas Total
Petugas Pengumpul
organik 15 Rp 3,000,000.00 Rp 45,000,000.00
Petugas Pengumpul
anorganik 27 Rp 1,000,000.00 Rp 27,000,000.00
Petugas TPS 140 Rp 3,000,000.00 Rp 420,000,000.00
Petugas Pengangkut 30 Rp 3,000,000.00 Rp 90,000,000.00
Petugas TPA 10 Rp 3,000,000.00 Rp 30,000,000.00
Upah Petugas per bulan Rp 612,000,000.00
Upah Petugas per tahun Rp 7,344,000,000.00
128
KEGIATAN
OPERASIONAL
DAN PEMELIHARAAN
Perawatan Peralatan Per5 tahun
Nama Program Satuan Indikasi Biaya
Operasional Pengelolaan
Persampahan di TPA 1 Paket Rp 60,000,000.00
Pemeliharaan bangunan
Perkantor di TPA 1 Paket Rp 50,000,000.00
Pemeliharaan Transfer Depo 1 Paket Rp 100,000,000.00
Perawatan Alat-Alat Berat
(Buldozer, Excavator, dan
Wheel Loader) 1 Paket Rp 100,000,000.00
Perawatan Dump Truck dan
Truck Kontainer 1 Paket Rp 75,000,000.00
Total Biaya Rp 385,000,000.00
129
KEGIATAN
OPERASIONAL
DAN PEMELIHARAAN
Estimasi Biaya BBM per hari (1liter=10km)
Armada
Jarak
(±km) Ritasi
Truk
(unit)
Harga BBM
Solar Total
Pengumpul 30 15 5 Rp 5,150.00 Rp 1,158,750.00
Pengumpul 30 15 9 Rp 5,150.00 Rp 2,085,750.00
Pengangkut 38 11 15 Rp 5,150.00 Rp 3,229,050.00
Total Rp 6,473,550.00
130
131
KESIMPULAN
•Total volume timbulan yang diaangkut ke TPS tahun 2048 sebesar 2373682408
L/tahun
•Jumlah wadah sampah organik sampai tahun 2048 sebanyak 87 buah.
•Jumlah wadah anorganik dampai 2048 sebanyak 88 buah.
•Total TPS sampai tahun 2048 adalah 10 unit dengan TPS 3R 10 unit.
•Total unit pengumpul dari perumahan sampai tahun 2048 untuk sampah organik
sebanyak 5 unit.
•Total unit pengumpul dari perumahan sampai tahun 2048 untuk sampah
anorganik sebnayak 11 unit.
•Luas TPA yang baru di bangun seluas 3 Ha.
•Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan pengelolaan limbah padat terpadu
Kabupaten Banyuwangi adalah Rp 23,047,750,000.00 dengan biaya operasional Rp
385,000,000.0
132
SARAN
•Meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Banyuwangi untuk
dapat memilah sampah terlebih dahulu sebelum membuangnya,
atau menerapkan daur ulang sampah.
•Menambahkan fasilitas waste to energy pada TPA dengan
memanfaatkan gas methana.
•Ditambahkan badan pengawasan yang mengawasi secara khusus
pemilahan dari sumber.
•Dilakukan pengawasan yang lebih ketat mengenai pemilahan dari
sumber dengan menambahkannya di hukum yang terkait.
•Menambahkan pasal mengenai pengawasan pemilahan dari
sumber minimal pemilahan sampah organik dan anorganik.
133
REFERENSI
• Artiningsih, N. K. (2008). Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeolaan Sampah Rumah
Tangga. Semarang: Universitas Diponegoro.
• Banyuwangi, B. (2014). Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 26 Tahun 2014 Tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tanga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Banyuwangi:
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
• Banyuwangi, B. P. (2012). Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environment
Health Risk Assasement/EHRA) Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi: Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi.
• Banyuwangi, B. P. (2017). Kabupaten Banyuwangi dalam Angka 2017. Banyuwangi: BPS
Kab. Banyuwangi.
• Banyuwangi, P. K. (2016). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2016-2021. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
• Banyuwangi, P. S. (2016). Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Tahun 2016. Kabupaten
Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
• Devri, A. (2003). Pengelolaan Leachate Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 134
REFERENSI
• Artiningsih, N. K. (2008). Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeolaan Sampah Rumah Tangga. Semarang: Universitas Diponegoro.
• Banyuwangi, B. (2014). Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 26 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tanga dan Sampah
Sejenis Rumah Tangga. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
• Banyuwangi, B. P. (2012). Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environment Health Risk Assasement/EHRA) Kabupaten
Banyuwangi. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
• Banyuwangi, B. P. (2017). Kabupaten Banyuwangi dalam Angka 2017. Banyuwangi: BPS Kab. Banyuwangi.
• Banyuwangi, P. K. (2016). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021. Banyuwangi:
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
• Banyuwangi, P. S. (2016). Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Tahun 2016. Kabupaten Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
• Devri, A. (2003). Pengelolaan Leachate Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tompogunung. Semarang.
• Herlambang, A. (2010). Produksi Gas Metana Dari Pengolahan Sampah Perkotaan dengan Sistem Sel. Jurnal Teknik Lingkungan, 389-
399.
• Indonesia, B. S. (1995). Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia (SNI 19-3983-1995). Republik
Indonesia: Badan Standarisasi Nasional Indonesia.
• Indonesia, B. S. (2002). Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan (SNI 19-2454-2002). Pemerintah Republik
Indonesia.
• Indonesia, M. P. (2013). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013. Indonesia: Menteri Pekerjaan
Umum Republik Indonesia.
• Mulyati, M. (2010, September 10). Academia.edu. Diambil kembali dari Desain Alat Biogas dari Kotoran Sapi Skala Rumah Tangga:
https://www.academia.edu/12269686/DESAIN_ALAT_BIOGAS_DARI_KOTORAN_SAPI_SKALA_RUMAH_TANGGA
• Shaleh, C. (2012). Studi Perencanaan Instalasi Pengolahan Limbah Lindi Sebagai Kontrol Pemenuhan Baku Mutu. Media Teknik Sipil, 87-
94.
• Tchobanoglous, T. V. (1993). Separation and Processing and Transformation of Solid Waste. Dalam T. V. Tchobanoglous, Integrated Solid
Waste Management (hal. 304). New York: McGraw Hill.
135

More Related Content

Similar to Tugas design pengelolaan limbah padat banyuwangi

Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2Bagus ardian
 
Presentasi Tataa Kelola Sampah Provinsi Lampung-1.pptx
Presentasi Tataa Kelola Sampah Provinsi Lampung-1.pptxPresentasi Tataa Kelola Sampah Provinsi Lampung-1.pptx
Presentasi Tataa Kelola Sampah Provinsi Lampung-1.pptxguyubadvertising
 
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptxPresentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptxachmadjonviktorhamra
 
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan HuluMenganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan HuluSyafutri Asbintari
 
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...bramantiyo marjuki
 
Presentasi buku putih Rejang Lebong
Presentasi  buku putih Rejang LebongPresentasi  buku putih Rejang Lebong
Presentasi buku putih Rejang LebongEdison Thomas
 
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGRENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGAnton Riyanto
 
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptxPresentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptxguyubadvertising
 
Kondisi Sanitasi Kota Yogya (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Yogya (2006)Kondisi Sanitasi Kota Yogya (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Yogya (2006)Oswar Mungkasa
 
PPT Pola Pengelolaan Persampahan Afkar.ppt
PPT Pola Pengelolaan Persampahan Afkar.pptPPT Pola Pengelolaan Persampahan Afkar.ppt
PPT Pola Pengelolaan Persampahan Afkar.pptARIFSETIAWAN992451
 
Session 4_3_2_Malang.pptx
Session 4_3_2_Malang.pptxSession 4_3_2_Malang.pptx
Session 4_3_2_Malang.pptxWiryabudyNur
 
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxPaparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxssuserc34760
 
Pengelolaan sampah di rappocini
Pengelolaan sampah di rappociniPengelolaan sampah di rappocini
Pengelolaan sampah di rappociniNovizaPurwa
 
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptxPB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptxssusere1a96a
 
Kondisi Sanitasi Kota Medan (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Medan (2006)Kondisi Sanitasi Kota Medan (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Medan (2006)Oswar Mungkasa
 
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.pptKebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.pptDhio R
 

Similar to Tugas design pengelolaan limbah padat banyuwangi (20)

Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2
 
PPT JEDY KP.pptx
PPT JEDY KP.pptxPPT JEDY KP.pptx
PPT JEDY KP.pptx
 
Presentasi Tataa Kelola Sampah Provinsi Lampung-1.pptx
Presentasi Tataa Kelola Sampah Provinsi Lampung-1.pptxPresentasi Tataa Kelola Sampah Provinsi Lampung-1.pptx
Presentasi Tataa Kelola Sampah Provinsi Lampung-1.pptx
 
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptxPresentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Kadis Rapat Jakstrada Kondisi Pengelolaan Sampah.pptx
 
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan HuluMenganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
Menganalisis Sampah Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu
 
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
 
Kelompok 3 tugas besar
Kelompok  3 tugas besarKelompok  3 tugas besar
Kelompok 3 tugas besar
 
Presentasi buku putih Rejang Lebong
Presentasi  buku putih Rejang LebongPresentasi  buku putih Rejang Lebong
Presentasi buku putih Rejang Lebong
 
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGRENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANG
 
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptxPresentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Lingkungan Paca UBL.pptx
 
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung TimurBuku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
 
Kondisi Sanitasi Kota Yogya (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Yogya (2006)Kondisi Sanitasi Kota Yogya (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Yogya (2006)
 
PPT Pola Pengelolaan Persampahan Afkar.ppt
PPT Pola Pengelolaan Persampahan Afkar.pptPPT Pola Pengelolaan Persampahan Afkar.ppt
PPT Pola Pengelolaan Persampahan Afkar.ppt
 
Session 4_3_2_Malang.pptx
Session 4_3_2_Malang.pptxSession 4_3_2_Malang.pptx
Session 4_3_2_Malang.pptx
 
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptxPaparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
Paparan materi air limbah 20 juli 2023.pptx
 
Pengelolaan sampah di rappocini
Pengelolaan sampah di rappociniPengelolaan sampah di rappocini
Pengelolaan sampah di rappocini
 
130342644 lingkungan-yang-bersih
130342644 lingkungan-yang-bersih130342644 lingkungan-yang-bersih
130342644 lingkungan-yang-bersih
 
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptxPB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
PB 01. Arahan Pedoman Teknis DAK Bidang Sanitasi TA 2019.pptx
 
Kondisi Sanitasi Kota Medan (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Medan (2006)Kondisi Sanitasi Kota Medan (2006)
Kondisi Sanitasi Kota Medan (2006)
 
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.pptKebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
 

Tugas design pengelolaan limbah padat banyuwangi

  • 1. 1
  • 2. KELOMPOK • Evita Sari (1506673952) • Ditta Fadhilah (1506673971) • Jourast Ladzuardi (1506729020) • Gina Juliana (1506730016) • Rahmah Mardliah(1506735023) ASISTEN: Nabila Hanifa Irliana 2
  • 4. LATAR BELAKANG • Kebiasaan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi mengelola sampah sembarangan, yaitu misalnya dibakar atau dibuang ke sungai/ danau • Cakupan layanan persampahan di Kabupaten Banyuwangi masih rendah • Kurang memadainya transportasi, peralatan, dan SDM pengelola sampah di Banyuwangi, • Perda mengenai pengelolaan persampahan yang belum optimal, • TPA Bulusan di Banyuwangi yang sudah melebihi kapasitas juga menjadi permasalahan lingkungan yang harus ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan dukungan partisipasi aktif dari masyarakat Kabupaten Banyuwangi. • Pertumbuhan penduduk menyebabkan bertambahnya volume sampah, serta karakteristik sampah menjadi semakin beragam yang dihasilkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sendiri 4
  • 5. MAKA, Diperlukan rencana penahapan pengelolaan sampah setiap 5 tahun selama 6 periode yaitu tahun 2019-2048, sehingga pada setiap tahap akan dilakukan penambahan cakupan daerah pelayanan, penambahan kendaraan pengangkut, serta upaya pengurangan timbulan sampah di TPA dengan proses MRF. Diharapkan dengan adanya penahapan ini dapat meningkatkan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyuwangi. 5
  • 6. 6
  • 7. KONDISI GEOGRAFIS Kecamatan di kota Banyuwangi : Batas Wilayah  Sebelah utara : Kabupaten Situbondo  Sebelah timur : Selat Bali  Sebelah selatan : Samudera Indonesia  Sebelah barat : Kab. Jember dan Bondowoso Luas 5.782,50 km2 7
  • 8. KONDISI KLIMATOLOGI IKLIM SUHU UDARA DAN KELEMBABAN TEKANAN UDARA DAN KECEPATAN ANGIN CURAH HUJAN Musim penghujan dimulai pada bulan Oktober hingga April dan musim kemarau terjadi pada bulan Oktober hingga April. • Pada tahun 2016 rata-rata suhu selama satu tahun yaitu 28,3o C • Kelembaban udara di Banyuwangi rata-rata dalam satu tahun yaitu sebesar 77,17 % Rata-rata tekanan udara pada daerah Kabupaten Banyuwangi pada kurun waktu satu tahun pada tahun 2016 yaitu 1009,75 mb dengan kecepatan angin rata-rata 2,4 knot 8
  • 9. KONDISI KLIMATOLOGI IKLIM SUHU UDARA DAN KELEMBABAN TEKANAN UDARA DAN KECEPATAN ANGIN CURAH HUJAN 9
  • 11. KONDISI HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI Kabupaten Banyuwangi memiliki kemiringan lereng lebih dari 40% meliputi kurang lebih 29,25% dari luas daerah yang memiiliki tinggi tempat lebih dari 500 meter diatas permukaan laut. Beberapa sungai besar maupun kecil yang melintas Kabupaten Banyuwangi mulai bagian Utara ke Selatan, dengan 35 D.A.S 11
  • 12. TATA GUNA LAHAN Hutan, 31.72% Permukiman, 22.04% Perkebunan, 14.21% Sawah, 11.39% Ladang, 2.80% Tambak, 0.31% Lain-lain, 17.53% PENGGUNAAN LAHAN 12
  • 13. 13
  • 14. ORGANISASI, LEMBAGA/INSTITUSI Kepala Dinas Bidang Kebersihan Seksi Kebersihan Seksi Normalisasi Saluran dan Pembuangan Air Kotor Bidang Pertamanan Seksi Pertamanan Seksi Pemakaman Bidang Penerangan Jalan Seksi Pemeliharaan LPJU Seksi Pembangunan LPJU UPTD/PMK Sekertaris Sub. Bagian Umum dan Perlengkapan Sub. Bagian Penyusun Program Dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi baru terbentuk pada tanggal 5 September 2011, sebelumnya masalah persampahan menjadi tugas dari bidang Kebersihan di DInas Pekerjaaan Umum Kabupaten Banyuwangi. 14
  • 15. TEKNIK OPERASIONAL Sumber Timbulan Limbah Padat. Penanganan dan Pemisahan Limbah Padat, Pewadahan dan Pemrosesan Pada Sumber Pengumpulan dari Masing- Masing Sumber Pemisahan, Prosesing, dan Transformasi Limbah Padat Pembuangan Akhir/Pemrosesan Akhir Transfer dan Transport 15
  • 16. TEKNIK OPERASIONAL SUMBER TIMBULAN LIMBAH PADAT No Kecamatan Timbulan Sampah Sampah Dikelola Mandiri Di Sumber Sampah Terproses 3R Sampah Terangkut Ke TPA Sampah Tidak Terproses Total Timbulan (%) m3/hari (%) m3/hari (%) m3/hari (%) m3/hari (%) m3/hari 1 Srono 55 102.9 0 0 25 46.8 20 37 100 186.7 2 Rogojampi 30 59.6 0 0 40 79.4 30 60 100 199 3 Kabat 50 72.9 10 14.6 10 14.6 30 44 100 146.1 4 Singojuruh 70 67 0 0 0 0 30 29 100 96 5 Glagah 30 22.1 10 7.4 50 36.8 10 7 100 73.3 6 Licin 80 48.3 0 0 0 0 20 12 100 60.3 7 Banyuwangi 0 0 20 0 80 182.5 0 0 100 182.5 8 Giri 10 6.2 10 6.2 70 43.5 10 6 100 61.9 9 Kalipuro 40 70.8 10 17.7 40 70.8 10 18 100 177.3 10 Cluring 60 90 0 0 0 0 40 60 100 150 Sumber: Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun 2016, Pokja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi, 2016 16
  • 17. TEKNIK OPERASIONAL SUMBER TIMBULAN LIMBAH PADAT Jumlah timbulan sampah pada Kabupaten Banyuwangi dengan 24 kecamatan, per harinya sebanyak 3314,4 m3. Tiap hari, sampah dikelola mandiri di sumber sebanyak 1661,2 m3 atau 50,12% dari total timbulan per harinya, Sampah diangkut ke TPA sebanyak 741,3 m3 atau 22,37% dari total timbulan per harinya, dan sampah tidak terproses sebanyak 838 m3 atau 25,28% dari total timbulan per harinya. Sampah terproses 3R sebanyak 73,9 m3 atau 2,23% dari total timbulan per harinya No Komponen Komposisi (%) 1 Organik 77.4 2 Anorganik 22.6 a. Kertas/Karton 4.1 b. Plastik 14 c. Logam/Kaleng 0.3 d. Karet 0 e. Tekstil/Kain 2 f. Kaca 0.3 g. Lainnya 1.9 Total 100 Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banyuwangi, 2016 17
  • 18. TEKNIK OPERASIONAL PENANGANAN DAN PEMISAHAN LIMBAH PADAT, PEWADAHAN, DAN PEMROSESAN PADA SUMBER 18
  • 19. Sampah dari sumber sampah biasanya ditampung menggunakan bak sampah, kemudian dikumpulkan dengan sarana gerobak untuk dibuang ke TPS. Pengumpulan dikoordinir oleh organisasi masyarakat setempat misal RT/RW, maupun hanya mengangkut sampah dipinggir jalan untuk langsung dibuang ke TPA (Pokja Sanitasi Kabupaten Banyuwangi, 2016) TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DARI MASING-MASING SUMBER 19
  • 20. Frekuensi Pengangkutan Sampah Berdasarkan Responden Survey EHRA (Sumber : EHRA, 2012) TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DARI MASING-MASING SUMBER 69.21 19.9 0.6 0.09 0 3.26 4.8 2.14 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Setiap hari Beberapa kali dalam seminggu Sekali dalam seminggu Beberapa kali dalam sebulan Sekali dalam sebulan Tidak pernah lainnya Tidak tahu Jumlah Responden (%) Frekuensi Pengangkutan Frekuensi Pengangkutan Sampah 20
  • 21. • Jumlah Kompos yang Dihasilkan Tahun 2013 di Semua Rumah Kompos TEKNIK OPERASIONAL PEMISAHAN, PROSESING, DAN TRANSFORMASI LIMBAH PADAT Bulan Kompos/m3 Januari 17,150 Februari 47,435 Maret 30,090 April 30,090 Mei 30,024 Juni 17,996 Juli 14,234 Agustus 17,150 September 21,850 Oktober 17,345 November 13,162 Desember 15,710 21
  • 23. TEKNIK OPERASIONAL TRANSFER DAN TRANSPORT PENIMBUL SAMPAH TPS TPA Fasilitas untuk transport dari sumber ke TPS sampai ke TPA seperti motor sampah, gerobak sampah, dump truck, container, dan arm roll 23
  • 25. TEKNIK OPERASIONAL PEMBUANGAN AKHIR/ PEMROSESAN AKHR Nama : TPA Bulusan Lokasi Kelurahan : Bulusan Kecamatan : Kalipuro Kabupaten : Banyuwangi Instansi Pengelolaan : Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kab. Banyuwangi Status Lahan : Aset Pemerintah Kota Banyuwangi Luas Lahan : 1,5 Ha Jarak Puat Kota : 8 km Batas-batas Lokasi Sebelah Utara : Lahan kosong Sebelaah Selatan : Lahan kosong Sebelah Timur : Pemukiman warga Sebelah Barat : Pemukiman warga Metode Operasional : Controlled Landfill Volume Sampah : ±125-130 m3 /hari 25
  • 26. • Menurut hasil studi EHRA 2016 Cara pengelolaan sampah di Kabupaten Banyuwangi yang tidak memadai sebesar 76% (dibakar 57%, dibuang ke sungai/kali 13%, dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup tanah 6%), sedangkan yang memadai sebesar 24% (dikumpulkan/dibuang ke TPS 13%, dibuang ke lahan kosong/dibiarkan membusuk 6%, dibuang ke dalam lubang dan ditutup tanah 3%, sisanya dikumpulkan kolektor informal yang mendaur ulang sebanyak 2%.) Dari total timbulan sampah di Banyuwangi, timbulan yang terangkut ke TPA sebesar 741,4 m3/ hari. Dari total timbulan sampah di Bnayuwangi, timbulan yang terangkut ke TPA sebesar 741,4 m3/ hari. TEKNIK OPERASIONAL PEMBUANGAN AKHIR/ PEMROSESAN AKHR 26
  • 28. TEKNIK OPERASIONAL PEMBUANGAN AKHIR/ PEMROSESAN AKHR FASILITAS : RUMAH KOMPOS Rumah Kompos dan Penambangan Sampah berfungsi sebagai tempat pengelolaan sampah dan pengayakan sampah Organik dan Anorganik yang terdiri dari 1(satu) alat mesin pencacah dan 1 (satu) alat pengayakan manual Rumah kompos tidak hanya berda di TPA tapi juga di beberapa kecamatan lainnya. Rumah kompos pada Maret 2014 dapat menghasilkan hingga 11,87 kg. 28
  • 29. Pada pengelolaan sampah Bnayuwagi sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan retribusi dari masyarakat. Penetapan retribusi ini disesuaikan dengan keadaan ekonomi dari masyarakat. PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN 29
  • 30. • Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga pada Bagian Ketiga mengenai Penanganan Sampah pada Pasal 8 • Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga • Perturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah • Undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang • Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851); • Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan PEngelolaan Lingkaran Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140 HUKUM DAN PERATURAN 30
  • 31. PERAN SERTA MASYARAKAT Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Bagian kedua mengurangi timbulan sampah sebagaimana dimaksud dalam pasal 7: • mengelola sampah berwawasan lingkungan; • mengelola sampah secara mandiri dengan cara pengurangan dan pemisahan sesuai sifat dan jenis sampah; • berperan serta dalam pengelolaan sampah; • turut mengawasi pelaksanaan pengelolaan sampah; • menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Dinas yang menangani pengelolaan sampah apabila mengetahui, menduga dan/atau menderita kerugian akibat terjadinya pembuangan sampah liar. 31
  • 32. 32
  • 33. 33
  • 34. 34
  • 35. Daerah Pelayanan • Daerah pelayanan untuk pengelolaan persampahan di Kabupaten Banyuwangi direncanakan berjumlah 10 kecamatan, yaitu Cluring, Banyuwangi, Glagah, Giri, Licin, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Srono, dan Kalipuro dari total 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. • Pertimbangan : Kepadatan penduduk , Jarak serta Akses ke TPA di Kecamatan Kalipuro 35
  • 36. Periode Pelayanan - Persentase Pelayanan pada akhir tahun 2016 sebesar : 80% - Dilakukan optimalisasi sistem eksisting yang ada untuk tahun 2017-2018 hingga pada akhir 2018 persentase pelayanan : 82% Tahun 2019- 2023 2024- 2028 2029- 2033 2034- 2038 2039- 2043 2044- 2048 Tingkat Pelayanan 82% 84% 86% 88% 90% 92% 36
  • 37. Proyeksi Penduduk 10 Kecamatan pada Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018 2023 2028 2033 2038 2043 2048 Cluring 70982 71158 71334 71510 71686 71861 72037 Srono 88204 88423 88641 88860 89078 89297 89516 Singojur uh 45799 45913 46026 46140 46253 46367 46480 Rogojam pi 93451 93682 93914 94145 94377 94609 94840 Kabat 67747 67915 68083 68251 68419 68587 68755 Glagah 34425 34511 34596 34681 34767 34852 34937 Licin 28127 28196 28266 28336 28405 28475 28545 Banyuwa ngi 107115 107381 107646 107912 108177 108442 108708 Giri 28779 28850 28921 28992 29064 29135 29206 Kalipuro 76794 76985 77175 77365 77555 77746 77936 37
  • 38. Tabel Hasil Perhitungan Proyeksi Timbulan Sampah untuk Semua Daerah Pelayanan Kecamatan Proyeksi Timbulan (L/Tahun) 2017 2023 2028 2033 2038 2043 2048 Cluring 51791216.75 51945280.86 52073667.61 52202054.37 52330441.12 52458827.88 52587214.63 Srono 64357196.93 64548641.24 64708178.17 64867715.1 65027252.03 65186788.96 65346325.88 Rogojampi 68185316.57 68388148.44 68557175.01 68726201.58 68895228.14 69064254.71 69233281.27 Kabat 49431116.23 49578159.71 49700695.94 49823232.18 49945768.41 50068304.64 50190840.87 Singojuruh 33416827.95 33516233.48 33599071.43 33681909.38 33764747.33 33847585.27 33930423.22 Glagah 25118055.88 25192774.94 25255040.82 25317306.69 25379572.57 25441838.45 25504104.33 Licin 20522263.24 20583311.12 20634184.35 20685057.59 20735930.83 20786804.06 20837677.3 Banyuwangi 78155552.07 78388042.56 78581784.63 78775526.7 78969268.78 79163010.85 79356752.92 Giri 20997942.41 21060405.3 21112457.71 21164510.12 21216562.53 21268614.95 21320667.36 Kalipuro 56032079.55 56198759.02 56337658.57 56476558.12 56615457.67 56754357.23 56893256.78 38
  • 39. “Jumlah timbulan sampah akan bertambah seiring dengan kenaikan jumlah penduduk.” 39
  • 40. Perhitungan Jumlah Timbulan dan Proyeksi Timbulan Timbulan Kota (L/Hari) Tahun 2016 Jumlah Penduduk Tahun 2016 Timbulan (L/O/H) 3314400 1684985 1.96 ≈ 2.0 Timbulan (L/O/H) = Timbulan Kota (L/Hari) / Jumlah Penduduk Proyeksi Timbulan (L/H) = Jumlah Proyeksi Penduduk (Orang) x Jumlah Timbulan (L/O/H) 40
  • 41. Sistem Pengelolaan Yang akan di terapkan 41
  • 42. 42
  • 43. SUMBER, JENIS, DAN KOMPOSISI LIMBAH PADAT Sumber Limbah Padat Residensial Komersial Institusional Konstruksi dan Penghancuran Fasilitas Umum Industri Agrikultur Treatment Plant Sites 43
  • 44. SUMBER, JENIS, DAN KOMPOSISI LIMBAH PADAT • Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya : Organik : sisa makanan, organik Anorganik : Logam, kaca • Berdasarkan mudah atau tidaknya terbakar : Mudah terbakar : kertas, plastik, dan daun Tidak mudah terbakar : logam, kaca • Berdasarkan mudah atau tidaknya membusuk : Mudah membusuk : sisa makanan dan daun-daunan Tidak mudah membusuk : plastik, kaleng, logam 44
  • 45. SUMBER, JENIS, DAN KOMPOSISI LIMBAH PADAT SPECIALWASTE Bulky Items : furniture, lampu, rak buku dan sebagainya Consumer Electronic : radio,TV, computer dan alat elektronik lainnya White Goods : kompor, kulkas, pencuci piring, mesin cuci, pengering baju, microwave, rice cooker dan sebagainya 45
  • 46. SUMBER, JENIS, DAN KOMPOSISI LIMBAH PADAT No. Sumber Sampah Komposisi Sampah 1. Kantor Kertas, karton, plastik, cartridge printer bekas, sampah makanan 2. Rumah Sakit Kertas, kapas bekas, plastik (pembungkus spuit, spuit bekas) Kaca (botol obat, pecahan kaca), logam (jarum spuit), perban bekas, potongan jaringan tubuh, sisa-sisa obat, sampah makanan 3. Pasar Sampah organik, plastik, kertas/karton, kayu pengemas, karet, kain 4. Rumah Makan Sampah makanan, kertas pembungkus, plastik pembungkus 5. Lapangan olah raga Kertas, plastik, sampah makanan, potongan rumput 6. Lapangan terbuka Ranting/daun kering, potong rumput 7. Jalan & lapangan parker Kertas, plastik, daun kering 8. Rumah Tangga Sampah makanan, kertas/karton, plastik, logam, kain, daun, ranting 9. Pembangunan Gedung Pecahan bata, pecahan beton, pecahan genting, kayu, kertas, plastik 46
  • 47. SUMBER, JENIS, DAN KOMPOSISI LIMBAH PADAT KARAKTERISTIK FISIK Berat jenis/ Specific weight, Kelembaban/ Moisture content, Ukuran dan distribusi partikel, Field Capacity, Permeabilitas limbah padat. KARAKTERISTIK KIMIA Proximate analysis, Fusing Point of Ash, Ultimate Analysis, Energy Content 47
  • 48. SUMBER, JENIS, DAN KOMPOSISI LIMBAH PADAT • Parameter yang larut dalam air terdiri atas gula, zat tepung, asam amino, dan lain-lain; • Hemiselulosa yaitu hasil kondensasi gula dan karbon; • Selulosa yaitu hasil kondensasi gula dan karbon; • Lemak, minyak, lilin; • Lignin yaitu senyawa polimer dengan cincin aromatik; • Lignoselulosa merupakan kombinasi lignin dengan selulosa; dan • Protein terdiri atas rantai asam amino. KARAKTERISTIK BIOLOGI 1. Biodegrability of Organic Waste Components 2. Production of Odors 3. Breeding of Flies 48
  • 49. TIMBULAN LIMBAH PADAT DAN LAJU PENGUMPULAN Materials Balance Analysis yang Digunakan untuk Menentukan Laju Timbulan Sampah 49
  • 50. PENANGANAN LIMBAH PADAT DI SUMBER Pertokoan Petugas khusus, petugas Kereta sampah, service elevator, cleaning service conveyor, pneumatic convey Industri Petugas khusus, petugas Kereta sampah, service elevator, cleaning service conveyor, pneumatic convey Daerah terbuka, Pemilik, petugas taman, Kontainer anti vandalisme Taman petugas Dinas Kebersihan Fasilitas Operator Berbagai jenis conveyor, peralatan pengolahan limbah manual (sekop, pacul) Pertanian Pemilik lahan/petani, Bervariasi menurut kemampuan petani buruh Sumber sampah Penanggung-jawab Peralatan yang dibutuhkan Permukiman - rumah tunggal Penghuni rumah Kompaktor rumah tangga - rusun rendah Penghuni rumah Kompaktor rumah tangga, tempat sampah beroda, kereta ukuran kecil - rusun medium Penghuni rumah, Cerobong gravitasi, service elevator, petugas pengelola kereta sampah, pneumatic conveyor gedung, petugas cleaning service - rusun tinggi Penghuni rumah, Cerobong gravitasi, service elevator, petugas pengelola kereta sampah, pneumatic conveyor gedung, petugas cleaning service 50
  • 51. PENGUMPULAN LIMBAH PADAT Pengumpulan dikoordinir oleh organisasi masyarakat setempat misal RT/RW, maupun hanya mengangkut sampah dipinggir jalan untuk langsung dibuang ke TPA. Pengomposan dilakukan untuk mengurangi volume sampah organik yang masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) di TPS dan DEPO. Sarana dan prasarana yang layak dan memadai, mulai dari tingkat pengumpulan (gerobak/motor sampah), pengangkutan (armada truk sampah), pengolahan (TPS 3R sampai TPA). 51
  • 52. PEMINDAHAN DAN PENGANGKUTAN 1. POLA PENGANGKUTAN SAMPAH INDIVIDU Sumber : SNI 19-2425-2002 2. SISTEM PEMINDAHAN / TRANSFER DEPO Sumber : SNI 19-2425-2002 52
  • 53. PENGUMPULAN LIMBAH PADAT Proses Pemilahan Alat Pengangkut Sampah Pola Pengumpulan Sampah Kondisi Jalan Alat Angkut Individu Langsung Jalan seempit atau gang Compactor Truck (CV)/Armroll truck (ART)/Dump truck (DT) Individu Tidak Langsung Komunal Langsung Jalan Sempit atau gang Gerobak (GS0/ Becak (BS)/ Motor (MS) untuk mengangkut sampah dari sumber ke TPS pengangkut dari TPS ke TPA menggunakan CT/ART/DT Komunal Langsung Jalan Sempit atau gang Komunal Tidak Langsung Jalan sempit atau gang Sumber : SNI 19- 2425-2002 53
  • 54. PEMINDAHAN DAN PENGANAGKUTAN Sistem Pengosongan Kontainer Cara 1 Sistem Pengangkutan dengan Kontainer Angkut (Hauled Container System = HCS) 54
  • 55. PEMINDAHAN DAN PENGANGKUTAN Sistem Pengosongan Kontainer Cara 2 Sistem Pengangkutan dengan Kontainer Angkut (Hauled Container System = HCS) 55
  • 56. PEMINDAHAN DAN PENGANGKUTAN Sistem Pengosongan Kontainer Cara 3 Sistem Pengangkutan dengan Kontainer Angkut (Hauled Container System = HCS) 56
  • 64. PEMROSESAN/ PEMBUANGAN AKHIR Metode landfilling Kelebihan Kekurangan Open Dumping  Tekis pelaksanaan mudah  Personil lapangan relatif sedikit  Biaya operasi dan perawatan relatif rendah  Terjadi pencemaran udara oleh gas, bau, dan debu.  Pencemaran terhadap air tanah oleh terbentuknya leachate.  Resiko kebakaran cukup besar.  Mudah terjadi kabut asap.  Mendorong tumbuhnya sarang vektor penyakit (tikus, lalat, nyamuk)  Mengurangi estetika lingkungan.  Lahan tidak dapat digunakan kembali dalam waktu yang cukup lama Controlled Landill  Dampak terhadap lingkungan dapat diperkecil.  Lahan dapat digunakan kembali setelah selesai dipakai.  Estetika lingkungan cukup baik.  Operasi lapangan relative lebih sulit.  Biaya investasi, operasi, perawatan cukup besar.  Memerlukan personalia lapangan yang cukup terlatih Sanitary Landfill  Biaya investasi lebih rendah dibanding metode pengolahan lain  Merupakan metode pembuangan akhir yang lengkap, tanpa memerlukan pengolahan dibandingkan insinerasi dan komposting  Dapat menerima berbagai tipe sampah.  Metode yang fleksibel terhadap fluktuasi kuantitas sampah.  Setelah selesai pemakaiannya, dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti areal parkir , lapangan golf, dan kebutuhan lain.  Pada daerah dengan populasi yang tinggi, ketersediaan lahan menjadi sulit.  Jika operasi tidak berjalan semestinya dapat menghasilkan akibat seperti metode open dumping 64
  • 65. 65
  • 66. Pewadahan tahun 2019 - 2023 66
  • 71. Kecamatan Timbulan sampah Anorganik (m3/hari) Timbulan sampah Organik (m3/hari) Fp Kapasitas Wadah Anorganik Kapasitas Wadah Organik Jumlah Wadah Anorganik Jumlah Wadah Organik Glagah 10,903824 47,637908 1,1 1,5 5 7 9 Banyuwangi 33,927561 148,22672 1,1 1,5 5 21 27 Giri 37,627454 39,823865 1,1 1,5 5 23 8 Kalipuro 24,323695 106,26822 1,1 1,5 5 15 20 Rogojampi 35,504463 122,05731 1,1 1,5 5 22 23 Srono 27,937653 122,05731 1,1 1,5 5 17 23 Cluring 22,482723 98,225167 1,1 1,5 5 14 18 Kabat 21,458197 93,749094 1,1 1,5 5 14 18 Singojuruh 14,506346 63,37703 1,1 1,5 5 9 12 Licin 8,9087764 38,92171 1,1 1,5 5 6 8 Pewadahan tahun 2044-2048 71
  • 73. 2019-2023 2024-2028 2029-2033 2034-2038 2039-2043 2044-2048 Cluring 4260908,45 4971077,287 5595632,171 6258678,894 6757746,207 7130826,304 Srono 11766050,15 12869162,47 13633896,36 14402235,78 14732214,3 14768269,65 Rogojampi 14952841,13 12869162,47 13633896,36 14402235,78 14732214,3 14768269,65 Kabat 9037202,06 9884474,409 10471846,94 11061988,79 11315436,85 11343130,04 Singojuruh 6109403,335 6682183,326 7079263,713 7478216,238 7649554,272 7668275,648 Glagah 4592187,344 5022722,517 5321191,521 5621067,734 5749855,491 5763927,579 Licin 3751965,437 4103726,584 4347585,404 4592593,959 4697817,718 4709315,069 Banyuwangi 14288722,77 62691020,87 16557040,2 17490113,65 17890840,45 17934626,16 Giri 3838931,08 4198845,59 4448356,738 4699044,27 19281463,34 4818470,822 Kalipuro 10244017,6 11204433,54 11870242,99 12539191,57 12826484,73 12857876,03 Potensi Timbulan Sampah Anorganik Setiap Kecamatan (Liter/tahun) 73
  • 74. Hasil Timbulan Sampah yang akan Masuk ke TPS setelah Pengurangan (L/Tahun) 2019-2023 2024-2028 2029-2033 2034-2038 2039-2043 2044-2048 Cluring 3621772,182 4175704,921 4644374,702 5132116,693 5473774,428 5704661,043 Srono 10001142,63 10810096,48 11316133,98 11809833,34 11933093,59 11814615,72 Rogojampi 12709914,96 10810096,48 11316133,98 11809833,34 11933093,59 11814615,72 Kabat 7681621,751 8302958,504 8691632,959 9070830,806 9165503,848 9074504,03 Singojuruh 5192992,835 5613033,994 5875788,882 6132137,315 6196138,96 6134620,518 Glagah 3903359,242 4219086,915 4416588,963 4609275,542 4657382,947 4611142,064 Licin 3189170,621 3447130,331 3608495,885 3765927,046 3805232,351 3767452,055 Banyuwangi 12145414,36 52660457,53 13742343,37 14341893,19 14491580,77 14347700,93 Giri 3263091,418 3527030,296 3692136,092 3853216,302 15617985,3 3854776,658 Kalipuro 8707414,962 9411724,17 9852301,678 10282137,08 10389452,63 10286300,83 74
  • 75. Kebutuhan Unit Pengumpul untuk Sampah Organik TAHUN Ts (lt) Kapasitas Wadah (L) Fp Ritasi Jumlah Alat Pengumpul 2019-2023 827551,771 6000 3 10 5 2024-2028 849831,2051 6000 3 10 5 2029-2033 872210,4128 6000 3 10 5 2034-2038 894689,3941 6000 3 10 5 2039-2043 917268,1488 6000 3 10 5 2044-2048 939946,6772 6000 3 10 5 75
  • 76. Kebutuhan Unit Pengumpul untuk Sampah Anorganik di 10 Kecamatan TAHUN Ts (lt) Kapasitas Wadah (L) Fp Ritasi Jumlah Alat Pengumpul 2019-2023 616173,2373 6000 1,2 10 10 2024-2028 625317,6589 6000 1,2 10 10 2029-2033 634144,2994 6000 1,2 10 11 2034-2038 642650,5368 6000 1,2 10 11 2039-2043 650833,7493 6000 1,2 10 11 2044-2048 658691,3149 6000 1,2 10 11 76
  • 77. PEMINDAHAN • Pemindahan sampah adalah kegiatan memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. • Tinggi tumpukan sampah yang berada pada TPS 3R diperkirakan adalah setinggi 1 meter. Untuk ukuran TPS 3R dipilih transfer depo tipe I dan II sesuai dengan banyaknya timbulan setiap kecamatan. • Untuk 10 Kecamatan Banyuwangi cara pemindahan yang dilakukan adalah gabungan manual dan mekanis. Pengisian container dilakukan manual oleh petugas pengumpul, dan untuk pengangkutan container ke atas truk dilakukan secara mekanis (load haul). 77
  • 78. PEMINDAHAN Kecamatan Luas TPS (m²) Jumlah TPS Luas TPS 3R (m²) Jumlah TPS 3R Cluring 150 1 100 1 Srono 200 1 150 1 Rogojampi 200 1 200 1 Kabat 150 1 100 1 Singojuruh 100 1 100 1 Glagah 100 1 50 1 Licin 50 1 50 1 Banyuwangi 200 1 200 1 Giri 50 1 50 1 Kalipuro 200 1 150 1 78
  • 80. “Timbulan di Kabupaten Banyuwangi pada daerah pelayanan yang akan dilayani dibagi menjadi sampah organik dan anorganik lalu kemudian akan diolah dengan proses 3R MRF dengan komposter dan reaktor biogas untuk sampah organik, serta bank sampah dan TPST 3R untuk sampah anorganik.” 80
  • 81. Proyeksi Timbulan Kabupaten Banyuwangi Tahun Timbulan Organik Timbulan Non Organik Timbulan Total 2018-2022 297918638 86989163 384907800 2023-2027 305939234 89331094 395270328 2028-2032 313995749 91683513 405679262 2033-2037 322088182 94046420 416134602 2038-2042 330216534 96419815 426636348 2042-2048 338380804 98803697 437184501 Timbulan Sampah di Kabupaten Banyuwangi untuk Seluruh Daerah Pelayanan Sumber: Analisa Penulis, 2017 81
  • 82. Tahun Komposer Reaktor Limbah TPA 2019-2023 20% 15% 65% 2024-2028 22% 17% 61% 2029-2033 24% 19% 57% 2034-2038 26% 21% 53% 2039-2043 28% 23% 49% 2044-2048 30% 25% 45% Persentase Sampah Organik yang Memasuki Proses 3R MRF dengan Komposter dan Reaktor untuk Semua Kecamatan pada Daerah Pelayanan Sumber: Anallisa Penulis, 2017 82
  • 83. “Proses pengolahan sampah organik dengan komposter dan reactor direncanakan naik sebanyak 2% setiap tahap pengelolaan sampah.” “Sehingga jumlah sampah organik yang dibuang ke TPA dapat berkurang sebesar 4% setiap tahapnnya.” 83
  • 84. Tahun Bank Sampah TPST 3R Produksi 60% Sisa 40% Limbah TPA 2019-2023 45% 5% 60% 40% 50% 2024-2028 48% 12% 60% 40% 40% 2029-2033 51% 19% 60% 40% 30% 2034-2038 54% 26% 60% 40% 20% 2039-2043 57% 33% 60% 40% 10% 2044-2048 60% 40% 60% 40% 0% Persentase Sampah Anorganik yang Memasuki Proses 3R MRF dengan Bank Sampah dan TPST 3R untuk Semua Kecamatan pada Daerah Pelayanan Sumber: Anallisa Penulis, 2017 84
  • 85. “Proses pengolahan sampah anorganik dengan bank sampah direncanakan naik sebanyak 3% pada setiap tahap sedangkan untuk TPST 3R direncanakan naik sebanyak 7% pada setiap tahap.” “Sehingga jumlah sampah anorganik yang dibuang ke TPA dapat berkurang sebesar 10% setiap tahapnya.” 85
  • 86. 86
  • 87. 87
  • 88. 88
  • 89. 89
  • 90. 90
  • 91. 91
  • 92. 92
  • 94. Transfer dan Transport – Truk biasa – Kapasitas : 6 m3 – Kecepatan Kosong : 80 km/jam – Kecepatan Penuh : 60 km/jam – Dump truck – Kapasitas : 14 m3 – Kecepatan Kosong : 60 km/jam – Kecepatan Penuh : 40 km/jam – Truck container – Kapasitas : 16 m3 – Kecepatan kosong : 50 km/jam – Kecepatan penuh : 35 km/jam 94
  • 95. – Jalur Glagah : 15 km – Jalur Banyuwangi : 8,9 km – Jalur Giri : 9,22 km – Jalur Kalipuro : 5,3 km – Jalur Rogojampi : 23,7 km – Jalur Srono : 29,8 km – Jalur Cluring : 34,8 km – Jalur Kabat : 41,3 km – Jalur Singojuruh : 38,7 km – Jalur Licin : 35,8 km 95
  • 96. Timbulan sampah awal tahun pelayanan (2019) Kecamatan Timbulan sampah Anorganik (m3/hari) Timbulan sampah Organik (m3/hari) Glagah 6,5422943 29,0591241 Banyuwangi 20,3565366 90,4182991 Giri 22,5764721 24,2925574 Kalipuro 14,5942169 64,8236138 Rogojampi 21,3026778 74,4549571 Srono 16,762592 74,4549571 cluring 13,4896341 59,917352 kabat 12,874918 57,1869475 singojuruh 8,70380749 38,6599885 Licin 5,34526583 23,7422433 96
  • 97. Timbulan sampah awal tahun pelayanan (2019) Kecamatan Timbulan sampah Anorganik (m3/hari) Timbulan sampah Organik (m3/hari) Glagah 2,526653186 24,33720422 Banyuwangi 7,861753933 75,72590971 Giri 20,34517381 20,34517381 Kalipuro 5,63632922 54,29019544 Rogojampi 6,473762038 62,35650769 Srono 6,473762038 62,35650769 cluring 5,209736113 50,18116948 kabat 4,972330975 47,89443803 singojuruh 3,3614359 32,37799016 Licin 2,06435729 19,8842822 97
  • 99. Ritasi 𝑁𝑑 = 𝐻 − [𝑡1 + 𝑡2 + 𝑇𝑑] 𝑇𝑚 + 𝑇𝑠 99
  • 100. Kelonggaran (T) No kelonggaran untuk Waktu (menit) 1 Istirahat Duduk 5 Merokok 5 Makan dan minum 20 2 Kebutuhan Pribadi Bercakap-cakap 5 Buang air kecil 5 Shalat 20 3 Hambatan Tak terhindarkan (hanya salah satu) Ban kempes 45 Mobil Mogok Alat Rusak Total 105 100
  • 101. Waktu Pergi (t1) Jalur Truck biasa (jam) Dump truck (jam) Truck Container (jam) Glagah 0,1875 0,25 0,3 Banyuwangi 0,11125 0,148333333 0,178 Giri 0,11525 0,153666667 0,1844 Kalipuro 0,06625 0,088333333 0,106 Rogojampi 0,29625 0,395 0,474 Srono 0,3725 0,496666667 0,596 cluring 0,435 0,58 0,696 kabat 0,51625 0,688333333 0,826 singojuruh 0,48375 0,645 0,774 Licin 0,4475 0,596666667 0,716 101
  • 102. Waktu Kembali (t2) Jalur Truck biasa (jam) Dump truck (jam) Truck Container (jam) Glagah 0,25 0,375 0,428571429 Banyuwangi 0,148333333 0,2225 0,254285714 Giri 0,153666667 0,2305 0,263428571 Kalipuro 0,088333333 0,1325 0,151428571 Rogojampi 0,395 0,5925 0,677142857 Srono 0,496666667 0,745 0,851428571 cluring 0,58 0,87 0,994285714 kabat 0,688333333 1,0325 1,18 singojuruh 0,645 0,9675 1,105714286 Licin 0,596666667 0,895 1,022857143 102
  • 104. Kebutuhan Moda untuk Mengangkut Limbah Oraganik di Awal Pelayanan (2019) Jalur Truck biasa (truck) Dump truck (truck) Truck Container (truck) Glagah 1 1 1 Banyuwangi 3 2 2 Giri 1 1 1 Kalipuro 2 2 1 Rogojampi 3 2 2 Srono 3 2 2 cluring 2 2 2 kabat 2 2 2 singojuruh 1 1 1 Licin 1 1 1 104
  • 105. Kebutuhan Moda untuk Mengangkut Limbah Anoraganik di Awal Pelayanan (2019) Jalur Truck biasa (truck) Dump truck (truck) Truck Container (truck) Glagah 0 0 0 Banyuwangi 1 0 0 Giri 1 1 0 Kalipuro 0 0 0 Rogojampi 1 1 1 Srono 1 0 0 cluring 1 0 0 kabat 0 0 0 singojuruh 0 0 0 Licin 0 0 0 105
  • 106. Kebutuhan Moda untuk Mengangkut Limbah Oraganik di Akhir Pelayanan (2044) Jalur Truck biasa (truck) Dump truck (truck) Truck Container (truck) Glagah 1 1 1 Banyuwangi 2 2 2 Giri 1 0 0 Kalipuro 2 1 1 Rogojampi 2 2 2 Srono 2 2 2 cluring 2 2 1 kabat 2 2 2 singojuruh 1 1 1 106
  • 107. Kebutuhan Moda untuk Mengangkut Limbah Anoraganik di Akhir Pelayanan (2044) Jalur Truck biasa (truck) Dump truck (truck) Truck Container (truck) Glagah 0 0 0 Banyuwangi 0 0 0 Giri 1 0 0 Kalipuro 0 0 0 Rogojampi 0 0 0 Srono 0 0 0 cluring 0 0 0 kabat 0 0 0 singojuruh 0 0 0 Licin 0 0 0 107
  • 108. Perencanaan TPA dan Pemrosesan Akhir Tahun Timbulan (m3/tahun) Kebutuhan Lahan (ha/tahapan) Kebutuhan Lahan (ha/tahapan) 2019-2023 126499.4657 0.814656559 0.814656559 2024-2028 122118.1219 0.786440705 1.601097264 2029-2033 117341.9096 0.755681898 2.356779162 2034-2038 112168.0861 0.722362474 3.079141636 2039-2043 106593.9088 0.686464772 3.765606408 2044-2048 100616.6349 0.647971129 4.413577537 L = 𝑉 𝑥 365 𝑥 0,70 𝑥 1,15 𝑇 H = L x I x J 108
  • 109. Perencanaan TPA dan Pemrosesan Akhir TPA Bulusan Bawah EKSISTING DITAMBAHKAN 1.Rumah kompos 2.Sumur Pantau 3.Kolam Lindi 4. Tempat Pencucian kendaraan pengangkut 1. Sistem kontrolling yang diketatkan ada fasilitas yang sudah ada 2. Membangun tembok penghalang (barrier) di sekeliling landfill 3. Kolam stabilisasi aerobic 4. Pos Edukasi Pengolahan Sampah 5. Pembangunan sarana rekreasi dan olahraga 109
  • 111. Pengelolaan Gas Methan (waste to energy) Bagan Sistem Pengendalian dan Pemanfaatan Gas Methane yang diterapkan di TPA Edukasi Talangagung 111
  • 112. 112
  • 113. 113
  • 114. HUKUM DAN PERATURAN •Ditambahkan pasal mengenai pemilahan yaitu terdapat sanksi bagi masyarakat yang tidak menggunakan wadah terpisah minimal untuk sampah organik dan non organik. Hal ini diterapkan dikarenakan pengumpulan anorganik yang dilakukan setiap 3 (tiga) hari, sehingga akan menimbulkan wadah penyakit jika digabungkan. •Ditambahkan keterangan mengenai penambahan badan yang bertugas untuk mengawasi pewadahan masyarkat dan badan yang mengatur pemrosesan limbah di sumber. •Pada bab hak dan kewajiban pemerintah daerah terdapat badan yang mengawasi pewadahan. 114
  • 115. ORGANISASI DAN INSTITUSI Kepala Dinas Bidang Kebersihan Seksi Kebersihan Seksi Normalisasi Saluran dan Pembuangan Air Kotor Seksi Pewadahan Sumber Sampah Bidang Pertamanan Seksi Pertamanan Seksi Pemakaman Bidang Penerangan Jalan Seksi Pemeliharaan LPJU Seksi Pembangunan LPJU UPTD/PMK Sekertaris Sub. Bagian Umum dan Perlengkapan Sub. Bagian Penyusun Program 115
  • 116. ORGANISASI DAN INSTITUSI Masyarakat direncanakan akan terlibat secara aktif dalam dua aspek. Aspek pertama adalah aspek pendanaan atau retribusi kepada pemerintah sebagai penyedia fasilitas pengelolaan sampah, kedua aspek teknis yaitu masyarakat terlibat secara langsung dalam pengelolaan sampah. 116
  • 118. Masyarakat direncanakan akan terlibat secara aktif dalam dua aspek. Aspek pertama adalah aspek pendanaan atau retribusi kepada pemerintah sebagai penyedia fasilitas pengelolaan sampah, kedua aspek teknis yaitu masyarakat terlibat secara langsung dalam pengelolaan sampah. 118
  • 119. – Untuk aspek retribusi, masyarakat akan membayar retribusi sebesar nominal yang telah ditentukan oleh DPK Kab. Banyuwangi. – Sedangkan untuk aspek teknis, masyarakat akan dilibatkan secara langsung pada pengelolaan sampah, seperti – Menjaga kebersihan lingkungan sekitar – Melakukan pemilahan sampah di sumber sampah – Melakukan pengelolaan sampah dengan cara 3R – Berperan aktif dalam sosialisasi terkait pengelolaan sampah – Mematuhi segala peraturan yang berlaku 119
  • 120. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Secara Komunal Dilakukan pada sampah organik, terutama yang berasal dari sampah organik rumah tangga dan hasil penyapuan jalan akan diolah dengan menngolahnya dengan menjadikannya kompos dengan melibatkan masyarakat ikut dalam setiap proses pembuatan kompos. 120
  • 121. 121
  • 122. RETRIBUSI Retribusi Objek Retribusi Klasifikasi Tarif/bulan Rumah Tangga Lingkungan Kampung Perkotaan (non-perumahan) Rp 5,000.00 Lingkungan Pedesaan Rp 4,000.00 Kompleks Perumahan Rp 8,000.00 Kompleks Perumahan Elit Rp 10,000.00 Komersial Hotel Rp 100,000.00 Losmen Rp 80,000.00 Pertokoan Besar Rp 30,000.00 Sedang Rp 20,000.00 Kecil Rp 10,000.00 122
  • 123. RETRIBUSI Rumah Makan Besar Rp 65,000.00 Sedang Rp 40,000.00 Kecil Rp 25,000.00 Pedagang Kaki Lima Rp 15,000.00 Industri Besar Rp 200,000.00 Sedang Rp 135,000.00 Kecil Rp 35,000.00 Bengkel Mobil Rp 45,000.00 Motor Rp 20,000.00 Sepeda Rp 5,000.00 Non Komersial Rumah Sakit Rp 200,000.00 Puskesmas Rp 50,000.00 Sarana Pendidikan Rp 40,000.00 Perkantoran Rp 75,000.00 123
  • 124. INVESTASI Investasi Pewadahan Biaya Wadah Jumlah (unit) organik 223 Rp 850,000.00 anorganik 222 Rp 850,000.00 Pengumpulan Truk (6 m³) organik 5 Rp 400,000,000.00 anorganik 9 Rp 400,000,000.00 TPS Mesin Reaktor 20 Rp 100,000,000.00 Mesin Pencacah 20 Rp 100,000,000.00 124
  • 125. INVESTASI Mesin Penyaring 20 Rp 100,000,000.00 Rp 2,000,000,000.00 Pengangkutan Truk (16 m³) organik 14 Rp 644,000,000.00 Rp 9,016,000,000.00 anorganik 1 Rp 644,000,000.00 Rp 644,000,000.00 TPA Instalasi Pengolahan Lindi 1 Rp 400,500,000.00 Rp 400,500,000.00 Pengolahan Gas Metana 5 Rp 49,800,000.00 Rp 249,000,000.00 Buldozer 1 Rp 250,000,000.00 Rp 250,000,000.00 Excavator 1 Rp 285,000,000.00 Rp 285,000,000.00 Wheel Loader 1 Rp 225,000,000.00 Rp 225,000,000.00 Total Investasi Rp 23,047,750,000.00 125
  • 126. KEGIATAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN Pengolahan Air Lindi Pekerja Rp 20,250,000.00 Bak Anaerobik Rp 115,550,000.00 Bak Kontrol Rp 9,700,000.00 Bak Fakultatif Rp 74,000,000.00 Bak Maturasi Rp 33,000,000.00 wetland Rp 148,000,000.00 Total Rp 400,500,000.00 126
  • 127. KEGIATAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN Pengolahan Gas Metana Bak penampung sementara Rp 500,000.00 10buah Rp 5,000,000.00 Digester Rp 1,000,000.00 10buah Rp 10,000,000.00 Plastik Penampung Gas Rp 100,000.00 10buah Rp 1,000,000.00 Pipa 1/2 Rp 50,000.00 100meter Rp 5,000,000.00 Kompor Gas Rp 50,000.00 20buah Rp 1,000,000.00 Bak Penampung Kompos Rp 70,000.00 40buah Rp 2,800,000.00 Mesin Giling Rp 2,500,000.00 10buah Rp 25,000,000.00 Jumlah Rp 49,800,000.00 127
  • 128. KEGIATAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN Upah Petugas Jenis Jumlah Upah Petugas Total Petugas Pengumpul organik 15 Rp 3,000,000.00 Rp 45,000,000.00 Petugas Pengumpul anorganik 27 Rp 1,000,000.00 Rp 27,000,000.00 Petugas TPS 140 Rp 3,000,000.00 Rp 420,000,000.00 Petugas Pengangkut 30 Rp 3,000,000.00 Rp 90,000,000.00 Petugas TPA 10 Rp 3,000,000.00 Rp 30,000,000.00 Upah Petugas per bulan Rp 612,000,000.00 Upah Petugas per tahun Rp 7,344,000,000.00 128
  • 129. KEGIATAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN Perawatan Peralatan Per5 tahun Nama Program Satuan Indikasi Biaya Operasional Pengelolaan Persampahan di TPA 1 Paket Rp 60,000,000.00 Pemeliharaan bangunan Perkantor di TPA 1 Paket Rp 50,000,000.00 Pemeliharaan Transfer Depo 1 Paket Rp 100,000,000.00 Perawatan Alat-Alat Berat (Buldozer, Excavator, dan Wheel Loader) 1 Paket Rp 100,000,000.00 Perawatan Dump Truck dan Truck Kontainer 1 Paket Rp 75,000,000.00 Total Biaya Rp 385,000,000.00 129
  • 130. KEGIATAN OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN Estimasi Biaya BBM per hari (1liter=10km) Armada Jarak (±km) Ritasi Truk (unit) Harga BBM Solar Total Pengumpul 30 15 5 Rp 5,150.00 Rp 1,158,750.00 Pengumpul 30 15 9 Rp 5,150.00 Rp 2,085,750.00 Pengangkut 38 11 15 Rp 5,150.00 Rp 3,229,050.00 Total Rp 6,473,550.00 130
  • 131. 131
  • 132. KESIMPULAN •Total volume timbulan yang diaangkut ke TPS tahun 2048 sebesar 2373682408 L/tahun •Jumlah wadah sampah organik sampai tahun 2048 sebanyak 87 buah. •Jumlah wadah anorganik dampai 2048 sebanyak 88 buah. •Total TPS sampai tahun 2048 adalah 10 unit dengan TPS 3R 10 unit. •Total unit pengumpul dari perumahan sampai tahun 2048 untuk sampah organik sebanyak 5 unit. •Total unit pengumpul dari perumahan sampai tahun 2048 untuk sampah anorganik sebnayak 11 unit. •Luas TPA yang baru di bangun seluas 3 Ha. •Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan pengelolaan limbah padat terpadu Kabupaten Banyuwangi adalah Rp 23,047,750,000.00 dengan biaya operasional Rp 385,000,000.0 132
  • 133. SARAN •Meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Banyuwangi untuk dapat memilah sampah terlebih dahulu sebelum membuangnya, atau menerapkan daur ulang sampah. •Menambahkan fasilitas waste to energy pada TPA dengan memanfaatkan gas methana. •Ditambahkan badan pengawasan yang mengawasi secara khusus pemilahan dari sumber. •Dilakukan pengawasan yang lebih ketat mengenai pemilahan dari sumber dengan menambahkannya di hukum yang terkait. •Menambahkan pasal mengenai pengawasan pemilahan dari sumber minimal pemilahan sampah organik dan anorganik. 133
  • 134. REFERENSI • Artiningsih, N. K. (2008). Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeolaan Sampah Rumah Tangga. Semarang: Universitas Diponegoro. • Banyuwangi, B. (2014). Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 26 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tanga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. • Banyuwangi, B. P. (2012). Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environment Health Risk Assasement/EHRA) Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. • Banyuwangi, B. P. (2017). Kabupaten Banyuwangi dalam Angka 2017. Banyuwangi: BPS Kab. Banyuwangi. • Banyuwangi, P. K. (2016). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. • Banyuwangi, P. S. (2016). Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Tahun 2016. Kabupaten Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. • Devri, A. (2003). Pengelolaan Leachate Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 134
  • 135. REFERENSI • Artiningsih, N. K. (2008). Peran Serta Masyarakat Dalam Pengeolaan Sampah Rumah Tangga. Semarang: Universitas Diponegoro. • Banyuwangi, B. (2014). Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 26 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tanga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. • Banyuwangi, B. P. (2012). Studi Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan (Environment Health Risk Assasement/EHRA) Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. • Banyuwangi, B. P. (2017). Kabupaten Banyuwangi dalam Angka 2017. Banyuwangi: BPS Kab. Banyuwangi. • Banyuwangi, P. K. (2016). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016-2021. Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. • Banyuwangi, P. S. (2016). Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Tahun 2016. Kabupaten Banyuwangi: Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. • Devri, A. (2003). Pengelolaan Leachate Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tompogunung. Semarang. • Herlambang, A. (2010). Produksi Gas Metana Dari Pengolahan Sampah Perkotaan dengan Sistem Sel. Jurnal Teknik Lingkungan, 389- 399. • Indonesia, B. S. (1995). Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia (SNI 19-3983-1995). Republik Indonesia: Badan Standarisasi Nasional Indonesia. • Indonesia, B. S. (2002). Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan (SNI 19-2454-2002). Pemerintah Republik Indonesia. • Indonesia, M. P. (2013). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/PRT/M/2013. Indonesia: Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. • Mulyati, M. (2010, September 10). Academia.edu. Diambil kembali dari Desain Alat Biogas dari Kotoran Sapi Skala Rumah Tangga: https://www.academia.edu/12269686/DESAIN_ALAT_BIOGAS_DARI_KOTORAN_SAPI_SKALA_RUMAH_TANGGA • Shaleh, C. (2012). Studi Perencanaan Instalasi Pengolahan Limbah Lindi Sebagai Kontrol Pemenuhan Baku Mutu. Media Teknik Sipil, 87- 94. • Tchobanoglous, T. V. (1993). Separation and Processing and Transformation of Solid Waste. Dalam T. V. Tchobanoglous, Integrated Solid Waste Management (hal. 304). New York: McGraw Hill. 135