1. I. Bagian-bagian Komputer
A. Pendahuluan
Beberapa definisi berikut ini perlu diketahui dalam kaitannya dengan komputer dan
penggunaannya.
a. Komputer adalah alat elektronis untuk menghitung / mengolah data,
agar diperoleh informasi yang berguna dengan bantuan suatu program.
b. Data adalah fakta tercatat tentang suatu obyek. Pencatatan dapat
dilakukan melalui kertas atau cakram magnetis.
c. Informasi adalah tambahan pengetahuan yang diperoleh melalui usaha
pengolahan data, himpunan instruksi untuk dilaksanakan oleh komputer.
d. Pemrograman adalah kegiatan menyusun program dengan suatu bahasa
komputer.
B. Perangkat Keras (Hardware)
Di samping manusia sebagai brainware untuk menggunakan komputer dibutuhkan
unsur perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer. Sebagai suatu
perangkat keras (hardware) komputer dapat diamati terdiri atas tiga bagian pokok, yaitu:
a. Perangkat masukan (input device)
b. Perangkat keluaran (output device)
c. Perangkat pengolah (processor)
Proses pengolahan data pada perangkat komputer dapat digambarkan dengan
bagan di berikut ini.
Data Process Data
in Input Output out
device CPU device
Dasar Pemrograman Komputer Page 1 of 49
2. Gambar 1.1 Proses pengolahan data
Perangkat input (input device) berfungsi memasukkan data, baik berupa teks, foto
maupun gambar ke dalam komputer. Contoh perangkat input adalah keyboard, mouse,
scanner dan sebagainya.
Perangkat output (output device) digunakan untuk menampung dan menghasilkan
data keluaran yang merupakan hasil pengolahan komputer. Alat ini dapat berupa monitor,
printer, plotter, dan sebagainya.
Perangkat pengolah merupakan bagian utama komputer, yang meliputi Unit
Pengolah Pusat (Central Processing Unit – CPU) dan mikroprosessor.
Selain itu ada perangkat keras yang berfungsi ganda baik sebagai peralatan input
maupun peralatan output , yaitu berupa cakram magnetis (floopy disk dan hard disk).
Suatu sistem komputer standar yang lengkap, terdiri atas CPU berikut hard disk,
monitor, keyboard, serta printer. Ditambah dengan perangkat lunak berupa sistem operasi
DOS. Sejalan dengan kemajuan teknologi, perangkat komputer sekarang telah dilengkapi
dengan beberapa fasilitas tambahan, seperti mouse atau joystick sebagai peranghkat input,
soundcard, CD-ROM dan speaker, yang memungkinkan pengguna dapat mendengarkan
musik dari komputer, scanner dan plotter, untuk memasukkan data grafis serta mencetak
gambar dengan ukuran besar, belum lagi modem yang dapat dipakai untuk mengakses
internet, TV card, dan berbagai fasilitas lain.
Gambar 1.2. Perangkat Komputer
Dasar Pemrograman Komputer Page 2 of 49
3. Peralatan pelengkap dan peripheral jenis baru terus bermunculan, misalnya density
disket 3,5 in, monitor CGA, EGA, VGA, SVGA, printer laser, printer jet, plotter, digitizer, tape
backup, mouse, trackball, dan lain-lain. Demikian juga teknologi pada komputer- komputer
besar juga ikut terserap dan diadaptasikan. Misalnya teknik caching memory, virtual system,
multi tasking, multi user user, compiler, dan sebagainya. Di samping itu pengembangan
bidang software juga melaju semakin pesat. Ratusan bahkan ribuan software telah
dipasarkan dengan berbagai kegunaan dan kecanggihan.
Untuk lebih mengenal bagian-bagian utama komputer beserta fungsinya dapat
diuraikan sebagai berikut itu.
1. Central Processing Unit (CPU) atau Unit Pengolah Pusat
Unit komputer ini berperan sebagai pusat kegiatan pengolahan data sekaligus
pengendali unit-unit lainnya dalam sistem.
Secara fisik CPU berbentuk sebuah kotak dilengkapi dengan panel pada bagian
depan dan beberapa tombol serta lampu indikator. Di antaranya banyak yang menggunakan
lampu indikator digital yang menunjukkan kecepatan clock komputer.
Di panel depan kotak CPU terdapat 3 buah tombol, yaitu tombol POWER, tombol
RESET, dan tombol TURBO. Khusus yang terakhir ini, untuk komputer di era Pentium ini
sudah tidak ada lagi. Kalaupun ada sudah terintegrasi menjadi satu dengan keyboard.
Tombol POWER dipakai sebagai tombol penyalaan atau ON/OFF, sedangkan tombol RESET
dipakai untuk mengulang kembali ke proses awal komputer (booting), sebagaimana terjadi
jika komputer baru saja dinyalakan. Tombol TURBO dipakai untuk memilih kecepatan clock
komputer, yaitu kecepatan standar dan kecepatan turbo.
Di dalam kotak CPU ini juga ditempatkan peripheral, misalnya disk drive, hard disk,
atau bahkan CD-ROM. Peralatan peripheral ini adalah segala peralatan yang bukan CPU
tetapi berhubungan dengan CPU dan bertugas secara khusus di bawah kendali CPU, sebagai
contohnya yang lain adalah printer, backup tape, monitor, plotter, digitizer, scanner, dan
lain-lain.
jika kotak CPU dibuka akan terlihat sebuah papan elektronis yang mempunyai
beberapa konektor atau slot, di mana pada slot-slot akan terpasang beberapa papan
elektronis lain yang lebih kecil. Pada papan elektronis induk (mother board) tersebut
dipasang berbagai macam chip IC (integrated circuit) dari berbagai ukuran dan bentuk.
Secara garis besar chip-chip IC yang terpasang pada mother board dibedakan dalam:
Dasar Pemrograman Komputer Page 3 of 49
4. a. Chip Processor,
b. Chip Coprocessor,
c. Chip ROM (Read Only Memory),
d. Chip RAM (Random Acces Memory),
e. Chip-chip bantu processor lainnya.
Kemampuan komputer yang dapat diukur dari kecepatan dan ketepatannya,
terutama ditentukan dari jenis processor yang dipakai. Perusahaan INTEL, sebagai produsen
processor telah menghasilkan jenis processor dari 80286, 80386, dan 80486. Terakhir telah
dipasarkan processor 80586 yang sering disebut Pentium. Pentium sendiri sudah
berkembang dengan versi yang semakin baru dan didukung dengan kecepatan yang luar
biasa. Hingga sekarang sudah muncul Pentium III kemudian diikuti Pentium IV dengan
kecepatan sampai lebih dari 1 GHz, dan akan disusul dengan versi yang lebih baru lagi.
Perkembangan komputer berdasarkan pemakaian mikroprosesor (sebelum
munculnya Pentium II) yang dipakai dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1. Perkembangan pemakaian mikroprosesor
Tahun Komputer Mikroprosesor Kecepatan Keterangan
1981 IBM PC 8088 4,7 MHz Original
1983 IBM XT 8088 4,7 MHz Original
1984 IBM AT 80286 8 MHz Original
1986 AT 386 80386 16 MHz Compatible
1989 AT 486 80486 33 MHz Compatible
1993 AT 586 Pentium 60 MHz Compatible
2. Monitor
Monitor termasuk peralatan output karena fungsinya untuk menampilkan hasil
pekerjaan yang dilakukan komputer. Monitor pada PC juga disebut sebagai Video Display
Unit (VDU), yang pada umumnya dibuat dari tabung gambar CRT (Cathode Ray Tube). Pada
komputer jenis yang lebih kecil, yaitu laptop atau notebook, fungsi CRT telah digantikan oleh
layar kristal cair LCD (Liquid Crystal Display).
Dalam perkembangannya terdapat beberapa jenis monitor yang mampu
menampilkan kombinasi warna pada tampilan layarnya. Dimulai dari jenis CGA (Color
Dasar Pemrograman Komputer Page 4 of 49
5. Graphic Adapter), kemudian meningkat menjadi EGA (Enhanced Color Adapter), VGA (Video
Graphic Array), dan SVGA (Super Video Graphic Array).
Yang terpampang pada layar monitor, baik berupa karakter maupun gambar,
sebenarnya dibentuk dari titik-titik. Titik-titik inilah yang menentukan halus atau kasarnya
suatu tampilan. Makin banyak jumlah titik yang diproduksi oleh suatu monitor, makin halus
tampilan yang dihasilkan.
Dalam dunia komputer, titik ini disebut elemen gambar atau picture element, yang
lebih populer dengan sebutan pixel. Jumlah pixel ini sering dinyatakan dengan jumlah
horisontal x jumlah vertikal. Misalnya untuk monitor EGA menampilkan pixel sejumlah 640 x
200 besaran inilah yang disebut sebagai resolusi suatu monitor.
3. Keyboard
Alat keyboard termasuk kategori peralatan input , yaitu berfungsi untuk
memasukkan data ke dalam komputer. Secara umum, keyboard dapat dibagi menjadi 2
jenis, yaitu keyboaed standar dan keyboard yang disempurnakan (enhanced keyboard).
Jenis keyboard yang pertama mempunyai 84 tombol dan 10 tombol fungsi (function
key) di sebelah kiri, yang sering disebut sebagai F-key. Adapun keyboard yang
disempurnakan, mempunyai jumlah tombol sebanyak 110 buah dan 12 tombol fungsi pada
baris paling atas.
4. Disk drive / Penggerak disket
Perangkat disk drive ini dapat dipasang dalam kotak CPU, yang disebut sebagai
pemasangan internal, maupun di luar kotak CPU sebagai pemasangan eksternal. Beberapa
jenis disk drive yang sering dipakai adalah penggerak disket kerapatan tinggi (High Density)
ukuran 5,25 in dan 3,5 in, serta kerapatan ganda (double Density) ukuran 5,25 in dan 3,5 in.
Dengan demikian media disket (floppy disket) yang dipakai juga terdiri atas 4 macam
kapasitas, yaitu berturut-turut 1,2 MB (megabyte), 360 KB (kilobyte), 1,44 MB, dan 720 KB.
Pada saat sekarang disket dengan ukuran 5,25 in sudah jarang dijumpai, demikian juga
dengan disket ukuran 3,5 in dengan kapasitas 720 KB.
Jika pada CPU dipasang 2 drive dengan ukuran 5,25 in dan 3,25 in maka dalam
penggunaannya akan dikenal oleh DOS dengan kode drive A dan drive B, atau disebut
dengan prompt A dan prompt B.
Sebelum dipakai biasanya disket tersebut perlu diformat menggunakan sistem
operasi DOS atau program utilitas tertentu. Dalam penempatan data, suatu disket dibagi
dalam beberapa lingkaran konsentris yang disebut jalur (track), demikian pula jalur dibagi
Dasar Pemrograman Komputer Page 5 of 49
6. dalam beberapa juring (sector) tegak lurus terhadap pusat lingkaran. Beberapa informasi
mengenai media disket yang diperlukan.
Tabel 1.2 Tipe media disket.
Jenis Kapasitas Jumlah sisi (side) Jumlah Jalur Juring (sector)
(track)
DD 5,25 360 KB 2 40 9
DD 3,5 720 KB 2 80 9
HD 5,25 1,2 MB 2 80 15
HD 3,5 1,44 MB 2 80 18
5. Hard Disk
Sebagaimana floppy disk, maka hard disk juga termasuk penyimpan data, Perangkat
ini mempunyai banyak kelebihan dalam unjuk kerja, misalnya fleksibilitas, kecepatan akses,
kapasitas penyimpanan, dan sebagainya. Karena kemampuannya dalam menyimpan yang
besar, maka hard disk sering disebut sebagai media penyimpan massal (mass storage).
Kapasitas hard disk ini makin lama makin besar, sementara bentuknya makin
mengecil, mulai dari 20 MB, 80 MB, 210 MB, dan seterusnya, bahkan pada saat ini ukuran
yang banyak dipasarkan adalah sudah lebih besar dari 1,2 GB (giga byte). Dan karena
kebutuhannya, maka kapasitas hard disk untuk menjalankan program-program aplikasi
sudah disyaratkan lebih dari 2 GB. Dalam penggunaannya sebuah hard disk tunggal dikenal
oleh DOS dengan dengan kode drive C, yang disebut juga prompt C.
6. Printer
Printer atau alat pencetak merupakan alat output yang digunakan untuk
menghasilkan hasil cetakan (sering disebut sebagai hard copy). Beberapa jenis printer
tersedia, mulai dari jenis dot matriks, daisy whell, ink jet, maupun laser jet.
Menurut standar IBM, printer yang digunakan dipilih printer paralel, yaitu
dihubungkan ke port paralel di kotak CPU. Port paralel ini sering disebut dengan LPT1 (Line
Printer nomor 1). Selain dihubungkan melalui port paralel, dimungkinkan menggunakan port
serial dengan menambahkan kartu (card) elektronis tambahan.
C. Perangkat Lunak
Dasar Pemrograman Komputer Page 6 of 49
7. Di samping perangkat keras diperlukan perangkat lunak (software) untuk dapat
menjalankan komputer. Perangkat lunak ini berupa program komputer yang berisi susunan
instruksi yang harus diberikan kepada Unit Pengolah agar komputer dapat menjalankan
sesuai yang dikehendaki.
Beberapa macam perangkat lunak sesuai dengan kegunaannya dapat disebutkan
sebagai berikut:
a. Sistem Operasi (Operating system)
b. Sistem Utilitas (Utility Program)
c. Program Aplikasi (Application Program)
d. Program Paket (Package Program)
e. Bahasa Pemrograman (Programming Language)
Dari beberapa jenis perangkat lunak tersebut, sistem operasi memegang peranan
yang paling penting, karena tanpa adanya sistrem operasi, komputer tidak dapat dijalankan
sehingga semua peralatan yang ada tidak ada artinya.
Sistem operasi merupakan program pemandu yang akan menjembatani pemakai
(user) denganperangkat keras komputer guna menjalankan perintah yang diberikan
kepadanya. Sistem operasi ini akan melaporkan segala kejadian yang menyangkut status
mesin, pesan kesalahan, hasil pengolahan, menunjukkan waktu, dan sebagainya.
Salah satu sistem operasi yang paling banyak dipakai komputer pribadi (Personal
Computer) adalah Microsoft Disk Operating System (MS –DOS), yang dibuat oleh perusahaan
Microsoft.
Di samping itu sekarang terdapat juga sistem operasi buatan Microsoft yang sangat
spektakuler, yang disebut sistem operasi Windows. Dengan sistem operasi ini dimungkinkan
integrasi berbagai program aplikasi secara bersamaan (multi tasking). Dengan bantuan alat
input mouse dan tampilan-tampilan menarik berbasis grafik memberikan pelayanan yang
sempurna kepada pemakai.
Program Utilitas merupakan suatu program bantu komputer yang dibuat untuk
beberapa keperluan khusus. Dalam DOS ada beberapa program yang dapat dikategorikan
sebagai program utilitas, antara lain BACK UP.COM, RESTORE.COM, DISKCOPY.COM, dan
lainnya. Adapun program utilitas khusus yang dijual komersial antara lain NORTON UTILITY,
PCTOOLS, dan masih banyak lagi.
Program aplikasi adalah program yang dipakai oleh pemakai akhir (end user). Sebagai
contoh untuk bidang bisnis terdapat beberapa program aplikasi sesuai dengan keperluannya
Dasar Pemrograman Komputer Page 7 of 49
8. antara lain General Ledger (GL), Inventory Control (Pengawasan Inventaris), Pay Roll
(Penggajian) dan sebagainya. Program-program semacam ini dapat dibuat secara tailor-
mada atau costumization. Yang pertama adalah program yang dibuat dari nol dan
pembuatannya disesuaikan sepenuhnya oleh kebutuhan pemesanan. Adapun yang kedua
adalah program yang sudah berbentuk jadi sekitar 80 persen, sehingga pemakai tinggal
mengadakan perubahan-perubahan sedikit untuk penyesuaian dengan kondisi dan
kebutuhannya.
Program paket merupakan program yang seratus persen sudah jadi dan tinggal
pakai. Penggunanya biasanya secara umum dan tidak dimungkinkan modifikasi oleh si
pemakai. Program-program pengolah kata Word Star, Chi Writer, Microsoft Word, dan
Word Prefect, lembar kerja Lotus 1-2-3 dan Microsoft Excel, database dBase dan Access,
pengolah grafis seperti Corel Draw dan AutoCad, dan sebagainya merupakan program paket
yang banyak dipakai. Untuk bidang teknik, khususnya bidang teknik sipil, terdapat beberapa
paket program, mislanya SAP90, SAP2000, ETABS, LUSAS, KAJI, DUFLOW, GAMAFLOW,
RIBASIM, HAVARA, dan lain-lainnya.
Bahasa pemrograman sebenarnya merupakan program bantu, yang dipakai bagi
programmer untuk berkomunikasi dengan komputer. Program bantu ini akan berdialog
dengan programmer menggunakan bahasa manusia, kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa mesin yang dimengerti oleh komputer. Beberapa bahasa pemrograman yang dibuat
antara lain COBOL, FORTRAN, BASIC, Turbo Basic, PASCAL, demikian juga FoxBase / FoxPro,
Visual dBase< Visual Basic, Clipper, Delphi, dan lain sebagainya.
Cara kerja bahasa-bahasa pemrograman ini dibagi dalam dua macam, yaitu dengan
teknik kompilasi menggunakan compiler, atau secara teknik terjemahan menggunakan
interpreter.
Pada teknik kompilasi, program sumber (source program) yang ditulis oleh
programmer perlu di-compile lebih dahulu untuk mendapatkan program obyek (object
program) yang sudah berbahasa mesin. Untuk menjalankan (running) program, dipakai
program obyek ini, sedangkan program sumber disimpan untuk dokumentasi.
Pada interpreter program sumber langsung dijalankan, namun instruksi-instruksi
yang terkandung di dalamnya harus diterjemahkan lebih dahulu satu demi satu hingga
selesai.
Dengan cara kompilasi diperlukan waktu yang lebih lama pada saat penyiapan
program, tetapi setelah selesai kompilasi maka program akan berjalan sangat cepat, karena
sudah dalam bahasa mesin. Pada cara interpreter, diberikan kemudahan dalam pemakaian,
terutama dalam proses pembuatan karena pengujian instruksi dapat langsung dijalankan
Dasar Pemrograman Komputer Page 8 of 49
9. tanpa kompilasi. Tetapi untuk menjalankannya perlu waktu lebih lama, karena interpreter
harus menerjemahkan tiap baris instruksi.
D. Bagan Alir (Flow Chart)
Bagan alir adalah diagram yang disusun untuk menyederhanakan arus logika suatu
program. Untuk program-program yang sederhana, sebenarnya tidak perlu dibuat bagan
alirnya, tetatpi jika ingin menunjukkan arus logika dalam program tersebut tidak ada
salahnya dibuatkan bagan alirnya. Sementara untuk program-program yang cukup rumit,
bagan alir ini akan sangat bermanfaat.
Untuk menggambarkan bagan alir, biasanya dipergunakan simbol-simbol yang sudah
standar. Simbol-simbol bagan alir yang dipakai dalam buku ini adalah sebagai berikut:
Simbol Arah Aliran, menunjukkan arah aliran yang harus diikuti.
Simbol Terminal Interupsi, menunjukkan awal atau akhir dari suatu
program utama atau subprogram.
Simbol Input, menunjukkan prose membaca data dari suatu media.
Simbol Proses, menunjukkan penentuan sebuah nilai ke suatu variabel
atau perubahan nilai dari suatu variabel. Juga digunakan untuk
pembukaaan dan penutupan sebuah file.
Simbol Pengecekan, menunjukkan pemeriksaan secara logika terhadap
variabel atau konstanta, yang diikuti perintah sesuai hasil pemeriksaan
tersebut.
Simbol Output, menunjukkan proses penulisan data pada suatu media
output.
Dasar Pemrograman Komputer Page 9 of 49
10. Simbol Sambung halaman, menunjukkan alir logika transfer dari suatu
titik pada suatu halaman ke titik lain halaman yang sama atau halaman
yang lain.
Contoh:
Disusun diagram alir untuk program yang dapat menentukan besarnya tekanan pada dasar
bak air, dengan tinggi air h meter sertra dimensi bak sebagai berikut,
Panjang : 1 meter
Lebar : 1 meter
Tinggi : 4 meter
Tentukan tekanan pada dasar bak, jika bak terisi air setinggi 0 meter; 0,5 meter; 1 meter;
1,5 meter; 2 meter; 2,5 meter; 3 meter; dan 3,5 meter.
Rumus tekanan air :P=ρ.g.h
4
1
P=ρ.g.h 1
Dasar Pemrograman Komputer Page 10 of 49
11. Bagan alirnya dapat dibuat sebagai berikut,
MULAI
h=0
P=ρ.g.h
Tuliskan nilai P h = h + 0,5
yes
h<4
no
SELESAI
Dasar Pemrograman Komputer Page 11 of 49
12. II. Program FORTRAN
A. Karakter dalam Fortran
Dalam Bahasa FORTRAN 77, karakter yang dikenal adalah:
1. Karakter aphabetis : a, b, c, d, …z, dan A, B, C, D, … Z
2. Karakter numeris : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
3. Karakter blank : ( spasi )
4. Karakter khusus : + - / * = . , ‘ ( ) $ ? # : ; dan lain-lain
Selain karakter-karakter tersebut tidak dapat dikenali dalam Bahasa FORTRAN,
misalnya karakter α, β, δ, γ, π, τ, Δ dan lain-lain.
B. Operasi Aritmatika
Operasi aritmetika adalah suatu pernyataan (statement) untuk menginstruksikan
komputer agar melaksanakan perhitungan.
Untuk itu perlu dikenal aturan-aturan penulisan instruksinya sebagai berikut.
1. Konstanta.
2. Variabel
3. Statement aritmetika
4. Operator aritmetika
5. Penggunaan tanda kurung : “( )”.
Dasar Pemrograman Komputer Page 12 of 49
13. C. Konstanta dalam FORTRAN
Dalam Bahasa FORTRAN dikenal ada dua jenis konstanta, yaitu Konstanta Integer dan
Konstanta Real.
1. Konstanta Bulat (INTEGER)
Dikatakan konstanta bilangan bulat apabila tidak mengandung titik desimal. Secara
rinci mengenai konstanta bulat adalah sebagai berikut:
a. Bilangan bulat apabila tidak mengandung titik desimal
b. Nilai maksimumya adalah 231 – 1 = 2 147 438 687
c. Tidak ada harga pecahan
d. Dalam penggunaannya agar dihindarkan dari perhitungan perkalian dan pembagian.
Penggunaan untuk operasi tersebut mengakibatkan hasil hitungan yang salah pada
saat menghasilkan angka pecahan. Nilai pecahan (desimal) akan selalu dibulatkan
pada nilai (mutlak) yang lebih rendah (lihat Tabel 2.1)
e. Konstanta integer biasanya hanya digunakan untuk identifikasi (nomor, urutan,
tingkat) dan pangkat.
Tabel 2.1 Contoh pembulatan bilangan bulat.
Ekspresi Hitungan Ekspresi
No
matematika sebenarnya fortran
1 4/5 0.8 0
2 6/5 1.2 1
3 9/5 1.8 1
4 -18/4 -4.5 -4
5 -22/6 -3.6666666 -3
6 -23/4 -5.75 -5
2. Konstanta Bilangan Nyata (REAL)
Bilangan real (bilangan sesungguhnya) mempunyai titik desimal. Secara rinci
mengenai konstanta bulat adalah sebagai berikut:
a. Bilangan real apabila mengandung titik desimal
b. Nilai maksimumnya adalah 1075 dan minimumnya 10-78
c. Menerima harga pecahan dengan ketelitian yang diberikan mencapai 7 digit
d. Dalam penggunaannya agar dihindarkan dari perhitungan perkalian dan
pembagian. Penggunaan untuk operasi tersebut mengakibatkan hasil hitungan
Dasar Pemrograman Komputer Page 13 of 49
14. yang salah pada saat menghasilkan angka pecahan. Nilai pecahan (desimal) akan
selalu dibulatkan pada nilai (mutlak) yang lebih rendah.
e. Konstanta real dapat digunakan dalam segala jenis hitungan.
f. Dapat dinyatakan dalam notasi ekspnensial. Mislal 0,025467 menjadi 2.5467E-2
D. Variabel dalam FORTRAN
Suatu besaran dimana harga numeriknya dapat berubah-ubah disebut dengan
variabel. Fungsi vriabel adalah untuk menyimpan suatu konstanta. Aturan-aturan
penggunaan variabel adalah sebagai berikut.
1. Maksimum 6 karakter, minimum 1 karakter, (untuk Bahasa FORTRAN versi-versi baru
dapat menggunakan lebih dari 6 karakter, meskipun yang dikenali hanya 6 karakter
awal)
2. Huruf pertama harus alphabetis (A, DT, KHL, JUMLAH, X1, X4).
3. Tidak boleh mengandung karakter khusus (?, =, !, dll).
4. Tidak boleh memakai blank di tengah variabel, (versi-versi tertentu dapat memakai
blank di tengah variabel, meskipun cara ini tidak disarankan).
5. Tidak boleh memakai kata standar yang sudah dipakai Compiler (READ, WRITE, GO
TO, dll).
Seperti halnya konstanta, dalam Fortran juga dikenal dus jenis variabel, yaitu Variabel
Integer dan Variabel Real).
1. Variabel Integer
Variabel integer berfungsi menyimpan bilangan bulat (konstanta bulat). Penentu
bilangan bulat (integer) adalah huruf I, J. K, L, M, N atau ( I – N ). Huruf-huuruf tersebut
dapat berdiri sendiri atau sebagai huruf pertama dari suatu variabel. Contoh N, JUMLAH,
IDATA, IANAK, dll.
2. Variabel Real
Variabel real berfungsi untuk menyimpan bilangan real (konstanta real). Penentu
konstanta real adalah huruf A – Z kecuali ( I – N ). Huruf-huruf tersebut dapat berdiri sendiri
atau sebagai huruf pertama dari suatu variabel. Contoh DATA, AKALI, TLAPIS, dll.
Tabel 2.2 Contoh Penggunaan Variabel.
Dasar Pemrograman Komputer Page 14 of 49
15. No Variabel Keterangan
1 Y1 Benar, sebagai variable real
2 TITIK4 Benar, sebagai variabel real
3 3ANAK Salah, dimulai dengan numeris
4 HAS.1 Salah, mengandung karakter khusus
5 NOMOR1 Benar, sebagai variabel integer
6 AKARDUA Salah, lebih dari 6 karakter
7 RATA-2 Salah, mengandung karakter khusus
8 T SATU Salah, mengandung karakter blank di
tengah
E. Statement Aritmatika
Menyatakan perhitungan yang hasilnya disimpan dalam variabel yang terletak di
sebelah kiri tanda “=”.
Bentuk Umum : Var = ekspresi
Var : Variabel tempat menyimpan hasil akhir dari hitungan.
Ekspresi : Suatu pernyataan hitungan
F. Operator Aritmatika
Tabel 2.3 Operator Aritmatika
Perpangkata ** Hierarkhi I
n
Perkalian *
Hierarkhi II
Pembagian /
Penambahan +
Hierarkhi III
Pengurangan -
G. Operasi Fungsi Trigonometri
1. Operasi Fungsi Trigonometri
Dasar Pemrograman Komputer Page 15 of 49
16. Betuk-bentuk fungsi trigonometri adalah operasi sinus, cosinus dan tangen. Dalam
ekspresi matematika, sudut dalam operasi ini dinyatakan dalam derajat ( … o ) dimana dalam
hal satu lingkaran penuh terbagi dalam 360o. Dalam Bahasa FORTRAN sudut dinyatakan
dalam radian dimana dalam satu lingkaran penuh terbagi menjadi 2 radian.
Contoh.
Dalam sudut A dan B dalam aritmatika adalah 60° dan 130° . Ubahlah dalam ekspresi
Fortran.
Aritmatika A = 60°
Fortran A = 60° (3,141593 / 180)
= 1,047198 rad
Aritmatika B = 130°
Fortran A = 130° (3,141593 / 180)
= 2,268928 rad
Tabel 2.4 Operasi fungsi trigonometri
No Ekspresi matematika Ekspresi Fortran
1 Y1 = sin a Y1 = SIN (A)
2 Y2 = sin (a-b) Y2 = SIN (A - B)
3 Y2 = sin2 (a-b) Y2 = SIN (A - B) ** 2
4 Y3 = cos2 a Y3 = COS (A) ** 2
5 1+ tan a Y4 = (1.0+TAN(A)) / SIN (A) **2
Y4 =
sin 2 a
2. Operasi Trigonometri Invers
Bentuk fungsi trigonometri adalah operasi arc sinus, arc cosinus dan arc tangen.
Dalam Bahasa FORTRAN
Tebel 2.5 Operasi fungsi trigonometri
Ekspresi Fortran
No Konversi ke sistem derajat ( ... ° )
Formula Hasil
1 A = ASIN (0,2611) 0,264162 0,264161 x 180 / 3,141593 = 15,14°
Dasar Pemrograman Komputer Page 16 of 49
17. 2 B = ASIN (0,5) 0,523599 0,523599 x 180 / 3,141593 = 30°
3 A = ACOS (0,778) 0,679320 0,679320 x 180 / 3,141593 = 38,92°
4 B = ATAN (1,25) 0,896055 0,896055 x 180 / 3,141593 = 51,34°
3. Operasi Logaritma
Dua sistim logaritma yang umum digunakan adalah sistim biasa (berbasis 10) dan
sistim natural (berbasis e; e = 2.718282). Bentuk umum dari logaritma biasa adalah:
LOG10 (a) atau ALOG10(a)
Bentuk umum untuk fungsi logaritma natural adalah
LOG (a) atau ALOG (a)
Tabel 2.6 Contoh hitungan logaritma
No Ekspresi Ekspresi Fortran Hasil
matematis
1 Log 12 LOG (12.) 1.0791810
2 Log 12 ALOG (12.) 1. 0791810
3 ln 12 LOG(12.) 2.4849070
4 ln 12 ALOG (12.) 2. 4849070
5 ln 20 LOG (20.) 2.9957323
Operasi Logika (nalar)
Dalam Fortran dikenal sembilan operator nalar yaitu:
Tabel 2.7 Operator nalar
Simbol Notasi matematik Hirarki Arti
.EQ. = I Sama dengan
.NE. ≠ Tidak sama dengan
.LT. < Lebih kecil dari
Dasar Pemrograman Komputer Page 17 of 49
18. .LE. ≤ Lebih kecil dari atau sama dengan
.GT. > Lebih besar dari
.GE. ≥ Lebih besar dari atau sama dengan
.NOT. II Bukan
.AND. III Dan
.OR. IV Atau
Operasi-operasi lain yang sering dipakai
1. Nilai Maksimum
Mencari nilai maksimum dari suatu kumpulan bilangan numeris. Bilangan tersebut
dapat berupa konstanta real ataupun integer. Bentuk umumnya adalah:
MAX ( x, y, z, … )
x, y, z, dst adalah konstanta bilangan real atau bulat, atau variabel selama bentuknya
tidak tercampur. Dalam aplikasinya terdapat empat bentuk umum:
Tabel 2.8 Bentuk-bentuk operasi mencari nilai maksimum.
No Bentuk Keterangan
1 MAX (i, j, k …) Mencari nilai maksimum dari suatu kelompok bilangan
bulat dan menghasilkan bilangan bulat
2 MAX1 (a, b, c, …) Mencari nilai maksimum dari suatu kelompok bilangan
real dan menghasilkan bilangan bulat
3 AMAX0 (i, j, k, …) Mencari nilai maksimum dari suatu kelompok bilangan
bulat dan menghasilkan bilangan real
4 AMAX1 (a, b, c, …) Mencari nilai maksimum dari suatu kelompok bilangan
real dan menghasilkan bilangan real
2. Nilai Minimum
Dasar Pemrograman Komputer Page 18 of 49
19. Mencari nilai minimum dari suatiu kumpulan bilangan numeris. Bilangan numeris
tersebut dapat berupa konstanta real ataupun integer. Bentuk umumnya adalah:
MIN (x, y, z, …)
x, y, z, dst adalah konstanta bilangan real atau bulat, atau variabel selama bentuknya
tidak tercampur. Dalam aplikasinya terdapat bentuk umum:
Tabel 2.9 Bentuk-bentuk operasi mencari nilai minimum
No Bentuk Keterangan
1 MIN (i, j, k, …) Mencari nilai minimum dari suatu kelompok bilangan
bulat dan menghasilkan bilangan bulat
2 MIN1 (a, b, c, … ) Mencari nilai minimum dari suatu kelompok bilangan
real dan menghasilkan bilangan bulat
3 AMIN0 (i, j, k, … ) Mencari nilai minimum dari suatu kelompok bilangan
bulat dan menghasilkan bilangan real
4 AMIN1 (a, b, c, … ) Mencari nilai minimum dari suatu kelompok bilangan
real dan menghasilkan bilangan real
3. Nilai Absolut
Operasi absolut digunakan untuk mendapatkan nilai mutlak dari suatu bilangan
negatif. Bentuk umumnya adalah:
ABS (a)
Untuk bentuk bilangan riil, dan
IABS (k)
Untuk bentuk bilangan integer.
4. Operasi Tipe Konversi
Dasar Pemrograman Komputer Page 19 of 49
20. Empat jenis dari tipe konversi adalah:
a. Mengirimkan dari argumen bertipe real maupun integer ke dalam argumen
bertipe integer.
Bentuk umumnya:
INT (a)
b. Mengirimkan dari argumen bertipe real maupun integer ke dalam argumen
bertipe real.
Bentuk umumnya:
REAL (k)
c. Mengirimkan dari argumen bertipe real ke dalam argumen bertipe integer.
Bentuk umumnya:
IFIX (a)
d. Mengirimkan dari argumen integer ke dalam argumen bertipe real. Bentuk
umumnya:
FLOAT (k)
5. Akar pangkat dua
Selain dengan menggunakan operator aritmetika, akar pangkat dua juga dapat dicari
dengan suatu bentuk umum fortran, yaitu:
SQRT (a)
Nilai a adalah argumen yang menyatakan konstanta atau variabel real dan positif
(mutlak).
Tabel 2.10 Daftar fungsi yang sering dipakai
Fungsi
Jenis Definisi
FORTRAN
SQRT(X)√ Real √ √X
ABS(X) Real |X|
Dasar Pemrograman Komputer Page 20 of 49
21. EXP(X) Real ex
LOG(X) Real ln x
ALOG(X) Real log x
REAL(X) Real mengubah x menjadi real
FLOAT(X) Real mengubah x menjadi real
SIN(X) Real sin(x)
COS(X) Real cos(x)
TAN(X) Real tg(x)
ASIN(X) Real arc sin(x) = sin-1 (x)
Contoh operasi hitungan fortran
Tabel 2.11 contoh operasi hitungan dalam fortran
No Ekspresi matematika Ekspresi fortran
1 X2 + Y2 X**2 + Y**2
2 − b + b 2 − 4ac ((-B)+SQRT(B**2-4*A*C))/(2*A)
2a
3 x − 2x
2
2
y +y (X**2-2.*X)/(Y**2+Y)
4 (1 + r ) − p (1.+R)**(-P)/(P*(P-1.))
p ( p − 1)
5 (x 2
+ 2 xy + y 2
+B
) (X**2+2.0*X*Y+Y**2)/A+B
A
Dasar Pemrograman Komputer Page 21 of 49
22. III. Statement Input / Output
Statement Input/output adalah statement yang dipakai untuk melakukan proses
baca atau tulis di dalam program.
A. Statement READ
Statement READ dipergunakan sebagai input untuk membaca data dari suatu media input.
Bentuk Umum:
READ (i,l) var1, var2, …
Dengan i = nomor alat input
I = label FORMAT
Nomor media input menandakan dari mana data tersebut berasal. Pada sistem komputer
yang lama, di mana salah satu sumber data adalah masih menggunakan kartu plong (belum
dikenal disket), nomor media inputnya adalah 5. Sedangkan jika kita abaikan, artinya data
nanti akan kita ketikkan pada keyboard, maka nomor media inputnya dapat kita ganti
dengan notasi *.
Demikian juga dengan label format, yang akan menentukan tata letak dijelaskan pada
bahasan berikutnya, untuk sementara dapat kita abaikan, dan kita ganti dengan notasi *.
Sehingga nantinya kita dapat bebas mengisi data ke komputer, tanpa pengaturan tata letak
penulisan.
Dengan demikian, sampai pada pembahasan statemen ini kita dapat menggunakan
perintah:
READ (*,*) var1, var2, …
Dasar Pemrograman Komputer Page 22 of 49
23. Pada bab-bab berikutnya akan kita ganti notasi-notasi * tersebut.
Contoh: Program 1, 2, 3 dan 4
Program 1
READ(*,*) A
STOP
END
Program 2
READ(*,*)ALEBAR, PANJAN
ALUAS = ALEBAR * PANJAN
STOP
END
B. Statemen WRITE
Statemen WRITE dipakai untuk menuliskan isi suatu variabel pda suatu media
output.
Bentuk umum:
WRITE (i,l) var1, var2, …
Dengan i = nomor alat output
l = label FORMAT
Hampir serupa juga dengan READ
Contoh program untuk menuliskan data dari suatu variabel
Program 3
A = 30.0
WRITE (*,*) A
STOP
END
Program 4
READ (*,*) ALEBAR, PANJAN
ALUAS = ALEBAR * PANJAN
WRITE (*,*) ALUAS
STOP
END
Dasar Pemrograman Komputer Page 23 of 49
24. Selain untuk menuliskan isi suatu variabel, Statemen WRITE dapat juga dipakai untuk
menuliskan data literal secara langsung, yaitu dengan bentuk sebagai berikut:
WRITE (I,l) ‘xxxxxxxxxxxx’
Dengan ‘xxxxxxxxxxxx’ adalah data literal yanga akan kita tuliskan.
Perhatikan contoh Program 5, 6, dan 7.
Program 5
NILAIA=78
NILAIB=80
RERATA=(NILAIA+NILAIB)/2
STOP
END
Program 6
PANJAN=78
ALEBAR=80
ALUAS=PANAJAN*ALEBAR
WRITE(*,*)PANJAN, ALEBAR, ALUAS
STOP
END
Program 7
WRITE(*,*) ‘Program menghitung luas segiempat’
WRITE(*,*) ‘Masukkan Panjangnya’
READ(*,*) PANJAN
READ(*,*) ALEBAR
WRITE(*,*) ‘Masukkan lebarnya’
ALUAS=PANJAN*ALEBAR
WRITE(*,*) ‘Luas segiempat adalah’
WRITE(*,*) ALUAS
STOP
END
Dasar Pemrograman Komputer Page 24 of 49
25. IV. Statemen FORMAT
Menentukan tata letak suatu masukan pada media input dan data keluaran pada media
output
A. Format Tipe I
Fungsinya: Untuk membaca dan menuliskan data Integer
Bentuk Umum:
nIw
dengan n = cacah format I
w = banyak kolom yang dipakai oleh data
Program 8
Akan dibaca NILAI = 95
READ(*,125) NILAI
125 FORMAT(115)
STOP
END
Bila n = 1 boleh tidak ditulis
125 FORMAT(15)
B. Format Tipe F
Fungsinya: Untuk membaca dan menuliskan data real.
Bentuk Umum:
nFw.d
dengan n = cacah format F
w = banyak kolom yang dipakai oleh data
d = cacah digit di belakang titik desimal
contoh: Program 9 dan 10
Dasar Pemrograman Komputer Page 25 of 49
26. Program 9
READ(*,15)A
15 FORMAT(F5.2)
WRITE(*,10)A
10 FORMAT(F10.2)
STOP
END
Program 10
READ(*,25)A, B, C
WRITE(*,25)A, B, C
25 FORMAT(3 F8.2)
STOP
END
C. Format Tipe E
Fungsinya: untuk membca dan menulis data real dengan cara exponent (Floating Point).
Bentuk Umum:
nEw.d
dengan n = cacah format E
w = banyak kolom yang dipakai oleh data
d = cacah digit di belakang titik desimal
contoh: Program 11.
Contoh: akan dibaca EPS = 0.0025
EPS = 0.25 10-2
EPS = 0.25 E -02
Program 11
READ(*,125)EPS
125 FORMAT(E9.2)
D. Format X
Fungsinya: bukan untuk membaca atau menulis data, tetapi untuk memberitahukan
banyaknya kolom yang kosong.
Dasar Pemrograman Komputer Page 26 of 49
27. Bentuk umum:
nX
dengan n = banyaknya kolom yang kosong
Contoh: Program 12
Program 12
READ(*,15)A, B, C
15 FORMAT(F20.2, 2X, F20.2, 3X, F20.2)
STOP
END
E. Format H
Fungsinya: untuk menuliskan data literal langsung ke media output.
Bentuk umum: nHxxxxxx…
n
Dengan n = cacah data literal yang akan dituliskan
H = tanda format H
xxxxxx = data literal yanga akan dituliskan ke media output.
Contoh: Program 13
Program 13
A = 4.5
WRITE(*,10) A
10 FORMAT(1X, 9HNILAI A =, F5.2)
STOP
END
F. Format Literal
Fungsinya: untuk menuliskan data literal langsung ke media output.
Bentuk umum:
‘XXXXX…’
Dasar Pemrograman Komputer Page 27 of 49
28. Dengan
‘ ‘ = tanda format literal
XXXXX… = data literal yang akan dituliskan ke media output
Contoh : Program 14.
Program 14
A = 4.5
WRITE(*,100) A
100 FORMAT(1X, ‘NILAI A =’ , F5.2)
STOP
END
G. Format Campuran
Dalam satu statemen format dapat berisi beberapa macam tipe format.
Contoh: Program 15.
Akan dibaca : EPS = 0.0025; A = 12.5; dan N = 50
Program 15:
READ(*,15)EPS, A, N
15 FORMAT(E9.2, 2X, F6.2, 3X, I5)
WRITE(*,15)EPS, A, N
STOP
END
H. Carriage Control
Fungsinya: untuk mengatur jarak baris-baris penulisan output program.
Bentuk umum:
Tabel 4.1 bentuk umum carriage control
Bentuk Keterangan
“1” Loncat ke halaman baru
“Ø” Loncat 2 baris sebelum menulis dan mulai menulis
pada baris 2 tersebut
Dasar Pemrograman Komputer Page 28 of 49
29. “+” Tidak berpindah baris atau menulis pada baris yang
sama dengan baris penulisan sebelumnya
“/” Turun satu baris
“” Tidak berpindah baris atau menulis pada baris yang
sama dengan baris penulisan sebelumnya
Contoh Program:
A=2.5
B=3.5
C=4.5
D=5.5
E=0.5
F=1.5
WRITE(*,10)A
WRITE(*,20)B
WRITE(*,30)C
WRITE(*,40)D
WRITE(*,50)E
WRITE(*,60)F
10 FORMAT(1X, ‘NILAI A=’ , F4.1)
20 FORMAT(1X, ‘NILAI B=’ , F4.1)
30 FORMAT(1X, ‘NILAI C=’ , F4.1)
40 FORMAT(1X, ‘NILAI D=’ , F4.1//)
50 FORMAT(1X, ‘NILAI E=’ , F4.1)
60 FORMAT(1, NILAI F=1 , F4.1)
Dasar Pemrograman Komputer Page 29 of 49
30. V. Statemen Kontrol
Statemen Kontrol atau statemen kendali berfungsi untuk mengubah langkah proses
pengerjaan agar maksud pemrograman tercapai. Dengan adanya statemen kontrol, maka
langkah dapat diperintahkan meloncat ke mana sja kita inginkan.
Adapun yang termasuk di dalam statemen kontrol adalah sebagai berikut:
1. END
2. STOP
3. PAUSE
4. GOTO
5. IF
6. IF-THEN-ELSE-ENDIF
7. DO
8. DO-CONTINUE
Berikut akan diuraikan masing-masing statemen beserta dengan contohnya.
A. Satatemen END
Bentuk umum:
END
Di dalam unit program utama, statemen END digunakan untuk mengakhiri proses dari
program. Bila terletak di unit anak program (subprogram) berfungsi seperti RETURN
(yang akan dibahas kemudian), yaitu untuk kembali ke program utama atau program
pemanggil.
Pada suatu unit program utama harus mengandung statemen END, yanga diletakkan
paling akhir dari sutu program. Statemen END tidk boleh diberi label dan harus berdiri
sendiri, tidak boleh bergabung dengan statemen lainnya.
Setelah END ini, tidak boleh ada lagi baris program, kecuali untuk anak program
(subprogram).
Dasar Pemrograman Komputer Page 30 of 49
31. B. Statemen STOP
Bentuk Umum:
STOP
Atau
STOP c
Dengan c = suatu karakter yang akan dituliskan bila statemen ini dikerjakan. Bila c
merupakan konstanta, maka panjangnya tidak boleh lebih dari 5 digit.
Fungsinya: statemen STOP digunakan untuk menghentikan operasi program secara
logika.
Perbedaan antara Statemen STOP dengan statemen END adalah:
1. Statemen STOP tidak harus ada di dalam suatu unit program.
2. Statemen STOP boleh berada di bagian manapun di dalam program, tidak harus
diletakkan di akhir program.
3. Statemen STOP dapat ditambahkan bentuk tulisan tertentu sebagai berita.
C. Statemen PAUSE
Bentuk umum:
PAUSE
Atau
PAUSE c
Dengan c = suatu karakter yang akan dituliskan bila statemen ini dikerjakan. Bila c
merupakan konstanta, maka panjangnya tidak boleh lebih dari 5 digit.
Fungsi dari statemen PAUSE adalah untuk menghentikan sementara proses dari
program. Proses akan dilanjutkan apabila ditekan tombol Enter.
Dasar Pemrograman Komputer Page 31 of 49
32. Perbedaan Statemen PAUSE dengan Statemen STOP, bila Statemen STOP
menghentikan program secara permanen, maka Statemen PAUSE menghentikan
program secara sementara.
D. Statemen GOTO
Ada dua bentuk statemen ini, yaitu:
a. Statemen GOTO tanpa syarat dan
b. Statemen GOTO dengan hitungan.
1. Statemen GO TO tanpa syarat.
Fungsi: untuk memerintahkan proses meloncat langsung ke statemen dengan
label yang ditunjuk
Bentuk umum:
GO TO n
Dengan n = label dari suatu instruksi selanjutnya yang harus dilaksanakan
Contoh:
Program 19A dan 19B (Bandingkan hasilnya)
Program 20, setelah dijalankan akan selalu kembali ke baris pertama (tidak
pernah berhenti), mengapa? (untuk menghentikan tkan tombol Ctrl dan Break)
Program 19A
C2345678
READ(*,*) A, B
WRITE(*,*) ‘NILAI A=’ ,A
WRTIE(*,*) ‘NILAI B=’, B
STOP
END
Dasar Pemrograman Komputer Page 32 of 49
33. Program 19B
C2345678
READ(*,*) A, B
WRITE(*,*) ‘ NILAI A=’ , A
GOTO 50
WRITE(*,*) ‘ NILAI B=’ , B
50 STOP
END
Program 20
20 WRITE(*,*) ‘MASUKKAN TAHUN LAHIR ANDA ‘
READ(*,*) LAHIR
NUSIA = 2003 – LAHIR
WRITE(*,40)NUSIA
40 FORMAT( ‘USIA ANDA : ‘ , I4, ‘ TAHUN’)
GOTO 20
STOP
END
2. Satatemen GO TO dengan syarat
Fungsi: Memberi perintah agar program meloncat ke statemen dengan label nk apabila
harga variabel = k
Bentuk umum:
GO TO (n1, n2, … , nk) , var
Dengan:
n1, n2 … nm = label dari suatu instruksi yanga akan dituju dan dikerjakan instruksinya sesuai
dengan harga var.
Var = variabel integer
Catatan:
n1, n2 …, nm dapat tidak urut dan dapat sama
harga var ≤ m dan var ≠ 0.
Harga var harus ditentukan sebelum program tiba pada statemen ini.
Setiap nomor statemen yang ada dalam program dapat dipergunakan dalam GOTO
statemen dengan hitungan. Kecuali nomor statemen untuk FORMAT.
Dasar Pemrograman Komputer Page 33 of 49
34. Contoh:
Program 21, cobalah Anda isi dengan 1, 2, 3 dn 4 serta -1, 0, atau lebih dari 4, apa
yang terjadi? Jelaskan!
Program 21
WRITE(*,*) ‘ BERAPAKAH JUMLAH TEMAN DEKAT ANDA?’
READ(*,*) JUMLAH
GOTO(100,200,250,300) JUMLAH
100 WRITE(*,*) ‘ WAH, ANDA PEMALU ’
GOTO 35
200 WRITE(*,*) ‘ LUMAYAN, CARI LAGI YA ‘
GOTO 35
250 WRITE(*,*) ‘ CUKUP, JANGAN BANYAK-BANYAK ‘
GOTO 35
300 WRITE(*,*) ‘ WADUH, TERLALU BANYAK ‘
35 STOP
END
E. Statemen IF Hitungan
Fungsi: Untuk memeriksa isi suatu variabel atau hasil suatu pernyataan hitungan, yaitu
apakah negatif, nol, ataukah positif. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh,
program diperintahkan loncat ke statemen: n1, n2, atau n3.
Bentuk umum:
IF (pr) n1, n2m n3
Dengan:
pr = pernyataan hitungan atau suatu variabel, boelh real atau integer.
n1, n2, n3 = nomor-nomor statemen yang akan dituju untuk dikerjakan instruksinya.
NOTE:
Dasar Pemrograman Komputer Page 34 of 49
35. n1, n2, n3 dapat dua buah sama, tetapi tidak boleh sama semua.
pr harus sudah mempunyai nilai tertentu saat program tiba pada statemen ini
kalau harga pr < 0 (negatif), program loncat ke n1
kalau harga pr = 0 (nol), program loncat ke n2
kalau harga pr > 0 (positif), program loncat ke n3.
Statemen ini dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir sebagai berikut
Pernyataan IF hitungan
?
<0 >0
=0
GOTO n1 GOTO n2 GOTO n3
Contoh IF hitungan:
……………………………..
……………………………...
READ(5,10)A, B, C
……………………………...
IF(D) 100, 200, 300
……………………………...
100 WRITE(6,25)
25 FORMAT(‘ AKAR IMAGINER’ )
……………………………...
200 X=-B/ (2.*A)
Dasar Pemrograman Komputer Page 35 of 49
36. ……………………………...
300 X1=(-B+SQRT(B**2-4*A*C)) / (2.*A)
X2=(-B-SQRT(B**2-4*A*C)) / (2.*A)
STOP
END
F. Statemen IF Nalar
Fungsi: Untuk membandingkan dua (atau lebih) variabel secara nalar. Kalau perbandingan
memberikan hasil “ya”, maka statemen di samping IF dikerjakan, apabila tidak dipenuhi
maka program akan mengerjakan statemen di bawahnya.
Bnetuk umum:
IF (ekspresi nalar) statemen
Dengan:
Ekspresi nalar = suatu ekspresi penalaran
Statemen = suatu statemen yang akan diproses bila ekspresi nalar jawabannya “ya”.
Operator Nalar dalamFortran
Operator nalar yang dapat dipaki dalam IF Nalar adalah :
Simbol Hirarki Notasi matematik Arti
.EQ. = Sama dengan
.NE. ≠ Ridak sama dengan
.LT. < Lebih kecil dari
1
LE. ≤ Lebih kecil atau sama dengan
.GT. > Lebih besar dari
.GE. ≥ Lebih besar atau sma dengan
.NOT. 2 Bukan
.AND. 3 Dan
.OR. 4 Atau
G. Statemen IF-THEN-ELSE-ENDIF
Statemen IF tersetruktur ini didukung oleh beberapa statemen, antara lain statemen IF-
THEN, ELSE, ELSE IF, serta ENDIF.
a. Statemen ENDIF
Fungsi: Menyatakan batas akhir dari suatu blok statemen IF-THEN.
Bentuk umum:
Dasar Pemrograman Komputer Page 36 of 49
37. ENDIF
Dimana: statemen ENDIF diletakkan di akhir blok statemen IF-THEN.
b. Statemen IF … THEN
Fungsi: Menyatakan suatu blok statemen-statemen yang harus digarap bila suatu
kondisi tertentu dipenuhi.
Bentuk umum:
…………………………………..
…………………………………..
IF (Ekspresi nalar) THEN
…………………………………..
………………………………….. Statemen kolompok A
…………………………………..
ENDIF
…………………………………..
…………………………………..
Di mana:
Ekspresi nalar : adalah suatu ekspresi nalar biasa seperti yang sudah
dijelaskan pada bab terdahulu
Statemen IF-THEN ini tidak bisa dilepaskan dari statemen ENDIF sebagai
batas akhir dari blok IF-THEN
Statemen kelompok A: kelompok statemen ini akan digarap apabila ekspresi
nalar terpenuhi. Apabila ekspresi nalar tidak terpenuhi maka progrm akan
langsung meneruskan penggapan ke statemen di bawah statemen ENDIF.
Dasar Pemrograman Komputer Page 37 of 49
38. Bentuk Flowchart:
ya
Ekspresi nalar
tidak Kelompok statemen
ENDIF
H. Statemen ELSE
Fungsi: Untuk menyatukan suatu blok alaternatif yang harus dikerjakan apabila suatu
ekspresi nalas dalam suatu statemen IF-THEN yang tidak dipenuhi.
Bentuk umum:
……………………….
……………………….
IF (Ekspresi nalar) THEN
……………………….
Statemen kelompok A
……………………….
ELSE
……………………….
………………………. Statemen kelompok B
……………………….
ENDIF
……………………….
STOP
Dasar Pemrograman Komputer Page 38 of 49
39. END
Dimana:
Ekspresi nalar: adalah suatu ekspresi nalar biasa seperti yang sudah dijelaskan
pada bab terdahulu.
Statemen kelompok A : kelompok yang akan digarap apabila ekspresi nalar
dipenuhi
Statemen kelompok B : kelompok statemen yang harus digarap bila ekspresi
nalar tidak dipenuhi.
Bentuk flowchart:
ya
Ekspresi
nalar
Kelompok statemen A
tidak
Kelompok statemen B
ENDIF
I. Statemen ELSE IF
Fungsi: Menyatakan suatu blok alternatif yang lain melalui suatu prasyarat dipenuhi
suatu ekspresi nalar yang lain selain ekspresi nalar milik statemen IF-THEN.
Bentuk umum:
………………………………….
Dasar Pemrograman Komputer Page 39 of 49
40. IF (ekspresi nalar 1) THEN
………………………………….
Statemen kelompok A
………………………………….
ELSE IF (ekspresi nalar 2) THEN
………………………………….
…………………………………. Statemen kelompok B
………………………………….
ENDIF
………………………………….
Di mana:
Ekspresi nalar 1 : suatu ekspresi nalar seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Ekspresi nalar 2 : suatu ekspresi nalar seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Statemen kelompok A : kelompok statemen yang akan digarap apabila ekspresi nalar
1 dipenuhi
Statemen kelompok B : kelompok statemen yang akan digarap apabila ekspresi nalar
1 tidak dipenuhi dan ekspresi nalar 2 dipenuhi.
Apabila ekspresi nalar 1 dan ekspresi nalar 2 tidak dipenuhi maka program langsung
ke statemen ENDIF.
Bentuk Flowchart:
Ekspresi ya
nalar 1
tidak
Kelompok statemen A
Ekspresi
nalar 2 ya
tidak Kelompok statemen B
Dasar Pemrograman Komputer Page 40 of 49
ENDIF
41. VI. Variabel Berindeks
A. Variabel dengan Indeks
Suatu ketika kita memerlukan penulisan suatu variabel dalam bentuk berindeks, misalkan
saja kita mempunyai sekumpulan data sebagai berikut:
Data: 30, 54, 77, …
Dapat kita tuliskan sebagai: A1=30, A2=54, A3=56,A4=77, …
Di dalam Bahasa FORTRAN, variabel berindeks dapat kita tuliskan sebagai berikut:
A(1)=30, A(2)=54 , A(3)=56, A(4)=77, dan seterusnya
Untuk contoh yag lain, misalkan:
B(1,1)=4, B(1,2)=5, B(2,1)=6, B(2,2)=7, dan seterusnya
C(n1, n2, n3, …, nm)
Pada contoh di atas variabel A berindeks satu dimensi, sementara variabel B berindeks dua
dimensi, dan variabel C berindeks m dimensi.
Variabel dengan dua dimensi sering juga dipakai dalam penulisan untuk matriks, sebagai
contoh di bawah ini.
Dengan ij i = nomor baris
a11 a12
a21 a22 j = nomor kolom
i dan j disebut indeks, dan karena ada dua indeks maka
variabel A disebut variabel dua dimensi
Untuk menyatakan bahwa suatu variabel adalah variabel berindeks, maka dapat juga
dipakai statemen DIMENSION
B. Statemen DIMENSION
Fungsi: menyatakan bahwa suatu variabel adalah variabel berindeks, atau dapat juga
diartikan untuk memesan tempat bagi variabel berindeks.
Bentuk umum:
DIMENSION var1(i1, i2, … , im) , var2(j1, j2, …, jm)
Dasar Pemrograman Komputer Page 41 of 49
42. Penjelasan:
Var1, var2 = nama-nama variabel yang dinyatakan sebagai variabel berindeks
i1 = harga maksimum indeks ke 1 untuk var1
i2 = harga maksimum indeks ke 2 untuk var1
im = harga maksimum indeks ke m untuk var1
demikian juga j1, j2, jm untuk variabel var2
Contoh:
DIMENSION A ( 10,10 ) , NO ( 2, 2, 5 )
………………………
………………………
STOP
END
Artinya:
Variabel A dinyatakan sebagai variabel berindeks dua dimensi, indeks pertama maksimum =
10 indeks maksimum = 10. Jadi jumlah variabel A adalah 10 x 10 = 100
Variabel NO dinyatakan sebagai variabel berindeks tiga dimensi, indeks pertama maksimum
= 2, indeks kedua maksimum = 2, indeks ketiga maksimum = 5. Jadi jumlah elemen varibel
NO adalah 2 x 2 x 5 = 20
Catatan dalam variabel berindeks:
i. Cacah dimensi maksimum adalah 7:
Contoh:
DIMENSION A (5, 5, 5, 5, 5, 5, 5)
………………………
7 indeks
………………………
STOP
END
ii. Cacah maksimum indeks tergantung dari memorinya. Tiap elemen variabel real
membutuhkan 4 byte dan tiap elemen variabel integer membutuhkan 2 byte jadi
untuk contoh di atas DIMENSION A ( 10,10 ), NO ( 2,2,5 ) semua membutuhkan:
Var A = 100 x 4 byte = 400 byte
Dasar Pemrograman Komputer Page 42 of 49
43. Var NO= 20 x 2 byte = 40 byte
Total =440 byte
iii. Nilai indeks tidak boleh berharga nol atau negatif
iv. Indeks tidak boleh melebihi nilai maksimum yang sudah dinyatakan dalam statemen
DIMENSION.
Contoh (yang salah):
DIMENSION A (10,10)
………………………
I = 0
J = -1
WRITE ( 6 , 30 ) A ( I , J )
………………………
………………………
I = 15
J = 20
B = A ( I , J )
………………………
STOP
END
C. Statemen DO-IMPLIED
Fungsi: Implied Do Loop dipakai untuk mempermudah proses membaca maupun menulis
(Implied Do Loop hanya dipakai dalam proses I/O saja).
Bentuk umum:
READ(n,1)(var(i),i=m1,m2,m3)
WRITE(n,1)(var(i),i=m1,m2,m3)
Dimana:
READ / WRITE = Implied DO Loop dapat dipakai untuk proses baca mupun tulis.
n = nomor unit mesin baca atau tulis sesuai statemennya
1 = nomor statemen format yang dipakai untuk baca/tulis
Dasar Pemrograman Komputer Page 43 of 49
44. var = nama suatu variabel berindeks yang datanya akan dibaca atau ditulis
i = indeks yang akan berjalan
m1 = harga awal Implied DO loop, berupa konstanta integer maupun variabel integer
m2 = harga akhir Implied DO loop, berupa konstanta integer maupun variabel integer
m3 = besar langkah Implied DO loop, berupa konstanta integer maupun variabel integer.
(Kalau banyak langkah m3 = 1, maka boleh tak usah dituliskan)
Contoh:
1. Misalkan akan dibaca:
X(1) : 2,5 X(4) : 20,5
X(2) : 5,6 X(5) : 10,8
X(3) : 7,5 X(6) : 5,5
Maka dapat dibuat program sbb:
DO 40 I = 1 , 6, 1
READ(*,*)X(I)
40 CONTINUE
Dengan DO Implied, program tersebut dapat dituliskan sbb:
READ(*,*)(X(I),I = 1, 6, 1)
Atau
READ(*,*)(X(I),I = 1, 6)
2. Misalkan akan dibaca:
X(1,1) : 12,5 X(1,2) : 25,6 X(1,3) : 27,5
X(2,1) : 20,5 X(2,2) : 30,8 X(2,3) : 50,5
Maka dapat dibuat program sbb:
DO 40 I = 1, 2
DO 45 J = 1, 3
READ(*,*)X(I,J)
45 CONTINUE
40 CONTINUE
Dasar Pemrograman Komputer Page 44 of 49
45. Dengan DO Implied, program tersebut dapat dituliskan sbb:
READ(*,*)((X(I,J),J = 1, 3) , I = 1, 2)
Sehingga proses baca ini akan identik dengan
READ (*,*)X(1,1), X(1,2), X(1,3), X(2,1), X(2,2), X(2,3)
Atau dapat juga dituliskan sebagai berikut :
READ (*,*)((X(I,J) , I = 1, 2) , J = 1, 3)
Sehingga proses baca ini akan identik dengan
READ (*,*)X(1,1), X(2,1), X(1,2), X(2,2), X(1,3), X(2,3)
3. Untuk contoh no 2 di atas, dapat juga dituliskan dengan menggabungkan antara DO-
CONTINUE dan DO Implied, sebagai berikut:
DO 40 I = 1, 2
READ (*,*)(X(I,J), J = 1, 3)
40 CONTINUE
Sehingga proses baca ini akan identik dengan
READ (*,*) X(1,1), X(1,2), X(1,3)
READ (*,*) X(2,1), X(2,2), X(2,3)
Cara ini yang sering dipakai, karena dengan demikian maka datanya akan tersusun
dalam bentuk matriks juga.
Dasar Pemrograman Komputer Page 45 of 49
46. VII. Sub Program
A. Subprogram dalam Fortran
Subprogram ada 2 macam:
1. Subprogram FUNCTION
2. Subprogram SUBROUTINE
Yang dimaksud dengan Subprogram adalah suatu program tersendiri yang adapat dipangil
berkali-kali oleh program utama maupun oleh Subprogram lain untuk suatu tujua tertentu.
Subprogramm bersifat otonom, sehingga pada prinsipnya terpisah dari program utama
maupun terhadap Subprogram yang lain.
B. Subprogram FUNCTION
Subprogram FUNCTION adalah jenis Subprogram yang pertama.
Bentuk umum:
FUNCTION nf(arg1, arg2, …, argm)
Dimana:
nf = nama Subprogram FUNCTION, yang sekaligus menjadi nama variabel
outputnya, apabila namanya real, maka sifat functionnya real dan apabila nama functionnya
integer, maka sifat functionnya integer.
Arg1, arg2, …, argm = argumen-argumen yang dikirim dari program pemanggil ke
Subprogram FUNCTION. Argumen boleh berupa variabel maupun konstanta, boleh real
maupun integer.
Sifat-sifat Subprogram FUNCTION:
1. Bersifat otonom, sehingga nama-nama variabel di dalam Subprogram boleh sama
dengan nama-nama variabel di dalam program pemanggil dengantidak terjadi
kesalahan, oleh karena memang pada p[rinsipnya terpisah. Boleh melakukan operasi
READ atau WRITE, boleh memanggil Subprogram yang lain (baik function maupun
Subroutine) dll.
2. Dipanggil langsung dengan namanya
3. Argumen-argumen hanya merupakan input, output keluar melalui nama subprogram
FUNCTION. Sehingga akibatnya, input bisa banyak (sebab argumen-argumen bisa
banyak) tetapi output selalu hanya satu, yaitu melalui nama finction.
Dasar Pemrograman Komputer Page 46 of 49
47. 4. Boleh mempunyai lebih dari satu statemen RETURN, amupun juga statemen STOP,
sesuai kebutuhan.
5. Hubungan antar argumen dalam program pemanggil dan program dipanggil adalah
hubungan atas dasar posisi, bukan atas dasar nama variabel.
6. Argumen-argumen dapat berupa konstanta maupun variabel, real maupun integer.
C. Subprogram SUBROUTINE
Subroutine Subprogram adalah jenis Subprogram yang kedua.
Bentuk umum:
SUBROUTINE ns(arg1, arg2, …, argm)
Dimana:
ns = nama Subroutine Subprogram. Nama ini mengikuti aturan variabel,
hanya tidak ersifat real maupu integer.
arg1, arg2, …, argm = argumen-argumen Subprogram Subroutine. Argumen dapat bersifat
input maupun output untuk Subprogram Subroutine.
Bentuk-bentuk Subprogram SUBROUTINE:
1. Bersifat otonom, seingga nama-nama variabel di dalam Subprogram boleh sama
dengan nama-nama variabel di dalam program pemanggil dengan tidak terjadi
kesalahan, oleh karena memang pada prinsipnya terpisah. Boleh melakukan operasi
READ dan WRITE, boleh memanggil Subprogram lain (baik Function maupun
Subroutine) dll.
2. Dipanggil dengan cara : CALL ns(arg1, arg2, …, argm)
3. Argumen-argumen boleh berfungsi sebagai input maupun sebagai output. Input
boleh banyak, output juga boleh banyak.
4. Boleh mempunyai lebih dari satu satatemen RETURN, maupun juga statemen STOP
sesuai kebutuhan.
5. Hubungan antara argumen dalam program pemanggil dan program dipanggil adalah
hubungan atas dasar posisi, bukan atas dasar nama variabel.
6. Argumen dapat berupa konstanta maupun variabel, real maupun integer.
D. Statemen FUNCTION
Selain dalam bentuk Subprogram, Function juga dapat berupa statemen, yaitu:
1. Statemen FUNCTION
Dasar Pemrograman Komputer Page 47 of 49
48. Fungsinya: statemen FUNCTION dipakai untuk menyatakan suatu “FUNCTION” yang
dapat dipakai berkali-kali dengan argumen dapat berubah-ubah.
Bentuk umum:
sf (a1, a2, …, am) = ekspresi
dimana:
sf = nama statemen FUNCTION yang mengikuti aturan nama variabel
a1, a2, …, am = argumen-argumen fungsi, boleh real boleh integer, boleh variabel,
boleh konstanta
ekspresi = suatu ekspresi aritmatik dengan memakai argumen-argumen a1,
a2,…, am.
2. Fungsi Pustaka Matematis
Macam-macam jenis fungsi matematis tersebut dapat dilihat pada contoh.
Misal kita akan menghitung nilai:
Y = sin (X) untuk X = 0.314, 0.628, …, 6.28
X dalam satuan radian. Maka programnya sbb:
X= 0.0
DO 100 I=1,20
X=X+0.314
Y=SIN(X)
WRITE(6,100)Y
100 FORMAT(1X,F7.4)
STOP
END
3. Fungsi Pustaka Penunjang Operasi Program
Macam-macam jenis fungsi matematis tersebut dapat dilihat pada contoh.
Misal kita akan menghitung nilai:
DISK=|B**2-4.0*A*C|
Yang bersifat negatif
READ(5,100)A,B,C
Dasar Pemrograman Komputer Page 48 of 49
49. DISK=B**2-4.*A*C
ABDISK=ABS(DISK)
HIMAG=SQRT(ABDISK)/(2.*A)
WRITE(6,200)HIMAG
100 FORMAT(3F5.2)
200 FORMAT(1X,F7.4)
STOP
END
Dasar Pemrograman Komputer Page 49 of 49