QHSE Induction memberikan penjelasan tentang tanggap darurat, biodata pelaksana, tujuan dan manfaat pelatihan, komitmen K3L perusahaan, tanggung jawab K3L, pengenalan rambu K3L, pekerjaan berbahaya, penyebab kecelakaan, bahaya dan risiko, laporan bahaya, near miss, penyakit akibat kerja, penanganan B3, izin kerja aman, hirarki pengendalian bahaya, dan penjelasan tentang APD. D
2. Tanggap Kondisi Darurat
1. Untuk area Factory Jatake, click here.
2. Untuk area Taman Tekno:
a. Blok A1 No. 20, click here.
b. Blok A1 No. 30, click here.
c. Blok A2 No. 33, click here.
3. Biodata Diri
JEFFRY AHMAD, Amd.K3
Status : Menikah (1 Istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan)
Alamat :
Adiyah Residence, Jl. Kesadaran RT. 03 RW. 03, Blok E No. 02, Pondok Benda,
Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, 15416.
Phone number/WA : 0813 8833 6561
Email : jeffry.ahmad@exabb-energy.com
PENDIDIKAN FORMAL:
• Universitas Indonesia, Depok - D3 K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)
RIWAYAT PEKERJAAN:
• 2007 – 2010 Safety Officer PT. Karunia Bumi Khatulistiwa – Site Kendawangan
PT. Harita Prima Abadi Mineral
• 2010 – 2013 Safety Officer & System Document PT. Sebuku Iron Lateritic Ores
(The Owner Iron Ores Mining)
• 2013 – 2014 Assistant HSE Manager CNEEC, Ltd (Main Construction & EPC)
• 2014 – 2019 Environmental Compliance and Hygiene Industrial PT. Kuala
Pelabuhan Indonesia – Site Timika PT. Freeport Indonesia.
• 2019 – 2021 EHSS Manager PT. Universal Tempu Rejo (Industri Tembakau)
• 2021 – Sekarang QHSEE Manager PT. Exabb Energy Nusantara (Manufacture,
Instrument Electrical)
Kompetensi:
• 2006 Fire & Emergency Response Preparedness –
Pusdiklatkar, Ciracas.
• 2012 Ahli K3 Umum – Kemenaker RI
• 2016 Hygiene Industrial Muda (HIMU) - BNSP
• 2018 Pengawas Operasional Pratama (POP) – BNSP
• 2021 Ahli K3 Lingkungan Kerja (AK3 Lingker) –
Kemenaker RI
• 2021 Pengawas K3 Migas – BNSP
• 2021 Training Of Trainer (TOT) – BNSP
• 2021 Auditor SMK3 – Kemenaker RI (Status On
Progress)
4. Tujuan & Manfaat QHSE Induction
Tujuan
1. Mengetahui Potensi Bahaya dan Resiko di tempat kerja.
2. Memahami denah jalur evakuasi
3. Memahami Pernyataan Komitmen Kebijakan K3 LH dan Mutu
4. Mengetahui dan memahami tanggung jawab seorang pekerja.
Manfaat Pelatihan
1. Mengetahui apa yang harus di lakukan pada saat keadaan darurat.
2. Mengetahui cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan.
3. Mengetahui area larangan merekok dan area merekok.
4. Mengetahui manfaat Alat Pelindung Diri (APD)
6. Tanggung Jawab K3L
Mengembangkan & Mempertahankan Program Pencegahan
Kecelakaan yang effektif
Mencegah Kecelakaan, Meningkatkan & Memelihara kondisi
& Praktek Kerja Aman
Siapa yang bertanggung jawab untuk keselamatan?
semua orang
Saya Pilih Selamat!
7. Pengetahuan Arti Rambu K3L
PROHIBITION SIGNAGE
DENGAN LATAR BELAKANG PUTIH BIRU (WAJIB)
Umumnya berhubungan dengan mengenakan perlengkapan pelindung pribadi. Item
dari P.P.E. digambarkan oleh tanda harus dipakai di daerah misalnya. Memakai
perlindungan atau topi keras.
8. Pengetahuan Arti Rambu K3L
Menunjukkan Situasi Berbahaya Yang, Jika Tidak Dihindari, Mungkin Dapat
Menghasilkan Cedera Serius atau Kematian.
Menunjukkan Situasi Berbahaya Yang, Jika Tidak Dihindari, Bisa Mengakibatkan
Cedera Fisik Yang Kecil Atau Sedang.
Menunjukkan Situasi Berbahaya Yang, Jika Tidak Dihindari, Hampir Pasti Akan
Menghasilkan Cedera atau Kematian Yang Serius.
Penggunaannya Harus Terbatas Pada Situasi Paling Ekstrim.
Menunjukkan Informasi Dianggap Penting Tapi Tidak Secara Langsung Terkait Bahaya
(Misalnya; Keamanan, Kebersihan, Peralatan Atau Kerusakan Properti)
Kata Sinyal Digunakan Untuk Memberikan Informasi Penjelasan Seperti Prosedur
Keselamatan Dan Instruksi Keselamatan.
9. Jenis Pekerjaan yang berbahaya
MEKANIKAL & ELECTRICAL
Welding
Hal-hal yang dapat menyebabkan kecelakaan atau PAK adalah:
Orang yang memasuki area kerja tidak menggunakan
APD
Kebisingan yang berlebihan
Memandang langsung pada saat proses pengelasan
Attitude yang tidak Benar
tersandung, yang menyebabkan jatuh
TEST POWER
10. Teori Piramida Insiden
Rasio Insiden
Frank E. Bird, Jr – 1969; Apa yang bisa dipelajari dari piramida di bawah ini?
Data
dilaporkan
dan
tercatat
Nearmiss / Hampir Celaka
Kecelakaan Ringan (First Aid), Kerusakan Properti
(Property Demage)
Kecelakaan Sedang (LTI & MTI)
Kecelakaan Berat – Kematian (Fatality)
Sumber Bahaya (Faktor Fisik, Faktor Kimia, Faktor
Biologi, Faktor Ergonomi, Faktor Psikologi, Faktor Kondisi
lingkungan sekitar tidak aman dan Faktor Tingkah laku
tidak aman
11. Apa itu Incident, Accident & Nearmiss
Insiden (Incident) - Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang tidak menimbulkan kerugian atau
mengakibatkan cedera fisik pada orang, kerusakan atau kerugian properti, dan gangguan proses
atau produksi.
Kecelakaan (Accident) – Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang mengakibatkan cedera fisik
pada orang, kerusakan atau kerugian properti, dan gangguan proses atau produksi.
Hampir Celaka (Nearmiss) – Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang tidak mengakibatkan
cedera pada orang, kerusakan properti, dan kerugian pada proses atau produksi. Hampir celaka
yang mempunyai potensi risiko tinggi harus diinvestigasi secara tuntas untuk memastikan agar
tidak terjadi.
12. Penyebab Kecelakaan
a) Unsafe – action adalah suatu tindakan yang tidak aman yang
bisa mengakibatkan kecelakaan.
Contohnya:
Ceroboh, pada saat bekerja bersenda gurau, tidak mau
menggunakan alat pelindung diri.
b) Unsafe – Condition adalah suatu kondisi tempat kerja yang
tidak aman yang bisa mengakibatkan kecelakaan
Contohnya:
Area kerja yang berantakan, Kondisi area yang bising, Suhu
yang Panas dll.
c) God – action adalah suatu kejadian diluar akal dan pikiran
manusia yang bisa mengakibatkan kecelakaan
Contohnya:
Gempa bumi, Tsunami , banjir, dan bencana alam lainya.
13. Apa itu Bahaya & Resiko
a) Bahaya (hazard) – Sumber, situasi atau tindakan dengan potensi menyebabkan kerugian.
Contoh bahaya: bekerja di ketinggian, lubang besar di tengah jalan, atau batu yang menggantung.
b) Resiko (risk) – Suatu kemungkinan kerugian, keterpaparan pada bahaya, kemungkinan bahwa sesuatu yang mencelakakan
dari suatu bahaya tertentu bisa terjadi. Risiko dihitung dari kombinasi kemungkinan dan konsekuensi dari suatu peristiwa
yang terjadi.
Contoh:
• Anda berisiko untuk terjatuh ketika bekerja di ketinggian.
• Anda berisiko untuk terperosok ke dalam lubang ketika melewati jalan berlubang besar.
• Anda berisiko untuk kejatuhan batu ketika berjalan di bawah batu yang menggantung.
Hal Yang Perlu Dilakukan Jika Ada Bahaya yang bisa menimbulkan Resiko
14. Laporan Bahaya
Biodata Pelapor
Deskripsi Pelaporan bahaya di usahakan
lampirkan photonya
Tindakan Perbaikan / tindakan rekomendasi perbaikan dari
Temuan Laporan Bahaya
Waktu Pelaporannya
Tanggal Pelaporan bahaya
Tanda tangan Pelapor
Pengesahan Tanda Tangan Atasan Pelapor
Catatan dari Atasan Pelapor
Tindakan Perbaikan / tindakan rekomendasi perbaikan dari
Temuan Laporan Bahaya
15. Near Miss / Hampir Celaka
KONDISI TIDAK AMAN TINDAKAN TIDAK
AMAN
HAMPIR CELAKA CELAKA
Hal Yang Perlu Dilakukan Jika Ada Near Miss
16. Near Miss / Hampir Celaka
Biodata Pelapor
Jenis Kejadian hampir celaka
Waktu Kejadian hampir celaka
Tanggal Pelaporannya
Tanggal Kejadian hampir celaka
Sarang/Usulan atau rekomendasi dari P2K3
Pengesahan laporan Nearmiss
17. Penyakit Akibat Kerja
Penyakit Akibat Kerja (PAK) – Penyakit yang berdampak pada kesehatan; sebuah kejadian yang
bukan disebabkan oleh kecelakaan atau insiden tunggal secara tiba-tiba, namun dari
keterpaparan yang berkaitan dengan kerja yang bekerpanjangan. PAK bisa saja terjadi dalam
periode yang relatif singkat karena reaksi fisiologi melalui keterpaparan.
Cara Mengangkat Atau Menurunkan Barang Dengan Benar
DILARANG ATAU
TIDAK BOLEH
DILARANG ATAU
TIDAK BOLEH
18. Penyakit Akibat Kerja
1. Pekerjaan Pengelasan – Bila tidak menggunakan kedok las / kacamata las setiap hari.
Mengakibatkan dampak kesehatan penglihatan berkurang, bahkan bisa mengakibatkan
kebutaan.
2. Pekerjaan Menggerinda – Bila tidak menggunakan Ear plug setiap hari.
Mengakibatkan dampak kesehatan pendengaran berkurang, bahkan bisa mengakibatkan
tuli (tidak mendengar sama sekali).
2. Semua Pekerjaan – Bila tadak mengunakan Maske setiap hari.
Mengakibatkan dampak kesehatan yaitu penularan Penyakit Virus Corona 19.
2. Semua Pekerja harus menghindari pergaulan bebas – Stress jenuh jauh dari istri bisa
mengakbibatkan melakukan sex bebas bisa berdampkan pada Penyakit HIV AIDS.
19. Penanganan Bahan Berbahya Beracun (B3)
• Setiap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) harus mempunyai MSDS (Material Safety
Data Sheet) ditempatkan pada tempat penyimpanannya.
• Semua B3 harus ditempatkan pada wadahnya dan diberi label.
• Setiap karyawan yang menggunakan B3, harus memahami MSDS dan mematuhinya
terlebih dahulu, sebelum memulai kerja.
• Setiap B3 yang diambil dan digunakan harus dicatat jumlah atau kuantitasnya lapor
ke petugas kordinator bahan kimia untuk update Inventaris Bahan kimia.
• Setiap pengembalian B3 ke Gudang, juga harus dicatat jumlah atau kuantitasnya.
• Setiap sisa atau limbah B3 harus ditampung pada tempat jerigen atau kontainer
plastik atau besi dan selalu dalam keadaan tertutup.
• Tempat penyimpanan B3 harus mempunyai ventilasi yang cukup dan rambu
peringatan.
21. Izin Kerja Aman
• Ijin kerja aman adalah ijin melakukan suatu pekerjaan yang:
Memerlukan api atau akan menimbulkan sumber nyala api yang dapat menyalakan gas-gas, uap cairan
kimia atau bahan-bahan yang mudah terbakar lainnya. Pengecualian dari hal di atas adalah penyalaan-
penyalaan aktifitas di pabrik yang permanen misalnya generator dan lain sebagainya. Contohnya adalah
pengelasan di luar area workshop.
Perbaikan atau perawatan di area kompressor, instalasi listrik, pembangkit energi, dan diesel.
Berada di tempat ketinggian > 2 meter.
Bekerja di ruangan tertutup dengan persediaan oksigen terbatas (confined space)
Untuk di Area Factory Jatake, bagi pekerja yang area kerja nya di workshop Taman Tekno akan bekerja ke
Factory Jatake maka harus ada Briefing terkait Izin Kerja Aman (Pengenalan Bahaya Resiko yang ada
ditempat kerja).
22. Hirarki Pengendalian Bahaya resiko
ELIMINASI SUBSTITUSI
ENGINEERING
KONTROL
ADMINISTRASI
KONTROL
PENGGUNAAN
APD
Eliminasi
Cara yang paling efektif dan sederhana untuk meminimalisir adanya resiko. Semisal untuk meminimalisir terjadinya terpeleset,
tersandung dan terjatuh kita harus menjaga kebersihan lingkungan kerja dengan baik.
Substitusi
Mengganti peralatan atau bahan atau merubah system kerja ke peralatan atau bahan atau system kerja yang memiliki resiko lebih
kecil.
Engineering Kontrol
Ketika substitusi tidak mungkin diterapkan, engineering control adalah pilihan terbaik selanjutnya untuk mengurangi resiko bahaya.
Semisal memasang atau memodifikasi pengaman mesin.
Administrasi Kontrol
Ada beberapa hal yang termasuk administrasi kontrol yaitu; training, pembatasan paparan (hanya operator yang diijinkan masuk,
yang tidak berkepentingan dilarang masuk), Rotasi pekerjaan, Penempatan pekerja atau karyawan sesuai kualifikasinya, Jam
istirahat, Tanda-tanda peringatan, Kebersihan, Perawatan dan Praktek kerja yang aman sesuai peraturan dan prosedur.
23. Alat Pelindung Diri (APD)
SEMUA ORANG TANPA
TERKECUALI
Safety Helmet
Safety shoes
Safety Glasses
PADA AREA KERJA KHUSUS
Safety Gloves
Respiratory Protection
Wearpack
Ear plug/muff
Alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan
melindungi sesesorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya.
25. Kesimpulan QHSE Induction
• Penjelasan tentang Tanggap Keadaan Darurat di tempat kerja sangat penting.
• Bahwa penting nya Penggunaan Alat Pelindung Diri.
• Mengetahui penjelasan Bahaya dan Resiko.
• Penyebab kecelakaan adalah 88% dari Prilaku / Tindakan Tidak Aman, 10 % dari Lingkungan / Kondisi Tidak Aman dan 2%
dari Kuasa Allah SWT.
• Incident, Accident dan Nearmiss mempunyai perbedaan.
• Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan kepada tiap tenaga kerja baru tentang kondisi-kondisi berbahaya serta
yang dapat timbul ditempat kerjanya.
• Pengurus diwajibkan memberikan Alat Pelindung Diri.
• Pengurus diwajibkan memasang Rambu Keselamatan.
• Pekerja memberikan keterangan yang benar bila dimintai keterangan oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
• Memakai alat perlindungan diri yang telah diberikan.
• Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat k3
26. Soal QHSE Induction
Instruksi Umum:
1. Kerjakan tes sesuai instruksi soal
2. Instruktur akan bagikan lembar soal sekaligus lembar jawabnya.
3. TIDAK boleh membuka buku materinya.
27. Evaluasi QHSE Induction
Instruksi Umum:
1. Instruktur akan bagikan lembar Form FO-1418-O.
2. Peserta di WIJIB kan untuk membaca secara teleti dan bila ada pertanyaan silahkan di tanyakan ke
Instruktur.
3. Peserta WAJIB isi form FO-1418-O.
28. Referensi
1. Undang – Undang No. 1 of 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang – Undang No. 32 of 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Peraturan Pemerintah No. 50 of 2012 Tentang Pelaksanaan Pengelolaan Sistem K3
4. Peraturan Pemerintah No. 101 of 2014 Tentang Pengelolaam Limbah Bahan Berbahaya &
Beracun.
5. Peraturan Pemerintah No. No. 22 tahun 2021 Penyelenggara Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
6. Peraturan Presiden No. 7 of 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja.
7. Peraturan Menakertrans No. No. 4 tahun 1980 Tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
8. Peraturan Menakertrans No. 01 of 1981 Tentang Kewajiban Melapor PAK.
9. Peraturan Menakertrans No. 15 tahun 2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada Keselakaan Di
Tempat Kerja.
10.Peraturan Menakertrans No. No. 9 tahun 2010 Tentang Operator dan Petugas pesawat angkat
dan angkut.
11.Peraturan Menakertrans No. 8 tahun 2010 Tentang Alat Pelindung Diri (APD).
12.Peraturan Menteri Perindustrian No. 23 of 2013 Tentang Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi
dan Label Bahan Kimia.