SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
Jakarta, 26-30 November 2018
SAFETY INDUCTION
Fasilitas (APAR, Toilet, dll)
TERTIB PELATIHAN
Mengantuk
Keadaan Darurat
Gangguan Kesehatan
Jam Pelatihan
Merokok dan Telepon Genggam
Konsentrasi dan Aktif
3
Daftar Riwayat Hidup
Name : Hujjatul Islam
Nick Name : Agam
Experiences (10 years) :
1. Safety Specialist – BP Indonesia
2. HSE Manager – KBR
3. HSE Manager – PT. IrmaTiara Putra
4. HSE Supervisor – PT. Saipem Indonesia
5. HSE Officer – PT. Adhi Karya
Education :
1. S-2; Health and Safety
2. S-1; Chemical Engineering
Email : agam.pii@gmail.com
HP : +62 813 1936 1405
Tuj
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
Pengenalan & Penerapan Dasar K3 Di Tempat Kerja
Tujuan dan Sasaran Pelatihan
Mempelajari dan memahami
standar kompetensi kerja nasional
Indonesia bidang K3 Migas sebagai
persiapan uji kompetensi profesi
oleh BNSP.
Uni
Unit Kompetensi Pengawas K3 Migas
01
Menerapkan Peraturan dan
Perundangan K3
K3 MIGAS
IMG.KK01.001.01
170
UU No. 1 Tahun 1970
TEMPAT KERJA
SDM
BAHAN
PERALATAN
PROSES PRODUKSI
CARA KERJA
SIFAT PEKERJAAN
LINGKUNGAN KERJA
FAKTOR
PENYEBAB
AMAN
SEHAT
ANALISIS
Mana
jemen
Produk
tivitas
KECELAKAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Bab
Bab I : Tentang Istilah-istilah
Bab II : Ruang Lingkup
Bab III : Syarat-syarat Keselamatan Kerja
Bab IV : Pengawasan
Bab V : Pembinaan
Bab VI : Panitia Pembina K3
Bab VII : Kecelakaan
Bab VIII : Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Bab IX : Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja
Bab X : Kewajiban Pengurus
Bab XI : Ketentuan-ketentuan Penutup
UU No. 1 Tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970
PP
PP No. 17 Tahun 1974
Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan
Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Daerah
Lepas Pantai
PP No. 17 Tahun 1974
PP No. 11 Tahun 1979
Keselamatan Kerja Pada Pemurnian
dan Pengolahan Migas
PP No. 11 Tahun 1979
esdm
Permen ESDM No. 20 Tahun 2008
Pemberlakukan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Dibidang Kegiatan Usaha
Minyak dan Gas Bumi Secara Wajib
Permen ESDM No. 20 Tahun 2008
002
IMG.KK01.002.01
Menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Tempat Kerja
IMG.KK01.002.01
Def
Filosofi (Mangkunegara)
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
Keilmuan
Semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan
pencemaran lingkungan.
Pengertian K3
aaa
Pengertian K3
Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan
orang lainnya di tempat kerja
/perusahaan selalu dalam keadaan
selamat dan sehat, serta agar
setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan
efisien.”
(Kepmenaker No. Kep. 463/MEN/1993)
Tem
Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja
• UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.
• Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3
• Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang mengandung
potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit
akibat kerja (PAK).
• Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3)
1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih.
2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi menggunakan bahan,
proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan
pencemaran radio aktif.
Tuj
Tempat Kerja
1. Melindungi dan menjamin keselamatan
setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas Nasional.
Tujuan K3
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
Tunt
Tuntutan K3 di Tempat Kerja
Government
Family
Management
Client / Customer
Ins
Pengertian
Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja
(PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi (termasuk insiden ialah keadaan
darurat).
Kecelakaan Kerja
Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan
(kematian).
Nearmiss (hampir celaka)
Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian).
Insiden K3
Nearmiss (hampir celaka)
Kecelakaan Kerja
Insiden K3
Pyr
Piramida Kecelakaan Kerja
Setiap Terjadi
1
10
30
600
Kecelakaan Fatal/Kematian
Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya
Yang di dalamnya
terdapat
Insiden yang menimbulkan kerusakan
alat/bahan sebelumnya
Nearmiss (hampir celaka)
Sebelumnya
Yang di dalamnya
terdapat
Dom
Penyebab
Dasar
1. Kurangnya
Prosedur/Aturan.
2. Kurangnya Sarana.
3. Kurangnya Kesadaran.
4. Kurangnya Kepatuhan.
Penyebab
Tidak
Langsung
1. Faktor Pekerjaan.
2. Faktor Pribadi.
Penyebab
Langsung
1. Tindakan Tidak Aman.
2. Kondisi Tidak Aman.
Kecelakaan
Kerja
1. Kontak Dengan
Bahaya.
2. Kegagalan Fungsi.
Kerugian
1. Manusia (Cedera,
Keracunan, Cacat,
Kematian, PAK).
2. Mesin/Alat (Kerusakan
Mesin/Alat).
3. Material/Bahan
(Tercemar, Rusak,
Produk Gagal).
4. Lingkungan
(Tercemar, Rusak,
Bencana Alam).
Penyebab Kecelakaan Kerja
Teori Efek Domino – H.W. Heinrich
Rug
Rp. 1 Juta
Biaya Langsung
1. Biaya Pengobatan & Perawatan.
2. Biaya Kompensasi (Asuransi).
Rp. 5 – 50 Juta
(Biaya Kerusakan Aset
Yang Tidak Diasuransikan)
Rp. 5 – 3Juta
(Biaya Lain-lain
Yang Tidak Diasuransikan)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
7. Waktu untuk Investigasi.
8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang .
9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan.
10. Biaya Lembur.
11. Biaya Ekstra Pengawas.
12. Waktu untuk Administrasi.
13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali
karena Cedera.
14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik.
{
{
Kerugian Kecelakaan Kerja
Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja
Biaya Tidak Langsung
1. Kerusakan Bangunan.
2. Kerusakan Alat dan Mesin.
3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material.
4. Gangguan/Terhentinya Produksi.
5. Biaya Administrasi.
6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat.
Upa
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja
• Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di Tempat
Kerja
1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman.
2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman.
• Pembinaan dan Pengawasan
1. Pelatihan dan Pendidikan.
2. Konseling & Konsultasi.
3. Pengembangan Sumber Daya.
• Sistem Manajemen
1. Prosedur dan Aturan.
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana.
3. Penghargaan dan Sanksi.
Bah
Pengertian
Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat kerja (PAK).
Sumber
1. Manusia.
2. Mesin.
3. Material.
4. Metode.
5. Lingkungan.
Jenis
1. Tindakan.
2. Kondisi.
Bahaya K3
Faktor
1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang).
2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu
Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah
Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi,
Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas,
Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik,
Getaran, Radiasi).
4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja,
Pengangkutan Manual, Desain Tempat
Keja/Alat/Mesin).
5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan,
Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif).
Lat
Pengertian
Potensi kerugian yang bisa
diakibatkan apabila terdapat kontak dengan
suatu bahaya (contoh : luka bakar, patah tulang,
kram, asbetosis, dsb).
Penilaian dan Kategori
Perkalian antara nilai kemungkinan dengan nilai
keparahan suatu resiko.
Resiko K3
Keparahan
Sangat
Ringan
Ringan
Sedang
Berat
Sangat
Berat
Kemungkinan
Sangat
Sering
Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim
Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim
Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi
Sangat
Jarang
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi
Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
Sedang Perlu Tindakan Langsung
Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian
Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas
Hie
Pengendalian Resiko K3
KEHANDALAN
Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya
Eliminasi Eliminasi Bahaya
Tempat kerja /
Pekerjaan Aman
(Mengurangi Bahaya)
Substitusi
Penggantian Alat/Mesin/Bahan/Tempat
Kerja yang Lebih Aman
Perancangan
Modifikasi Alat/Mesin/Tempat Kerja yang
Lebih Aman
Administrasi
Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi
Kerja, Tanda Bahaya, Rambu, Poster,
Label
Tenaga Kerja Aman
(Mengurangi
Paparan)
Alat Pelindung Diri Menyediakan APD kepada Tenaga Kerja
PERLINDUNGAN
5R
Pengertian
5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelola/mengorganisir tempat kerja
menjadi tempat kerja yang lebih baik secara berkelanjutan.
Tujuan
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja.
Manfaat
1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih efisien.
2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan luas.
3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang bagus/baik.
4. Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-pemborosan di
tempat kerja.
Budaya 5R
Ringkas
1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan.
2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan.
3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya.
Rapi
1. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja.
2. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi
dan batas waktu.
3. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan.
Resik
1. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah.
2. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
3. Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran.
4. Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak (peremajaan).
Rawat
Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
Rajin
Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
Langkah-Langkah Penerapan 5R
Penerapan Budaya 5R Di Tempat Kerja
Sign
Tanda Larangan
Makna Rambu Di Tempat Kerja
Tanda Bahaya Tanda Kewajiban
Tanda Sarana
Darurat Kebakaran
Tanda Sarana
Keselamatan, P3K
dan Evakuasi
Darurat
Tanda Sarana / Fasilitas
Umum
B3
Simbol Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)
Contoh Label Kemasan B3
GHS (Globally Harmonized System) – UN (United Nations)
Mudah Meledak Mudah Menyala/Terbakar Oksidator
Korosif Beracun Mengganggu Pernafasan,
Pemicu Kamker
Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar Lingkungan
R - Bahaya Reaktifitas-Stabilitas (Reactivity (Stability)) - kuning
4 Sangat mudah meledak.
3 Dapat meledak tetapi memerlukan tekanan awal yang kuat
atau pemanasan karena terkungkung.ex
2 Secara normal tidak stabil tetapi tidak akan meledak.
1 Secara normal stabil. Tidak stabil pada suhu dan tekanan
tinggi. Bereaksi dengan air.
0 Secara normal stabil. Tidak reaktif dengan air.
RATING BAHAYA - HAZARD RATING
Hazard classification developed by the national
Fire Protection Association (NFPA). Rank hazard by numbers 0 - 4.
F - Bahaya Mudah Terbakar (Flammability Hazard) - merah
4 Gas sangat mudah terbakar atau cairan sangat mudah
menguap dan terbakar.
3 Dapat menyala pada suhu normal.
2 Menyala jika dipanasi sedang.
1 Menyala setelah adanya pemanasan awal yang cukup.
0 Tidak akan terbakar.
S/N - Peringatan Khusus
Specific Notice Key - putih
W Reaktif dengan air
OX Bahan mengoksidasi
Flammability
Health
Reactivity
Specific
Notice
H - Bahaya Kesehatan (Health Hazard) - warna biru
4 Dapat menyebabkan kematian atau cidera parah walaupun ada penanganan medis.ex
3 Dapat menyebabkan cidera serius walaupun ada penanganan medis.ex
2 Dapat menyebabkan cidera, memerlukan penanganan segera.ex
1 Dapat menyebabkan iritasi jika tidak ditangani.ex
0 Tidak ada bahaya
Tra
Simbol Transportasi Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)
Sumber : DOT (Department Of Transportation) Amerika
Pip
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
LABEL PIPA
Makna Label Dan Warna Perpipaan
Gas Bertekanan.
Bahan Mudah Terbakar.
Air Yang Dapat Diminum, Air Pendingin, Air Umpan
Boiler.
Bahan Beracun & Korosif.
Media Pemadam Kebakaran.
Bahan Mudah Menyala.
Sumber : ANSI (American National Standards Intitute) Amerika
Tanda Dan Makna Papan Informasi Di Tempat Kerja
Petunjuk K3 Informasi Umum /
Pengumuman
Informasi Bahaya
Pesan Umum Informasi Fasilitas Radioaktif Informasi Larangan
LABEL
LABEL
LABEL
LABEL
LABEL
LABEL
LABEL
Tanda, Makna Warna Dan Label Di Tempat Kerja
Batas Area Kerja, Batas Jalur.
Produk Jadi, Sarana Umum.
Bahan Baku, Sarana P3K, Keselamatan, Darurat dan Evakuasi.
Barang Menunggu Diproses Lebih Lanjut (WIP).
Barang Cacat, Barang Tidak Terpakai, Tanda Berhenti.
Inventaris, Identitas Laci Penyimpanan, Rak, Peralatan, dsj.
Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Operasional.
Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Keselamatan.
Zona Berbahaya.
Barang Inspeksi QC.
Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di Tempat Kerja
Loto
LOTO (Lockout – Tagout)
Pengertian
Suatu prosedur untuk menjamin mesin/alat berbahaya
secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala
kembali selama pekerjaan berbahaya ataupun
pekerjaan perbaikan dan perawatan berlangsung
sampai dengan pekerjaan tersebut berakhir.
Prosedur Umum
1. Mengidentifikasi sumber energi.
2. Mengisolasi dan mematikan sumber energi.
3. Mengunci dan memberi tanda bahaya pada
sumber energi.
4. Memastikan keefektifan isolasi sumber energi.
Tanda LOTO Penerapan LOTO
Peralatan LOTO
ptw
Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi
1. Izin kerja diperlukan untuk pekerjaan
non-rutin yang mengandung
bahaya/resiko tinggi di tempat kerja.
2. Izin kerja bertujuan untuk memastikan
bahwa semua kegiatan/kondisi/lokasi
aman untuk dilangsungkannya
pekerjaan berbahaya/resiko tinggi.
3. Pengurusan izin kerja dilaksanakan
oleh tenaga kerja bersangkutan
dengan petugas K3 Perusahaan.
Pekerjaan :
1. Panas (pengelasan, gerinda, dsj).
2. Ketinggian (konstruksi/perbaikan di
ketinggian di atas 2 meter).
3. Listrik (arus besar).
4. Galian.
5. Penggunaan Alat Berat.
6. Perbaikan Tangki.
7. Peraikan Perpipaan.
8. Ruang Terbatas.
APD
Alat Pelindung Diri (APD)
Kelengkapan wajib
yang digunakan
saat bekerja sesuai
dengan bahaya dan
resiko kerja untuk
menjaga
keselamatan tenaga
kerja itu sendiri
maupun orang lain
di tempat kerja.
Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran
Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki
Pelindung Jatuh
Pelindung Tubuh
Pelampung
Rompi Nyala
Sabuk Keselamatan
Jas Hujan
PAK
Pengertian
Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan dan atau diperparah
karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan.
Contoh
Anthrax, Silicosis, Asbestosis, Low Back Pain, White Finger Syndrom, dsb.
Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan
Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ; Biomekanik
(Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).
Pencegahan
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan.
4. Penyedian Sarana dan Prasarana.
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Bagaimana anda
memastikan bahwa
pekerja Fit to Work ??
Kes
Pengertian
Penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat yang
setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan
sosial dari tenaga kerja pada semua pekerjaan,
pencegahan gangguan kesehatan pada tenaga kerja
yang disebabkan oleh kondisi kerjanya, perlindungan
tenaga kerja dari resiko akibat faktor-faktor yang
mengganggu kesehatan, penempatan dan
pemeliharaan tenaga kerja dalam suatu lingkungan
kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan
psikologisnya, dan sebagai kesimpulannya merupakan
penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan manusia
kepada pekerjaanya.
Kesehatan Kerja
Sumber : Joint ILO-WHO Committee 1995
Kesehatan Kerja (Lanjutan)
Dasar Hukum
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 8.
2. Permenakertrans 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
3. Permenakertrans 1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
4. Permenakertrans 3/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
5. Kepmenaker 333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
6. Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
7. Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
8. Permenaker 1/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan
Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
9. Surar Edaran Menakertrans 01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan.
10. Peraturan Menteri Perburuhan tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
Ruang Lingkup
1. Penyelenggaraaan pelayanan kesehatan kerja :
o Sarana.
o Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter perusahaan dan paramedis perusahaan).
o Organisasi (pimpinan unit PKK, pengesahan penyelenggaraan PKK).
2. Kebijakan Perusahaan: Larangan merokok, minuman keras dan obat terlarang di lokasi kerja.
3. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan kerja tenaga kerja (Awal, Berkala, Khusus dan Purna Bakti)
4. Pelaksanaan P3K (Petugas P3K, Kotak P3k dan Isi Kotak P3K).
5. Pelaksanaan gizi kerja (pemeriksaan gizi dan makanan tenaga kerja, kantin, katering pengelola makanan
tenaga kerja , pengelola dan petugas katering).
6. Pelaksanaan pemeriksaan syarat-syarat ergonomi.
7. Pelaksanaan pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja, Penyakit Akibat
Kerja)
Kesehatan Kerja (Selesai)
Dar
Pengertian Keadaan Darurat
Keadaan sulit yang tidak diduga yang memerlukan
penanggulangan segera supaya tidak terjadi
kecelakaan.
Ruang Lingkup
1. Kebakaran yang gagal dipadamkan regu
pemadam kebakaran Perusahaan.
2. Peledakan.
3. Kebocoran gas/cairan/material berbahaya yang
tidak dapat diatasi dalam waktu singkat.
4. Keracunan.
5. Bencana Alam.
6. Perampokan.
7. Ancaman Bom.
8. Demonstrasi / Unjuk Rasa.
9. Huru-hara.
Pelaksanaan Tanggap Darurat Secara
Umum
1. Matikan/hentikan seluruh proses/mesin/aktivitas
produksi/kerja.
2. Segera menuju titik evakuasi dengan mengikuti
jalur evakuasi darurat.
3. Selamatkan aset yang memungkinkan untuk
diselamatkan.
4. Tetap tenang dan cepat bertindak.
5. Informasikan kepada petugas Tanggap Darurat
apabila ada rekan yang masih
tertinggal/terperangkap/terluka.
6. Tetap di area aman hingga ada instruksi lanjutan
dari petugas berwenang.
Tanggap Darurat
Δ
Panas
Oksigen
Rantai
Reaksi
Bahan
Mudah
Terbakar
Api Dan Kebakaran
Pengertian Api
Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk
dari 3 unsur (panas, oksigen dan bahan mudah terbakar )
yang menghasilkan panas dan cahaya.
Pengertian Kebakaran
Nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan
waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan
pada umumnya sulit dikendalikan.
Segitiga Api
Thp
Tahap–tahap Kebakaran
Met
Metode Pemadaman Api
Pendinginan (Cooling)
1. Menghilangkan unsur panas.
2. Menggunakan media bahan dasar air.
Isolasi (Smothering)
1. Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
2. Menggunakan media serbuk ataupun busa.
Dilusi
1. Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
2. Menggunakan media gas CO2.
Pemisahan (Starvation)
1. Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api.
2. Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api.
Pemutusan
1. Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas
pemicu rantai reaksi api.
2. Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang karena menimbulkan efek
rumah kaca).
Kls
A
B
C
D
K
Padat Non Logam
E
Klasifikasi Kebakaran
Kelas Kebakaran Media Pemadam
Gas/Uap/Cairan
Aliran Listrik
Logam
Bahan Radioaktif
Bahan Masakan
Air, Uap Air, Serbuk Kimia, Busa
Serbuk Kimia, CO2, Busa
Serbuk Kimia, CO2, Uap Air
Serbuk Kimia Sorium Klorida, Grafit, dsj
<Belum Diketahui Secara Spesifik>
Cairan Kimia, Serbuk Kimia, CO2
Sumber : National Fire Protection Association (NFPA) Amerika
Apar
Alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang untuk
memadamkan api pada mula terjadi kebakaran.
Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Petunjuk Penggunaan :
1. Tarik pin pengunci tuas.
2. Arahkan selang ke pusat
api.
3. Tekan tuas pegangan
tabung pemadam.
4. Sapukan secara merata.
Tanda Pemasangan APAR
Pemasangan Tanda APAR Pada Tiang Bagian-Bagian APAR
Tuas
Pin
Manometer
Selang
Nozzle / Corong
Tab
Berdasarkan Kelas Kebakaran
1. APAR Kelas A (Kebakaran Padat Non-Logam).
2. APAR Kelas B (Kebakaran Gas & Cairan Mudah Terbakar).
3. APAR Kelas C (Kebakaran Listrik).
4. APAR Kelas D (Kebakaran Logam).
5. APAR Kelas K (Kebakaran Bahan Masakan).
6. APAR Kombinasi (ABC, AB, BC, BK).
Berdasarkan Media Pemadam
APAR Air, APAR Uap Air, APAR Busa, APAR Serbuk Kimia Kering, APAR Cairan Kimia, APAR Gas CO2, APAR
Halon.
Berdasarkan Konstruksi
1. APAR Kartu Gas (Menggunakan tabung gas bertekanan yang dipasang di luar tabung untuk mengeluarkan isi
tabung APAR).
2. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR dijadikan satu dengan tabung APAR).
Berdasarkan Penempatan
APAR Gantung dan APAR Troli (dengan roda dorong).
Berdasarkan Kapasitas
APAR 0.6 kg s.d 90kg.
Jenis-jenis Tabung Pemadam / APAR
APAR Kartu Gas
APAR Tekanan Tetap
Hid
Hidran
Hidran digunakan untuk mengatasi kebakaran besar dengan sistem
serupa keran air dengan tekanan air yang tinggi.
Penggunaan hidran sebagai pemadaman kebakaran harus memastikan
bahwa aliran listrik dimatikan supaya tidak membahayakan petugas
pemadam.
Formasi Penggunaan Hidran
Perlengkapan Hidran Pilar Hidran Nozzle
Org
Petugas pelaksana penanggulangan keadaan
Diambil dari karyawan di setiap unit kerja di
Lingkungan perusahaan sesuai kebutuhan
Para pelaksana ini disebut
TEAM PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
Pada dasarnya team ini terdiri dari 3 fungsi
Char
Organisasi Tanggap Darurat
PIMPINAN
UNIT KERJA TERTINGGI
FIRE CHIEF
FIRE CHIEF
ADVISOR
MGT TEAM
FIRE CHIEF
FUNGSI
PENUNJANG
FIRE CHIEF
FIRE CHIEF
FUNGSI
OPERASIONAL
Organisasi Tanggap Darurat
FIRE CHIEF
KOORDINATOR
TEKNIK/UTILITY
ADVISOR
MANAGEMENT
TEAM
KOMANDAN GEDUNG/
KOORD. AREA
KOMANDAN
PENANGGULANGAN
DARURAT KEBAKARAN
PIMPINAN
UNIT KERJA TERTINGGI
KOORDINATOR
LOGISTIK
/TELEKOM
KOORDINATOR
SECURITY
REGU
PEMADAM INTI
KOORDINATOR
MEDIS
PUBLIK
RELATION
REGU
PENYELAMAT LANTAI
REGU
EVAKUASI LANTAI
REGU
PEMADAM LANTAI
DEPUTY
FIRE CHIEF
Tuj
Organisasi Tanggap Darurat
Lat
Latihan
• Sebutkan PeralatanTanggap Darurat yang terdapat di tempat
anda?
• Bagaimana anda memastikan alat-alat tersebut siap pakai?
Wjb
1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat
kerja yang dipimpinnya.
2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan
dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang
mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas
atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya.
3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada
tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki
tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang
dipimpinnya.
Kewajiban Pengusaha (Pengurus)
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pasal 14
1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai
pengawas/keselamatan kerja.
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan.
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang
diwajibkan.
4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat
K3 yang diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang
diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Kewajiban Tenaga Kerja
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pasal 12
Syrt
1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran.
3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
5. Memberi P3K.
6. Memberi APD pada tenaga kerja.
7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan
& getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
keracunan.
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.
Syarat Dasar K3
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pasal 3
10. Suhu dan kelembaban udara yang baik.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup.
12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja.
14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang,
tanaman & barang.
15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan.
16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan &
penyimpanan barang.
17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya.
18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang
resikonya bertambah tinggi.
Syarat Dasar K3 (Selesai)
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pasal 3
QA
K3INDO
K3INDO

More Related Content

Similar to K3INDO

Konsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfKonsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfDarmaTeja
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxteguh346949
 
1607685552287_Materi K3RS.pptx
1607685552287_Materi K3RS.pptx1607685552287_Materi K3RS.pptx
1607685552287_Materi K3RS.pptxLalu79
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxjuliuswimpie
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxfransisca47
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxI.B Adhy Pradana
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxMamas Jowo
 
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxtbiru787
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Saiput27
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Heru Syahrudin
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx.pdf
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx.pdfDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx.pdf
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx.pdfsukamto29
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Basofi3
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDeries Rivaldy
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxagungrahmatagustyono
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)DIAN kurniawan
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxTirzaSabrina
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAJohan19931106
 
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptMATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptNurElyani2
 

Similar to K3INDO (20)

Konsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdfKonsep Dasar K3.pdf
Konsep Dasar K3.pdf
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
1607685552287_Materi K3RS.pptx
1607685552287_Materi K3RS.pptx1607685552287_Materi K3RS.pptx
1607685552287_Materi K3RS.pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
01. Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx.pdf
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx.pdfDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx.pdf
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx.pdf
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptxDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).pptx
 
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJAPengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
Pengertian (DEFINISI) K3 (KESELAMATAN, KEAMANAN DAN KESEHATAN) KERJA
 
Modul k3
Modul k3Modul k3
Modul k3
 
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.pptMATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
MATERI K3 & KEBAKARAN.ppt
 

More from SintaMarlina3

Rekapitulasi Hasil MCU Karyawan Tahunan 2024
Rekapitulasi Hasil MCU Karyawan Tahunan 2024Rekapitulasi Hasil MCU Karyawan Tahunan 2024
Rekapitulasi Hasil MCU Karyawan Tahunan 2024SintaMarlina3
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Hazids Training Hazard Identification and Risk Control HSE.ppt
Hazids Training Hazard Identification and Risk Control HSE.pptHazids Training Hazard Identification and Risk Control HSE.ppt
Hazids Training Hazard Identification and Risk Control HSE.pptSintaMarlina3
 
JSA PJB - Penanggulangan Bahaya Covid19 (1).docx
JSA PJB - Penanggulangan Bahaya Covid19 (1).docxJSA PJB - Penanggulangan Bahaya Covid19 (1).docx
JSA PJB - Penanggulangan Bahaya Covid19 (1).docxSintaMarlina3
 
SOSIALISASI PROSEDUR baru dan review lifting activity.pptx
SOSIALISASI PROSEDUR baru dan review lifting activity.pptxSOSIALISASI PROSEDUR baru dan review lifting activity.pptx
SOSIALISASI PROSEDUR baru dan review lifting activity.pptxSintaMarlina3
 
Meeting P2K3 28-03-23.pdf
Meeting P2K3 28-03-23.pdfMeeting P2K3 28-03-23.pdf
Meeting P2K3 28-03-23.pdfSintaMarlina3
 
MT Periodic Report - Muhammad Fajar Asri.pptx
MT Periodic Report - Muhammad Fajar Asri.pptxMT Periodic Report - Muhammad Fajar Asri.pptx
MT Periodic Report - Muhammad Fajar Asri.pptxSintaMarlina3
 
Materi Safety Induction GE 2019 Muara Karang FULL 32 SLIDES (1).pptx
Materi Safety Induction GE 2019 Muara Karang FULL 32 SLIDES (1).pptxMateri Safety Induction GE 2019 Muara Karang FULL 32 SLIDES (1).pptx
Materi Safety Induction GE 2019 Muara Karang FULL 32 SLIDES (1).pptxSintaMarlina3
 
K3LL Gedung Resinda Park Mall.pptx
K3LL Gedung Resinda Park Mall.pptxK3LL Gedung Resinda Park Mall.pptx
K3LL Gedung Resinda Park Mall.pptxSintaMarlina3
 
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
342441534-Materi-Training-5R-New.pptSintaMarlina3
 

More from SintaMarlina3 (12)

Rekapitulasi Hasil MCU Karyawan Tahunan 2024
Rekapitulasi Hasil MCU Karyawan Tahunan 2024Rekapitulasi Hasil MCU Karyawan Tahunan 2024
Rekapitulasi Hasil MCU Karyawan Tahunan 2024
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Hazids Training Hazard Identification and Risk Control HSE.ppt
Hazids Training Hazard Identification and Risk Control HSE.pptHazids Training Hazard Identification and Risk Control HSE.ppt
Hazids Training Hazard Identification and Risk Control HSE.ppt
 
JSA PJB - Penanggulangan Bahaya Covid19 (1).docx
JSA PJB - Penanggulangan Bahaya Covid19 (1).docxJSA PJB - Penanggulangan Bahaya Covid19 (1).docx
JSA PJB - Penanggulangan Bahaya Covid19 (1).docx
 
SOSIALISASI PROSEDUR baru dan review lifting activity.pptx
SOSIALISASI PROSEDUR baru dan review lifting activity.pptxSOSIALISASI PROSEDUR baru dan review lifting activity.pptx
SOSIALISASI PROSEDUR baru dan review lifting activity.pptx
 
Meeting P2K3 28-03-23.pdf
Meeting P2K3 28-03-23.pdfMeeting P2K3 28-03-23.pdf
Meeting P2K3 28-03-23.pdf
 
MT Periodic Report - Muhammad Fajar Asri.pptx
MT Periodic Report - Muhammad Fajar Asri.pptxMT Periodic Report - Muhammad Fajar Asri.pptx
MT Periodic Report - Muhammad Fajar Asri.pptx
 
Materi Safety Induction GE 2019 Muara Karang FULL 32 SLIDES (1).pptx
Materi Safety Induction GE 2019 Muara Karang FULL 32 SLIDES (1).pptxMateri Safety Induction GE 2019 Muara Karang FULL 32 SLIDES (1).pptx
Materi Safety Induction GE 2019 Muara Karang FULL 32 SLIDES (1).pptx
 
K3LL Gedung Resinda Park Mall.pptx
K3LL Gedung Resinda Park Mall.pptxK3LL Gedung Resinda Park Mall.pptx
K3LL Gedung Resinda Park Mall.pptx
 
SAFETY RIDING.pptx
SAFETY RIDING.pptxSAFETY RIDING.pptx
SAFETY RIDING.pptx
 
TARGET HSE.pptx
TARGET HSE.pptxTARGET HSE.pptx
TARGET HSE.pptx
 
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
342441534-Materi-Training-5R-New.ppt
 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (6)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

K3INDO

  • 2. SAFETY INDUCTION Fasilitas (APAR, Toilet, dll) TERTIB PELATIHAN Mengantuk Keadaan Darurat Gangguan Kesehatan Jam Pelatihan Merokok dan Telepon Genggam Konsentrasi dan Aktif
  • 3. 3 Daftar Riwayat Hidup Name : Hujjatul Islam Nick Name : Agam Experiences (10 years) : 1. Safety Specialist – BP Indonesia 2. HSE Manager – KBR 3. HSE Manager – PT. IrmaTiara Putra 4. HSE Supervisor – PT. Saipem Indonesia 5. HSE Officer – PT. Adhi Karya Education : 1. S-2; Health and Safety 2. S-1; Chemical Engineering Email : agam.pii@gmail.com HP : +62 813 1936 1405 Tuj
  • 4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pengenalan & Penerapan Dasar K3 Di Tempat Kerja
  • 5. Tujuan dan Sasaran Pelatihan Mempelajari dan memahami standar kompetensi kerja nasional Indonesia bidang K3 Migas sebagai persiapan uji kompetensi profesi oleh BNSP. Uni
  • 7. Menerapkan Peraturan dan Perundangan K3 K3 MIGAS IMG.KK01.001.01 170
  • 8. UU No. 1 Tahun 1970 TEMPAT KERJA SDM BAHAN PERALATAN PROSES PRODUKSI CARA KERJA SIFAT PEKERJAAN LINGKUNGAN KERJA FAKTOR PENYEBAB AMAN SEHAT ANALISIS Mana jemen Produk tivitas KECELAKAAN UU No. 1 Tahun 1970 Bab
  • 9. Bab I : Tentang Istilah-istilah Bab II : Ruang Lingkup Bab III : Syarat-syarat Keselamatan Kerja Bab IV : Pengawasan Bab V : Pembinaan Bab VI : Panitia Pembina K3 Bab VII : Kecelakaan Bab VIII : Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja Bab IX : Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja Bab X : Kewajiban Pengurus Bab XI : Ketentuan-ketentuan Penutup UU No. 1 Tahun 1970 UU No. 1 Tahun 1970 PP
  • 10. PP No. 17 Tahun 1974 Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai PP No. 17 Tahun 1974
  • 11. PP No. 11 Tahun 1979 Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Migas PP No. 11 Tahun 1979 esdm
  • 12. Permen ESDM No. 20 Tahun 2008 Pemberlakukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Dibidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi Secara Wajib Permen ESDM No. 20 Tahun 2008 002
  • 13. IMG.KK01.002.01 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja IMG.KK01.002.01 Def
  • 14. Filosofi (Mangkunegara) Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Keilmuan Semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Pengertian K3 aaa
  • 15. Pengertian K3 Keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja /perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.” (Kepmenaker No. Kep. 463/MEN/1993) Tem
  • 16. Dasar Hukum Penerapan K3 Di Tempat Kerja • UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja 1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha. 2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana. 3. Adanya bahaya kerja di tempat itu. • Permenaker No 5 Tahun 1996 Tentang Sistem Manajemen K3 • Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja (PAK). • Permenaker No 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) 1. Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus memperkerjakan 100 orang atau lebih. 2. Tempat kerja dimana pengusaha memperkerjakan kurang dari 100 orang tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi yang memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan dan pencemaran radio aktif. Tuj Tempat Kerja
  • 17. 1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. 2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. 3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional. Tujuan K3 Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Tunt
  • 18. Tuntutan K3 di Tempat Kerja Government Family Management Client / Customer Ins
  • 19. Pengertian Kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian) dapat terjadi (termasuk insiden ialah keadaan darurat). Kecelakaan Kerja Insiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian). Nearmiss (hampir celaka) Insiden yang tidak menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian). Insiden K3 Nearmiss (hampir celaka) Kecelakaan Kerja
  • 21. Piramida Kecelakaan Kerja Setiap Terjadi 1 10 30 600 Kecelakaan Fatal/Kematian Di dalamnya terdapat Kecelakaan Ringan Sebelumnya Yang di dalamnya terdapat Insiden yang menimbulkan kerusakan alat/bahan sebelumnya Nearmiss (hampir celaka) Sebelumnya Yang di dalamnya terdapat Dom
  • 22. Penyebab Dasar 1. Kurangnya Prosedur/Aturan. 2. Kurangnya Sarana. 3. Kurangnya Kesadaran. 4. Kurangnya Kepatuhan. Penyebab Tidak Langsung 1. Faktor Pekerjaan. 2. Faktor Pribadi. Penyebab Langsung 1. Tindakan Tidak Aman. 2. Kondisi Tidak Aman. Kecelakaan Kerja 1. Kontak Dengan Bahaya. 2. Kegagalan Fungsi. Kerugian 1. Manusia (Cedera, Keracunan, Cacat, Kematian, PAK). 2. Mesin/Alat (Kerusakan Mesin/Alat). 3. Material/Bahan (Tercemar, Rusak, Produk Gagal). 4. Lingkungan (Tercemar, Rusak, Bencana Alam). Penyebab Kecelakaan Kerja Teori Efek Domino – H.W. Heinrich Rug
  • 23. Rp. 1 Juta Biaya Langsung 1. Biaya Pengobatan & Perawatan. 2. Biaya Kompensasi (Asuransi). Rp. 5 – 50 Juta (Biaya Kerusakan Aset Yang Tidak Diasuransikan) Rp. 5 – 3Juta (Biaya Lain-lain Yang Tidak Diasuransikan) ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 7. Waktu untuk Investigasi. 8. Pembayaran Gaji untuk Waktu Hilang . 9. Biaya Perekrutan dan Pelatihan. 10. Biaya Lembur. 11. Biaya Ekstra Pengawas. 12. Waktu untuk Administrasi. 13. Penurunan Kemampuan Tenaga Kerja yang Kembali karena Cedera. 14. Kerugian Bisnis dan Nama Baik. { { Kerugian Kecelakaan Kerja Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja Biaya Tidak Langsung 1. Kerusakan Bangunan. 2. Kerusakan Alat dan Mesin. 3. Kerusakan Produk dan Bahan/Material. 4. Gangguan/Terhentinya Produksi. 5. Biaya Administrasi. 6. Pengeluaran Sarana dan Prasarana Darurat. Upa
  • 24. Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja • Identifikasi dan Pengendalian Bahaya Di Tempat Kerja 1. Pemantauan Kondisi Tidak Aman. 2. Pemantauan Tindakan Tidak Aman. • Pembinaan dan Pengawasan 1. Pelatihan dan Pendidikan. 2. Konseling & Konsultasi. 3. Pengembangan Sumber Daya. • Sistem Manajemen 1. Prosedur dan Aturan. 2. Penyediaan Sarana dan Prasarana. 3. Penghargaan dan Sanksi. Bah
  • 25. Pengertian Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Sumber 1. Manusia. 2. Mesin. 3. Material. 4. Metode. 5. Lingkungan. Jenis 1. Tindakan. 2. Kondisi. Bahaya K3 Faktor 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang). 2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif). 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi). 4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin). 5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif). Lat
  • 26. Pengertian Potensi kerugian yang bisa diakibatkan apabila terdapat kontak dengan suatu bahaya (contoh : luka bakar, patah tulang, kram, asbetosis, dsb). Penilaian dan Kategori Perkalian antara nilai kemungkinan dengan nilai keparahan suatu resiko. Resiko K3 Keparahan Sangat Ringan Ringan Sedang Berat Sangat Berat Kemungkinan Sangat Sering Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sangat Jarang Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu Sedang Perlu Tindakan Langsung Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas Hie
  • 27. Pengendalian Resiko K3 KEHANDALAN Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya Eliminasi Eliminasi Bahaya Tempat kerja / Pekerjaan Aman (Mengurangi Bahaya) Substitusi Penggantian Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja yang Lebih Aman Perancangan Modifikasi Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih Aman Administrasi Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi Kerja, Tanda Bahaya, Rambu, Poster, Label Tenaga Kerja Aman (Mengurangi Paparan) Alat Pelindung Diri Menyediakan APD kepada Tenaga Kerja PERLINDUNGAN 5R
  • 28. Pengertian 5R adalah cara/metode untuk mengatur/mengelola/mengorganisir tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik secara berkelanjutan. Tujuan Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas tempat kerja. Manfaat 1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih efisien. 2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan luas. 3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang bagus/baik. 4. Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-pemborosan di tempat kerja. Budaya 5R
  • 29. Ringkas 1. Memilah barang yang diperlukan & yang tidak diperlukan. 2. Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan. 3. Memilah barang yang harus dibuang atau tidak. 4. Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya. Rapi 1. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerja. 2. Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi dan batas waktu. 3. Pengaturan tanda visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan. Resik 1. Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah. 2. Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja. 3. Meminimalisir sumber-sumber sampah dan kotoran. 4. Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak (peremajaan). Rawat Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu. Rajin Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas. Langkah-Langkah Penerapan 5R Penerapan Budaya 5R Di Tempat Kerja Sign
  • 30. Tanda Larangan Makna Rambu Di Tempat Kerja Tanda Bahaya Tanda Kewajiban Tanda Sarana Darurat Kebakaran Tanda Sarana Keselamatan, P3K dan Evakuasi Darurat Tanda Sarana / Fasilitas Umum B3
  • 31. Simbol Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3) Contoh Label Kemasan B3 GHS (Globally Harmonized System) – UN (United Nations) Mudah Meledak Mudah Menyala/Terbakar Oksidator Korosif Beracun Mengganggu Pernafasan, Pemicu Kamker Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar Lingkungan
  • 32. R - Bahaya Reaktifitas-Stabilitas (Reactivity (Stability)) - kuning 4 Sangat mudah meledak. 3 Dapat meledak tetapi memerlukan tekanan awal yang kuat atau pemanasan karena terkungkung.ex 2 Secara normal tidak stabil tetapi tidak akan meledak. 1 Secara normal stabil. Tidak stabil pada suhu dan tekanan tinggi. Bereaksi dengan air. 0 Secara normal stabil. Tidak reaktif dengan air. RATING BAHAYA - HAZARD RATING Hazard classification developed by the national Fire Protection Association (NFPA). Rank hazard by numbers 0 - 4. F - Bahaya Mudah Terbakar (Flammability Hazard) - merah 4 Gas sangat mudah terbakar atau cairan sangat mudah menguap dan terbakar. 3 Dapat menyala pada suhu normal. 2 Menyala jika dipanasi sedang. 1 Menyala setelah adanya pemanasan awal yang cukup. 0 Tidak akan terbakar. S/N - Peringatan Khusus Specific Notice Key - putih W Reaktif dengan air OX Bahan mengoksidasi Flammability Health Reactivity Specific Notice H - Bahaya Kesehatan (Health Hazard) - warna biru 4 Dapat menyebabkan kematian atau cidera parah walaupun ada penanganan medis.ex 3 Dapat menyebabkan cidera serius walaupun ada penanganan medis.ex 2 Dapat menyebabkan cidera, memerlukan penanganan segera.ex 1 Dapat menyebabkan iritasi jika tidak ditangani.ex 0 Tidak ada bahaya Tra
  • 33. Simbol Transportasi Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3) Sumber : DOT (Department Of Transportation) Amerika Pip
  • 34. LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA LABEL PIPA Makna Label Dan Warna Perpipaan Gas Bertekanan. Bahan Mudah Terbakar. Air Yang Dapat Diminum, Air Pendingin, Air Umpan Boiler. Bahan Beracun & Korosif. Media Pemadam Kebakaran. Bahan Mudah Menyala. Sumber : ANSI (American National Standards Intitute) Amerika
  • 35. Tanda Dan Makna Papan Informasi Di Tempat Kerja Petunjuk K3 Informasi Umum / Pengumuman Informasi Bahaya Pesan Umum Informasi Fasilitas Radioaktif Informasi Larangan
  • 36. LABEL LABEL LABEL LABEL LABEL LABEL LABEL Tanda, Makna Warna Dan Label Di Tempat Kerja Batas Area Kerja, Batas Jalur. Produk Jadi, Sarana Umum. Bahan Baku, Sarana P3K, Keselamatan, Darurat dan Evakuasi. Barang Menunggu Diproses Lebih Lanjut (WIP). Barang Cacat, Barang Tidak Terpakai, Tanda Berhenti. Inventaris, Identitas Laci Penyimpanan, Rak, Peralatan, dsj. Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Operasional. Area Terbatas Untuk Untuk Kepentingan Keselamatan. Zona Berbahaya. Barang Inspeksi QC.
  • 37. Contoh Dokumentasi Penerapan 5R Di Tempat Kerja Loto
  • 38. LOTO (Lockout – Tagout) Pengertian Suatu prosedur untuk menjamin mesin/alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan berbahaya ataupun pekerjaan perbaikan dan perawatan berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut berakhir. Prosedur Umum 1. Mengidentifikasi sumber energi. 2. Mengisolasi dan mematikan sumber energi. 3. Mengunci dan memberi tanda bahaya pada sumber energi. 4. Memastikan keefektifan isolasi sumber energi. Tanda LOTO Penerapan LOTO Peralatan LOTO ptw
  • 39. Izin Pekerjaan Bahaya/Resiko Tinggi 1. Izin kerja diperlukan untuk pekerjaan non-rutin yang mengandung bahaya/resiko tinggi di tempat kerja. 2. Izin kerja bertujuan untuk memastikan bahwa semua kegiatan/kondisi/lokasi aman untuk dilangsungkannya pekerjaan berbahaya/resiko tinggi. 3. Pengurusan izin kerja dilaksanakan oleh tenaga kerja bersangkutan dengan petugas K3 Perusahaan. Pekerjaan : 1. Panas (pengelasan, gerinda, dsj). 2. Ketinggian (konstruksi/perbaikan di ketinggian di atas 2 meter). 3. Listrik (arus besar). 4. Galian. 5. Penggunaan Alat Berat. 6. Perbaikan Tangki. 7. Peraikan Perpipaan. 8. Ruang Terbatas. APD
  • 40. Alat Pelindung Diri (APD) Kelengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan tenaga kerja itu sendiri maupun orang lain di tempat kerja. Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki Pelindung Jatuh Pelindung Tubuh Pelampung Rompi Nyala Sabuk Keselamatan Jas Hujan PAK
  • 41. Pengertian Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan dan atau diperparah karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan. Contoh Anthrax, Silicosis, Asbestosis, Low Back Pain, White Finger Syndrom, dsb. Faktor Penyebab Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ; Biomekanik (Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi (Stress, dsb). Pencegahan 1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala. 2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus. 3. Pelayanan Kesehatan. 4. Penyedian Sarana dan Prasarana. Penyakit Akibat Kerja (PAK) Bagaimana anda memastikan bahwa pekerja Fit to Work ?? Kes
  • 42. Pengertian Penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari tenaga kerja pada semua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang disebabkan oleh kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja dari resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan tenaga kerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya, dan sebagai kesimpulannya merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan manusia kepada pekerjaanya. Kesehatan Kerja Sumber : Joint ILO-WHO Committee 1995
  • 43. Kesehatan Kerja (Lanjutan) Dasar Hukum 1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 8. 2. Permenakertrans 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja. 3. Permenakertrans 1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja. 4. Permenakertrans 3/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja. 5. Kepmenaker 333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja. 6. Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. 7. Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 8. Permenaker 1/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 9. Surar Edaran Menakertrans 01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan. 10. Peraturan Menteri Perburuhan tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
  • 44. Ruang Lingkup 1. Penyelenggaraaan pelayanan kesehatan kerja : o Sarana. o Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter perusahaan dan paramedis perusahaan). o Organisasi (pimpinan unit PKK, pengesahan penyelenggaraan PKK). 2. Kebijakan Perusahaan: Larangan merokok, minuman keras dan obat terlarang di lokasi kerja. 3. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan kerja tenaga kerja (Awal, Berkala, Khusus dan Purna Bakti) 4. Pelaksanaan P3K (Petugas P3K, Kotak P3k dan Isi Kotak P3K). 5. Pelaksanaan gizi kerja (pemeriksaan gizi dan makanan tenaga kerja, kantin, katering pengelola makanan tenaga kerja , pengelola dan petugas katering). 6. Pelaksanaan pemeriksaan syarat-syarat ergonomi. 7. Pelaksanaan pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja, Penyakit Akibat Kerja) Kesehatan Kerja (Selesai) Dar
  • 45. Pengertian Keadaan Darurat Keadaan sulit yang tidak diduga yang memerlukan penanggulangan segera supaya tidak terjadi kecelakaan. Ruang Lingkup 1. Kebakaran yang gagal dipadamkan regu pemadam kebakaran Perusahaan. 2. Peledakan. 3. Kebocoran gas/cairan/material berbahaya yang tidak dapat diatasi dalam waktu singkat. 4. Keracunan. 5. Bencana Alam. 6. Perampokan. 7. Ancaman Bom. 8. Demonstrasi / Unjuk Rasa. 9. Huru-hara. Pelaksanaan Tanggap Darurat Secara Umum 1. Matikan/hentikan seluruh proses/mesin/aktivitas produksi/kerja. 2. Segera menuju titik evakuasi dengan mengikuti jalur evakuasi darurat. 3. Selamatkan aset yang memungkinkan untuk diselamatkan. 4. Tetap tenang dan cepat bertindak. 5. Informasikan kepada petugas Tanggap Darurat apabila ada rekan yang masih tertinggal/terperangkap/terluka. 6. Tetap di area aman hingga ada instruksi lanjutan dari petugas berwenang. Tanggap Darurat Δ
  • 46. Panas Oksigen Rantai Reaksi Bahan Mudah Terbakar Api Dan Kebakaran Pengertian Api Api adalah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 unsur (panas, oksigen dan bahan mudah terbakar ) yang menghasilkan panas dan cahaya. Pengertian Kebakaran Nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit dikendalikan. Segitiga Api Thp
  • 48. Metode Pemadaman Api Pendinginan (Cooling) 1. Menghilangkan unsur panas. 2. Menggunakan media bahan dasar air. Isolasi (Smothering) 1. Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api. 2. Menggunakan media serbuk ataupun busa. Dilusi 1. Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api. 2. Menggunakan media gas CO2. Pemisahan (Starvation) 1. Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api. 2. Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api. Pemutusan 1. Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas pemicu rantai reaksi api. 2. Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang karena menimbulkan efek rumah kaca). Kls
  • 49. A B C D K Padat Non Logam E Klasifikasi Kebakaran Kelas Kebakaran Media Pemadam Gas/Uap/Cairan Aliran Listrik Logam Bahan Radioaktif Bahan Masakan Air, Uap Air, Serbuk Kimia, Busa Serbuk Kimia, CO2, Busa Serbuk Kimia, CO2, Uap Air Serbuk Kimia Sorium Klorida, Grafit, dsj <Belum Diketahui Secara Spesifik> Cairan Kimia, Serbuk Kimia, CO2 Sumber : National Fire Protection Association (NFPA) Amerika Apar
  • 50. Alat yang ringan serta mudah dilayani untuk satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan) Petunjuk Penggunaan : 1. Tarik pin pengunci tuas. 2. Arahkan selang ke pusat api. 3. Tekan tuas pegangan tabung pemadam. 4. Sapukan secara merata. Tanda Pemasangan APAR Pemasangan Tanda APAR Pada Tiang Bagian-Bagian APAR Tuas Pin Manometer Selang Nozzle / Corong Tab
  • 51. Berdasarkan Kelas Kebakaran 1. APAR Kelas A (Kebakaran Padat Non-Logam). 2. APAR Kelas B (Kebakaran Gas & Cairan Mudah Terbakar). 3. APAR Kelas C (Kebakaran Listrik). 4. APAR Kelas D (Kebakaran Logam). 5. APAR Kelas K (Kebakaran Bahan Masakan). 6. APAR Kombinasi (ABC, AB, BC, BK). Berdasarkan Media Pemadam APAR Air, APAR Uap Air, APAR Busa, APAR Serbuk Kimia Kering, APAR Cairan Kimia, APAR Gas CO2, APAR Halon. Berdasarkan Konstruksi 1. APAR Kartu Gas (Menggunakan tabung gas bertekanan yang dipasang di luar tabung untuk mengeluarkan isi tabung APAR). 2. APAR Tekanan Tetap (Gas bertekanan untuk mengeluarkan isi APAR dijadikan satu dengan tabung APAR). Berdasarkan Penempatan APAR Gantung dan APAR Troli (dengan roda dorong). Berdasarkan Kapasitas APAR 0.6 kg s.d 90kg. Jenis-jenis Tabung Pemadam / APAR APAR Kartu Gas APAR Tekanan Tetap Hid
  • 52. Hidran Hidran digunakan untuk mengatasi kebakaran besar dengan sistem serupa keran air dengan tekanan air yang tinggi. Penggunaan hidran sebagai pemadaman kebakaran harus memastikan bahwa aliran listrik dimatikan supaya tidak membahayakan petugas pemadam. Formasi Penggunaan Hidran Perlengkapan Hidran Pilar Hidran Nozzle Org
  • 53. Petugas pelaksana penanggulangan keadaan Diambil dari karyawan di setiap unit kerja di Lingkungan perusahaan sesuai kebutuhan Para pelaksana ini disebut TEAM PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT Pada dasarnya team ini terdiri dari 3 fungsi Char Organisasi Tanggap Darurat
  • 54. PIMPINAN UNIT KERJA TERTINGGI FIRE CHIEF FIRE CHIEF ADVISOR MGT TEAM FIRE CHIEF FUNGSI PENUNJANG FIRE CHIEF FIRE CHIEF FUNGSI OPERASIONAL Organisasi Tanggap Darurat
  • 55. FIRE CHIEF KOORDINATOR TEKNIK/UTILITY ADVISOR MANAGEMENT TEAM KOMANDAN GEDUNG/ KOORD. AREA KOMANDAN PENANGGULANGAN DARURAT KEBAKARAN PIMPINAN UNIT KERJA TERTINGGI KOORDINATOR LOGISTIK /TELEKOM KOORDINATOR SECURITY REGU PEMADAM INTI KOORDINATOR MEDIS PUBLIK RELATION REGU PENYELAMAT LANTAI REGU EVAKUASI LANTAI REGU PEMADAM LANTAI DEPUTY FIRE CHIEF Tuj Organisasi Tanggap Darurat Lat
  • 56. Latihan • Sebutkan PeralatanTanggap Darurat yang terdapat di tempat anda? • Bagaimana anda memastikan alat-alat tersebut siap pakai? Wjb
  • 57. 1. Menulis dan memasang semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya. 2. Memasang semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya. 3. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan pada tenaga kerja yang dipimpin maupun orang lain yang memasuki tempat kerja disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai pengawas atau Ahli K3 di tempat kerja yang dipimpinnya. Kewajiban Pengusaha (Pengurus) Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 14
  • 58. 1. Memberi keterangan yang benar apabila diminta pegawai pengawas/keselamatan kerja. 2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan. 3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan. 4. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat K3 yang diwajibkan. 5. Menyatakan keberatan kerja dimana syarat K3 dan APD yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas yang dapat dipertanggungjawabkan. Kewajiban Tenaga Kerja Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 12 Syrt
  • 59. 1. Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja. 2. Mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran. 3. Mencegah & mengurangi bahaya peledakan. 4. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat. 5. Memberi P3K. 6. Memberi APD pada tenaga kerja. 7. Mencegah & mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi, kebisingan & getaran. 8. Mencegah dan mengendalikan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan keracunan. 9. Penerangan yang cukup dan sesuai. Syarat Dasar K3 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3
  • 60. 10. Suhu dan kelembaban udara yang baik. 11. Menyediakan ventilasi yang cukup. 12. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban. 13. Keserasian tenaga kerja, peralatan, lingkungan, cara & proses kerja. 14. Mengamankan & memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman & barang. 15. Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan. 16. Mengamankan & memperlancar bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang. 17. Mencegah tekena aliran listrik berbahaya. 18. Menyesuaikan & menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya bertambah tinggi. Syarat Dasar K3 (Selesai) Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 QA