Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3), yang bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan menjamin keselamatan setiap orang di tempat kerja serta memelihara sumber daya agar dapat digunakan secara aman dan efisien. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan, penanganan bahan berbahaya dan beracun, serta upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemadaman
2. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Melindungi tenaga kerja atas hak
keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi dan produktivitas
nasional.
Menjamin keselamatan setiap orang
lain yang berada di tempat kerja
tersebut.
Memelihara sumber produksi agar dapat
digunakan secara aman dan efisien
01
03
02
3. Pengertian pertolongan pertama
kecelakaan
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) ialah upaya
pertolongan serta perawatan untuk sementara agar korban
kecelakaan keadaannya bisa lebih baik sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik.
4. Tujuan dari Pertolongan Pertama
Kecelakaan (P3K)
Menyelamatkan nyawa korban
Meringankan penderitaan korban
Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
Mempertahankan daya tahan korban
Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut prinsip dari P3K :
menolong secara tepat dengan memperhatikan tujuan P3K,
menolong secara cepat kepada penderita dengan cara-cara P3K yang
sesuai, menolong korban yang bersifat sementara sebelum dibawa ke
dokter/instalasi gawat darurat (IGD).
5. Pokok-Pokok Tindakan P3K
1. Jangan Panik dan bertindak cekatan.
2. Perhatikan nafas korban, jika terhenti lakukan nafas buatan.
3. Hentikan pendarahan. Pendarahan pada pembuluh besar dapat mengakibatkan
kematian dalam waktu 3-5 menit. Hentikan pendarahan dengan menekan luka
menggunakan kain sekuat-kuatnya dan posisikan luka pada posisi yang lebih
tinggi.
4. Perhatikan tanda-tanda shock. Bila shock, terlentangkan dengan posisi kepala
lebih rendah. Bila muntah-muntah dan setengah sadar, letakkan posisi kepala
lebih bawah. Dengan kepala miring atau telungkupkan. Bila menderita sesak,
letakkan dalam sikap setengah duduk.
5. Jangan memindahkan korban terburu-buru, pastikan luka yang dialami korban.
Jangan menambah cidera korban.
6. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
(berdasarkan PP No 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan B3)
Pengertian bahan berbahaya dan beracun
7. 1. kenali dengan apa kita bekerja atau apa yang kita
hasilkan dari pekerjaan kita untuk memastikan kita
memperlakukannya dengan benar
2. gunakan alat pelindung diri yang dibutuhkan
3. pasang indentitas (simbol dan label) pada
bahan-bahan tersebut untuk menghilangkan salah
penggunaan
4. tempatkan bahan/limbah tersebut pada tempat
yang seharusnya
5. buang sisa ataupun kemasan bahan tersebut
sesuai aturan yang berlaku
6. jangan pernah melakukan pencampuran bahan-
bahan berbahaya tersebut secara sembarangan.
Tata cara yang benar dalam memperlakukan bahan
berbahaya dan beracun B3 maupun limbah B3 yang
benar
8.
9. ● Beracun (toxic) : berada di ruangan sejuk, sirkulasi udara baik, jauh dari
potensi kebakaran, tidak terkena sinar matahari langsung.
● Radioaktif : Pemakaian zat radioaktif dan sumber radiasi harus memiliki
instalasi fasilitas atom, tenaga yang terlatih dan peralatan teknis yang
mendapat ijin dari BATAN.
● Korosif : Ruangan sejuk, sirkulasi udara yang baik dan menghindari
penguapan, logam disekeliling harus dicat dan tahan korosif, tempat
penampungan harus tahan korosif.
● Flammable : Ruangan cukup dingin, sirkulasi udara yang baik, jauh dari
lokasi yang berpotensi mudah terjadi kebakaran, singkirkan semua
pemicu sumber api.
● Explosive : Ruangan harus kokoh dan tahan dari api serta lantai tidak
dari bahan dapat menimbulkan loncatan api, sirkulasi udara yang baik,
harus selalu terkunci.
● Gas Bertekanan : Ruangan sejuk, sirkulasi udara yang baik, bangunan
harus tahan api, tabung harus disimpan dalam posisi berdiri dan diikat,
jauhkan dari sinar matahari langsung.
Tempat Penyimpanan yang aman
10. Penangan jika terkena bahan kimia
berbahaya
● Usahakan selalu menggunakan alat
pelindung diri
● Segera cuci bahan kimia yang mengenai
tubuh, baik di mata, kulit maupun bagian
tubuh lainnya.
● Jika pakaian yang kita kenakan juga
terkena bahan kimia, segera lepaskan
pakaian yang terkena.
● Jangan mengoleskan bahan secara
sembarangan ke daerah
yang terpapar tadi.
11. Penanggulangan kebakaran
Kebakaran merupakan kejadian yang dapat
menimbulkan kerugian pada jiwa, peralatan
produksi, proses produksi dan pencemaran
lingkungan kerja. Khususnya pada kejadian
kebakaran yang besar dapat melumpuhkan
bahkan menghentikan proses usaha, sehingga ini
memberikan kerugian yang sangat besar. Untuk
mencegah hal ini maka perlu dilakukan upaya-upaya
penanggulangan kebakaran.
12. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran?
● a. Pengendalian setiap bentuk energi;
● b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
● c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
● d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
● e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala;
● f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran,
bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang
tenaga kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran
sedang dan berat
14. Penempatan APAR harus memenuhi persyarakat agar ketika terjadi kebakaran alat
tersebut dapat digapai dengan cepat. Syarat tersebut meliputi: 1) mudah terlihat, 2)
mudah terjangkau, 3) tersebar/tidak terkonsentrasi dalam satu lokasi, 4) tidak terkunci,
dan sesuai situasi dan kondisi.
Cara penggunaan APAR sebenarnya sangat mudah, langkah-langkahnya meliputi: 1)
buka kunci pengaman, 2) pegang tabung APAR dengan posisi tegak, 3) tekan handel
pembuka bahan pemadam, 4) arahkan semprotan ke bahan yang terbakar/jangan
diarahkan pada apinya, 5) semprotkan APAR secara periodik (setiap periode 3 detik)
jika dioperasikan secara kontinyu APAR hanya dapat dioperasikan selama 8 detik.