Studi ini menganalisis efektifitas sistem temu kembali informasi pada OPAC Perpustakaan FIS UNY dengan mengukur tingkat presisi pendekatan subjek dan pengarang. Hasilnya menunjukkan tingkat presisi subjek dan pengarang tinggi, yakni 0,82 dan 0,91, yang berarti sistem temu kembali informasinya sudah efektif.
Efektifitas sistem temu kembali informasi pada OPAC Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial UNY
1. EFEKTIFITAS SISTEM TEMU KEMBALI
INFORMASI PADA OPAC DI PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA (STUDI PRECISION)
2. » Teknologi informasi berkembang peraturan katalog
pun disesuaikan dengan perkembangan teknologi
informasi.
» Penggabungan antara teknologi database, temu
kembali informasi dan network menghasilkan OPAC
» OPAC sebagai mesin pencari informasi juga membawa
persoalan relevansi karena secanggih apapun sistem
akan sulit memahami kompleksnya pikiran manusia
» Alasan dipilih tema ini adalah karena adanya
perpindahan sistem, meningkatnya jumlah koleksi
serta pendekatan pengarang dan subjek sering
digunakan.
3. RUMUSAN MASALAH
» Apakah ada perbedaan tingkat precision ?
» Bagaimana efektifitas sistem temu kembali
informasi ?
TUJUAN PENELITIAN
» Mengetahui perbedaan tingkat precision
» Mengetahui efektifitas sistem temu kembali
informasi
MANFAAT PENELITIAN
» Tambahan ilmu tentang sistem temu kembali informasi
» Pertimbangan dalam pengambilan keputusan
mengenai sistem temu kembali informasi
4. METODE PENELITIAN
» Jenis penelitian > eksperimen
» Metode penelitian > kuantitatif
» Lokasi > Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta
» Subjek penelitian > OPAC
» Objek penelitian > mengukur efektifitas
sistem temu kembali Informasi
» Variabel dan Indikator
Variabel Indikator Keterangan
OPAC Precision
Proporsi jumlah dokumen yang ditemukan dan dianggap
relevan untuk kebutuhan pencari informasi
5. » Jumlah populasi 2729 dari database OPAC
» Jumlah sampel N
n =
1+N (d)2 =
2729
1+2729 (0,15)2 = 44
purposive sampling
» Instrumen checklist, daftar mata kuliah > tajuk
subjek Perpustakaan Nasional dan silabus mata
kuliah
» teknik pengumpulan data
˃ observasi, observasi non participant terstruktur
˃ dokumentasi, sistem temu kembali informasi, OPAC, FIS UNY
˃ Wawancara, wawancara tidak terstruktur dan tatap muka
˃ Tes, menguji tingkat precision setiap query pada checklist
dengan penelusuran ke OPAC.
6. » Metode Analisis Data
CHECKLIST
Query Subjek Query Pengarang
OPAC ADVANCED SEARCH
Field Subjek Field Pengarang
TEMUAN DOKUMEN
Relevan Tidak Relevan
PENILAIAN PRECISION
Tingkat Precision Subjek Tingkat Precision Pengarang
EFEKTIFITAS SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI
7. » Precision= 퐉퐮퐦퐥퐚퐡 퐝퐨퐤퐮퐦퐞퐧 퐫퐞퐥퐞퐯퐚퐧 퐲퐚퐧퐠 퐭퐞퐫퐩퐚퐧퐠퐠퐢퐥 (퐚)
퐉퐮퐦퐥퐚퐡 퐝퐨퐤퐮퐦퐞퐧 퐲퐚퐧퐠 퐭퐞퐫퐩퐚퐧퐠퐠퐢퐥 퐝퐚퐥퐚퐦 퐩퐞퐧퐜퐚퐫퐢퐚퐧 (퐚+퐛)
Retrieved a (hits) b (noise) a+b
Not Retrieved c (misses) d (reject) c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
» Rata-rata, 푥 =
Relevant Not Relevant Total
푥1+푥2+푥3+ ...+푥푛
푛
» Penilaian Efektifitas Sistem Temu Kembali
Informasi
8. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
» Pembahasan Precision dengan pendekatan
subjek
˃ Sampel (checlist query subjek) = 44
˃ Menunjukan hasil temuan = 31
˃ Tidak menunjukan hasil temuan = 13
˃ Jumlah dokumen relevan = 186
˃ Jumlah dokumen tidak relevan = 27
˃ Jumlah tingkat precision = 25,34
˃ Jumlah rata-rata tingkat precision, Σ 풙푷 = 25,34/31 = 0,82
9. » Pembahasan Precision dengan pendekatan
Pengarang
˃ Sampel (checlist query subjek) = 44
˃ Menunjukan hasil temuan = 17
˃ Tidak menunjukan hasil temuan = 27
˃ Jumlah dokumen relevan = 58
˃ Jumlah dokumen tidak relevan = 2
˃ Jumlah tingkat precision = 15,5
˃ Jumlah rata-rata tingkat precision, Σ 풙푷 = ퟏ5,5/17 = 0,91
10. » Penilaian Efektifitas Sistem Temu Kembali Informasi
Subjek
» Penilaian Efektifitas Sistem Temu Kembali Informasi
Pengarang
11. » Tingkat Precision Pendekatan Subjek dan
Pengarang
˃ pendekatan subjek 0,82 > precision tinggi
˃ pendekatan pengarang 0,91 > precision tinggi
˃ Precision tinggi = efektif karena menurut Rowley dalam Hasugian
(2006:76) menjelaskan bahwa efektifitas sistem bisa juga diukur
hanya berdasarkan tinggi atau rendahnya ketepatan dokumen
dengan query
12. SIMPULAN
» tingkat precision dengan pendekatan subjek
tinggi yaitu 0,82 karena berada pada interval
(0.67-1.00), maka dapat dikatakan bahwa
sistem temu kembali informasi tersebut sudah
efektif.
» tingkat precision dengan pendekatan pengarang
juga tinggi yaitu 0,91 karena berada pada
interval (0.67-1.00), maka dapat dikatakan
bahwa sistem temu kembali informasi tersebut
juga sudah efektif.
13. KRITIK DAN SARAN
» Tidak perlu memasukkan judul dan pengarang
pada field subjek, agar lebih optimal.
» Perbaikan pada field pengarang OPAC tentang
nama pengarang yang menggunakan singkatan
karena tidak muncul dalam penelusuran.
» Memilih penelusuran informasi menggunakan
advanced search karena efektif