Puisi ini menceritakan perasaan cinta seseorang yang menerima jika hanya bisa menjadi teman bagi orang yang dicintainya. Meskipun hanya bisa menjadi teman, ia akan tetap setia dan peduli. Ia akan selalu ada ketika diperlukan. Walaupun tidak mendapat balasan cinta, cintanya akan tetap dalam. Puisi ini juga menggambarkan betapa berharganya cinta dan kebahagiaan yang dicurahkan melalui senyuman
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
kata
1. Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Kalau hanya itu tempat untukku dihatimu
Kan kuterima itu dengan bangga
Kubuktikan diriku yang terbaik untuk menjalaninya
Kan kuberikan kepadamu bahuku untuk tempat mengadu
Kan kutunjukkan betapa pedulinya aku padamu
Aku kan selalu siap saat kau membutuhkanku
Aku akan selalu berada didekatmu
Kalau aku hanya bisa menjadi temanmu
Yang mendengar saat kau menangis
Kan kuterima itu dengan bangga
Kan kujalani dengan suka cita
Cintaku padamu lebih dalam
Daripada yang akan pernah kau sadari
Tanpa mengharapkan kau mencintaiku
Untuk itu mesti ku biarkan kau berlalu
Kau perlu waktu untuk menemukan tujuanmu
Kau perlu waktu untuk merenungkan pikiranmu
Tapi, saat perjalananmu berakhir
Dan jalur yang kau tempuh selesai sudah
Ingatlah aku sahabat baikmu
Yang mencintaimu sejak awal mula
SAJAK UNTUK CINTA
Hari ini sebelum senja menutup diri
Aku sadari betapa hidup sangat berarti
Ketika manis dirimu berkata-kata
Atas indah cinta itu bahagia
Saat sejenak kutemukan cinta
Hapus semua langit punya air mata
Dan kemudian yang telah tersadar dan bahagia
Cinta hidupkan arti hidup penuh makna
Dan saat tangan itu kugenggam
Saat merekah senyuman hangatmu di hadapanku
Saat semua cinta ada dan terasa
Atas dirimu yang beri aku dunia penuh bahagia
‘Ketika ketulusan cinta itu hadir tanpa pamrih, atas senyuman dan tawa yang kau berikan.
Aku bersyukur tuhan telah mempertemukan kita hari ini. Setelah semua rasa yang terpendam,
dan rindu atas dirimu yang buat duniaku indah, kau sapa aku dengan senyum hangatmu, yang
buat sisa hari ini menjadi hari yang terindah…’