Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
penulisan proposal pengabdian.pptx
1. PANDUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DI PERGURUAN TINGGI TAHUN 2017 (EDISI XI)
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
2. Skema-skema program PPM yang diselenggarakan DRPM meliputi:
a. Iptek bagi Masyarakat (IbM) – Program Kemitraan Masyarakat (PKM);
b. Iptek bagi Kewirausahaan (IbK) – Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK);
c. Iptek bagi Produk Ekspor (IbPE) – Program Pengembangan produk Ekspor (PPPE);
d. Iptek bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD) – Program Pengembangan Produk
Unggulan Daerah (PPPUD)
e. Iptek bagi Inovasi Kreativitas Kampus (IbKIK) – Program Pengembangan Iptek bagi
Kreativitas dan inovasi Kampus (PPUPIK);
f. Iptek bagi Wilayah (IbW) – Program Kemitraan Wilayah ;
g. Iptek bagi Wilayahantara PT-CSR atau PT-Pemda-CSR – Program Kemitraan
wilayah CSR;
h. Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) – Program Pengembangan Desa Mitra;
i. Program Hi-Link; dan
j. Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-
PPM).
3.
4. 1. PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)
Sasaran
1. Masyarakat yang produktif secara ekonomi (usaha mikro) – 2 mitra;
masyarakat produktif secara ekonomi, diperlukan dua pengusaha mikro dengan komoditas sejenis atau yang
saling menunjang satu sama lain (misalnya pemasok bahan baku dan produsen yang memanfaatkan bahan
baku tersebut menjadi produk),
2. Masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi
wirausahawan (2 mitra);
Jika mitra program adalah masyarakat yang belum produktif namun berhasrat kuat menjadi wirausahawan,
maka diperlukan adanya dua kelompok mitra yang masing-masingnya minimal terdiri atas tiga orang per
kelompok. Komoditas mitra diupayakan sejenis atau satu sama lainnya saling menunjang dengan
mempertimbangkan bahan baku, spirit wirausaha, sarana, SDM, pasar dan lain-lain yang relevan.
3. Masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum/biasa) – 2 mitra
Untuk masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi seperti sekolah (jumlah mitranya minimum dua
sekolah), kelompok karang taruna, kelompok ibu-ibu rumah tangga, kelompok anak-anak jalanan,
diperlukan minimum tiga kader per kelompok. Dalam beberapa kasus mungkin diperlukan mitra dalam
wujud dua RT, dua dusun atau dua desa, dua Puskesmas/Posyandu, dua Polsek, danlain sebagainya.
5. 1. PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)
Tujuan
1. membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara
ekonomi;
2. Membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan
bermasyarakat;
3. Meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau
keterampilan lain yang dibutuhkan (softskill dan hardskill)
Kunci Program
1. Mitra Ekonomi Produktif
Aspek Manajemen, produksi dan pemasaran
2. Mitra Non Ekonomi
Aspek Sosial, budaya, agama, kehidupan bermasyarakat, dan dan lain-lain
(sesuai permasalahan)
6. 1. PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)
Luaran wajib
1. satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal ber ISSN atau prosiding dari seminar
nasional;
2. Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT;
3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa,
diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya sesuai dengan jenis kegiatan yang diusulkan);
4. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)
5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman,
pendidikan, kesehatan)
Luaran tambahan
1. Metode atau sistem; Produk (Barang atau Jasa);
2. HKI,
3. Buku ber ISBN;
4. Inovasi TTG, dan
5. Publikasi Internasional.
7. 1. PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT (PKM)
Kriteria dan Pengusulan
1. Pengusul dengan kompetensi multidisiplin sesuai dengan bidang yang diusulkan (minimal dua
kompetensi), dan dimungkinkan untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain bila dosen
dengan kompetensi yang diperlukan tidak ada di perguruan tinggi ketua pengusul.
2. Program PKM adalah program mono tahun dengan jangka waktu kegiatan selama delapan
bulan.
3. Jumlah tim pelaksana maksimum tiga orang.
4. Dana yang disediakan sebesar Rp40.000.000 - Rp50.000.000.
5. Tiap pengusul mempunyai satu kesempatan sebagai ketua dan satu kesempatan sebagai
anggota pada skim yang berbeda dalamtahun yang sama.
6. Semua tanda tangan pada Halaman Pengesahan, Biodata Pengusul, dan Surat Kesepakatan
Kerja Sama Mtra harus asli (bukan hasil pemindaian).
8. 2. PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPK)
Misi
Misi program PPK adalah Memandu perguruan tinggi menyelenggarakan unit layanan
kewirausahaan yang profesional, mandiri dan berkelanjutan, berwawasan knowledge
based economy. Program PPK harus mandiri dan operasionalnya berkelanjutan,
sehingga PPK diberi peluang untuk mampu menjadi unit profit.
Unit layanan program PPK setiap tahun wajib membina 20 orang calon wirausaha yang
seluruhnya adalah mahasiswa PKMK/PKM lainnya, mahasiswa yang merintis usaha
baru dan alumni. Program PPK diharapkan juga bersinergi dengan bidang
kemahasiswaan perguruan tinggi untuk merekrut mahasiswa yang mendapatkan PKMK
atau PKM lainnya, mahasiswa dan alumni yang sedang merintis usaha sebagai tenant.
11. 3. PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK EKSPOR (PPPE)
Mitra program PPPE adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang mampu menghasilkan
produk atau komoditas dengan karakter sebagai berikut:
(1)untuk tujuan ekspor;
(2)Secara tidak langsung dibawa ke luar negeri; dan
(3)produk yang diperjual-belikan pada destinasi pariwisata mancanegara.
Selain mempertimbangkan segi tujuan pemasaran, pemilihan mitra PPPE, hendaknya juga
memperimbangkan beberapa segi, antara lain:
(1)minimal mitra 2 unit UKM,
(2)bukan UKM yang baru berdiri atau UKM yang sangat rentan terhadap persaingan bisnis;
(3)menghasilkan produk sejenis,
(4)bersedia memberi kontribusi dana minimum Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), flat
selama tiga tahun;
(5)Membutuhkan penerapan IPTEK; dan
(6)UKM mitra diprediksi dapat dikembangkan lebih lanjut melaluiprogram PPPE.
13. 5. PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA PRODUK INTELEKTUAL KAMPUS
(PPUPIK)
Program PPUPIK diharapkan mampu mendorong perguruan tinggi dalam membangun akses yang
menghasilkan produk jasa dan/atau teknologi hasil ciptaannya sendiri. Wujud PPUPIK di perguruan tinggi
dapat berupa unit usaha, sebagai contoh:
- pusatproduksi,
- pusat konsultasi,
- pusat desain,pusat pelatihan,
- pusat perbaikan dan pemeliharaan (maintenance and repair centre),
- pusat penelitian dan pengembangan (research and development centre),
- dan pusat perawatan kesehatan(health care centre).
PPUPIK dapat bermitra dengan Bank,BUMN, Pemda, Investor dan dapat jugabermitra dengan kalangan
industri lainnya.
PPUPIK dapat dikelola oleh kelompok dosen sesuai dengan kompetensinya di level laboratorium,
perencana percontohan (pilot plan), bengkel, jurusan/departemen, fakultas/sekolah, UPT, pusat riset dan
pengembangan atau lembaga lain yang berada di dalam perguruan tinggi tersebut. Sekali didirikan,
PPUPIK diharapkan dapat semakin berkembang melalui pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan,
riset, ketekunan berusaha dan kejelian