SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya saya 
dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Fisika Terapan sampai selesai. 
Saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, 
saya sangat menginginkan masukan dan saran dari bapak, selaku dosen Mata Kuliah Fisika 
Terapan, demi penyempurnaan tugas ini kearah yang lebih baik lagi. 
Pada kesempatan ini juga, Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak 
dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tulisan ini. 
Akhirnya saya berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca 
lainnya dalam proses pembelajaran dikemudian hari. 
Kupang, Januari 2012 
PENULIS
DAFTAR ISI 
Cover…………………………………………………………………………………..1 
Kata pengantar……………………………………………………………………….2 
Datar isi……………………………………………………………………………….3 
BAB I. Pendahuluan 
1.1. Tujuan……………………………………………………………………4 
1.2. Maksud…………………………………………………………………...5 
BAB II. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….18 
BAB III. Penutup 
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………..19 
3.2. Saran…………………………………………………………………….21 
Daftar Pustaka………………………………………………………………………22
BAB I. PENDAHULUAN 
1. TUJUAN 
Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut : 
o Dapat Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan 
o Dapat mengetahui macam-macam besaran dan satuannya dalam system internasional. 
o Adapun fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. 
o Yang terakhir agar memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Terapan. 
2. MAKSUD 
Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda, 
massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa 
saja yang bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, 
panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang 
buku? 
Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari 
besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran 
massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya. 
Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak 
baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena 
tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang
dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan 
tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika. 
Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran 
yaitu General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science 
pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai 
besaran pokok.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda 
hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika 
pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan 
mendasari semua gejola. 
Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab 
segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang 
mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. 
Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum 
tertentu yang disebut hukum-hukum fisika. 
Pengertian besaran : 
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan 
mempunyai satuan. 
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus 
mempunyai 3 syarat yaitu : 
1. dapat diukur atau dihitung 
2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai 
3. mempunyai satuan 
Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat 
dikatakan sebagai besaran.
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : 
1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran 
maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika 
karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. 
2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak 
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah 
Jumlah. 
Sistem satuan internasional 
Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum 
Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI). 
Sistem satuan internasional menggunakan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon, atau 
biasa disebut sistem MKS dan satuan yang lain yang biasa dipakai dalam fisika adalah 
centimeter, gram sekon atau sistem CGS. 
Pengertian satuan 
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap 
besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda 
mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai 
satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) 
mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini 
kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
Apakah syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi satuan standar ? 
Beberapa syarat utama adalah sebagi berikut : 
1. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun 
bagi anak-anak, dan terhadap perubahan-perubahan lingkungan lainnya. Sebagai contoh, 
jengkal tidak bisa dijadikan satuan 
baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik 
untuk orang dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan 
standar. 
2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), sehingga orang lain yang ingin menggunakan 
satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan 
massa yaitu kilogram, 
mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat 
digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan 
sulit dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut. 
Orang lain yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan satu-satunya 
satuan standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat. 
3. Satuan harus diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu 
pengetahuan dan teknologi. Dengan deterimanya suatu satuan sebagai satuan internasional 
maka ilmuwan dari satu negara 
dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain. 
Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara 
interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme International 
d’Unites.
Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the 
International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh 
besaran yang disebut sebagai besaran pokok. Panjang,Massa,Waktu,Suhu,Kuat 
arus,Intensitas cahaya dan Jumlah Zat. 
Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
 Besaran pokok 
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan 
tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang 
mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan 
1. Panjang 
Satuan Panjang = Meter (M) 
Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara 
sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3 
batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran 
jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini 
1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 
1/299792458 detik 
2. Waktu 
Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun karena 
rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 
1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770 
periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium – 133 pada ground state. 
3. Massa 
Satuan Massa = Kilogram (kg) 
pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa 
air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemuka n 
bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini 
ditinggalkan pada 1889. 
Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan 
10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan 
standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai 
1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam 
menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya. 
4. Arus listrik 
Satuan Arus Listrik = Ampere (A) 
Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling 
kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus 
listrik. 
1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak 
terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 
meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
5. Suhu atau Temperature 
Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K) 
Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air 
(suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, 
kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai 
1/273.16 dari temperature titik tripel air. 
6. Jumlah Zat 
satuan Jumlah Zat = Mol (Mol) 
mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari “gram-molecule”. 
1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang 
terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus 
dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel lain. 
Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12. bilangan 
ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023 
7. Intensitas Cahaya 
satuan Intensitas Cahaya = Candela (C) 
Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari suatu 
cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang 
digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan 
oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas yang 
ditimbulkan saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang 
ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 
540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt 
per steradian. 
Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :
1. Sudut Datar 
Satuannya Radian 
2. Sudut Ruang 
Satuannya Steradian 
 Besaran Turunan 
Besaran turuan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada 
banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan 
waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran 
turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak 
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. 
suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu 
juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran 
turunan yang merupakan pembagian besaran pokok.. 
Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan 
meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang 
Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI 
yang diturunkan dari system MKS (meter – kilogram-sekon/second) 
Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam 
1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran 
kecepatan, percepatan dan lain-lain.
2. Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, 
perlajuan dan lain-lain.
Sistem Pengukuran 
Kesalahan (error) 
adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan 
menjadi tiga golongan : 
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil 
menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak 
komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil. 
2. Kesalahan sistmatik 
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : 
kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer 
skrup 0,01 mm 
3. Kesalahan acak 
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif), 
Contoh : 
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang 
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana 
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II 
Newton. 
4. Ketidakpastian pada Pengukuran 
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan 
mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini 
disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan 
kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur. 
Beberapa istilah dalam pengukuran: 
o Ketelitian (accuracy) 
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap 
nilai benar X0
o Kepekaan 
adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal 
galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter 
o Ketepatan (precision) 
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. 
o Presisi 
berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan 
jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran. 
o Akurasi 
yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya. 
BAB III PENUTUP 
1. KESIMPULAN 
Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat kesulitan 
dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan. Contohnya banyak orang 
yang menentukan ukuran panjang dengan DEPA atau JEGKAL sedangkan setiap orang 
mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai 
standarnya masing-masing, segala sesuatunya akan sangat membingungkan. 
begitu banyak Mengukur adalah membandingkan suatu hal akan sangat menbingungkan 
apabila tidak mempunyai satuan yang standar di DUNIA 
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah 
membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika
pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap 
besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan 
dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. 
sesuatu yang dapat di ukur atau di hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan. 
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran 
mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai 
satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama 
maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. 
Jika membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitanya dengan cara pengukuran,alat 
yang digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung dengan apa yag diukur, 
ketelitian sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut. 
Dari makalah yang telah dibuat ini telah diketaui begitu banyak besaran dan sauannya serta 
cara pegukurannya yang lazim.dan dengan standar yang telah ditetapkan manusia tidak 
menjadi kebingungan untuk menetapkan satuan dalam suatu pengukuran.
2. SARAN 
o Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipeajari karena sangat erat kaitanya dengan 
kehidupan manusia. 
o Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan ketelitian yang tinggi agar dapat 
menekan kesalahan dalam pengukuran. 
o Saat pembahasan materi diharapkan dosen banyak membahas tentang system pengukuran.
Fisika

More Related Content

What's hot

Besaran dan satuan mektek bab 1
Besaran dan satuan mektek bab 1Besaran dan satuan mektek bab 1
Besaran dan satuan mektek bab 1Hettyk Sari
 
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP Nazlaa
 
Makalah Satuan dimensi
Makalah Satuan dimensiMakalah Satuan dimensi
Makalah Satuan dimensizeinwar
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuankalfinmanopo
 
Bab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranBab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranGunaryo Nugroho
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Arif Wicaksono
 
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasBesaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasState University Of Malang
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanAhwal Dejiro
 
Mengukur besaran fisika
Mengukur besaran fisikaMengukur besaran fisika
Mengukur besaran fisikaIsna Nina Bobo
 
Bab 1 fisika sistem satuan
Bab 1 fisika sistem satuanBab 1 fisika sistem satuan
Bab 1 fisika sistem satuanAndy Muson
 
Besaran, Satuan dan Pengukuran
Besaran, Satuan dan PengukuranBesaran, Satuan dan Pengukuran
Besaran, Satuan dan PengukuranDian Pranata
 

What's hot (19)

Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Besaran dan satuan mektek bab 1
Besaran dan satuan mektek bab 1Besaran dan satuan mektek bab 1
Besaran dan satuan mektek bab 1
 
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN MATERI SMP
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Makalah Satuan dimensi
Makalah Satuan dimensiMakalah Satuan dimensi
Makalah Satuan dimensi
 
Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuan
 
Bab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuranBab 1 besaran dan pengukuran
Bab 1 besaran dan pengukuran
 
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1Buku FISIKA Kelas X- bab 1
Buku FISIKA Kelas X- bab 1
 
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasBesaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
 
Besaran masa
Besaran masaBesaran masa
Besaran masa
 
1 besaran-dan-satuan
1 besaran-dan-satuan1 besaran-dan-satuan
1 besaran-dan-satuan
 
Makalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuanMakalah fisika besaran dan satuan
Makalah fisika besaran dan satuan
 
Besaran dan satuan (modul)
Besaran dan satuan (modul)Besaran dan satuan (modul)
Besaran dan satuan (modul)
 
Bahan ajar Fisika
Bahan ajar FisikaBahan ajar Fisika
Bahan ajar Fisika
 
Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1Modul ipa 7 smp semester 1
Modul ipa 7 smp semester 1
 
Mengukur besaran fisika
Mengukur besaran fisikaMengukur besaran fisika
Mengukur besaran fisika
 
Bab 1 fisika sistem satuan
Bab 1 fisika sistem satuanBab 1 fisika sistem satuan
Bab 1 fisika sistem satuan
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Besaran, Satuan dan Pengukuran
Besaran, Satuan dan PengukuranBesaran, Satuan dan Pengukuran
Besaran, Satuan dan Pengukuran
 

Similar to Fisika

week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdf
week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdfweek 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdf
week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdfvivialidayahya
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPotpotya Fitri
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANMAFIA '11
 
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanLaporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanNurqanaah M
 
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
7_BESARAN_DAN_SATUAN.pptzainal968005
 
P1 besaran dan satuan leon
P1 besaran dan satuan leonP1 besaran dan satuan leon
P1 besaran dan satuan leonruy pudjo
 
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)ZainulHasan13
 
Fisika (besaran dan satuan)
Fisika (besaran dan satuan)Fisika (besaran dan satuan)
Fisika (besaran dan satuan)mas_mud
 
Bab 1 besaran_&_satuan
Bab 1 besaran_&_satuanBab 1 besaran_&_satuan
Bab 1 besaran_&_satuanagungyoke
 
ppt kelas x.pptx
ppt kelas x.pptxppt kelas x.pptx
ppt kelas x.pptxArvianiNurW
 

Similar to Fisika (20)

Fisika Pengukuran
Fisika PengukuranFisika Pengukuran
Fisika Pengukuran
 
Bab 5 adi
Bab 5 adiBab 5 adi
Bab 5 adi
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdf
week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdfweek 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdf
week 2. DIMENSI DAN SATUAN SERTA KONVERSINYA.pdf
 
PENGUKURAN
PENGUKURANPENGUKURAN
PENGUKURAN
 
Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1
 
Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1Kelas07 02 bab 1
Kelas07 02 bab 1
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Modul ipa kelas 7
Modul ipa kelas 7Modul ipa kelas 7
Modul ipa kelas 7
 
BESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUANBESARAN & SATUAN
BESARAN & SATUAN
 
Modul media-pemb
Modul media-pembModul media-pemb
Modul media-pemb
 
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuanLaporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
Laporan hasil pengamatan bab besaran dan satuan
 
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
7_BESARAN_DAN_SATUAN.ppt
 
P1 besaran dan satuan leon
P1 besaran dan satuan leonP1 besaran dan satuan leon
P1 besaran dan satuan leon
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
Materi Pembelajaran IPA terpadu (Besaran dan Satuan)
 
Fisika (besaran dan satuan)
Fisika (besaran dan satuan)Fisika (besaran dan satuan)
Fisika (besaran dan satuan)
 
Bab 1 besaran_&_satuan
Bab 1 besaran_&_satuanBab 1 besaran_&_satuan
Bab 1 besaran_&_satuan
 
ppt kelas x.pptx
ppt kelas x.pptxppt kelas x.pptx
ppt kelas x.pptx
 

Fisika

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Fisika Terapan sampai selesai. Saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat menginginkan masukan dan saran dari bapak, selaku dosen Mata Kuliah Fisika Terapan, demi penyempurnaan tugas ini kearah yang lebih baik lagi. Pada kesempatan ini juga, Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tulisan ini. Akhirnya saya berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca lainnya dalam proses pembelajaran dikemudian hari. Kupang, Januari 2012 PENULIS
  • 2. DAFTAR ISI Cover…………………………………………………………………………………..1 Kata pengantar……………………………………………………………………….2 Datar isi……………………………………………………………………………….3 BAB I. Pendahuluan 1.1. Tujuan……………………………………………………………………4 1.2. Maksud…………………………………………………………………...5 BAB II. Tinjauan Pustaka………………………………………………………….18 BAB III. Penutup 3.1. Kesimpulan……………………………………………………………..19 3.2. Saran…………………………………………………………………….21 Daftar Pustaka………………………………………………………………………22
  • 3. BAB I. PENDAHULUAN 1. TUJUAN Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut : o Dapat Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan o Dapat mengetahui macam-macam besaran dan satuannya dalam system internasional. o Adapun fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. o Yang terakhir agar memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika Terapan. 2. MAKSUD Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda, massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa saja yang bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku? Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya. Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang
  • 4. dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika. Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok.
  • 5. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari semua gejola. Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut hukum-hukum fisika. Pengertian besaran : Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu : 1. dapat diukur atau dihitung 2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai 3. mempunyai satuan Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran.
  • 6. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : 1. Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. 2. Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah. Sistem satuan internasional Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI). Sistem satuan internasional menggunakan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon, atau biasa disebut sistem MKS dan satuan yang lain yang biasa dipakai dalam fisika adalah centimeter, gram sekon atau sistem CGS. Pengertian satuan Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton. Besaran ini kelihatannya berbeda tetapi sesungguhnya besaran ini sama yaitu besaran turunan gaya.
  • 7. Apakah syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa menjadi satuan standar ? Beberapa syarat utama adalah sebagi berikut : 1. Nilai satuan harus tetap, baik dalam cuaca panas atau dingin, bagi orang dewasa maupun bagi anak-anak, dan terhadap perubahan-perubahan lingkungan lainnya. Sebagai contoh, jengkal tidak bisa dijadikan satuan baku karena berbeda-beda untuk masing-masing orang, sementara meter berlaku sama baik untuk orang dewasa mapun anak-anak. Oleh karena itu, meter bisa digunakan sebagai satuan standar. 2. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru), sehingga orang lain yang ingin menggunakan satuan tersebut dalam pengukurannya bisa memperolehnya tanpa banyak kesulitan. Satuan massa yaitu kilogram, mudah diperoleh kembali dengan membandingkannya. Dengan demikian, kilogram dapat digunakan sebagai satuan standar. Dapat kita bayangkan, betapa repotnya jika suatu satuan sulit dibuat tiruannya sehingga di dunia hanya ada satu-satunya satuan standar tersebut. Orang lain yang ingin mengukur besaran yang bersangkutan harus menggunakan satu-satunya satuan standar tersebut untuk memperoleh hasil yang akurat. 3. Satuan harus diterima secara internasional. Ini berkaitan dengan kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan deterimanya suatu satuan sebagai satuan internasional maka ilmuwan dari satu negara dapat dengan mudah memahami hasil pengukuran dari ilmuwan negara lain. Sistem satuan yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara interasional adalah sistem satuan SI, kependekan dari bahasa Prancis Systeme International d’Unites.
  • 8. Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok. Panjang,Massa,Waktu,Suhu,Kuat arus,Intensitas cahaya dan Jumlah Zat. Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
  • 9.  Besaran pokok Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) ada 7 besaran pokok yang mempunyai satuan dan 2 besaran pokok yang tidak mempunyai satuan 1. Panjang Satuan Panjang = Meter (M) Meter pertama kali didefinisikan pada 1973 dengan membagi jarak dari kutub utara sampai ke katulstiwa menjadi 10 juta bagian yang sama. Hasilnya diproduksi menjadi 3 batang platina dan beberapa batang besi. Karena selanjutnya diketahui bahwa pengukuran jarak dari kutub ke katulstiwa tidak akurat, maka pada 1960 standar ini ditinggalkan. Saat ini 1 meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya pada ruang hampa selama 1/299792458 detik 2. Waktu Satuan Waktu = Detik/Sekon (S)
  • 10. Satuan waktu awalnya didefinisikan sebagai 1/86400 dari waktu satu hari, namun karena rotasi bumi tidak konstan, maka definisi ini diganti menjadi 1/31556925.9747 dari tahun 1900. pada 1967, definisi ini kembali diganti.detik adalah selang waktu dari 9.192.631.770 periode radiasi yang disebabkan karena transisi 2 atom cesium – 133 pada ground state. 3. Massa Satuan Massa = Kilogram (kg) pada 1799, kilogram didefinisikan sebagai massa air pada 4 derajat celcius yang menempati 1 desimeter kubik. Namun kemudian ditemuka n bahwa volume air yang diukur ternyata 1,000028 desimeter kubik, sehingga standar ini ditinggalkan pada 1889. Kilogram didefinisikan oleh sebuah benda silinder yang terbuat dari lempeng platina dan 10% indium pada ruang hampa di dekat paris Kilogram merupakan satu-satunya satuan standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai 1/108part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya. 4. Arus listrik Satuan Arus Listrik = Ampere (A) Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. 1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak terhingga dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
  • 11. 5. Suhu atau Temperature Satuan Suhu atau temperature Termodinamis = Kelvin (K) Definisi dari temperature didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air. 6. Jumlah Zat satuan Jumlah Zat = Mol (Mol) mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari “gram-molecule”. 1 Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon – 12. saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, electron, atau partikel lain. Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12. bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023 7. Intensitas Cahaya satuan Intensitas Cahaya = Candela (C) Satuan intensitas cahaya diperlukan untuk menentukan brightness (keterangan) dari suatu cahaya. Sebelumnya, lilin dan bola lampu pijar digunakan sebagai standar. Standar yang digunakan saat ini adalah sumber cahaya monokromatik(satu warna), biasanya dihasilkan oleh laser, dan suatu alat bernama radiometer digunakan untuk mengukur panas yang ditimbulkan saat cahaya tersebut diserap.1 candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt per steradian. Berikut ini 2 macam besaran pokokn tak berdimensi :
  • 12. 1. Sudut Datar Satuannya Radian 2. Sudut Ruang Satuannya Steradian  Besaran Turunan Besaran turuan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok. suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok.. Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan dari system MKS (meter – kilogram-sekon/second) Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam 1. Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
  • 13. 2. Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain.
  • 14.
  • 15. Sistem Pengukuran Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan : 1. Keteledoran
  • 16. Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil. 2. Kesalahan sistmatik Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm 3. Kesalahan acak Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif), Contoh : - kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang - pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana - pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II Newton. 4. Ketidakpastian pada Pengukuran Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur. Beberapa istilah dalam pengukuran: o Ketelitian (accuracy) adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar X0
  • 17. o Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter / Voltmeter o Ketepatan (precision) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. o Presisi berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran. o Akurasi yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya. BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN Dahulu sebelum ditemukannya satuan-satuan yang standar, orang-orang sangat kesulitan dalam menentukan ukuran.begitu banyak standar yang ditetapkan. Contohnya banyak orang yang menentukan ukuran panjang dengan DEPA atau JEGKAL sedangkan setiap orang mempunyai ukuran jengkal yang berbeda-beda. Lalu dengan setiap Negara yang mempunyai standarnya masing-masing, segala sesuatunya akan sangat membingungkan. begitu banyak Mengukur adalah membandingkan suatu hal akan sangat menbingungkan apabila tidak mempunyai satuan yang standar di DUNIA Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran adalah membandingkan suatu dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika
  • 18. pengukuran besaran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. sesuatu yang dapat di ukur atau di hitung, dan dinyatakan dengan angka dan satuan. Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Jika membahas tentang besaran dan satuan maka ada kaitanya dengan cara pengukuran,alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu berbeda-beda tergantung dengan apa yag diukur, ketelitian sangat dibutuhkan dalam pengukuran tersebut. Dari makalah yang telah dibuat ini telah diketaui begitu banyak besaran dan sauannya serta cara pegukurannya yang lazim.dan dengan standar yang telah ditetapkan manusia tidak menjadi kebingungan untuk menetapkan satuan dalam suatu pengukuran.
  • 19. 2. SARAN o Besaran dan satuan sangatlah penting untuk dipeajari karena sangat erat kaitanya dengan kehidupan manusia. o Saat melakukan pengukuran sangatlah membutuhkan ketelitian yang tinggi agar dapat menekan kesalahan dalam pengukuran. o Saat pembahasan materi diharapkan dosen banyak membahas tentang system pengukuran.