2. Pengertian Shalat
secara terminology (istilah), para ahli Fiqih mengartikan secara lahir
dan hakiki.
Secara lahiriah Shalat berarti ‘Beberapa ucapan dan perbuatan
yang dimulai dengan takbir dan di akhiri dengan salam, yang
dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang
telah ditentukan’(Sidi Gazalba: 88).
Secara hakiki Shalat ialah ‘Berhadapan hati, jiwa dan raga kepada
Allah, secara yang mendatangkan rasa takut kepada-Nya atau
mendhairkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita
sembah dengan perkataan dan perbuatan’ (Hasbi Asy-syidiqi: 59)
shalat berarti do’a
3. Niat dalam shalat
Sahabat –Al Faruq- Umar bin Khaththab radhiyallahu ’anhu berkata,”Saya
mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,’Sesungguhnya
amal itu tergantung niatnya.
Begitu pun dalam shalat
Permasalahan
Tidak Melaafalkan Niat
Melafalkan niat
4. Takbir
Nabi saw. bersabda, “Bershalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku bersahalat!”
Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Saat Takbir
1. Tidak mendahului imam dalam bertakbir
2. Mengangkat tangan
3. Keadaan tangan ketika bertakbir
4. Sebelum takbir
5. Setelah takbir
5. Tempat megangkat tangan
1. Takbiratul Ihram
2. Akan Ruku
3. Bangkit dari Ruku.
4.Bangkit dari Tasyahud awal ke Rakaat ke-3
6. Al-fatihah
Dalil - Dalil Membaca Al-Fatihah Dalam Sholat
Jama'ah
Hadits Rasulullah SAW yang berbunyi
Artinya : Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Al-Fatihah ( H.R.
Bukhori & Muslim)
>>>>
Dari Jabir dari Rasulullah SAW berkata,"Siapa shalat di belakang
imam, maka bacaannya adalah bacaan imam(HR. Ad-Daruquthuny
dan Ibnu Abi Syaibah)
7. Hukum Membaca Al-Fatihah Dalam
Sholat Jama'ah Menurut Fuqoha
Madzhab Hanafi
Menurut pendapat madzhab ini membaca di belakang imam baik
al-fatehah atau surat yang lain hukumnya makruh yang mendekati
haram, baik di sholat jahr atau siri. dasar mereka adalah sabda
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam.
Artinya : "barang siapa yang mempunyai imam, maka bacaan
imam adalah bacaan baginya." (HR Ibnu Majjah dan yang lainnya
- Hadist Dho'if [lemah])
8. Mazhab Syafi'i
Menurut Mazhad Syafi'i Membaca al-fatehah adalah wajib
hukumnya bagi setiap makmum di belakang imam. kecuali
pada sholat jahr, maka diam mendengarkan bacaan imam
lebih wajib. dasar meraka adalah hadist berikut :
Artinya : Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Al-
Fatihah ( H.R. Bukhori & Muslim)
Dari keterangan pendapat Madzhab Imam Syafi'i membaca
Surat fatehah di belakang imam yang sholat siri ( Bacaannya
Pelan) maka Wajib hukumnya membaca fatehah tetapi jika
sholat jahr maka lebih wajib mendengarkan Bacaan imam.
9. Madzhab Maliki
Menurut Pendapat Madzhab Imam
Maliki Membaca di belakang imam
bagi makmum adalah sunnah
hukumnya pada sholat siri. dan pada
sholat jahr maka makruh hukumnya.
Jadi menurut pendapat madzhab ini
membaca al-fatehah di belakang
imam dalam sholat jhar hukumnya
makruh dan sunah pada sholat siri.
Madzhab Hambali
Sebagaimana pendapat madzhab
maliki, yaitu sunnah hukumnya
membaca Al-fatehah di belakang
imam pada sholat siri dan dalam
diamnya imam. Dan makruh
hukumnya pada sholat jahr.
Dari semua pendapat Madzhab
diatas kita dapat menilai dan
mengetahui pendapat mana yang
lebih kuat dan mendapat mana
yang akan kita aplikasikan dalam
ibadah sholat kita, semua itu
kembali pada masing-masing
individu.