SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
KIMIA ANALISIS
KURSUS LABORAN GULA – ANGKATAN 50




                               LPP Yogyakarta 2012
Arti Kata Analisa

 Analisa ---- bagian penting dalam setiap
  kegiatan manusia
 Analisa merupakan suatu tanda bahwa
 setiap orang baik yang akan atau yang
 sedang, atau sudah berjalan terhadap
 suatu kegiatan.
Analisa Kimia
Analisa Kimia :
  Ilmu yang mempelajari cara – cara pemisahan
  bahan kimia yang didasari dengan
  pengetahuan kimia
  Dengan demikian pemisahan tersebut tidak
  lepas dari identifikasi bahan
  Identifikasi bahan -- Analisa Kimia
Analisa Kimia
Analisa Kimia dibagi menjadi 2
1.Analisa Kualitatif
  Analisa untuk menentukan jenis, macam
  zat
2. Analisa Kuantitatif
  Analisa untuk mengetahui jumlah zat
Contoh Analisa
Kimia
Zat Apakah yang
terkandung dalam
erlenmeyer
Contoh :
Sifat zat kimia
- Cairan tidak berbau
- Cairan tidak berwarna
- Membeku pada suhu 4oC dan mendidih pada suhu
  100oC
- Untuk lebih jelas bisa diukur massa jenis, viscositas,
  dll
Pemeriksaan Pendahuluan
 Mengetahui informasi awal terhadap senyawa –
 senyawa yang akan dianalisa lebih lanjut.
 Contoh :
Pengamatan visual dengan cara kering yaitu tanpa
 penambahan bahan lain, misal reaksi nyala api (Blow
 Pipe Analysis)
Panambahan bahan kimia misal untuk mengetahui
 sisa asam, atau gas – gas yang dihasilkan dari reaksi.
Analisa Kualitatif Suatu Senyawa/Campuran
  Contoh bagan Analisa Kualitatif yang sistematis
Contoh – contoh Analisa Kualitaif
• Analisa penentuan kation dengan metoda H2S yang
  disusun oleh Bergman dan Fresenius
• Analisa penentuan logam dengan kerucut nyala api
• Analisa Kualitatif anion
Contoh suatu analisa Ion Chlorida
  Cairan yang dianalisa + (diasami)HNO3, ditetes
  sedikit demi sedikit sampai tidak muncul CO2
  kemudian + AgNO3.
Reaksi :
CO3 + 2H ----- H2CO3 ---- CO2 + H2O
Cl- + Ag + --- AgCl (endapan putih)
AgCl + AgNO3 ---- (Ag(NH3)2Cl)
  Mengasami - adalah memberikan senyawa asam ke
  dalam larutan yang diperiksa untuk menghilangkan
  kelebihan anion carbonat.
Alat – alat analisa Kimia
Jenis Alat Analisa   Contoh gambar
• Alat Ukur
• Alat Gelas
• Instrumentasi
Membersihkan Peralatan Analisa
Kimia
Membersihkan alat – alat adalah perlu dan harus mendapatkan
  perhatian, karena jika kita bekerja dalam laboratorium, maka
  kebersihan akan alat – alat yang kita pakai ataupun di dalam
  laboratorium harus bersih. Masing – masing alat dapat dibersihkan
  baik secara langsung (dengan kain) maupun air (zat pelarut yang baik
  untuk kotoran)

Misalnya alat – alat dari gelas dibersihkan dengan bahan – bahan
  sebagai berikut : dengan air ledeng dan sabun, asam pencuci (larutan
  dechroneat dan H2SO4), asam encer (HCl) hidroksida encer (NaOH),
  alcohol dll.
Analisa Kuantitatif
1 . Analisa Kuantitatif Klasik
   Di dasarkan interaksi antar materi
   - Analisa Volumetri
   - Analisa Gravimetri
2. Analisa Kuantitatif Modern
   Di dasarkan interaksi materi dengan energi
   - Analisa dengan penggunaan energi sinar.
   (spektrofotometer)
Analisa Volumetri
Analisa volumetri disebut juga analisa titrimetris
-- sejumlah zat direaksikan dengan zat yang telah
  diketahui konsentrasinya.
  Hal – hal penting yang perlu di pahami dalam analisa
  volumetri :
- Struktur dan berat atom unsur kimia
- Persamaan/reaksi kima
- Grammol dan Gram ekuivalen
- Indikator
- pH
Struktur dan Berat Atom Unsur
Kimia
Zat kimia
  Di alam terdapat zat – zat (subtance) yang terdapat
  sebagai unsur (elemen) ataupun sebagai senyawa
  yang merupakan pembentuk segala macam benda di
  alam ini.
Urutan struktur kimia :
Atom -- unsur-- senyawa-- campuran.
  Karena banyaknya unsur di alam, maka tiap – tiap
  diberi nomor/symbol.
Struktur danBerat Atom Unsur
Kimia
 Tiap unsur mempunyai satuan berat :
 Dinyatakan dengan berat atom.
 Berat atom adalah perbandingan berat 1 atom unsur
 dengan berat 1 atom hydrogen atau terhadap berat 1
 atom oksigen
 Misalnya :
 Berat atom K = 39.102
Tabel Periodik Unsur
Struktur dan Berat Atom Unsur
Kimia
Berat Molekul :
 Molekul terdiri dari atom – atom, molekul sendiri
 mempunyai satuan berat (BM).
 Berat molekul perbandingan berat molekul senyawa
 itu terhadap 1 atom hidrogen atau terhadap 1 atom
 oksigen.
 BM H2O = 2 x 1 + 1 x 16 = 18
 BM H2SO4 = 2 x 1 + 1 x 32 + 4 x 16 = 98
 BM NaOH = 1 x 32 + 1 x 16 + 1 x 1 = 40
Gram Atom dan Gram Mol
 1 gram atom (1 grat) suatu unsur adalah sekian gram
 sebesar berat atomnya
 1 gram molekul ( 1 grammol = 1 grol) suatu senyawa
 adalah sekian gram sebesar berat molekul senyawanya
 jadi 1 grol H2O = 18 gram


 1 grat atom = mengandung jumlah atom yang sama
                yaitu 1 bilangan Avogadro
Persamaan/Reaksi Kimia
 NaOH + HCI     -----    NaCl + HzO
 HzSO+ + 2 NaOH ------ NazSO+ + 2 H2O
 2 HCl + Na2BaOz + 5 H2O ------ 2 NaCl + 4 HsBOs
 CH3COOH + NaOH           -- ----- CH3COO Na + HzO
 HCI + Na2CO3   ------     NaHCO3 + NaCl
 2 HCI + Na2COs ------ HzO + CO2 + 2 NaCl
 5 (COOH)2 + 2 KmnO4 + 3 H2SO4 ----- 10 CO2 + 8 H2O + K2SO4 + 2 MnSO4

  Hal tersebut di atas adalah contoh – contoh
  persamaan Reaksi
Gram Ekuivalen
 Untuk memahami gram Ekuivalen harus dipahami
 mengenai persamaan Reaksi .
Contoh :
HCl + NaOH ---- NaCl + H2O
 1 molekul HCl habis bereaksi dengan 1 molekul NaOH
 menghasilkan 1 molekul NaCl dan 1 molekul H2O
 Gram ekuivalen = grammol / valensi
 Valensi diketahui dengan persamaan reaksi.
Penggaraman
Reaksi dari Asam dan Basa membentuk garam netral :
Contoh :
2 NaOH + H2SO4 ---- Na2SO4 + 2 H2O


1 mol H2SO4 mengandung 2 atom H
½ mol H2SO4 mengandung 1 atom H
Jadi
2 gram ekuivalen H2SO4 = 1 grol H2SO4
Oksidasi - Reduksi
Zat oksidator = melepaskan oksigen
Zat reduktor = menggunakan oksigen
1 gram ekuivalen setara dengan ½ gram atom O
   Berdasarkan persamaan reaksi = dilihat berapa O
   yang dilepaskan atau digunakan.
Reaksi :
H2O2 ------ H2O + O
2KMnO4 ------ K2O + 2 MnO + 5 O
2HI + O ----- H2O + I2
H2C2O4 + O --- 2 CO2 + H2O
pH
pH -- istilah umum yang digunakan untuk
       menyatakan kadar ion hidrogen (H+) dan dapat
       digunakan untuk menyatakan kekuatan asam
       atau basa bukan penentu jumlah asiditas dan
       alkalinitas.
Ionisasi Arhenius :
 HCl            ======    H+    +   Cl-
 NaOH           ======    Na+   +   OH –
 H2O            ======    H+    +   OH-
Skala
        pH
pH < 7 = bersifat asam
pH = 7 = bersifat netral
pH > 7 = bersifat basa
Alat Ukur pH
Instrument -- pH meter digital- elektroda
Kertas Lakmus :
Indikator pH : BTB , PP, PAN, CPR
  Adalah suatu zat yang dalam larutannya dapat
  berubah warnanya dalam media asam dan basa atau
  sebaliknya.
  Komparator menggunakan sistem perpendaran
  cahaya (sistem kolorimetri)
Titrasi
1. Konsentrasi
   Banyaknya zat per liter larutan dinyatakan dalam
   gram/l
   Misal konsentrasi NaOH = 2 gram/l artinya dalam 1
   liter larutan NaOH mengandung 2 gram NaOH
2. Normalitas
   Banyaknya gram ekuivalen per liter larutan
   Misal larutan HCl 1 N = 1 grek HCl dalam 1 liter
   larutan.
Pengenceran
  Jumlah gram ekuivalen zat - zat yang bereaksi
  maupun yang diencerkan sama

            V1 x N1 = V2 x N2

V1 = volume zat yang diuji/yang akan diencerkan
N1 = normalitas zat yang diuji/ yang akan diencerkan
V2 = volume zat pereaksi/setelah diencerkan
N2 = normalitas zat pereaksi/setelah diencerkan.
Titrasi
  Sejumlah zat yang di analisa (analat) direaksikan
  dengan zat yang telah diketahui konsentrasinya.
Larutan yang diketahui konsentrasinya == larutan
  standart
Titrasi :
Mereaksikan suatu analat dengan zat lain yang
  ditambahkan sedikit – demi sedikit dengan
  menggunakan buret sampai di capai titik ekuivalen
Titik Equivalent :
Titik dimana jumlah zat jumlah zat yang dianalisa tepat
  habis direaksikan dengan zat baku.
Analisis Titrimetrik
Ilustrasi Reaksi :
                     aA + tT ---- produk
  A molekul analit A , bereaksi dengan t molekul pereaksi T . Pereaksi T
  disebut titran, ditambahkan secara kontinu dengan sebuah buret,
  dalam wujud larutan yang diketahui konsentrasinya. Larutan ini
  disebut larutan standart. Penentuan konsentrasi                 disebut
  standarisasi. Penambahan dari titran tetap dilakukan sampai jumlah
  T secara kimiawi sama dengan yang ditambahkan pada A. Dicapai
  titik ekivalen dari titrasi telah dicapai. Agar diketahui kapa berhenti
  menambahkan titran, digunakan indikator, yang bereaksi terhadap
  kehadiran titran berlebih, ditandai dengan perubahan warna
Analisis Titrimetrik




 Persiapan Buret

                       Persiapan Larutan Titrat
Titrasi dengan
Titrasi   Indikator pH
Jenis Titrasi
Titrasi berdasar reaksi Matatetik
Reaksi pertukaran ion contoh :
Titrasi asidi – alkalimetri (asam basa) , Perubahan pH
  titrat sangat mempengaruhi
Titrasi resipitasi
Titrasi kompleksometri
  Analisa Kesadahan
Reaksi Redoks : terjadi perubahan tingkat oksidasi
H2 + CuO --- Cu + H2O
Titrasi Asam Basa (Netralisasi)
Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :
1. Asam kuat - Basa kuat
2. Asam kuat - Basa lemah
3. Asam lemah - Basa kuat
4. Asam kuat - Garam dari asam lemah
5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
Titrasi Asam Basa
    Titrasi Asam Kuat      Kurva Titrasi Asam Kuat
    dengan Basa Kuat              Basa Kuat
Contoh :
 - Asam kuat : HCl
 - Basa kuat : NaOH
 Persamaan Reaksi :
 HCl + NaOH → NaCl + H2O
 Reaksi ionnya :
 H+ + OH- → H2O
Titrasi Asam Basa
Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah   Kurva Titrasi Asam kuat –
contoh :                               Basa Lemah
  - Asam kuat : HCl
  - Basa lemah : NH4OH

  Persamaan Reaksi :
  HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O
  Reaksi ionnya :
  H+ + NH4OH → H2O + NH4+
Titrasi Asam Basa
 Titrasi Asam Lemah - Basa   Kurva Titrasi Asam Lemah – Basa Kuat
  Kuat
 contoh :
 - Asam lemah : CH3COOH
  - Basa kuat : NaOH
 Persamaan Reaksi :
  CH3COOH + NaOH →
  NaCH3COO + H2O
  Reaksi ionnya :
  H+ + OH- → H2O
Titrasi Asam Basa
Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah   Cara Melakukan Titrasi Asam Basa
contoh :                                    1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan
   - Asam kuat : HCl                           baku dimasukkan ke dalam buret yang telah
   - Garam dari asam lemah : NH4BO2            ditera
   Persamaan Reaksi :                       2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada
   HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl                 wadah (gelas kimia atau
                                               erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah
   Reaksi ionnya :
                                               buret berisi titran
   H+ + BO2- → HBO2
                                            3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat,
Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah      misalnya, indikator fenoftalien
contoh :                                    4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus
   - Basa kuat : NaOH                          berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah
   - Garam dari basa lemah : CH3COONH4         ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas
   Persamaan Reaksi :                          putih atau tissu putih di bawah wadah titrat
   NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa +            5. Atur titran yang keluar dari buret (titran
   NH4OH                                       dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai
   Reaksi ionnya :                             larutan di dalam gelas kimia menunjukkan
   OH- + NH4- → NH4OH                          perubahan warna dan diperoleh titik akhir
                                               titrasi. Hentikan titrasi !
Titik Akhir Titrasi dan Indikator
  Titik berakhirnya titrasi adalah titik akhir titrasi,
  ditandai dengan perubahan warna dan keruh
  (terbentuknya endapan)
  Zat yang dapat berubah warna sebagai titik
  berakhirnya titrasi --- indikator
Jenis Indikator :
- Indikator asam basa
- Indikator campuran
Indikator
Indikator Asam Basa
  Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa
  lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya
  warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna
  ion-ionnya

 Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut,
 stabil, dan menunjukkan perubahan warna yang kuat.

 Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan
 ukuran dari pH
Jenis – jenis Indikator Asam Basa
                                        Perubahan warna
                                                                      Pelarut
Indikator
                                Asam                      Basa

             Thimol biru        Merah                     Kuning        Air

             Metil kuning       Merah                     Kuning     Etanol 90%

             Metil jingga       Merah                Kuning-jingga      Air

             Metil merah        Merah                     Kuning        Air

            Bromtimol biru     Kuning                      Biru         Air

             Fenolftalein    Tak berwarna             Merah-ungu     Etanol 70%

             thimolftalein   Tak berwarna                  biru      Etanol 90%
Contoh Perhitungan
 Sampel Natrium Karbonat Murni, Na2CO3, dengan
 berat 0.3542 g dilarutkan dalam air dan titrasi dengan
 larutan asam klorida. Diperlukan volume sebesar
 30.23 mL untuk mencapai titik akhir metil orange,
 reaksinya adalah :

Na2CO3 + 2 HCl --- NaCl H2O + CO2
Hitung Normalitas larutan asam
Analisa Kolorimetri
Kolori – spektrofotometri merupakan salah satu
 metoda analisa kuantitatif. Alat yang paling sederhana
 sampai yang paling rumit masih digunakan orang
 sampai sekarang, termasuk untuk analisa air ketel dan
 air pengisi ketel.
Keuntungan dari metoda ini adalah waktu yang relatif
 singkat dalam analisa serta dapat menganalisa
 kandungan zat yang kurang dari 1%, dengan ketelitian
 yang cukup tinggi.
Penyerapan Cahaya
                                  Kurva Spektrum Elaktromagnetic
 Dasar utama spektrofotometri
 adalah adanya interaksi antara
 energi radiasi dengan suhu
 bahan. Radiasi dari sinar ini
 terdiri dari berbagai macam
 panjang gelombang, dari yang
 sangat pendek sampai yang
 sangat panjang.
Penyerapan Cahaya
 Enersi radiasi tidak dapat diserap oleh
                                                               Sinar                        Warna komplementer
   semua zat, tetapi hanya bila energi           Warna             Panjang gelombang (mλ)
   tersebut dibutuhkan oleh zat, tetapi
                                                   Ungu                  400- 435                Hijau-kuning
   hanya bila enersi tersebut dibutuhkan           Biru                  435-480                    Kuning
   oleh zat untuk mengadakan perubahan         Biru – Hijau              480-490                    Jingga
                                               Hijau – Biru              490-500                    Merah
   kimia molekul. Dengan demikian hanya            Hijau                 500-560                   “Purple”
   sinar yang mempunyai enersi atau           Hijau – Kuning             560-580                     Ungu
                                                  Kuning                 580-595                     Biru
   panjang gelombang tertentu saja yang           Jingga                 595-610                  Biru-Hijau
   diserap oleh molekul.                          Merah                  610-750                  Hijau-Biru




 Pada proses penyerapan ini, sinar yang
   mempunyai warna yang sama dengan
   warna larutan tidak akan diserap, tetapi
   akan diteruskan, warna yang diserap
   adalah warna yang tidak sama dengan
   warna larutan dan warna ini disebut
   warna komplementer
Hukum Lambert - Beer
 Suatu sinar yang dilewatkan pada        Io = I a + I t + I r
  suatu medium yang homogen maka
  sebagian dari sinar masuk tersebut
                                          Pada bahan gelas sinar yang
  akan diabsorbsi sebagian lagi akan
  dipantulkan dan sisanya akan              dipantulkan kembali rata – rata
  diteruskan                                sebesar 4%. Pada polarimetri
 Bila Io adalah intensitas sinar           dan spektrofotometri hal ini
  masuk, Ia adalah sinar yang               bisa diabaikan, sehingga
  diabsorbsi, It adalah sinar yang          persamaan menjadi :
  diteruskan, dan Ir adalah intensitas
  sinar yang dipantulkan, maka dapat      Io = I a + I t
  disusun persamaan sebagai
  berikut :
Hukum Lambert - Beer
                                     Di sini a merupakan konstanta baru,
 Beer menemukan adanya                yang besarnya tergantung pada panjang
 pengaruh konsentrasi larutan         gelombang dan macam zat penyerap
 terhadap besarnya absorbtivitas.
 Hubungan tersebut ternyata          Persamaan ini selanjutnya disebut
 serupa dengan apa yang               Hukum Lambert Beer, yang kadang
                                      kadang cukup disebut dengan hukum
 diperoleh Lambert, yaitu
                                      Beer

                                     Harga sering dinyatakan dengan T, yaitu
                                      besarnya transmittance , sedang harga
                                      abc dinyatakan dengan A, yaitu “
                                      Absorbance”, sering pula disebut
                                      “Extinction” ( E atau Optical Density”
                                      (OD)

                                     Dengan demikian maka :
                                             log T = A = abc
Analisa Kolorimetri
 Kolorimetri
  Kolorimetri merupakan salah satu cara penetapan jumlah zat dengan
  memperhatikan warnanya atau lebih tepat memperhatikan intensitas dari
  warna tersebut. Dalam memperhatikan intensitas tersebut sebenarnya kita “
  mengukur “ besarnya sinar yang diabsorpsi. Pada kolorimeter visual, sebagai
  sumber cahaya digunakan sinar putih.

  Pada analisa kuantitatif penggunaan kolorometer visual masih banyak
  digunakan mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang lebih rumit.
  Beberapa jenis kolorimeter yang masih mungkin digunakan yaitu :
 Tabung Nernst
 Tabung Hehner
 Kolorimeter Duboscq
 Kolorimeter Lovibond
 Elektrofotometer
Analisa Spektrofotometri
  Analisa Menggunakan Spektrofotometer

 Pendahuluan
  Seperti diketahui bahwa analisa dengan spektrofotometer ini terutama ditujukan untuk menganalisa
  komponen – komponen suatu zat yang relatif dalam jumlah kecil. Dengan demikian mata kita harus
  bekerja seteliti mungkin sesuai dengan syarat – syarat yang diminta.
  Kesalahan – kesalahan yang masih mungkin terjadi adalah :
  Penggunaan alat belum benar, kondisi alat berubah dan tak diketahui
  Persiapan contoh tidak diperhatikan
  Kemurnian Reagen yang digunakan tidak memenuhi syarat.
  Masalah di atas sering tidak kita sadari, lebih – lebih bila kita bekerja rutin. Maka selain hal – hal
  berikut yang nanti diutarakan, sekali- kali perlu diadakan pengecekan terhadap alat maupun cara
  kerja.
  Tahap – tahap Analisa
  Pemurnian contoh
  Suatu contoh yang akan dianalisa kadang – kadang terdapat beberapa komponen (ion – ion)
  pengganggu. Hal semacam ini sangat sukar menentukannya, oleh karena itu sangat baik jika kita
  mengikuti prosedur – prosedur yang tersedia secara teliti.
Spektrofotometri
  Dalam analisa secara spektrofotometri sebelum kita mewarnai analat,
  komponen pengganggu ini perlu dihilangkan terlebih dahulu



 Pewarnaan analat
 Pada umumnya unsur – unsur anorganik tidak berwarna cukup kelam untuk
  analisa. Unsur – unsur tersebut harus direaksikan dengan senyawa – senyawa
  yang memberikan warna yang cukup kelam dan stabil
 Setiap unsur yang dapat dianalisa mempunyai bahan – bahan pereaksi serta
  kondisi reaksi yang berbeda, hal ini sesuai dengan prosedur anal
Spektrofotometri
 Yang perlu mendapat perhatian ialah kemurnian (grade) dari pereaksi tersebut untuk analisa secara
 spektrofotometri, dibutuhkan kemurnian yang tinggi (high grade analitical reagent), yang dalam
 perdagangan bisa dikenal dengan adanya kode – kode G.R, ACS dan lain – lain tergantung pabrik
 pembuatnya.

 Persiapan kuvet
 Pemilihan kuvet
 Dalam suatu prosedur analisa menggunakan spektrofotometer biasanya sudah disebutkan ukuran
 kuvet yang harus digunakan.
 Dasar pemilihan tebal kuvet (light path) adalah ketelitihan hasil analisa. Dalam hukum Lambert –
 Beer, dimana A = abc, “a” dan “b” (tebal kuvet) adalah konstan. Dengan demikian
 Pembersihan kuvet
 Koreksi kuvet

 Pengukuran Absorban
 Pemilihan panjang gelombang (λ)
 Batas – batas daerah pengukuran
 Kurva standart dan penggunaannya
Spektrofometer Unit




                 Kuvet

More Related Content

What's hot

Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1mustajibsakti
 
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )Sylvester Saragih
 
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairBab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairJajang Sulaeman
 
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarMateri ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarSiregar Sri Handayani
 
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramLaporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramFeren Jr
 
Power Point Materi Hidrolisis Garam
Power Point Materi Hidrolisis GaramPower Point Materi Hidrolisis Garam
Power Point Materi Hidrolisis Garamditanovia
 
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaNovi Alviadini
 
Laporan Kimia - hidrolisis
Laporan Kimia - hidrolisisLaporan Kimia - hidrolisis
Laporan Kimia - hidrolisisDayana Florencia
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaDita Issriza
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimiaSoal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimiashiro sora
 

What's hot (20)

Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1
 
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
 
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan BerairBab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
Bab 4 Reaksi dalam Larutan Berair
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
 
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregarMateri ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
Materi ajar hidrolisis garam sri handayani siregar
 
Lks eks 1
Lks eks 1Lks eks 1
Lks eks 1
 
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramLaporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
 
Biloks N
Biloks NBiloks N
Biloks N
 
Power Point Materi Hidrolisis Garam
Power Point Materi Hidrolisis GaramPower Point Materi Hidrolisis Garam
Power Point Materi Hidrolisis Garam
 
Hasil pengamatan reaksi reaksi kimia
Hasil pengamatan reaksi   reaksi kimiaHasil pengamatan reaksi   reaksi kimia
Hasil pengamatan reaksi reaksi kimia
 
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
 
Soalolimpiade kimia kab_07
Soalolimpiade kimia kab_07Soalolimpiade kimia kab_07
Soalolimpiade kimia kab_07
 
Laporan Kimia - hidrolisis
Laporan Kimia - hidrolisisLaporan Kimia - hidrolisis
Laporan Kimia - hidrolisis
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 
Kel 3 reaksi kimia
Kel 3 reaksi kimiaKel 3 reaksi kimia
Kel 3 reaksi kimia
 
Reaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimiaReaksi reaksi kimia
Reaksi reaksi kimia
 
252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi252354655 makalah-persamaan-reaksi
252354655 makalah-persamaan-reaksi
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimiaSoal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
 

Similar to Kimia analisa

Similar to Kimia analisa (20)

Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
4 larutan
4 larutan4 larutan
4 larutan
 
jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.pptjbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaa-19414-1-2.kimia-a.ppt
 
Minggu 4 & 5 (Analisis Kuantitatif Titrimetri-Volumetri) 2.pptx
Minggu 4 & 5 (Analisis Kuantitatif Titrimetri-Volumetri) 2.pptxMinggu 4 & 5 (Analisis Kuantitatif Titrimetri-Volumetri) 2.pptx
Minggu 4 & 5 (Analisis Kuantitatif Titrimetri-Volumetri) 2.pptx
 
Kimia teknik
Kimia teknikKimia teknik
Kimia teknik
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
BAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docxBAB VI LARUTAN rev.docx
BAB VI LARUTAN rev.docx
 
Materi Kimia Sekolah
Materi Kimia SekolahMateri Kimia Sekolah
Materi Kimia Sekolah
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Penuntun kd2
Penuntun kd2Penuntun kd2
Penuntun kd2
 
LARUTAN ptt press.ppt
LARUTAN ptt press.pptLARUTAN ptt press.ppt
LARUTAN ptt press.ppt
 
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan NeutralLarutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
Larutan Asam,Larutan Basa, dan Larutan Neutral
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
9 Stoikiometri
9 Stoikiometri9 Stoikiometri
9 Stoikiometri
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
STOIKIOMETRI KIMIA
STOIKIOMETRI KIMIASTOIKIOMETRI KIMIA
STOIKIOMETRI KIMIA
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas x
 

Kimia analisa

  • 1. KIMIA ANALISIS KURSUS LABORAN GULA – ANGKATAN 50 LPP Yogyakarta 2012
  • 2. Arti Kata Analisa Analisa ---- bagian penting dalam setiap kegiatan manusia Analisa merupakan suatu tanda bahwa setiap orang baik yang akan atau yang sedang, atau sudah berjalan terhadap suatu kegiatan.
  • 3. Analisa Kimia Analisa Kimia : Ilmu yang mempelajari cara – cara pemisahan bahan kimia yang didasari dengan pengetahuan kimia Dengan demikian pemisahan tersebut tidak lepas dari identifikasi bahan Identifikasi bahan -- Analisa Kimia
  • 4. Analisa Kimia Analisa Kimia dibagi menjadi 2 1.Analisa Kualitatif Analisa untuk menentukan jenis, macam zat 2. Analisa Kuantitatif Analisa untuk mengetahui jumlah zat
  • 5. Contoh Analisa Kimia Zat Apakah yang terkandung dalam erlenmeyer
  • 6. Contoh : Sifat zat kimia - Cairan tidak berbau - Cairan tidak berwarna - Membeku pada suhu 4oC dan mendidih pada suhu 100oC - Untuk lebih jelas bisa diukur massa jenis, viscositas, dll
  • 7. Pemeriksaan Pendahuluan Mengetahui informasi awal terhadap senyawa – senyawa yang akan dianalisa lebih lanjut. Contoh : Pengamatan visual dengan cara kering yaitu tanpa penambahan bahan lain, misal reaksi nyala api (Blow Pipe Analysis) Panambahan bahan kimia misal untuk mengetahui sisa asam, atau gas – gas yang dihasilkan dari reaksi.
  • 8. Analisa Kualitatif Suatu Senyawa/Campuran Contoh bagan Analisa Kualitatif yang sistematis
  • 9. Contoh – contoh Analisa Kualitaif • Analisa penentuan kation dengan metoda H2S yang disusun oleh Bergman dan Fresenius • Analisa penentuan logam dengan kerucut nyala api • Analisa Kualitatif anion
  • 10. Contoh suatu analisa Ion Chlorida Cairan yang dianalisa + (diasami)HNO3, ditetes sedikit demi sedikit sampai tidak muncul CO2 kemudian + AgNO3. Reaksi : CO3 + 2H ----- H2CO3 ---- CO2 + H2O Cl- + Ag + --- AgCl (endapan putih) AgCl + AgNO3 ---- (Ag(NH3)2Cl) Mengasami - adalah memberikan senyawa asam ke dalam larutan yang diperiksa untuk menghilangkan kelebihan anion carbonat.
  • 11. Alat – alat analisa Kimia Jenis Alat Analisa Contoh gambar • Alat Ukur • Alat Gelas • Instrumentasi
  • 12. Membersihkan Peralatan Analisa Kimia Membersihkan alat – alat adalah perlu dan harus mendapatkan perhatian, karena jika kita bekerja dalam laboratorium, maka kebersihan akan alat – alat yang kita pakai ataupun di dalam laboratorium harus bersih. Masing – masing alat dapat dibersihkan baik secara langsung (dengan kain) maupun air (zat pelarut yang baik untuk kotoran) Misalnya alat – alat dari gelas dibersihkan dengan bahan – bahan sebagai berikut : dengan air ledeng dan sabun, asam pencuci (larutan dechroneat dan H2SO4), asam encer (HCl) hidroksida encer (NaOH), alcohol dll.
  • 13. Analisa Kuantitatif 1 . Analisa Kuantitatif Klasik Di dasarkan interaksi antar materi - Analisa Volumetri - Analisa Gravimetri 2. Analisa Kuantitatif Modern Di dasarkan interaksi materi dengan energi - Analisa dengan penggunaan energi sinar. (spektrofotometer)
  • 14. Analisa Volumetri Analisa volumetri disebut juga analisa titrimetris -- sejumlah zat direaksikan dengan zat yang telah diketahui konsentrasinya. Hal – hal penting yang perlu di pahami dalam analisa volumetri : - Struktur dan berat atom unsur kimia - Persamaan/reaksi kima - Grammol dan Gram ekuivalen - Indikator - pH
  • 15. Struktur dan Berat Atom Unsur Kimia Zat kimia Di alam terdapat zat – zat (subtance) yang terdapat sebagai unsur (elemen) ataupun sebagai senyawa yang merupakan pembentuk segala macam benda di alam ini. Urutan struktur kimia : Atom -- unsur-- senyawa-- campuran. Karena banyaknya unsur di alam, maka tiap – tiap diberi nomor/symbol.
  • 16. Struktur danBerat Atom Unsur Kimia Tiap unsur mempunyai satuan berat : Dinyatakan dengan berat atom. Berat atom adalah perbandingan berat 1 atom unsur dengan berat 1 atom hydrogen atau terhadap berat 1 atom oksigen Misalnya : Berat atom K = 39.102
  • 18. Struktur dan Berat Atom Unsur Kimia Berat Molekul : Molekul terdiri dari atom – atom, molekul sendiri mempunyai satuan berat (BM). Berat molekul perbandingan berat molekul senyawa itu terhadap 1 atom hidrogen atau terhadap 1 atom oksigen. BM H2O = 2 x 1 + 1 x 16 = 18 BM H2SO4 = 2 x 1 + 1 x 32 + 4 x 16 = 98 BM NaOH = 1 x 32 + 1 x 16 + 1 x 1 = 40
  • 19. Gram Atom dan Gram Mol 1 gram atom (1 grat) suatu unsur adalah sekian gram sebesar berat atomnya 1 gram molekul ( 1 grammol = 1 grol) suatu senyawa adalah sekian gram sebesar berat molekul senyawanya jadi 1 grol H2O = 18 gram 1 grat atom = mengandung jumlah atom yang sama yaitu 1 bilangan Avogadro
  • 20. Persamaan/Reaksi Kimia  NaOH + HCI ----- NaCl + HzO  HzSO+ + 2 NaOH ------ NazSO+ + 2 H2O  2 HCl + Na2BaOz + 5 H2O ------ 2 NaCl + 4 HsBOs  CH3COOH + NaOH -- ----- CH3COO Na + HzO  HCI + Na2CO3 ------ NaHCO3 + NaCl  2 HCI + Na2COs ------ HzO + CO2 + 2 NaCl  5 (COOH)2 + 2 KmnO4 + 3 H2SO4 ----- 10 CO2 + 8 H2O + K2SO4 + 2 MnSO4 Hal tersebut di atas adalah contoh – contoh persamaan Reaksi
  • 21. Gram Ekuivalen Untuk memahami gram Ekuivalen harus dipahami mengenai persamaan Reaksi . Contoh : HCl + NaOH ---- NaCl + H2O 1 molekul HCl habis bereaksi dengan 1 molekul NaOH menghasilkan 1 molekul NaCl dan 1 molekul H2O Gram ekuivalen = grammol / valensi Valensi diketahui dengan persamaan reaksi.
  • 22. Penggaraman Reaksi dari Asam dan Basa membentuk garam netral : Contoh : 2 NaOH + H2SO4 ---- Na2SO4 + 2 H2O 1 mol H2SO4 mengandung 2 atom H ½ mol H2SO4 mengandung 1 atom H Jadi 2 gram ekuivalen H2SO4 = 1 grol H2SO4
  • 23. Oksidasi - Reduksi Zat oksidator = melepaskan oksigen Zat reduktor = menggunakan oksigen 1 gram ekuivalen setara dengan ½ gram atom O Berdasarkan persamaan reaksi = dilihat berapa O yang dilepaskan atau digunakan. Reaksi : H2O2 ------ H2O + O 2KMnO4 ------ K2O + 2 MnO + 5 O 2HI + O ----- H2O + I2 H2C2O4 + O --- 2 CO2 + H2O
  • 24. pH pH -- istilah umum yang digunakan untuk menyatakan kadar ion hidrogen (H+) dan dapat digunakan untuk menyatakan kekuatan asam atau basa bukan penentu jumlah asiditas dan alkalinitas. Ionisasi Arhenius :  HCl ====== H+ + Cl-  NaOH ====== Na+ + OH –  H2O ====== H+ + OH- Skala pH pH < 7 = bersifat asam pH = 7 = bersifat netral pH > 7 = bersifat basa
  • 25. Alat Ukur pH Instrument -- pH meter digital- elektroda Kertas Lakmus : Indikator pH : BTB , PP, PAN, CPR Adalah suatu zat yang dalam larutannya dapat berubah warnanya dalam media asam dan basa atau sebaliknya. Komparator menggunakan sistem perpendaran cahaya (sistem kolorimetri)
  • 26. Titrasi 1. Konsentrasi Banyaknya zat per liter larutan dinyatakan dalam gram/l Misal konsentrasi NaOH = 2 gram/l artinya dalam 1 liter larutan NaOH mengandung 2 gram NaOH 2. Normalitas Banyaknya gram ekuivalen per liter larutan Misal larutan HCl 1 N = 1 grek HCl dalam 1 liter larutan.
  • 27. Pengenceran Jumlah gram ekuivalen zat - zat yang bereaksi maupun yang diencerkan sama V1 x N1 = V2 x N2 V1 = volume zat yang diuji/yang akan diencerkan N1 = normalitas zat yang diuji/ yang akan diencerkan V2 = volume zat pereaksi/setelah diencerkan N2 = normalitas zat pereaksi/setelah diencerkan.
  • 28. Titrasi Sejumlah zat yang di analisa (analat) direaksikan dengan zat yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan yang diketahui konsentrasinya == larutan standart Titrasi : Mereaksikan suatu analat dengan zat lain yang ditambahkan sedikit – demi sedikit dengan menggunakan buret sampai di capai titik ekuivalen Titik Equivalent : Titik dimana jumlah zat jumlah zat yang dianalisa tepat habis direaksikan dengan zat baku.
  • 29. Analisis Titrimetrik Ilustrasi Reaksi : aA + tT ---- produk A molekul analit A , bereaksi dengan t molekul pereaksi T . Pereaksi T disebut titran, ditambahkan secara kontinu dengan sebuah buret, dalam wujud larutan yang diketahui konsentrasinya. Larutan ini disebut larutan standart. Penentuan konsentrasi disebut standarisasi. Penambahan dari titran tetap dilakukan sampai jumlah T secara kimiawi sama dengan yang ditambahkan pada A. Dicapai titik ekivalen dari titrasi telah dicapai. Agar diketahui kapa berhenti menambahkan titran, digunakan indikator, yang bereaksi terhadap kehadiran titran berlebih, ditandai dengan perubahan warna
  • 30. Analisis Titrimetrik Persiapan Buret Persiapan Larutan Titrat
  • 31. Titrasi dengan Titrasi Indikator pH
  • 32. Jenis Titrasi Titrasi berdasar reaksi Matatetik Reaksi pertukaran ion contoh : Titrasi asidi – alkalimetri (asam basa) , Perubahan pH titrat sangat mempengaruhi Titrasi resipitasi Titrasi kompleksometri Analisa Kesadahan Reaksi Redoks : terjadi perubahan tingkat oksidasi H2 + CuO --- Cu + H2O
  • 33. Titrasi Asam Basa (Netralisasi) Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu : 1. Asam kuat - Basa kuat 2. Asam kuat - Basa lemah 3. Asam lemah - Basa kuat 4. Asam kuat - Garam dari asam lemah 5. Basa kuat - Garam dari basa lemah
  • 34. Titrasi Asam Basa Titrasi Asam Kuat Kurva Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat Basa Kuat Contoh : - Asam kuat : HCl - Basa kuat : NaOH Persamaan Reaksi : HCl + NaOH → NaCl + H2O Reaksi ionnya : H+ + OH- → H2O
  • 35. Titrasi Asam Basa Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah Kurva Titrasi Asam kuat – contoh : Basa Lemah - Asam kuat : HCl - Basa lemah : NH4OH Persamaan Reaksi : HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O Reaksi ionnya : H+ + NH4OH → H2O + NH4+
  • 36. Titrasi Asam Basa  Titrasi Asam Lemah - Basa Kurva Titrasi Asam Lemah – Basa Kuat Kuat  contoh :  - Asam lemah : CH3COOH - Basa kuat : NaOH  Persamaan Reaksi : CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O Reaksi ionnya : H+ + OH- → H2O
  • 37. Titrasi Asam Basa Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah Cara Melakukan Titrasi Asam Basa contoh : 1. Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan - Asam kuat : HCl baku dimasukkan ke dalam buret yang telah - Garam dari asam lemah : NH4BO2 ditera Persamaan Reaksi : 2. Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4Cl wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah Reaksi ionnya : buret berisi titran H+ + BO2- → HBO2 3. Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah misalnya, indikator fenoftalien contoh : 4. Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus - Basa kuat : NaOH berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah - Garam dari basa lemah : CH3COONH4 ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas Persamaan Reaksi : putih atau tissu putih di bawah wadah titrat NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + 5. Atur titran yang keluar dari buret (titran NH4OH dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai Reaksi ionnya : larutan di dalam gelas kimia menunjukkan OH- + NH4- → NH4OH perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi !
  • 38. Titik Akhir Titrasi dan Indikator Titik berakhirnya titrasi adalah titik akhir titrasi, ditandai dengan perubahan warna dan keruh (terbentuknya endapan) Zat yang dapat berubah warna sebagai titik berakhirnya titrasi --- indikator Jenis Indikator : - Indikator asam basa - Indikator campuran
  • 39. Indikator Indikator Asam Basa Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan menunjukkan perubahan warna yang kuat. Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH
  • 40. Jenis – jenis Indikator Asam Basa Perubahan warna Pelarut Indikator Asam Basa Thimol biru Merah Kuning Air Metil kuning Merah Kuning Etanol 90% Metil jingga Merah Kuning-jingga Air Metil merah Merah Kuning Air Bromtimol biru Kuning Biru Air Fenolftalein Tak berwarna Merah-ungu Etanol 70% thimolftalein Tak berwarna biru Etanol 90%
  • 41. Contoh Perhitungan Sampel Natrium Karbonat Murni, Na2CO3, dengan berat 0.3542 g dilarutkan dalam air dan titrasi dengan larutan asam klorida. Diperlukan volume sebesar 30.23 mL untuk mencapai titik akhir metil orange, reaksinya adalah : Na2CO3 + 2 HCl --- NaCl H2O + CO2 Hitung Normalitas larutan asam
  • 42. Analisa Kolorimetri Kolori – spektrofotometri merupakan salah satu metoda analisa kuantitatif. Alat yang paling sederhana sampai yang paling rumit masih digunakan orang sampai sekarang, termasuk untuk analisa air ketel dan air pengisi ketel. Keuntungan dari metoda ini adalah waktu yang relatif singkat dalam analisa serta dapat menganalisa kandungan zat yang kurang dari 1%, dengan ketelitian yang cukup tinggi.
  • 43. Penyerapan Cahaya Kurva Spektrum Elaktromagnetic Dasar utama spektrofotometri adalah adanya interaksi antara energi radiasi dengan suhu bahan. Radiasi dari sinar ini terdiri dari berbagai macam panjang gelombang, dari yang sangat pendek sampai yang sangat panjang.
  • 44. Penyerapan Cahaya  Enersi radiasi tidak dapat diserap oleh Sinar Warna komplementer semua zat, tetapi hanya bila energi Warna Panjang gelombang (mλ) tersebut dibutuhkan oleh zat, tetapi Ungu 400- 435 Hijau-kuning hanya bila enersi tersebut dibutuhkan Biru 435-480 Kuning oleh zat untuk mengadakan perubahan Biru – Hijau 480-490 Jingga Hijau – Biru 490-500 Merah kimia molekul. Dengan demikian hanya Hijau 500-560 “Purple” sinar yang mempunyai enersi atau Hijau – Kuning 560-580 Ungu Kuning 580-595 Biru panjang gelombang tertentu saja yang Jingga 595-610 Biru-Hijau diserap oleh molekul. Merah 610-750 Hijau-Biru  Pada proses penyerapan ini, sinar yang mempunyai warna yang sama dengan warna larutan tidak akan diserap, tetapi akan diteruskan, warna yang diserap adalah warna yang tidak sama dengan warna larutan dan warna ini disebut warna komplementer
  • 45. Hukum Lambert - Beer  Suatu sinar yang dilewatkan pada  Io = I a + I t + I r suatu medium yang homogen maka sebagian dari sinar masuk tersebut  Pada bahan gelas sinar yang akan diabsorbsi sebagian lagi akan dipantulkan dan sisanya akan dipantulkan kembali rata – rata diteruskan sebesar 4%. Pada polarimetri  Bila Io adalah intensitas sinar dan spektrofotometri hal ini masuk, Ia adalah sinar yang bisa diabaikan, sehingga diabsorbsi, It adalah sinar yang persamaan menjadi : diteruskan, dan Ir adalah intensitas sinar yang dipantulkan, maka dapat  Io = I a + I t disusun persamaan sebagai berikut :
  • 46. Hukum Lambert - Beer  Di sini a merupakan konstanta baru, Beer menemukan adanya yang besarnya tergantung pada panjang pengaruh konsentrasi larutan gelombang dan macam zat penyerap terhadap besarnya absorbtivitas. Hubungan tersebut ternyata  Persamaan ini selanjutnya disebut serupa dengan apa yang Hukum Lambert Beer, yang kadang kadang cukup disebut dengan hukum diperoleh Lambert, yaitu Beer  Harga sering dinyatakan dengan T, yaitu besarnya transmittance , sedang harga abc dinyatakan dengan A, yaitu “ Absorbance”, sering pula disebut “Extinction” ( E atau Optical Density” (OD)  Dengan demikian maka : log T = A = abc
  • 47. Analisa Kolorimetri  Kolorimetri Kolorimetri merupakan salah satu cara penetapan jumlah zat dengan memperhatikan warnanya atau lebih tepat memperhatikan intensitas dari warna tersebut. Dalam memperhatikan intensitas tersebut sebenarnya kita “ mengukur “ besarnya sinar yang diabsorpsi. Pada kolorimeter visual, sebagai sumber cahaya digunakan sinar putih. Pada analisa kuantitatif penggunaan kolorometer visual masih banyak digunakan mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang lebih rumit. Beberapa jenis kolorimeter yang masih mungkin digunakan yaitu :  Tabung Nernst  Tabung Hehner  Kolorimeter Duboscq  Kolorimeter Lovibond  Elektrofotometer
  • 48. Analisa Spektrofotometri Analisa Menggunakan Spektrofotometer  Pendahuluan Seperti diketahui bahwa analisa dengan spektrofotometer ini terutama ditujukan untuk menganalisa komponen – komponen suatu zat yang relatif dalam jumlah kecil. Dengan demikian mata kita harus bekerja seteliti mungkin sesuai dengan syarat – syarat yang diminta. Kesalahan – kesalahan yang masih mungkin terjadi adalah : Penggunaan alat belum benar, kondisi alat berubah dan tak diketahui Persiapan contoh tidak diperhatikan Kemurnian Reagen yang digunakan tidak memenuhi syarat. Masalah di atas sering tidak kita sadari, lebih – lebih bila kita bekerja rutin. Maka selain hal – hal berikut yang nanti diutarakan, sekali- kali perlu diadakan pengecekan terhadap alat maupun cara kerja. Tahap – tahap Analisa Pemurnian contoh Suatu contoh yang akan dianalisa kadang – kadang terdapat beberapa komponen (ion – ion) pengganggu. Hal semacam ini sangat sukar menentukannya, oleh karena itu sangat baik jika kita mengikuti prosedur – prosedur yang tersedia secara teliti.
  • 49. Spektrofotometri Dalam analisa secara spektrofotometri sebelum kita mewarnai analat, komponen pengganggu ini perlu dihilangkan terlebih dahulu  Pewarnaan analat  Pada umumnya unsur – unsur anorganik tidak berwarna cukup kelam untuk analisa. Unsur – unsur tersebut harus direaksikan dengan senyawa – senyawa yang memberikan warna yang cukup kelam dan stabil  Setiap unsur yang dapat dianalisa mempunyai bahan – bahan pereaksi serta kondisi reaksi yang berbeda, hal ini sesuai dengan prosedur anal
  • 50. Spektrofotometri Yang perlu mendapat perhatian ialah kemurnian (grade) dari pereaksi tersebut untuk analisa secara spektrofotometri, dibutuhkan kemurnian yang tinggi (high grade analitical reagent), yang dalam perdagangan bisa dikenal dengan adanya kode – kode G.R, ACS dan lain – lain tergantung pabrik pembuatnya. Persiapan kuvet Pemilihan kuvet Dalam suatu prosedur analisa menggunakan spektrofotometer biasanya sudah disebutkan ukuran kuvet yang harus digunakan. Dasar pemilihan tebal kuvet (light path) adalah ketelitihan hasil analisa. Dalam hukum Lambert – Beer, dimana A = abc, “a” dan “b” (tebal kuvet) adalah konstan. Dengan demikian Pembersihan kuvet Koreksi kuvet Pengukuran Absorban Pemilihan panjang gelombang (λ) Batas – batas daerah pengukuran Kurva standart dan penggunaannya