SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
SISTEM REPRODUKSI 
PADA MANUSIA
Reproduksi 
Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, 
MENGAPA ?
Reproduksi 
Mahluk hidup bereproduksi bertujuan 
mempertahankan keberadaan jenisnya. 
Demikian juga manusia 
Proses reprodusi diatur oleh sistem reproduksi 
Manisia memiliki dua jenis, yaitu laki-laki dan 
perempuan. 
Keduanya memiliki sitem reproduksi yang 
berlainan dan saling membutuhkan
Alat-alat Reproduksi pada Manusia 
Laki-laki 
Alat reproduksi laki-laki 
terdiri dari: 
- Sepasang testis 
- Saluran-saluran 
kelamin 
- Kelenjar-kelenjar 
tambahan 
- Penis
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki 
Testis: kelenjar 
kelamin penghasil 
sperma dan 
hormon 
testosteron
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki 
Saluran kelamin 
- Vasa eferentia: 
menampung sperma 
- Epididimis: mengabsorpsi 
sperma hingga kental dan 
menyimpan sperma 
sementara (3 minggu) 
- Vasdeferens: saluran 
penghubung epididimis 
dengan uretra pada penis. 
Dibagian ujungnya 
terdapat saluran ejakulasi 
Uretra merupakan saluran 
untuk mengeluarkan 
sperma dan urine
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki 
Kelenjar tambahan: 
- Vesika seminalis: 
Merupakan kantong semen 
(mani) yang dindingnya 
menghasilkan 
cairanlendir yang 
mengandung fruktosa, 
asam askorbat dan 
asam amino sebagai 
makanan dan pelindung 
sperma sebelum 
membuahi ovum 
Semen (mani) adalah cairan 
yang terdiri dari sperma 
dan cairan yang 
dihasilkan oleh beberapa 
kelenjar
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki 
Kelenjar tambahan: 
- Kelenjar prostat: 
Menghasilkan cairan 
basa berwarna putih 
susu. 
Cairan ini berfungsi 
untuk menetralkan 
sifat asam pada 
saluran vasa 
eferentia dan cairan 
pada vagina 
sehingga sperma 
dapat bergerak 
dengan aktif
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki 
Kelenjar tambahan: 
- Kelenjar cowperi 
(bulbouretralis): 
Penghasil cairan 
pelicin
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki 
Penis: 
Merupakan alat 
kelamin luar yang 
berfungsi untuk 
memasukan 
sperma kedalam 
tubuh wanita.
Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki 
Sistem reproduksi laki-laki berhubungan erat 
dengan sistek ekskresi urineria 
Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari 
mulai dari masa pubertas sampai meninggal 
dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma 
akan mati dan diserap kembali oleh tubuh
Alat-alat Reproduksi Manusia 
 Perempuan 
Alat reproduksi pada 
wanita berupa: 
- Sepasang ovarium 
- Oviduk/tuba fallopii) 
- Uterus 
- Vagina 
- Organ kelamin 
bagian luar
Alat-alat Reproduksi Perempuan 
Ovarium (indung telur): 
Merupakan kelenjar 
kelamin yang 
memproduksi ovum 
(sel telur) dan 
menyekresi hormon 
estrogen dan 
progesteron
Alat-alat Reproduksi Perempuan 
Oviduk/tuba Fallopii 
(saluran telur): 
Berfungsi menyalurkan 
sel telur ke uterus 
(rahim) dengan 
gerakan peristaltik 
dan dibantu oleh 
gerakan silia pada 
dindingnya.
Alat-alat Reproduksi Perempuan 
Uterus (rahim): 
Tempat berkembangnya 
embrio. Selama 
kehamilan volume 
uterus mampu 
mengembang hingga 
500 kali
Alat-alat Reproduksi Perempuan 
Vagina: 
Tempat penis pada saat 
kopulasi dan sebagai 
jalan keluar bayi pada 
proses kelahiran
Alat-alat Reproduksi Perempuan 
Organ kelamin luar: 
- klitoris/klentit: struktur 
yang sama dengan penis 
- Vulva: terdiri atas labium 
mayor (bibir besar) dan 
labium minor (bibir kecil) 
- Lubang saluran kencing 
- Lubang vagina: bagian 
terluar vagina 
- Fundus: bagian lipat paha
Pembentukan Sel Kelamin 
 Pembentukan Sperma 
(spermatogenesis) 
Terjadi di dalam testis. 
Spermatogonium bersifat diploid dan 
selalu membelah diri secara metosis 
sehingga berjumlah banyak. 
Sebagian spermatogonium membesar 
menjadi spermatosit primer. 
Spermatosit primer terus membelah diri 
secara meiosis membentuk 
spermatosis sekunder. 
Spermatosit sekunder membelah diri 
kembali secara meiosis menjadi 
spermatid. 
Spermatid berdiferensiasi menjadi 
sperma 
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah 
kromosom setengah dari jumlah 
kromosom spermatogonium
Pembentukan Sel Kelamin 
 Pembentukan Ovum (oogenesis) 
Terjadi di dalam ovarium. 
Oogonium bersifat diploid. 
Oogonium membelah diri secara mitosis 
sehingga berjumlah banyak. 
Oogonium berkembang menjadi oosit 
primer. 
Oosit primer membelah diri secara 
meiosis menjadi oosit sekunder dan 
badan kutub pertama 
Oosit sekunder mengandung kuning 
telur dan sitoplasma, badan kutub 
pertama merupakan inti sel yang 
kemudian membelah diri menjadi 
dua 
Oosit sekunder membelah diri secara 
meiosis menjadi otid dan badan 
kutub ke dua 
Otid berkembang menjadi ovum yang 
haploid 
Setiap oosit primer menghasilkan satu 
ovum.
ovulasi 
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. 
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, 
didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan 
pembuluh darah yang siap menerima zigot
Fertilisasi/Proses Pembuahan
Fertilisasi/Proses Pembuahan 
Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan 
satu sel telur (ovum) yang sudah matang
Fertilisasi/Proses Pembuahan 
Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan 
menempel pada dinding rahim
Kehamilan 
- Setelah zigot terbentuk, zigot langsung 
membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan 
seterusnya 
- Dalam waktu bersamaan dinding rahim 
menebal penuh dengan pembuluh darah siap 
menerima zigot 
- Zigot menempel pada dinding rahim untuk 
berkembang 
- Zigot berubah menjadi embrio
Kehamilan 
- Terbentuk plasenta dan tali 
pusat sebagai penghubung 
antara embrio dengan ibunya. 
- Embrio dikelilingi cairan 
amnion untuk melindungi dari 
bahaya benturan 
- Usia 4 minggu, embrio mulai 
membentuk mata, tangan dan 
kaki 
- Usia 6 minggu,embrio 
berukuran 1,5 cm. Otak, 
mata, telinga dan jantung 
sudah berkembang. Tangan 
dan kaki beserta jari-jarinya 
mulai terbentuk
Kehamilan 
- Usia 8 minggu, 
embrio sudah 
memiliki organ 
lengkap. Embrio 
berubah menjadi 
janin (fetus) 
- Setelah usia 
kehamilan mencapai 
kira-kira 9 bulan 10 
hari, bayi siap 
dilahirkan.
Kehamilan
Menstruasi 
Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang 
telah menebal dan penuh dengan pembuluh 
darah, akan rusak dan luruh/runtuh. 
Bersama-sama dengan ovum, jaringan 
tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam 
proses menstruasi (haid)
Penyakit pada Sistem Reproduksi 
Gonorhea (kencing nanah) 
Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, 
ditularkan melalui hubungan seksual. 
Akibat: radang pada organ reproduksi yang 
menyebabkan kemandulan, mata, persendian 
dan selaput otak pada bayi 
Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung 
saluran kencing dan terasa panas (terbakar) 
saat buang air kecil
Penyakit pada Sistem Reproduksi 
Sifilis 
Penyebab: bakteri Treponema pallidum 
ditularkan melalui hubungan seksual 
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada 
stadium lanjut, sifilis menyerang hati, 
susunan syaraf dan otak
Penyakit pada Sistem Reproduksi 
Herpes genital 
Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 
ditularkan melalui hubungan seksual 
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit 
dan menyebabkan kanker rahim
Penyakit pada Sistem Reproduksi 
Keputihan (fluor albus) 
Penyebab: parasit seperti jamur Candida 
albicans, protozoa Trichomonas vaginalis, 
bakteri dan virus. Candida albicans menyukai 
lingkungan yang mengandung gula dan 
hangat, sering ditemukan pada wanita hamil 
dan penderita diabetes melitus 
Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita
Penyakit pada Sistem Reproduksi 
Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome) 
Penyebab: virus HIV (Human 
Immunodedeficiency Virus) 
Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh 
terhadap penyakit karena virus ini menyerang 
sel-sel darah putih 
Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan 
penderita AIDS. Orang yang terinfeksi virus 
HIV akan menderita AIDS setelah 6 bulan 
atau lebih tergantung daya tahan tubuh.
Tingkat Pertumbuhan Populasi 
Tingkat pertumbuhan populasi dipengaruhi 
oleh: natalitas, mortalitas, emigrasi dan 
imigrasi. 
P = (l – m) + (i – e) 
P = Pertumbuhan populasi 
l = laju kelahiran 
m = laju kematian 
i = jumlah imigrasi 
e = jumlah emigrasi

More Related Content

What's hot

Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanKesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanDelfriana Ayu Sembiring
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
 
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bintDasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bintbintangjohan
 
Keanekaragaman Hayati ppt
Keanekaragaman Hayati pptKeanekaragaman Hayati ppt
Keanekaragaman Hayati pptSlidestock
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas pjj_kemenkes
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANPSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANLydia Febri
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaanoovee
 
Pptx. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PRESPEKTIF GENDER
Pptx. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PRESPEKTIF GENDERPptx. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PRESPEKTIF GENDER
Pptx. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PRESPEKTIF GENDERvivi julia resti
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASIshelviaa
 
tugas etika biomedis dalam yankeb.pptx
tugas etika biomedis dalam yankeb.pptxtugas etika biomedis dalam yankeb.pptx
tugas etika biomedis dalam yankeb.pptxAlfrianInrySupit
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 

What's hot (20)

Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupanKesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
Kesehatan wanita sepanjang siklus kehidupan
 
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
 
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bintDasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
 
midwifery care
midwifery caremidwifery care
midwifery care
 
Keanekaragaman Hayati ppt
Keanekaragaman Hayati pptKeanekaragaman Hayati ppt
Keanekaragaman Hayati ppt
 
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
Analisis Masalah dalam Kebidanan Komunitas
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Konsep gender dds
Konsep gender ddsKonsep gender dds
Konsep gender dds
 
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINANPSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
Konsep keluarga ppt
Konsep keluarga pptKonsep keluarga ppt
Konsep keluarga ppt
 
informed choice
informed choiceinformed choice
informed choice
 
Pptx. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PRESPEKTIF GENDER
Pptx. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PRESPEKTIF GENDERPptx. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PRESPEKTIF GENDER
Pptx. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PRESPEKTIF GENDER
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 
tugas etika biomedis dalam yankeb.pptx
tugas etika biomedis dalam yankeb.pptxtugas etika biomedis dalam yankeb.pptx
tugas etika biomedis dalam yankeb.pptx
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 

Similar to 179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy

Sistem reproduksi pada manusia 2
Sistem reproduksi pada manusia 2Sistem reproduksi pada manusia 2
Sistem reproduksi pada manusia 2haruna_06
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaDani Ibrahim
 
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptsistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptdevyindah1
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiashafhandustur
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaHIA Class.
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiadewivirapuspa
 
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptsistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptMomoMimi15
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaDzikri Fauzi
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiayuanitak
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaAverina Nadha
 
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptsistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptMOCHALIRAMADHAN
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaNazrizza Alba
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSonia O
 
Pert. 7 sistem reproduksi
Pert. 7 sistem reproduksiPert. 7 sistem reproduksi
Pert. 7 sistem reproduksiNanda Reda
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptRidwanAriyadi1
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptDeviKristinaHutahaea
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptAvinEviliaWahyuningr
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptBella Tania
 

Similar to 179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy (20)

Sistem reproduksi pada manusia 2
Sistem reproduksi pada manusia 2Sistem reproduksi pada manusia 2
Sistem reproduksi pada manusia 2
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptsistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada ManusiaSistem Reproduksi pada Manusia
Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptsistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.pptsistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
sistem-reproduksi-pada-manusia.ppt
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Pert. 7 sistem reproduksi
Pert. 7 sistem reproduksiPert. 7 sistem reproduksi
Pert. 7 sistem reproduksi
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
 
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.pptSISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
SISTEM_REPRODUKSI_PADA_MANUSIA_Power_Poi.ppt
 

More from Dani Ibrahim

Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporerApresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporerDani Ibrahim
 
Makalah seni kontemporer
Makalah seni kontemporerMakalah seni kontemporer
Makalah seni kontemporerDani Ibrahim
 
Karya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modernKarya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modernDani Ibrahim
 
Makalah seni rupa tradisional
Makalah seni rupa tradisionalMakalah seni rupa tradisional
Makalah seni rupa tradisionalDani Ibrahim
 
Latar belakang kemunculan seni rupa modern
Latar belakang kemunculan seni rupa modernLatar belakang kemunculan seni rupa modern
Latar belakang kemunculan seni rupa modernDani Ibrahim
 
Aliran aliran seni rupa
Aliran aliran seni rupaAliran aliran seni rupa
Aliran aliran seni rupaDani Ibrahim
 
Makalah apresiasi karya seni rupa modern
Makalah apresiasi karya seni rupa modernMakalah apresiasi karya seni rupa modern
Makalah apresiasi karya seni rupa modernDani Ibrahim
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerDani Ibrahim
 
Pekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernPekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernDani Ibrahim
 
Apresiasi keunikan karya seni rupa modern
Apresiasi keunikan karya seni rupa modernApresiasi keunikan karya seni rupa modern
Apresiasi keunikan karya seni rupa modernDani Ibrahim
 
Laporan hasil membaca revisi
Laporan hasil membaca revisiLaporan hasil membaca revisi
Laporan hasil membaca revisiDani Ibrahim
 
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01Dani Ibrahim
 
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02Dani Ibrahim
 

More from Dani Ibrahim (20)

Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporerApresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
 
Makalah seni kontemporer
Makalah seni kontemporerMakalah seni kontemporer
Makalah seni kontemporer
 
Karya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modernKarya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modern
 
Makalah senrup2
Makalah senrup2Makalah senrup2
Makalah senrup2
 
Seni patung
Seni patungSeni patung
Seni patung
 
Makalah seni rupa tradisional
Makalah seni rupa tradisionalMakalah seni rupa tradisional
Makalah seni rupa tradisional
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Latar belakang kemunculan seni rupa modern
Latar belakang kemunculan seni rupa modernLatar belakang kemunculan seni rupa modern
Latar belakang kemunculan seni rupa modern
 
Aliran aliran seni rupa
Aliran aliran seni rupaAliran aliran seni rupa
Aliran aliran seni rupa
 
Makalah apresiasi karya seni rupa modern
Makalah apresiasi karya seni rupa modernMakalah apresiasi karya seni rupa modern
Makalah apresiasi karya seni rupa modern
 
Lapora nnya ute
Lapora nnya uteLapora nnya ute
Lapora nnya ute
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Ibrani
IbraniIbrani
Ibrani
 
Intisari
IntisariIntisari
Intisari
 
Pekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modernPekembangan karya seni rupa modern
Pekembangan karya seni rupa modern
 
Apresiasi keunikan karya seni rupa modern
Apresiasi keunikan karya seni rupa modernApresiasi keunikan karya seni rupa modern
Apresiasi keunikan karya seni rupa modern
 
Tugas seni rupa
Tugas seni rupaTugas seni rupa
Tugas seni rupa
 
Laporan hasil membaca revisi
Laporan hasil membaca revisiLaporan hasil membaca revisi
Laporan hasil membaca revisi
 
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
Sman1x 1asteroid-110901012800-phpapp01
 
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
Sistem reproduksi-pada-manusia-120905032259-phpapp02
 

179153969 sistem-reproduksi-pada-manusia-ppt - copy

  • 2. Reproduksi Setiap mahluk hidup selalu bereproduksi, MENGAPA ?
  • 3. Reproduksi Mahluk hidup bereproduksi bertujuan mempertahankan keberadaan jenisnya. Demikian juga manusia Proses reprodusi diatur oleh sistem reproduksi Manisia memiliki dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki sitem reproduksi yang berlainan dan saling membutuhkan
  • 4. Alat-alat Reproduksi pada Manusia Laki-laki Alat reproduksi laki-laki terdiri dari: - Sepasang testis - Saluran-saluran kelamin - Kelenjar-kelenjar tambahan - Penis
  • 5. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki Testis: kelenjar kelamin penghasil sperma dan hormon testosteron
  • 6. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki Saluran kelamin - Vasa eferentia: menampung sperma - Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga kental dan menyimpan sperma sementara (3 minggu) - Vasdeferens: saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi Uretra merupakan saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine
  • 7. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki Kelenjar tambahan: - Vesika seminalis: Merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya menghasilkan cairanlendir yang mengandung fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi ovum Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar
  • 8. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki Kelenjar tambahan: - Kelenjar prostat: Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu. Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa eferentia dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif
  • 9. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki Kelenjar tambahan: - Kelenjar cowperi (bulbouretralis): Penghasil cairan pelicin
  • 10. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki Penis: Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi untuk memasukan sperma kedalam tubuh wanita.
  • 11. Alat-alat Reproduksi pada Laki-laki Sistem reproduksi laki-laki berhubungan erat dengan sistek ekskresi urineria Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai dari masa pubertas sampai meninggal dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati dan diserap kembali oleh tubuh
  • 12. Alat-alat Reproduksi Manusia  Perempuan Alat reproduksi pada wanita berupa: - Sepasang ovarium - Oviduk/tuba fallopii) - Uterus - Vagina - Organ kelamin bagian luar
  • 13. Alat-alat Reproduksi Perempuan Ovarium (indung telur): Merupakan kelenjar kelamin yang memproduksi ovum (sel telur) dan menyekresi hormon estrogen dan progesteron
  • 14. Alat-alat Reproduksi Perempuan Oviduk/tuba Fallopii (saluran telur): Berfungsi menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.
  • 15. Alat-alat Reproduksi Perempuan Uterus (rahim): Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus mampu mengembang hingga 500 kali
  • 16. Alat-alat Reproduksi Perempuan Vagina: Tempat penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada proses kelahiran
  • 17. Alat-alat Reproduksi Perempuan Organ kelamin luar: - klitoris/klentit: struktur yang sama dengan penis - Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil) - Lubang saluran kencing - Lubang vagina: bagian terluar vagina - Fundus: bagian lipat paha
  • 18. Pembentukan Sel Kelamin  Pembentukan Sperma (spermatogenesis) Terjadi di dalam testis. Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah banyak. Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder. Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid. Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom spermatogonium
  • 19. Pembentukan Sel Kelamin  Pembentukan Ovum (oogenesis) Terjadi di dalam ovarium. Oogonium bersifat diploid. Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak. Oogonium berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder dan badan kutub pertama Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri menjadi dua Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan kutub ke dua Otid berkembang menjadi ovum yang haploid Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.
  • 20. ovulasi Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot
  • 22. Fertilisasi/Proses Pembuahan Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang
  • 23. Fertilisasi/Proses Pembuahan Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim
  • 24. Kehamilan - Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya - Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot - Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang - Zigot berubah menjadi embrio
  • 25. Kehamilan - Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya. - Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan - Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan dan kaki - Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk
  • 26. Kehamilan - Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus) - Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Menstruasi Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh dengan pembuluh darah, akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses menstruasi (haid)
  • 31. Penyakit pada Sistem Reproduksi Gonorhea (kencing nanah) Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui hubungan seksual. Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan, mata, persendian dan selaput otak pada bayi Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung saluran kencing dan terasa panas (terbakar) saat buang air kecil
  • 32. Penyakit pada Sistem Reproduksi Sifilis Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui hubungan seksual Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan otak
  • 33. Penyakit pada Sistem Reproduksi Herpes genital Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan melalui hubungan seksual Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker rahim
  • 34. Penyakit pada Sistem Reproduksi Keputihan (fluor albus) Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa Trichomonas vaginalis, bakteri dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat, sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes melitus Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita
  • 35. Penyakit pada Sistem Reproduksi Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome) Penyebab: virus HIV (Human Immunodedeficiency Virus) Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit karena virus ini menyerang sel-sel darah putih Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan penderita AIDS. Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita AIDS setelah 6 bulan atau lebih tergantung daya tahan tubuh.
  • 36. Tingkat Pertumbuhan Populasi Tingkat pertumbuhan populasi dipengaruhi oleh: natalitas, mortalitas, emigrasi dan imigrasi. P = (l – m) + (i – e) P = Pertumbuhan populasi l = laju kelahiran m = laju kematian i = jumlah imigrasi e = jumlah emigrasi