2. Thariqah: -Tariqah bermakna metod atau kaedah melaksanakan atau merealisasi fikrah-fikrah dalam Islam. -Sesuatu mabda’ tidak dinamakan mabda jika hanya mengandungi ajaran semata-mata tanpa dapat dilaksanakan atau diterapkan di muka bumi. -Untuk menerapkan mabda tersebut , perlu ada kaedah perlaksanaannya. Kaedah inilah yang dinamakan THARIQAH
6. . 2. Pembentukkan Syakhsiyah Islamiyah. Sebagai contohnya; - Umar, semasa jahiliyah merupakan seorang yang bengis, pemabuk dan pernah menanam anak perempuan. Apabila telah memeluk islam syakhsiyahnya bertukar 100%. - Peristiwa turunnya ayat pengharaman khamar. (Al Maidah :90) * Semua sahabat yang masih meminum arak memecahkan bejana yang berisi arak.Juga ada yang memuntahkan arak yang telah diminumnya. - Turunya ayat mewajibkan pemakaian tudung. (An.Nur :24) * Para muslimah dengan tidak berfikir panjang mengoyakkan kain mereka dan terus menutup kepala.
7.
8.
9.
10. 2. Kifahus Siyasi ( perjuangan politik ) -Pada tahap ini dakwah Rasulullah berubah dari sembunyi-sembunyi menjadi terang-terangan. -Dari aktiviti mendekati individu-individu kemudian membentuk kutlah (kelompok) menjadi menyeru secara langsung dan terbuka kepada masyarakat seluruhnya. -Hal ini dilakukan setelah Rasulullah beserta para pengikutnya mendapat perintahdaripada Allah SWT: " Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik." [Al-Hijr: 94]
11. . Tatkala para pemimpin Mekah mengalami kejumudan dan mulai menyakiti Rasul setelah paman Baginda saw, Abu Thalib wafat. Rasulullah berusaha mencari pendukung ke kota Tha’if. Tetapi usaha Baginda tidak berhasil bahkan disambut dengan penghinaan dan lemparan batu. - Rasulullah mulai mencari perlindungan dari kabilah-kabilah yang datang berniaga di Kota Mekah.Perlindungan ini dikenali sebagai tholabun nusrah.
12.
13.
14. . Tatkala tahun berikutnya tiba dan musim haji datang, dua belas orang lelaki dari penduduk Madinah bertemu dengan Rasulullah SAW di Aqobah. Mereka berbai’at kepada Rasulullah SAW yang dikenal dengan Bai’atul Aqabah. Isi baiat (Pengistiharan untuk patuh) tersebut adalah: “ Tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina dan tidak membunuh anak-anak kecil, tidak berbohong serta tidak menentang Rasulullah dalam perbuatan ma’ruf.” [ Hadis Riwayat Bukhari ]
15.
16. - Setelah bai’at itu, Rasul mengutus Mush’ab bin Umair untuk mengajarkan Al-Quran dan hukum agama. - Pada tahun berikutnya, Mush’ab bin Umair kembali ke Mekah bersama tujuh puluh lima orang Madinah yang telah masuk Islam. Dua diantaranya adalah wanita dan mereka membai’at Rasulullah SAW. Bai’at ini dinamakan Bai’atul Aqabah II. - Selesai melakukan bai’at, Rasulullah menunjuk dua belas orang untuk menjadi pemimpin masing-masing qabilah mereka. - Abbas bin Ubadah, salah seorang dari mereka berkata kepada Rasulullah: “ Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, bila engkau mengizinkan, kami akan perangi penduduk Mina besok pagi dengan pedang-pedang kami.” Jawab Rasulullah SAW: “ Kita belum diperintahkan untuk itu, dan lebih baik kembalilah ke kenderaanmu masing-masing.”
17.
18. . BAI’ATUL AQABAH II. Isi perjanjian; 1.Berjanji untuk taat dan setia kepadaku baik dalam keadaan sibuk maupun senggang. 2.Berjanji untuk tetap berinfaq baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit. 3.Berjanji untuk tetap melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar. 4.Berjanji untuk tetap teguh membela kebanaran karena Allah, tanpa rasa takut di cela oleh orang yang mencela. 5.Berjanji untuk tetap membantuku dan membelaku apabila aku telah berada ditengah-tengah kalian,sebagaimana kalian membela diri kalian sendiri dan anak istri kalian.Dengan demikian kalian akan memperoleh syurga.
19. . Fasa Madinah. - Hijrahnya kaum muslimin ke Madinah adalah sebagai awal mula marhalah (tahap) dakwah ketiga, yaitu Marhalah Tathbiq Al-Ahkaam Al-Islami (Penerapan Syari’at Islam). -Terdirinya Daulah Islamiyah (Negara Islam) pertama sebagai pelaksana hukum Islam dan sebagai pengembang risalah Islam ke seluruh penjuru dunia melalui dakwah dan jihad. - Ada pun tahap ketiga ini dimulai dengan tibanya Rasulullah ke Madinah melalui peristiwa hijrah Rasulullah pada tahun 622M bersama sahabat baginda, Abu Bakar. Setibanya di Madinah, Rasulullah SAW melakukan aktiviti sebagai berikut:
20. . Membina Masjid. - Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat membangun Masjid. -Pembangunan masjid mempunyai erti yang sangat penting bagi pembangunan masyarakat Islam yang terdiri daripada individu-individu muslim yang sentiasa berpegang teguh kepada aqidah dan syari’at Islam. -Rasulullah SAW menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat solat melainkan juga sebagai tempat berkumpul, bermusyawarah, membina ukhuwah dan aqidah Islam serta mengatur berbagai persoalan kaum muslimin sekaligus memutuskan hukum di antara mereka.
21.
22. 3. Menyusun Piagam Perjanjian. Isi-isi Piagam Madinah. 1 ) Kesatuan umat Islam tanpa mengenal perbezaan suku, bangsa dan kaum. 2) Persamaan hak dan kewajiban bagi seluruh warga masyarakat. 3) Gotong-royong dalam segala hal yang bukan kezaliman, dosa dan permusuhan. 4) Kompak dalam menentukan hubungan dengan musuh-musuh Islam. 5) Membangunkan suatu masyarakat dalam suatu sistem yang sebaik-baiknya. 6) Melawan orang-orang yang menentang negara dan membangkang sistemnya. 7) Melindungi orang yang ingin hidup berdampingan dengan orang Islam dan tidak boleh berbuat zalim kepadanya. 8) Umat non-muslim bebas melaksanakan agamanya dan tidak boleh dipaksauntuk masuk Islam dan tidak diganggu harta bendanya. 9) Umat non-Muslim harus ambil bahagiaan dalam pembiayaan negara sebagaimana umat Islam.
23. . 10) Umat Islam dan non-muslim tidak boleh melindungi musuh negara dan orang-orang yang memusuhi negara. 11) Warga negara bebas keluar masuk negara selama tidak merugikan negara. 12) Ikatan sesama anggota masyarakat didasarkan prinsip tolong-menolong untuk kebaikan dan ketakwaan. Tidak atas dosa dan aniaya. 13) Dasar-dasar tersebut ditunjang oleh dua kekuatan. Kekuatan ruh (spritual) yaitu imannya kepada Allah, keyakinan akan pengawasan dan perlindungan Allah bagi orang yang berbuat baik. Begitu pula jika ditunjang oleh kekuatan meterialistik (kebendaan) yaitu kepimpinan negara yang dipimpin oleh Rasulullah SAW.
24. . 4. Strategi Politik dan Militeri ( ketenteraan) -Dalam rangka menyebarkan dakwah Islam ke luar negeri Madinah, sekaligus mengumumkan kepada bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain mengenai berdirinya . Daulah Islamiah, maka diambil beberapa langkah lanjutan sebagai berikut: 1) Mengirim surat (mengajak kepada Islam (dakwah Islam), jika tidak mahu menerima Islam sebagai agama, mestilah patuh dengan hukum Islam di bawah Daulah Islam)kepada kepala-kepala negara/ kerajaan, pimpinan kabilah/suku yang ada di sekitar jazirah Arab. 2) Memaklumkan perang kepada orang-orang yang menetang dakwah Islam. 3) Memerangi kabilah-kabilah yang mengkhianati perjanjian perdamaian bersama kaum muslimin. 4) Menjadikan Daulah Islamiah sebagai satu kekuatan yang disegani dan ditakuti lawan-lawannya.
25. . Melalui penelitian dan penghayatan langkah-langkah dakwah Rasulullah sejak period Mekah hingga period Madinah dapat disimpulkan bahawa pada period Mekah, Baginda lebih bersikap sebagai seorang da’ie, muballigh, imam dan sekaligus sebagai tokoh politik dan pemimpin jemaah kaum muslimin. Manakala dalam period Madinah, baginda bukan hanya berperanan sebagai seorang Rasul, tetapi juga sebagai kepala negara di dalam pemerintahan Daulah Islamiah ( Khilafah ). Keberhasilan para da’ie penerus dakwah sangat ditentukan oleh sejauh mana kesetiaannya mengikuti jejak langkah (Thoriqah) dakwah Rasulullah SAW. Mudah-mudahan kita sentiasa dianugerahkan taufiq dan hidayah daripada-Nya dalam menegakkan Islam di bumi Allah ini. Khatimah.