1. POKOK BAHASAN
1. PENGANTAR DAN LATAR BELAKANG TERBITNYA PAPI (REVISI 2008)
3. DASAR PENGATURAN AKUNTANSI KEUANGAN
4. POKOK-POKOK PENYEMPURNAAN PAPI (REVISI 2008)
4. PENJELASAN UMUM/OVERVIEW PSAK 55 (REVISI 2006)
4.1. RUANG LINGKUP
4.2. DEFINISI DAN CAKUPAN INSTRUMEN KEUANGAN
4.3. KATEGORISASI ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
4.4. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
4.5. PENURUNAN NILAI DAN TIDAK TERTAGIHNYA ASET KEUANGAN
5. LAPORAN KEUANGAN SESUAI PAPI (REVISI 2008) :
5.1.TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
5.2. ACUAN PENYUSUNAN
5.3. PRINSIP AKUNTANSI UMUM
5.4. KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN
5.5. KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
5.6. METODE PENCATATAN TRANSAKSI VALAS
2. POKOK BAHASAN
6. PERLAKUAN AKUNTANSI (PENGAKUAN DAN PENGUKURAN) BEBERAPA
TRANSAKSI SESUAI PAPI (REVISI 2008)
6.1. KREDIT YANG DIBERIKAN
6.2. CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN)
6.3. SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI
6.4. SIMPANAN/DANA PIHAK KETIGA
6.5. DERIVATIVE
6.6. TRANSAKSI ANTAR BANK DAN TRANSAKSI DENGAN BI
6.7. EKSPOR IMPOR (AKSEPTASI EKSPOR IMPOR)
6.8. AKTIVA TETAP
6.9. EKUITAS
7. DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN)
7.1. PENGUNGKAPAN SESUAI PSAK 60 (REVISI 2010)
7.2. PENGUNGKAPAN SESUAI PAPI (REVISI 2008)
8. CONTOH KASUS (LAMPIRAN DALAM FORMAT EXCELL)
====================================
3. POKOK BAHASAN
6. PERLAKUAN AKUNTANSI (PENGAKUAN DAN PENGUKURAN) BEBERAPA
TRANSAKSI SESUAI PAPI (REVISI 2008)
6.1. KREDIT YANG DIBERIKAN
6.2. CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN)
6.3. SURAT BERHARGA YANG DIMILIKI
6.4. SIMPANAN/DANA PIHAK KETIGA
6.5. DERIVATIVE
6.6. EKSPOR IMPOR (AKSEPTASI EKSPOR IMPOR)
6.7. AKTIVA TETAP
- PROPERTI TERBENGKALAI
- ASET YANG DIAMBIL ALIH (AYDA)
7. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
7.1. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN SESUAI PSAK 50 (REVISI 2006)
7.2. PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN SESUAI PAPI (REVISI 2008)
8. TAX ISSUES
9. CONTOH KASUS (LAMPIRAN DALAM FORMAT EXCELL)
====================================
4. 8
pengantar dan latar belakang
terbitnya papi (revisi 2008)
5. Latar Belakang
9
Laporan keuangan berkualitas:
Relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan mudah dipahami
Perkembangan SAK
Konverjensi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dengan International Financial Reporting Standards (IFRS):
Khususnya PSAK 50 dan PSAK 55
Memenuhi kebutuhan dunia usaha dalam memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan lembaga
internasional
Industri Perbankan:
Basel Committee (Bank International Settlement-BIS)
Pasar Modal:
International Organization of Securities Commission (IOSCO)
6. Latar Belakang
Adopsi dari International Accounting Standar (IAS) nomor 32 dan
39 tentang “Financial Instruments/Instrumen Keuangan”
Merubah nilai dalam laporan keuangan, semula menggunakan nilai
kontraktual menjadi nilai wajar (fair value)
Pendamping implementasi Basel II di Indonesia
Agar kinerja keuangan entitas (termasuk perbankan) menjadi lebih
wajar.
8. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
12
Standar Umum (PSAK No. 1 – 26)
Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)
Standar Khusus per Industri (PSAK No. 27 dst.)
- PSAK 31 (Revisi 2001)“Akuntansi Perbankan”
- PAPI 2001 “Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia”
International IAS 32 dan 39
Accounting - PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006)
Standard (IAS) “Akuntansi Instrumen Keuangan”
- PAPI (Revisi 2008)
9. Accounting of Financial Instruments
13
Financial Instruments
IAS 32 IAS 39
Disclosure and Recognition and
presentation of measurement of
Financial Financial
Instruments Instruments
11. DASAR PENGATURAN AKUNTANSI UNTUK
15 PERBANKAN
PAPI (REVISI 2008) – BUKU PAPI (REVISI 2008) – BUKU
I 2
• PSAK 50 DAN 55 (REVISI 2006) • PSAK 50 DAN 55 (REVISI 2006)
• MELIPUTI TRANSAKSI : • MELIPUTI TRANSAKSI :
1. KREDIT YANG DIBERIKAN 1. DANA PIHAK KETIGA
2. SURAT-SURAT BERHARGA 2. TRANSAKSI ANTAR BANK DAN
3. DERIVATIF TRANSAKSI DENGAN BI
4. AKSEPTASI EKSPOR IMPOR 3. PENYERTAAN
5. PENURUNAN NILAI ASET 4. AKTIVA TETAP
KEUANGAN 5. EKUITAAS
6. LAPORAN LABA RUGI
7. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
13. FAIR VALUE (FV) OPTION
Perubahan
PSAK 31/Tim
Kerja
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Aset keuangan dan kewajiban FV option diberlakukan untuk
keuangan menggunakan cost aset keuangan, misalnya untuk:
model. Kredit
Surat berharga
FV option berlaku untuk
kewajiban keuangan, misalnya
Saham yang diterbitkan
14. PENGAKUAN AWAL KREDIT
Perubahan
PSAK 31/Tim
Kerja
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Kredit diakui pada saat Pengakuan awal kredit dilakukan
pencairannya sebesar pokok pada saat pencairan yang diukur
kredit. Kredit dalam rangka sebagai berikut:
pembiayaan bersama diakui pada nilai wajar untuk kredit
sebesar pokok kredit yang yang diklasifikasikan sebagai
merupakan porsi tagihan bank aset keuangan yang dinilai
yang bersangkutan. pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi;
pada nilai wajar ditambah
biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung
dengan perolehan kredit
untuk kredit yang tidak diukur
pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.)
15. PENYISIHAN KERUGIAN
Perubahan
PSAK 31/Tim
Kerja
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Dibentuk berdasarkan Sesuai PSAK 55 (rev 2006):
taksiran jumlah yang tidak Dibentuk jika terdapat
tertagih (termasuk expected incurred loss.
loss) .
Besar provisioning individual
Jumlah tersebut, terdiri dari: berdasarkan selisih antara:
General provisioning; dan jumlah tercatat; dan
Specific provisioning; present value arus kas
Metode pembentukannya masuk di masa depan.
menggunakan prosentase Besarnya provisioning
tertentu dari saldo aset kolektif berdasarkan data
produktif. kerugian historis
Besarnya provisioning
dievaluasi secara periodik.
16. PENGAKUAN PENDAPATAN BUNGA
Perubahan
PSAK 31/Tim
Kerja
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Performing loan diakui secara Pendapatan bunga diakui secara
accrual basis akrual. Untuk kredit yang
Lancar (L) mengalami penurunan nilai,
pendapatan bunga dihitung
Dalam Perhatian Khusus berdasarkan nilai kredit setelah
(DPK) penurunan nilai.
Non-performing loan diakui Pendapatan bunga yang tidak
secara cash basis tertagih pada periode dimana
Kurang Lancar (KL) pendapatan bunga seharusnya
Diragukan (D) diterima maka pendapatan
bunga yang telah diakru harus
Macet (M)
dikoreksi pada hari berikutnya
dan diungkapkan sebagai
tagihan kontinjensi.
17. REKLASIFIKASI ASET KEUANGAN
Perubahan
PSAK 31/Tim
Kerja
PAPI (REV. 2001) PAPI (REV. 2008)
Klasifikasi Klasifikasi:
Trading Dinilai FV melalui laporan
Held to maturity laba rugi
Avalable for sale Pinjaman diberikan dan
Piutang
Reklasifikasi:
Investasi yang dimiliki
Dapat dilakukan antar hingga jatuh tempo
klasifikasi, setelah evaluasi
Tersedia untuk dijual
akhir periode
Reklasifikasi diatur secara
ketat.
Tainting rules terkena untuk
reklasifikasi dari HTM ke
klasifikasi yang lain, sehingga
jumlah yang tersisa harus
direklasifikasi dari:
HTM ke AFS
19. 23
Definisi dan kategori
asset dan kewajiban keuangan
20. Definisi
24
Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai:
aset keuangan entitas, dan (disisi lain)
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas
entitas lain.
21. Definisi
25
Aset Keuangan
Kas
Instrumenekuitas yang diterbitkan entitas lain
Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau
untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan
kondisi berpotensi untung; atau
22. Definisi
26
Kewajiban Keuangan
setiap kewajiban yang berupa:
Kewajiban kontraktual:
untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas
lain; atau
untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas;
23. Kategori Aset Keuangan
27
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar
melalui Laporan Laba Rugi
(Financial aset at Fair Value through Profit and Loss)
Investasi dalam Kelompok Dimiliki hingga jatuh
Tempo
(Held to Maturity Investments)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(Loans and Receivables)
Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam
Kelompok Tersedia untuk Dijual
(Available for sale Financial Assets)
24. Kategori kewajiban Keuangan
28
Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai
Wajar melalui Laporan Laba Rugi
(Financial Liability at Fair Value through Profit and Loss)
Biaya perolehan yang diamortisasi
(Amortised Cost)
25. Kategori Aset Keuangan Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Neraca
Kantor Cabang THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI UFJ LTD di Indonesia
JL.JEND SUDIRMAN KAV.10-11, MIDPLAZA LT.1-3, JAKARTA 10227
29 Telp. 021-5706185, 5705177
dahulu THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI LTD s/d JANUARI 2006
per Agustus 2012
(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos
08-2012
ASET
Kas
41,731
Penempatan pada Bank Indonesia
2,726,217
Penempatan pada bank lain
353,762
Tagihan spot dan derivatif
1,480,662
Surat berharga
1,664,148
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
b. Tersedia untuk dijual
177,707
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
1,486,441
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (rever
se repo)
Tagihan akseptasi
2,574,243
Kredit
46,934,497
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
46,934,497
Pembiayaan syariah
Penyertaan
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/-
52,593
a. Surat berharga
b. Kredit
52,577
c. Lainnya
16
27. ReKLASIFIKASI ASSET KEUANGAN
31
never
Held for Trading Held to Maturity
never
never never
never never
never
never
Loans and receivables
Allowed only when never
active market emerged
after classification
Available for Sale Allowed under conditions
Allowed when justified
28. 32
pengakuan dan pengukuran
asset dan kewajiban keuangan
29. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
33
pada saat pengakuan awal aset dan kewajiban keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya.
Dalam hal aset dan kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan atau penerbitan aset dan kewajiban keuangan tersebut.
Paragraf 43
biaya transaksi adalah biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
perolehan dan penerbitan aset dan kewajiban keuangan. Biaya tambahan adalah biaya yang
tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh dan menerbitrkan instrumen keuangan.
Paragraf 8
30. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
34
biaya perolehan yang diamortisasi adalah jumlah aset dan kewajiban keuangan yang diukur
pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan
amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektyif yang dihitung dari selisih antara
nilai awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi penurunan nilai atai nilai yang tidak tertagih.
Paragraf 8
metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
yang diamortisasi dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga
selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat
mendiskontoklan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama umur dari
perkiraan umur dari instrumen keuangan.
Paragraf 8
31. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
35
apabila entitas menerapkan metode suku bunga efektif, maka entitas biasanya mengamortisasi
setiAP FEE, POIN YANG DIBAYARKAN ATAU DITERIMA , BIAYA TRANSAKSI DAN PREMIUM
ATAU DISKONTO LAINNYA YANG TERMASUK DALAM PERHITUNGAN SUKU BUNGA
EFEKTIF SELAMA PERKIRAAN UMUR INSTRUMEN TERSEBUT.
PaNDUAN APLIKASI 18
32. NILAI KONTRAK - 100.000
100.000.000 80.000 1,25% SUKU BUNGA KONTRAK
(SBK)
+ 20.000
AMORTISASI SESUAI JK. WAKTU
NW AWAL 99.920.000 ………………….. IRR ……………………………………… > 1,256% SUKU BUNGA EFEKTIF
(SBE)
---
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INDIVIDUAL IMPAIRMANT
CASH FLOW
NILAI WAJAR -/- NPV CASH FLOW NPV = ---------------------
(1+SBE) N
CKPN ( X ) SEDERHANA (DEAD RATE)
COLLECTIVE IMPAIRMENT
--------------------------------- STATISTIK MODEL (PD X LGD)
NW AKHIR XXXXX ROLL RATES MIGRATION
UMUR TUNGGAKAN KOLEKTIBILTAS
33. CONTOH KASUS (EXCELL – 1)
Kredit diukur pada harga perolehan diamortisasi (ilustrasi Kredit Investasi)
Tanggal 1 Januari 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur ABC sbb.
Tujuan kepemilikan Diukur pada harga perolehan diamortisasi
Maksimum kredit Rp. 100.000.000
Jangka waktu 2 tahun atau 24 bulan
Jenis kredit Investasi untuk pembelian mesin
Bunga 15%/tahun atau 1,25%/bulan
Provisi 0,1 % atau Rp. 100.000
Jadwal angsuran pokok Semester I 2008 Rp. 25.000.000.
Semester II 2008 Rp. 25.000.000.
Semester I 2009 Rp. 25.000.000.
Semester II 2009 Rp. 25.000.000.
Beban bank yang dapat diatribusikan secara langsung Rp. 20.000
Pelunasan kredit dilakukan diakhir periode kredit
Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp.20.000/bulan
Tingkat materialitas untuk biaya transaksi dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada kredit di Bank XYZ sebesar
Rp. 20.000
Total dana yang dikeluarkan bank sebesar Rp. 99.920.000 = (Rp. 100.000.000 - Rp.
100.000. + Rp. 20.000)
34. CONTOH KASUS (EXCELL – 1)
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir
Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit
A B C D E = D X EIR F G=pxi H=E-G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000
1 31-Jan-08 1,250,000 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982
2 28-Feb-08 1,250,000 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027
3 31-Mar-08 1,250,000 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135
4 30-Apr-08 1,250,000 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307
5 31-May-08 1,250,000 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544
6 30-Jun-08 26,250,000 99,945,544 1,255,303 (25,000,000) (1,250,000) 5,303 74,950,847
7 31-Jul-08 937,500 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720
8 31-Aug-08 937,500 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641
9 30-Sep-08 937,500 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612
10 31-Oct-08 937,500 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632
11 30-Nov-08 937,500 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703
12 31-Dec-08 25,937,500 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825
13 31-Jan-09 625,000 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503
14 28-Feb-09 625,000 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213
15 31-Mar-09 625,000 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958
16 30-Apr-09 625,000 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738
17 31-May-09 625,000 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552
18 30-Jun-09 25,625,000 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402
19 31-Jul-09 312,500 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790
20 31-Aug-09 312,500 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197
21 30-Sep-09 312,500 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620
22 31-Oct-09 312,500 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062
23 30-Nov-09 312,500 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522
24 31-Dec-09 25,312,500 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 (0)
Net Cash
Flows 18,830,000 18,830,000 (100,000,000) (18,750,000) 80,000
25,000,000
Suku Bunga Efektif Awal 1.256%
(Original Effective Interest Rate / EIR)
Keterangan
p = pokok 0.0125598683950381
i = suku bunga kontraktual
35. 39
pengakuan dan pengukuran
cadangan kerugian penurunan nilai (ckpn)
asset keuangan
36. PENURUNAN NILAI DAN TIDAK
TERTAGIHNYA ASET KEUANGAN
40
Terdapat “Bukti Obyektif” atas penurunan nilai
Evaluasi penurunan nilai dilakukan setiap Tanggal
Neraca
KLASIFIKASI PENURUNAN NILAI
37. Penurunan Nilai (Impairment)
41
Evaluasi penurunan dilakukan setiap Tanggal Neraca.
Entitas harus mengakui kerugian sebesar selisih antara nilai
tercatat kredit dengan estimasi future cash flow yang didiskonto
(discounted cash flow) menggunakan original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dapat dicatat dengan mengurangi nilai
kredit secara langsung atau melalui pos cadangan (provision)
38. Bukti Obyektif
42
Kreditur memberikan
keringanan (konsesi) pada
debitur yang tidak mungkin
diberikan jika debitur tidak
mengalami kesulitan
Indikasi terjadi penurunan nilai
Terjadi pelanggaran berdasarkan estimasi future
kontrak, seperti cash flow dari portofolio kredit,
wanprestasi atau meskipun penurunan belum
tunggakan pembayaran dapat diidentifikasi terhadap
pokok dan bunga kredit secara individual dalam
Bukti portofolio, termasuk :
Obyektif
penurunan status
Debitur mengalam pembayaran debitur dalam
kesulitan keuangan portofolio kredit
signifikan
kondisi ekonomi nasional
yang berkorelasi dengan
Kemungkinan debitur wanpreasti atas debitur
dinyatakan pailit atau dalam portofolio kredit
melakukan reorganisasi
keuangan lainnya
39. Bukti Obyektif
43
• Penurunan Credit Rating
Bukti
• Kejadian di masa datang Obyektif
40. Klasifikasi Impairment
44
Penurunan nilai secara individual (Individual Impairment)
Individual Provisioning
Penurunan nilai secara kolektif (Collective Impairment)
Collective Provisioning
41. CONTOH KASUS (EXCELL – 4)
SEBELUM TERJADI IMPAIRMENT
SEBELUM
TERJADI
IMPAIRMENT
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir
Trx Arus Kas NPV CF Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit
A B C D E = D X EIR F G=pxi H=E-G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000
1 31-Jan-08 1,250,000 1,234,495 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982
2 28-Feb-08 1,250,000 1,219,182 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027
3 31-Mar-08 1,250,000 1,204,059 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135
4 30-Apr-08 1,250,000 1,189,124 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307
5 31-May-08 1,250,000 1,174,374 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544
6 30-Jun-08 26,250,000 24,355,948 99,945,544 1,255,303 (25,000,000) (1,250,000) 5,303 74,950,847
7 31-Jul-08 937,500 859,066 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720
8 31-Aug-08 937,500 848,410 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641
9 30-Sep-08 937,500 837,886 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612
10 31-Oct-08 937,500 827,493 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632
11 30-Nov-08 937,500 817,228 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703
12 31-Dec-08 25,937,500 22,329,530 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825
13 31-Jan-09 625,000 531,387 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503
14 28-Feb-09 625,000 524,795 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213
15 31-Mar-09 625,000 518,286 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958
16 30-Apr-09 625,000 511,857 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738
17 31-May-09 625,000 505,508 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552
18 30-Jun-09 25,625,000 20,468,739 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402
19 31-Jul-09 312,500 246,522 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790
20 31-Aug-09 312,500 243,465 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197
21 30-Sep-09 312,500 240,445 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620
22 31-Oct-09 312,500 237,462 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062
23 30-Nov-09 312,500 234,517 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522
24 31-Dec-09 25,312,500 18,760,223 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 (0)
Net Cash
Flows 18,830,000 99,920,000 18,830,000 (100,000,000) (18,750,000) 80,000
25,000,000
Suku Bunga Efektif Awal 1.256%
(Original Effective Interest Rate / EIR)
Keterangan
p = pokok 0.0125598683950381
i = suku bunga kontraktual
42. CONTOH KASUS (EXCELL – 4)
SETELAH TERJADI IMPAIRMENT
KASUS : TANGGAL 30 JUNI 08, DEBITUR TIDAK MEMBAYAR POKOK DAN BUNGA
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir
Trx Arus Kas NPV CF Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit
A B C D E = D X EIR F G=pxi H=E-G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000
1 31-Jan-08 1,250,000 1,234,495 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982
2 28-Feb-08 1,250,000 1,219,182 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027
3 31-Mar-08 1,250,000 1,204,059 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135
4 30-Apr-08 1,250,000 1,189,124 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307
5 31-May-08 1,250,000 1,174,374 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544
CKPN (25,924,393)
74,021,151
1 30-Jun-08 - - 74,021,151 929,696 - - 929,696 74,950,847
2 31-Jul-08 937,500 914,387 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720
3 31-Aug-08 937,500 903,044 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641
4 30-Sep-08 937,500 891,843 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612
5 31-Oct-08 937,500 880,781 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632
6 30-Nov-08 937,500 869,855 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703
7 31-Dec-08 25,937,500 23,767,480 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825
8 31-Jan-09 625,000 565,606 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503
9 28-Feb-09 625,000 558,591 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213
10 31-Mar-09 625,000 551,662 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958
11 30-Apr-09 625,000 544,819 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738
12 31-May-09 625,000 538,061 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552
13 30-Jun-09 25,625,000 21,786,860 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402
14 31-Jul-09 312,500 262,398 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790
15 31-Aug-09 312,500 259,143 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197
16 30-Sep-09 312,500 255,929 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620
17 31-Oct-09 312,500 252,754 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062
18 30-Nov-09 312,500 249,619 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522
19 31-Dec-09 25,312,500 19,968,320 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 0
Net Cash
Flows 74,021,151 18,504,393 (75,000,000) (17,500,000) 1,004,393
25,000,000
Suku Bunga Efektif Awal 1.256%
(Original Effective Interest Rate / EIR)
Keterangan
p = pokok
i = suku bunga kontraktual NW 99,945,544
NPV CF (74,021,151)
CKPN 25,924,393
44. Tujuan dan Ruang Lingkup
48
Tujuan PAPI
Membantu pengguna dalam menyusun LK
Pengambilan keputusan ekonomi (investasi dan kredit)
Menilai prospek arus kas
Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Keseragaman penerapan perlakuan akuntansi dan
penyajian LK
Acuan minimum perbankan dalam penyusunan LK
Ruang Lingkup
untukbank konvensional
LK dalam rangka “general purpose”
45. Acuan Penyusunan
49
KDPPLK, PSAK dan ISAK
Ketentuan Bank Indonesia
IFRS/IAS
Peraturan perundang-undangan yang relevan
dengan LK
Kesepakatan antar negara dan standar akuntansi
negara lain
46. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
50
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) :
Generally Accepted Conventional Accounting
Principles (GACAP)
Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum untuk
konvensional.
Generally Accepted Syaria Accounting Principles
(GASAP)
Prinsip-peinsip Akuntansi yang berlaku umum untuk
syariah
47. GACAP
Prinsip Akuntansi Konvensional yang Berlaku Umum di Indonesia
51
Kerangka Prinsip Akuntansi
Konvensional yang Berlaku Umum di Indonesia
Praktik Konvensi dan Kebiasaan Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset,
Tingkat 3 Pelaporan yang Sehat Artikel, dan Pendapat Ahli
Landasan
SAK Peraturan Pedoman atau
Operasional
Internasional/ Buletin Pemerintah Praktik
atau Tingkat 2
Negara lain untuk Akuntansi
Teknis
Landasan Industri Industri
Praktik
Pernyataan Standar Interpretasi Pernyataan
Tingkat 1
Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Landasan Konseptual Laporan Keuangan
48. GASAP
Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum
52
Kerangka Prinsip Akuntansi
Syariah yang Berlaku Umum di Indonesia
Praktik, Konvensi dan Kebiasaan Buku Teks/Ajar, Simpulan riset,
Tingkat 3 Pelaporan yang Sehat sesuai dengan Syariah Artikel, dan Pendapat Ahli
Landasan
Operasional Peraturan Pedoman atau
SAK
Buletin Pemerintah Praktik Akuntansi
atau Tingkat 2 Internasional/Negara lain
Teknis untuk Industri Industri (Kajian
yang sesuai Syariah
Landasan (Regulasi) Asosiasi Syariah)
Praktik
PSAK & ISAK Umum
Tingkat 1 PSAK & ISAK Syariah
yang sesuai dengan Syariah
Landasan Konseptual KDPPLK Syariah
FATWA SYARIAH
Landasan Syariah AL HADITS
AL QURAN
49. Ketentuan Lain-lain
53
Jurnal dan pos-pos merupakan ilustrasi
dan tidak bersifat mengikat
Transaksi yang diatur bersifat umum
Pedoman secara periodik dievaluasi dan
disempurnakan
50. Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
54
Ketentuan “Kerangka Dasar” dalam PAPI
Kebijakan Akuntansi Umum untuk Bank
Tujuan Laporan Keuangan (LK)
Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
posisi keuangan, kinerja, perubahan posisi
keuangan, dan informasi lain
Sarana pertanggungjawaban manajemen
Tanggung jawab atas LK berada pada manajemen
51. Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
55
Komponen LK
Neraca,
Laporan laba rugi, Laporan arus kas, Laporan
perubahan ekuitas dan Catatan atas laporan keuangan
Bahasa laporan keuangan : Indonesia
Jika disusun dalam bahasa asing :
Harus memuat informasi dan waktu yang sama (tanggal posisi
dan periode)
Diterbitkan dalam waktu yang sama
Mata uang pelaporan : Rupiah
Kebijakan akuntansi
Sesuai PSAK
Jika PSAK belummengatur, dipilih kebijakan akuntansi
yang dapat lebih meningkatkan relevansi informasi LK
52. Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
56
Penyajian
Penyajian wajar atas posisi keuangan, kinerja,
perubahan ekuitas, arus kas, dan pengungkapan
yang memadai
Bentuk neraca tidak diklasifikasikan (unclassified
balance sheet)
Aset:
urutan likuiditas
Kewajiban: urutan jatuh tempo
Saldo operasi normal bank:
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Termasuk pihak-pihak terkait sesuai ketentuan BI
Laporan laba rugi: berjenjang (multiple step)
53. Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
57
Penyajian
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
disajikansecara sistematis dan bagian tak terpisahkan dari
komponen LK lainnya
tak diperkenankan menggunakan kata “sebagian besar”
harus dinyatakan dalam jumlah nominal atau prosentase.
Perubahan akuntansi
Perubahan estimasi akuntansi: prospektif
Perubahan kebijakan akuntansi:
Penyebab:
peraturan perundang-undangan atau PSAK baru; atau
Perubahan menghasilkan penyajian transaksi menjadi lebih
baik
Berlaku retrospektif, kecuali tidak praktis.
Terdapat kesalahan mendasar
54. Kerangka Dasar LAPORAN KEUANGAN
58
Konsistensi Penyajian
Penyajian dan klasifikasi pos harus konsisten, kecuali:
Terjadiperubahan signifikan dari sifat operasional entitas; atau
Diperkenankan oleh PSAK
Jika penyajian dan klasifikasi diubah:
Penyajiansebelumnya direklasifikasi
Diungkapkan alasannya
Materialitas dan agregasi
Saling hapus (offsetting)
Adadasar hukumnya dan ingin diselesaikan dengan saling
hapus
55. Komponen Laporan Keuangan
59
NERACA Laporan
ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Perubahan Ekuitas
Aset Kewajiban
Kas & Setara Ekuitas
Kas
Ekuitas
Laporan Arus Kas Laporan Laba Rugi
Penghasilan
Kas & -
Setara Kas Beban
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
59
56. Keterbatasan Laporan Keuangan
60
Historis
Bersifat umum
Penggunaan pertimbangan (judgement) dan
teksiran (estimation)
Hanya informasi yang material
Bersifat konservatif
Substansi ekonomi lebih diutamakan dari
bentuk hukumnya
Adanya alternatif metode akuntansi
57. Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing
61
Dijabarkan ke dalam rupiah menggunakan kurs
tengah
Rata-rata kurs jual dan kurs beli (reuters pukul 16.00 WIB)
Dua metode pencatatan
Single currency
Multi currency
58. Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing
62
Karakteristik Single currency
Neraca hanya dalam mata uang ruapiah
Saldo dalam mata uang asing dicatat secara ekstra
komtabel
Penjurnalan tidak menggunakan pos perantara mata uang
asing
Revaluasi saldo rekening mata uang asing dilakukan
langsung per rekening ybs.
59. Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing
63
Karakteristik Multi currency
Neraca dapat diterbitkan dalam mata uang assing asal
yang digunakan
Untuk mengenathui posisi keuangan gabungan seluruh mata
uang, diterbitkan neraca dalam base currency
Penjurnalan dilakukan dengan menggunakan pos rekening
perantara
Revaluasi saldo rekening mata uang asing dilakukan melalui
saldo rekening perantara mata uang asing.
60. Metode Pencatatan Transaksi Mata Uang Asing
64
Pencatatan biaya dan pendapatan mata uang asing
Karakteristik Multi currency
Single currency
Seluruh biaya dan pendapatan dalam mata uang asing
dicatat dalam mata uang rupiah
Multi currency
- Seluruh biaya dan pendapatan dalam mata uang asing
dicatat dalam mata uang asing asal
- Setiap akhir hari saldo rekening biaya dan pendapatan
dalam mata uang asing dipindahkan ke rekening biaya
dan pendapatan rupiah.
61. 2. Transaksi Valuta Asing
a) Bank melakukan beberapa transaksi valuta asing
sebagai berikut:
1. Pembelian bank notes USD sebesar USD. 200,
pembayaran dilakukan secara tunai/kas
2. Nasabah setor rupiah/tunai untuk keuntungan
rekening giro USD. Sebesar USD. 200
3. Pembelian bank notes SGD sebesar SGD. 1.000,
pembayaran dilakukan atas beban rekening giro
rupiah nasabah
4. Pembelian bank notes HKD sebesar HKD. 1000,
pembayaran dilakukan atas beban rekening giro
rupiah nasabah
5. Penjualan bank notes USD sebesar USD. 100,
disetor atas beban rekening tabungan nasabah.
62. 2. Transaksi Valuta Asing
b) Catatan Kurs yang terjadi, adalah sebagai berikut:
Mata uang asing Kurs beli bank Kurs jual bank Kurs tengah BI
USD.1 Rp. 8.000 Rp. 8.500 Rp. 8.300
SGD.1 Rp. 4.900 Rp. 5.100 Rp. 5.000
HKD.1 Rp. 1.080 Rp. 1.090 Rp. 1.085
c) Catatan kurs untuk penilaian/revaluasi valuta
asing sesuai dengan kurs yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia adalah:
Mata uang asing Kurs revaluasi
USD.1 Rp. 8.400
SGD.1 Rp. 5.100
HKD.1 Rp. 1.084
63. 2. Transaksi Valuta Asing
Bank memiliki beberapa alternatif metode pembukuan
sbb:
1. Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank
Indonesia
2. Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank
Indonesia
3. Pembukuan Single Currency - Kurs pembukuan
menggunakan kurs transaksi bank
4. Pembukuan Multiple Currency - Kurs pembukuan
menggunakan kurs transaksi bank
.
Wednesday, January 30, 2013 Akuntansi Perbankan Chapter 3 13
64. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang
ditetapkan Bank Indonesia
a) Db. Bank notes (USD. 200 x 8.300) Rp 1.660.000
Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 60.000
b) Db. Kas rupiah Rp 1.700.000
Kr. Giro USD (USD. 200 x 8.300) Rp 1.660.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 40.000
c) Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 5.000) Rp 5.000.000
Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 100.000
65. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang
ditetapkan Bank Indonesia
d) Db. Bank notes HKD (HKD. 1.000 x 1.085) Rp 1.085.000
Kr. Giro rupiah Rp. 1.080.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 5.000
e) Db. Tabungan Rp 850.000
Kr. Bank notes USD (USD.100 x 8.300) Rp 850.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 20.000
66. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang
ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
1.Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai
berikut
• Bank notes USD sebesar USD. 100 = Rp 830.000
• Bank notes SGD sebesar SGD.1.000 = Rp 5.000.000
• Bank notes HKD sebesar HKD.1.000 = Rp 1.085.000
• Giro USD sebesar USD. 200 = Rp 1.660.000
67. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang
ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
a) Bank notes USD. 100
Db. Bank notes USD (USD.100 x 8.400) Rp 840.000
Kr. Bank notes USD Rp 830.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 10.000
b) Bank notes SGD. 1000
Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 5.100) Rp 5.100.000
Kr. Bank notes SGD Rp 5.000.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 100.000
68. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah yang
ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
c) Bank notes HKD. 1000
Db. Bank notes HKD (HKD.1.000 x 1.084) Rp 1.084.000
Db. Kerugian Selisih Kur Revaluasi Rp 1.000
Kr. Bank notes HKD Rp 1.085.000
d) Giro USD. 200
Db. Giro USD Rp 1.060.000
Db. Kerugian Selisih Kur Revaluasi Rp 20.000
Kr. Giro USD (USD 200 x 8.400) Rp 1.080.000
69. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah
yang ditetapkan Bank Indonesia
a) Db. Bank notes USD 200
Kr. Rekening Perantara USD USD 200
b) Db. Rekening Perantara rupiah Rp 1.660.000
Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 60.000
c) Db. Kas rupiah Rp 1.700.000
Kr. Rekening perantara rupiah Rp 1.660.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 40.000
Db. Rekening perantara USD USD. 200
Kr. Giro USD USD. 200
70. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah
yang ditetapkan Bank Indonesia
d) Db. Bank notes SGD SGD. 1.000
Kr. Rekening Perantara SGD SGD. 1.000
Db. Rekening perantara rupiah Rp 5.000.000
Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 100.000
e)Db. Bank notes HKD HKD. 1.000
Kr. Rekening perantara HKD HKD. 1.000
Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.085.000
Kr. Giro rupiah Rp 1.080.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 5.000
71. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah
yang ditetapkan Bank Indonesia
f) Db. Tabungan Rp 850.000
Kr. Rekening perantara rupiah Rp 830.000
Kr. Pendapatan selisih kurs transaksi Rp 20.000
Db. Rekening perantara USD USD. 100
Kr. Bank notes USD USD. 100
72. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah
yang ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
1.Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai
berikut
Mata SALDO Rp. Lama Rp. Baru R/L
Uang Dr (Kr) Dr (Kr) Dr (Kr)
USD 100 830.000 840.000 10.000 R
SGD (1.000) (5.000.000) (5.100.000) 100.000 L
HKD (1.000) (1.085.000) (1.084.000) 1.000 R
IDR 5.225.000 5.225.000 5.225.000 -
Total 0 89.000 89.000 L
73. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs tengah
yang ditetapkan Bank Indonesia
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
Jurnal Pembukuan Revaluasi
Db. Posisi rupiah Rp 89.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 89.000
74. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
a) Db. Bank notes (USD. 200 x 8.000) Rp 1.600.000
Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
b) Db. Kas rupiah Rp 1.700.000
Kr. Giro USD (USD. 200 x 8.500) Rp 1.700.000
c) Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 4.900) Rp 4.900.000
Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
75. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
d) Db. Bank notes HKD (HKD. 1.000 x 1.080) Rp 1.080.000
Kr. Giro rupiah Rp. 1.080.000
e) Db. Tabungan Rp 850.000
Kr. Bank notes USD (USD.100 x 8.500) Rp 850.000
76. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
1.Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai
berikut
• Bank notes USD sebesar USD. 100 = Rp 750.000
• Bank notes SGD sebesar SGD.1.000 = Rp 4.900.000
• Bank notes HKD sebesar HKD.1.000 = Rp 1.080.000
• Giro USD sebesar USD. 200 = Rp 1.700.000
77. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
a) Bank notes USD. 100
Db. Bank notes USD (USD.100 x 8.400) Rp 840.000
Kr. Bank notes USD Rp 750.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 90.000
b) Bank notes SGD. 1000
Db. Bank notes SGD (SGD.1.000 x 5.100) Rp 5.100.000
Kr. Bank notes SGD Rp 4.900.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 200.000
78. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Single Currency
- Kurs pembukuan menggunakan kurs transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
c) Bank notes HKD. 1000
Db. Bank notes HKD (HKD.1.000 x 1.084) Rp 1.084.000
Db. Kerugian Selisih Kurs Revaluasi Rp 4.000
Kr. Bank notes HKD Rp 1.080.000
d) Giro USD. 200
Db. Giro USD Rp 1.700.000
Kr. Giro USD (USD 200 x 8.400) Rp 1.680.000
Kr. Keuntungan Selisih Kur Revaluasi Rp 20.000
79. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs
transaksi bank
a) Db. Bank notes USD 200
Kr. Rekening Perantara USD USD 200
Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.600.000
Kr. Kas rupiah Rp 1.600.000
b) Db. Kas rupiah Rp 1.700.000
Kr. Rekening perantara rupiah Rp 1.700.000
Db. Rekening perantara USD USD. 200
Kr. Giro USD USD. 200
c) Db. Bank notes SGD SGD. 1.000
Kr. Rekening perantara SGD SGD. 1.000
Db. Rekening perantara rupiah Rp 4.900.000
Kr. Giro rupiah Rp 4.900.000
80. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs
transaksi bank
d) Db. Bank notes HKD HKD. 1.000
Kr. Rekening Perantara HKD HKD. 1.000
Db. Rekening perantara rupiah Rp 1.080.000
Kr. Giro rupiah Rp 1.080.000
e) Db. Tabungan Rp 850.000
Kr. Rekening Perantara Rupiah Rp 850.000
Db. Rekening Perantantara USD USD 100
Kr. Bank Notes USD USD 100
81. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs
transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
1.Posisi saldo rekening valuta asing adalah sebagai
berikut
Mata SALDO Rp. Lama Rp. Baru R/L
Uang Dr (Kr) Dr (Kr) Dr (Kr)
USD 100 950.000 840.000 110.000 L
SGD (1.000) (4.900.000) (5.100.000) 200.000 L
HKD (1.000) (1.080.000) (1.084.000) 4.000 L
IDR 5.030.000 5.030.000 5.030.000 -
Total - 314.000 314.000 L
82. 2. Transaksi Valuta Asing – Pembukuan Multiple
Currency - Kurs pembukuan menggunakan kurs
transaksi bank
Jurnal pembukuan penilaian/revaluasi valuta asing
Jurnal Pembukuan Revaluasi
Db. Posisi rupiah Rp 314.000
Kr. Pendapatan selisih kurs revaluasi Rp 314.000
83. 65
Perlakuan akuntansi beberapa transaksi
sesuai
papi (revisi 2008)
85. SISTIMATIKA PEMBAHASAN
67
Definisi
Dasar Pengaturan
Penjelasan
Perlakuan Akuntansi :
- Pengakuan dan Pengukuran
- Penyajian
Ilustrasi Jurnal
Pengungkapan
Contoh Kasus
86. NILAI KONTRAK - 100.000
100.000.000 80.000 1,25% SUKU BUNGA KONTRAK
(SBK)
+ 20.000
AMORTISASI SESUAI JK. WAKTU
NW AWAL 99.920.000 ………………….. IRR ……………………………………… > 1,256% SUKU BUNGA EFEKTIF
(SBE)
---
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
INDIVIDUAL IMPAIRMANT
CASH FLOW
NILAI WAJAR -/- NPV CASH FLOW NPV = ---------------------
(1+SBE) N
CKPN ( X ) SEDERHANA (DEAD RATE)
COLLECTIVE IMPAIRMENT
--------------------------------- STATISTIK MODEL (PD X LGD)
NW AKHIR XXXXX ROLL RATES MIGRATION
UMUR TUNGGAKAN KOLEKTIBILTAS
87. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
69
1. Penandatanganan perjanjian kredit
Bank mengakui Kewajiban komitmen fasilitas kredit yg diberikan sebesar
plafon kredit yg diperjanjikan.
2. Pencairan kredit
A. bank mengakui sebagai kredit sebesar nilai wajar, yaitu :
Diukur pada nilai wajar Sebesar pokok kredit
pada laporan LR yg dicairkan
Tersedia untuk dijual Sebesar pokok kredit
yg dicairkan -/+
Dimiliki hinga jatuh tempo pendapatan/beban yg
dpt diatribusikan secara
Pinjaman Diberikan & Piutang langsung
88. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
70
B. Pendapatan/biaya perolehan kredit dapat diakui langsung dan tidak perlu
dikapitalisasi dalam biaya perolehan kredit jika :
1) Tidak terkait dengan jangka waktu
3) Tidak dapat diatribusikan
3. Kredit sindikasi
diakui sebesar pokok kredit porsi tagihan bank ybs, dikurangi/ ditambah
pendapatan/beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada kredit sindikasi
4. Penerusan kredit (channeling)
A. Tidak ada risiko
Tidak diakui sebagai kredit tetapi diungkapkan dalam catatan laporan
keuangan
B. Menanggung risiko
Diakui sebagai kredit sebesar risiko yang ditanggung bank ybs
89. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
71
5. Setelah pencairan kredit, dicatat sesuai kategori :
Diukur pada nilai wajar Sebesar nilai wajar. Gain/loss dari
pada laporan LR perubahan nilai wjar diakui pada
lap. L/R
Tersedia untuk dijual Sebesar nilai wajar. Gain/loss
dari perubahan nilai wjar diakui
secara langsung dalam ekutias
Dimiliki hinga jatuh tempo Sebesar biaya perolehan
diamortisasi, yaitu nilai wajar
kredit yang diukur pada saat
Pinjaman Diberikan & Piutang
pengakuan awal dikurangi
pembayaran pokok, ditambah/
dikurangi amortisasi kumulatif
menggunakan suku bunga efektif
90. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
72
6. Untuk kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi, nilai tercatat dapat berbeda dengan nilai kredit saat
jatuh tempo, jika :
A. menerima pendapatan (diluar bunga) dan/atau mengeluarkan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada
pemberian/pembelian kredit
B. memberikan kredit dengan suku bunga diluar suku bunga pasar (mis.:
5%, suku bunga pasar 8%), dan/atau
E. memberikan/membeli kredit secara diskon atau premium
Catatan : Dalam menentukan suku bunga pasar, bank dapat
menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di bank, misalnya base
lending rate (BLR) ditambah risk premium dan profit margin untuk
kredit sejenis.
7. Perbedaan tersebut harus diamortisasi selama periode berjalan
menggunakan metode suku bunga efektif.
91. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
73
8. Amortisasi dapat menggunakan metode garis lurus untuk :
A. Kredit yang skedul penarikan dan pembayaran (arus kas) yang sulit
diprediksi, kredit revolving, pinjaman rekening koran dan kartu kredit,
dan
B. besarnya material untuk :
pendapatan dan biaya transaksi yg dpt diatribusikan
1)
secara langsung
2) perbedaan suku bunga kredit yg diberikan dan suku
bunga pasar atas kredit sejenis, dan/atau
3) diskon/premium atas pemberian/pembelian kredit
Tingkat materialitas didokumentasikan dalam Kebijakan
Akuntansi
92. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
74
9. Bank dapat tidak melakukan amortisasi dan mengakui sekaligus
sebagai pendapatan/biaya pada periode berjalan, jika besarnya
tidak meterial :
1) pendapatan dan biaya transaksi yg diatribusikan secara
langsung
2) perbedaan suku bunga kredit yg diberikan dan suku
bunga pasar atas kredit sejenis, dan/atau
3) diskon/premium atas pemberian/pembelian kredit
Tingkat materialitas didokumentasikan dalam Kebijakan
Akuntansi
93. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
75
10. Tingkat materialitas biaya/pendapatan yang dapat diatribusikan
ditetapkan secara agregat dengan membandingkan total biata transaksi
dengan laba sebelum pajak. Total biaya transaksi sebesar maksimum 5%
dari rata-rata laba sebelum pajak selama 3 tahun terakhir dianggap
tidak material.
Tingkat materialitas secara individu ditetapkan oleh manajemen atas
dasar estimasi angka agregat. Dalam hal bank mengalami kerugian
menggunakan laba sebelum kerugian tersebut
Contoh : Rata-rata laba sebelum pajak Rp. 100 juta, maka biaya
transaksi secara agregat yang dianggap tidak material adalah Rp. 5
juta (5% x Rp. 100 juta). Total biaya transaksi secara agregat ini
merupakan batas maksimum individual yang dianggap tidak material.
94. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
76
11. Pendapatan bunga
A. Dialokasikan dan diakui selama periode kredit berdasarkan suku
bunga efektif
C. Jika kredit mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yg
belum diterima harus dibatalkan
1) Jika penurunan nilai kredit terjadi setelah tgl neraca tetapi sebelum
pemeriksaan auditor eksternal selesai, maka pembatalan bunga
termasuk subsequent event dan diakui sbg koreksi saldo laba.
2) Jika penurunan nilai kredit terjadi setelah tgl neraca dan pemeriksaan
auditor eksternal telah selesai, maka pembatalan bunga dianggap
sebagai koreksi dalam laporan laba rugi thn berjalan.
E. Setelah penurunan nilai, pendapatan bunga yang baru dihitung dgn
suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah penurunan nilai
95. CONTOH KASUS (EXCELL – 1)
MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
Kredit diukur pada harga perolehan diamortisasi (ilustrasi Kredit Investasi)
Tanggal 1 Januari 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur ABC sbb.
Tujuan kepemilikan Diukur pada harga perolehan diamortisasi
Maksimum kredit Rp. 100.000.000
Jangka waktu 2 tahun atau 24 bulan
Jenis kredit Investasi untuk pembelian mesin
Bunga 15%/tahun atau 1,25%/bulan
Provisi 0,1 % atau Rp. 100.000
Jadwal angsuran pokok Semester I 2008 Rp. 25.000.000.
Semester II 2008 Rp. 25.000.000.
Semester I 2009 Rp. 25.000.000.
Semester II 2009 Rp. 25.000.000.
Beban bank yang dapat diatribusikan secara langsung Rp. 20.000
Pelunasan kredit dilakukan diakhir periode kredit
Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp.20.000/bulan
Tingkat materialitas untuk biaya transaksi dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada kredit di Bank XYZ sebesar
Rp. 20.000
Total dana yang dikeluarkan bank sebesar Rp. 99.920.000 = (Rp. 100.000.000 - Rp.
100.000. + Rp. 20.000)
96. CONTOH KASUS (EXCELL – 1)
MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir
Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit
A B C D E = D X EIR F G=pxi H=E-G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (99,920,000) 99,920,000
1 31-Jan-08 1,250,000 99,920,000 1,254,982 (1,250,000) 4,982 99,924,982
2 28-Feb-08 1,250,000 99,924,982 1,255,045 (1,250,000) 5,045 99,930,027
3 31-Mar-08 1,250,000 99,930,027 1,255,108 (1,250,000) 5,108 99,935,135
4 30-Apr-08 1,250,000 99,935,135 1,255,172 (1,250,000) 5,172 99,940,307
5 31-May-08 1,250,000 99,940,307 1,255,237 (1,250,000) 5,237 99,945,544
6 30-Jun-08 26,250,000 99,945,544 1,255,303 (25,000,000) (1,250,000) 5,303 74,950,847
7 31-Jul-08 937,500 74,950,847 941,373 (937,500) 3,873 74,954,720
8 31-Aug-08 937,500 74,954,720 941,421 (937,500) 3,921 74,958,641
9 30-Sep-08 937,500 74,958,641 941,471 (937,500) 3,971 74,962,612
10 31-Oct-08 937,500 74,962,612 941,521 (937,500) 4,021 74,966,632
11 30-Nov-08 937,500 74,966,632 941,571 (937,500) 4,071 74,970,703
12 31-Dec-08 25,937,500 74,970,703 941,622 (25,000,000) (937,500) 4,122 49,974,825
13 31-Jan-09 625,000 49,974,825 627,677 (625,000) 2,677 49,977,503
14 28-Feb-09 625,000 49,977,503 627,711 (625,000) 2,711 49,980,213
15 31-Mar-09 625,000 49,980,213 627,745 (625,000) 2,745 49,982,958
16 30-Apr-09 625,000 49,982,958 627,779 (625,000) 2,779 49,985,738
17 31-May-09 625,000 49,985,738 627,814 (625,000) 2,814 49,988,552
18 30-Jun-09 25,625,000 49,988,552 627,850 (25,000,000) (625,000) 2,850 24,991,402
19 31-Jul-09 312,500 24,991,402 313,889 (312,500) 1,389 24,992,790
20 31-Aug-09 312,500 24,992,790 313,906 (312,500) 1,406 24,994,197
21 30-Sep-09 312,500 24,994,197 313,924 (312,500) 1,424 24,995,620
22 31-Oct-09 312,500 24,995,620 313,942 (312,500) 1,442 24,997,062
23 30-Nov-09 312,500 24,997,062 313,960 (312,500) 1,460 24,998,522
24 31-Dec-09 25,312,500 24,998,522 313,978 (25,000,000) (312,500) 1,478 (0)
Net Cash
Flows 18,830,000 18,830,000 (100,000,000) (18,750,000) 80,000
25,000,000
Suku Bunga Efektif Awal 1.256%
(Original Effective Interest Rate / EIR)
Keterangan
p = pokok 0.0125598683950381
i = suku bunga kontraktual
97. CONTOH KASUS
79
Jurnal Transaksi
a. Tanggal 1 Januari 2008, pada saat penandatanganan perjanjian
(1)
kredit/akad kredit
Menerima provisi kredit dari nasabah
Db. Kas/Rekening.../Giro BI Rp. 100.000
Kr. Kredit - amortised cost Rp. 100.000
(2) Pembayaran beban yang dapat diatribusikan
Db. Kredit - amortised cost Rp. 20.000.
Kr. Kas/Rekening.../Giro BI Rp. 20.000.
(3) Mencatat kewajiban komitmen fasilitas kredit
Db. Rekening lawan - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100.000.000.
Kr. Kewajiban komitmen - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100.000.000.
(4) Pada saat penarikan kredit oleh debitur
Db. Kredit - amortised cost Rp. 100.000.000.
Kr. Kas/Rekening.../Giro BI Rp. 100.000.000.
Bersamaan dengan itu dilakukan jurnal untuk mengurangi kewajiban komitmen fasilitas kredit yang belum digunakan debitur.
Db. Kewajiban komitmen - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100.000.000.
Kr. Rekening lawan - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100.000.000.
98. CONTOH KASUS
80
b. Tanggal 31 Januari 2008, pada saat pembebanan fee kelolaan rekening, bunga kepada nasabah
dan amortisasi berdasarkan suku bunga efektif
(1) Pada saat pembebanan fee kepada debitur
Db. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
Kr. Pendapatan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
(2) Pada saat menerima setoran fee dari debitur
Db. Kas/Giro/Giro BI Rp. 20.000
Kr. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
(3) Pada saat pembebanan tagihan kepada debitur
Db. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1.250.000.
Db. Kredit - amortised cost Rp. 4.982.
Kr. Pendapatan bunga kredit Rp. 1.254.982.
(4) Pada saat menerima setoran bunga dari debitur
Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp. 1.250.000.
Kr. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1.250.000.
Jurnal transaksi untuk 3 sd 6, 8 sd 12, 14 sd 18 dan 20 sd 23 sama dengan transaksi no. 2, dengan asumsi debitur membayar
kewajibannya dengan lancar.
99. CONTOH KASUS
81 c. Tanggal 30 Juni 2008, pada saat pembebanan fee kelolaan rekening, bunga kepada nasabah dan amortisasi
berdasarkan suku bunga efektif serta penerimaan angsuran pokok
(1) Pada saat pembebanan fee kepada debitur
Db. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
Kr. Pendapatan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
(2) Pada saat menerima setoran fee dari debitur
Db. Kas/Giro/Giro BI Rp. 20.000
Kr. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20.000
(3) Pada saat pembebanan tagihan kepada debitur
Db. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1.250.000.
Db. Kredit - amortised cost Rp. 5.066.
Kr. Pendapatan bunga kredit Rp. 1.255.066.
(4) Pada saat menerima setoran bunga dari debitur
Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp. 1.250.000.
Kr. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1.250.000.
(5) Pada saat pelunasan pokok kepada debitur
Db. Kas/Rekening…/Giro Bi Rp. 25.000.000.
Kr. . Kredit - amortised cost Rp. 25.000.000.
Jurnal transaksi untuk no. 13, 19, dan 25 sama dengan transaksi no. 7, dengan asumsi debitur membayar kewajibannya dengan lancar
100. Ilustrasi Kredit Konsumtif (EXCELL – 2)
MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
Pada tanggal 1 Januari 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur perorangan
Mr. W dengan data sesuai perjanjian kredit sebagai berikut :
Tujuan kepemilikan diukur pada harga perolehan diamortisasi
Maksimum kredit Rp. 200.000.000
Jangka waktu 2 tahun atau 24 bulan
Jenis kredit Konsumtif
Bunga flat 6%/tahun atau 0.5%/bulan
Provisi 1.0 % atau Rp. 2.000.000
Beban bank yang dapat diatribusikan secara langsung = nihil
Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp.20.000/bulan
Pokok angsur secara prorata setiap bulan
Tingkat materialitas untuk biaya transaksi dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara
langsung pada kredit di Bank XYZ sebesar Rp. 1.000.000
101. Ilustrasi Kredit Konsumtif (EXCELL – 2)
MENGHITUNG SUKU BUNGA EFEKTIF
Suku bunga efektif
1,012% 83
102. Ilustrasi Kredit Konsumtif (EXCELL – 3)
REPRICING/PERUBAHAN SUKU BUNGA
Pada tanggal 1 Jan 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur ABC dengan perincian sebagai berikut :
Maximum : 18,000,000,000
Jangka Waktu : 12 Bulan atau 1 Tahun
Jenis Kredit : Modal Kerja
Propisi : 1.00%
Rp. 180,000,000
Bunga Debitur : 15% /tahun
1.250% /bulan atau 18,000,000,000
Rp. 225,000,000 (180,000,000)
Beban yg dapat diatribusikan : 25,000,000 25,000,000
Total Pendpt/Beban 155,000,000 17,845,000,000
Total Cash Out (17,845,000,000)
Total Bunga 2,700,000,000
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir
Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan Arus Kas
Kredit Efektif (EIR) EIR Kredit
A B C D E = D X EIR F G=pxi H=E-G I = D+E+F+G
0 1-Jan-08 (17,845,000,000) 17,845,000,000
1 31-Jan-08 225,000,000 17,845,000,000 237,000,120 (225,000,000) 12,000,120 17,857,000,120
2 28-Feb-08 225,000,000 17,857,000,120 237,159,494 (225,000,000) 12,159,494 17,869,159,613
3 30-Mar-08 225,000,000 17,869,159,613 237,320,984 (225,000,000) 12,320,984 17,881,480,597
4 30-Apr-08 225,000,000 17,881,480,597 237,484,620 (225,000,000) 12,484,620 17,893,965,217
5 31-May-08 225,000,000 17,893,965,217 237,650,428 (225,000,000) 12,650,428 17,906,615,645
6 30-Jun-08 225,000,000 17,906,615,645 237,818,439 (225,000,000) 12,818,439 17,919,434,085
7 31-Jul-08 225,000,000 17,919,434,085 237,988,681 (225,000,000) 12,988,681 17,932,422,766
8 31-Aug-08 225,000,000 17,932,422,766 238,161,185 (225,000,000) 13,161,185 17,945,583,951
9 30-Sep-08 225,000,000 17,945,583,951 238,335,979 (225,000,000) 13,335,979 17,958,919,929
10 31-Oct-08 225,000,000 17,958,919,929 238,513,094 (225,000,000) 13,513,094 17,972,433,024
11 30-Nov-08 225,000,000 17,972,433,024 238,692,562 (225,000,000) 13,692,562 17,986,125,586
12 31-Dec-08 18,225,000,000 17,986,125,586 238,874,414 (18,000,000,000) (225,000,000) 13,874,414 (0)
Net Cash
Flows 2,855,000,000 2,855,000,000 (18,000,000,000) (2,700,000,000) 155,000,000
Suku Bunga Efektif Awal 1.328% 180,000,000
(Original Effective Interest Rate / EIR) (25,000,000)
Keterangan 155,000,000
p = pokok 1.32810378
i = suku bunga kontraktual
103. Ilustrasi Kredit Konsumtif (EXCELL – 3)
REPRICING/PERUBAHAN SUKU BUNGA
SETELAH REPRICING
No Tahun Estimasi Saldo Awal Suku Angsuran Tagihan Amortisasi
Trx Arus Kas Arus Kas Bunga Pokok Bunga dengan
Kredit Efektif (EIR) EIR
A B C D E = D X EIR F G=pxi H=E-G
0 1-Jan-08 (17,845,000,000)
1 31-Jan-08 225,000,000 17,845,000,000 237,000,120 (225,000,000) 12,000,120
2 28-Feb-08 225,000,000 17,857,000,120 237,159,494 (225,000,000) 12,159,494
3 30-Mar-08 225,000,000 17,869,159,613 237,320,984 (225,000,000) 12,320,984
4 30-Apr-08 225,000,000 17,881,480,597 237,484,620 (225,000,000) 12,484,620
5 31-May-08 225,000,000 17,893,965,217 237,650,428 (225,000,000) 12,650,428
6 30-Jun-08 225,000,000 17,906,615,645 237,818,439 (225,000,000) 12,818,439
(17,919,434,085)
7 31-Jul-08 243,000,000 17,919,434,085 255,956,094 (243,000,000) 12,956,094
8 31-Aug-08 243,000,000 17,932,390,178 256,141,155 (243,000,000) 13,141,155
9 30-Sep-08 243,000,000 17,945,531,333 256,328,859 (243,000,000) 13,328,859
10 31-Oct-08 243,000,000 17,958,860,192 256,519,245 (243,000,000) 13,519,245
11 30-Nov-08 243,000,000 17,972,379,437 256,712,350 (243,000,000) 13,712,350
12 31-Dec-08 18,243,000,000 17,986,091,787 256,908,213 (18,000,000,000) (243,000,000) 13,908,213
Net Cash
Flows (14,956,434,085) 2,963,000,000 (18,000,000,000) (2,808,000,000) 155,000,000
Suku Bunga Efektif Awal 1.328% Suku Bunga Efeftif Baru 1.428%
(Original Effective Interest Rate / EIR)
Keterangan
105. PENURUNAN NILAI DAN TIDAK
TERTAGIHNYA ASET KEUANGAN
87
Terdapat “Bukti Obyektif” atas penurunan nilai
Evaluasi penurunan nilai dilakukan setiap Tanggal
Neraca
KLASIFIKASI PENURUNAN NILAI
106. PENGUKURAN SELANJUTNYA DAN
PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
Aset Keuangan Pengukuran Perubahan Penurunan Nilai
Nilai Tercatat (jika terdapat bukti
obyektif)
Diukur pada nilai Nilai wajar Laporan L/R Tidak
wajar melalui lap. L/R
PInjaman yang Biaya perolehan yang Laporan L/R Ya
diberikan dan Piutang diamortisasi (amortised
cost) menggunakan suku
bunga efektif
Dimiliki Hingga Jatuh Biaya perolehan yang Laporan L/R Ya
Tempo diamortisasi (amortised
cost) menggunakan suku
bunga efektif
Tersedia Untuk Dijual Nilai wajar Ekuitas Ya
88