SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM JARINGAN 
“Ethernet” 
OLEH: 
HASAN TARMIZI 
1202209 
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN 
KOMPUTER 
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA 
FAKULTAS TEKNIK 
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 
2014
SEJARAH 
Ethernet bermula dari sebuah pengembangan Wan di university of Hawaii pada akhir tahun 1960 yang 
dikenal dengan nama “ALOHA”. Universitas tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan 
berkeinginan untuk menghubungkan computer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi 
sebuah jaringan computer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan koputer 
kampus. 
Standarisasi system ethenet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Proses standardisasi 
teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and 
Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar 
IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga 
menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk 
jaringan komputer. Kecepatan transmisi data di Ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 
Mbps. Saat ini yang umum ada di pasaran adalah Ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa 
disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah 10Base5, 10Base2, 
10BaseT dan 10BaseF. Karena kesederhanaan dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan 
hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan. 
PENGERTIAN 
Ethernet adalah Teknologi jaringan komputer berdasarkan pada kerangka jaringan area lokal 
(LAN). Sistem komunikasi melalui Ethernet membagi aliran data ke dalam paket individual yang 
disebut frame. Setiap frame berisi alamat sumber dan tujuan dan pengecekan error data 
sehingga data yang rusak dapat dideteksi dan dikirim kembali. Ethernet adalah protokol LAN 
yang memungkinkan setiap PC berlomba untuk mengakses network. Sekarang ia menjadi 
protokol LAN yang paling populer karena relatif murah dan mudah diinstal serta ditangani. 
Sistem penghubung melalui Ethernet membagi aliran data menjadi potongan potongan pendek 
yang disebut sebagai bingka (frame). Setiap bingkai berisi alat sumber dan tujuan, serta data 
pemeriksa galat (error-checking data) sehingga data yang rusak dapat dilacak dan dkirim 
kembali. Sesuai dengan acuan OSI. Dan Ethernet juga menyediakan layann dampai dengan data 
link layer. 
JENIS-JENIS ETHERNET 
1. Ethernet 1/10 
Adalah Ethernet yang memliliki akses data 10 Mbit/detik. Standard yang digunakan adalah : 
10BaseT, 10BaseF, 10Base2, dan Base5.
a. 10BaseT 
Pada Ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi star ini 
paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan 
jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan coaxial tapi 
kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut: 
· Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m 
· Jumlah segmen maksimum adalah 1024 
· Jumlah node perjaringan 1024 
· Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah 
· Kabel yang digunkan UTP kategori 3 atau lebih 
b. 10BaseF 
Pada 10BaseF mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya 
mahal dan pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai 
untuk penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta 
kabel yang digunakan adalah serat optik. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan 
input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda. 
c. 10Base2 
Pada 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel yang 
digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. 10Base2 disebut 
juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau disebut sebagai 
Cheaper Net.Panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, 
dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya 
mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun 
diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi 
beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai adalah jenis BNC. 
Spesifikasinya adalah: 
· Panjang kabel per-segmen adalah 185 m 
· Total segmen kabel adalah 5 buah 
· Maksimum Repeater adalah 4 buah 
· Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah 
· Jarak terdekat antar station minimum 0,5 m 
· Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30 
· Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m 
· Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm 
· Jenis kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U
d. 10Base5 
Pada 10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis 
Thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari 
10Base5 adalah sebagai berikut: 
· Panjang kabel per-segmen adalah 500 m 
· Total segmen kabel adalah 4 buah 
· Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3 
· Jarak terdekat antar station minimum adalah 2,5 m 
· Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100 
· Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 m 
· Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater 2500 m 
· Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm 
· Jenis kabel Coaxial RG-8 atau RG-11 
Fast Ethernet 10/100 
Fast Ethernet yang Memiliki kecepatan akses data 100 Mbit/detik. Standar yang 
digunakan adalah: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4 dan 100BaseTX. Protokol ini cepat 
menjadi populer, karena memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan 
10BaseT dengan harga yang relatif murah. Fast Ethernet bergantung pada jenis 
media/kabel yang digunakan, tergolong atas beberapa tipe sebagai berikut: 
a. 100Base TX 
Protokol 100BaseTX ini mendukung penggunakan kabel UTP kategori-5 seperti 
yang digunakan oleh protokol IOBaseT sehingga dapat digunakan tanpa 
banyak mengubah distribusi perkabelan yang sudah ada. 
Yang perlu diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung 
protokol 100BaseTX. Banyak network adapter dan hub yang diproduksi 
belakangan ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis 
kecepatan 10 atau 100 Mbps. Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti karena 
100BaseTX dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan kabel UTP 
kategori¬5, seperti yang digunakan oleh jaringan 1OBaseT dengan panjang 
kabel antara hub dengan hub atau hub ke komputer adalah sama juga, yaitu 
100 meter. Namun untuk protokol 100BaseTX, diameter jaringan maksimum 
(jarak terjauh antara dua komputer) adalah 205 meter. 
b. 100BaseFX
Tipe protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik de¬ngan jarak 
maksimum 412 meter 
c. 100BaseT 
100BaseT disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang 
mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan 
kabel yang dipakai, yaitu: 
· 100BaseT4, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4 
pasang 
· 100BaseTX, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2 
pasang 
· 100BaseTX, memakai kabel serat optik 
Pada 100BaseT yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total kabelnya dengan 
menggunakan Hub Class II adalah 205 m, dengan perincian 100 m untuk panjang 
segmen dan 5 m untuk hubungan Hub ke Hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan 
menggunakan dua Repeater bisa mencapai 412 m, dan panjang segmen dengan 
serat optik bisa mencapai 2000 m. 
Gigabit Ethernet 
Gigabbit Ethernet yang Memiliki kecepatan akses data 1000 Mbit/detik atau 1 
Gbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX 
dan 1000BaseT. 
Gigabit Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang mendukung 
kecepatan 1000 Mbps. 
Gigabit Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakan, terdiri atas 
beberapa tipe sebagai berikut: 
a. 1000BaseTX 
Merupakan jenis protokol Ethernet terbaru yang menggunakan kecepatan 
1000 Gigabit per second (Gbps) dan mendukung pergunaan kabel UTP 
kategori-5. Spesifikasinya banyak mirip dengan protokol 100BaseTX, misalnya 
jarak kabel maksimum adalah 100 meter dengan diameter jaringan 205 
meter. 
b. 1000BaseSX dan 1000 BaseLX 
Protokol 1000BaseSX dan 1000BaseLX berdasarkan spesifikasi 802.3z yang 
mendukung penggunaan media serat optik yang mampu meneruskan data 
dengan panjang kabel sampai 550 meter untuk protokol 1000BaseSX, dan 
3000 meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung tipe dan mode serat optik
yang dipakai. Oleh sebab itu protokol ini banyak dipakai sebagai jaringan 
tulang punggung (backbone) untuk jaringan kampus. 
CARA KERJA 
Ethernet merupakan salah satu bagian dari sebuah teknologi jaringan yang menerapkan metode 
transmisi baseband. Metode ini bekerja dengan melakukan pengiriman sinyal serial 1 bit pada satu 
waktu. Modus operasi Ethernet adalah half-duplex, pengiriman data maupun penerimaan data 
dapat dilakukan oleh satu stasiun namun stasiun tersebut tidak dapat melakukan keduanya secara 
bersamaan. 
Pada OSI Model, segmen operasi Ethernet terletak di dua daerah, yakni setengah bagian dari leyer 
2—Data Link Layer, yang merupakan sublayer MAC dan seluruh bagian dari layer pertama yakni 
Physical Layer. 
Ethernet berdasarkan segmen operasinya. Ethernet sublayer Data Link—MAC, berkaitan dengan 
komponen fisik yang kemudian digunakan untuk komunikasi informasi. Sedangkan pada Physical 
layer melibatkan media interface, sinyal, bit flow, dan berperan dalam komunikasi pe rangkat. 
Cara kerja Ethernet dikenal dengan metode kontrol akses media (Carrier Sense Multiple Access with 
Collision Detection), dimana setiap stasiun dapat memeriksa lalu lintas data pada jaringan. Setiap 
stasiunnya akan memeriksa apakah ada stasiun lain yang sedang melakukan proses transmisi data. 
Jika tidak ada, maka stasiun yang ingin melakukan transmisi data akan saling mengambil alih 
jaringan. 
Untuk mengatasi persaingan pengambilalihan jaringan ini, maka diberlakukan metode First Come 
First Served, dimana dalam satu waktunya hanya terdapat satu stasiun yang bisa mentransmisikan 
data dan stasiun lain menunggu. Tanpa penerapan FCFS ini, maka resiko terjadi collision sangat 
besar. Jika collision terjadi, maka masing-masing stasiun akan menghentikan proses transmisi data 
dan mencoba mengirim ulang data dengan interval waktu acak. Sayangnya jika jumlah stasiun 
sangat besar dalam sebuah jaringan dimana resiko collision amat sangat besar, maka metode FCFS 
aakan sulit untuk mengatasinya sehingga kinerja jaringan menurun. Untuk menghadapi masalah 
tersebut dan mengimbangi jumlah stasiun, dapat digunakan switch Ethernet yang akan melakukan 
segmentasi jaringan Ethernet ke dalam collision domain. 
Ilustrasi cara kerja Ethernet adalah sebagai berikut,
 Terdapat sebuah stasiun X yang akan melakukan proses transmisi data dalam jaringan 
 Stasiun X melakukan pengecekan terhadap keberadaan sinyal digital pada kabel yang 
menandakan ada stasiun lain yang melakukan proses transmisi data 
 Jika sinyal tidak ditemukan, stasiun X akan memulai transmisi data, jika sinyal ditemukan maka 
stasiun X akan membatalkan transmisi 
 Anggap tidak ditemukan sinyal sehingga stasiun X melakukan transmsi data, saat pengiriman 
stasiun X akan mengecek kembali keberadaan sinyal digital pada kabel untuk memastikan tidak 
ada stasiun lain yang juga mulai mentransmisi data. 
 Jika ditemukan sinyal lain yang menandakan ada stasiun yang mulai mentransmisi data saat 
stasiun X melakukan transmisi, maka stasiun X akan mengirim sinyal kepada titik dimana sinyal 
tersebut berada. Titik tersebut akan bereaksi terhadap sinyal tambahan yang dikitim stasiun X. 
Transmisi data akan berhenti sejenak dan menunggu transmisi data sebelumnya oleh stasiun X 
selesai dan mencoba melakukan transmisi data ulang. 
 Terdapat sistem back-off dimana stasiun lain yang mencoba melakukan transmisi data dan 
kemudian berhenti dan menunggu akan mengalami time-out dalam waktu 15 menit. 
gambar dari :http://computer.howstuffworks.com/ethernet14.htm 
TOPOLOGI 
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang 
disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, 
dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai
alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya 
yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data 
yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte. 
Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi 
Ethernet frame, yakni sebagai berikut: 
 Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP) 
 Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan 
digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang 
sebelumnya) 
 Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access 
Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan 
selanjutnya) 
 Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat 
sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP) 
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan 
lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, 
lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi 
FRAME ETHERNET 
Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus, topologi ring, 
topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa 
berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel STP), atau kabel serat optik). 
Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan 
topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan 
mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.

More Related Content

What's hot (16)

Ccna 1
Ccna 1Ccna 1
Ccna 1
 
Presentasi ethernet
Presentasi ethernet Presentasi ethernet
Presentasi ethernet
 
Jaringan komp11
Jaringan komp11Jaringan komp11
Jaringan komp11
 
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannyaKa 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
Ka 04.-praktikum-jaringan-komputer-dan-pengamanannya
 
Laporan 2 prk installasi
Laporan 2 prk installasi Laporan 2 prk installasi
Laporan 2 prk installasi
 
8 jaringan-wireless
8 jaringan-wireless8 jaringan-wireless
8 jaringan-wireless
 
Jaringan wireless
Jaringan wirelessJaringan wireless
Jaringan wireless
 
Jaringan komputer 03
Jaringan komputer 03Jaringan komputer 03
Jaringan komputer 03
 
Power Point TIK bab 5
Power Point TIK bab 5Power Point TIK bab 5
Power Point TIK bab 5
 
Pertemuan 4 metode akses ok
Pertemuan 4   metode akses okPertemuan 4   metode akses ok
Pertemuan 4 metode akses ok
 
6.2 Jaringan komputer
6.2 Jaringan komputer6.2 Jaringan komputer
6.2 Jaringan komputer
 
Lte
LteLte
Lte
 
Pengenalan Teknologi LTE
Pengenalan Teknologi LTEPengenalan Teknologi LTE
Pengenalan Teknologi LTE
 
Jaka Lan
Jaka LanJaka Lan
Jaka Lan
 
metode-akses
metode-aksesmetode-akses
metode-akses
 
Modul Mikrotik
Modul MikrotikModul Mikrotik
Modul Mikrotik
 

Similar to Analisis Ethernet

05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devicesindonesia
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devicessetioariwibowo
 
Jaringan komputer 02
Jaringan komputer 02Jaringan komputer 02
Jaringan komputer 02Ainul Yaqin
 
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptxTopik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptxNurulIzzahIsmail1
 
PENGERTIAN HARDWARE.ppt
PENGERTIAN HARDWARE.pptPENGERTIAN HARDWARE.ppt
PENGERTIAN HARDWARE.pptDimanSetiawan3
 
hardware.ppt
hardware.ppthardware.ppt
hardware.pptsmkph2
 
[TIK] Network hardware
[TIK] Network hardware[TIK] Network hardware
[TIK] Network hardwareBias Astho
 
Modulpelatihanp4tkmikrotik
Modulpelatihanp4tkmikrotikModulpelatihanp4tkmikrotik
Modulpelatihanp4tkmikrotikdhi her
 
Modulpelatihanmikrotik
ModulpelatihanmikrotikModulpelatihanmikrotik
Modulpelatihanmikrotikdhi her
 
Definisi kabel jaringan
Definisi kabel jaringanDefinisi kabel jaringan
Definisi kabel jaringanArimazulfia
 
Pertemuan 2-topologi dan metode akses
Pertemuan 2-topologi dan metode aksesPertemuan 2-topologi dan metode akses
Pertemuan 2-topologi dan metode aksesBahar Sobari
 

Similar to Analisis Ethernet (20)

05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices
 
05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices05module 15 network-technologies-devices
05module 15 network-technologies-devices
 
Jaringan komputer 02
Jaringan komputer 02Jaringan komputer 02
Jaringan komputer 02
 
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptxTopik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
Topik 1 Perkakasan dan Rangkaian.pptx
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Jarkom kel 10
Jarkom kel 10Jarkom kel 10
Jarkom kel 10
 
hardware.ppt
hardware.ppthardware.ppt
hardware.ppt
 
PENGERTIAN HARDWARE.ppt
PENGERTIAN HARDWARE.pptPENGERTIAN HARDWARE.ppt
PENGERTIAN HARDWARE.ppt
 
hardware.ppt
hardware.ppthardware.ppt
hardware.ppt
 
hardware.ppt
hardware.ppthardware.ppt
hardware.ppt
 
Makalah tik (lan)
Makalah tik (lan)Makalah tik (lan)
Makalah tik (lan)
 
[TIK] Network hardware
[TIK] Network hardware[TIK] Network hardware
[TIK] Network hardware
 
4482 6566-1-pb
4482 6566-1-pb4482 6566-1-pb
4482 6566-1-pb
 
Modulpelatihanp4tkmikrotik
Modulpelatihanp4tkmikrotikModulpelatihanp4tkmikrotik
Modulpelatihanp4tkmikrotik
 
Modulpelatihanmikrotik
ModulpelatihanmikrotikModulpelatihanmikrotik
Modulpelatihanmikrotik
 
Pertemuan6
Pertemuan6Pertemuan6
Pertemuan6
 
Pertemuan6
Pertemuan6Pertemuan6
Pertemuan6
 
Ethernet
EthernetEthernet
Ethernet
 
Definisi kabel jaringan
Definisi kabel jaringanDefinisi kabel jaringan
Definisi kabel jaringan
 
Pertemuan 2-topologi dan metode akses
Pertemuan 2-topologi dan metode aksesPertemuan 2-topologi dan metode akses
Pertemuan 2-topologi dan metode akses
 

Analisis Ethernet

  • 1. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM JARINGAN “Ethernet” OLEH: HASAN TARMIZI 1202209 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
  • 2. SEJARAH Ethernet bermula dari sebuah pengembangan Wan di university of Hawaii pada akhir tahun 1960 yang dikenal dengan nama “ALOHA”. Universitas tersebut memiliki daerah geografis kampus yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan computer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan computer-komputer yang tersebar di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan koputer kampus. Standarisasi system ethenet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. Proses standardisasi teknologi Ethernet akhirnya disetujui pada tahun 1985 oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), dengan sebuah standar yang dikenal dengan Project 802. Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Kecepatan transmisi data di Ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat ini yang umum ada di pasaran adalah Ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah 10Base5, 10Base2, 10BaseT dan 10BaseF. Karena kesederhanaan dan keandalannya, Ethernet pun dapat bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling banyak digunakan. PENGERTIAN Ethernet adalah Teknologi jaringan komputer berdasarkan pada kerangka jaringan area lokal (LAN). Sistem komunikasi melalui Ethernet membagi aliran data ke dalam paket individual yang disebut frame. Setiap frame berisi alamat sumber dan tujuan dan pengecekan error data sehingga data yang rusak dapat dideteksi dan dikirim kembali. Ethernet adalah protokol LAN yang memungkinkan setiap PC berlomba untuk mengakses network. Sekarang ia menjadi protokol LAN yang paling populer karena relatif murah dan mudah diinstal serta ditangani. Sistem penghubung melalui Ethernet membagi aliran data menjadi potongan potongan pendek yang disebut sebagai bingka (frame). Setiap bingkai berisi alat sumber dan tujuan, serta data pemeriksa galat (error-checking data) sehingga data yang rusak dapat dilacak dan dkirim kembali. Sesuai dengan acuan OSI. Dan Ethernet juga menyediakan layann dampai dengan data link layer. JENIS-JENIS ETHERNET 1. Ethernet 1/10 Adalah Ethernet yang memliliki akses data 10 Mbit/detik. Standard yang digunakan adalah : 10BaseT, 10BaseF, 10Base2, dan Base5.
  • 3. a. 10BaseT Pada Ethernet 10BaseT menggunakan topologi Star. Ethernet dengan topologi star ini paling banyak digunakan, karena mudah pemasangannya serta melakukan pengecekan jika ada kerusakan pada jaringan. Pada 10BaseT kabel yang dipakai bukan coaxial tapi kabel UTP. Spesifikasi dari 10BaseT adalah sebagai berikut: · Panjang kabel per-segmen maksimum 100 m · Jumlah segmen maksimum adalah 1024 · Jumlah node perjaringan 1024 · Menggunakan Hub dengan jumlah maksimum 4 buah · Kabel yang digunkan UTP kategori 3 atau lebih b. 10BaseF Pada 10BaseF mengunakan kabel serat optik, ini jarang digunakan karena biasanya mahal dan pemasangannya tidak semudah ethernet tipe lain. Umumnya jenis ini dipakai untuk penghubung (link) antar segmen karena jaraknya bisa mencapai 2000 m serta kabel yang digunakan adalah serat optik. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda. c. 10Base2 Pada 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. 10Base2 disebut juga Thin Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thin atau disebut sebagai Cheaper Net.Panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai adalah jenis BNC. Spesifikasinya adalah: · Panjang kabel per-segmen adalah 185 m · Total segmen kabel adalah 5 buah · Maksimum Repeater adalah 4 buah · Maksimum jumlah segmen yang terdapat node (station) adalah 3 buah · Jarak terdekat antar station minimum 0,5 m · Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 30 · Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater adalah 925 m · Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm · Jenis kabel yang digunakan RG-58A/U atau RG-58C/U
  • 4. d. 10Base5 Pada 10Base5 disebut juga Thick Ethernet karena menggunakan kabel Coaxial jenis Thick. Topologi pada 10Base5 sama seperti 10Base2 yaitu Topologi Bus. Spesifikasi dari 10Base5 adalah sebagai berikut: · Panjang kabel per-segmen adalah 500 m · Total segmen kabel adalah 4 buah · Maksimum jumlah segmen yang terdapat node adalah 3 · Jarak terdekat antar station minimum adalah 2,5 m · Maksimum jumlah station dalam satu segmen kabel adalah 100 · Maksimum panjang kabel AUI ke node 50 m · Maksimum panjang keseluruhan dengan Repeater 2500 m · Awal dan akhir kabel diberi Terminator 50 ohm · Jenis kabel Coaxial RG-8 atau RG-11 Fast Ethernet 10/100 Fast Ethernet yang Memiliki kecepatan akses data 100 Mbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4 dan 100BaseTX. Protokol ini cepat menjadi populer, karena memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan 10BaseT dengan harga yang relatif murah. Fast Ethernet bergantung pada jenis media/kabel yang digunakan, tergolong atas beberapa tipe sebagai berikut: a. 100Base TX Protokol 100BaseTX ini mendukung penggunakan kabel UTP kategori-5 seperti yang digunakan oleh protokol IOBaseT sehingga dapat digunakan tanpa banyak mengubah distribusi perkabelan yang sudah ada. Yang perlu diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung protokol 100BaseTX. Banyak network adapter dan hub yang diproduksi belakangan ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis kecepatan 10 atau 100 Mbps. Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti karena 100BaseTX dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan kabel UTP kategori¬5, seperti yang digunakan oleh jaringan 1OBaseT dengan panjang kabel antara hub dengan hub atau hub ke komputer adalah sama juga, yaitu 100 meter. Namun untuk protokol 100BaseTX, diameter jaringan maksimum (jarak terjauh antara dua komputer) adalah 205 meter. b. 100BaseFX
  • 5. Tipe protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik de¬ngan jarak maksimum 412 meter c. 100BaseT 100BaseT disebut juga Fast Ethernet atau 100BaseX, adalah ethernet yang mempunyai kecepatan 100 Mbps. Ada beberapa tipe 100BaseT berdasarkan kabel yang dipakai, yaitu: · 100BaseT4, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai adalah 4 pasang · 100BaseTX, memakai kabel UTP Category-5 dan kabel yang dipakai hanya 2 pasang · 100BaseTX, memakai kabel serat optik Pada 100BaseT yang menggunakan kabel Coaxial maksimum total kabelnya dengan menggunakan Hub Class II adalah 205 m, dengan perincian 100 m untuk panjang segmen dan 5 m untuk hubungan Hub ke Hub. Sedangkan untuk 100BaseFX dengan menggunakan dua Repeater bisa mencapai 412 m, dan panjang segmen dengan serat optik bisa mencapai 2000 m. Gigabit Ethernet Gigabbit Ethernet yang Memiliki kecepatan akses data 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik. Standar yang digunakan adalah: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX dan 1000BaseT. Gigabit Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang mendukung kecepatan 1000 Mbps. Gigabit Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakan, terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut: a. 1000BaseTX Merupakan jenis protokol Ethernet terbaru yang menggunakan kecepatan 1000 Gigabit per second (Gbps) dan mendukung pergunaan kabel UTP kategori-5. Spesifikasinya banyak mirip dengan protokol 100BaseTX, misalnya jarak kabel maksimum adalah 100 meter dengan diameter jaringan 205 meter. b. 1000BaseSX dan 1000 BaseLX Protokol 1000BaseSX dan 1000BaseLX berdasarkan spesifikasi 802.3z yang mendukung penggunaan media serat optik yang mampu meneruskan data dengan panjang kabel sampai 550 meter untuk protokol 1000BaseSX, dan 3000 meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung tipe dan mode serat optik
  • 6. yang dipakai. Oleh sebab itu protokol ini banyak dipakai sebagai jaringan tulang punggung (backbone) untuk jaringan kampus. CARA KERJA Ethernet merupakan salah satu bagian dari sebuah teknologi jaringan yang menerapkan metode transmisi baseband. Metode ini bekerja dengan melakukan pengiriman sinyal serial 1 bit pada satu waktu. Modus operasi Ethernet adalah half-duplex, pengiriman data maupun penerimaan data dapat dilakukan oleh satu stasiun namun stasiun tersebut tidak dapat melakukan keduanya secara bersamaan. Pada OSI Model, segmen operasi Ethernet terletak di dua daerah, yakni setengah bagian dari leyer 2—Data Link Layer, yang merupakan sublayer MAC dan seluruh bagian dari layer pertama yakni Physical Layer. Ethernet berdasarkan segmen operasinya. Ethernet sublayer Data Link—MAC, berkaitan dengan komponen fisik yang kemudian digunakan untuk komunikasi informasi. Sedangkan pada Physical layer melibatkan media interface, sinyal, bit flow, dan berperan dalam komunikasi pe rangkat. Cara kerja Ethernet dikenal dengan metode kontrol akses media (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection), dimana setiap stasiun dapat memeriksa lalu lintas data pada jaringan. Setiap stasiunnya akan memeriksa apakah ada stasiun lain yang sedang melakukan proses transmisi data. Jika tidak ada, maka stasiun yang ingin melakukan transmisi data akan saling mengambil alih jaringan. Untuk mengatasi persaingan pengambilalihan jaringan ini, maka diberlakukan metode First Come First Served, dimana dalam satu waktunya hanya terdapat satu stasiun yang bisa mentransmisikan data dan stasiun lain menunggu. Tanpa penerapan FCFS ini, maka resiko terjadi collision sangat besar. Jika collision terjadi, maka masing-masing stasiun akan menghentikan proses transmisi data dan mencoba mengirim ulang data dengan interval waktu acak. Sayangnya jika jumlah stasiun sangat besar dalam sebuah jaringan dimana resiko collision amat sangat besar, maka metode FCFS aakan sulit untuk mengatasinya sehingga kinerja jaringan menurun. Untuk menghadapi masalah tersebut dan mengimbangi jumlah stasiun, dapat digunakan switch Ethernet yang akan melakukan segmentasi jaringan Ethernet ke dalam collision domain. Ilustrasi cara kerja Ethernet adalah sebagai berikut,
  • 7.  Terdapat sebuah stasiun X yang akan melakukan proses transmisi data dalam jaringan  Stasiun X melakukan pengecekan terhadap keberadaan sinyal digital pada kabel yang menandakan ada stasiun lain yang melakukan proses transmisi data  Jika sinyal tidak ditemukan, stasiun X akan memulai transmisi data, jika sinyal ditemukan maka stasiun X akan membatalkan transmisi  Anggap tidak ditemukan sinyal sehingga stasiun X melakukan transmsi data, saat pengiriman stasiun X akan mengecek kembali keberadaan sinyal digital pada kabel untuk memastikan tidak ada stasiun lain yang juga mulai mentransmisi data.  Jika ditemukan sinyal lain yang menandakan ada stasiun yang mulai mentransmisi data saat stasiun X melakukan transmisi, maka stasiun X akan mengirim sinyal kepada titik dimana sinyal tersebut berada. Titik tersebut akan bereaksi terhadap sinyal tambahan yang dikitim stasiun X. Transmisi data akan berhenti sejenak dan menunggu transmisi data sebelumnya oleh stasiun X selesai dan mencoba melakukan transmisi data ulang.  Terdapat sistem back-off dimana stasiun lain yang mencoba melakukan transmisi data dan kemudian berhenti dan menunggu akan mengalami time-out dalam waktu 15 menit. gambar dari :http://computer.howstuffworks.com/ethernet14.htm TOPOLOGI Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai
  • 8. alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte. Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:  Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)  Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)  Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)  Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP) Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi FRAME ETHERNET Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus, topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel STP), atau kabel serat optik). Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.