4. Membangun kerangka (framework) untuk mengukur literasi digital di
34 provinsi Indonesia.
Memberikan pemahaman yang obyektif, terukur, dan representatif
terhadap kondisi literasi digital Indonesia berdasarkan data primer.
Memahami kemampuan masyarakat untuk mengenali hoaks (berita
bohong) & membantu perumusan strategi pengendalian hoaks.
4TUJUAN KEGIATAN
5. 5
Indeks Literasi Digital
Sub-indeks 1:
Informasi dan Literasi Data
Informasi dan
Literasi Data
Berpikir Kritis
Sub-indeks 2:
Komunikasi dan Kolaborasi
Kemampuan
Berkomunikasi
Etika dalam
Teknologi
Sub-indeks 3:
Keamanan
Keamanan
Pribadi
Keamanan
Perangkat
Sub-indeks 4:
Kemampuan
Teknologi
Kemampuan
Teknologi
Kegiatan ini mengukur Literasi Digital melalui sebuah kerangka yang mengacu pada “A Global Framework
of Reference on Digital Literacy Skills” (UNESCO, 2018). Melalui survei, responden diminta untuk
mengisi 28 pertanyaan yang disusun menjadi 7 pilar, 4 sub-indeks, dan sebuah Indeks Literasi
Digital:
KERANGKA PENGUKURAN LITERASI DIGITAL
8. 8
1. Kepemilikan Perangkat Digital dan Akses infrastruktur
2. Sumber Informasi dan Kebiasaan Penggunaan Media Sosial
3. Status Literasi Digital
4. Pemahaman Keamanan Data Pribadi
5. Pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
6. Pemahaman mengenai Hoaks
8
KUESIONER
9. KABUPATEN/KECAMATAN
DESA/KELURAHAN TARGET
KK TARGET
RESPONDEN
RANDOM
RANDOM
KISH GRID
RANDOM
PROVINSI
RT/RW TARGETRANDOM
Pengambilan sampel survei dilakukan tanggal 18-31 Agustus 2020 dengan menggunakan multi-stage
random sampling dengan teknik home visit. Total jumlah responden: 1670 orang. Margin of Error
±2,45% , tingkat kepercayaan 95%.
Responden adalah anggota rumah tangga berusia 13 -70 tahun dan mengakses internet dalam 3
bulan terakhir. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 11 Agustus 2020.
9METODE SAMPLING SURVEI
10. 20/11/2020 KATADATA INSIGHT CENTER
10
20/11/2020
NO. PROVINSI % TOTAL
1 Aceh 2,4 40
2 Sumatera Utara 3,6 60
3 Sumatera Barat 2,4 40
4 Riau 1,8 30
5 Jambi 1,8 30
6 Sumatera Selatan 2,4 40
7 Bengkulu 1,8 30
8 Lampung 2,4 40
9 Kep. Bangka Belitung 1,8 30
10 Kep. Riau 1,8 30
11 DKI Jakarta 3,0 50
12 Jawa Barat 12,6 210
13 Jawa Tengah 9,6 160
14 DI Yogyakarta 1,8 30
15 Jawa Timur 11,4 190
16 Banten 3,0 50
WILAYAH BARAT 63,5 1060
NO. PROVINSI % TOTAL
1 Bali 2,4 40
2 Nusa Tenggara Barat 2,4 40
3 Nusa Tenggara Timur 2,4 40
4 Kalimantan Barat 2,4 40
5 Kalimantan Tengah 1,8 30
6 Kalimantan Selatan 2,4 40
7 Kalimantan Timur 2,4 40
8 Kalimantan Utara 1,8 30
9 Sulawesi Utara 1,8 30
10 Sulawesi Tengah 1,8 30
11 Sulawesi Selatan 2,4 40
12 Sulawesi Tenggara 1,8 30
13 Gorontalo 1,8 30
14 Sulawesi Barat 1,8 30
WILAYAH TENGAH 29,3 490
NO. PROVINSI % TOTAL
1 Maluku 1,8 30
2 Maluku Utara 1,8 30
3 Papua Barat 1,8 30
4 Papua 1,8 30
WILAYAH TIMUR 7,2 120
TOTAL = 1670 RESPONDEN
Sebaran proporsi sampel mengacu pada
proporsi jumlah penduduk menurut
Badan Pusat Statistik.
10
SEBARAN RESPONDEN BERDASARKAN WILAYAH & PROVINSI
11. 11
50,1% 49,9%
JENIS KELAMIN
0,1%
6,6%
21,6%
56,9%
0,9%
3,3%
10,0%
0,6%
0,0%
Tidak sekolah
SD/sederajat
SMP/sederajat
SMA/sederajat
Diploma 1-2
Diploma 3
Sarjana (S1/D4)
Pasca Sarjana (S2)
Pasca sarjana (S3)
PENDIDIKAN TERAKHIR
11,3%
0,2%
2,6%
3,2%
6,0%
15,3%
16,0%
21,4%
24,0%
Lainnya
Profesional (dokter/pengacara, dll)
PNS
Part time/Freelance
Tidak/Belum bekerja
Pelajar/Mahasiswa
Karyawan Swasta
Wiraswasta
Ibu rumah tangga
PEKERJAAN
27,6%
62,7%
7,6%
2,1%
SES D - E (Kurang dari Rp2.000.000)
SES C (Rp2.000.001 - Rp4.000.000)
SES B (Rp4.000.001 - Rp6.000.000)
SES A (Lebih dari Rp6.000.000)
PENGELUARAN PER BULAN
PROFIL RESPONDEN
Basis: seluruh responden (n = 1670)
13. 96,5%
3,5%
Ya Tidak
“Apakah di sekitar lokasi rumah Bapak/Ibu/Saudara
terdapat sinyal telepon seluler?” [SA]
Basis: Seluruh responden
13
76,9%
53,7%
33,9%
0,7%
14,3%
Jaringan tidak stabil, sehingga
koneksi sering terputus
Jaringan internet tidak selalu
ada
Terkendala biaya paket data
Listrik padam/hujan sinyal
langsung hilang
Tidak ada kendala sama sekali
”Kendala apa saja yang biasanya Anda alami ketika mengakses
internet?” [MA]
Basis : Seluruh responden
KETERJANGKAUAN SINYAL
DAN KENDALA AKSES INTERNET
14. 98,0%
53,7%
9,3%
7,5%
5,9%
4,6%
4,5%
Rumah sendiri
Tempat kerja
Di perjalanan menuju
tempat kerja/sekolah/kuliah
Cafe/restoran
Sekolah/kampus
Warung internet
Lainnya
”Di mana lokasi/tempat biasanya Anda mengakses internet?” [MA]
Basis : Seluruh responden
14
“Berapakah perkiraan rata-rata biaya akses internet Anda
pribadi (secara individu) yang dikeluarkan per bulan?” [SA]
Basis: Seluruh responden
19,5%
62,0%
16,4%
1,9%
0,2%
Kurang dari Rp 50.000
Rp 50.001 – Rp 100.000
Rp 100.001 – Rp 300.000
Rp 300.001 – Rp 500.000
Lebih dari Rp 500.000
BIAYA DAN LOKASI MENGAKSES INTERNET
16. “Bagaimana kondisi kecepatan internet saat ini dibandingkan pada 5 tahun lalu?” [SA]
“Bagaimana kondisi luasan cakupan/jangkauan internet saat ini dibandingkan pada 5 tahun lalu?” [SA]
Basis: Seluruh responden
68,7%
26,4%
4,9%
71,2%
25,3%
3,5%
Meningkat Sama saja Menurun
Kecepatan Internet Luasan Cakupan/Jangkauan Internet
16KONDISI INTERNET SECARA UMUM
17. “Seberapa sering Anda mengakses/menggunakan internet untuk kegiatan berikut ini: ” [SA]
Basis: Seluruh responden
1,1%
1,5%
0,8%
4,8%
0,8%
1,4%
0,8%
1,9%
3,5%
2,2%
9,4%
16,2%
12,9%
34,3%
6,3%
9,9%
9,3%
13,7%
11,1%
11,7%
11,8%
12,3%
23,8%
15,4%
44,3%
50,4%
46,1%
57,0%
16,8%
17,6%
20,1%
15,7%
21,2%
24,9%
31,6%
27,9%
22,8%
33,7%
30,9%
23,9%
28,7%
7,3%
11,1%
10,2%
9,9%
10,6%
11,9%
12,9%
14,1%
17,1%
10,9%
16,5%
7,8%
2,9%
6,7%
0,7%
64,7%
60,8%
59,9%
55,2%
55,0%
49,1%
41,7%
40,8%
39,0%
32,2%
7,6%
6,6%
5,6%
0,7%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Menonton streaming berlangganan (netflix, iflix, viu, dsb)
Meeting online menggunakan zoom, google meets, dll
Akses transaksi perbankan/keuangan
Bermain game online
Mendengarkan musik streaming (spotify/podcast)
Akses belanja online/ecommerce
Akses layanan Kesehatan
Mengirim email
Akses layanan Pendidikan
Mengakses portal berita online
Menonton youtube
Menggunakan media sosial (Facebook, Instagram, Twitter, dll)
Mencari informasi atau browsing di internet
Berkomunikasi lewat pesan singkat (whatsapp, line, telegram, dll)
Sangat sering Sering Jarang Sangat jarang Tidak pernah
17AKTIVITAS DALAM BERINTERNET
19. 0,4%
1,6%
2,6%
9,7%
14,0%
25,2%
59,5%
76,0%
Lainnya
Tidak mengakses
informasi sama sekali
Radio
Media cetak (koran,
majalah, dll)
Situs web resmi
pemerintah
Berita Online
Televisi
Media sosial
“Manakah dari sumber berikut yang
biasanya Anda akses untuk mendapatkan
informasi?” [MA]
Basis: Seluruh responden
0,3%
0,9%
2,7%
4,0%
7,0%
15,3%
20,3%
49,5%
Lainnya
Radio
Tidak mengakses informasi sama
sekali
Media cetak (koran, majalah, dll)
Berita Online
Situs web resmi pemerintah
Media sosial
Televisi
“Sebutkan sumber media yang paling
Anda percaya untuk mendapatkan
informasi?” [SA]
Basis: Seluruh responden
Telegram;
0,3%
Twitter;
0,9%
Youtube;
4,7%
Instagram;
11,9%
Facebook;
27,0%
Whatsapp;
55,2%
“Sebutkan media sosial yang paling Anda
percaya? [SA]
Basis: Responden yang percaya pada medsos
sebagai sumber informasi
19
SUMBER INFORMASI YANG DIAKSES DAN
YANG DIPERCAYA
20. 47,3%
63,9%
78,5%
Tercantum sumber berita
yang jelas
Terjamin kebenarannya
Informasi data jelas dan
lengkap
Televisi
40,1%
46,9%
67,8%
Tercantum sumber berita
yang jelas
Terjamin kebenarannya
Informasi data jelas dan
lengkap
Media sosial Situs web resmi pemerintah
“Alasan mengapa sumber tersebut yang dipercaya? [MA]
Basis: Seluruh responden
43,0%
72,7%
79,3%
Tercantum sumber berita
yang jelas
Terjamin kebenarannya
Informasi data jelas dan
lengkap
38,4%
41,1%
80,4%
Terjamin kebenarannya
Informasi data jelas dan
lengkap
Tercantum sumber berita
yang jelas
Portal berita online
59,7%
67,2%
80,6%
Terjamin kebenarannya
Tercantum sumber berita
yang jelas
Informasi data jelas dan
lengkap
Media cetak (koran, majalah, dll) Radio
40,0%
53,3%
60,0%
Tercantum sumber berita
yang jelas
Terjamin kebenarannya
Informasi data jelas dan
lengkap
20ALASAN PERCAYA PADA MEDIA INFORMASI
21. “Apakah anda pernah melakukan hal di bawah ini saat membaca berita?” [SA]
Basis: Seluruh responden
1,6%
6,3%
7,5%
8,4%
19,5%
7,6%
11,5%
15,2%
16,1%
20,3%
33,3%
37,5%
40,0%
40,5%
37,4%
42,3%
43,5%
41,4%
44,5%
30,1%
14,6%
15,2%
13,5%
17,1%
16,2%
13,7%
16,1%
11,2%
9,9%
39,6%
35,6%
24,9%
37,2%
29,2%
26,3%
25,4%
22,7%
20,4%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Membaca informasi about us/tentang kami untuk mengetahui
latar belakang media online/website
Memeriksa alamat website/domain berita yang aneh, seperti
akun tiruan yang mirip media mainstream seperti…
Membaca lebih dari satu sumber media online untuk isu yang
sama
Sharing/berbagi berita yang tidak mencantumkan nama
penulisnya
Tidak mempermasalahkan pengutipan berita dengan sumber
anonim atau tidak ada sumbernya sama sekali
Membaca berita di web yang menggunakan gambar yang diubah
atau dikutip dari sumber lain
Tetap membaca berita walau terdapat salah eja/salah ketik/typo
Membaca berita di web yang tampilannya terlihat seadanya
Membaca berita di web yang memiliki banyak iklan yang
mengganggu
Sangat sering Sering Jarang Sangat jarang Tidak pernah
Kebiasaan negatif
Kebiasaan positif
21
KEBIASAAN POSITIF DAN NEGATIF
MENCERNA BERITA ONLINE
22. “Media sosial apa yang Anda akses/gunakan?” [SA]
Basis: Seluruh responden
7,1%
10,7%
12,6%
16,7%
47,6%
87,8%
89,8%
98,9%
92,9%
89,3%
87,4%
83,3%
52,4%
12,2%
10,2%
1,1%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Line
Twitter
Telegram
Tik tok
Instagram
Youtube
Facebook
Whatsapp
Punya Tidak Punya
1,7%
3,2%
2,4%
3,5%
3,1%
2,3%
2,8%
18,7%
4,2%
3,8%
2,9%
5,3%
9,9%
6,2%
8,5%
20,5%
10,2%
14,7%
12,1%
15,8%
25,7%
29,0%
31,0%
35,1%
83,9%
78,3%
82,6%
75,4%
61,3%
62,5%
57,7%
25,7%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Line
Twitter
Telegram
Tik tok
Instagram
Youtube
Facebook
Whatsapp
Lebih dari 8 jam 5 – 8 Jam 2 – 5 Jam Kurang dari 2 jam
“Seberapa sering Anda mengakses media sosial tersebut
dalam sehari? ” [SA]
Basis: Responden yang mengakses medsos tersebut
22DURASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL
24. 81,3%
66,1%
38,8%
24,3%
21,2%
1,0%
0,8%
Keluarga dan
saudara
Teman dekat
Pasangan
Grup komunitas
Grup alumni
Tidak pernah
berbagi informasi
Lainnya
”Kepada siapa saja biasanya Anda meneruskan
berita atau informasi yang Anda terima dari media
sosial?” [MA]
Basis : Seluruh responden
75,6%
58,1%
45,6%
35,0%
32,0%
30,4%
22,6%
13,8%
Keluarga dan saudara
Warga lingkungan /
tetangga
Teman alumni
Ketua RT/RW
Teman kantor
Tokoh agama
Tokoh pemuda
Ketua adat
” Siapa orang di media sosial yang sering
membagikan informasi atau berita di media sosial
Bapak/Ibu?” [MA]
Basis : Seluruh responden
24
“Media sosial apa yang Anda gunakan untuk
berbagi, menyebarkan dan meneruskan
informasi?” [MA]
Basis: Seluruh responden
90,8%
50,7%
11,3%
6,5%
1,8%
1,4%
1,3%
0,7%
Whatsapp
Facebook
Instagram
Youtube
Tik tok
Telegram
Twitter
Line
SUMBER DAN TARGET BERBAGI INFORMASI
DI MEDIA SOSIAL
25. “Bagaimana kepercayaan Anda terhadap orang yang membagikan informasi tersebut?” [SA]
Basis: Responden yang mendapatkan informasi dari pihak berikut
7,7
8,2
6,2
5,3
5,0
3,2
2,3
2,7
75,9
68,4
70,9
64,4
53,2
43,6
38,8
34,7
15,3
20,3
21,2
27,4
37,4
49,0
49,3
50,6
0,6
2,3
1,6
2…
3,1
3,5
9,4
11,1
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Teman alumni
Teman kantor
Warga lingkungan / tetangga
Tokoh pemuda
Ketua adat
Ketua RT/RW
Keluarga dan saudara
Tokoh agama
Sangat tidak percaya Tidak percaya Biasa saja Percaya Sangat percaya
25SUMBER INFORMASI YANG DIPERCAYA
26. “Apakah di akun media sosial Anda tercantum informasi sebagai berikut?” [SA]
Basis: Seluruh responden
22,5
29,6
53,7
67,4
77,5
70,4
46,3
32,6
Mencantumkan nama anggota keluarga beserta
hubungan keluarga/pekerjaannya
Alamat rumah
Nomor Handphone pribadi
Tanggal Lahir
Ya Tidak
26INFORMASI PRIBADI DI MEDIA SOSIAL
27. “Apakah Anda pernah melakukan hal berikut ini di media sosial?” [SA]
Basis: Seluruh responden
0,5
0,2
0,4
1,2
2,2
1,5
2,3
4,4
1,9
1,0
5,6
8,4
11,6
13,0
18,1
22,8
10,5
13,4
21,4
33,8
33,6
38,9
47,2
43,2
87,1
85,4
72,6
56,6
52,6
46,6
32,4
29,6
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Mengunggah tiket pesawat/kereta
Mengunggah foto KTP
Membuat grup dan menambahkan orang tanpa izin
Mencoba-coba instal aplikasi yang menarik tanpa tahu siapa
pembuatnya
Menggunakan password yang berbeda di setiap akun media sosial
Mengunggah foto bersama anak orang lain
Menambahkan info lokasi terkini saat posting
Menandai (tag) teman saat posting
Sangat sering Cukup sering Jarang Tidak pernah
27
INFORMASI & KEBIASAAN BERISIKO DI MEDIA
SOSIAL
29. 3,47
3,17
3,38
3,66 3,66
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
Indeks Literasi
Digital
Sub-indeks 1:
Informasi &
Literasi Data
Sub-indeks 2:
Komunikasi &
Kolaborasi
Sub-indeks 3:
Keamanan
Sub-indeks 4:
Kemampuan
Teknologi
Informasi & Literasi Data paling rendah skornya;
Paling tinggi Kemampuan Teknologi dan Keamanan
Sedang
Baik
Buruk
3,43
3,57
3,44
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
Barat Tengah Timur
Wilayah Tengah paling tinggi skornya;
Barat & Timur cenderung setara
29
Literasi Digital belum mencapai skor “baik” (4.00);
baru sedikit di atas “sedang” (3.00)
30. 3,12
3,34
3,63 3,61
3,25
3,50
3,74 3,78
3,28 3,33
3,60 3,54
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
Sub-indeks 1: Informasi &
Literasi Data
Sub-indeks 2: Komunikasi &
Kolaborasi
Sub-indeks 3: Keamanan Sub-indeks 4: Kemampuan
Teknologi
Wilayah Tengah memimpin di hampir semua sub-indeks, kecuali sub-indeks 1;
Wilayah Timur cenderung dapat skor terkecil, kecuali di sub-indeks 1 skornya terbesar;
Wilayah Barat dapat skor terkecil di sub-index 1.
Barat Tengah Timur
Sedang
Baik
Buruk
30
Indonesia Wilayah Tengah (Bali, Kalimantan, Sulawesi)
memiliki status Literasi Digital yang relatif lebih baik
31. 2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
Informasi & Literasi Data Komunikasi & Kolaborasi Keamanan Kemampuan Teknologi
Wilayah Barat Wilayah Tengah Wilayah Timur
31
Di hampir tiap provinsi, skor Informasi & Literasi Data
paling rendah dibanding skor sub-indeks lainnya
32. 48%
4%
37%
11%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi
Indeks Rendah Indeks Tinggi
28%
24%
22%
26%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Perempuan Laki-laki
Laki-laki
Indeks Rendah Indeks Tinggi
10%
23%
19%
13%
25%
10%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Gen Z Gen Y Gen X & Boomers
Usia Muda
Indeks Rendah Indeks Tinggi
17%
33%
35%
15%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
Intensitas Internet Rendah Intensitas Internet Tinggi
Penggunaan Internet Tidak Intensif
Indeks Rendah Indeks Tinggi
31%
21%
34%
14%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
Luar Jawa Jawa
Tinggal di Luar Jawa
Indeks Rendah Indeks Tinggi
45%
7%
40%
8%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Kurang Mampu Kenali Hoax Lebih Mampu Kenali Hoax
Lebih Mampu Kenali hoaks
Indeks Rendah Indeks Tinggi
32
Indeks Literasi Digital yang tinggi cenderung
berkorelasi dengan hal-hal berikut…
33. y = -0,3415x + 3,6608
R² = 0,0695
1,50
1,75
2,00
2,25
2,50
2,75
3,00
3,00 3,25 3,50 3,75 4,00 4,25
CenderungTidakSebarkanHoax
Indeks Literasi Digital
Semakin tinggi literasi digital, semakin rendah
kecenderungan untuk tidak menyebarkan hoax
y = -0,5142x + 5,3923
R² = 0,0908
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
3,00 3,20 3,40 3,60 3,80 4,00 4,20
KebiasaanPositfdalamBermedia
Indeks Literasi Digital
Semakin tinggi literasi digital, semakin rendah kecenderungan
berkebiasaan positif dalam mencerna berita online
33
Sayangnya, Indeks Literasi Digital berbanding terbalik
dengan beberapa hal yang justru diharapkan
34. 27% 26%
28%
18%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Rural Urban
Tinggal di Daerah Perdesaan
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi
26% 27%
24%
22%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Kebiasaan Negatif Rendah Kebiasaan Negatif Tinggi
Tidak berkebiasaan negatif dalam
mencerna berita online
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi
0%
10%
20%
30%
40%
Kebiasaan Positif Rendah Kebiasaan Positif Tinggi
Tidak berkebiasaan positif dalam
mencerna berita online
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Indeks Rendah Indeks Tinggi
Indeks Literasi Digital Rendah
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Kurang Mampu Kenali
Hoax
Lebih Mampu Kenali Hoax
Kemampuan Kenali hoaks Tinggi
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Rendah
Kecenderungan Tidak Sebarkan Hoax Tinggi
34
Kecenderungan untuk tidak menyebarkan hoaks
berkorelasi dengan:
35. 0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
Rural Urban
Kebiasaan Positif:
Tinggal di Daerah Perkotaan
Kebiasaan Positif Rendah Kebiasaan Positif Tinggi
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Gen Z Gen Y Gen X & Boomers
Kebiasaan Positif:
Usia Lebih Dewasa
Kebiasaan Positif Rendah Kebiasaan Positif Tinggi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Intensitas Internet Rendah Intensitas Internet Tinggi
Kebiasaan Positif:
Penggunaan Internet Intensif
Kebiasaan Positif Rendah Kebiasaan Positif Tinggi
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Rural Urban
Kebiasaan Negatif:
Tinggal di Daerah Perkotaan
Kebiasaan Negatif Rendah Kebiasaan Negatif Tinggi
0%
10%
20%
30%
40%
Luar Jawa Jawa
Kebiasaan Negatif:
Tinggal di Jawa
Kebiasaan Negatif Rendah Kebiasaan Negatif Tinggi
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Pengeluaran Internet
Rendah
Pengeluaran Internet
Tinggi
Kebiasaan Negatif:
Pengeluaran Internet Rendah
Kebiasaan Negatif Rendah Kebiasaan Negatif Tinggi
35
Kebiasaan Positif dan Negatif dalam Mencerna
Berita Online berkorelasi dengan:
37. 29,3
35,7
35,9
57,3
70,7
64,3
64,1
42,7
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0
Thermo gun
Bawang putih
Kelas online
Organ
%
Ya Tidak
“Apakah Anda pernah membaca berita atau informasi tersebut?”
Basis: Seluruh responden
Bunuh diri
gara-gara kelas
online
Radiasi laser
thermo gun
Penculikan
anak
Bawang putih
menyembuhkan
virus corona
37PAPARAN HOAKS
38. 11,2
13,5
13,8
15,6
32,8
37,4
39,6
38,1
49,8
43,0
34,0
40,4
5,5
5,5
11,3
5,2
0,7
0,6
1,4
0,8
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0
Thermo gun
Kelas online
Organ
Bawang putih
%
1 2 3 4 5
“Apakah Anda akan membagikan berita tersebut jika mendapatkan informasi tersebut?”
Basis: Seluruh responden
Sangat yakin tidak akan
menyebarkan
Sangat yakin akan menyebarkan
Bunuh diri
gara-gara kelas
online
Radiasi laser
thermo gun
Penculikan
anak
Bawang putih
menyembuhkan
virus corona
38KEINGINAN MENYEBARKAN
39. 3,7
6,3
6,6
6,8
17,8
21,4
21,8
28,9
67,0
55,3
59,5
58,3
10,6
15,7
11,3
5,6
0,9
1,3
0,8
0,4
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0
Thermo gun
Organ
Kelas online
Bawang putih
%
1 2 3 4 5
“Menurut Anda apakah berita tersebut hoaks?”
Basis: Seluruh responden
Sangat yakin berita hoaks Sangat yakin berita benar
Bunuh diri
gara-gara kelas
online
Radiasi laser
thermo gun
Penculikan
anak
Bawang putih
menyembuhkan
virus corona
39IDENTIFIKASI HOAKS
40. 11,2%
88,8%
Ya, pernah Tidak pernah
“Apakah Anda pernah menyebarkan berita atau informasi yang di
kemudian hari ternyata memiliki isu hoaks/berita bohong?” [SA]
Basis: Seluruh responden
“Apakah alasan Anda menyebarkan berita atau
informasi tersebut?” [MA]
Basis: Responden yang pernah menyebarkan hoaks
2,7%
9,1%
13,9%
56,1%
68,4%
Untuk mempengaruhi orang lain
Hanya sekedar iseng
Tidak tahu sumber berita secara jelas
Tidak tahu bahwa berita tersebut tidak
benar
Hanya meneruskan berita yang tersebar
(tidak terlalu dipikirkan apakah hoaks
atau bukan)
40PENGALAMAN MENYEBARKAN HOAKS
41. 67,2%
46,3%
33,2%
28,1%
21,9%
12,4%
1,4%
2,3%
Politik
Kesehatan
Agama
Kerusuhan
Lingkungan
Bencana Alam
Lainnya
Tidak tahu
”Dari konten berikut ini manakah yang biasanya Anda temui
mengandung isu hoaks/berita bohong?” [MA]
Basis : Seluruh responden
41
71,9%
31,5%
14,9%
10,7%
8,1%
7,7%
2,4%
1,9%
0,5%
0,4%
2,9%
Facebook
Whatsapp
Youtube
Portal berita Online
Instagram
TV
Koran/ Majalah
Twitter
Radio
Line
Tidak ada/tidak tahu
” Media manakah yang sering Anda temui menyajikan isu
hoaks/berita bohong?” [MA]
Basis : Seluruh responden
KONTEN YANG MENGANDUNG HOAKS
42. 58,7%
52,4%
28,6%
25,1%
12,8%
11,0%
9,3%
7,3%
3,4%
2,1%
0,6%
0,5%
0,2%
Keluarga dan saudara
Mencari di internet
Warga lingkungan / tetangga
Mencari di situs pemerintah
Ketua RT/RW
Teman kantor
Teman alumni
Tokoh agama
Tokoh pemuda
Dibiarkan/tidak mencari rujukan
Teman sekolah/kuliah
TV
Lainnya
” Siapa yang menjadi rujukan untuk
mengklarifikasi/menilai apakah informasi/berita yang
didapatkan merupakan hoaks atau tidak?” [MA]
Basis : Seluruh responden
42RUJUKAN INFORMASI
43. “Manakah dari lembaga atau aktor berikut yang harus bertindak untuk menghentikan penyebaran
hoaks? ” [MA]
Basis: Seluruh responden
1,7%
9,3%
11,6%
14,1%
14,6%
15,5%
20,1%
22,7%
44,7%
45,0%
54,8%
Tidak tahu
Pemimpin agama
BIN
Ketua RT/RW, tokoh masyarakat lokal
Jurnalis
Presiden
Perusahaan platform jejaring online
Manajemen pers dan penyiaran
TNI/Polri
Semua warga negara
Kementerian Komunikasi dan Informatika
43
LEMBAGA ATAU AKTOR YANG BERPERAN
MENCEGAH PENYEBARAN HOAKS
45. SAMPEL WILAYAH 3T
NO. PROVINSI KABUPATEN SAMPEL
1
Nusa Tenggara
Timur
Kupang 10
2
Nusa Tenggara
Timur
Belu 10
3 Sulawesi Tengah Sigi 10
4 Sulawesi Tengah Donggala 10
5 Papua Keerom 10
6 Papua Barat Sorong 10
7 Papua Barat Sorong Selatan 10
TOTAL 70
45
Sampel untuk Status Literasi Digital di wilayah
3T berjumlah 70 responden dari 7 kabupaten dan
4 provinsi (lihat table di atas). Sampel ini
merupakan bagian (sub-set) dari sampel survei
Status Literasi Digital di 34 provinsi Indonesia.
Pada pengacakan sampel di tingkat Kabupaten,
didapatkan 7 Kabupaten yang termasuk kedalam
kategori wilayah tertinggal menurut Perpres Nomor
23 Tahun 2020. Sementara untuk kategori wilayah
terdepan dan terluar tidak terpilih saat proses
pengacakan.
46. 46
76,9%
53,7%
33,9%
14,3%
0,7%
92,9%
53,7%
20,0%
2,9%
0,0%
Jaringan tidak stabil, sehingga
koneksi sering terputus
Jaringan internet tidak selalu ada
Terkendala biaya paket data
Tidak ada kendala sama sekali
Listrik padam/hujan sinyal
langsung hilang
”Kendala apa saja yang biasanya Anda alami ketika
mengakses internet?” [MA]
Basis: Seluruh Responden
“Berapakah perkiraan rata-rata biaya akses internet Anda
pribadi (secara individu) yang dikeluarkan per bulan?” [SA]
Basis: Seluruh Responden
10,0%
40,0%
48,6%
0,0%
1,4%
19,5%
62,0%
16,4%
1,9%
0,2%
Kurang dari Rp 50.000
Rp 50.001 – Rp 100.000
Rp 100.001 – Rp 300.000
Rp 300.001 – Rp 500.000
Lebih dari Rp 500.000
KENDALA AKSES & BIAYA INTERNET
47. “Bagaimana kondisi kecepatan internet saat ini dibandingkan pada 5 tahun lalu?” [SA]
“Bagaimana kondisi luasan cakupan/jangkauan internet saat ini dibandingkan pada 5 tahun lalu?” [SA]
Basis: Seluruh Responden
47
77,1%
77,1%
21,4%
22,9%
1,4%Kecepatan Internet
Luasan
Cakupan/Jangkauan
Internet
68,7%
71,2%
26,4%
25,3%
4,9%
3,5%
Kecepatan Internet
Luasan
Cakupan/Jangkauan
Internet
DAERAH 3TNASIONAL
Peningkatan kecepatan dan jangkauan internet lebih tinggi di Kawasan 3T selama 5 tahun
terakhir.
PERKEMBANGAN KECEPATAN DAN JANGKAUAN
INTERNET
48. “Bagaimana kepercayaan Anda terhadap orang yang membagikan informasi tersebut?” [SA]
Basis: Responden yang mendapatkan informasi dari pihak berikut
48
Baik secara nasional maupun di Daerah 3T, tokoh agama adalah pihak yang paling dipercaya
dalam membagikan informasi. Secara nasional keluarga dan saudara nomor dua paling
dipercaya, namun pada daerah 3T tingkat kepercayaan terhadap kepala adat lebih tinggi.
8,7
1,6
85,4
73,7
47,8
30,2
28,6
27,8
12,5
6,9
14,6
26,3
43,5
58,7
57,1
66,7
75,0
75,9
9,5
14,3
5,6
12,5
17,2
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Teman alumni
Teman kantor
Warga lingkungan / tetangga
Keluarga dan saudara
Tokoh pemuda
Ketua RT/RW
Ketua adat
Tokoh agama
7,7
8,2
6,2
5,3
5,0
3,2
2,3
2,7
75,9
68,4
70,9
64,4
53,2
43,6
38,8
34,7
15,3
20,3
21,2
27,4
37,4
49,0
49,3
50,6
0,6
2,3
1,6
2
3,1
3,5
9,4
11,1
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Teman alumni
Teman kantor
Warga lingkungan / tetangga
Tokoh pemuda
Ketua adat
Ketua RT/RW
Keluarga dan saudara
Tokoh agama
DAERAH 3TNASIONAL
SUMBER INFORMASI YANG DIPERCAYA
49. KATADATA INSIGHT CENTER
” Siapa yang menjadi rujukan untuk mengklarifikasi/menilai apakah
informasi/berita yang didapatkan merupakan hoaks atau tidak?” [MA]
Basis : Seluruh responden
4,3%
0,0%
2,9%
4,3%
4,3%
5,7%
7,1%
35,7%
40,0%
65,7%
3,4%
3,4%
9,3%
12,8%
28,6%
11,0%
7,3%
25,1%
58,7%
52,4%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Lainnya
Tokoh pemuda
Teman alumni
Ketua RT/RW
Warga lingkungan / tetangga
Teman kantor
Tokoh agama
Mencari di situs pemerintah
Keluarga dan saudara
Mencari di internet
49
0,0%
0,0%
1,4%
1,4%
8,6%
15,7%
28,6%
44,3%
2,7%
0,3%
7,0%
4,0%
0,9%
20,3%
49,5%
15,3%
Tidak mengakses informasi sama sekali
Lainnya
Berita Online
Media cetak (koran, majalah, dll)
Radio
Media Sosial
Televisi
Situs web resmi pemerintah
“Sebutkan sumber media yang paling Anda percaya
untuk mendapatkan informasi?” [SA]
Basis: Seluruh responden
RUJUKAN & MEDIA YANG DIPERCAYA
50. KATADATA INSIGHT CENTER
4,8%
9,2%
27,2%
46,4%
12,4%
0,0% 2,9%
24,2%
70,0%
2,9%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Sama sekali tidak
masalah
Masalah kecil Masalah
sedang/moderat
Masalah serius Tidak tahu
“Menurut Anda apakah keberadaan berita atau informasi
yang salah/tidak sesuai fakta/hoaks adalah merupakan
permasalahan serius?”
Basis: Seluruh responden
PENANGANAN HOAKS 50
Responden di daerah 3T cenderung lebih yakin akan kemampuannya mengenali hoaks. Mereka juga
lebih menganggap serius masalah hoaks. Sebanyak 70% responden di Daerah 3T menganggap
berita hoaks adalah masalah yang serius, sementara secara nasional hanya 46,4%.
“Manakah dari lembaga dan aktor media berikut yang
harus bertindak untuk menghentikan penyebaran hoaks?
” [MA]
Basis: Seluruh responden
0,0%
1,4%
0,0%
2,9%
8,6%
10,0%
10,0%
10,0%
12,9%
50,0%
55,7%
60,0%
1,7%
0,0%
14,6%
20,1%
22,7%
11,6%
9,3%
14,1%
15,5%
54,8%
44,7%
45,0%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Tidak tahu
Lainnya
Jurnalis
Perusahaan platform jejaring online
Manajemen pers dan penyiaran
BIN
Pemimpin agama
Ketua RT/RW, tokoh masyarakat lokal
Presiden
Kementerian Komunikasi dan Informatika
TNI/Polri
Semua warga negara
51. 3,47
3,17
3,38
3,66 3,663,60
3,27
3,51
3,81 3,81
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
Indeks Literasi Digital Sub-indeks 1 Informasi
dan literasi data
Sub-indeks 2
Komunikasi dan
Kolaborasi
Sub-indeks 3 Keamanan Sub-indeks 4
Kemampuan Teknologi
Sedang
Baik
Buruk
51
Indeks Literasi Digital
daerah 3T lebih tinggi
dari indeks literasi
digital nasional.
Di semua skor sub-
indeks daerah 3T lebih
unggul dibandingkan
dengan skor sub-
indeks Nasional.
Literasi Digital Kawasan 3T juga belum mencapai baik
(4.00) tapi lebih tinggi dibanding skor nasional
53. 53
Akses & Penggunaan
1. Akses internet semakin cepat,
terjangkau, dan tersebar sampai ke
pelosok. Kebanyakan orang
menggunakannya untuk
berkomunikasi lewat pesan singkat,
bermedia sosial, dan nonton video
online.
2. Medsos yang terbanyak digunakan:
Whatsapp, Facebook, dan
Youtube. 40% pengguna WA
memakainya lebih dari 5 jam sehari.
3. Medsos sumber utama
informasi, disusul TV & dan berita
online. Tapi TV paling dipercaya,
disusul medsos dan situs pemerintah.
Di antara medsos, WA & FB paling
dipercaya.
Kebiasaan Berbagi Informasi
4. Keluarga dan tetangga sumber
sekaligus target utama berbagi
informasi. Medianya lewat WA & FB.
Informasi dari tokoh agama paling
dipercaya, disusul keluarga, lalu
ketua RT/RW.
5. Banyak responden menaruh
informasi pribadi yang sensitif di
media sosial.
6. 30-60% responden mengaku
pernah terpapar hoaks. 40-55%
yakin tidak akan menyebarkannya. 21-
36% dapat mengidentifikasi hoaks.
11% pernah menyebarkan hoaks
karena tidak terlalu dipikirkan.
Kebanyakan hoaks yang ditemukan
terkait isyu politik, kesehatan,
agama. Medianya lewat Facebook.
Literasi Digital
7. Literasi Digital di Indonesia belum sampai
level “baik”. Sub-indeks Informasi &
Literasi Data skornya paling rendah.
Responden di wilayah tengah skornya
lebih tinggi daripada barat dan timur.
8. Indeks Literasi Digital berkorelasi dengan
usia lebih muda, jenis kelamin laki-laki,
pendidikan tinggi, kemampuan kenali
hoaks, penggunaan internet tidak
intensif, & tidak tinggal di Jawa. Literasi
digital justru berbanding terbalik dengan
kebiasaan positif mencerna berita
online, dan kecenderungan tidak
menyebarkan hoaks.
9. Yang tinggal di perkotaan dan intensif
penggunaan internetnya cenderung
lebih terpapar pada kebiasaan positif
maupun negatif.
KESIMPULAN NASIONAL
54. 54
Peningkatan Literasi Digital
1. Indonesia perlu menggarap sub-
indeks Informasi & Literasi Data,
termasuk di dalamnya berpikir kritis
tentang media & data. Ini adalah
subindeks yang cenderung tidak/
belum digarap oleh sektor swasta.
2. Perlu perhatian pada penduduk
(pinggiran) perkotaan di Jawa
yang mengakses internet secara
sangat intensif. Mereka mengadopsi
berbagai kebiasaan positif dan negatif,
tapi kurang kemampuan identifikasi
hoaks, dan rentan untuk ikut
menyebarkan hoaks.
3. Kemampuan mengidentifikasi
hoaks perlu diperkuat. Kalau orang
bisa mengidentifikasi, mereka
cenderung tidak menyebarkan hoaks.
Tapi ini lebih berat karena terkait
kemampuan cognitive.
4. Perlu kampanye untuk
menghilangkan kebiasaan
menaruh informasi pribadi yang
sensitif di media sosial. RUU
Perlindungan Data Pribadi dapat jadi
momentum.’
5. Literasi digital perlu dikemas
sehingga menjadi topik yang
dibahas di lingkaran
keluarga/saudara. Ini adalah orang-
orang yang menjadi sumber sekaligus
target berbagi informasi. Perlu juga
melibatkan tokoh agama, ketua
RT/RW, dan tokoh adat, karena
mereka sangat dipercaya.
6. Pengukuran Literasi Digital
dilakukan setiap tahun, dengan
metodologi yang konsisten, agar bisa
dilihat progress dan konsistensi
datanya secara berkala.
Penanganan hoaks
7. Kementerian Kominfo,
TNI/Polri, diharap berperan
menghentikan penyebaran
hoaks. Facebook & Whatsapp
paling banyak digunakan
sehingga rentan juga
disalahgunakan untuk
menyebarkan hoaks.
8. Peningkatan kapasitas bagi
media online, terutama di
daerah untuk meningkatkan
kualitas reportase dan data
journalism, agar informasi lebih
jelas & lengkap.
REKOMENDASI NASIONAL
55. 55
Akses & Penggunaan
1. Akses internet semakin cepat,
terjangkau, dan tersebar sampai ke
pelosok. Namun kendala yang
biasanya dialami di daerah 3T adalah
jaringan tidak stabil. Fasilitas bersama
untuk internet lebih banyak
digunakan dibanding nasional
2. Kebanyakan orang di daerah 3T
menggunakan internet untuk
berkomunikasi lewat pesan singkat,
bermedia sosial, dan browsing
internet. Biaya akses internet di
daerah 3T lebih tinggi dibandingkan
wilayah nasional.
3. Kepemilikan perangkat seperti
laptop/pc cukup banyak, namun
kebanyakan laptop/pc tidak terkoneksi
internet. Waktu akses internet di
Kawasan 3T sedikit lebih merata.
Akses pada siang hari cukup tinggi.
Kebiasaan Berbagi Informasi
4. Medsos yang terbanyak digunakan di
daerah 3T: Facebook, Whatsapp dan
Youtube. Di antara medsos, Facebook &
Whatsapp paling dipercaya. Radio masih
berperan di Kawasan 3T
5. Medsos sumber utama informasi,
disusul TV & dan situs web resmi
pemerintah. Yang paling dipercaya
adalah situs web resmi pemerintah,
disusul TV dan medsos. Kawasan 3T
cenderung percaya situs pemerintah
karena terjamin kebenarannya. Mereka
juga lebih kritis terjadap media social,
dan yang mempercayai kebenaran
media social hanya 9.1% (ketimbang
40.1% secara nasional)
6. Di daerah 3T kepercayaan kepada
ketua adat tinggi. Cenderung lebih
percaya pada tokoh. Faktor ketokohan
sangat kuat soal kepercayaan sumber
informasi.
Literasi Digital
10. Skor indeks, sub indeks, dan
pilar Literasi Digital lebih tinggi
di daerah 3T ketimbang
nasional. Hipotesis: Secara
nasional akses internet lebih
menyebar pada semua level
pendidikan dan SES. Cukup
banyak yang berpendidikan
rendah, bisa mengakses internet
dengan sangat mudah.
Sementara di daerah 3T
kemungkinan yang bisa akses
internet mereka yang
pendidikannya lebih tinggi.
Pengetahuan Hoaks
7. Responden 3T lebih yakin bisa
mengindentifikasi hoaks
dibanding responden secara
nasional. Dan juga menganggap
hoaks adalah masalah yang
sangat serius dibanding rata-rata
nasional
8. Rujukan untuk memeriksa
kebenaran, responden Kawasan
3T langsung merujuk ke
Internet. Bukan keluarga seperti
pada rata-rata nasional.
9. Tanggungjawab pencegahan
hoaks cenderung dianggap
tanggungjawab bersama.
Dibanding nasional lebih
menyerahkan ke pemerintah
KESIMPULAN 3T
56. 56
Peningkatan Literasi
Digital
1. Indonesia perlu menggarap
sub-indeks Informasi &
Literasi Data, termasuk di
dalamnya berpikir kritis
tentang media & data. Ini
adalah subindeks yang cenderung
tidak/ belum digarap oleh sektor
swasta.
Di daerah 3T, sejalan dengan
temuan di tingkat nasional,
Subindeks Informasi & Literasi
Data mendapat skor terendah.
2. Kemampuan
mengidentifikasi hoax perlu
diperkuat. Kalau orang bisa
mengidentifikasi, mereka
cenderung tidak menyebarkan
hoax. Tapi ini lebih berat karena
terkait kemampuan cognitive.
3. Perlu kampanye untuk
menghilangkan kebiasaan
menaruh informasi pribadi
yang sensitif di media sosial. RUU
Perlindungan Data Pribadi dapat
jadi momentum.’
4. Pengukuran Literasi Digital
dilakukan setiap tahun,
dengan metodologi yang
konsisten, agar bisa dilihat
progress dan konsistensi datanya
secara berkala. Perlu perluasan
responden di wilayah 3T.
Penanganan Hoax
7. Tingkat kepercayaan pada
pemegang otoritas di Kawasan 3T lebih
tinggi daripada secara nasional. Dalam
kampanye anti-hoaks, selain
pelibatan otoritas perlu pelibatan
tokoh lokal (ketua adat) dan tokoh
agama.
8. Peningkatan kapasitas bagi
media online, terutama di daerah
untuk meningkatkan kualitas reportase
dan data journalism, agar informasi
lebih jelas & lengkap.
9. Situs pemerintah dirujuk sebagai
sumber yang dipercayai kebenarannya.
Perlu perbaikan dan promosi situs
pemerintah pusat dan pemerintah
daerah agar mudah dirujuk untuk
memeriksa hoaks seperti situs
Kominfo.
REKOMENDASI 3T
58. Dalam Survei Literasi Digital mencakup 167
Desa/Kelurahan yang terpilih secara random. Masing-
masing Desa/Kelurahan diambil secara acak RW dan RT
terpilih.
Setelah mendapatkan RT terpilih, mengunjungi Ketua RT
untuk menanyakan jumlah KK dalam RT-nya. Setelah itu
terpilih secara acak 10 KK.
Untuk memilih orang yang diwawancarai dalam KK
menggunakan Kish Grid dengan ketentuan:
1. Kuesioner Ganjil: yang diinput dalam kish grid adalah
seluruh anggota keluarga laki-laki, usia 13-70 tahun
2. Kuesioner Genap: yang diinput dalam kish grid adalah
seluruh anggota keluarga perempuan, usia 13-70 tahun
Total keseluruhan anggota rumah tangga yang tercakup
adalah sebanyak 2.767 responden.
Terpilih secara acak sebanyak 1.670 responden yang
mengakses internet dalam 3 bulan terakhir.
DESA/KELURAHAN
RT
TERPILIH
KK-1
L
KK-2
P
KK-3
L
KK-4
P
KK-5
L
KK-6
P
KK-7
L
KK-8
P
KK-9
L
KK-10
P
RW
TERPILIH
58KISH GRID