1. BHD PERKI.pptx, materi tentang bagaimana melakukan bhd pada korban dengan ...
NUTRI IBU HAMIL] Nutrisi yang Diperlukan Bagi Ibu Hamil
1. A. Nutrisi yang Diperlukan Bagi Ibu Hamil
Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin dan
persiapan persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna
untuk:kesehatan ibu hamil, pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan
menyusui dantumbuh kembang bayi. Pada dasarnya menu makanan ibu
hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena itu,
diharapkan tidak ada kesulitandalam pengaturan menu selama hamil. Selama
hamil calon ibu memerlukan lebihbanyak zat gizi dari pada wanita yang tidak
hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok, dan lain-lain (Lestari, 2013).
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin
yangdikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat
sebesar 15%dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan
gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae),
volume darah, plasenta,air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamilakan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar
40% dan sisanya 60%digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Sitanggang,
2013).Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan
sebesar 11-13kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil
meningkat seiringdengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan
yang dikonsumsi oleh ibuhamil berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, mengganti sel-seltubuh yang rusak atau mati, sumber
tenaga, mengatur suhu tubuh dan cadanganmakanan (Sitanggang, 2013).
Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup
mengandungkarbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein
sebagai sumber zatpembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur. Kebutuhan nutrienakan meningkat selama hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrien meningkatsecara proporsional (Lestari, 2013).
Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan
yang adekuat, dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat
makanan tersebut. Pertumbuhan janin yang paling pesat terutama terjadi pada
stadium akhirkehamilan. Misalnya pada akhir bulan ketiga kehamilan berat
2. janin hanya sekitar 30 g dan kecepatan maksimum pertumbuhan janin terjadi
pada minggu 32-38.Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada
stadium akhir kehamilan tersebut (Soetjiningsih, 1995).
1. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33 kehamilan,
dan pada waktu lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi glikogen pada
hati danotot-otot skelet meningkat pada akhir kehamilan.Metabolisme
karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapatkecenderungan
peningkatan ekskresi dextrone dalam urine. Hal ini ditunjukkanoleh
frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan adanya glukosuria
padakebanyak wanita hamil setelah mendapat 100 gram dextrose per
oral. Normalnya,pada wanita hamil tidak terdapat glukosa. Kebutuhan
karbohidrat lebih kurang 65% dari total kalori sehingga perlu
penambahan.
2. Protein
Transport protein melalui plasenta terutama asam amino, yang
kemudiandisintesis oleh fetus menjadi protein jaringan. Protein
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu, danpersiapan laktasi. Kebutuhan protein
adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dariprotein hewani mempunyai nilai
biologis tinggi. Kebutuhan protein untuk fetusadalah 925 gram selama 9
bulan. Efisiensi protein adalah 70%. Terdapat proteinlossdi urine +30%.
WHO menganjurkan intake protein untuk ibu hamil sekitar1,01 g/kg.
BB/hari dan kalori sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk rata-rata
wanitadengan berat badan 55 kg.Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat
membuat rekomendasi yang khususyang sesuai dengan pola makanan di
negara tersebut dan keadaan masyarakatnya.Jumlah protein yang
dianjurkan dalam diet harus disesuaikan dengan nilai hayatiprotein yang
dimakan. Makin rendah nilai hayati protein, makin besar jumlahprotein
dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein, makin besar jumlah
protein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih
rendah dariprotein hewani
3. Lemak
3. Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan
terjadimulai bulan ke-3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui,
namunkemungkinan dibutuhkan untuk proses laktasi yang akan
datang.Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara
minggu 35-40kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak
yang ditimbun kecualilipid esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan
susunan saraf pusat (SSP) dandinding sel saraf. Sampai pertengahan
kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalamtubuh janin, setelah itu
jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34dan 16%
sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per
hariditimbun. Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari
lemak ibu,sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak maupun protein
meningkat dengan cepatpada tiga bulan terakhir kehamilan bersamaan
dengan meningkatnya BB janin.Sebagian besar lemak ditimbun pada
daerah subkutan, oleh karena itu pada bayiatern 80% jaringan lemak
tubuh terdapat pada jaringan subkutan.
4. Zat Besi (Fe)
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan
harusadekuat selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil
memerlukan 800 mgatau 30-50 gram/hari. Anjuran maksimal:
penambahan mulai awal kehamilan,karena pemberian yang hanya pada
trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhanibu/fetus dan juga untuk
cadangan fetus. Kebutuhan zat besi meningkat sehinggadibutuhkan
tambahan 700-800 mg atau 30-60 mg perhari yang didapat darisuplemen
untuk mengganti penggunaan zat besi oleh sum-sum tulang, fetus,
danplasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat kekurangan zat
besi akanberdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini,
rendahnya berat badanbayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat
dilahirkan, dan kematian bayisebelum dilahirkan. Sumber zat besi
diperoleh dari hati, sumsum tulang, telur,daging, ikan, ayam, dan sayuran
berwarna hijau tua.
5. Kalsium (Ca)
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil mengalami peningkatankarena
terjadinyapeningkatan pergantian tulang (turn over), penurunan
4. penyerapan kalsium, danretensi kalsium karena adanya perubahan
hormonal. Kalsium diperlukan untukpertumbuhan tulang dan gigi,
vitamin D membantu penyerapan kalsium,kebutuhan 30-40 g/hari untuk
janin, wanita hamil perlu tambahan 600 mg/hari dantotal kebutuhan ibu
hamil selama kehamilan adalah 1200 mg/hari. Kalsium dapatdiperoleh
dengan mengonsumsi susu, keju, ikan teri, rebon kering, kacang
kedelaikering atau basah, dan brokoli segar.
6. Asam Folat
Asam folat digunakan untuk pertumbuhan janin dan erythropoiesis
ibusehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil akan menigkat.
Anemia akibatkekurangan asam folat disebut anemia megaloblastik yang
akan menyebabkankekurangan oksigen. Bila hal ini berlangsung lama
akan berdampak padakerusakan oragna-organ tubuh. Rendahnya kadar
asam folat pada wanita hamilmenyebabkan kelahiran cacat, gangguan
saraf, atau gangguan perkembangankecerdasan (retardasi mental).
Kebutuhan asam folat pada wanita hamil sebanyak280 µg per hari selama
kehamilan trisemester I, 660 ug pada trisemester II, dan470 ug per hari
pada trisemester III bisa didapat dari sayuran hijau, hati, danayam.
7. Kolin
Kolin merupakan salah satu vitamin B kompleks yang dibutuhkan oleh
ibuhamil, terutama pada minggu kedelapan belas kehamilan. Vitamin ini
dapatmeningkatkan kemampuan bayi untuk membentuk hubungan
antarneuron yangsedang tumbuh pesat. Kolin bisa didapat dari kuning
telur, daging tanpa lemak,ragi, kedelai, hati, otak, ginjal, dan jantung.
8. Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat melindungi tubuh
dariradikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kromosom atau
jaringan selbayi, terutama paling rawan terjadi pada tahap-tahap awal
kehamilan. Vitamin Edapat ditemukan pada gandum, sayuran hijau, biji-
bijian, kedelai, minyak bijikapas, dan minyak jagung.
9. Vitamin A
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A harus dipenuhi yaitu sekitar 500
SI.Kekurangan vitamin A selama kehamilan dapat menyebabkan bayi
prematur danperlambatan pertumbuhan janin serta rendahnya berat
5. badan bayi saat dilahirkan.Dampak negatif kekurangan vitamin A dapat
dicegah dengan mengonsumsi hati,susu, ikan laut, sayuran, dan buah
berwarna hijau atau kuning.
10. Vitamin B1
Kekurangan vitamin B1 akan meingkatkan jumlah kasus kelahiran
sebelumwaktunya dan gangguan perkembangan janin. Vitamin B1 bisa
dipenuhikebutuhannya dengan mengonsumsi biji-bijian, kacang-
kacangan, padi-padian,dan daging.
11. Iodine
Iodine adalah salah satu mineral yang dibutuhkan ibu hamil.
Penambahankebutuhan iodine pada masa kehamilan adalah 25 µg.
kekurangan iodine padamasa kehamilan akan mengakibatkan kretin
(tubuh kerdil) yang ditunjukkandengan adanya gangguan mental dan
fisik menyerupai karakteristik anak yangmengalami down syndrome.
Bahan makanan sumber iodine adalah garam dapuryang sudah
difortifikasi (diperkaya) iodine, bahan makanan yang berasal dari
laut,serta tumbuhan yang hidup dekat pantai.
12. Zinc (Seng)
Kebutuhan ibu hamil akan zinc (seng) meningkat 5 mg karena tingkat
zincyang rendah akan menyebabkan kenaikan tingkat kelahiran tidak
normal. Zincberperan untuk meningkatkan sistem imun dan memperbaiki
fungsi organ perasa(penglihatan, penciuman, dan pengecap). Sumber
zinc dapat diperoleh daridaging, hati, telur, ayam, seafood, susu, dan
kacang-kacangan.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk
ibu hamil. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang
dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi
ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yag harus dikonsumsi ibu
selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak
hamil (Sitanggang,2013).Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan
berperilaku hidup sehat selama kehamilan yaitu merawat kehamilan dengan
baik melalui asupan gizi yang baik,memakan tablet zat besi, melakukan
senam hamil, perawatan jalan lahir,menghindari merokok dan makan obat
6. tanpa resep. Melakukan kunjungan minimal empat kali untuk mendapat
informasi dari petugas kesehatan tentang perawatan yang harus dilakukan
(Gulardi H, 2006 dalam Sitanggang, 2013).Beberapa faktor yang
mempengaruhi nutrisi ibu hamil adalah (Sitanggang,2013):
1. Faktor Langsung
Nutrisi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan
penyakit,khususnya penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut meliputi:
a. Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan
makananyang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
b. Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu
ataudaerah tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk
jangkawaktu yang panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun-
temurun.
c. Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya
jangansampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan
makanan menjaditercemar atau tidak higienis dan mengandung kuman
penyakit.
d. Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya
masihdipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada
kepercayaan bahwaayah adalah orang yang harus diutamakan dalam
segala hal termasukpembagian makanan keluarga.
e. Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan
tertentu,salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan
dapatmempengaruhi status gizi seseorang.
f. Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan
berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
g. Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan
yangdipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan
yangberagam didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan.
Misalnya, adasebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak
boleh makan ikan.
h. Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan
gizi.Selera makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar)
atau pundipicu oleh pengolahan serta penyajian makanan.
7. i. Suplemen Makanan. Ada beberapa suplemen makanan yang biasanya
diberikan untuk ibu hamil, antara lain:
Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe) yang
dapat membantu pembentukan sel darah merah yang berfungsi
sebagai pengangkut oksigen dan zat nutrisi makanan bagi ibu dan
janin. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat yang setara dengan 60
mg besi elementaldan 0,25 mg asam folat. Tablet Tambah Darah
diminum satu tablet tiaphari di malam hari selama 90 hari berturut-
turut, karena pada sebagian ibu yang hamil merasakan mual,
muntah, nyeri pada lambung, diare, dansusah buang air besar. Usaha
lain untuk menambah asupan zat besi adalah daging segar, ikan,
telur, kacangkacangan, dan sayuran segar yang berwarna hijau tua.
Kalsium merupakan zat yang dibutuhkan untuk perkembangan
tulang dangigi bayi, jika asupan kalsium kurang maka kebutuhan
kalsiun diambildari tulang ibu. Kebutuhan akan 6 kalsium bagi ibu
hamil adalah 950 mgtiap harinya. Asupan Kalsium bisa didapat dari
minum susu, ikan, udang,rumput laut, keju, yoghurt, sereal, jus
jeruk, ikan sarden, kacangkacangan,biji-bijian, dan sayur yang
berwarna hijau gelap.
Vitamin juga diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu yang hamil.
Beberapa vitamin ibu hamil yang dibutuhkan adalah vitamin C (80
mg)yang berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi, vitamin A
(6000IU), vitamin D (4 mcg). Vitamin ini dapt diperoleh dari cabe
merah,mangga, pepaya, wortel, ubi, aprikot, dan tomat.
2. Faktor Tidak Langsung
a. Pendidikan keluarga. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi
kemampuanmenyerap pengetahuan tentang gizi yang
diperolehnya melalui berbagaiinformasi.
b. Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan
makanantertentu yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya
sangat baik bagi ibuhamil.
c. Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting
untuk menyokong status kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana
sebagai tempat masyarakat memperoleh informasi tentang gizi
8. dan informasi kesehatan lainnya, bukan hanya dari segi kuratif,
tetapi juga preventif dan rehabilitatif.
C. Status Gizi Ibu Hamil
1. Kenaikan Berat Badan Selama Hamil
a. Pengertian
Kenaikan berat badan selama kehamilan sebagian besar
diakibatkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan volume
darah serta cairan ekstraseluler ekstravaskular. Sebagian kecil
kenaikan berat badan tersebut diakibatkan oleh perubahan metabolik
yang megakibatkan kenaikan air selular dan penumpukan lemak dan
protein baru, yang disebut cadangan ibu. Hytten melaporkan suatu
kenaikan berat badan rata-rata sebanyak 12,5 kg.18
Tabel 2. Kenaikan Berat Badan Selama Hamil
Jaringan dan
Cairan
10
Mingg
u
20
Minggu
30
Minggu
40
Minggu
Janin 5 gr 300 gr 1500 gr 3400 gr
Plasenta 20 gr 170 gr 430 gr 650 gr
Cairan Amnion 30 gr 350 gr 750 gr 800 gr
Uterus 140 gr 320 gr 600 gr 970 gr
Mammae 45 gr 180 gr 360 gr 405 gr
Darah 100 gr 600 gr 1300 gr 1450 gr
Cairan ektraseluler 0 30 gr 80 gr 1480 gr
Lemak 310 gr 2050 gr 3480 gr 3345 gr
Tota
l
650 gr 4000 gr 8500 gr 12500 gr
Sumber: Prawirohardjo, Tahun 2014
Di Indonesia, berat badan ideal calon ibu pada saat mulai kehamilan
adalah 45-65 kg. Jika kurang dari 45 kg, sebaiknya berat badan dinaikkan
lebih dahulu hingga mencapai 45 kg sebelum hamil. Sebaliknya, bila berat
badan diturunkan samapai 65 kg sebelum hamil.
2. Kenaikan Berat Badan sesuai Trimester Kehamilan
9. a. Trimester I (0-12 Minggu)
Umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual
dan ingin muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk
makan agar janin dapat tumbuh dengan baik. Kenaikan normal antara
0,7-1,4 kg.
b. Trimester II (sampai dengan usia kehamilan 28 minggu)
Nafsu makan sudah pulih kembali, kebutuhan makan harus
diperbanyak. Kenaikan berat badan normal antara 6,7-7,4 kg.
c. Trimester III (sampai dengan usia kehamilan 40 minggu)
Nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan. Kenaikan
beratbadan normal antara 12,7-13,4 kg.
Berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badan selama
hamil kurang (underweight) atau lebih (overweight) dari normal akan
membuat kehamilan menjadi berisiko. Berat badan ibu yang kurang akan
berisiko melahirkan bayi dengan berat badan kurang atau Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan berat badanibu berlebih atau sangat
cepat juga berisiko mengalami perdarahan atau bisa jadi merupakan
indikasi awal terjadinya keracunan kehamilan (preeklamsi) atau diabetes.
Mula-mula overweight, lalu tensi naik, bengkak kaki, ginjal bermasalah,
akhirnya keracunan kehamilan. Jadi, berat badan ideal akan
mempermudah berjalannya kelahiran tanpa komplikasi. Kalaupun ada,
hanya sedikit risiko. Berat badan yang ideal selama hamil akan segera
mengembalikan bentuk tubuh ke berat semula setelah melahirkan
3. Kenaikan Berat Badan selama Hamil Menurut Indeks Masa Tubuh
Pola kenaikan berat badan ibu selama hamil yang sehat
tergantung pada berat badan awal ibu sebelum hamil. Ibu yang memiliki
berat badan berlebih seharusnya memiliki kenaikan berat badan yang
lebih sedikit dari ibu yang normal, begitu pula sebaliknya. Berikut
kenaikan berat badan ibu selama hamil menurut indeks masa tubuh
(IMT)20
:
10. Tabel 3. Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil Menurut Indeks
Masa Tubuh (IMT) yang Dianjurkan Institute Of Medicine
IMT (kg/m2)
Total Kenaikan
Berat Badan yang
Disarakan
Selama Trimester II
dan III
Berat Kurang
(IMT <18,5 kg/m2
)
12,5 – 18 kg 0,53 kg/minggu
Normal
(IMT 18,5 – 24,9 kg/m2
)
11,5 – 16 kg 0,45 kg/minggu
Berat Berlebih (Overweight)
(IMT 25 – 29,9 kg/m2
)
7 – 11,5 kg 0,27 kg/minggu
Obesitas (IMT >30 kg/m2
) 5 – 9,1 kg 0,23 kg/minggu
Sumber: Cunningham, Tahun 2013 dan IOM, Tahun 2010
4. Indeks Massa Tubuh Ibu Hamil
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)
merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang
dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat
badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resikoterhadap penyakit
infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap
penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan
normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang
lebih panjang
Salah satu cara untuk menghitung status gizi adalah dengan
melakukan pengukuran antropometri, yaitu pengukuran berat badan, tinggi
badan, serta lingkar lengan. Untuk mengetahui status gizi, dapatdihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Berat badan sebelum hamil (kg)
IMT =
Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)
Daftar pustaka
Diah Ayu Fitrian. 2017. “gizi pada ibu hamil”. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya