Teks berisi manfaat gotong royong seperti mempercepat pekerjaan, menumbuhkan rasa kebersamaan, dan meningkatkan persatuan bangsa. Soal meminta menemukan gagasan pendukung tentang manfaat gotong royong.
2. INFO UMUM AKM
Dilaksanakan oleh
pemerintah pada
mulai September-
Oktober 2021
Peserta: kelas 5, 8
dan 11
Jenis literasi:
membaca dan
numerasi
Tujuan utama:
pemetaan
kemampuan literasi
dan numerasi,
pemetaan karakter
dan lingkungan
budaya
Teknis pelaksanaan
AKM diatur oleh
pemerintah.
3. APA YANG MINIMUM?
Literasi membaca:
menemukan, mengolah,
mengevaluasi
Numerasi : memahami,
mengaplikasikan, menalar
4. Kecakapan yang diperlukan untuk menghadapi abad-21
Literasi Dasar
Kemampuan menggunakan core
skills untuk kehidupan sehari-hari
Kompetensi
Kemampuan siswa menyelesaikan
permasalahan kompleks
Karakter
Kemampuan siswa menghadapi
perubahan pesat pada lingkungan
Ingin tahu
Kepekaan sosial
dan budaya
Kepemimpinan
Adaptif
Gigih
Inisiatif
Berpikir kritis
Kreatif
Kolaborasi
Komunikasi
Literasi membaca
Literasi budaya &
bermasyarakat
Literasi finansial
Literasi TIK
Literasi IPA
Numerasi
5. Ujung dari AKM adalah murid
dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi sehari-hari.
Dengan demikian AKM ada
dalam semua mata pelajaran.
7. AKM
Dalam rangka menyiapkan peserta didik yang memiliki kecakapan
abad ke-21, pemerintah akan melakukan asesmen kemampuan
minimum (AKM) pada tahun 2021 yang meliputi asesmen pada literasi
membaca dan numerasi, yaitu asesmen pada kemampuan bernalar
menggunakan bahasa (literasi membaca) dan asesmen kemampuan
bernalar menggunakan matematika (numerasi).
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kemampuan
minimum (paling dasar) yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang
tertentu
Soal-soal yang dikembangkan pada AKM bersifat kontekstual, berbagai
bentuk soal, mengukur kompetensi pemecahan masalah, dan
merangsang peserta didik untuk berpikir kritis.
8. AKM dapat menghasilkan peta kecakapan tentang literasi membaca dan
numerasi peserta didik pada kelas 5, 8, dan 11 yang dapat digunakan
untuk memperbaiki proses pembelajaran di satuan pendidikan
Pada literasi membaca terdapat kompetensi dan subkompetensi dengan
peningkatan kompetensi sesuai dengan jenjang/level, sedangkan pada
numerasi terdapat domain dan subdomain dengan disertai level
kognitif yang perlu dikuasai peserta didik pada setiap level.
Bentuk soal AKM bervariasi, yaitu pilihan ganda (PG), pilihan ganda
kompleks, menjodohkan, isian, dan esai atau uraian
AKM
9. KONSTELASI AKM
LITERASI MEMBACA NUMERASI
KONTEN • Teks Informasi
• Teks Sastra
• Bilangan
• Geometri dan Pengukuran
• Aljabar
• Data dan ketidakpastian
PROSES/LEVEL KOGNITIF L1: Menemukan Informasi
L2: Interpretasi dan Integrasi
L3: Evaluasi dan Refleksi
L1: Pemahaman
L2: Penerapan/Aplikasi
L3: Penalaran
KONTEKS • Personal
• Sosial Budaya
• Saintifik
• Personal
• Sosial Budaya
• Saintifik
10. BENTUK SOAL AKM
.../? ?/!
Pilihan Ganda
Kompleks*
Pilihan Ganda
Menjodohkan
Isian/Jawaban
Singkat
Essay/Uraian
11. BENTUK SOAL
Infographic Designed
Easy to change colors, photos and Text.
PILIHAN GANDA ESSAY/URAIAN
Terdiri dari pokok soal dengan beberapa
pilihan jawaban dan terdapat satu
jawaban yang benar.
Untuk kelas 1 sampai 3 sebanyak 3 pilihan,
kelas 4 sampai 9 sebanyak 4 pilihan, kelas
10 sampai 12 sebanyak 5 pilihan jawaban.
Memenuhi kaidah penulisan soal.
Peserta didik diberi skor 1 apabila
menjawab benar, dan skor 0 apabila
menjawab salah.
Soal yang menuntut peserta didik untuk
mengingat dan mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan-gagasan dalam
bentuk uraian tertulis.
Jawaban peserta didik diskor sesuai dengan
kompleksitas jawaban.
Buatlah pedoman penskoran segera setelah
soal ditulis dengan cara menguraikan
komponen yang akan dinilai atau kriteria
penskoran. Untuk soal uraian yang
jawabannya kompleks diskor 2-1-0,
sedangkan yang jawabannya sederhana dan
tidak bisa dirinci 2-1-0, diberi skor 1-0.
12. BENTUK SOAL
Infographic Designed
Easy to change colors, photos and Text.
MENJODOHKAN ISIAN/JAWABAN SINGKAT
Mengukur kemampuan peserta tes dalam
mencocokkan, menyesuaikan, dan
menghubungkan antardua pernyataan.
Terdiri dari 2 lajur. Lajur kiri untuk
pernyataan yang akan ditanyakan (premis)
dan lajur kanan untuk jawaban (respon).
Jumlah respon harus lebih banyak dari
jumlah pernyataan (premis).
Menuntut peserta tes untuk memberikan
jawaban singkat.
Jawaban dapat berupa frasa, kata, angka,
atau simbol.
Pokok soal bisa dalam bentuk kalimat tidak
lengkap atau dalam bentuk kalimat tanya.
13. BENTUK SOAL
PILIHAN GANDA KOMPLEKS
Jika jumlah pernyataan lebih dari 5 dengan lebih
dari 2 pilihan jawaban, diberi skor 2 bila semua
jawaban benar, skor 1 bila 3-4 pernyataan benar dan
0 bila kurang dari 3 pernyataan dijawab benar.
Jika jumlah pernyataan 3-5 dengan 2 pilihan
jawaban (ya - tidak, benar - salah), diberi skor 1 bila
semua jawaban benar, dan 0 bila ada jawaban salah.
Pernyataan diberi tanda centang pada kotak
yang disediakan (pada kolom Ya/Tidak,
Benar/Salah, atau pilihan lain yang sesuai).
Terdiri dari pokok soal dengan beberapa
pernyataan (minimal 3).
Catatan: Penentuan pedoman penskoran (2-1-0 atau
1-0) dilakukan dengan melihat kompleksitas
pernyataan yang dibuat, tetapi skor tetap
bergradasi 2-1-0 atau 1-0.
14. STIMULUS
Soal-soal saat ini mulai didesain dengan mengacu
pada stimulus dengan konteks yang beragam
yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, dengan elaborasi tabel, grafik, ilustrasi
terutama untuk jenis stimulus multiple items
dengan ilustrasi yang kontekstual dan
informatif.
Edukatif
Inspiratif
Menarik
Keterbaruan
Stimulus harus mengajak peserta
didik untuk berpikir kritis,
mengidentifikasi masalah, dan ada
transfer konsep yang akan digunakan
untuk menyelesaikan masalah.
16. LITERASI MEMBACA
Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan bentuk-bentuk teks tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat dan/atau
dihargai oleh individu. Pembaca dapat membangun makna dari teks dalam berbagai
bentuk. Mereka membaca untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi serta untuk
berpartisipasi dalam masyarakat sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Kemampuan literasi membaca juga diharapkan mampu membentuk karakter, menggali
kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan mampu menumbuhkan partisipasi secara
positif dalam komunikasi dan kerjasama.
Konten teks dikelompokkan menjadi dua, yaitu teks sastra dan teks informasi.
Melalui teks sastra peserta didik dapat memperoleh hiburan, menikmati cerita, dan
melakukan perenungan untuk menghayati permasalahan kehidupan yang ditawarkan
pengarang.
Melalui teks informasi peserta didik dapat memperoleh fakta, data, dan informasi untuk
pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.
17. Konteks Literasi Membaca
Bahan bacaan literasi AKM dapat mencakup tiga konteks, yaitu (a) konteks
personal, (b) konteks sosial-budaya, dan (c) konteks saintifik.
Konteks personal adalah teks atau bacaan yang berisi peristiwa, latar, aksi, karakter, atmosfer/suasana,
perasaan, ide maupun wawasan yang bersifat personal (individual). Isi bacaan pada konteks personal dapat
berupa hobi, cita-cita, peristiwa atau pengalaman pribadinya, memilih/menentukan gaya hidup,
pekerjaan/profesi, dan lain-lain yang bersifat personal (individual).
Konteks sosial-budaya yaitu bacaan yang mencerminkan pandangan masyarakat terkait kondisi sosial-
budaya. Contohnya, mengenai informasi kondisi kultural suatu masyarakat atau suatu bangsa.
Konteks saintifik yaitu teks atau bacaan yang dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami
pengetahuan kecakapan ilmiah dengan mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains,
kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta
kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). Isi bacaan pada konteks
saintifik ini dapat berupa ilmu ruang angkasa, ilmu medis/obat-obatan, kandungan gizi, ilmu fisika,
cuaca/iklim, gejala alam, ilmu biologi, dan lain-lain yang terkait dengan ilmiah dan teknologi.
18. Level Kognitif Literasi Membaca
1. Menemukan informasi (access and retrieve).
Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik adalah menemukan, mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan suatu gagasan atau informasi eksplisit dalam teks. Retrieve mendeskripsikan proses
memilih informasi yang diperlukan, sedangkan access lebih pada bagaimana proses mencapai ke tempat
atau keberadaan informasi yang diperlukan tersebut
2. Memahami (interpret and integrate),
Pada level kognitif ini, pembaca diharapkan dapat mengolah apa yang telah dibaca sehingga timbul sebuah pemahaman dalam
dirinya dari teks (interpret and integrate). Untuk menuju tahap ini, pembaca harus dapat menguraikan dan mengintegrasikan
informasi yang ditemukan dengan cara membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi dalam atau antarteks, membuat
kesimpulan, mengelompokkan, dan mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau antarteks.
3. Mengevaluasi dan merefleksi (evaluate and reflect).
Menggunakan pengetahuan, ide, atau sikap yang berada di luar teks untuk membuat penilaian pada teks
atau membuat refleksi terhadapnya. Tahap ini merupakan tahap tertinggi dari proses membaca. Dalam
tahap ini peserta didik diminta mampu untuk menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa,
dan unsur-unsur dalam teks. Peserta didik juga diharapkan mampu merefleksi atau membuat sebuah
gambaran atau opini terhadap apa yang dibaca dikaitkan dengan pengalaman diri dan kehidupan
sekitarnya.
22. Gotong Royong
Gotong royong memberikan banyak sekali keuntungan. Semakin
banyak orang yang menyelesaikan pekerjaan berat, maka akan
semakin ringan pekerjaan itu. Selain meringankan pekerjaan berat,
gotong royong juga membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih cepat
selesai. Artinya, gotong royong dapat membuat pekerjaan menjadi
lebih efektif dan efisien.
Gotong royong juga menumbuhkan peduli, tolong-menolong,
kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesama anggota masyarakat
Masyarakat yang mau melakukan gotong royong akan lebih peduli
pada orang-orang yang ada di sekitarnya. Mereka rela untuk saling
berbagi dan tolong menolong. Masyarakat juga dapat lebih rukun
karena gotong royong menjaga kebersamaan dan kekeluargaan
antar sesama anggota yang ada di masyarakat.
Gotong royong juga dapat meningkatkan rasa persatuan bangsa.
Masyarakat yang sudah rukun di tingkat RT dan RW akan mampu
menjalin persatuan pada tingkat nasional sehingga persatuan dapat
terwujud dari Sabang sampai Merauke, yakni pada seluruh wilayah
di Indonesia.
http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/15/gotong-royong-dan-manfaat-gotong-royong-bagi-
kehidupan
Contoh Stimulus dan Soal
Bahasa Indonesia SD
L I T E R A S I - BAHASA
23. Infographic Designed
SOAL 1
Jenjang SD
Kompetensi Dasar 3.1 Mencermati gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh
dari teks lisan, tulis, atau gambar,
peta, dan grafik.
Materi Membaca pemahaman
Level Kognitif Level 1
Indikator Soal Disajikan teks, peserta didik dapat
menentukan informasi tersurat
pada teks yang disajikan.
Bentuk soal PGK
Pedoman Penskoran
Skor 1: mencentang pernyataan A dan C
Skor 0: Jawaban lainnya
Apa saja manfaat gotong-royong sesuai dengan isi bacaan
tersebut?
Berilah tanda V pada kolom paling kiri!
Kamu dapat memilih lebih dari satu jawaban.
A Menimbulkan kerukunan dalam masyarakat.
B Merasakan kesulitan yang dialami orang lain.
C Membuat pekerjaan cepat selesai.
D Meringankan orang lain yang sedang terkena
musibah.
24. Infographic Designed
SOAL 2
Jenjang SD
Kompetensi Dasar 3.1 Mencermati gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh
dari teks lisan, tulis, atau gambar,
peta, dan grafik.
Materi Membaca pemahaman
Level Kognitif Level 2
Indikator Soal Disajikan teks, peserta didik dapat
menentukan informasi tersirat pada
teks yang disajikan.
Bentuk soal PG
Kunci: D
Mengapa gotong royong dapat menumbuhkan rasa
peduli terhadap lingkungan?
A. Orang berperilaku baik ketika sedang bergotong
royong.
B. Gotong royong bertujuan membantu orang lain.
C. Masyarakat terbiasa bekerja sama dengan orang
lain.
D. Ketika sedang bergotong royong, mereka saling
menolong.
Pedoman Penskoran
Skor 1: memilih pilihan D
Skor 0: memilih pilihan selain D
25. Infographic Designed
SOAL 3
Jenjang SD
Kompetensi Dasar 3.1 Mencermati gagasan pokok dan
gagasan pendukung yang diperoleh
dari teks lisan, tulis, atau gambar,
peta, dan grafik.
Materi Membaca pemahaman
Level Kognitif Level 3
Indikator Soal Disajikan teks, peserta didik dapat
memperbaiki gambar ilustrasi
supaya sesuai dengan isi bacaan.
Bentuk soal Pilihan Ganda
Ada yang perlu diperbaiki pada gambar supaya sesuai
dengan isi teks.
Bagian manakah itu? Jelaskan jawabanmu!
A. Gambar balok diganti dengan gambar makanan
karena semut biasanya menggotong makanan.
B. Semut diganti dengan gambar orang karena isi teks
menjelaskan tentang gotong royong oleh
masyarakat.
C. Gambar balok diganti dengan gambar rumah
supaya berhubugan dengan pembuatan rumah oleh
masyarakat.
D. Gambar balok dan semuat diganti semua dengan
gambar orang yang sedang memberi makanan
pada pengemis.
Kunci: B
Pedoman Penskoran
Skor 1: memilih pilihan B
Skor 0: memilih pilihan selain B
33. Numerasi
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu
sebagai warga negara Indonesia dan dunia. Numerasi dimaknai
sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan
pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan
kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam
kehidupan sehari-hari.
Domain konten pada numerasi dibagi menjadi 4, yaitu Bilangan,
Geometri dan Pengukuran, Aljabar, serta Data dan Ketidakpastian
34. KONTEKS NUMERASI
Konteks ini berfokus pada aktivitas
seseorang, keluarganya, atau
kelompoknya.
PERSONAL
Konteks ini berkaitan masalah
komunitas atau masyarakat (baik itu
lokal/daerah, nasional, maupun
global).
SOSIAL BUDAYA
Konteks ini berkaitan dengan aplikasi
matematika di alam semesta dan isu
serta topik yang berkaitan dengan
sains dan teknologi.
SAINTIFIK
35. KONTEKS PERSONAL
01. PERSONAL
Berfokus pada aktivitas seseorang, keluarganya,
atau kelompoknya.
Konteks ini meliputi hal-hal yang berkaitan
dengan persiapan makanan, belanja, permainan,
kesehatan pribadi, transportasi pribadi, olahraga,
perjalanan, penjadwalan pribadi, dan keuangan
pribadi.
Konteks ini mencakup hobi, cita-cita, dan juga cara
seseorang dalam melakukan pekerjaan seperti
mengukur, menghitung biaya, memesan bahan untuk
bangunan, penggajian, akuntansi, kontrol kualitas,
penjadwalan, dan pengambilan keputusan terkait
pekerjaan.
Peserta didik dapat mengenali peran matematika
dalam kehidupan pribadi mereka.
36. Contoh
Konteks
Personal
Suatu restoran pizza menawarkan pizza dengan dua macam topping
dasar, yaitu keju dan tomat. Pelanggan juga dapat memesan pizza
dengan tambahan ekstra topping. Ada empat pilihan untuk ekstra
topping, yaitu daging, jamur, salami, dan zaitun.
Dina ingin memesan pizza dengan dua macam topping berbeda.
Berapa banyak pilihan kombinasi topping yang bisa dipesan Dina?
Adaptasi dari OECD (2009)
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD
.
PENJELASAN:
Soal tersebut menanyakan banyak pilihan kombinasi topping yang dapat Dina
pesan. Di sini, peserta didik memposisikan diri sebagai Dina, seorang pribadi
yang sedang menyelesaikan masalah pribadinya (dalam hal ini memesan
makanan) dengan konsep matematika. Oleh karena itu, soal ini masuk dalam
konteks personal.
37. KONTEKS SOSIAL BUDAYA
02 SOSIAL BUDAYA
Masalah yang diklasifikasikan dalam konteks ini
adalah masalah komunitas atau masyarakat (baik
itu lokal/daerah, nasional, maupun global)
Konteks ini meliputi sistem pemungutan suara,
transportasi publik, pemerintahan, kebijakan
publik, demografi, periklanan, statistik, dan
ekonomi nasional.
Peserta didik diharapkan dapat mengenali peran
matematika dalam hidup sebagai anggota
komunitas yang konstruktif
38. Contoh
Konteks
Sosial
Budaya
Seorang reporter berita menunjukkan grafik dan menyampaikan bahwa:
“Grafik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kriminalitas yang sangat
pesat dari tahun 1998 ke 1999”
Apakah penafsiran grafik oleh reporter tersebut tepat? Berikan penjelasan.
Adaptasi dari OECD (2009)
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD
Penjelasan:
Soal ini menanyakan pendapat peserta didik mengenai penafsiran grafik kriminalitas oleh seorang
reporter. Dalam hal ini, peserta didik akan memposisikan diri sebagai anggota masyarakat yang akan
memberikan respon/pendapat mengenai pernyataan reporter mengenai perilaku penyimpangan sosial
yang terjadi (dalam hal ini kriminalitas) dengan menggunakan konsep membaca data. Oleh karena itu,
soal ini masuk dalam konteks sosial-budaya.
39. KONTEKS SAINTIFIK
03. SAINTIFIK
Berkaitan dengan aplikasi matematika di alam
semesta dan isu serta topik yang berkaitan
dengan sains dan teknologi.
Konteks yang terkait dengan keilmuan
matematika disebut konteks intra-matematika,
sedangkan yang terkait dengan keilmuan lainnya
disebut ekstra-matematika.
40. Contoh
Konteks
Saintifik
Intra
Suatu Rumah memiliki atap berbentuk limas.
Gambar di bawah adalah model matematika dari atap rumah yang dibuat oleh siswa.
Lantai loteng, yaitu persegi ABCD pada gambar, berupa persegi. Rangka atap adalah rusuk
balok EFGH.KLMN. E adalah titik tengah AT, F adalah titik tengah BT, G titik tengah CT, dan
H titik tengah DT. Semua rusuk limas memiliki panjang 12 m.
Pertanyaan 1.
Luas lantai loteng ABCD = …. m2
Pertanyaan 2:
Panjang EF = … m
(sumber: OECD, 2009)
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD
Penjelasan:
Soal ini memang diawali dengan
konteks dunia nyata, yaitu atap
rumah. Namun, konteks tersebut
pada akhirnya diabaikan karena
model matematika dari atap
rumah sudah disediakan
langsung di soal. Dalam hal ini,
fokus peserta didik adalah
bentuk formal matematika.
41. Contoh
Konteks
Saintifik
Ekstra
Untuk diobati penyakitnya, seorang pasien di rumah sakit disuntik obat. Tubuh
pasien secara bertahap mengolah obat tersebut sehingga setelah 1 jam hanya
tersisa 60% obat yang masih aktif. Pola ini berlanjut terus, yaitu di akhir setiap satu
jam hanya ada 60% obat dari periode satu jam sebelumnya yang masih aktif.
Pasien tersebut diberi dosis 300 mg obat pada pukul 8 pagi.
Lengkapi tabel di bawah dengan menuliskan sisa obat yang masih aktif di akhir
setiap periode satu jam.
Adaptasi dari OECD (2009)
OECD. 2009. Take the test. Sample questions from OECD’s PISA assessments. Paris: OECD
Penjelasan:
Konteks saintifik pada contoh tersebut adalah mengenai tingkat kepekatan obat. Pada soal ini, peserta
didik menerapkan ilmu matematika berupa pola bilangan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan kepekatan obat. Konteks pada soal ini melekat dalam prosedur penyelesaian soal dari awal hingga
akhir. Dalam hal ini, fokus peserta didik bukan hanya tentang pola bilangan, melainkan juga tentang jumlah
obat yang masih tetap aktif di tubuh seorang pasien. Oleh karena itu, soal ini bisa dikategorikan sebagai
soal dengan konteks ekstra-matematika.
43. PENGETAHUAN (KNOWING)
Knowing
Aspek Contoh
Mengingat Mengingat definisi, sifat bilangan,unit
pengukuran, sifat bentuk geometris, notasi
bilangan
Mengidentifikasi Mengidentifikasi bilangan, ekpresi, kuantitas, dan
bentuk. Mengidentifikasi identitas yang secara
matematis setara (seperti: desimal, persentase,
pecahan)
Mengklasifikasikan Mengklasifikasikan bilangan, ekspresi, jumlah,
dan bentuk-bentuk yang memiliki sifat yang
serupa
Menghitung Melakukan prosedur algoritma: penambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian serta
kombinasinya, melakukan prosedur aljabar yang
efektif.
Mengambil/
Memperoleh
Mengambil/memperoleh informasi dari bagan,
tabel, teks, atau sumber-sumber yang lain
Mengukur Menggunakan instrumen pengukuran dan
memilih unit yang tepat.
Menilai kemampuan pengetahuan
peserta didik tentang fakta,
proses, konsep, dan prosedur.
Kata kunci: mengingat,
mengidentifikasi,
mengklasifikasikan, menghitung,
mengambil/memperoleh, dan
mengukur.
44. Contoh
Soal
Level
Knowing
Penjelasan:
Soal tersebut merupakan
contoh soal level knowing
karena untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan,
peserta didik cukup mengambil
informasi dalam stimulus yang
diberikan tanpa melakukan
analisis terlebih dahulu.
Kompetensi yang dibutuhkan
dalam menjawab soal ini hanya
cara membaca data pada
diagram batang.
45. APLIKASI (APPLYING)
Applying
Aspek Contoh
Memilih strategi Menentukan operasi, strategi, dan aturan
yang sesuai dan efisien untuk
memecahkan masalah dunia nyata yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan
berbagai metode
Menyatakan/
membuat model
menyajikan data dalam tabel atau grafik,
merumuskan persamaan,
pertidaksamaan, gambar geometris, atau
diagram yang memodelkan suatu
masalah, membangun sebuah
representasi dari hubungan matematika
yang diberikan.
Menerapkan/
melaksanakan
Menerapkan/melaksanakan strategi dan
operasi untuk memecahkan masalah
dunia nyata yang berkaitan dengan
konsep dan prosedur matematika yang
dikenal.
Menafsirkan Memberikan interpretasi atau tafsiran
terhadap penyelesaian masalah yang
diperoleh.
Kemampuan matematika dalam
menerapkan pengetahuan dan
pemahaman tentang fakta-fakta,
relasi, proses, konsep, prosedur,
dan metode pada konteks situasi
nyata untuk menyelesaikan
masalah atau menjawab
pertanyaan.
Kata kunci: memilih/menentukan,
menyatakan/membuat model, dan
menerapkan/melaksanakan.
.
46. Contoh
Soal
Level
Applying
Penjelasan:
Meskipun sekilas soal tersebut
seperti meminta peserta didik
melakukan suatu evaluasi, soal
tersebut hanya termasuk level
applying. Hal ini disebabkan
peserta didik hanya
membutuhkan kompetensi cara
membuat model diagram batang
dari sekumpulan data yang
diberikan, untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan.
47. PENALARAN (REASONING)
Reasoning
Aspek Contoh
Menganalisis menentukan, menggambar, atau
menggunakan hubungan dalam bilangan,
ekspresi, jumlah, dan bentuk
Memadukan Menghubungkan elemen, pengetahuan
yang berbeda, menghubungkan
representasi untuk memecahkan masalah
Mengevaluasi Menilai strategi pemecahan masalah dan
solusi alternatif
Menyimpulkan Membuat kesimpulan yang valid
berdasarkan informasi dan fakta-fakta
Membuat justifikasi Memberikan argumen matematis untuk
mendukung klaim
Kemampuan penalaran peserta
didik dalam menganalisis data
dan informasi, membuat
kesimpulan, dan memperluas
pemahaman mereka dalam
situasi baru, meliputi situasi yang
tidak diketahui sebelumnya atau
konteks yang lebih kompleks.
Kata kunci: menganalisis,
memadukan (mensintesis),
mengevaluasi, menyimpulkan,
dan membuat justifikasi.
48. Contoh
Soal
Level
Reasoning
Penjelasan:
Untuk menyelesaikan soal ini,
peserta didik harus melakukan
justifikasi terhadap
kemungkinan penggabungan
data waktu dekomposisi
sampah organik dan anorganik
menjadi sebuah diagram
batang. Untuk memperkuat
argumennya, peserta didik
harus mengevaluasi
kemungkinan penggabungan
kedua data dengan
menggunakan konsep
hubungan satuan waktu dan
penyajian data dalam diagram
batang.
49. Beli Kemeja
Desi ingin membeli kemeja. Dia melihat kemeja Rp 200.000,00 dengan label
discount 50% + discount 20% di toko A. Dia juga melihat kemeja yang sama Rp
200.000,00 dengan label discount 70% di toko B. Desi membawa uang Rp
70.000,00. Toko mana yang ia pilih? Mengapa?
Sumber: Erlangga Fokus AKM SD-Penerbit Erlangga
L3
50. STIMULUS
P dan Q merepresentasikan bilangan pecahan pada garis bilangan di atas.
10/5 BILANGAN
51. PERTANYAAN 1
Jenjang Kelas 4
Domain Bilangan
Konteks Saintifik Intra Matematika
Level Kognitif Knowing (Pemahaman)
Kompetensi Mengetahui posisi pecahan pada
garis bilangan
Bentuk soal Menjodohkan
Pasangkan P dan Q dengan nilai pecahan yang mungkin.
Skor penuh
1 P dengan ½ dan Q dengan ¾
Jawaban salah
0 Jawaban lain (termasuk “-“, “x”, atau di luar konteks
Pedoman Penskoran:
Sumber: TIMSS release items
52. Infographic Designed
PERTANYAAN 2
Jenjang Kelas 6
Domain Bilangan
Konteks Saintifik Intra Matematika
Level Kognitif Reasoning (Penalaran)
Kompetensi Menghitung hasil perkalian
pecahan
Bentuk soal Pilihan Ganda
Diketahui P × Q = N.
Berikut ini manakah yang menunjukkan posisi N pada
garis bilangan?
Kunci Jawaban: D Sumber: TIMSS release items
53. Infographic Designed
STIMULUS
Pat memiliki kepingan berbentuk persegi yang berwarna merah dan hitam. Pat menggunakan
kepingan-kepingan tersebut untuk membentuk bentuk persegi yang lebih besar.
Pat melanjutkan untuk membentuk persegi ukuran 4 x 4, 5 x 5, 6 x 6, dan seterusnya
menggunakan kepingan-kepingan tersebut dengan pola yang sama seperti pola pada kedua
persegi di atas.
H
M M
M
M
M
M
M
M H
H
H
H
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
M
H
M
Persegi ukuran 3 x 3
memiliki 1 keping hitam
dan 8 keping merah
Persegi ukuran 4 x 4
memiliki 4 keping hitam
dan 12 keping merah
keping hitam
keping merah
2x+3y ALJABAR
54. PERTANYAAN 2
Jenjang Kelas 6
Domain Aljabar
Konteks Personal
Level Kognitif Reasoning (Penalaran)
Kompetensi Menentukan suku ke-n pada suatu
pola bilangan sederhana
Bentuk soal Isian Singkat
Persegi yang berhasil dibentuk oleh Pat memiliki 49
kepingan hitam. Berapa banyak kepingan merah
yang digunakan Pat untuk membentuk persegi
tersebut?
…….. kepingan merah
Skor
1 32
Skor
0 Jawaban lain (termasuk “-“, “x”, atau di luar konteks
soal)
Pedoman Penskoran
(sumber:TIMSS release items)
55. Infographic Designed
STIMULUS
BIANGLALA
Sebuah bianglala raksas ada di tepi sungai. Lihat gambar dan diagram berikut!
Bianglala itu mempunyai diameter luar 140 meter dan titik tertingginya adalah 150
meter dari dasar sungai. Bianglala itu berputar sesuai dengan arah panah yang
ditunjukkan pada gambar.
GEOMETRI & PENGUKURAN
56. PERTANYAAN
Jenjang Kelas 8
Domain Geometri dan Pengukuran
Konteks Personal
Level Kognitif Applying (Aplikasi)
Kompetensi Memahami sifat-sifat bangun
dan hubungan antara bangun
sertaTeorema Pythagoras
Bentuk soal Pilihan Ganda
Bianglala berputar dengan kecepatan konstan. Satu
putaran penuh bianglala tersebut membutuhkan waktu
40 menit.
John mulai menaiki bianglala dari titik naik yaitu P. Di
manakah John akan berada 30 menit kemudian?
Pada titik R
Di antara R dan S
Pada titik S
Di antara titik S dan P
(sumber:PISA release items) Skor 1: C. Pada titik S
Skor 0: Jawaban lain.
Pedoman Penskoran
58. PERTANYAAN 1
Jenjang Kelas 6
Domain Data dan Ketidakpastian
Konteks Sosial Budaya
Level Kognitif Knowing (Pemahaman)
Kompetensi 'Membaca (= memetik informasi
dari) data yang disajikan dalam
bentuk tabel, diagram batang,
dandiagram lingkaran
Bentuk soal Jawaban Singkat
Berapakah nilai ekspor total dari Zedland
(dalam juta zed) di tahun 1998?
Skor 1: 27,1 juta zeds atau 27.100.000 zeds atau
27,1 (satuan tidak diperlukan)
Skor 0: Jawaban lain.
Pedoman Penskoran
59. PERTANYAAN 2
Jenjang Kelas 6
Domain Data dan Ketidakpastian
Konteks Sosial Budaya
Level Kognitif Applying (Aplikasi)
Kompetensi Membaca (= memetik informasi
dari) data yang disajikan dalam
bentuk tabel, diagram batang,
dandiagram lingkaran
Bentuk soal Pilihan Ganda
Berapakah harga jus buah yang diekspor dari
Zedland di tahun 2000?
1,8 juta zed.
2,3 juta zed.
3,4 juta zed.
3,8 juta zed.
(sumber: PISA release items)
Skor 1: D. 3,8 juta zed
Skor 0: Jawaban lain.
Pedoman Penskoran
60. Infographic Designed
STIMULUS
Pemutar yang Rusak
Perusahaan Elektrik memproduksi dua tipe alat elektronik yaitu pemutar video
dan pemutar audio. Di akhir produksi harian, pemutar yang diproduksi diuji
dan pemutar yang rusak akan disingkirkan untuk diperbaiki.
Tabel berikut menunjukkan rata-rata jumlah pemutar pada tiap tipe yang
dibuat per hari dan rata-rata persentase pemutar yang rusak per hari.
Tipe Pemutar rata-rata jumlah pemutar
dibuat per hari
rata-rata persentase
yang rusak per hari
Pemutar Video 2.000 5%
Pemutar Audio 6.000 3%
DATA & KETIDAKPASTIAN
61. PERTANYAAN 1
Jenjang Kelas 10
Domain Data dan Ketidakpastian
Konteks Personal
Level Kognitif Knowing (Pemahaman)
Kompetensi Memahami dan menggunakan
sifat-sifat peluang kejadian.
Bentuk soal Pilihan Ganda Kompleks
Berikut adalah tiga pernyataan mengenai produk
harian pada perusahaan Elektrik. Apakah pernyataan-
pernyataan berikut benar?
Beri tanda cek (√) pada kolom Benar atau Salah untuk
setiap pernyataan.
Pernyataan
Benar Salah
Sepertiga pemutar yang
diproduksi tiap hari adalah
pemutar video.
Dari setiap produksi 100 pemutar
video, ada tepat 5 pemutar yang
rusak
Jika sebuah pemutar audio
secara acak dari produksi harian
untuk diuji, probabilitas jika
pemutar itu perlu diperbaiki
adalah 0,03
Skor 1: Tiga jawaban benar dalam urutan: Salah, Salah, Benar
Skor 0: Jawaban lain.
Pedoman Penskoran
62. SOAL
Jenjang Kelas 8
Domain Data dan Ketidakpastian
Konteks Personal
Level Kognitif Reasoning (Penalaran)
Kompetensi Menentukan dan
menggunakan mean,
median, dan modus
Bentuk soal Pilihan Ganda
Hasil dari suatu perlombaan lompat jauh di suatu sekolah dilaporkan sebagai berikut:
Rata-Rata Panjang Lompatan
Tim A 3,6 m
Tim B 4,8 m
Banyak anggota dalam setiap tim adalah sama.
Pertanyaan:
Manakah pernyataan berikut yang pasti benar tentang hasil
perlombaan tersebut?
Setiap siswa di tim B melompat lebih jauh daripada siswa
manapun di tim A.
Setelah setiap siswa di tim A melompat, ada salah seorang siswa
di tim B yang melompat lebih jauh.
Sebagai sebuah grup, tim B melompat lebih jauh daripada tim
A.
Beberapa siswa di tim A melompat lebih jauh dari beberapa
siswa di tim B.
(sumber:TIMSS release items)
Kunci : C