SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
KEMISKINAN, KETIMPANGAN,
   DAN PEMBANGUNAN




               mateRi_px mini
MENGUKUR KETIMPANGAN DAN
                     KEMISKINAN

Penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan.

            Inti dari semua masalah pembangunan
           Tujuan utama kebijakan pembangunan

Kemiskinan ekonomi dan ketimpangan dalam hal distribusi
pendapatan dan aset merupakan masalah ketimpangan kecil dalam
masalah ketimpangan sebenarnya.
Ketimpangan yang mungkin lebih penting adalah ketimpangan
kekuasaan, prestise, status, gender, kepuasan kerja, kondisi kerja,
derajat pertisipasi, kebebasan memilih dan berbagai dimensi lain
yang berkaitan dengan komponen makna pembangunan.
Dua ukuran pokok untuk membedakan distribusi pendapatan:
1. Distribusi pendapatan perseorangan (personal distribution of
   income) atau distribusi ukuran pendapatan (size distribution of
   income)
    Menghitung secara langsung jumlah penghasilan yang diterima
      oleh setiap individu atau rumah tangga
    Sumber penghasilan tidak dipermasalahkan (berasal dari gaji
      tempatnya berkerja, bunga deposito, hasil sewa, hadiah,
      ataupun warisan)
    Lokasi sumber penghasilan (desa/kota) maupun sektor bidang
      kegiatan yang menjadi sumber penghasilan (pertanian,
      manufaktur, perdagangan, jasa) diabaikan
Metode:
1) Tabel distribusi ukuran pendapatan perseorangan
       Mengurutkan semua individu/rumah tengga berdasarkan
       pendapatan yang diterimanya, kemudian membagi total
       populasi menjadi sejumlah kelompok atau ukuran, dengan
       lima kelompok atau kuintil (quintiles) dan sepuluh
       kelompok atau desil (decile)
2) Kurva Lorenz (Lorenz Curve)
        Memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara
        persentase penerima pendapatan dengan persentase
        pendapatan total yang benar-benar diterima individu/rumah
        tangga, misalnya satu tahun
3) Koefisien gini dan ukuran ketimpangan agregat
        Menghitung rasio bidang yang terletak antara garis
        diagonal dan Kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh
        segi empat dimana Kurva Lorenz itu berada
Perhatikan Contoh
                          Masing-masing Metode


1) Tabel distribusi ukuran pendapatan perseorangan
   Tabel 1. Distribusi Ukuran Pendapatan Perseorangan di Sebuah
             Negara Berkembang Berdasarkan Pangsa Pendapatan–
             Kuintil dan Desil
Pangsa (%) dari Pendapatan Total
                            Pendapatan
      Individu
                       Perorangan (unit uang)     Kuintil                 Desil
           1                    0,8
           2                    1,0                                        1,8
           3                    1,4
           4                    1,8                  5                     3,2
           5                    1,9
           6                    2,0                                        3,9
           7                    2,4
           8                    2,7                  9                     5,1
           9                    2,8
          10                    3,0                                        5,8
          11                    3,4
          12                    3,8                 13                     7,2
          13                    4,2
          14                    4,8                                        9,0
          15                    5,9
          16                    7,1                 22                    13,0
          17                   10,5
          18                   12,0                                       22,5
          19                   13,5
          20                   15,0                 5,1                   28,5
         Total                 100,0                100                  100,0
 Total (Pendapatan Nasional)
Catatan: ukuran ketimpangan = rasio 20 persen terkaya dibagi dgn 40 persen termiskin 
51/14=3,64
Keterangan:
a. Kuintil
   Rumah tangga digolongkan menjadi 5 kelompok yang masing-
     masing terdiri 4 dari individu/rumah tangga (kolom 3)
   Kuintil pertama (individu 1-4) menunjukkan 20% populasi
     terbawah pada skala pendapatan. Kelompok ini hanya menerima
     5% (5 unit uang) dari pendapatan nasional total
   Kuintil kedua (individu 5-8) menerima 9% dari pendapatan total.
   Jadi 40% populasi terendah (kuintil 1 dan 2) hanya menerima
     14% dari pendapatan, sedangkan 20% teratas (kuintil 5) dari
     populasi menerima 51% dari pendapatan total
   Ukuran ketimpangan = rasio 20% terkaya dibagi dengan 40%
     termiskin = 51/14 = 3,64
b. Desil
   Desil pertama, 10% populasi terbawah (2 individu paling miskin)
     hanya menerima 1,8% dari pendapatan total, sedangkan 10%
     kelompok teratas (2 individu terkaya) menerima 28,5%
   Ukuran ketimpangan = rasio 20% terkaya dibagi dengan 40%
     termiskin = 22,5/5,1 = 4,41
2) Kurva Lorenz (Lorenz Curve)




              Gambar 1. Kurva Lorenz (Lorenz Curve)
Keterangan:
 Kurva Lorenz menggunakan data desil (populasi terbagi menjadi
  10 kelompok, dengan kata lain sumbu horisontal dan sumbu
  vertikal dibagi menjadi 10 kelompok desil
 Titik A menunjukkan bahwa 10% kelompok terbawah (termiskin)
  dari total penduduk hanya menerima 1,8% dari pendapatan total,
  titik B menunjukkan bahwa 20% kelompok terbawah hanya
  menerima 5% dari pendapatan total
 Semakin jauh jarak Kurva Lorenz dari garis diagonal (yang
  merupakan garis pemerataan sempurna), semakin timpang atau
  tidak merata distribusi pendapatannya
Gambar 2. Distribusi Pendapatan yang Relatif Merata (a) dan Distribusi
          Pendapatan yang Relatif tidak Merata (b)
3) Koefisien gini dan ukuran ketimpangan pendapatan




             Gambar 3. Memperkirakan Koefisien Gini
Keterangan:
Koefisien gini = ukuran ketimpangan agregat yang angkanya berkisar
antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan
sempurna). Koefisien gini untuk negara-negara yang derajat
ketimpangannya tinggi berkisar antara 0,5 – 0,70. Untuk negara-
negara yang distribusi pendapatannya relatif merata berkisar antara
0,20 – 0,35.
Beberapa kriteria untuk memenuhi koefisien gini:
1. Prinsip Anonimitas (Anonimity Principle) = ukuran ketimpangan
   tidak tergantung pada siapa yang mendapatkan pendapatan yang
   lebih tinggi
2. Prinsip Independensi Skala (Scale Independence Principle) =
   ukuran ketimpangan tidak tergantung pada ukuran perekonomian
   suatu negara
3. Prinsip Independensi Populasi (Population Independence
   Principle) = pengukuran ketimpangan tidak didasarkan pada
   jumlah penerima pendapatan (jumlah penduduk)
4. Prinsip Transfer (Transfer Principle) = mengasumsikan semua
   pendapatan yang lain konstan, jika kita mentransfer sejumlah
   pendapatan dari orang kaya ke orang miskin, maka akan dihasilkan
   distribusi pendapatan baru yang lebih merata
2. Distribusi pendapatan fungsional atau pangsa distribusi
   pendapatan per faktor produksi (functional or factor share
   distribution of income)
    Ukuran ini berfokus pada bagian dari pendapatan nasional total
      yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (tanah,
      tenaga kerja, dan modal)
    Pada dasarnya ukuran ini mempersoalkan persentase
      penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai
      unit-unit usaha atau faktor produksi yang terpisah secara
      individual, dan membandingkannya dengan persentase
      pendapatan total yang dibagikan dalam bentuk sewa, bunga,
      dan laba
    Analisis pendekatan fungsional ini tidak memperhatikan
      penerimaan individu yang berasal dari seluruh sumberdaya
      yang dimilikinya
Cakupan kemiskinan absolut = sejumlah penduduk yang tidak mampu
mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar
Pengukuran kemiskinan absolut dapat dihitung dengan menggunakan
tiga buah pendekatan, yaitu:
1) Melihat tingkat pendapatan riil yang diterima     Bank Dunia
   Masyarakat yang hidup di bawah tingkat pendapatan riil minimum
   tertentu atau di bawah garis kemiskinan internasional

 Rumus:

 Keterangan:
  TPG = Jurang Kemiskinan Total (Total Poverty Gap) = jumlah uang
  per hari yang diperlukan untuk mengangkat perekonomian setiap
  orang miskin di suatu negara sampai pada standar pendapatan
  minimum yang telah ditentukan
  Yi = Jumlah pendapatan orang miskin
  Yp = Jumlah pendapatan yang berada di bawah garis kemiskinan
  absolut
Rumus: APG = TPG/N
Keterangan:
APG = Jurang Kemiskinan Rata-rata (Average Poverty Gap)
TPG = sda
N    = Populasi total
Rumus: AIS = TPG/H
Keterangan:
AIS = Jumlah rata-rata pendapatan kaum miskin yang berada di
bawah garis (Average Income Shortfall)
TPG = sda
H    = Kaum miskin per kapita
Rumus: NIS = AIS/Yp
Keterangan:
NIS = Garis kemiskinan yang menghasilkan ukuran fraksional
(dapat dipilah) (Normalized Income Shortfall)
AIS = sda
Yp = Kaum miskin per kapita
2) Ukuran Foster-Greer-Thorbecke
   Kemiskinan absolut dapat dihitung dengan melihat ketimpangan
   distribusi pendapatan dari orang miskin

 Rumus:

 Keterangan:
  Pα = Indeks Foster-Greer-Thorbecke (FGT)
  N = Jumlah penduduk (populasi)
  Yi = Jumlah pendapatan orang miskin
  Yp = Jumlah pendapatan yang berada di bawah garis kemiskinan
  absolut
  H = Kaum miskin per kapita
  Indeks Pα mempunyai bentuk yang berbeda-beda, tergantung pada
  nilai α
Jika α = 2, ukuran yang dihasilkan P2, dapat ditulis sebagai berikut:
P2 = (H/N) [NIS2 + (1 – NIS)2 (CVp)2]
Keterangan:
 Jika P2 meningkat, maka H/N, NIS, dan CVp (variasi pendapatan
  antar kaum miskin) meningkat
 Pada rumus tersebut terdapat penekanan yang lebih besar pada
  distribusi pendapatan diantara kaum miskin (CVp) jika NIS kecil
  dan penekanan yang lebih kecil bila NIS besar
 Ukuran P2 banyak digunakan sebagai ukuran kemiskinan
  standar oleh Bank Dunia, Bank Pembangunan Regional, dan
  sebagian besar lembaga PBB, dan untuk penelitian empiris
  mengenai kemiskinan karena sensitivitasnya terhadap
  kedalaman dan parahnya kemiskinan
3) Indeks Kemiskinan Manusia (Human Poverty Index – HPI)
            Indeks Pembangunan Manusia (Human Development
            Index – HDI)
   Kemiskinan manusia harus diukur dalam satuan hilangnya tiga hal
   utama (three key deprivations), yaitu:
   1. Kehidupan (lebih dari 30% penduduk negara-negara yang
      paling miskin cenderung hidup kurang dari 40 tahun)
   2. Pendidikan dasar (diukur oleh persentase penduduk dewasa
      yang buta huruf)
   3. Keseluruhan ketetapan ekonomi (economic provisioning,
      diukur oleh persentase penduduk yang tidak memiliki akses
      terhadap pelayanan kesehatan dan air bersih ditambah
      persentase anak-anak di bawah usia 5 tahun yang kekurangan
      berat badan)
KEMISKINAN, KETIMPANGAN, DAN
               KESEJAHTERAAN SOSIAL

Kesejahteraan sosial berhubungan positif dengan pendapatan per
kapita, namun berhubungan negatif dengan kemiskinan dan tingkat
ketimpangan distribusi pendapatan
Persamaan: W = W (Y, I, P)
Keterangan:
W = Kesejahteraan sosial
Y = Pendapatan per kapita (berhubungan (+))
I = Ketimpangan distribusi pendapatan (berhubungan (-))
P = Kemiskinan absolut (berhubungan (-))
Pentingnya mempelajari ketimpangan distribusi pendapatan yang
terjadi diantara orang-orang yang berada di atas garis kemiskinan:
1. Ketimpangan yang ekstrim menyebabkan inefisiensi ekonomi
    Ketimpangan yang semakin tinggi akan menyebabkan semakin
      kecilnya bagian populasi yang memenuhi syarat untuk
      mendapatkan pinjaman atau sumber kredit yang lain
2. Disparitas (perbedaan) pendapatan yang ekstrim melemahkan
   stabilitas sosial dan solidaritas
    Ketimpangan yang tinggi akan memperkuat kekuatan politis
      golongan kaya dan kekuatan tawar-menawar ekonomi mereka
    Kekuatan yang dimiliki golongan kaya akan digunakan untuk
      mengarahkan        berbagai    hasil  pembangunan      demi
      kepentingannya sendiri
3. Ketimpangan distribusi pendapatan dipandang tidak adil
    Seandainya manusia bisa memilih dalam hidupnya, maka dia
      akan memilih dalam keadaan memiliki tingkat pendapatan yang
      tinggi dan tinggal di daerah yang mempunyai tingkat
      ketimpangan distribusi pendapatan yang merata
KEMISKINAN ABSOLUT

Kemiskinan di dunia diharapkan bisa hilang selamanya dengan
bergantinya abad. Hasil ini tergantung pada:
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi
    Pertumbuhan         ekonomi     dapat    berjalan    secara
      berkesinambungan
2. Jumlah sumberdaya yang dialokasikan untuk program-program
   pengentasan kemiskinan dan kualitas dari program-program
   tersebut
Keterangan: Pertumbuhan yang cepat dan berkesinambungan, serta
program pengentasan kemiskinan yang terancang baik dan
dilaksanakan tepat waktu benar-benar dapat mengurangi kemiskinan
absolut dengan lebih cepat, namun tanpa kedua faktor ini tujuan
tersebut tidak akan tercapai sama sekali
KARAKTERISTIK EKONOMI KELOMPOK
                MASYARAKAT MISKIN

Paling miskin: pengeluaran kurang dari 180 kg beras bagi penduduk
pedesaan dan 270 kg beras penduduk pedesaan dan 270 kg beras
bagi penduduk perkotaan
Miskin sekali: batas tingkat pengeluaran per kapita per tahun kurang
dari 240 kg beras bagi penduduk pedesaan dan 360 kg beras bagi
penduduk perkotaan
Miskin: mereka yang mempunyai tingkat pengeluaran kurang dari
320 kg beras bagi penduduk pedesaan dan 480 kg beras untuk
penduduk perkotaan
Beberapa pendekatan kebijakan atas masalah kemiskinan terkait
dengan ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara
berkembang:
1. Serangkaian kebijakan yang dirancang guna mengoreksi
   berbagai distorsi harga-harga relatif dari masing-masing faktor
   produksi untuk menjamin pembentukan harga-harga pasar,
   Tujuan:
   yang selanjutnya akan mampu memberikan sinyal-sinyal dan
   insentif yang tepat (sesuai dengan kepentingan sosial),
   bagi para produsen maupun pemasok sumber-sumber daya
2. Serangkaian kebijakan yang khusus dibuat untuk memodifikasi
   ukuran distribusi pendapatan:
    Pada kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi, melalui
      pajak progresif atas pendapatan dan kekayaan mereka
    Pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah, melalui:
      tunjangan langsung, upaya-upaya penyediaan berbagai
      macam barang konsumsi, peningkatan jasa-jasa pelayanan
      yang    dibiayai   oleh   pemerintah,    misalnya  program
      ketenagakerjaan
3. Seperangkat target kebijakan yang secara langsung memperbaiki
   kaum miskin dan komunitasnya, melalui skema jaring pengaman
   yang menawarkan program pengembangan kapabilitas serta
   modal manusia dan sosial dari kaum miskin, antara lain:
   keuangan mikro, kesehatan, pendidikan, pembangunan pertanian,
   keberlangsungan lingkungan, program pengembangan dan
   pemberdayaan
BAHAN
                          DISKUSI




  MENURUT SAUDARA/I KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI
KEMISKINAN APAKAH SUDAH EFEKTIF ATAU TIDAK?
DAFTAR PUSTAKA

Todaro, M.P. dan Stephen C.S. 2011. Pembangunan Ekonomi Edisi
      Kesembilan. Erlangga. Jakarta.
www.almasdi.unri.ac.id

More Related Content

What's hot

Ukuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanUkuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanDadang Solihin
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiDadang Solihin
 
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdfPPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdfErinaDiahNuraini
 
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi PendapatanKetimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi PendapatanNailul Alfiyah
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalDahlan Tampubolon
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiQuinta Nursabrina
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomimsahuleka
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanDadang Solihin
 
Paparan inflasi
Paparan inflasiPaparan inflasi
Paparan inflasiarjanbrass
 
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptxPPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptxErinaDiahNuraini
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Nur Anisa Rachmawati
 
Pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomiPertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomiMuhammad Khoirul Fuddin
 

What's hot (20)

Ukuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi PendapatanUkuran Distribusi Pendapatan
Ukuran Distribusi Pendapatan
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdfPPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
PPT PENDAPATAN PER KAPITA.pdf
 
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi PendapatanKetimpangan Distribusi Pendapatan
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
 
Analisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi RegionalAnalisis potensi Ekonomi Regional
Analisis potensi Ekonomi Regional
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 10 peranan sektor pertanian yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
Masalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme PembangunanMasalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme Pembangunan
 
Ekonomi regional
Ekonomi regionalEkonomi regional
Ekonomi regional
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
4. teori pertumbuhan
4. teori pertumbuhan4. teori pertumbuhan
4. teori pertumbuhan
 
Paparan inflasi
Paparan inflasiPaparan inflasi
Paparan inflasi
 
konsep ekonomi regional
konsep ekonomi regionalkonsep ekonomi regional
konsep ekonomi regional
 
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptxPPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
PPT DISTRIBUSI PENDAPATAN.pptx
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
Pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomiPertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi
 

Viewers also liked

CPS slides COCD fava 08 02-13
CPS slides COCD fava 08 02-13CPS slides COCD fava 08 02-13
CPS slides COCD fava 08 02-13Branko Broekman
 
ми для юристов_2_семестр(new)
ми для юристов_2_семестр(new)ми для юристов_2_семестр(new)
ми для юристов_2_семестр(new)20051980olga
 
урок 5 классi
урок 5 классiурок 5 классi
урок 5 классi20051980olga
 
урок 5 классi
урок 5 классiурок 5 классi
урок 5 классi20051980olga
 
урок 5 классi
урок 5 классiурок 5 классi
урок 5 классi20051980olga
 
правописание безударных гласных в корне слова»
правописание безударных гласных в корне слова»правописание безударных гласных в корне слова»
правописание безударных гласных в корне слова»20051980olga
 
тест русский 8 класс
тест русский 8 класстест русский 8 класс
тест русский 8 класс20051980olga
 
Optimize Your Dental Images For Better SEO
Optimize Your Dental Images For Better SEOOptimize Your Dental Images For Better SEO
Optimize Your Dental Images For Better SEOThe Dental Boost
 

Viewers also liked (8)

CPS slides COCD fava 08 02-13
CPS slides COCD fava 08 02-13CPS slides COCD fava 08 02-13
CPS slides COCD fava 08 02-13
 
ми для юристов_2_семестр(new)
ми для юристов_2_семестр(new)ми для юристов_2_семестр(new)
ми для юристов_2_семестр(new)
 
урок 5 классi
урок 5 классiурок 5 классi
урок 5 классi
 
урок 5 классi
урок 5 классiурок 5 классi
урок 5 классi
 
урок 5 классi
урок 5 классiурок 5 классi
урок 5 классi
 
правописание безударных гласных в корне слова»
правописание безударных гласных в корне слова»правописание безударных гласных в корне слова»
правописание безударных гласных в корне слова»
 
тест русский 8 класс
тест русский 8 класстест русский 8 класс
тест русский 8 класс
 
Optimize Your Dental Images For Better SEO
Optimize Your Dental Images For Better SEOOptimize Your Dental Images For Better SEO
Optimize Your Dental Images For Better SEO
 

4 kemiskinanketimpangandanpembangunan-121006095231-phpapp02

  • 1. KEMISKINAN, KETIMPANGAN, DAN PEMBANGUNAN mateRi_px mini
  • 2. MENGUKUR KETIMPANGAN DAN KEMISKINAN Penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan. Inti dari semua masalah pembangunan Tujuan utama kebijakan pembangunan Kemiskinan ekonomi dan ketimpangan dalam hal distribusi pendapatan dan aset merupakan masalah ketimpangan kecil dalam masalah ketimpangan sebenarnya. Ketimpangan yang mungkin lebih penting adalah ketimpangan kekuasaan, prestise, status, gender, kepuasan kerja, kondisi kerja, derajat pertisipasi, kebebasan memilih dan berbagai dimensi lain yang berkaitan dengan komponen makna pembangunan.
  • 3. Dua ukuran pokok untuk membedakan distribusi pendapatan: 1. Distribusi pendapatan perseorangan (personal distribution of income) atau distribusi ukuran pendapatan (size distribution of income)  Menghitung secara langsung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga  Sumber penghasilan tidak dipermasalahkan (berasal dari gaji tempatnya berkerja, bunga deposito, hasil sewa, hadiah, ataupun warisan)  Lokasi sumber penghasilan (desa/kota) maupun sektor bidang kegiatan yang menjadi sumber penghasilan (pertanian, manufaktur, perdagangan, jasa) diabaikan
  • 4. Metode: 1) Tabel distribusi ukuran pendapatan perseorangan Mengurutkan semua individu/rumah tengga berdasarkan pendapatan yang diterimanya, kemudian membagi total populasi menjadi sejumlah kelompok atau ukuran, dengan lima kelompok atau kuintil (quintiles) dan sepuluh kelompok atau desil (decile) 2) Kurva Lorenz (Lorenz Curve) Memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase penerima pendapatan dengan persentase pendapatan total yang benar-benar diterima individu/rumah tangga, misalnya satu tahun 3) Koefisien gini dan ukuran ketimpangan agregat Menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dan Kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh segi empat dimana Kurva Lorenz itu berada
  • 5. Perhatikan Contoh Masing-masing Metode 1) Tabel distribusi ukuran pendapatan perseorangan Tabel 1. Distribusi Ukuran Pendapatan Perseorangan di Sebuah Negara Berkembang Berdasarkan Pangsa Pendapatan– Kuintil dan Desil
  • 6. Pangsa (%) dari Pendapatan Total Pendapatan Individu Perorangan (unit uang) Kuintil Desil 1 0,8 2 1,0 1,8 3 1,4 4 1,8 5 3,2 5 1,9 6 2,0 3,9 7 2,4 8 2,7 9 5,1 9 2,8 10 3,0 5,8 11 3,4 12 3,8 13 7,2 13 4,2 14 4,8 9,0 15 5,9 16 7,1 22 13,0 17 10,5 18 12,0 22,5 19 13,5 20 15,0 5,1 28,5 Total 100,0 100 100,0 Total (Pendapatan Nasional) Catatan: ukuran ketimpangan = rasio 20 persen terkaya dibagi dgn 40 persen termiskin  51/14=3,64
  • 7. Keterangan: a. Kuintil  Rumah tangga digolongkan menjadi 5 kelompok yang masing- masing terdiri 4 dari individu/rumah tangga (kolom 3)  Kuintil pertama (individu 1-4) menunjukkan 20% populasi terbawah pada skala pendapatan. Kelompok ini hanya menerima 5% (5 unit uang) dari pendapatan nasional total  Kuintil kedua (individu 5-8) menerima 9% dari pendapatan total.  Jadi 40% populasi terendah (kuintil 1 dan 2) hanya menerima 14% dari pendapatan, sedangkan 20% teratas (kuintil 5) dari populasi menerima 51% dari pendapatan total  Ukuran ketimpangan = rasio 20% terkaya dibagi dengan 40% termiskin = 51/14 = 3,64 b. Desil  Desil pertama, 10% populasi terbawah (2 individu paling miskin) hanya menerima 1,8% dari pendapatan total, sedangkan 10% kelompok teratas (2 individu terkaya) menerima 28,5%  Ukuran ketimpangan = rasio 20% terkaya dibagi dengan 40% termiskin = 22,5/5,1 = 4,41
  • 8. 2) Kurva Lorenz (Lorenz Curve) Gambar 1. Kurva Lorenz (Lorenz Curve)
  • 9. Keterangan:  Kurva Lorenz menggunakan data desil (populasi terbagi menjadi 10 kelompok, dengan kata lain sumbu horisontal dan sumbu vertikal dibagi menjadi 10 kelompok desil  Titik A menunjukkan bahwa 10% kelompok terbawah (termiskin) dari total penduduk hanya menerima 1,8% dari pendapatan total, titik B menunjukkan bahwa 20% kelompok terbawah hanya menerima 5% dari pendapatan total  Semakin jauh jarak Kurva Lorenz dari garis diagonal (yang merupakan garis pemerataan sempurna), semakin timpang atau tidak merata distribusi pendapatannya
  • 10. Gambar 2. Distribusi Pendapatan yang Relatif Merata (a) dan Distribusi Pendapatan yang Relatif tidak Merata (b)
  • 11. 3) Koefisien gini dan ukuran ketimpangan pendapatan Gambar 3. Memperkirakan Koefisien Gini
  • 12. Keterangan: Koefisien gini = ukuran ketimpangan agregat yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna). Koefisien gini untuk negara-negara yang derajat ketimpangannya tinggi berkisar antara 0,5 – 0,70. Untuk negara- negara yang distribusi pendapatannya relatif merata berkisar antara 0,20 – 0,35. Beberapa kriteria untuk memenuhi koefisien gini: 1. Prinsip Anonimitas (Anonimity Principle) = ukuran ketimpangan tidak tergantung pada siapa yang mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi 2. Prinsip Independensi Skala (Scale Independence Principle) = ukuran ketimpangan tidak tergantung pada ukuran perekonomian suatu negara 3. Prinsip Independensi Populasi (Population Independence Principle) = pengukuran ketimpangan tidak didasarkan pada jumlah penerima pendapatan (jumlah penduduk) 4. Prinsip Transfer (Transfer Principle) = mengasumsikan semua pendapatan yang lain konstan, jika kita mentransfer sejumlah pendapatan dari orang kaya ke orang miskin, maka akan dihasilkan distribusi pendapatan baru yang lebih merata
  • 13. 2. Distribusi pendapatan fungsional atau pangsa distribusi pendapatan per faktor produksi (functional or factor share distribution of income)  Ukuran ini berfokus pada bagian dari pendapatan nasional total yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal)  Pada dasarnya ukuran ini mempersoalkan persentase penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan, bukan sebagai unit-unit usaha atau faktor produksi yang terpisah secara individual, dan membandingkannya dengan persentase pendapatan total yang dibagikan dalam bentuk sewa, bunga, dan laba  Analisis pendekatan fungsional ini tidak memperhatikan penerimaan individu yang berasal dari seluruh sumberdaya yang dimilikinya
  • 14. Cakupan kemiskinan absolut = sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar Pengukuran kemiskinan absolut dapat dihitung dengan menggunakan tiga buah pendekatan, yaitu: 1) Melihat tingkat pendapatan riil yang diterima Bank Dunia Masyarakat yang hidup di bawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu atau di bawah garis kemiskinan internasional Rumus: Keterangan: TPG = Jurang Kemiskinan Total (Total Poverty Gap) = jumlah uang per hari yang diperlukan untuk mengangkat perekonomian setiap orang miskin di suatu negara sampai pada standar pendapatan minimum yang telah ditentukan Yi = Jumlah pendapatan orang miskin Yp = Jumlah pendapatan yang berada di bawah garis kemiskinan absolut
  • 15. Rumus: APG = TPG/N Keterangan: APG = Jurang Kemiskinan Rata-rata (Average Poverty Gap) TPG = sda N = Populasi total Rumus: AIS = TPG/H Keterangan: AIS = Jumlah rata-rata pendapatan kaum miskin yang berada di bawah garis (Average Income Shortfall) TPG = sda H = Kaum miskin per kapita Rumus: NIS = AIS/Yp Keterangan: NIS = Garis kemiskinan yang menghasilkan ukuran fraksional (dapat dipilah) (Normalized Income Shortfall) AIS = sda Yp = Kaum miskin per kapita
  • 16. 2) Ukuran Foster-Greer-Thorbecke Kemiskinan absolut dapat dihitung dengan melihat ketimpangan distribusi pendapatan dari orang miskin Rumus: Keterangan: Pα = Indeks Foster-Greer-Thorbecke (FGT) N = Jumlah penduduk (populasi) Yi = Jumlah pendapatan orang miskin Yp = Jumlah pendapatan yang berada di bawah garis kemiskinan absolut H = Kaum miskin per kapita Indeks Pα mempunyai bentuk yang berbeda-beda, tergantung pada nilai α
  • 17. Jika α = 2, ukuran yang dihasilkan P2, dapat ditulis sebagai berikut: P2 = (H/N) [NIS2 + (1 – NIS)2 (CVp)2] Keterangan:  Jika P2 meningkat, maka H/N, NIS, dan CVp (variasi pendapatan antar kaum miskin) meningkat  Pada rumus tersebut terdapat penekanan yang lebih besar pada distribusi pendapatan diantara kaum miskin (CVp) jika NIS kecil dan penekanan yang lebih kecil bila NIS besar  Ukuran P2 banyak digunakan sebagai ukuran kemiskinan standar oleh Bank Dunia, Bank Pembangunan Regional, dan sebagian besar lembaga PBB, dan untuk penelitian empiris mengenai kemiskinan karena sensitivitasnya terhadap kedalaman dan parahnya kemiskinan
  • 18. 3) Indeks Kemiskinan Manusia (Human Poverty Index – HPI) Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index – HDI) Kemiskinan manusia harus diukur dalam satuan hilangnya tiga hal utama (three key deprivations), yaitu: 1. Kehidupan (lebih dari 30% penduduk negara-negara yang paling miskin cenderung hidup kurang dari 40 tahun) 2. Pendidikan dasar (diukur oleh persentase penduduk dewasa yang buta huruf) 3. Keseluruhan ketetapan ekonomi (economic provisioning, diukur oleh persentase penduduk yang tidak memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan dan air bersih ditambah persentase anak-anak di bawah usia 5 tahun yang kekurangan berat badan)
  • 19. KEMISKINAN, KETIMPANGAN, DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Kesejahteraan sosial berhubungan positif dengan pendapatan per kapita, namun berhubungan negatif dengan kemiskinan dan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan Persamaan: W = W (Y, I, P) Keterangan: W = Kesejahteraan sosial Y = Pendapatan per kapita (berhubungan (+)) I = Ketimpangan distribusi pendapatan (berhubungan (-)) P = Kemiskinan absolut (berhubungan (-)) Pentingnya mempelajari ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi diantara orang-orang yang berada di atas garis kemiskinan: 1. Ketimpangan yang ekstrim menyebabkan inefisiensi ekonomi  Ketimpangan yang semakin tinggi akan menyebabkan semakin kecilnya bagian populasi yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman atau sumber kredit yang lain
  • 20. 2. Disparitas (perbedaan) pendapatan yang ekstrim melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas  Ketimpangan yang tinggi akan memperkuat kekuatan politis golongan kaya dan kekuatan tawar-menawar ekonomi mereka  Kekuatan yang dimiliki golongan kaya akan digunakan untuk mengarahkan berbagai hasil pembangunan demi kepentingannya sendiri 3. Ketimpangan distribusi pendapatan dipandang tidak adil  Seandainya manusia bisa memilih dalam hidupnya, maka dia akan memilih dalam keadaan memiliki tingkat pendapatan yang tinggi dan tinggal di daerah yang mempunyai tingkat ketimpangan distribusi pendapatan yang merata
  • 21. KEMISKINAN ABSOLUT Kemiskinan di dunia diharapkan bisa hilang selamanya dengan bergantinya abad. Hasil ini tergantung pada: 1. Tingkat pertumbuhan ekonomi  Pertumbuhan ekonomi dapat berjalan secara berkesinambungan 2. Jumlah sumberdaya yang dialokasikan untuk program-program pengentasan kemiskinan dan kualitas dari program-program tersebut Keterangan: Pertumbuhan yang cepat dan berkesinambungan, serta program pengentasan kemiskinan yang terancang baik dan dilaksanakan tepat waktu benar-benar dapat mengurangi kemiskinan absolut dengan lebih cepat, namun tanpa kedua faktor ini tujuan tersebut tidak akan tercapai sama sekali
  • 22. KARAKTERISTIK EKONOMI KELOMPOK MASYARAKAT MISKIN Paling miskin: pengeluaran kurang dari 180 kg beras bagi penduduk pedesaan dan 270 kg beras penduduk pedesaan dan 270 kg beras bagi penduduk perkotaan Miskin sekali: batas tingkat pengeluaran per kapita per tahun kurang dari 240 kg beras bagi penduduk pedesaan dan 360 kg beras bagi penduduk perkotaan Miskin: mereka yang mempunyai tingkat pengeluaran kurang dari 320 kg beras bagi penduduk pedesaan dan 480 kg beras untuk penduduk perkotaan
  • 23. Beberapa pendekatan kebijakan atas masalah kemiskinan terkait dengan ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara berkembang: 1. Serangkaian kebijakan yang dirancang guna mengoreksi berbagai distorsi harga-harga relatif dari masing-masing faktor produksi untuk menjamin pembentukan harga-harga pasar, Tujuan: yang selanjutnya akan mampu memberikan sinyal-sinyal dan insentif yang tepat (sesuai dengan kepentingan sosial), bagi para produsen maupun pemasok sumber-sumber daya 2. Serangkaian kebijakan yang khusus dibuat untuk memodifikasi ukuran distribusi pendapatan:  Pada kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi, melalui pajak progresif atas pendapatan dan kekayaan mereka  Pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah, melalui: tunjangan langsung, upaya-upaya penyediaan berbagai macam barang konsumsi, peningkatan jasa-jasa pelayanan yang dibiayai oleh pemerintah, misalnya program ketenagakerjaan 3. Seperangkat target kebijakan yang secara langsung memperbaiki kaum miskin dan komunitasnya, melalui skema jaring pengaman yang menawarkan program pengembangan kapabilitas serta modal manusia dan sosial dari kaum miskin, antara lain: keuangan mikro, kesehatan, pendidikan, pembangunan pertanian, keberlangsungan lingkungan, program pengembangan dan pemberdayaan
  • 24. BAHAN DISKUSI MENURUT SAUDARA/I KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN APAKAH SUDAH EFEKTIF ATAU TIDAK?
  • 25. DAFTAR PUSTAKA Todaro, M.P. dan Stephen C.S. 2011. Pembangunan Ekonomi Edisi Kesembilan. Erlangga. Jakarta. www.almasdi.unri.ac.id