2. ------------------------------------------------------------
Latar Belakang
Perubahan zaman yang demikian cepat, menuntut kita
untuk menyesuaikan diri termasuk dalam bidang pendidikan.
Dalam Iingkungan pendidikan tidak terlepas dengan kurikulum
sebagai salab satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan
proses pembelajaran siswa.
Tahun pelajaran 2006-2007 pemerintah Republik
Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional mulal
memberlakukan kurikulum baru, dengan kurikulum 2006. KTSP
dirancang untuk menggantikan kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum 2004, yang sebenarnya Iebih tepat sebagai
penyempurnaan dan pengembangan daripada penggantian.
3. ------------------------------------------------------------
Pengertian
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu,
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. OIeh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dan
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
KTSP, kalender pendidikan, serta silabus.
4. ------------------------------------------------------------
Landasan
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 Tahun
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Setandar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendididkan tertentu, ditetapkan dengan
Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
4. Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Kepmendiknas No.23 Tahun 2006.
5. ------------------------------------------------------------
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006.
Yang memuat tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 taentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. serta memperhatikan Panduan Penyusunan
KTSP yang disusun BSNP.
7. ------------------------------------------------------------
Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan. kebutuhan dan
kepentiangan peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
8. ------------------------------------------------------------
Acuan Penyusunan KTSP
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemempuan peserta didik
3. Keragaman potensi dan karekteristik daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
7. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
8. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
9. Kesetaraan Jender
10. Karakteristik satuan pendidikan.
9. ------------------------------------------------------------
Komponen KTSP
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
• Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut
• Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
• Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
10. ------------------------------------------------------------
2. Struktur dan Muatan KTSP
meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
• Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak.
• Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian.
• Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Kelompok mata pelajaran estetika.
• Kelompok mata pelajaranjasmani, olahraga dan kesehatan.
3. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun
kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,
karekteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat
dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang
dimuat dalam Standar isi.
11. ------------------------------------------------------------
4. Masalah-Masalah dalam penerapan kurikulum KTSP :
a. Kebingungan para guru yang sudah merasa cocok dengan
kurikulum 1975. kurikulum 1984. dan kurikulum 1994.
b. Sikap apriori (tidak berdasarkan atas pengalaman atau
kenyataan) terhadap kebijakan pemerintah menyangkut
pemberlakuan KTSP,
c. Instrumen evaluasinya pun masih sering diperdebatkan,
mulai dan penulisan soal yang benar, cara menilai dan
menuangkan dalam buku laporan pendidikan.
12. ------------------------------------------------------------
d. Instrumen evaluasinya pun masih sering diperdebatkan,
mulai dan penulisan soal yang benar, cara menilai dan
menuangkan dalam buku laporan pendidikan.
e. Sumber daya manusia yang sudah termakan usia dan kurang
profesional atau tidak sesuai dengan bidang keilmuannya,
mahalnya biaya pendidikan, gaji dibawah UMR. dan
kebijakan tidak popular dan yayasan penyelenggaja
pendidikan.
f. Sarana dan prasarana yang jauh dan memadai atau
peraturan sudah diberlakukan, sarana penunjangnya belum
ada disediakan.
13. ------------------------------------------------------------
Penerapan Secara teoritis
Penerapan KTSP dalam aktivitas KBM , diperlukan latihan-
latihan, bimbingan dan pengembangan kurikulum sekolah. Jika
tidak. malah akan merugikan sekolah. yang perlu dipahami.
selama mi guru tidak disiapkan untuk menjadi pengembang
kurikulum. Karenanya penting sekali diberikan sosialisasi ke
sekolah-sekolah. Tanpa bimbingan akan muncul musibah, yakni
sekolah pada tataran menengah atau pas-pasan. Jangan sampai
sekolah menjadi katak dalam tempurung.
14. ------------------------------------------------------------
Kajian Secara praktis
Impelementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim
pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat
intelektual dan ilmiah bagi setiap guru. Diharapkan guru dapat
melakukan inovasi-inovasi kreaitif dalam bentuk penelitian
tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan
pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan yang
kompoten. Untuk menjamin mutu KTSP, perlu adanya strategi
operasional penjaminan mutu KTSP. Di masa mendatang perlu
diadakan audit mutu ke sekolah-sekolah pasca diterapkannya
KTSP.
15. ------------------------------------------------------------
Kelebihan KTSP
1) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam
menyelenggarakan pendidikan.
2) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk
menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang
dianggap paling dibutuhkan siswanya.
3) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-
sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan.
4) Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan
pengembang kurikulum
5) Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum
sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan
kondisi daerahnya masing-masing.
16. ------------------------------------------------------------
6. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan
individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun
konteks social budaya.
7. Pengembangan kurikulum di laksanakan secara
desentralisasi .
8. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan
lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa.
9. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan berdasarkan pemahaman yang akan
membentuk kompetensi individual.
10. Berpusat pada siswa.
11. Menggunakan berbagai sumber belajar.
12. kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan
menyenangkan
17. ------------------------------------------------------------
kelemahan KTSP
1. Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan
KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
Minimnya kualitas guru dan sekolah.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara
komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun
prakteknya di lapangan.
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam
pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru.
Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai
syarat sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan profesi.
18. ------------------------------------------------------------
Kesimpulan
• KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oeh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri
dan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus.
• KTSP merupakan batu loncatan kemajuan pendidikan. Dengan
kebijakan ini, sekolah hisa membuat silabus, kurikulum, dan
indikator—indikatornya sendiri. Mesti menentukan silahusnya
sendiri namun standar kompetensi dan isinya harus sesuai
dengan yang telab ditetapkan pemerintah.
• KTSP merupakan pengembangan dan penyempurnaan
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2004 (KBK), yang
dikembangkan oleb satuan pendidikan berdasarkan standar isi
(SI), dan standar Kompetensi Lululsan (SKL) yang terdapat pada
KBK.
19. ------------------------------------------------------------
• KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan, di
bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai
dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di
sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan
dating dengan mempertimbangkan kepentingan lokal,
nasional, dan tuntutan global dengan semangat Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS).